Anda di halaman 1dari 2

Sebagai warga bangsa yang disatukan karena perbedaan dan kemajemukan, nilai-

nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus dijaga demi
tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

kemajemukan dan keragaman suku, budaya, bahasa, etnis, golongan dan agama, di
satu sisi merupakan kekayaan yang dapat menjadi kekuatan positif dalam
pembangunan bangsa. Namun di sisi lain, mengandung potensi konflik yang bila tidak
dikelola dengan baik dapat menjadi titik retak persatuan dan kesatuan bangsa.

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang


membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti
penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal


ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan
kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan
politik adu domba atau “devide et impera”. Kendati demikian,
catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan
kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang
tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari
Nusantara.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa


perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang
berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa
Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.

Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, bahasa daerah, adat


istiadat, agama, serta memiliki latar belakang budaya yang beragam.
Keberagaman tersebut tetap dalam satu kesatuan, hal itu
ditegaskan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda tetap satu jua. Bahkan pulaunya pun berbeda-beda, tetapi
masih merupakan satu kesatuan.
Dalam keragaman tersebut, bangsa Indonesia hendaknya membangun
diri untuk menjadi satu bangsa yang memperoleh tempat selayaknya di
samping bangsa-bangsa lain di dunia ini. Membangun manusia seutuhnya
berarti membangun keutuhan dalam sumber daya manusianya untuk
berperan secara penuh sebagai individu dan sebagai warga masyarakat
bangsa,

Pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan merupakan


pondasi utama untuk menghadapi tantangan global saat ini. Dengan
memahami nilai-nilai kebangsaan secara baik, masyarakat Indonesia
akan memandang kemajemukan yang lahir dan tumbuh di tanah air
sebagai kekayaan yang harus dipertahankan. Bukan potensi konflik
yang justru akan memecah keutuhan NKRI.
Indonesia, sebagai bangsa yang disatukan oleh perbedaan, nilai-nilai
dan wawasan kebangsaan merupakan syarat mutlak yang harus
senantiasa dijaga demi utuhnya NKRI.
Karena  kemajemukan dan keberagaman suku, budaya, bahasa, ras,
etnis, golongan dan agama merupakan kekayaan yang dapat menjadi
warna tersendiri dalam pembangunan bangsa.
beberapa persoalan menonjol yang saat ini bangsa kita hadapi adalah
tentang disiplin, budaya, etos kerja, moral, etika serta nasionalisme
dan patriotisme.
Untuk itu, pemahaman tentang empat konsensus dasar bangsa,
yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI serta
paradigma nasional berupa wawasan nusantara, ketahanan nasional,
kemaslahatan nasional, dan kepemimpinan nasional perlu untuk
terus diperdalam.
“Targetnya untuk memperkuat pendalaman pemahaman dan
implementasi dari nilai-nilai kebangsaan dari para peserta yang
langsung mendapatkan pembekalan dari Lemhanas hari ini. Ketika
nanti mereka kembali ke masyarakat dengan peran masing-masing,
kita harapkan mereka akan menjadi agen-agen pembaruan dalam
peningkatan pendalaman pemahaman dan implementasi nilai-nilai
kebangsaan. Ini menjadi penting karena  untuk menghadapi
tantangan masa depan,” tegasnya.
Mantan bupati Purbalingga itu berharap, peserta yang mengikuti
pembekalan dari Lemhannas tersebut dapat menjadi agen yang tak
sekadar memantapkan nasionalisme, tapi menyebarluaskan nilai-
nilai kebangsaan.
“Mereka menjadi kader-kader yang kami harapkan bisa selain
memantapkan, juga menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan,
kebersamaan, persaudaraan, kegotongroyongan, nilai-nilai
Pancasila dan empat pilar,” harapnya.
 

Anda mungkin juga menyukai