Project Profpen
Project Profpen
Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
DIK 20 A
MEDAN
MEI 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan bimbingan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas Projek yang berjudul “Seminar : Pentingnya Bimbingan dan Konseling
di Lingkungan Sekolah” tepat waktu yang diatur dalam rangka memenuhi tugas dosen di
mata kuliah profesi kependidikan di Universitas Negeri Medan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Mrs. Naeklan sebagai pengajar mata kuliah
Profesi kependidikan. Penugasan yang telah diberikan ini dapat menambah ilmu dan
wawasan yang berkaitan dengan bidang penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan dan menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan....................................................................................................................
Bab V Penutup..........................................................................................................................
1.1. Kesimpulan...................................................................................................................
1.2. Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta
didik. Guru profesional merupakan orang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab
terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun klasikal. Guru profesional sangat
diperlukan di Indonesia, karena dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peserta didik yang
dididik oleh guru yang profesional akan menjadi kualitas atau mutu pada anak didik tersebut
mengalami peningkatan. Guru profesional memiliki peran yang penting dalam setiap aspek
pendidikan, salah satunnya dalam kegiatan bimbingan dan konseling.
Oleh sebab itu, seorang guru harus bisa melakukan kegiatan bimbingan dan konseling
dengan sebaik-baiknya agar peserta didik yang mereka bina bisa memiliki kepribadian yang
baik. Sebab itu seminar ini dilaksanakn untuk dapat memberikan tambahan ilmu kepada
para guru dan peserta didik tentang pentingnya kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan di sekolah.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada para guru dan peserta didik
manfaat dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah dan seberapa
pentingnya kegiatan ini. Agar kegiatan bimbingan dan konseling yang diadakan antara guru
dan peserta didik disekolah bisa dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
1.3 Manfaat kegiatan
Manfaat dari kegiatan seminar ini adalah para guru dan siswa memiliki informasi ilmu
tentang manfaat dan seberapa pentingnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan di sekolah. Dan juga para guru mendapatkan informasi tenatng
bagaimana cara menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh para peserta didiknya
melalui penjelasan yang akan disampaikan oleh pemateri.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Konseling.
Banyak ahli yang menjelaskan tentang istilah dari bimbingan konseling. Istilah tersebut
terdiri dari beberapa kata yang menjadi sebuah frasa baru yang mengandung makna baru.
Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata ”guidance” (bahasa Inggris). Secara
etimologis, bimbingan berasal dari kata “guide” yang artinya mengarahkan (direct),
menunjukkan (pilot), mengatur (manage), menyeter (steer).
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menemukan
dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan
kemanfaatan sosial. Bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Artinya
aktifitas bimbingan tidak dilaksanakan secara kebetulan, insidental tidak sengaja,
berencana, sistematis dan terarah kepada tujuan tertentu
Istilah konseling berasal dari kata “conseling” adalah kata bentuk dari “to counsel”, secara
etimologis berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat.
Jadi, konseling merupakan hubungan yang bersifat membantu dalam pemberian nasihat
kepada seseorang untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Nasihat yang diberikan
berasal dari pengetahuan ataupun keterampilan seseorang untuk menyelesaikan suatu
persoalan.
Kesimpulan dari beberapa uraian di atas, bimbingan konseling merupakan suatu hubungan
yang dilakukan dalam rangka memberikan bantuan kepada individu (peserta didik) secara
tatap muka (face to face) dalam bentuk pengarahan dan nasihat kepada seseorang untuk
memecahkan suatu masalah atau mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara sengaja
dan berkelanjutan. Bimbingan dan konseling memungkingkan peserta didik mengenal dan
menerima diri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya adalah memberi bimbingan
kepada individu atau sekelompok individu agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-
pribadi yang mandiri. Prayitno (2004:114) menyatakan bahwa :
“Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam
kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan dan interpretasi, pilihan,
penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan
lingkungannya”.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman
khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang
lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.Landasan filosofis dalam
bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki
atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? Untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat
yang ada, mulai dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat post-
modern. Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat
2. Landasan Psikologis
c. Perkembangan Individu
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar
untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk
menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa teori
belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2)
Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori Belajar Gestalt.
Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif konstruktivisme.
e. Kepribadian
Hingga saat ini para ahli tampaknya masih belum menemukan rumusan tentang kepribadian
secara bulat dan komprehensif.. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh
Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi
tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya
dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut
pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai
sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
3. Landasan Sosial-Budaya
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat “multireferensial”. Beberapa disiplin
ilmu lain telah memberikan sumbangan bagi perkembangan teori dan praktek bimbingan
dan konseling, seperti : psikologi, ilmu pendidikan, statistik, evaluasi, biologi, filsafat,
sosiologi, antroplogi, ilmu ekonomi, manajemen, ilmu hukum dan agama. Beberapa konsep
dari disiplin ilmu tersebut telah diadopsi untuk kepentingan pengembangan bimbingan dan
konseling, baik dalam pengembangan teori maupun prakteknya. Pengembangan teori dan
pendekatan bimbingan dan konseling selain dihasilkan melalui pemikiran kritis para ahli,
juga dihasilkan melalui berbagai bentuk penelitian. Sejalan dengan perkembangan
teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-an peranan
komputer telah banyak dikembangkan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Gausel
(Prayitno, 2003) bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan
karier dan bimbingan dan konseling pendidikan.
BAB III
Kegiatan ini bernama webinar dengan tema kepemimpinan yang berjudul “Peran
Mahasiswa dalam Mewujudkan Cita-cita Bangsa”.
6. Peserta
Organisasi Fakultas
Pelaksanaan kegiatan
Tahap Evaluasi
Baca juga: Langkah Membuat Proposal Kegiatan Sekolah yang Baik dan Benar
Seksi-seksi
Penutup
Demikianlah proposal kegiatan webinar dengan tema kepemimpinan ini kami buat. Sangat
besar harapan dari kami supaya kegiatan ini dapat berhasil serta berjalan dengan baik dan
lancar. Atas nama panitia penyelenggara webinar kepemimpinan FTIK, kami mengucapkan
terima kasih atas perhatian serta kerjasamanya.
Demikianlah contoh sederhana mengenai proposal kegiatan webinar mulai dari prosedur
penyusunan hingga contohnya. Semoga dapat memberikan gambaran bagi Anda yang masih
merasa kesulitan dalam membuatnya.