Full
Full
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Raditya, Daniel Khrisna. 2020. Implementation of Supply Theory Using
Economic Order Quantity (EOQ) Model to Yamaha Motorcycle in Yamaha
Berlian Banjar (Deta Group) Dealer, Banjar Patroman, Bandung, West Java.
Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and
Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University.
Yamaha dealers
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……... v
ASBTRAK………………………………………………………………… vi
ABSTRACT……………………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………... viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xiv
DAFTAR NOTASI………………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
B. Batasan Masalah……………………………………………….. 4
C. Rumusan Masalah……………………………………………… 5
D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………... 5
F. Sistematika Penulisan…………………………………………... 6
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………... 8
A. Parameter-parameter Persediaan………………………………. 8
B. Model-model Persediaan Barang Economic Order Quantity
(EOQ)……………………………………………………………… 10
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 30
A. Penelitian Pustaka……………………………………………… 30
B. Penelitian Lapangan…………………………………………….. 31
C. Penjadwalan Waktu Penelitian…………………………………. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….. 35
A. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………... 35
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR NOTASI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat
ditemukan dalam berbagai bidang, seperti pada materi Program Linear
di gunakan dalam bidang ekonomi, Aritmatika sosial untuk menentukan
untung rugi (bsd.pendidikan.id). Dalam bidang ekonomi lainnya, ilmu
matematika lainnya dapat digunakan untuk memanajemen yang baik
terhadap persediaan barang pada suatu perusahaan. dalam kasus ini,
peneliti mengambil kasus bagaimana manajemen persediaan terhadap
penjualan sepeda motor.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sepeda motor adalah
sepeda besar yang dijalankan dengan motor (kbbi.web.id). Jumlah
kendaraan sepeda motor sendiri pada tahun 2016 tercatat 105.150.082
unit, pada tahun 2017 tercatat 113.030.793 unit, dan pada tahun 2018
tercatat 119.413.901 unit (Statistik Indonesia, 2019:420). Melihat
banyaknya kendaraan sepeda motor di Indonesia yang, sehingga dari
pihak dealer motor perlu menyediakan motor sesuai dengan kebutuhan
masyarakat Indonesia.
Dalam data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), mulai
Januari – Juni tahun 2018, mencapai 3.002.753 unit. Penjualan masih
didominasi oleh merek motor Jepang, yaitu Honda, Suzuki dan Yamaha.
Honda berhasil membukukan penjualan sebanyak 2.235.728 unit atau
menjadi merek paling laris di Tanah Air. Yamaha, pada penjualannya
selama enam bulan pertama berjumlah 690.944 unit. Sementara
Kawasaki dan Suzuki tampak berbeda. Dominasi penjualan dari
masing-masing merek tersebut terlihat paling banyak berasal dari
sepeda motor berjenis sport dan underbone. Kawasaki pada penjualan
sebesar 41.346 unit. Sedangkan Suzuki totalnya mencapai 34.602 unit.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Batasan Masalah
Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian, maka terdapat
batasan masalah yang perlu di definisikan dalam penelitian ini. Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Peneliti membahas tentang model persediaan barang dengan
mempertimbangkan banyaknya pemesanan, dan persediaan
motor di dealer Yamaha Deta Group, Banjar Patroman,
Bandung, Jawa Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Rumusan Masalah
Penelitian ini lebih menekankan pada model persediaan motor, pada
dealer Yamaha Deta Group, Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat.
Hal ini dikarenakan dealer motor tersebut mengalami kekurangan
persediaan sepeda motor dan harus mengambil persediaan motor
Yamaha lainnya di dealer lain yang masih satu cabang dengan dealer
Yamaha Deta Group. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan beberapa pokok bahasan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perbedaan Biaya Total Persediaan di dealer Yamaha
Deta Group, Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat dengan
menggunakan model EOQ.
2. Mengetahui manfaat bagi Dealer Motor Yamaha Deta Group
Banjar Patroman, Jawa Barat, terhadap perhitungan persediaan
motor dengan menggunkan model EOQ.
E. Manfaat Penelitan
1. Bagi penulis:
Penulis mendapatkan pengetahuan baru mengenai penerapan
teori persediaan model deterministik, dengan jenis Model Economic
Order Quantity (Model EOQ), untuk menentukan besar jumalah
setiap pesaanan, dan jumlah persediaan barang pada setiap awal
siklus persediian atau on hand inventory yang dapat
meminimumkan total biaya yang relevan. Khususnya, pada
penjualan motor Yamaha di dealer Yamaha Deta Group, Banjar
Patroman, Bandung, Jawa Barat.
2. Bagi pembaca:
Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
penerapan teori persediaan model deterministik, dengan jenis Model
Economic Order Quantity (Model EOQ), untuk menentukan besar
jumalah setiap pesaanan, dan jumlah persediaan barang pada setiap
awal siklus persediian atau on hand inventory yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Perusahaan
Memberikan saran kepada perusahaan, atau Dealer Yamaha
Deta Group, Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat, tentang
bagaimana cara memanajemen persediaan motor yang baik,
sehingga dari pihak dealer bisa meminimalisir pengeluaran, dan
mengoptimalkan persediaan motor di dealer.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai
berikut:
BAB 1: Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuna penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB 2: Kajian Pustaka
Pada bab ini dijelaskan mengenai parameter-parameter biaya
yang digunakan, jenis model Model Economic Order Quantity
(EOQ) deterministik yang digunakan dalam skripsi ini, dan
contoh kasusnya.
BAB 3: Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, pengumpulan
data, pengolahan data, dan analisis data.
BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Hampir setiap bisnis harus menyimpan barang agar berjalan dengan lancar
dan efisien dalam pengelolaannya. Keputusan tentang berapa banyak barang yang
harus disediakan dan kapan dilakukan pemesanan barang merupakan masalah
dalam persediaan (Hamdy, 1976:389). Hal ini diperluakan agar produsen barang
dapat menyuplai barang dengan baik kepada konsumen tanpa harus kehabisan
barang, sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Oleh karena itu, pada bab
ini akan disajikan beberapa pembahasan mengenai komponen dan model-model
persediaan untuk mempermudah dalam memahami penerapan teori persediaan.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
BP
Biaya pesan semakin rendah bila unit
Yang dipesan semakin banyak
𝐷
BP = 𝑄 𝑆
Q
Gambar 2.1. Kurva Biaya Pesan
b. Biaya Simpan
Biaya Simpan (BS) merupakan biaya yang harus dikeluarkan
oleh organisasi atau perusahaan tertentu yang berkaitan dengan
penyimpanan persediaan. Semakin banyak dan semakin lama
persediaan disimpan maka semakin besar biaya persediaan itu.
Beberapa contoh diantaranya adalah penyimpanan sepeda motor
pada dealer motor, sewa gudang, penyimpanan galon air mineral
pada supermarket dan biaya-biaya lainnya yang muncul karena
proses penyimpanan. Karena siklus persediaan adalah datang-
digunakan-habis maka volume persediaan di dasarkan pada
persediaan rata-rata, yaitu (persediaan awal + persediaan akhir)/2.
Dalam kasus ini, diasumsikan barang datang secara serentak,
yaitu setiap bulan. Karena barang datang secara serentak sebesar
banyak roti yang diperlukan dan persediaan akhir adalah nol ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Q
Gambar 2.2. Kurva Biaya Simpan
13
2𝐷𝑆
𝑄 = √ [2.4]
ℎ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BTP minimum
BP . BTP
BS
BP
Q
𝑄,
Gambar 2.3. Kurva Biaya Total Persediaan
Pada gambar 2.3. di atas, terlihat bahwa Biaya Total Persediaan optimal
ketika Biaya Pesan = Biaya Simpan. Sehingga untuk mencari Biaya Total
Persediaan haruslah mencari berapa banyak barang yang harus dipesan terlebih
dahulu (Q).
Sehingga dengan melakukan substitusi dari [2.4.] ke [2.3.]
di dapatkan BTP minimum:
𝐷 𝑄
Dari [2.3.] BTP =𝑄 𝑆+ ℎ
2
2𝐷𝑆+𝑄2 ℎ
= 2𝑄
2𝐷𝑆
Karena [2.4.] 𝑄 = √ ℎ
Sehingga,
2
2𝐷𝑆
2𝐷𝑆+(√ ) ℎ
ℎ
BTP = 2𝐷𝑆
2√
ℎ
2𝐷𝑆
2𝐷𝑆+ ℎ
ℎ
= 2𝐷𝑆
2√
ℎ
2𝐷𝑆
= 2𝐷𝑆
√
ℎ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4𝐷2 𝑆2
(𝐵𝑇𝑃)2 = 2𝐷𝑆
ℎ
(𝐵𝑇𝑃)2 = 2𝐷𝑆ℎ
Jadi,
BTP = √2𝐷𝑆ℎ [2.5.]
Dengan demikian, [2.5.] adalah fungsi BTP minimum jika Q
optimal diperoleh melalui [2.3.] dan [2.4.]
Parameter h adalah biaya simpan per unit per periode.
Parameter ini sering dipertukarkan penggunaannya dengan
parameter CH, dimana C adalah harga satuan persediaan sedangkan
H adalah persentase biaya simpan atas dasar harga. Sehingga,
h = CH [2.6.]
atau
ℎ
H=𝐶 [2.7.]
16
Dengan demikian, satuan periode waktu yang digunakan pada setiap siklus pesanan
ulang Y pada [2.11] sangat tergantung pada satuan waktu periode perencanaan W,
bisa bulan, minggu, atau hari.
Q
Satu
Siklus
Pesanan
waktu
𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4
Gambar 2.4. Siklus Pesan Ulang Selalu Sama
Tingkat pemakaian persediaan memberi gambaran mengenai kecepatan
penggunaan persediaan dalam satu siklus pesan ulang. Penambahan persediaan
secara serentak sebesar Q membentuk persediaan awal sebesar Q. pada Gambar
2.5. persediaan ini kemudian digunakan secara bertahap sehingga berkurang secara
bertahap selama periode Y dan akhirnya habis. Pola ini kemudian disederhanakan
dengan garis lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Q
Tingkat Pemakaian
Persediaan
awal Persediaan berkurang
secara bertahap
Persediaan
akhir
Y
Gambar 2.5. Tingkat Pemakaian Persediaan
Sehingga dari gambaran di atas dan dari persamaan [2.10] dan [2.11] bisa
diperoleh suatu permsamaan sebagai berikut:
𝐷
Tinglat pemakaian satu periode perencanaan = [2.12]
𝑊
𝑄
Tingkat pemakaian satu siklus pesanan ulang = [2.13]
𝑌
Karena pada [2.10] diketahui bahwa, D=P.Q, dan dari [2.11] diketahui
bahwa, W=P.Y, maka dengan cara substitusi didapatkan:
𝑊
Pada [2.11] diketahui bahwa Y = , sehingga dari persamaan [2.11] bisa diperoleh
𝑃
𝑊
P= [2.12]. Sehingga dari [2.12] dan [2.10] dengan menggunkan substitusi di
𝑌
𝐷 𝑃. 𝑄
dapatkan: =
𝑊 𝑃. 𝑌
𝐷 𝑄
Atau, =
𝑊 𝑌
∆𝐷 ∆𝑄
Dengan kata lain = [2.14]
∆𝑊 ∆𝑌
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Contoh 2.1.
Jika diketahui,
D : 600 unit per tahun, untuk 240 hari kerja efektif
S : RP 250,00 untuk setiap kali pesan
h : RP 30,00 per unit per tahun
L : 10 Hari,
Maka tentukan:
1. Nilai tingkat penambahan persediaan yang ekonomis (Q)
2. Berapa kali siklus pesan ulang (P)
3. Penentuan panjang waktu dalam satu siklus pada pesan ulang (Y)
4. Perhitungan tingkat pemakaian perhari untuk menentukan Saat
Memesan Ulang
5. Perhitungan Biaya Total Persediaan
Jawab:
1. Nilai tingkat penambahan persediaan yang ekonomis (Q)
Dari [2.4]
2𝐷𝑆
𝑄 = √ ℎ
2 × 600 × 250
𝑄 = √
30
𝑄 = 100
Jadi, tingkat penambahan persediaan yang ekonomis adalah 100
unit.
19
𝐷
P=𝑄
600
P = 100
P = 6 kali
Jadi, dalam satu tahun periode perencanaan akan terjadi enam kali
pesanan.
3. Penentuan panjang waktu dalam satu siklus pada pesan ulang (Y)
Karena kebutuhan 600 unit direncanakan untuk satu tahun demikian
pula dengan estimasi biaya simpan, makan dengan asumsi hari kerja
efektif dalam satu tahun adalah 240 hari, maka dari [2.11]
𝑊
Y= 𝑃
240
Y=
6
Y = 40 hari
Jadi, panjang waktu setiap siklus pesanan ulang adalah 40 hari.
20
BTP = 3000
Biaya Total Persediaan RP 3.000,00 itu, sesuai dengan [2.3] terdiri
dari Biaya Pesan RP 1.500,00 dan Biaya Simpan RP 1.500,00.
100
25
L L L L L L
10 10 10 10 10 10
40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari 40 hari
240 hari
2. EOQ-Multy Item
Periode pesan ulang (N) untuk kasus multi item perlu dianalisis secara
terpisah. Pada pembahasan EOQ multi item dengan menggunakan perangkat
lunak Microsoft Excel, dalam kasus ini diperlukan variabel D i dan Qi yang
𝐷
berbeda untuk setiap item. Karena Ni = 𝑄𝑖 maka jelas Ni akan berbeda untuk
𝑖
setiap item.
Jika Ni dikehendaki sama untuk beberapa atau seluruh item yang
direncanakan untuk direncanankan maka [2.3] harus diubah agar mengandung
N terlebih dahulu. Dari [2.3.],
𝐷 𝑄
BTP =𝑄 𝑆+ ℎ
2
𝐷 𝐷
Karena N = 𝑄 atau Q = 𝑁 sehingga didapatkan,
𝐷
𝐷 𝑁
BTP =𝑄 𝑆+ 2
ℎ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Atau,
𝐷. ℎ
BTP = 𝑁 . 𝑆 + [2.15.]
2N
Atau,
1
BTP = 𝑁 ∑𝑛𝑖=1 𝑆𝑖 + ∑𝑛𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖 [2.16.]
2𝑁
𝑑(𝐵𝑇𝑃)
Syarat BTP minimum untuk N adalah = 0. Oleh karena itu,
𝑑𝑁
𝑛 𝑛
𝑑(𝐵𝑇𝑃) 1
= ∑ 𝑆𝑖 − 𝑁 −2 ∑ 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
𝑑𝑁 2
𝑖=1 𝑖=1
1
∑𝑛𝑖=1 𝑆𝑖 − 𝑁 −2 ∑𝑛𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖 = 0
2
𝑛 𝑛
1
∑ 𝑆𝑖 = 𝑁 −2 ∑ 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
2
𝑖=1 𝑖=1
𝑛
∑𝑛𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
∑ 𝑆𝑖 =
2𝑁 2
𝑖=1
∑𝑛𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
𝑁2 =
2 ∑𝑛𝑖=1 𝑆𝑖
∑𝑛
𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
𝑁=√ 2 ∑𝑛
[2.17.]
𝑖=1 𝑆𝑖
22
Karena [2.18.],
𝐷.ℎ 𝐷. ℎ
BTP =√ 2𝑆 . 𝑆 + 𝐷.ℎ
2√
2𝑆
𝐷.ℎ
.2𝑆 𝐷. ℎ
2𝑆
BTP = +
𝐷.ℎ 𝐷.ℎ
2√ 2√
2𝑆 2𝑆
2.𝐷.ℎ
BTP = 𝐷.ℎ
2√
2𝑆
(𝐵𝑇𝑃)2 = 2. D. S. h
BTP = √2 . 𝐷 . 𝑆 . ℎ
Sehingga pada EOQ-Single Item dan EOQ-Multy Item memiliki rumus BTP yang
sama untuk setiap individunya, atau secara keseluruhan BTP EOQ-Multy Item =
∑ BTP EOQ –Single Item.
Contoh 2:
Tabel 2.1. Contoh Penerapan Multy Item dengan mengunakan EOQ-Multy Item
Item D W BP BS L Q N Y BTP
A 600 240 250 30 10 100 6 40 3000
B 6000 240 25 1,2 2 500 12 20 600
C 10000 240 25 2 2 500 20 12 1000
D 400 240 100 8 2 100 4 60 800
E 800 240 100 4 2 200 4 60 800
F 1000 240 10 2 2 100 10 24 200
6400
Contoh 2 formulasi:
Tabel 2.2 Contoh Penulisan EOQ-Multy Item dengan menggunakan Mirosoft Excel
D W BP BS L Q N Y
600 240 250 30 10 =SQRT(2*D2*B2/E2) =B2/G2 =C2/H2
6000 240 25 1.2 2 =SQRT(2*D3*B3/E3) =B3/G3 =C3/H3
10000 240 25 2 2 =SQRT(2*D4*B4/E4) =B4/G4 =C4/H4
400 240 100 8 2 =SQRT(2*D5*B5/E5) =B5/G5 =C5/H5
800 240 100 4 2 =SQRT(2*D6*B6/E6) =B6/G6 =C6/H6
1000 240 10 2 2 =SQRT(2*D7*B7/E7) =B7/G7 =C7/H7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BTP
=SQRT(2*B2*D2*E2)
=SQRT(2*B3*D3*E3)
=SQRT(2*B4*D4*E4)
=SQRT(2*B5*D5*E5)
=SQRT(2*B6*D6*E6)
SQRT(2*B7*D7*E7)
Contoh 3 :
Tabel 2.3. Lembar Kerja Perhitungan untuk mecari siklus pesan ulang
item kebutuhan Biaya simpan Di . hi Biaya pesan
selama per unit per setiap kali
periode periode pesanan dibuat
perencanaan perencanaan Si
Di hi
(Rp)
(unit) (Rp)
C 10000 2 20000 25
F 1000 2 2000 10
∑ Di . ℎ𝑖 = 53600 ∑ Si = 510
Dari [2.17.]
∑𝑛𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
𝑁=√
2 ∑𝑛𝑖=1 𝑆𝑖
53600
𝑁=√
2 . 510
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
𝑁 = 7,25
Jadi, siklus pesan ulang (reorder cycle) dalam satu tahun adalah 7,25. Bila dalam
satu tahun sama dengan 240 hari kerja maka panjang siklus pesan ulang dalam hari
adalah 240/7,25 = 33,1 hari. Panjang siklus pesan ulang ini seragam untuk seluruh
enam item selama periode perencanaan.
Contoh 4:
Suatu toko manisan memesan permen dalam satu tahun adalah 3000 unit,
(D = 3000 unit), biaya setiap kali pesanan dibuat adalah Rp 1.000,00 (S = Rp
1.000,00). Karena pemilik toko manisan tersebut meminjam modal untuk
membuka usaha, sehingga presentase biaya peyimpanannya adalah 20%
(H=20%).
Dengan harga permen seperti table di bawah ini:
Pembelian Harga
1─500 Rp 400,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
501─1000 Rp 200,00
>100 RP 100,00
Dari tabel di atas, BTP dapat dihitung dengan tabel seperti di bawah ini:
Tabel 2.5. Nilai Biaya Total Persediaan
Elemen Biaya Q = 274 Q = 501 Q = 1001
C = Rp 400,00 C = RP 200,00 C = RP 100,00
Dari tabel di atas, jika EOQ model dasar digunakan, maka pembelian
optimum 548 unit pada harga RP 100,00 tidak mungkin direalisasikan karena
harga per unit untuk pembelian 548 unit bukan RP 100,00 melainkan RP 200,00.
Demikian pula untuk pembelian optimal 387 unit pada harga R P 200,00 karena
pembelian pada sejumlah 387 harus dibayar pada harga R P 400,00. Namun
demikian, jika pembelian 274 unit, model EOQ masih valid karena jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pembelian optimal itu masih dalam interval RP 400,00. Oleh karena itu, sebuah
model penyelesaian yang harus dikembangkan dari model EOQ dasar harus
dikembangkan dari model EOQ dasar harus dikembangkan untuk lebih lanjut
menyelesaikan kasus pembelian dengan potongan harga.
4. EOQ-Back Order
Pada model EOQ dasar, diasumsikan bahwa pesanan akan datang pada saat
persediaan habis sehingga masalah kehabisan persediaan tidak pernah terjadi.
Berbeda dengan EOQ-Back Oreder, dalam model ini kemungkinan terjadinya
kehabisan persediaan (sortage cost) harus diperhitungkan dalam Peminimuman
Biaya Total Persediaan. Lihat gambar 2.7. di bawah ini
Q Qmax
Qs
t1 t2
Y
27
dan untuk,
𝜕𝐵𝑇𝑃 ℎ
= 0 sehingga diperoleh 𝑄𝑠 = (ℎ+𝐶 ) 𝑄 [2.22.]
𝜕𝑄𝑠 𝑠
2𝐷𝑆 (ℎ+𝐶𝑠 )
𝑄=√ [2.23.]
ℎ 𝐶𝑠
ℎ2 2𝐷𝑆 (ℎ+𝐶𝑠 )
𝑄𝑠 = √(ℎ+𝐶 )2 √
𝑠 ℎ 𝐶𝑠
2𝐷𝑆ℎ
𝑄𝑠 = √𝐶 (ℎ+𝐶 ) [2.24.]
𝑠 𝑠
28
2𝐷𝑆𝐶𝑠
(𝑄𝑚𝑎𝑥 )2 =
ℎ(ℎ+𝐶𝑠 )
2𝐷𝑆 𝐶
𝑠
𝑄𝑚𝑎𝑥 = √ √(ℎ+𝐶 [2.25.]
ℎ ) 𝑠
Contoh 5:
Jika diketahui:
D : permintaan per tahun = 600000 unit
Cs : shortage cost atau kerugian karena kehabisan barang = RP 2000,00 per
unit per tahun
h : biaya simpan per unit per tahun = RP 400,00
S : biaya setiap kali pesanan dibuat = RP 10000,00
Maka, Tingkat penambahan Q optimal:
2𝐷𝑆 (ℎ+𝐶𝑠 )
𝑄=√ ℎ 𝐶𝑠
2(600000)(10000) (400+2000)
𝑄=√ (400) (2000)
𝑄 = 6000 𝑢𝑛𝑖𝑡
Tingkat Persediaan maksimum,
2𝐷𝑆 𝑠𝐶
𝑄𝑚𝑎𝑥 = √ √(ℎ+𝐶
ℎ ) 𝑠
2(600000)(10000) 2000
𝑄𝑚𝑎𝑥 = √ √(400+2000)
400
𝑄𝑚𝑎𝑥 = 5000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dengan demikian,
𝑄𝑠 = 𝑄 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 atau,
𝑄𝑠 = 6000 − 5000 = 1000 unit.
Dan biaya total persediaan adalah:
2𝐷𝑆ℎ𝐶
BTP = √ (ℎ+𝐶 )𝑠
𝑠
2(600000)(10000)(400)(2000)
=√ (400+2000)
BTP = RP 2000000,00
Frekuensi Pesanan dalam satu tahun adalah:
𝐷
𝑁=
𝑄
600000
𝑁= = 100 kali dalam satu tahun.
6000
Jika dalam satu tahun ada 300 hari kerja maka Siklus Pesan Ulang adalah:
300
𝑌 = 100 = 3 hari.
BAB III
METODE PENELITIAN
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Penelitian Lapangan
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumen. Dokumen dilakukan dengan cara
mengumpulkan data penjualan motor Yamaha selama periode satu
tahun, yaitu pada bulan januari 2019 sampai dengan desember 2019,
di Dealer Yamaha Deta Group, Banjar Patroman, Bandung, Jawa
Barat.
2. Narasumber
Narasumber penelitian ini melibatkan satu narasumber ahli,
yaitu Kepala Cabang dari Deta Grup, yang ditempatkan di Dealer
Yamaha Deta Group Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat.
3. Metode Analisis Data
1. Untuk menjawab permasalahan pertama yaitu bagaimana
implementasi Teori Persediaan di dealer Yamaha Deta Group,
Banjar Patroman, Jawa Barat, dengan Menggunkan model EOQ.
Rumus Penambahan Persediaan (Q), adalah:
𝐷
Q = 𝑁.
32
Dimana,
Dimana,
D : Jumlah permintaan dalam satu periode
N : siklus pesan ulang
Q : Penambahan persediaan atau unit yang dipesan
BP : Biaya Pesan
BS : Biaya Simpan
BTP : Biaya Total Persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
Tahap tersebut juga dapat dilihat dari gambar alur penelitian berikut ini:
Mempelajari literatur
Mengumpulkan
Mulai berbagai yang telah dikumpulkan
literatur sebelumnya
mengenai topik
teori persediaan
Membuat kesimpulan
Penulisan Hasil
optimalisasi persediaan
Penelitian
motor di dealer
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan bagaimana gambaran umum dari
dealer Yamaha Deta Grup Banjar Patroan, Jawa Barat, proses penerapan Teori
Persediaan, dalam menentukan jumlah pemesanan yang optimum sehingga
diperoleh biaya total persediaan yang minimum pada penjualan motor Yamaha
di dealer Yamaha Berlian Banjar (Deta Group), Banjar Patroman, Jawa Barat,
dengan Menggunkan model EOQ-Multy Item.
Deta Group adalah salah satu authorized dealer sepeda motor Yamaha
yang melayani Sales (Penjualan), Service (Jasa Pelayanan) dan Spare parts (3S).
DETA Group memiliki 62 jaringan dealer 3S yang tersebar diseluruuh wilayah
Indonesia (Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan
Kalimantan Selatan). Salah satu Dealer Yamaha Deta Grup terletak di Jawa
Barat yang beralamatkan di Jalan Raya Pangandaran No. 371 Kota Banjar
Patroman Bandung, Jawa Barat 46322.
Deta Group memiliki misi dan visi memberikan pelayanan kepada
seluruh partner / pelanggan dengan layana terbaik, yaitu layanan yang
mengedepankan komitmen dan kecepatan pelayananan. Penjualan motor
Yamaha di Dealer Yamaha Deta Group bisa dengan Cash dan Kredit, pemesanan
bisa dilakukn juga via online melalui resmi yamaha deta grup. Untuk service
motor bisa dilakukan dengan pemesanan sevice online di web resmi yamaha
deta.
36
37
Bulan
Juli Agustus september oktober november desember sisa
7 16 7 8 19 11 0
6 3 4 2 3 3 0
2 2 0 1 1 2 2
2 3 1 1 0 1 0
6 6 5 1 3 1 4
2 2 1 2 2 4 0
22 8 7 6 5 10 2
14 26 21 44 8 17 8
1 2 6 1 1 17 3
0 1 1 0 0 1 1
49 34 20 28 30 26 12
1 4 0 1 0 0 0
0 0 3 0 0 0 0
Sehingga dari Tabel 4.1. didapatkan data penjualan dan data stok motor pada
Dealer Yamaha Berlian Banjar Seperti berikut:
Tabel 4.2. Data Penjualan Motor pada Dealer Sepeda Motor Yamaha
Berlian Banjar tahun 2019
38
Tabel 4.3. Data Stok Motor pada Dealer Sepeda Motor Yamaha Berlian
Banjar tahun 2019
Dari tabel 4.1. di atas jumlah keseluruhan motor yang dapat dijual selama
periode satu tahun adalah 1181 unit, dan pada table 4.2. keseluruhan motor yang
disedikan selama periode satu tahun adalah 1213 unit motor. Dealer Yamaha
Deta Group Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat, biasanya melakukan
pengiriman motor dalam periode satu bulan bisa mencapai satu sampai tiga kali
pengiriman, tergantung jumlah kebutuhan motor yang dibutuhkan oleh
konsumen selama satu tahun. Tetapi untuk motor merek apa itu biasayan Dealer
mengirimnya secara acak, atau bisa jadi dalam satu pengiriman hanya motor
Yamaha Merek N-Max, bisa jadi motor Yamaha merek N-Max dan Aerox, dan
lain-lain. Dengan asumsi hari kerja efektif selama satu tahun Dealer Yamaha
Deta Group Banjar Patroman, Jawa Barat adalah 288 hari (W = 288 hari). Untuk
waktu pesanan dibuat dan pesanan datang atau lead time yang disimbolkan
dengan L, Dealer Yamaha Berlian Banjar (Deta Group) Banjar Patroman, Jawa
Barat membutuhkan waktu selama lima hari (L=5 hari).
39
C. Jumlah Barang yang Dipesan Setiap Kali Pesanan Dibuat oleh Dealer (Q
awal)
Dalam satu bulan Dealer Yamaha Deta Group Banjar Patroman, Jawa
Barat harus membayar biaya simpan motor, listrik, dan air selama satu bulan
Dealer harus membayar sebesar Rp 36.000.000,00. Jika diambil rata-rata dari
jumlah motor yang dapat dijual perbulan untuk menentukan jumlah biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
simpan per unit per periode perencenaan (h) maka akan di dapatkan nilai sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Rata-rata Penjualan dan Stok Motor selama Satu bulan pada
tahun 2019
No Merek Motor D1 B1 D2 B2
1 AEROX 155 VVA 114 9,5 114 9,5
2 ALL NEW R15 42 3,5 42 3,5
3 ALL NEW VIXION 19 1,5833333 21 1,75
4 ALL NEW X RIDE 125 22 1,8333333 22 1,833333
5 ALL NEW FINO 125 41 3,4166667 45 3,75
6 FREGO 26 2,1666667 26 2,166667
7 LEXI 117 9,75 119 9,916667
8 MIO M3 264 22 272 22,66667
9 MIO S 100 8,3333333 103 8,583333
10 MX KING 12 1 13 1,083333
11 N MAX 412 34,333333 424 35,33333
12 VEGA 8 0,6666667 8 0,666667
13 X MAX 4 0,3333333 4 0,333333
Jumlah 98,416667 101,0833
Catatan:
D1 = jumlah motor yang dapat dijual selama satu bulan untuk
menghitung nilai biaya simpan per unit per periode perencenaan
(h) dalam unit.
D2 = jumlah motor yang dapat disediakan dieler selama satu bulan
untuk menghitung nilai biaya simpan per unit per periode
perencenaan (h), atau jumlah barang yang dipesan setiap kali
pesanan dibuat oleh dealer (Q awal).
B1 = rata-rata motor yang dapat dijual selama satu bulan untuk
menghitung nilai biaya simpan per unit per periode perencenaan
(h) dalam unit,
B2 = rata-rata motor yang dapat disediakan dieler selama satu bulan
untuk menghitung nilai biaya simpan per unit per periode
perencenaan (h), atau jumlah barang yang dipesan setiap kali
pesanan dibuat oleh dealer (Q awal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam kasus ini banyak motor yang bisa dijual digunakan untuk
menghitung biaya simpan per unit per periode (h) sedangkan Stok motor
digunakan untuk menghitung berapa jumlah barang yang dipesan setiap kali
pesanan dibuat oleh dealer (Q awal).
Dari tabel 4.5. di atas didapatakan jumlah rata-rata penjualan motor selama
satu bulan adalah 98,41667 unit. Karena biaya simpan Dealer motor dalam
waktu satu bulan adalah Rp36.000.000,00, dan jumlah rata-rata motor dari
penjualan motor selama satu bulan adalah 98,41667 unit, maka agar biaya
simpan per unit per periode (h) bisa mencapai nilai Rp36.000.000,00 adalah
dengan membagi biaya yang harus dikeluarkan oleh dealer motor untuk
menyimpan motor dalam gudang dan pengeluaran listrik dengan jumlah rata-
rata motor dari penjualan motor selama satu bulan, sehingga setiap merek motor
mendapatkan rata-rata bagian dari biaya simpan per unit per periode (h) atau
disimbolkan dengan R,
Atau
(biaya yang harus dikeluarkan oleh dealer motor untuk menyimpan motor )
R= (jumlah rata−rata motor dari penjualan motor selama satu bulan)
R = 36.000.000/98,41667
R = 365791,701947502
Sehingga, setiap merek motor mendapatkan rata-rata bagian dari biaya simpan
per unit per periode (h) adalah Rp 365791,701947502,00. Kemudian untuk nilai
dari h setiap merek motor dapat dicari dengan cara mengalikan R dengan rata-
rata motor yang dapat dijual selama satu bulan yang diperlihatkan pada tabel 4.6.
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.6. Biaya Simpan Per Unit Per Periode Perencanaan (h) dalam
Rupiah (Rp)
No Merek Motor D1 B1 R h
1 AEROX 155 VVA 114 9,5 365.791,70 3.475.021,17
2 ALL NEW R15 42 3,5 365.791,70 1.280.270,96
3 ALL NEW VIXION 19 1,583333333 365.791,70 579.170,19
4 ALL NEW X RIDE 125 22 1,833333333 365.791,70 670.618,12
5 ALL NEW FINO 125 41 3,416666667 365.791,70 1.249.788,31
6 FREGO 26 2,166666667 365.791,70 792.548,69
7 LEXI 117 9,75 365.791,70 3.566.469,09
8 MIO M3 264 22 365.791,70 8.047.417,44
9 MIO S 100 8,333333333 365.791,70 3.048.264,18
10 MX KING 12 1 365.791,70 365.791,70
11 N MAX 412 34,33333333 365.791,70 12.558.848,43
12 VEGA 8 0,666666667 365.791,70 243.861,13
13 X MAX 4 0,333333333 365.791,70 121.930,57
Pada tabel 4.6. di atas adalah untuk mencari nilai dari biaya simpan per unit
per periode (h). dalam kasus ini, biaya simpan per unit per periode (h) dari merek
motor yamaha AEROX 155 VVA harus memiliki biaya simpan per unit per
periode adalah Rp 3.475.021,00, biaya simpan per unit per periode (h) dari
merek motor Yamaha ALL NEW R15 adalah Rp 1.280.270,00, dan seterusnya.
Hal ini dikarenakan banyak nya motor yang dapat dijual dalam satu perode
mempengaruhi biaya simpan per unit per periode (h).
E. Siklus Pesan Ulang (N) dan Waktu Dalam Satu Siklus Pesan Ulang (Y)
dengan Menggunakan EOQ-Multy Item
Pada kasus pemesanan ulang motor di Dealer menggunakan EOQ-Multy
∑𝑛
𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
Item (N), dapat dihitung menggunakan rumus 𝑁 = √ dan untuk kasus
2 ∑𝑛
𝑖=1 𝑆𝑖
menentukan waktu satu siklus pesan ulang (Y) dapat dihitung dengan
𝑊
menggunakan rumus Y = 𝑃 , dikarenakan menggunkan EOQ-Multy Item
𝑊
sehingga Y = . Karena berdasarkan data penjualan total jumlah kebutuhan
𝑁
selama periode perencanaan (D) dalam unit, total biaya pesan setiap kali pesanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dibuat (S), dan total biaya simpan per unit per periode perencanaan (h) seperti
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7. jumlah kebutuhan selama periode perencanaan (D) dalam unit,
total biaya pesan setiap kali pesanan dibuat (S), dan total biaya simpan per unit
per periode perencanaan (h).
No Merek Motor D1 h S
1 AEROX 155 VVA 114 3.475.021 16.752.900
2 ALL NEW R15 42 1.280.271 26.389.700
3 ALL NEW VIXION 19 579.170 19.434.900
4 ALL NEW X RIDE 125 22 670.618 12.915.000
5 ALL NEW FINO 125 41 1.249.788 12.752.600
6 FREGO 26 792.549 13.344.500
7 LEXI 117 3.566.469 14.986.600
8 MIO M3 264 8.047.417 10.761.600
9 MIO S 100 3.048.264 11.351.600
10 MX KING 12 365.792 17.110.200
11 N MAX 412 12.558.848 19.362.200
12 VEGA 8 243.861 10.372.200
13 X MAX 4 121.931 44.606.200
Total 1181 36.000.000 230.140.200
Sehingga dari tabel 4.7. di atas didapatkan pesan ulang (N) dengan:
∑𝑛
𝑖=1 𝐷𝑖 . ℎ𝑖
𝑁=√
2 ∑𝑛
𝑖=1 𝑆𝑖
1181∗36.000.00
𝑁 = √ 2∗230.140.200
N = 9,61091991177486
dan untuk menentukan waktu satu siklus pesan ulang (Y) dengan:
𝑊
Y=
𝑁
288
Y = 9,61091991177486
Y = 29,96591405
Sehingga untuk waktu siklus pesan ulang (N) dan waktu satu siklus pesan ulang
(Y) bisa pada tabel 4.8. di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.8. siklus pesan ulang (N) dan waktu satu siklus pesan ulang (Y)
No Merek Motor N Y
1 AEROX 155 VVA 9,61092 29,96591
2 ALL NEW R15 9,61092 29,96591
3 ALL NEW VIXION 9,61092 29,96591
4 ALL NEW X RIDE 125 9,61092 29,96591
5 ALL NEW FINO 125 9,61092 29,96591
6 FREGO 9,61092 29,96591
7 LEXI 9,61092 29,96591
8 MIO M3 9,61092 29,96591
9 MIO S 9,61092 29,96591
10 MX KING 9,61092 29,96591
11 N MAX 9,61092 29,96591
12 VEGA 9,61092 29,96591
13 X MAX 9,61092 29,96591
45
Dari tabel 4.9. di atas, didapatkan pesan ulang (N) selama 10 pemesanan,
dan untuk setiap pesan ualng dibutuhkan waktu (Y) sekitar 30 hari, sedangkan
tingkat penambahan persediaan motor (Q) selama satu siklus ditunjukan pada
tabel Q tabel 4.9. Atau dengan kata lain, untuk motor Yamaha merek AEROX
155 VVA setiap bulannya harus mengirimkan 11,86 unit ke dealer, tetapi untuk
penerapan di lapangan tingkat penambahan motor Yamaha merek AEROX 155
VVA setiap bulannya harus mengirimkan 12 unit, hal ini dikarenakan
pengiriman barang tidaklah mungkin desimal. motor Yamaha merek ALL NEW
R 15 setiap bulannya harus mengirimkan 4,37 unit ke dealer, tetapi untuk
penerapan di lapangan tingkat penambahan motor Yamaha merek ALL NEW R
15 setiap bulannya harus mengirimkan 5 unit, hal ini dikarenakan pengiriman
barang tidaklah mungkin desimal, dan kenapa pembulatannya ke atas, hal ini
dikarenakan untuk mengantisipasi jika ada permintaan yang mendadak. Begitu
juga seterusnya untuk menentukan tingkat penambahan persediaan motor.
46
apakah BTP barang yang disedikan oleh Dealer Yamaha Berlian Banjar (Deta
Group) Banjar Patroman, Jawa Barat pada penjulan motor Yamaha selama satu
tahun yaitu pada bulan Januri 2019 sampai dengan Desember 2019 sudah
optimum atau belum.
Sehingga untuk mecari rumus BTP-Multy Item = ∑ BTP − 𝑆𝑖𝑛𝑔𝑙𝑒 𝐼𝑡𝑒𝑚.
𝐷 𝑄
BTP = 𝑆+ ℎ, sehingga untuk mencari BTP-Multy Item haruslah
𝑄 2
menjumlahkan nilai BTP dari setiap Merek motor. Sehingga diperoleh rumus:
BTP-Multy Item = ∑ BTP − 𝑆𝑖𝑛𝑔𝑙𝑒 𝐼𝑡𝑒𝑚
𝐷 𝑄
BTP-Multy Item = ∑ (𝑄 𝑆 + ℎ)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.10. Biaya Total Persediaan (BTP) dengan jumlah barang yang dipesan setiap kali pesanan dibuat oleh dealer
No Merek Motor D1 B2 h S BP BS BTP
1 AEROX 155 VVA 114 9,5 3.475.021 16.752.900 201.034.800 16.506.351 217.541.151
2 ALL NEW R15 42 3,5 1.280.271 26.389.700 316.676.400 2.240.474 318.916.874
3 ALL NEW VIXION 19 1,75 579.170 19.434.900 211.007.486 506.774 211.514.260
4 ALL NEW X RIDE 125 22 1,833333 670.618 12.915.000 154.980.000 614.733 155.594.733
5 ALL NEW FINO 125 41 3,75 1.249.788 12.752.600 139.428.427 2.343.353 141.771.780
6 FREGO 26 2,166667 792.549 13.344.500 160.134.000 858.594 160.992.594
7 LEXI 117 9,916667 3.566.469 14.986.600 176.816.692 17.683.743 194.500.435
8 MIO M3 264 22,66667 8.047.417 10.761.600 125.340.988 91.204.064 216.545.053
9 MIO S 100 8,583333 3.048.264 11.351.600 132.251.650 13.082.134 145.333.784
10 MX KING 12 1,083333 365.792 17.110.200 189.528.369 198.137 189.726.506
11 N MAX 412 35,33333 12.558.848 19.362.200 225.770.558 221.872.989 447.643.547
12 VEGA 8 0,666667 243.861 10.372.200 124.466.400 81.287 124.547.687
13 X MAX 4 0,333333 121.931 44.606.200 535.274.400 20.322 535.294.722
BTP Total 3.059.923.126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.11. Biaya Total Persediaan (BTP) dengan jumlah barang yang dipesan setiap kali pesanan dibuat (Q) hasil perhitungan.
No Merek Motor D1 h S Q BP BS BTP
1 AEROX 155 VVA 114 3475021,169 16.752.900 11,86151 161.010.780 20.609.495 181.620.275
2 ALL NEW R15 42 1280270,957 26.389.700 4,370029 253.629.293 2.797.411 256.426.704
3 ALL NEW VIXION 19 579170,1948 19.434.900 1,976918 186.787.267 572.486 187.359.753
4 ALL NEW X RIDE 125 22 670618,1202 12.915.000 2,289063 124.125.031 767.544 124.892.574
5 ALL NEW FINO 125 41 1249788,315 12.752.600 4,265981 122.564.217 2.665.786 125.230.004
6 FREGO 26 792548,6876 13.344.500 2,705256 128.252.921 1.072.024 129.324.944
7 LEXI 117 3566469,094 14.986.600 12,17365 144.035.012 21.708.478 165.743.490
8 MIO M3 264 8047417,443 10.761.600 27,46875 103.428.876 110.526.267 213.955.143
9 MIO S 100 3048264,183 11.351.600 10,40483 109.099.318 15.858.337 124.957.656
10 MX KING 12 365791,7019 17.110.200 1,24858 164.444.762 228.360 164.673.122
11 N MAX 412 12558848,43 19.362.200 42,8679 186.088.554 269.185.760 455.274.313
12 VEGA 8 243861,1346 10.372.200 0,832387 99.686.384 101.493 99.787.877
13 X MAX 4 121930,5673 44.606.200 0,416193 428.706.616 25.373 428.731.989
BTP Total 2.657.977.845
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Akan lebih baik jika Dealer Motor Yamaha Berlian Banjar (Deta
Group) Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat melakukan pemesanan masing-
masing merek motor sesuai dengan tingkat penambahan persediian motor (Q)
dan dengan pembulatan (Q-baru) seperti pada tabel di bawah ini:
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
sebagai beriku:
1. Perbedaan Biaya Total Persediaan di dealer Yamaha Berlian Banjar
(Deta Group) Banjar Patroman, Bandung, Jawa Barat sebelum
menggunakan model EOQ adalah Rp 3.059.923.126,00 dan setelah
menggunakan model EOQ, BTP adalah Rp 2.657.977.845,00. Dengan
demikian, BTP Optimum lebih optimal dibandingkan dengan BTP yang
selama ini Dealer terapkan.
2. Manfaat bagi Dealer Motor Yamaha Berlian Banjar (Deta Group) Banjar
Patroman, Jawa Barat, terhadap perhitungan persediaan motor dengan
menggunakan model EOQ adalah:
a) Biaya Total Persediaan lebih Optimal jika menggunakan rumus
EOQ.
b) Jumlah stok motor yang seharusnya disedikan oleh dealer
harusnya disesuaikan dengan perhitungan tingkat penambahan
persediaan motor Yamaha (Q).
c) Dalam waktu satu tahun Dealer hanya perlu mengirimkan stok
motor sebanyak 10 kali, dengan jumlah motor sesusai dengan
penambahan persediaan motor Yamaha (Q).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai Implementasi
Teori Persediaan dengan Menggunakan Model EOQ pada motor
Yamaha di dealer Yamaha Berlian Banjar (Deta Group), Banjar
Patroman, Jawa Barat. Peneliti memiliki beberapa saran, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Sara Bagi dealer Yamaha Deta Group Banjar Patroman, Bandung,
Jawa Barat, adalah dengan memperhitungkan jumlah persediaan sepeda
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
As’ari, Abdur R., dkk. 2016. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2 edisi
revisi 2016. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Baltbang, Kemendikbud.
http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_7smp/siswa/Kelas_07_SMP_Mat
ematika_Semester_2_Siswa_2016.pdf
Dealer Motor Yamaha Berlian Banjar (Deta Group), Banjar Patroman, Bandung,
Jawa Barat
Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sinaga, H. 2013. Analisis Pendalian Persediaan Bahan Baku pada Proses Produksi
Studi Kasus pada Perusahaan Tali 57 di Krawing RT.03/RW.02, Jombor,
Ceper, Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURAT KETERANGAN
Yang Benanda tangan di bal'.'ah uu
Nama Thomas Sapt0 Utorno, S.E.
Jab.ltan BRANCH MANAGER
Mcncmngkan dcngan scsungguhnya bahwa
Nama Daniel Khrisna Rad11ya
NIM . 161414057
Asal Pcrg. Tmggi Umversues Sanata Dhanna
Jurusan Pcnd1d11(an Matcmatika
Fakulw fakultas Kcguruan dan llmu Pcnd1d1kan
Tclah selCSIU mclabanakan peneh11an dan 21 Fd:ln.ian- 24 Febn.uln 2020, di
Dealer Yamaha Ikrlwn BanJar (Octa Group) BanJar Patroman, Bandung, Jawa
Bann, unluk memperolch data guna meeyelesa,kan Togas Akhu Sknps, dcngan
Judul •. lmplcmcntas1 Tcon Pc� dcngan Mcnggwmkan Model Econormc
Order Quan my {EOQ) pada motor d1 dclllcr Yamaha Bcrlian Banjar (Octa Group),
BanJar Patroman. Bandung, Jawa Baraf'
"Jj:,J-A GROUP