dipahami oleh praktikan dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari
komponen-komponen yang terdapat pada neraca ohaus agar diperoleh data yang benar. Selain
itu, untuk memperoleh data yang benar dan akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga
pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja
dalam pengukuran menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa
kecelakaan yang terjadi di dalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila
mereka memiliki keteram¬pilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil
ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan
kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-
alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.
Jika pengetahuan alat praktikan kurang maka akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum.
Hal ini dikarenakan selama praktikum praktikan dilibatkan aktif dengan pemakaian,
perangkaian alat. Praktikan yang memiliki pengetahuan kurang mengenai alat-alat dapat
mendatangkan bahaya yang mungkin terjadi ketika sedang mengadakan percobaan. Oleh
karena itu dibuatlah makalah yang berjudul Alat ukur massa neraca Ohaus agar praktikan
dapat menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga
praktikan memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan.
contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala kecil 0.56.berarti
massa yang terukur adalah 125.56 g.
Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah sebagai berikut:
jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala utama dan skala
nonius. Sedangkan menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah jumlah
dari nilai anting pada lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada lengan.
Neraca analitik dua lengan ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu,
kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
Penanganan Neraca
• Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal sewaktu-
waktu timbangan bergerak.
•Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
•Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap
bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab.
•Timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja
Kebersihan Neraca
•Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan,
•Bagian timbangan harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan,
•Kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat
dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan
etanol/alkohol.
•Sesudah dibersihkan cek kembali
Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium merupakan instrumen yang akurat yang
mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan ± 0,0001
gram
Kelebihan
Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg
Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual,
sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.
Kekurangan
Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut
maka ketelitian perhitungan akanberkurang
Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus.
NERACA OHAUSS
Dialah Gustav Ohaus, seorang ilmuawan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuan
kelahiran 30 Agustur 1888 ini memperkenalkan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun
1912 yang kemudian dikenal dengan nama neraca Ohaus.
Neraca ini mempunyai fungsi khusus untuk menimbang barang yang terbuat dari logam
dengan ketelitian mencapai 0,01 gram. Tentu saja berat loga yang dapat diukur dengan alat
ini adalah logam dengan massa yang cukup kecil.
Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa.
Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang
sebelum dilakuan pengukura massa.
Sepeti namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Neraca
yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triipel beam ini mempunyai bagian-bagian sebagai :
1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, …,
10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.
3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai tiap
skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)
Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci kemudian
taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan
cara dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke
kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi
keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan
belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.
Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang terbaca
dalam lengan-lengannya sebagai berikut
Timbangan Elektrik atau Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium
yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi
untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga
dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada
juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai alat
ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan
neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya
neraca digital lebih efektif dan akurat, kita tidak usah repot-repot mengatur beban seperti
neraca tradisonal yang biasa kita jupai di pasar. Sungguh teknologi kini memang kian maju
sehingga dapat memudahkan kita memecahkan berbagai masalah yang ada.
Berikutnya mari kita bahas bagaimana cara penggunaan neraca digital atau timbangan
elektrik.
a. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang
atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca
digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan
yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan
harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika
perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada
lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak
dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit
level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika
menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur.
Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai
harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan
(pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol.
Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.
Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari
Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam
mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan:
1. Keadaan neraca harus siap pakai
2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)
3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap
4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan
5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca
6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan
7. Melaporkan hasil penimbangan
8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula
Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya
dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:
1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
• Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang
ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.
• Sendok (biasanya sendok plastik)
• Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat
timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca
• Botol timbang sebagai tempat penimbangan
• Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke
tempatnya
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:
• Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan
menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca
• Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur
sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah
• Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer
bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan
kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
Neraca digital
Timbangan analitik ini digunakan untuk menentukan berat bahan yang akan ditimbang.
Timbangan ini non-otomatis, bahan secara manual ditempatkan pada pelat timbangan dan
berat bahan dibaca setelah nilainya stabil.
Letakkan timbangan pada permukaan yang stabil dan rata
Hindari panas yang ekstrim atau perubahan temperature ruangan karena pemanasan atau
sinar matahari langsung.
Hindari aliran udara secara langsung yang dapat disebabkan oleh pintu atau jendela.
Hindari goncangan saat proses penimbangan
Timbangan harus terlindung dari kelembaban tinggi, uap bahan kimia dan debu.
Kesalahan pembacaan hasil dapat terjadi karena gangguan elektromagnetis atau karena
suplay listrik yang tidak stabil
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit
level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek
lagi.Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai
harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat
diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan cek kembali
dengan menggunakan anak timbangan.
Pengukuran adalah proses kuantitasi suatu obyek, fakta, konsep, dll dalam sains yang dapat
menunjukkan karakteristik, kualitas, atau fiture hal-hal tersebut.
Kaliberasi adalah proses pemeriksaan dan perbaikan hasil perolehan dari instrumen atau alat-
alat pengukuran terhadap standar ukuran yang ditentukan. Dengan demikian, mengacu pada
gambar-1 di atas, maka ketika kita melakukan kaliberasi neraca lengan adalah memeriksa
apakah hasil ukur yang ditampilkan dari pengukuran massa dengan neraca lengan itu hasilnya
sesuai standar massa yang di tetapkan pada tabel-1, yaitu 1kg benda yang diukur dengan neraca
lengan hasilnya sama dengan 1kg selinder Platinum Iridium yang disimpan di Se’vres Perancis.
Jika tidak demikian hasil pengukuran itu, maka perlu dilakukan perbaikan pada neraca lengan
tersebut. Proses inilah yang disebut kalibrasi.
Dalam setiap melakukan pengukuran, selalu terdapat tingkat ketidakpastian. Yaitu, ketika
standar kaliberasi (seperti disebutkan di atas) sangat tinggi, dan instrumen pengukuran telah
dikaliberasi, maka tingkat ketidakpastian hasil pengukuran akan sangat kecil. Oleh karena itu,
dengan adanya berbagai tingkat ketidakpastian, dan berdasarkan alasan ini, para ilmuwan
menggunakan angka penting (significant figures) (Serway, 1990) –yaitu nilai angka yang
berpengaruh dalam pegukuran.
Anggap pengukuran massa zat pada skala diketahui tepat 10-5 kg. Hasil ini sama dengan 1/100
000 kilo, atau 1/100 gram, skala ini tepat untuk tempat kelima pada desimal. Anggap, kemudian,
benda diletakkan pada skala, dan terbaca 2, 132 836 97 kg. Semua nilai angka di depan 6 adalah
angka penting, karena angka-angka itu diperoleh dengan ketidakpastian. Dengan kata lain,
angka 6 dan nilai angka yang mengikutinya bukan angka penting karena skala ketepatannya di
luar 10-5 kg.
Permasalahan hasil ukur dan standar pengukuran diperiksa dan diperbaiki jika tidak sesuai
dengan standar pengukuran yang ditentukan. Pekerjaaan memeriksa dan memperbaiki hasil
ukur dengan ukuran standar yang telah ditentukan inilah disebut kaliberasi.
Q. What is the difference between accuracy
and precision?
A. Accuracy tells how close a scale gets to the
real value. An inaccurate scale is giving a
reading not close to the real value. Precision
and accuracy are unrelated terms. A precise
scale will give the same reading multiple times
after weighing the same item. A precise scale
can be inaccurate by repeatedly giving values
that are far away from the actual value. For
instance a scale that reads 5.2g three times in
a row for the same item is very precise but if
the item actually weighs 6.0g the scale is not
accurate.
Q. How often do I need to calibrate my scale?
A. A scale should be calibrated at least once a
year. It can be done using calibration weight
sets or can be calibrated by a professional.
The readability of the scale will determine
which weight set will be appropriate for
calibrating a given scale.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan
suatu besaran yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah
distandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu
dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang
relatif sama.. Karena adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka hasil ukur tidak
berupa sebuah nilai, melainkan berupa sebuah rentang nilai yang setiap nilai dalam
rentang tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) benar yang sama satu terhadap
yang lainnya. Pengukuran tunggal dilakukan terhadap besaran yang dicapai pada
kondisi-kondisi tertentu dan tidak mungkin terulang dengan kondisi-kondisi yang
sama atau setidak-tidaknya dianggap sama. Pengukuran berulang dimaksudkan
sebagai pengukuran yang berhingga, dengan pengulangan yang cukup kecil, n ≈ 10
kali.
A. Instrumen Pengukuran
Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran. Hasil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan
alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari berbagai
kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah:
accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan
yang akan diukur
Kesalahan ( error ), adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang
sebenarnya
Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang
baik sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan
akurat.
Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai batas
ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga disebut neraca
Ohauss-310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan
batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut neraca Ohauss-2610. Kedua jenis neraca
Ohauss ini sering digunakan di laboratorium
Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antara lain waterpass, piringan
neraca, dan tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda posisi neraca pada
saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada saat
penggunaannya agar data yang dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca merupakan
suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditentukan massanya.
Biasanya digunakan kaca arloji sebagai wadah bahan sebelum diletakkan pada piringan
neraca terebut
Definisi massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dengan kata lain massa adalah
ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa suatu benda
dimanapun dinilai sama, oleh karena itu, massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi
bumi. Berbeda dengan berat yang merupakan gaya yang disebabkan karena adanya
interaksi antara massa suatu benda dengan gaya gravitasi sehingga berat suatu benda
tidak akan sama atau dapat berubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di
tempat benda tersebut berada. Selain itu, massa merupakan besaran skalar yang tidak
terpengaruh oleh arah lain halnya dengan berat yang merupakan besaran vektor
sebelum digunakan neraca harus dikalibrasi, yaitu telah
diverifikasi secara akurasi bahwa neraca tersebut telah sesuai dengan rancangannya
dan dalam kondisi yang baik, apabila suatu neraca telah dikalibrasi maka alat ukur
ini ditempatkan pada suatu bidang datar yang posisinya tidak bergeser atau berubah
untuk menjaga kesesuaian hasil.
Kelebihannya adalah neraca ini dapat menimbang benda yang massanya cukup besar
hingga 610 gram, dan penyimpanannya cukup praktis, tidak memerlukan ruang yang luas.
Kekurangannya yaitu dalam penggunannya kita memerlukan ketelitian yang tinggi,
apabila kita salah melihat skala penimbangan maka akan terjadi kesalahan pengukuran.
Neraca ohauss 310 gram ada;lah neraca yang berlengan dua dan dilengkapi dengan skala
berputar sebgai skala nonius . oleh karena itu neraca ini jauh lebih teliti dari neraca 2610 dan
311 gram. Cara menentukannya adalah dengan menjumlahkan pengukuran msing-masing
lengan, skala berputar dan penunjukkan nonius. Cara menentukan NST-nya sama dengan
mistar geser dan mikrometer.
Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen diperlukan :
- untuk menentukan suatu besaran ( kuantitas ) atau variabel.
- membantu peningkatan ketrampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk
menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui, karena tanpa bantuan instrumen manusia
tidak dapat menentukannya.
idak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting untuk mengetahui : ketelitian
yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang berbeda digunakan dalam pengukuran.
Kesalahan-kesalahan pada pengukuran, umumnya dibagi dalam 3 ( tiga ) jenis utama, yaitu :
2. Kesalahan-kesalahan lingkungan, yaitu yang disebabkan oleh keadaan-keadaan luar yang mempengaruhi
pengukuran
1. Kesalahan – kesalahan instrumental ( instrumental errors ), kesalahan-kesalahan yang tidak dapat
dihindarkan dari instrumen, karena struktur mekanisnya. Misalnya :
- gesekan komponen yang bergerak terhadap bantalan, dapat menimbulkan pembacaan yang tidak tepat ( pada alat
ukur d’Arsonval ).
- tarikan pegas yang tidak teratur, perpendekan pegas.
- berkurangnya tarikan karena penanganan yang tidak tepat atau pembebanan instrumen secara berlebihan.
uatu cara yang mudah dan cepat untuk pemeriksaan instrumen, dengan cara membandingkannya terhadap
instrumen lainnya yang memiliki karakteristik yang sama atau instrumen/alat ukur yang lebih akurat
2. Kesalahan-kesalahan lingkungan ( environmental errors ), disebabkan oleh keadaan luar, dan termasuk
keadaan disekitar instrumen yang mempengaruhi alat ukur, seperti :
- pengaruh perubahan temperatur.
- kelembaban.
- tekanan udara luar atau medan maknetik atau medan elektrostat