Anda di halaman 1dari 20

Karakteristik Simplisia

M. Arifuddin
Simplisia dianggap bermutu
rendah

jika tidak memenuhi persyaratan terutama


persyaratan kadar. Disebabkan oleh tanaman
asal, cara panen dan pengeringan yang salah,
disimpan terlalu lama, terkena pengaruh
kelembaban, panas dan sebagainya.
Simplisia dianggap rusak

jika keadaanya dianggap rusak. Misalnya


simplisia telah berubah warna, berbau,
tercampur bahan lain yang dapat merusak
simplisia.
Simplisia dinyatakan
bulukan

jika kualitasnya menurun karena


dirusak oleh bakteri, cendawan
maupun serangga.
Simplisia dinyatakan
tercampur

jika secara tidak sengaja terdapat juga


bahan lainnya. Misalnya kuncup cengkeh
dicampur dengan tangkainya. Bagian akar
ditambahkan dengan tulang daun
Simplisia dianggap dipalsukan

jika secara sengaja diganti, diolah atau


ditambahi bahan lain yang tidak semestinya.
Misalnya tepung jahe ditambahkan pati terigu
agar bobotnya bertambah serta rasa pedasnya
diberi serbuk cabe.
Parameter Standar Mutu
Simplisia
Standardisasi suatu simplisia tidak
lain pemenuhan terhadap persyaratan
sebagai bahan dan penetapan nilai
berbagai parameter dari produk
seperti yang telah ditetapkan.
Meliputi :
• Kadar air • Kadar sari larut air
• Kadar abu total • Kadar sari laut etanol
• Kadar abu larut air • Kadar minyak atsiri
• Kadar abu tidak larut asam
Parameter standar mutu ekstrak
1. Parameter Spesifik
• Parameter Mutu Spesifik meliputi
pemeriksaan identitas, organoleptik,
kelarutan senyawa dalam pelarut
tertentu, uji kandungan kimia, kadar total
golongan kandungan kimia, dan kadar
kandungan kimia tertentu.
2. Parameter Non Spesifik
• Parameter Mutu Non Spesifik meliputi
susut pengeringan, bobot jenis, kadar
air, kadar abu, sisa pelarut, residu
pestisida, cemaran logam berat, dan
cemaran mikroba
• Untuk memudahkan dalam proses pengujian kandungan
senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia nabati,
hewan dan mineral maka terlebih dahulu dilakukan
proses penyarian dengan menggunakan cairan penyari
yang telah ditetapkan di dalam buku Farmakope
Indonesia.
• Dalam hal analisis kandungan kimia simplisia/ekstrak
tumbuhan dan hewani maka dikenal beberapa analisis
pengujian diantaranya :
Analisis kualitatif terdiri atas : Analisis kuantitatif terdiri
1. Pengujian organoleptik
atas :
2. Pengujian makroskopik
3. Pengujian mikroskopik • Penentuan bahan
4. Pengujian histokimia organik asing
5. Identifikasi kimia terhadap
senyawa yang tersari.
• Penentuan kadar air
• Penentuan kadar abu
• Pengujian 2 dan 3 dilakukan
untuk menentukan jenis
• Penentuan
simplisia, sedangkan kandungan kimia.
pengujian 4 dan 5 dilakukan
untuk menentukan kelompok
utama zat aktifnya.
Uji organoleptik
• Uji Organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kekhususan bau dan rasa simplisia yang diuji

Uji Makroskopik
• Uji makroskopik dilakukan dengan menggunakan kaca
pembesar atau tanpa menggunakan alat. Cara ini dilakukan
untuk mencari kekhususan morfologi, ukurtan dan warna
simplisia yang diuji.

Uji mikroskopik
• Uji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop
yang derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan.
Uji histokimia
• Uji Histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam
zat kandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman.
Dengan pereaksi yang spesifik, zat-zat kandungan tersebut
akan memberikan warna yang spesifik pula, sehingga mudah
dideteksi.

Identifikasi Kandungan Kimia


• Identifikasi kandungan kimia bertujuan untuk mengatahui
golongan kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam
ekstrak tanaman/hewan/mineral yang terlebih dahulu
dilakukan proses penyarian.
Pengendalian Mutu
Cara Pembuatan Ekstrak

Cara Panas :
• Digesti
Cara Dingin : • Refluks
• Maserasi • Sokhletasi
• Perlokasi • Infus
• Dekok
• Destilasi Uap
Wadah dan Bungkus
• Wadah atau bungkus tidak boleh
mempengaruhi bahan yang disimpan
didalamnya baik secara kimia maupun
secara fisika yang dapat mengakibatkan
perubahan potensi, mutu atau kemurnian.

• Jika pengaruh itu tidak dihindarkan, maka


perubahan yang terjadi tidak boleh
sedemikian besar sehingga menyebabkan
bahan yang disimpan tidak memenuhi syarat
baku.
Penyimpanan
• Semua simplisia harus disimpan
sedemikian rupa sehingga perubahan
karena cahaya atau lengas, sejauh
mungkin dihindarkan.

• Simplisia yang mudah menyerap air


harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat yang berisi kapur tohor.
• Disimpan terlindung dari cahaya,
berarti bahwa simplisia harus disimpan
dalam wadah atau botol yang dibuat dari
kaca inaktinik berwarna hitam, merah atau
coklat tua
Suhu Penyimpanan
• Disimpan pada suhu kamar, jika tidak
disertai penjelasan lain, berarti disimpan
pada suhu antara 15°C dan 30°C
• Disimpan di tempat sejuk, jika tidak
disertai penjelasan lain, berarti disimpan
pada suhu antara 5°C dan 15°C
• Disimpan di tempat dingin, jika tidak
disertai penjelasan lain, berarti disimpan
pada suhu antara 0°C dan 5°C

Anda mungkin juga menyukai