EKSTRAKSI CAIR-CAIR
PROGRAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DISUSUN OLEH :
BINTANG RAMADHAN (17358)
MUHAMMAD ABDULLAH MUZAKI (17385)
Untuk mengukur
volume suatu cairan
1 Buret
yang dikeluarkan
dengan tepat
Untuk mengukur
volume suatu cairan
2 Mikro Buret
yang dikeluarkan
dengan tepat
Untuk mengencerkan
3 Labu Takar
larutan
Untuk memisahkan
zat/senyawa tertentu
dalam sampel
6 Corong Pisah berdasarkan kelarutan
dalam pelarut tertentu
yang memiliki
perbedaan fase
Untuk memindahkan
7 Corong Kaca larutan dari satu
tempat ke tempat lain
Untuk memompa
larutan agar keluar
8 Propipet
dan masuk pada pipet
volume/ukur
Untuk memindahkan
cairan-cairan yang
9 Pipet Volum
digunakan dalam
proses pengujian
Untuk mengambil dan
10 Pipet tetes meneteskan reagen
dalam skala kecil
IV. BAHAN
BAHAN
− Asam Sulfat − Kalium Dikromat
− Natrium Tiosulfat − Kerosin
− Iodium − Indikator Amilum
− Kalium Iodida 20 %
V. LANGKAH KERJA
Standarisasi Natrium Tiosulfat
1 Menyiapkan buret kemudian mengisi buret dengan Natrium Tiosulfat
2 Masukkan Kalium Dikromat 0,01 N sebanyak 25 mL ke dalam erlenmeyer
3 Menambahkan Kalium Iodida 20 % sebanyak 10 mL
4 Menambahkan Asam Sulfat 4 N sebanyak 15 mL
5 Menambahkan indikator Amilum sebanyak 3 tetes
Melakukan titrasi dengan Natrium Tisulfat hingga terjadi perubahan warna dari cokelat
6
gelap menjadi jernih, titrasi sebanyak 2 kali(dua larutan berbeda)
7 Mencatat pemakaian volume rata-rata titrasi Natrium Tiosulfat
8 Menghitung normalitas Natrium Tiosulfat
Mencari Kadar Iodium Mula-Mula
1 Mengambil 25 mL larutan iodium, kemudian memasukkan larutan ke dalam erlenmeyer
2 Menambahkan indikator Amilum sebanyak 3 tetes
3 Melakukan titrasi dengan Natrium Tisulfat 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari
cokelat menjadi jernih(warna biru menjadi hilang), titrasi sebanyak 2 kali(dua larutan
berbeda)
4 Mencatat pemakaian volume rata-rata titrasi Natrium Tiosulfat
5 Menghitung normalitas dan kadar Iodium
Ekstraksi I
1 Mengambil 25 mL larutan iodium, kemudian memasukkan larutan ke dalam corong
pisah
2 Menambahkan Kerosin sebanyak 25 mL
3 Menggojok corong pisah 2,5 menit hingga terbentuk dua lapisan larutan
4 Menampung larutan lapisan bawah dengan gelas beaker, dan membuang larutan lapisan
atas, kemudian mencuci corong pisah
5 Mengambil 10 mL larutan lapisan bawah, kemudian memasukkan larutan ke dalam
erlenmeyer
6 Menambahkan indikator Amilum sebanyak 3 tetes
Melakukan titrasi dengan Natrium Tisulfat 0,01 N menggunakan micro buret, titrasi
7
sebanyak 2 kali(dua larutan berbeda)
8 Mencatat pemakaian volume rata-rata titrasi Natrium Tiosulfat
9 Menghitung normalitas dan kadar Iodium
Ekstraksi II
1 Mengambil 25 mL larutan iodium, kemudian memasukkan larutan ke dalam corong
pisah
2 Menambahkan Kerosin sebanyak 5 mL
3 Menggojok corong pisah 0,5 menit hingga terbentuk dua lapisan larutan
4 Menampung larutan lapisan bawah dengan gelas beaker, dan membuang larutan lapisan
atas, kemudian mencuci corong pisah
5 Memasukkan kembali larutan lapisah bawah ke dalam corong pisah
Melakukan langkah 2-5 hingga jumlah total kerosin yang ditambahkan sebanyak 25 mL
6
(terjadi perubahan warna menjadi jernih)
7 Mengambil 10 mL larutan terakhir, kemudian memasukkan larutan ke dalam erlenmeyer
8 Menambahkan indikator Amilum sebanyak 3 tetes
Melakukan titrasi dengan Natrium Tisulfat 0,01 N menggunakan micro buret, titrasi
9
sebanyak 2 kali(dua larutan berbeda)
10 Mencatat pemakaian volume rata-rata titrasi Natrium Tiosulfat
11 Menghitung normalitas dan kadar Iodium