Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN

BAHASA INDONESIA DARI TAHUN 1972-SEKARANG

A. Peristiswa Antara Tahun 1972-Sekarang yang Dapat Menaikan Eksistensi Bahasa


Indonesia

1. Kongres bahasa Indonesia


Salah satu cara untuk terus menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia yaitu dengan

diadakannya beberapa Kongres Bahasa Indonesia (KBI). Pada dasarnya kongres-kongres

yang dilaksanakan merupakan wujud dari eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional yang harus tetap berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dari masa ke

masa. beberapa Kongres Bahasa Indonesia, antara lain:

 Kongres bahasa Indonesia I


(Pada bahasan ini karena diliat dari tahun kurang sesuai dengan bahasan
kelompok 3, jadi mungkin akan langsung membahas Kongres Bahasa Indonesia II)
 Kongres bahasa Indonesia II
o Diselenggarakan oleh Pemerintah, yaitu Jawatan Kebudayaan Kementerian
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
o dilaksanakan pada 28 Oktober-1 November 1954 di Kota Medan, Sumetera
Selatan
o Salah satu isi dari kongres Bahasa Indonesia II ditandainya dengan Bahasa
Indonesia mengalami perbaikan ejaan kata. Perbaikan ini dinamakan Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
 Kongres bahasa Indonesia III
o dilaksanakan pada 28 Oktober-2 November 1978 di Ibukota Jakarta.
o Hasil yang didapat dari kongres bahasa Indonesia ketiga ini yaitu
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak tahun 1928 dan selalu berusaha dengan optimal untuk
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
 Kongres bahasa Indonesia IV
o diselenggarakan pada tanggal 21-26 November 1983 di Jakarta.
o Pada pelaksanaan kongres bahasa Indonesia ke empat bertepatan dengan hari
Sumpah Pemuda yang ke-55 yang menghasilkan kesepakatan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan
sehingga amanat yang tercantum di dalam GBHN, yang mewajibkan kepada
seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar tercapai seoptimal mungkin
 Kongres bahasa Indonesia V
o dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-3 November 1988 di Jakarta..
o Pada kongres bahasa Indonesia kelima ini, dilahirkan karya monumental
yaitu sebuah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
 Kongres bahasa Indonesia VI
o dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-2 November 1993 di Jakarta.
o Hasil dari kongres bahasa Indonesia kelim diantaranya yaitu pengusulan
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia ditingkatkan
statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, di samping mengusulkan
disusunnya UndangUndang Bahasa Indonesia.
 Kongres bahasa Indonesia VII
o dilaksanakan pada tanggal 26-30 Oktober 1998 di Jakarta.
o Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke tujuh yaitu mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia
 Kongres bahasa Indonesia VIII
o diselenggarakan pada tanggal 14-17 Oktober 2003 di Jakarta.
o Pada kongres bahasa Indonesia ke tujuh menghasilkan kesepakatan
pengusulan bulan Oktober dijadikan bulan bahasa.
 Kongres bahasa Indonesia IX
o dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Tema
kongres tersebut adalah “Bahasa Indonesia Membentuk Insan Indonesia
Cerdas Kompetitif di Atas Pondasi Peradaban Bangsa”.
o membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah,
penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media
massa.
 Kongres bahasa Indonesia X
o dilaksanakan pada tanggal 28-31 Oktober 2013 di Jakarta.
o Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke sepuluh merekomendasikan yaitu
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), merekomendasikan hal-
hal yang perlu dilakukan pemerintah.
2. Peristiwa penting Mengenai Perkembangan Bahasa Indonesia
peristiwa penting tersebut dirangkum dalam beberapa point menurut
tahun terjadinya peristiwa tersebut, antara lain :
 Tahun 2014
Terjadi peristiwa mengenai internasionalisasi Bahasa
Indonesia, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan
Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia.
 Tahun 2015-2016
Pada perkembangan berikutnya lahirlah Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan

dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan pada tahun 2016. Sebelumnya telah ditetapkan

dengan Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI inilah yang

akan mendukung mahasiswa zaman sekarang ketika menyusun

suatu karya tulis ilmiah untuk mengetahui ejaan dan penulisan

kata yang berlaku sekarang ini

( CICI INI BELUM DIRANGKUM)

 Tahun 2019

Dari banyaknya dasar perundang-undangan pengembangan

bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, sudah

semestinya seluruh masyarakat Indonesia mendukung program

internasionalisasi bahasa Indonesia dengan selalu

mengupayakan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan

bidang kerja atau keahlian yang dimiliki. Perjuangan bangsa ini


menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional

secara hukum sangat jelas dan kuat kedudukannya. Oleh karena

itu, jika ada lembaga atau forum melaksanakan kegiatan yang

menjadikan bahasa, selain bahasa Indonesia menjadi bahasa

internasional atau ilmiah internasional di wilayah Republik

Indonesia, tentu hal itu sangat bertentangan dengan semangat

dan perjuangan negara.

Ditambah lagi belum lama ini, Presiden Republik

Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Dalam

perpres tersebut ditegaskan kembali kewajiban penggunaan

bahasa Indonesia di forum nasional ataupun internasional yang

diselenggarkan di Indonesia. Perpres tersebut secara tidak

langsung mendukung dan menguatkan upaya internasionalisasi

bahasa Indonsia karena dengan aturan tersebut, mau tidak mau

masyarakat internasional harus mengetahui dan memelajari

bahasa Indonesia.

( CICI INI BELUM DIRANGKUM )

B. Hasil dari Kongres Bahasa Indonesia (KBI) dan peristiwa penting lainnya

terhadap kedudukan Bahasa Indonesia

1. Kongres bahasa Indonesia

1) Kongres Bahasa Indonesia II: Pemerintah pada 16 Agustus 1972,

meresmikan penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang

diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.


2) Kongres Bahasa Indonesia III: Sudah terjadi perkembangan

mengenai Bahasa Indonesia yang dilihat dari tahun 1928 dan

mengoptimalkan kedudukan serta fungsi Bahasa Indonesia

3) Kongres Bahasa Indonesia IV: Menghasilkan kesepakatan bahwa

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih

ditingkatkan sesuai dengan tujuan yang tercantum dari GBHN.

4) Kongres Bahasa Indonesia V: Lahirnya Kamus Besar Bahasa

Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

5) Kongres Bahasa Indonesia VI: Pengusulan Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Indonesia ditingkatkan statusnya menjadi

Lembaga Bahasa Indonesia.

6) Kongres Bahasa Indonesia VII: Mengusulkan dibentuknya Badan

Pertimbangan Bahasa Indonesia

7) Kongres Bahasa Indonesia VIII: Pengusulan bulan Oktober

dijadikan bulan bahasa

8) Kongres Bahasa Indonesia IX: Membahas lima hal utama, yakni

bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran

bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.

9) Kongres Bahasa Indonesia X: Merekomendasikan melalui Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengenai hal-hal yang

perlu dilakukan pemerintah terhadao perkembangan Bahasa Indonesia.

2. Peristiwa penting mengenai perkembangan bahasa Indonesia

1) Tahun 2014: Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra,

serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia.


2) Tahun 2015: Menetapan Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

3) Tahun 2016: lahirlanya Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

4) Tahun 2019: Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan

Bahasa Indonesia.

( CICI INI KU AKU NGGA DIRANGKUM SOALNYA

PENTING YA GAK SIH? )

C. Perkembangan ejaan bahasa Indonesia dari tahun 1972 sekarang

1. Ejaan yang disempurnakan ( EYD )

Ejaan yang Disempurakan berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Ejaan ini mengatur

secara lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur

bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf

kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang

kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia.

( CICI INI BELUM DIRANGKUM. PENTING CEK AKUMA)

2. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

o Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia, EBI pun resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia.

o latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah karena perkembangan

pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa Indonesia

semakin luas.

o Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan

diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.

o contoh penggunaan Ejaan yang Disempurnakan, adalah:

 Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi


 Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada

lafal: petak, kena, militer

 Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang

sudah ditulis miring, dan bagian-bagian karangan seperti judul,

bab, dan subbab.

 Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak

Haji Bahrudin

 Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai

dalam dialog.

Selain berkembang dalam ejaan, bahasa Indonesia juga

mengalami pembaharuan dalam teknologi. Seperti saat ini

sudah tersedia KBBI dan EBI dalan versi E-book yang

menjadikan lebih mudah untuk dijangkau.

( INI JUGA PENTING JADI GAK BISA NGAMBIL

DIKIT )

SEMANGAT CICI MAAFIN YA NGGA BISA

BANTU NGAMBIL POIN-PON DIKIT, MAKASIH

BANYAK CICI, AHHHHH SAYANG CICI

Anda mungkin juga menyukai