Anda di halaman 1dari 18

Sebelum memakai neraca Ohaus di dalam suatu eksperimen, hal pertama yang harus

dipahami oleh praktikan dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari
komponen-komponen yang terdapat pada neraca ohaus agar diperoleh data yang benar. Selain
itu, untuk memperoleh data yang benar dan akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga
pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja
dalam pengukuran menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa
kecelakaan yang terjadi di dalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.

Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila
mereka memiliki keteram¬pilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil
ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan
kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-
alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.
Jika pengetahuan alat praktikan kurang maka akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum.
Hal ini dikarenakan selama praktikum praktikan dilibatkan aktif dengan pemakaian,
perangkaian alat. Praktikan yang memiliki pengetahuan kurang mengenai alat-alat dapat
mendatangkan bahaya yang mungkin terjadi ketika sedang mengadakan percobaan. Oleh
karena itu dibuatlah makalah yang berjudul Alat ukur massa neraca Ohaus agar praktikan
dapat menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga
praktikan memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan.

Skala dalam Neraca Ohaus


Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap neraca
mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat
pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310
gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan
besarnya ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian
adalah ½ dari ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil
Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala
terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05

Cara pakai neraca ohaus dua lengan:


Lakukan kalibrasi. Taruh benda pada piringan neraca lalu geser skalanya dimulai dari yang
skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0,
massa benda bisa dibaca.

contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala kecil 0.56.berarti
massa yang terukur adalah 125.56 g.

Cara pakai neraca ohaus tiga lengan:


Cara menggunakannya hampir sama seperti No.1, hanya berbeda cara membaca skala 0/100.
Misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan puluhannya (100+20). Lalu putar skala
satuannya (dalam 1 skala satuannya, dibagi lagi 10 skala), lihat skala yang terlewatkan dari
angka nol (misal 5.6 g).
Langkah terakhir yaitu memutar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1).
Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. Lihat skala
nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). misalnya yang sejajar adalah di
0.06. Terakhir dijumlahkan 100+20+5.6+0.06=125.66 g
Jadi massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian
= 125,66 gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 125,61 gram sampai 125,71 gram.

Cara membaca hasil pengukuran dari neraca Ohaus adalah


Neraca dua lengan: Baca posisi anting ;pada lengan belakang,
Baca posisi anting pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat pada setimbang
(masih di atas tanda setimbang),
Baca skala utama setelah diputar ke kanan sebelum ujung lengan depan dengan tepat pada
posisi setimbang (masih di atas tanda setimbang),
Baca skala nonius yang berimpitan dengan salah satu garis skala utama,
Neraca tiga lengan: Baca posisi anting pada lengan belakang
Baca posisi anting pada lengan tengah
Baca posisi anting pada lengan;

Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah sebagai berikut:

jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala utama dan skala
nonius. Sedangkan menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah jumlah
dari nilai anting pada lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada lengan.

Neraca analitik dua lengan ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu,
kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.

Penanganan Neraca
• Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal sewaktu-
waktu timbangan bergerak.
•Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
•Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap
bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab.
•Timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja

Kebersihan Neraca
 •Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan,
•Bagian timbangan harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan,
•Kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat
dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan
etanol/alkohol.
•Sesudah dibersihkan cek kembali

Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:


•Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala
0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr.
 Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
•Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari
0,100, 200, ………, 500gr.
•Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala
0, 10, 20, …, 100 gr

Bagian-Bagian Neraca Ohaus


•Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
•Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat
digunakan untuk mengukur.
•Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4
lengan terdapat empat lengan.
•Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan  yang dapat digeser-geser
dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
•Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.Kalibrasi

Neraca digital analitik


Neraca digital analitik merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan
untuk menimbang bahan yang sangat kecil yang akan digunakan.
Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka
Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan
alat ini  yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk
menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun
untuk media tanam kultur jaringan

Prinsip kerja neraca analitik


Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang
cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt
dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakankemudian bahan diletakkan pada
neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan
yangditimbang.

Manfaat neraca analitik


Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
untuk bakteri, jamur atau media tanamkultur  jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian  yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akan berpengaruh
terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan
dalam hasil praktikum.
Kekurangan neraca analitik
1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut maka
ketelitian perhitungan akan berkurang.
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus.
3. Harga yang mahal.

Kelebihan neraca analitik


1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda sampai
batas 0,0001 g atau 0,1 mg.2. 2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan
timbangan manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktudan tenaga.

Cara menimbang pada neraca analitik


1.Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2.Bersihkan piring neraca harus bersih dari sisa bahan.
3.Setimbangkan neraca sehingga jarum me nunjukkan akngka nol ( 0 ) dengan
cara mengggeser Sekrup pengatur.
4.Timbang tempat bahan seperti botol, kaca arloji, atau alas lainnya dengan
meletakkan pada piringan timbangan dan catat beban berat dari tempat bahan tersebut.
5.Memasukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam tempat atau wadah
(piringan tempat benda). Pasang beban timbangan seberat berat tempat atau wadah bahan
ditambah berat bahan yang diperlukan. Timbanglah sampai benar setimbang.
6.Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
7.Untuk pengukuran yang sensitivi tasnya tinggi perlu menunggu 30 menit,
karena hanya dapat bekerjapada batas temperatur yang ditetapkan.
8.Jika selesai menimbang kembalikan semuanya sepe rti semula pada posisi
awal, yaitu sekala pada sekala nol, dan penahan piring neraca dinaikkan

Cara Merawat Neraca Digital


 Tidak Menimbang benda dengan berat benda yang melebihi ketentuan ukuran
maksimal akan mengakibatkan timbangan digital tidak sanggup menampilkan bobot
barang dengan jelas kurangi benda yang lebih dari beban timbangan tersebut untuk
melindungi dari kerusakan permanen pada timbangan digital.
 Timbangan digital memiliki sensor halus, maka jangan perlakukan kasar, goncangan
dan getaran.
 Perhatikan baterai timbangan digital harus mempunyai daya dengan cukup.
Timbangan digital tidak mampu membaca dengan akurat kalau kekuatan baterai
lemah
 Timbangan digital tidak tahan air. Maka jangan menempatkan ditempat yang lembab.
 gunakan Timbangan dikital dalam permukaan datar yang rata
 Pastikan timbangan digital berada dalam suhu ruangan dengan normal. Kalau
Timbangan digital tidak dalam suhu ruangan dengan normal, harap tunggu beberapa
waktu sebelum memakainya
Neraca analitik digital
merupakan salah satu neracayang memiliki tingkatketelitian tinggi, neraca inimampu menimbang zat
ataubenda sampai batas 0,0001g. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan bekerja dengan
neraca ini adalah
•Neraca analitik digital adalah neraca yang sangatpeka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus
secara halus dan hati-hati.
•Sebelum mulai menimbang persiapkan semuaalat bantu yang dibutuhkan dalam
penimbangan
•Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan,siapkan alat dan zat yang akan ditimbang,
sendok,kaca arloji dan kertas isap.
b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neracameliputi: periksa kebersihan neraca (terutama
piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan
neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperolehkeadaan setimbang pada neraca dan
timbanganpada posisi nol, demikian pula setelahpenimbangan selesai posisi
timbangandikembalikan seperti semula

Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium merupakan instrumen yang akurat yang
mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan ± 0,0001
gram

Kelebihan
 Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg
 Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual,
sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.
Kekurangan
 Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut
maka ketelitian perhitungan akanberkurang
 Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
 menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah  pan akan putus.

NERACA OHAUSS

Dialah Gustav Ohaus, seorang ilmuawan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuan
kelahiran  30 Agustur 1888 ini memperkenalkan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun
1912 yang kemudian dikenal dengan nama neraca Ohaus.

Neraca ini mempunyai fungsi khusus untuk menimbang barang yang terbuat dari logam
dengan ketelitian mencapai 0,01 gram. Tentu saja berat loga yang dapat diukur dengan alat
ini adalah logam dengan massa yang cukup kecil.
Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa.
Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang
sebelum dilakuan pengukura massa.

Sepeti namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Neraca
yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triipel beam ini mempunyai bagian-bagian sebagai :

1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, …,
10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.

2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.

3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai tiap
skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)

Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan

Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci kemudian
taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan
cara dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke
kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi
keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan
belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.

Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus

Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang terbaca
dalam lengan-lengannya sebagai berikut

dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus :

Anting lengan depan                     = 5,8 gram


Anting lengan tengah                     = 40,0 gram
Anting lengan belakang                 = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram

Timbangan Elektrik atau Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium
yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi
untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga
dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada
juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai alat
ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan
neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya
neraca digital lebih efektif dan akurat, kita tidak usah repot-repot mengatur beban seperti
neraca tradisonal yang biasa kita jupai di pasar. Sungguh teknologi kini memang kian maju
sehingga dapat memudahkan kita memecahkan berbagai masalah yang ada.
Berikutnya mari kita bahas bagaimana cara penggunaan neraca digital atau timbangan
elektrik.
a. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang
atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca
digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan
yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan
harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika
perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada
lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak
dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit
level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika
menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur.
Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai
harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.

c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan
(pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol.
Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.
Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari
Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam
mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan:
1. Keadaan neraca harus siap pakai
2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)
3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap
4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan
5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca
6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan
7. Melaporkan hasil penimbangan
8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula
 Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya
dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:
1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
• Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang
ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.
• Sendok (biasanya sendok plastik)
• Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat
timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca
• Botol timbang sebagai tempat penimbangan
• Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke
tempatnya
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:
• Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan
menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca
• Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur
sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah
• Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer
bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan
kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

Neraca digital
Timbangan analitik ini digunakan untuk menentukan berat bahan yang akan ditimbang.
Timbangan ini non-otomatis, bahan secara manual ditempatkan pada pelat timbangan dan
berat bahan dibaca setelah nilainya stabil.
 Letakkan timbangan pada permukaan yang stabil dan rata
Hindari panas yang ekstrim atau perubahan temperature ruangan karena pemanasan atau
sinar matahari langsung.
 Hindari aliran udara secara langsung yang dapat disebabkan oleh pintu atau jendela.
Hindari goncangan saat proses penimbangan
Timbangan harus terlindung dari kelembaban tinggi, uap bahan kimia dan debu.
Kesalahan pembacaan hasil dapat terjadi karena gangguan elektromagnetis atau karena
suplay listrik yang tidak stabil

Penanganan neraca analitik


 Menggunakan stabilizer yang sesuai
 Dihindarkan dari sinar matahari langsung
 Menempatkannya di atas meja yang paling stabil di lab
 Dihindarkan dari gerakan udara
 Dihindaran dari radiasi panas dan elektromagnetik
 Menempatkan posisis neraca secara datar
 Menutup pintu neraca pada saat tidak digunakan
 Jangan meletakkan medan elektroik yang dapat menganggu statistik timbangan lab
 Selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan timbangan
 Matikan timbangan saat tidak digunakan
Neraca Analitis dua lengan
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan
lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
Penanganan Neraca

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit
level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek
lagi.Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai
harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.

Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat
diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan cek kembali
dengan menggunakan anak timbangan.

Pengukuran adalah proses kuantitasi suatu obyek, fakta, konsep, dll dalam sains yang dapat
menunjukkan karakteristik, kualitas, atau fiture hal-hal tersebut.
Kaliberasi adalah proses pemeriksaan dan perbaikan hasil perolehan dari instrumen atau alat-
alat pengukuran terhadap standar ukuran yang ditentukan. Dengan demikian, mengacu pada
gambar-1 di atas, maka ketika kita melakukan kaliberasi neraca lengan adalah memeriksa
apakah hasil ukur yang ditampilkan dari pengukuran massa dengan neraca lengan itu hasilnya
sesuai standar massa yang di tetapkan pada tabel-1, yaitu 1kg benda yang diukur dengan neraca
lengan hasilnya sama dengan 1kg selinder Platinum Iridium yang disimpan di Se’vres Perancis.
Jika tidak demikian hasil pengukuran itu, maka perlu dilakukan perbaikan pada neraca lengan
tersebut. Proses inilah yang disebut kalibrasi.
Dalam setiap melakukan pengukuran, selalu terdapat tingkat ketidakpastian. Yaitu, ketika
standar kaliberasi (seperti disebutkan di atas) sangat tinggi, dan instrumen pengukuran telah
dikaliberasi, maka tingkat ketidakpastian hasil pengukuran akan sangat kecil. Oleh karena itu,
dengan adanya berbagai tingkat ketidakpastian, dan berdasarkan alasan ini, para ilmuwan
menggunakan angka penting (significant figures) (Serway, 1990) –yaitu nilai angka yang
berpengaruh dalam pegukuran.
Anggap pengukuran massa zat pada skala diketahui tepat 10-5 kg. Hasil ini sama dengan 1/100
000 kilo, atau 1/100 gram, skala ini tepat untuk tempat kelima pada desimal. Anggap, kemudian,
benda diletakkan pada skala, dan terbaca 2, 132 836 97 kg. Semua nilai angka di depan 6 adalah
angka penting, karena angka-angka itu diperoleh dengan ketidakpastian. Dengan kata lain,
angka 6 dan nilai angka yang mengikutinya bukan angka penting karena skala ketepatannya di
luar 10-5 kg.
Permasalahan hasil ukur dan standar pengukuran diperiksa dan diperbaiki jika tidak sesuai
dengan standar pengukuran yang ditentukan. Pekerjaaan memeriksa dan memperbaiki hasil
ukur dengan ukuran standar yang telah ditentukan inilah disebut kaliberasi.
Q. What is the difference between accuracy
and precision?
A. Accuracy tells how close a scale gets to the
real value. An inaccurate scale is giving a
reading not close to the real value. Precision
and accuracy are unrelated terms. A precise
scale will give the same reading multiple times
after weighing the same item. A precise scale
can be inaccurate by repeatedly giving values
that are far away from the actual value. For
instance a scale that reads 5.2g three times in
a row for the same item is very precise but if
the item actually weighs 6.0g the scale is not
accurate.
Q. How often do I need to calibrate my scale?
A. A scale should be calibrated at least once a
year. It can be done using calibration weight
sets or can be calibrated by a professional.
The readability of the scale will determine
which weight set will be appropriate for
calibrating a given scale.
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan
suatu besaran yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah
distandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu
dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang
relatif sama.. Karena adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka hasil ukur tidak
berupa sebuah nilai, melainkan berupa sebuah rentang nilai yang setiap nilai dalam
rentang tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) benar yang sama satu terhadap
yang lainnya. Pengukuran tunggal dilakukan terhadap besaran yang dicapai pada
kondisi-kondisi tertentu dan tidak mungkin terulang dengan kondisi-kondisi yang
sama atau setidak-tidaknya dianggap sama. Pengukuran berulang dimaksudkan
sebagai pengukuran yang berhingga, dengan pengulangan yang cukup kecil, n ≈ 10
kali.

A. Instrumen Pengukuran
Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran. Hasil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan
alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari berbagai
kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah:
accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan
yang akan diukur
Kesalahan ( error ), adalah penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang
sebenarnya
Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang
baik sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan
akurat.

Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua lengan yang mempunyai batas
ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga disebut neraca
Ohauss-310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan
batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut neraca Ohauss-2610. Kedua jenis neraca
Ohauss ini sering digunakan di laboratorium

Pada neraca Ohauss-310, lengan depannya memuat angka puluhan,


lengan belakangnya memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran
skala memuat angka satuan dan seperseratusan. Cara menimbangnya
sebagai berikut.
a) Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan
lingkaran skala diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca
menunjukkan skala nol.
b) Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
c) Letakkan benda yang akan diukur pada tempat yang tersedia pada
neraca!
d) Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat
pada ratusan, puluhan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan
hingga tercapai keadaan yang setimbang!
e) Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh
penunjuk ratusan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan.

Pada neraca Ohauss-2610, lengan paling depan memuat angka satuan


dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka puluhan, dan lengan
paling belakang memuat angka ratusan. Cara menimbangnya, sebagai
berikut.
a) Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan
lingkaran skala diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca
menunjuk skala nol.
b) Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
c) Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada
neraca.
d) Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada
ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan yang
setimbang.
e) Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh
penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan.

Langkah-langkah pengukuran massa dengan neraca lengan adalah sebagai


berikut:
a) Atur sistem pengatur khusus sehingga saat belum ada beban dan semua beban
geser skala pada posisi nol, neraca berada dalam keadaan setimbang (
penunjuk segaris dengan angka nol ).
b) Letakan benda atau zat yang akan diukur pada tempat beban.
c) Atur beban geser pada skala sehingga neraca berada pada posisi setimbang (
penunjuk segaris dengan angka nol acuan )
d) Baca skala dengan cara menjumlahkan bacaan skala pada masing-masing
lengan skala.
e) Neraca ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan
rentang bacaan 0 – 1,0 g, 0 – 10 g, 0 – 100 g, 0 – 200 g.
Contoh :
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 200 g ) = 200
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 100 g ) = 50
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 10 g ) = 7
Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 1,0 g ) = 0,55
Hasil pengukuran : ( 200 + 50 + 7 + 0,55 ) g = 257,55 g
Ketelitian alat : 0,01 g
Penulisan hasi pengukuran : ( 257,55 + 0,01 ) g

1. Ketidakpastian Pengukuran pada Hasil Percobaan


Ketidakpastian disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan
(error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar 0 x . Macam-macam
kesalahan, yaitu :
a. Ketidakpastian yang disebabkan oleh nilai skala terkecil pada alat ukur yang
berarti bahwa alat ukur memiliki keterbatasan
b. Keteledoran atau keterbatasan keterampilan orang yang melakukan pengukuran
dalam mengukur dan menggunakan alat ukur
c. Kesalahan acak yaitu kesalahan yang tidak bersistem dan di luar kendali orang
yang melakukan pengukuran. Misalnya gerak Brown molekul udara, fluktuasi
tegangan listrik PLN atau baterai, atau gangguan pada alat-alat ukur elektronik
d. Kesalahan sistematis, yaitu :
Kesalahan kalibrasi, yaitu kesalahan yang terjadi karena cara memberi nilai
skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga berakibat setiap kali alat
digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil pengukuran. Kesalahan ini
dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat terhadap alat standar
Kesalahan titik nol, kesalahan ini terjadi karena titik nol skala tidak tepat
berimpit dengan titik nol jarum penunjuk atau kegagalan mengembalikan
jarum penunjuk ke nol sebelum melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat
diatasi dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran
Kesalahan komponen alat, misalnya pada alat ukur yang memiliki pegas,
terjadi karena makin lama dipakai pegas semakin lemah atau terjadi gesekan
antara jarum dengan bidang skala
Kesalahan pandangan/paralak, kesalahan ini timbul apabila pada waktu
membaca skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas jarum
penunjuk/skala
Keadaan saat bekerja, pemakaian alat dalam keadaan yang berbeda dengan
keadaan pada waktu alat dikalibrasi (pada suhu, tekanan, dan kelembapan
udara yang berbeda) akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan
sistematik menyebabkan hasil yang diperoleh menyimpang dari hasil yang
sebenarnya dan simpangan ini mempunyai arah tertentu

Pengukuran : Merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran


yang diukur dengan alat ukur yang digunakan
sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur,
mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka dan memiliki satuan
tertentu. Sedangkan satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran

Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antara lain waterpass, piringan
neraca, dan tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda posisi neraca pada
saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada saat
penggunaannya agar data yang dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca merupakan
suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditentukan massanya.
Biasanya digunakan kaca arloji sebagai wadah bahan sebelum diletakkan pada piringan
neraca terebut

Definisi massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dengan kata lain massa adalah
ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa suatu benda
dimanapun dinilai sama, oleh karena itu, massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi
bumi. Berbeda dengan berat yang merupakan gaya yang disebabkan karena adanya
interaksi antara massa suatu benda dengan gaya gravitasi sehingga berat suatu benda
tidak akan sama atau dapat berubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di
tempat benda tersebut berada. Selain itu, massa merupakan besaran skalar yang tidak
terpengaruh oleh arah lain halnya dengan berat yang merupakan besaran vektor
sebelum digunakan neraca harus dikalibrasi, yaitu telah
diverifikasi secara akurasi bahwa neraca tersebut telah sesuai dengan rancangannya
dan dalam kondisi yang baik, apabila suatu neraca telah dikalibrasi maka alat ukur
ini ditempatkan pada suatu bidang datar yang posisinya tidak bergeser atau berubah
untuk menjaga kesesuaian hasil.

Kelebihan daripada neraca digital adalah penyimpanannya yang tidak memerlukan


ruang yang luas, hasil penimbangannya akurat, hanya tinggal melihat display angka yang
tertera di neraca, dan pengukurannya secara langsung, tepat dan benar. Neraca digital
memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, dan
akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Selain itu dengan adanya tingkat
ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam pengambilan
media yang dibutuhkan.
Kekurangannya adalah neraca ini sensitif terhadap udara dan tekanan, sehingga
mempengaruhi keakuratan hasil penimbangan. Neraca digital analitik merupakan neraca yang
sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. Neraca ini
sangat sensitif sekali terhadap getaran dan faktor lain dari luar yang mengganggu hasil
pengukuran.

Kelebihannya adalah neraca ini dapat menimbang benda yang massanya cukup besar
hingga 610 gram, dan penyimpanannya cukup praktis, tidak memerlukan ruang yang luas.
Kekurangannya yaitu dalam penggunannya kita memerlukan ketelitian yang tinggi,
apabila kita salah melihat skala penimbangan maka akan terjadi kesalahan pengukuran.

Aplikasi dalam bidang pangan


Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemukan berbagai pemakaian neraca. Di
rumah, kita sering melihat Ibu menimbang bahan pangan yang akan diolah menjadi cake,
bolu atau lainnya. Di pasar, kita mendapati pedagang yang menimbang bahan pangan yang
dibeli oleh pelanggannya. Dan di laboratorium pun penggunaan neraca diperlukan untuk
menimbang bahan pangan yang akan diujikan kandungan didalamnya.

Kekurangan neraca analitik


1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut
maka ketelitian perhitungan akan berkurang.
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
menggunakan stavolt.
Jika tidak, maka benang di bawah panakan putus.
3. Harga yang mahal.

Kelebihan neraca analitik


1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual,
sehingga lebih efisien dalam hal waktudan tenaga.

Cara kerja neraca analitik


1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan
mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di
tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat
diangkat
dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca
tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini
sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu
pun
ketika akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang
diinginkan.
9. Ditutup kaca
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai
dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol

a. Pengontrolan Neraca Digital


Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang
atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca
digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan
yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan
harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika
perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada
lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak
dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit
level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika
menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur.
Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai
harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan
(pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol.
Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.

Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:


1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya
dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:


1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
• Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang
ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.
• Sendok (biasanya sendok plastik)
• Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat
timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca
• Botol timbang sebagai tempat penimbangan
• Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke
tempatnya

2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:


• Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan
menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca
• Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur
sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah
• Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer
bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan
kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

Neraca ohauss 310 gram ada;lah neraca yang berlengan dua dan dilengkapi dengan skala
berputar sebgai skala nonius . oleh karena itu neraca ini jauh lebih teliti dari neraca 2610 dan
311 gram. Cara menentukannya adalah dengan menjumlahkan pengukuran msing-masing
lengan, skala berputar dan penunjukkan nonius. Cara menentukan NST-nya sama dengan
mistar geser dan mikrometer.
Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen diperlukan : 
-       untuk menentukan suatu besaran ( kuantitas ) atau variabel. 
-       membantu peningkatan ketrampilan manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk
menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui, karena tanpa bantuan instrumen manusia
tidak dapat menentukannya.

idak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting untuk mengetahui : ketelitian
yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang berbeda digunakan dalam pengukuran.
Kesalahan-kesalahan pada pengukuran, umumnya dibagi dalam 3 ( tiga ) jenis utama, yaitu :

1.     Kesalahan-Kesalahan umum ( gross errors ) :


Kebanyakan disebabkan kesalahan manusia, antara lain :
a.     kesalahan pembacaan alat ukur
b.     penyetelan yang tidak tepat
c.pemakaian instrumen yang tidak sesuai
d.     kesalahan penaksiran

2.     Kesalahan kesalahan sistematis ( systematic errors )


Disebabkan kekurangan-kekurangan pada instrumen sendiri, seperti :
a.     kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan,
b.     pengaruh lingkungan terhadap peralatan dan pemakai

3.     Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja ( random errors )


Disebabkan oleh penyebab-penyebab yang tidak dapat secara langsung diketahui, karena perubahan-perubahan
parameter atau sistem pengukuran terjadi secara acak

Kesalahan sistem matematis, umumnya dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu :


1.       Kesalahan-kesalahan instrumental, yaitu kekurangan-kekurangan dari instrumen itu sendiri.

2.       Kesalahan-kesalahan lingkungan, yaitu yang disebabkan oleh keadaan-keadaan luar yang mempengaruhi
pengukuran

1.       Kesalahan – kesalahan instrumental ( instrumental errors ), kesalahan-kesalahan yang tidak dapat
dihindarkan dari instrumen, karena struktur mekanisnya. Misalnya :

-       gesekan komponen yang bergerak terhadap bantalan, dapat menimbulkan pembacaan yang tidak tepat ( pada alat
ukur d’Arsonval ).
-       tarikan pegas yang tidak teratur, perpendekan pegas.
-       berkurangnya tarikan karena penanganan yang tidak tepat atau pembebanan instrumen secara berlebihan.

uatu cara yang mudah dan cepat untuk pemeriksaan instrumen, dengan cara membandingkannya terhadap
instrumen lainnya yang memiliki karakteristik yang sama atau instrumen/alat ukur yang lebih akurat

Kesalahan-kesalahan instrumen dapat dihindari dengan cara :


-        pemilihan instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu
-        penggunaan faktor-faktor koreksi, jika mengetahui banyaknya kesalahan instrumental.
-        Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar

2.       Kesalahan-kesalahan lingkungan ( environmental errors ), disebabkan oleh keadaan luar, dan termasuk
keadaan disekitar instrumen yang mempengaruhi alat ukur, seperti :
-       pengaruh perubahan temperatur.
-       kelembaban.
-       tekanan udara luar atau medan maknetik atau medan elektrostat

Anda mungkin juga menyukai