Anda di halaman 1dari 28

Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi

Perhimpunan ini bernama "Gerakan Masyarakat Perangi


Korupsi” yang disingkat GMPK. Didirikan di Jakarta
berdasarkan akte Notaris Yulkhaizar Panuh, SH No. 10
tanggal 21 Oktober 2013. Berbadan hukum Perhimpunan
berdasarkan Kep. Menkumham Republik Indonesia Nomor.
AHU-265.AH.01.07 Tahun 2013.
GMPK didirikan atas dasar pemikiran beberapa warga Civil
Society yang peduli pada nasib Bangsa Indonesia yang
sedang dirongrong oleh perilaku korupsi, untuk berperan
dalam aspek pencegahan (preventif) dan penangkalan
(preemtif) dan bantuan represif
Perhimpunan bersifat organisasi kemanusiaan dan sosial
yang independen, unitaris, kekerabatan dan merupakan
tempat berhimpunnya para pemerhati perilaku kehidupan
masyarakat dan birokrasi yang tergerak untuk berperan
serta melakukan pencegahan dan penangkalan korupsi.

Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1 | 1


Daftar Isi
PROFIL GMPK ................................................................................................................................ 3
T U J U A N ................................................................................................................................ 3

V I S I ............................................................................................................................................. 3

M I S I ............................................................................................................................................ 3

LIMA PILAR PERANGI KORUPSI .......................................................................................... 4

10 (SEPULUH) PROGRAM GMPK .......................................................................................... 6

BUDAYA ORGANISASI ............................................................................................................... 9


PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI ................................................................................ 9

WUJUD BUDAYA ORGANISASI ............................................................................................ 9

CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI ....................................................................................... 11

PEMBANGUNAN BUDAYA ORGANISASI ....................................................................... 11

KODE ETIK .................................................................................................................................... 13


NILAI-NILAI INTI BERPERILAKU GMPK .......................................................................... 13

JABARAN NILAI-NILAI PEDULI BANGSA ....................................................................... 14

JABARAN NILAI-NILAI AGEN PERUBAHAN ................................................................. 15

SKEMA NILAI – BUDAYA ..................................................................................................... 17

JABARAN NILAI-NILAI INTEGRITAS MORAL ................................................................ 18

JABARAN NILAI-NILAI KEJUJURAN ................................................................................. 18

JABARAN NILAI-NILAI KEBERANIAN MENYAMPAIKAN KEBENARAN .............. 19

JABARAN NILAI-NILAI KONSISTENSI.............................................................................. 20

JABARAN NILAI-NILAI EGALITER .................................................................................... 21

PROSES INTERNALISASI NILAI-NILAI ............................................................................... 23

KEWAJIBAN DAN LARANGAN .............................................................................................. 24

PENUTUP ........................................................................................................................................ 26

2 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


PROFIL GMPK
TUJUAN

Meningkatkan peran serta masyarakat madani (civil


society) dalam upaya pencegahan (preventif) dan
penangkalan (preemtif) Tindak Pidana Korupsi serta
bantuan penindakan (bantuan represif) terhadap tindak
kesewenang-wenangan pihak ketiga terhadap korban yang
kemungkinan terjadi di lingkungannya yang secara
berjenjang mencakup sepuluh (Dasa) Kehidupan
Masyarakat (Gatra)

VISI

1. Menjadi Perhimpunan yang mendorong terciptanya


masyarakat bangsa yang anti korupsi melalui Gerakan
Moral Memerangi Korupsi yang akan membangkitkan
partisipasi masyarakat untuk mencegah dan menangkal
kerawanan dan akar masalah korupsi di Indonesia.
2. Menjadi Gerakan yang mendorong terwujudnya sistem
kelembagaan pemerintahan yang bersih (clean
government) dan upaya membudayakan perilaku
masyarakat anti korupsi (anti corruption behavioral
citizen) yang akan diharapkan membawa bangsa ini
hidup sejahtera, maju, dan bermartabat di tengah-
tengah pergaulan bangsa-bangsa beradab di dunia

MISI

1. Meneliti dan mengevaluasi perkembangan


permasalahan di setiap Gatra Kehidupan Masyarakat,
Bangsa dan Negara (Dasa Gatra), untuk

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 3


mengidentifikasi kerawanan dan akar permasalahannya
yang terkait dengan Tindak Pidana Korupsi.
2. Merumuskan solusi pemecahan kerawanan dan akar
masalah penyebab korupsi dan mensosialisasikannya
baik kepada masyarakat (Civil Society) maupun
Pemerintah / Birokrasi (legislatif, eksekutif dan
yudikatif).
3. Memberikan konsultasi dalam rangka mengaplikasikan
hasil pemecahan masalah melalui program-program
nyata untuk mendorong (memotivasi) terjadinya
Perubahan menuju Indonesia yang Kuat, Modern,
Sejahtera, Adil Berkemakmuran dan Makmur
berkeadilan di tengah-tengah pergaulan kehidupan
antar bangsa yang beradab di dunia.
4. Membangun kesadaran masyarakat akan bahaya
korupsi, agar tidak menjadi korban korupsi, tidak
memberikan peluang terjadinya korupsi, berani
menutup adanya peluang korupsi dan tidak menjadi
koruptor, melalui pendidikan anti korupsi sejak usia
dini.
5. Menerima laporan adanya tindak kesewenang-
wenangan oleh pihak ketiga terhadap pelapor (warga
masyarakat] dan memberikan advokasi (bantuan
penindakan) baik secara musyawarah maupun secara
hukum.

LIMA PILAR PERANGI KORUPSI

1. Deteksi korupsi
1) Kegiatan litbang dalam mengungkap kerawanan
korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi
2) Kegiatan investigasi dalam rangka advokasi korban
tindak kesewenang-wenangan

4 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


2. Pencegahan korupsi
1) Mendorong terbentuknya entitas sosial sebagai
islands of integrity
2) Mendorong birokrasi membangun wilayah bebas
korupsi
3) Mendorong penerapan etika bisnis di lingkungan
pengusaha / swasta
4) Mendorong sinergitas usaha pendidikan anti korupsi
sejak dini birokrasi & entitas sosial
3. Penangkalan korupsi
1) Mendorong terwujudnya kesisteman yang tidak
memberi peluang korupsi (dasa gatra)
2) Mendorong terwujudnya moral anti korupsi di
lingkungan masyarakat, birokrasi & pengusaha
3) Mendorong terwujudnya penghasilan yang rasional
bagi warga masyarakat dan birokrasi
4) Mendorong terwujudnya pengawasan birokrasi dan
masyarakat yang handal
5) Mendorong terwujudnya budaya patuh hukum
masyarakat, birokrasi dan pengusaha
4. Bantuan penindakan korupsi dan advokasi
1) Menerima pengaduan masyarakat tentang korupsi
dan tindak kesewenang-wenangan
2) Menyampaikan informasi pengaduan masyarakat
tentang korupsi kepada penegak hukum
3) Memberikan advokasi kepada korban tindak
kesewenang-wenangan
5. Rehabilitasi
1) Mendorong tertanganinya dampak psikologis akibat
korupsi
2) Mendorong tertanganinya dampak physik akibat
korupsi
3) Mendorong terbinanya para pelaku korupsi untuk

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 5


memperbaiki moralnya

10 (SEPULUH) PROGRAM GMPK

1. Menemukan kerawanan korupsi dan akar


permasalahan korupsi di segenap aspek kehidupan
bangsa (Dasa Gatra) melalui kegiatan identifikasi,
dengan produk Anatomi Permasalahan Korupsi pada
setiap Gatra Kehidupan Bangsa, untuk selanjutnya
mendistribusikannya kepada masyarakat luas dan
aparat Birokrasi sesuai bidang tugasnya untuk secara
bersama-sama mengantisipasi penyelesaian akar
permasalahannya
2. Mencari Solusi Pemecahan kerawanan korupsi dan
akar masalah korupsi dari hasil identifikasi melalui
kegiatan-kegiatan: Solusi, antara lain berupa:
pengkajian, seminar, lokakarya, studi banding, sehingga
ditemukan jalan keluar terbaik yang dituangkan dalam

6 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


Program-Program Kegiatan Nyata untuk dilaksanakan
baik oleh komunitas-komunitas yang ada di dalam
masyarakat maupun sebagai masukan bagi Birokrasi
3. Membangun Komunitas-komunitas Integritas di
masyarakat dan secara bertahap bersama-sama dengan
segenap entitas dalam masyarakat dan Birokrasi
sehingga mampu melaksanakan pencegahan terhadap
kerawanan korupsi dan penangkalan (menangani
masalah pada hulu permasalahan) korupsi
4. Membantu aparat penegak hukum dalam
mengungkapkan korupsi melalui pemberian informasi
yang didapatkan dari dalam masyarakat yang benar-
benar didukung oleh alat bukti yang kuat dan akurat,
serta memberikan advokasi kepada korban dari tindak
kesewenang-wenangan oleh pihak ketiga baik melalui
jalan musyawarah maupun jalur hukum.
5. Bekerja sama dengan semua lembaga atau komunitas
serta pusat-pusat identifikasi dan solusi yang
independen di dalam maupun di luar negeri, guna
mendukung pelaksanaan semua kegiatan tersebut diatas
6. Menyampaikan Informasi awal kepada masyarakat,
Unit-unit Organisasi di dalam masyarakat, maupun
organ pemerintahan bila GMPK menemukan gelagat
ataupun tanda-tanda (baik Faktor Potensial maupun
Hazards) akan terjadinya TPK, untuk dapat diantisipasi
bersama agar tidak menimbulkan korban/ kerugian
yang lebih besar
7. Mencerdaskan (membangun karakter) masyarakat
dengan mensosialisasikan pemahaman permasalahan
korupsi agar mereka tidak menjadi korban atau menjadi
aktor atau berperan serta dalam perbuatan korupsi
8. Memetakan hasil identifikasi dan solusi GMPK untuk
dikomunikasikan kepada Komunitas-komunitas

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 7


Masyarakat dan Lembaga-lembaga Pemerintahan yang
aktif melakukan kegiatan anti Korupsi, dalam bentuk
penentuan skala prioritas guna upaya merehabilitasi
akibat korupsi baik secara fisik maupun secara psikis
9. Memberikan asistensi bagi yang membutuhkan untuk
mencegah dan menangkal terjadinya TPK
10. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain sebagai
pendukung terhadap kesembilan kegiatan pokok di atas
seperti usaha percetakan dan penerbitan hasil
identifikasi dan kajian, pendidikan anti korupsi dan lain-
lain kegiatan usaha yang sah

8 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


BUDAYA ORGANISASI
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama


yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna
bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi.

Budaya organisasi merupakan suatu sistem (input, proses,


output, feedback), terdiri dari asumsi-asumsi penting, nilai-
nilai, keyakinan, norma-norma yang relatif harmonis,
dijadikan standar dan penuntun perilaku orang-orang di
dalam organisasi.
 Dirumuskan oleh orang-orang yang berada di
dalam organisasi baik pimpinan maupun karyawan
(come from within), yang dipengaruhi oleh
lingkungan,
 Menjadi perekat kebersamaan mereka, sehingga
memiliki kontinyuitas, dan identitas organisasi,
 Mengandung kemampuan mengumpulkan,
menerima dan mengolah urnpan balik, mampu
menyeimbangkan kontribusi yang kontras, bekerja
berdasarkan pengendalian sendiri, sehingga mampu
menyelesaikan setiap permasalahan internal
organisasi dan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

WUJUD BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi tidak memiliki satu set nilai-nilai yang


seragam (uniform), tetapi yang ada adalah persepsi umum

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 9


yang mengandung nilai-nilai mayoritas yang bersifat
dominan dan beberapa nilai-nilai minoritas, yang dapat
berjalan secara berdampingan (relatif harmonis).

Budaya organisasi terdiri dari 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu:


1) Nilai-nilai ritual (artifact), ibarat suatu organisme
merupakan kulit yang membungkus isi yang ada di
dalamnya. Sifatnya nyata, dapat diamati dan yang
mengatur perilaku warga organisasi sehari-hari dalam
melakukan kegiatannya, seperti aturan-aturan cara
berpakaian, jam kerja, Standard Operating Procedure,
Kode Etik organisasi dan Iain-lain yang dijadikan
penuntun perilaku sehari-hari, yang dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan dan
kepentingan organisasi serta perkembangan lingkungan.
2) Nilai penghubung (espoused values) antara kulit
(artifact) dengan isi (nilai inti), didalam kenyataannya
berupa visi, misi, kebijakan dan strategi Organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang dapat
dievaluasi pelaksanaannya dan selalu direvisi secara
periodik sesuai perkembangan lingkungan strategis
3) Nilai-nilai inti (core values) yang mendasari dan
menjadi pedoman pokok dalam mengelola suatu
Organisasi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi.
Budaya organisasi juga terdiri dari simbol-simbol,
pahlawan (heroes) dan ritual yang lebih banyak berada pada
tingkat permukaan, yang dibentuk oleh praktek keseharian
orang- orang yang berada di dalam organisasi.

10 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI

Merupakan pola perilaku, yang mampu mengatur interaksi


antar anggota organisasi, dan antara anggota organisasi
dengan pihak luar,
 Memiliki perekat berupa asumsi-asumsi penting dan
nilai-nilai dominan yang mampu berpadu secara
harmonis, akomodatif dalam menghadapi setiap
permasalahan organisasi,
 Didukung oleh informasi dan komunikasi, secara
sibernetika (mampu mengendalikan sendiri),
 Dapat dilihat (terobservasi) dari apa yang dikatakan,
dikerjakan dan dipikirkan oleh orang- orang dalam
organisasi (iklim organisasi),
 Bisa berubah setiap saat untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, walaupun tidak mudah
(relatif stabil).

PEMBANGUNAN BUDAYA ORGANISASI

Pembangunan suatu Budaya Organisasi harus dilakukan


bersama antara Pimpinan, karyawan dan pemangku
kepentingan dalam suatu Organisasi, yang mewarnai Pola
Perilaku mereka dalam kehidupan berorganisasi.

Pola Perilaku yang baik dari setiap warga organisasi harus


dilihat dari aspek internal (sesuai dengan kepentingan dan
tujuan organisasi) dan aspek eksternal dalam arti bisa
diterima oleh lingkungan sosial yang lebih luas. Penampilan
pola perilaku baik tersebut dilandasi oleh 2 (dua) hal yaitu
adanya Integritas dan kompetensi yang sesuai yang dimiliki
oleh setiap orang yang berada dalam Organisasi.

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 11


Internalisasi Integritas dilakukan melalui pembangunan
/pengembangan kepribadian dan karakter setiap individu
dalam organisasi, sedangkan kompetensi yang sesuai
dilakukan melalui pengembangan kemampuan intelektual
dari setiap orang sesuai dengan bidang tugas dan
kedudukannya, yang dimulai sejak rekrutmen setiap
karyawan, anggota dan atau pimpinan.

Materi internalisasi meliputi 3 (tiga) hal yaitu:


1. Norma-norma yang dapat dibedakan:
 Dari jenisnya terdiri dari:
1) Norma Agama,
2) Norma Kesusilaan,
3) Norma Kesopanan,
4) Norma Kebiasaan dan
5) Norma Hukum.
 Dari segi tingkatan kekuatan perekatan norma terdiri
dari:
1) Cara (usages),
2) Kebiasaan (folkways),
3) Tata Kelakuan (mores),
4) Adat istiadat (custom).
2. Etika yang diwadahi dalam Kode Etik Profesi (sesuai
dengan bidang pekerjaannya) dan atau Kode Etik
Organisasi (sesuai dengan kepentingan dan tujuan
Organisasi).
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Managerial,
sesuai dengan persyaratan minimal pada waktu
rekrutmen dan pada saat sudah berada dalam organisasi
sesuai dengan kemajuan ilpengtek, kepentingan
organisasi dan perkembangan lingkungan strategis.

12 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


KODE ETIK
Korupsi menjadi penyakit yang menggerogoti bangsa
Indonesia sejak penjajahan hingga saat ini. Korupsi
merupakan penyakit kronis yang harus ditanggulangi oleh
bangsa Indonesia agar mampu melanjutkan perjuangan
menuju cita-cita nasional yaitu terbentuknya suatu
masyarakat bangsa dan Negara yang adil berkemakmuran
dan makmur berkeadilan, sejajar dengan bangsa-bangsa
beradab di dunia,

Perilaku korupsi telah mengakar dalam segenap aspek


kehidupan bangsa Indonesia yang penanganannya tidak
cukup hanya dilakukan tindakan represif saja, tetapi harus
dilakukan juga upaya pencegahan dan penangkalan
(menangani hulu permasalahan) yang melibatkan segenap
masyarakat dan birokrasi.

Untuk itu Perhimpunan GMPK sebagai wadah dari


masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap nasib
bangsa dan Negara menuju Indonesia Tanpa Korupsi dalam
perjuangannya melandaskan diri pada budaya organisasi
yang memiliki SAPTA BRATA (TUJUH LAKU) sebagai
nilai- nilai intinya, yang dijabarkan dalam Kode Etik
Berperilaku GMPK.

NILAI-NILAI INTI BERPERILAKU GMPK

1. Peduli kepada kondisi dan masa depan masyarakat,


bangsa dan negaranya.
2. Bersedia menjadi agen perubahan dalam kehidupan
masyarakat, bangsa dan negaranya.

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 13


3. Memiliki integritas moral yang dapat diandalkan dalam
memperjuangkan terwujudnya Indonesia tanpa korupsi.
4. Berperilaku jujur dalam kehidupannya sehari-hari.
5. Berani memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Konsisten dalam berperilaku dalam kehidupannya di.
tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.
7. Egaliter, mengedepankan kesetaraan dan bersedia
melayani orang lain yang membutuhkan bantuan
dengan senang hati.

JABARAN NILAI-NILAI PEDULI BANGSA

1. Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang


mengacu pada 5 (lima) Pilar Pemersatu Bangsa:
1) Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
2) Pancasila 1 Juni 1945
3) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
4) Undang-undang Dasar 1945
5) Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Nilai-nilai Tujuan Nasional, terwujudnya masyarakat
yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan,
ditengah-tengah pergaulan antar bangsa yang beradab
di dunia, dengan indikator:
1) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat
2) Terwujudnya keamanan tanah tumpah darah
3) Terwujudnya kecerdasan bangsa
4) Terwujudnya peran serta dalam Ketertiban Dunia
3. Nilai-nilai Kedaulatan Bangsa, yang memiliki dimensi:
1) Kedaulatan di bidang Politik
2) Kedaulatan di bidang Ekonomi
3) Kedaulatan di Bidang Budaya
4) Kedaulatan di Bidang Teritorial (Kewilayahan]

14 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


4. Nilai-nilai Supremasi Hukum
1) Nilai-nilai hukum dijadikan sandaran dalam
menyelesaikan setiap friksi dan masalah dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Nilai-nilai hukum dirumuskan secara demokratis
dalam arti hukum dibuat atas dasar aspirasi rakyat
banyak (bukan golongan atau kelompok)
3) Nilai-nilai musyawarah untuk mufakat tetap dalam
bingkai koridor hukum.
5. Nilai-nilai Pembangunan Berkelanjutan
1) Cita-cita nasional menjadi Tujuan Pembangunan
nasional
2) Pencapaian tujuan nasional dilakukan secara
bertahap
3) Mengedepankan prinsip Kemandirian dalam
Pembangunan

JABARAN NILAI-NILAI AGEN PERUBAHAN

1. Nilai-nilai Pembelajaran Sepanjang Hayat


1) Mempelajari Perkembangan dalam segenap bidang
kehidupan Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2) Menganalisis kondisi bidang (gatra) kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
menemukan kerawanan korupsi dan potensi masalah
penyebab korupsi.
3) Melakukan Pembelajaran secara menerus agar dapat
merumuskan solusi terbaik masalah pada setiap
gatra kehidupan, memberikan konsultasi, advokasi
dan pendidikan anti korupsi.
2. Nilai-nilai Penghormatan terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai oleh para pendahulu
1) Memahami dan menghormati Sejarah Perjuangan

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 15


Bangsa
2) Memelihara dan menjabarkan Nilai-nilai Luhur
Bangsa ke dalam Tata Laku Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
3) Meneruskan Perjuangan Bangsa menuju Pencapaian
Cita-cita Nasional
3. Nilai-nilai adaptasi terhadap perkembangan lingkungan
strategis serta ilmu pengetahuan dan teknologi
1) Membangun kehidupan yang demokratis
berdasarkan Nilai-nilai Luhur Bangsa
2) Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan
penghormatan terhadap HAM
3) Mengikuti dan meningkatkan penguasaan ilpengtek
untuk menjawab tantangan globalisasi
4. Nilai-nilai inovasi dalam menggerakkan perubahan
masyarakat menuju Indonesia Tanpa Korupsi
1) Membangun Kesadaran masyarakat akan bahaya
korupsi
2) Membangun Entitas Sosial dan Birokrasi sebagai
Pulau-pulau Integritas (islands of integrity)
3) Membangun Tradisi dan Budaya Masyarakat Anti
Korupsi

16 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


SKEMA NILAI – BUDAYA

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 17


JABARAN NILAI-NILAI INTEGRITAS MORAL

1. Nilai keselarasan antara perbuatan dengan ucapan


1) Satunya pikir, ucapan dan perbuatan
2) Kecermatan dalam setiap tindakan
3) Keterukuran akibat ucapan dan tindakan
keterkaitannya dengan permasalahan
2. Nilai kebenaran dalam setiap ucapan
1) Pemahaman dan penghayatan nilai-nilai kebenaran
2) Akurasi penilaian atas permasalahan yang dihadapi
3) Selalu menyuarakan kebenaran dalam setiap
kesempatan
3. Nilai keikhlasan dalam mengerjakan sesuatu walaupun
tidak ada yang melihatnya
1) Kematangan perencanaan tindakan
2) Keterukuran akuntabilitas pribadi
3) Pertanggung jawaban atas tindakan yang dilakukan
4. Nilai Keteguhan Sikap dan Perilaku
1) Keakuratan penentuan standar kinerja
2) Mempedomani standar kinerja secara cermat dalam
lingkungannya
3) Tidak membiarkan siapapun menurunkan standar
dan membahayakan lingkungannya

JABARAN NILAI-NILAI KEJUJURAN

1. Nilai Kematangan Hati Nurani


1) Pemahaman konsep-konsep nilai moral yang
melandasi ucapan dan perbuatan
2) Nilai-nilai kebersihan dari perbuatan yang
bertentangan dengan norma-norma sosial, agama
dan hukum

18 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


3) Tidak berpikir mencari untung secara tidak wajar
dan tidak legal
2. Nilai -nilai Harga Diri
1) Memegang nilai-nilai hubungan makhluq dengan
Sang khaliq dalam kehidupannya sebagai
Khalifatullah
2) Tidak menukar nilai-nilai moral dengan kenikmatan
duniawi
3) Pertanggung jawaban atas semua ucapan dan
perbuatan dalam kehidupan dan dalam berorganisasi
3. Nilai-nilai Amanah
1) Bertindak apa adanya, tidak dilebihkan atau
dikurangkan dengan tindakan dan perkataan yang
menyimpang dari yang sebenarnya.
2) Penyampaian ucapan yang mengandung kebenaran,
kebaikan dan kegunaan bagi masyarakat, bangsa dan
negara.
3) Aktualisasi nilai-nilai moral melalui pemilihan jalan
yang lurus dalam kehidupannya

JABARAN NILAI-NILAI KEBERANIAN


MENYAMPAIKAN KEBENARAN

1. Nilai-nilai Kebenaran
1) Persesuaian antara pengetahuan dan obyek
(kebenaran obyektif)
2) Penggunaan aturan norma hukum, sosial dan agama
dalam menguji kebenaran atas permasalahan
3) Merupakan suatu pernyataan yang dapat
dipertanggung jawabkan sehingga orang lain
percaya atas apa yang dinyatakan sebagai benar.
2. Nilai-nilai Kredibilitas

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 19


1) Dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi di
bidang permasalahan yang dibahas
2) Dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan (prosedur baku) yang sah
3) Hasil yang diperoleh mengandung kebenaran,
kebaikan dan kegunaan bagi pihak-pihak yang
bersengketa (friksi maupun konflik)
3. Nilai-nilai Keberanian
1) Keyakinan akan kebenaran perjuangan memerangi
korupsi menuju Indonesia tanpa korupsi
2) Keakuratan upaya pemecahan masalah yang
dirumuskan
3) Bersedia memikul akibat dari risalah yang
disampaikan dalam upaya memerangi korupsi di
negeri ini.

JABARAN NILAI-NILAI KONSISTENSI

1. Nilai Keteguhan Pendirian


1) Memiliki mindset yang dilandasi nilai-nilai luhur
bangsa
2) Kecermatan perhitungan dalam menentukan langkah
secara benar
3) Ketahanan pendirian dalam menghadapi setiap
perkembangan permasalahan yang dihadapi
2. Nilai Ketaat-Asasan
1) Mengacu pada landasan norma sosial, agama dan
hukum dalam mengurai setiap permasalahan
2) Tidak mudah berubah dalam ucapan dan perbuatan
dalam menghadapi permasalahan
3) Membiasakan melakukan kegiatan yang benar bukan
membenarkan perbuatan yangbiasa dilakukan
3. Nilai Keselarasan
20 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1
1) Kesesuaian antara pemikiran, ucapan dan perbuatan
2) Ketersediaan informasi yang memungkinkan
terbentuknya kesamaan pandangan setiap orang
yang tergabung dalam organisasi terhadap setiap
permasalahan
3) Kedisiplinan pribadi sebagai prasyarat mewujudkan
harmoni dalam kehidupan berorganisasi
4. Nilai Kontekstual
1) Penguraian permasalahan mengacu pada norma-
norma hukum, sosial dan agama
2) Penguraian setiap permasalahan selalu dilakukan
secara kontekstual, tidak digeneralisasikan
3) Perubahan aturan yang berlaku dalam menangani
suatu permasalahan mengandung konsekuensi
perubahan pola penanganan dan hasilnya, yang
harus dicatat dan dilaporkan.

JABARAN NILAI-NILAI EGALITER

1. Nilai-nilai kesetaraan
1) Memandang setiap orang memiliki derajat yang
sama satu dengan lainnya
2) Tidak membedakan agama, suku, ras, golongan
dalam kehidupan berorganisasi dan
bermasyarakat
3) Setiap orang bebas memilih jenis, bentuk dan
kadar kontribusi yang diberikannya dalam
berorganisasi
2. Nilai-nilai kesamaan hak
1) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
berkiprah dalam kegiatan organisasi

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 21


2) Setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih
peran sertanya dalam berorganisasi sesuai minat dan
keahliannya
3) Setiap orang memiliki nilai suara yang sama dalam
kehidupan berorganisasi.
3. Nilai-nilai kebersamaan
1) Kegiatan dan keberhasilan organisasi merupakan
usaha bersama yang dilakukan oleh setiap orang
yang bergabung dalam organisasi
2) Keikutsertaan dalam organisasi didasarkan pada
kesukarelaan tidak berdasarkan paksaan
3) Suasana harmoni dalam hubungan antar orang-orang
yang tergabung dalam organisasi, rileks, tanpa ada
perasaan adanya jarak sosial dan dapat
berkomunikasi dengan lancar.
4. Nilai Kepedulian
1) Empati pada penderitaan orang lain
2) Simpati kepada perjuangan membangun Indonesia
tanpa korupsi
3) Bersedia melayani orang lain yang membutuhkan
bantuan dengan senang hati

22 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


PROSES INTERNALISASI NILAI-NILAI
1. Secara bertahap setiap warga GMPK berusaha
MENGETAHUI tentang makna Nilai-nilai Sapta Brata
sejak menyatakan bergabung dakam Perhimpunan
GMPK, dengan mempelajari Buku Kode etik GMPK.
2. Setelah mengetahui tentang makna Nilai-nilai Sapta
Brata, warga GMPK memiliki KEMAUAN untuk
membekali diri dan menerapkan nilai-nilai Sapta Brata
sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku
dalam kehidupannya.
3. Dengan kemauan yang kuat dan proses internalisasi
nilai secara bertahap dan berlanjut melalui pelatihan,
diskusi, seminar dan usaha-usaha penghayatan nilai-
nilai lainnya diharapkan dapat meningkatkan
KEMAMPUAN warga GMPK dalam mengamalkan
Nilai-nilai Sapta Brata dalam mengajak warga
masyarakat untuk mencegah dan menangkal korupsi di
lingkungan masing-masing baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan kerja, dan lingkungan Umum serta
lingkungan penghubung diantaranya.
4. Upaya pencegahan dan penangkalan Korupsi akan
terwujud manakala setiap warga GMPK secara
KONTINYU memelihara dan meningkatkan kualitas
pengamalan Sapta Brata yang selalu disesuaikan
dengan perkembangan strategis yang ada pada
lingkungan warga GMPK berada.

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 23


KEWAJIBAN DAN LARANGAN
1. Setiap warga GMPK WAJIB memahami, menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai Sapta Brata dalam
Kehidupannya.
2. Setiap warga GMPK WAJIB mematuhi norma-norma
yang berlaku di dalam masyarakat dimana mereka
berada baik norma agama (sesuai aqidah agama yang
dianutnya), norma kesusilaan, kesopanan dan adat atau
Kebiasaan (yang berlaku di dalam masyarakat dimana
mereka berada) dan norma Hukum yang berlaku di
Negara Kesatuan republik Indonesia.
3. Setiap warga GMPK WAJIB mematuhi SOP (Standard
Operating Procedure) yang berlaku di tempat kerja,
Prosedur Baku sesuai dengan disiplin ilmu yang
digunakan dalam melakukan pekerjaannya, Kode Etik
Profesi yang berlaku pada bidang studi yang
digelutinya.
4. Setiap Warga GMPK DILARANG :
a. Melakukan kecurangan dalam pekerjaan maupun
kehidupannya sehari-hari yang merugikan orang
lain, organisasi maupun masyarakat dan negara.
b. Berperilaku tidak terpuji dalam kehidupannya yang
merugikan nama baik Organisasi GMPK dan
kepatutan dalam masyarakat dimana mereka
berada.
c. Melakukan pelanggaran hukum administrasi,
hukum perdata dan hukum pidana yang berlaku di
dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

24 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


SANKSI
1. Setiap warga GMPK yang tidak mematuhi norma-
norma agama yang dianutny, di dunia akan menerima
sanksi sosial dari masyarakat lingkungan penganut
agama tersebut. Pimpinan GMPK setempat berwenang
memberikan teguran agar memperbaiki perilakunya.
2. Setiap warga GMPK yang tidak melanggar norma
kesusilaan, kesopanan dan adat atau kebiasaan akan
mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat dimana
mereka berada dalam bentuk dikucilkan dari ling-
kungannya. Pimpinan GMPK setempat dapat
memberikan teguran agar memperbaiki perilakunya
3. Setiap warga GMPK yang melanggar norma Hukum
yang berlaku di NKRI, akan dikenakan sanksi hukum
sesuai dengan aturan hukum yang dilanggar. Pimpinan
GMPK setempat dapat meneruskan kasusnya kepada
aparat penegak hukum yang bersangkutan.
4. Setiap warga GMPK WAJIB yang tidak mematuhi SOP,
Prosedur Baku keilmuan dan Kode Etik Profesi dimana
mereka bekerja diserahkan penindakannya kepada
pejabat dimana mereka bekerja sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Setiap Warga GMPK yang melakukan kecurangan di
tempat kerja ataupun pada lingkungan mereka berada
diserahkan kepada aparat yang berwenang menangani.
Apabila kecurangan tersebut merugikan Organisasi
GMPK, Pimpinan GMPK dapat mencopot dari jabatan
dan atau keanggotaan GMPK.
6. Setiap warga GMPK yang melakukan perilaku tidak
terpuji dalam kehidupan masyarakat Pimpinan GMPK
dapat memberikan teguran agar memperbaiki perilaku
nya, dan apabila berulang bisa diberi sanksi pencoptan
dari jabatan dan atau keanggotaan GMPK.

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 25


PENUTUP
GMPK merupakan suatu wadah dari Gerakan Moral
Memerangi Korupsi yang seyogyanya dilakukan oleh
masyarakat bangsa ini untuk berperan serta dalam
mengurai kesulitan masyarakat, bangsa dan negara dalam
mengatasi mengguritanya korupsi melalui kegiatan
pencegahan dan penangkalan korupsi serta bantuan
penindakan korupsi sehingga Bangsa Indonesia mampu
mencairkan Fenomena Gunung Es Korupsi yang berada di
bawah permukaan air laut.

26 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1


Melalui Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) ini,
kami mengajak warga bangsa untuk menggali akar
permasalahan yang sebenarnya mengapa korupsi tidak bisa
diberantas secara mudah, kemudian kita mencari jalan
keluar terbaik melalui intropeksi dan analisis secara ilmiah.
Berikutnya, mari kita rumuskan action plan untuk
membangun suatu tatanan masyarakat yang jujur, agamis,
akuntabel dan sejahtera bersama-sama birokrasi dan
segenap komponen bangsa.
Semoga buku saku ini dapat bermanfaat untuk bahan awal
dalam proses penggalian pada setiap gatra kehidupan
masyarakat. Selamat bergabung dalam Gerakan Masyarakat
Perangi Korupsi.
Selamat bekerja, berkarya dan mengabdi demi kejayaan
bangsa tercinta dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Jakarta, 11 Maret 2016

Ketua Umum Sekretaris Umum

Bibit Samad Rianto Erif Hilmi

Buku Kode Etik GMPK, Revisi -1 | 27


Dewan Pengurus Pusat
Jalan Proklamasi No. 44
Gedung Yarnati Lt. 1 Room 103
Jakarta Pusat
Kode Pos 10320
Telephone : (021) 3924378, (021) 31906730
Email : informasi@gmpk.org
Website : www.gmpk.or.id

28 | Buku Kode Etik GMPK, Revisi – 1

Anda mungkin juga menyukai