Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Disusun oleh :

Salma Maharani 26/XII KAB

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI

YOGYAKARTA

2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberi kesehatan, nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
yang berjudul “Penyakit Menular Seksual”.

Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Jasmani (Penjas). Dalam makalah ini akan mengulas tentang pengertian PMS, ciri - ciri,
macam – macam, penyebab, pengobatan, komplikasi, dan cara pencegahan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan
selanjutnya.

Yogyakarta, 17 Maret 2021

Penyusun,

Salma Maharani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................1
TUJUAN............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Penyakit Menular......................................................................2
B. Gejala Penyakit Menular Seksual...............................................................2
C. Jenis – Jenis Penyakit Menular Seksual......................................................2
D. Dampak Penyakit Menular Seksual............................................................4
E. Cara Mengobati Penyakit Menular Seksual................................................4
F. Upaya Penanggulangan Penyakit Menular Seksual....................................5
G. Faktor Penghambat Pencegahan Penyakit Menular Seksual.......................6
BAB III.................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit menular seksual(PMS), adalah infeksi yang umumnya menyebar
melalui aktivitas seksual, terutama hubungan seks melalui vagina, seksanal,
danseksoral. Biasanya, pada awalnya PMS tidak menimbulkan gejala. Istilah PMS
semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada orang yang mungkin
terinfeksi dan menginfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. PMS
juga dapat ditularkan melalui jarum suntik, kelahiran, dan menyusui. Infeksi PMS
telah diketahui selama ratusan tahun lamanya.

Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tida khanya hubungan


seksual melalui alat kelamin. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-
benar disebut sebagai “seksaman”. Satu satunya yang betul-betul “seksaman” adalah
abstinensi. Hubungan seks dalam konteks hubungan monogami dimana kedua
individu bebas dari PMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap
berciuman sebagai aktivitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes, dan penyakit
penyakit lain dapat menular lewat aktivitas yang nampaknya tidak berbahaya. Semua
bentuk lain kontak seksual juga berisiko.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa pengertian Penyakit Menular Seksual?
2. Bagaimana ciri-ciri atau gejala dari penyakit menular seksual?
3. Apa sajakah jenis-jenis penyakit menular seksual?
4. Apa dampak penyakit menular seksual?
5. Bagaimana cara mengobati penyakit menular seksual?
6. Bagaimana upaya penanggulangan penyakit menular seksual?
7. Apa saja faktor penghambat pencegahan penyakit menular seksual?

C. TUJUAN
Dengan mempelajari penyakit menular seksual (PMS) lebih dalam lagi, kita
bisa mengetahui dampak penyakit menular seksual (PMS), upaya pencegahannya atau
penanggulangannya dan hal lainnya atau juga dapat menambah wawasan yang lebih
luas tentang penyakit menular seksual (PMS).

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Menular


Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang
menular melalui hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan
dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, di
antaranya chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis, HIV, dan sebagainya.
Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim,
baik secara vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga
dapat terjadi melalui transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita.
Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat
persalinan.

B. Gejala Penyakit Menular Seksual


Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda
tergantung jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:
a. Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.
b. Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
c. Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
d. Nyeri perut bagian bawah.
e. Demam dan menggigil.
f. Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.
g. Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
h. Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.

Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa merasakan gejala lain, yaitu
perdarahan di luar masa menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari vagina. Ini juga
merupakan salah satu tanda gejala penyakit kelamin wanita. Sementara pada pria,
gejala lain penyakit menular seksual yang dapat dialami adalah nyeri, sperma
berdarah, atau pembengkakan pada testis.

C. Jenis – Jenis Penyakit Menular Seksual


Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, dan
parasit. Berikut ini adalah macam-macam penyakit menular seksual:
1. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga
dikenal dengan sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka pada alat
kelamin atau mulut. Melalui luka inilah penularan akan terjadi.

2
2. Gonore
Gonore, yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan keluarnya
cairan dari penis atau vagina dan rasa nyeri ketika buang air kecil. Bakteri
penyebab gonore juga dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain,
jika terjadi kontak dengan sperma atau cairan vagina.

3. Human papillomavirus (HPV)
Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama,
yaitu HPV. Virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker
serviks pada perempuan. Gejala kanker serviks stadium awal sering kali
tidak khas bahkan tak bergejala. Penularan HPV terjadi melalui kontak
langsung atau melakukan hubungan seksual dengan penderita.

4. Infeksi HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyebaran virus ini dapat terjadi
melalui hubungan seks tanpa kondom, berbagi penggunaan alat suntik,
transfusi darah, atau saat persalinan.

5. Chlamydia
Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis. Pada wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan
pada pria, menyerang saluran keluar urine di penis. Penularan dapat terjadi
dari luka pada area kelamin.

6. Trikomoniasis
Penyakt menular seksual ini disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis. Penyakit trikomoniasis bisa menimbulkan keputihan pada
wanita atau malah tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali
seseorang secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke pasangan
seksualnya.

7. Hepatitis B dan hepatitis C


Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, dan dapat mengakibatkan
gangguan hati kronis hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah
atau cairan tubuh penderita. Selain melalui hubungan seksual, virus ini
bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama dan transplantasi
organ.

8. Tinea cruris
Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh jamur ini menyerang kulit di
sekitar alat kelamin, paha bagian dalam, dan bokong. Tinea cruris ditandai
dengan ruam merah yang terasa gatal pada kulit yang terinfeksi.
Penularannya adalah melalui kontak langsung dengan penderita atau
menyentuh benda yang telah terinfeksi.

9. Herpes genital

3
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini bersifat tidak aktif
atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala.
Penyebarannya terjadi melalui kontak langsung dengan pasangan yang
telah terinfeksi.

10. Candidiasis
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida. Candidiasis ditandai dengan
ruam atau lepuhan yang muncul pada kulit, terutama area lipatan kulit.
Sama seperti infeksi menular seksual lainnya, penularan penyakit ini dapat
terjadi melalui hubungan seksual dengan penderita.

11. Granuloma inguinale


Granuloma inguinale atau donovanosis adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.  Kondisi ini
ditandai dengan munculnya benjolan dan luka di selangkangan, penis,
anus, atau di skrotum.

D. Dampak Penyakit Menular Seksual


Penyakit menular seksual membawa dampak bagi penderitanya. Salah satu
dampaknya adalah mengalami gangguan kesehatan. Namun, selain hal tersebut ada
dampak negatif lainnya yang dialami oleh para penderita infeksi menular seksual.
Dampak ini disebabkan oleh lambatnya pemeriksaan dan penanganan. Berikut adalah
dampaknya:
1. Alat reproduksi bisa mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan kemandulan.
2. Menyebabkan kebutaan dan pikun. Infeksi menular seksual bisa mengakibatkan
gangguan pada syaraf.
3. Infeksi menular seksual bisa ditularkan kepada bayi yang sedang berada di dalam
kandungan. Hal ini bisa menyebabkan bayi menjadi buta atau mengalami
keterbelakangan mental.
4. Kematian. Terlambatnya penanganan bisa menyebabkan penderita infeksi menular
seksual meninggal karena kondisinya sangat parah.

E. Cara Mengobati Penyakit Menular Seksual


Cara mengobati penyakit menular seksual tergantung pada penyebab infeksi yang
diderita oleh pasien. Perlu diperhatikan bahwa pasien dan pasangan seksualnya perlu
berobat secara tuntas sebelum kembali diizinkan berhubungan intim dengan siapapun.

1. Pengobatan Infeksi Bakteri dan Parasit


Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan parasit akan
ditangani dengan obat antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti
gonore, chlamydia, dan sifilis. Obat ini harus dihabiskan sesuai dengan dosis dan
durasi penggunaan dari dokter. Apabila penggunaan obat dihentikan tanpa

4
konsultasi dengan dokter, bakteri bahkan bisa menjadi tahan (resistan) terhadap
antibiotik. Kondisi ini disebut resistansi antibiotik. Jika terjadi resistansi
antibiotik, pasien akan membutuhkan jenis obat antibiotik yang lebih keras untuk
menangani infeksi.

2. Pengobatan Infeksi Virus


Pada penyakit menular seksual akibat infeksi virus, gejala biasanya dapat
hilang tanpa pengobatan. Penanganan yang diberikan bertujuan meredakan gejala
dan mengurangi risiko penularan.Meski begitu, virus penyebab penyakit menular
seksual tersebut mungkin saja tetap ada dalam tubuh penderita. Misalnya, HPV.
Apabila diperlukan pengobatan, menggunakan antivirs. Pengobatan dengan obat
antivirus hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi risiko
penyebaran. Jenis obat antivirus yang digunakan untuk menangani herpes genital
adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir. Sementara untuk hepatitis, obat
yang diberikan meliputi entecavir, interferon, dan lamivudine.

3. Pengobatan Infeksi Jamur


Infeksi jamur seperti kandidiasis memang tidak termasuk penyakit menular
seksual. Pasalnya, penyakit ini dapat dialami tanpa kontak seksual. Meski begitu,
infeksi jamur dapat ditularkan melalui hubungan intim.  Penyakit ini dapat
ditangani dengan obat-obatan antijamur seperti candidiasis, dokter akan
memberikan krim antijamur yang dioleskan ke vagina,
seperti nystatin dan clotrimazole. Obat antijamur dalam bentuk tablet juga dapat
diresepkan oleh dokter, seperti fluconazole dan miconazole.

F. Upaya Penanggulangan Penyakit Menular Seksual


Ada beberapa cara untuk penanggulangan IMS yang bisa dilakukan, yakni: 
1. Penanggulangan terhadap diri sendiri 
Penanggulangan terhadap diri sendiri bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut: 
a. Setia dengan pasangan
b. Memastikan jarum yang dipakai steril
c. Menjaga kesehatan organ intim
d. Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat

2. Penanggulangan terhadap keluarga


Keluarga menjadi salah satu kelompok tempat yang paling efektif dalam
penanggulangan PMS. Memberikan pemahaman akan dampak yang diakibatkan
oleh PMS di dalam keluarga memberikan pengertian pengaruh yang sangat besar.
Keluarga harus menganggap IMS menjadi hal yang penting. Sehingga
keharmonisan keluarga terjaga dan bisa terhindar.

3. Penanggulangan terhadap masyarakat 

5
Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit PMS sangat penting bagi
masyarakat. Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak generasi muda
bangsa. Memberikan penyuluhan akan bahayanya penyakit menular seksual untuk
itu mereka harus mengerti akan arti pentingnya pencegahan penyakit menular
seksual.

G. Faktor Penghambat Pencegahan Penyakit Menular Seksual


Adapun faktor-faktor yang dapat menghambat proses pencegahan penyakit
menular seksual adalah:
1. Banyaknya masyarakat yang belum terlalu yakin akan pengetahuan mengenai
PMS. Mereka masih menganggap bahwa PMS adalah penyakit biasa yang tidak
berisiko.
2. Banyak profesi-profesi yang melibatkan hal-hal yang bersifat vulgar dan profesi
tersebut tidak bisadibabat habis bahkan makin bertambah dari waktu ke waktu.
3. Masyarakat yang kurang mendukung pelaksanaan program tersebut karena
kurangnya pengetahuan dan terbatasnya pendidikan.
4. Banyak orang-orang yang masih menyepelekan masalah penyakit menular
seksual.
5. Banyak orang yang masih berpikiran bahwa PMS bisa disembuhkan sehingga
mereka masih menganggap PMS bukanlah masalah yang serius.
6. Banyak orang-orang yang baru sadar akan kesalahannya ketika mereka berbuat
salah atau dengan kata lain menyesal kemudian dan tidak ada gunanya.
7. Kurang adanya motivasi yang kuat dari beberapa kelompok masyarakat untuk
mencegahnya.
8. Sesungguhnya pencegahan penyakit menular seksual merupakann langkah yang
tepat bila seseorang ingin hidupnya terhindar dari masalah PMS.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang
menular melalui hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan
dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, di
antaranya klamidia, gonore, hepatitisB, herpes, HIV/AIDS, human papilloma virus
(HPV), kutilkelamin, sifilis, trikomoniasi dan sebagainya. Gejala penyakit menular
seksual juga berbeda-beda tergantuk penyakit yang diderita.

Cara mengobati penyakit menular seksual ada tiga cara yaitu dengan
pengobatan infeksi bakteri dan parasit, pengobatan infeksi virus, dan pengobatan
infeksi jamur.Tindakan yang harus dilakukan terhadap penyakit ini dapat
dilaksanakan oleh diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Memberikan pemahaman
dan pengetahuan menjadikan landasan terpenting dalam penanggulangan penyakit
menular seksual.

B. Saran
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan seks hingga
penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah
penularan penyakit kepada pasangan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/penyakit-menular-seksual-pms#:~:text=Infeksi%20menular%20seksual
%20atau%20penyakit,sifilis%2C%20trikomoniasis%2C%20dan%20HIV. Diakses pada 17 Maret
2021

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/05/150000669/gejala-dan-dampak-infeksi-menular-
seksual-?page=all Diakses pada 17 Maret 2021

https://www.sehatq.com/penyakit/penyakit-menular-seksual Diakses pada17 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai