Buku Praktek Ibadah Dan Mentoring Agama Islam
Buku Praktek Ibadah Dan Mentoring Agama Islam
Penyusun :
Rahmat Fadhil
Nur Pramayudi
Taufik Hidayat
Buku Diktat Pengajaran Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi ini berisi 4 materi untuk praktek ibadah dan 8 materi Mentoring. Disusun sesuai
dengan jumlah jadwal pertemuan tatap muka sebanyak 12 kali pertemuan, yang
disela-selanya diisi dengan evaluasi berupa ujian tes tertulis yang disebut dengan
ujian midtest ditengah program dan ujian final di akhir program.
Kami para penyusun menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari buku ini,
sehingga masukan dan nasehat dari para pembaca sangat kami harapkan, sehingga
di masa yang akan datang, buku ini dapat lebih disempurnakan.
iii
SAMBUTAN REKTOR
UNIVERITAS SYIAH KUALA
Segala puja dan puji bagi Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat-Nya
kepada kita. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammmad SAW.
Saya sangat bersyukur, berkat kerja keras pengurus UP3AI Unsyiah berhasil
menyelesaikan Diktat Pengajaran Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam untuk
Perguruan Tinggi. Tidak dipungkiri walaupun Provinsi Aceh memiliki julukan Negri
Syariat, namun masih banyak anak-anak muda aceh yang belum memiliki
pemahaman keislaman yang benar. Unsyiah sebagai jantong hatee rakyat aceh
merasa bertanggung jawab untuk membina mahasiswa aceh khususnya dan
mahasiswa unsyiah secara umum menjadi pribadi-pribadi yang shaleh dan shalehah.
Saya selaku pimpinan Universitas Syiah Kuala akan terus mengupayakan agar Unit
Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Universitas
Syiah Kuala menjadi garda terdepan untuk membentuk mahasiswa Unsyiah menjadi
mahasiswa yang berkarakter, memiliki pemahaman keislaman yang benar, dan
menjadi tauladan bagi masyarakat.
Saya ucakan terima kasih atas kerja keras pengurus UP3AI Unsyiah yang dengan
ikhlas terus berupaya menjadikan Universitas Syiah Kuala menjadi kampus madani.
Semoga Allah membalas amal kebaikan kita dengan pahala yang berlipat ganda.
Amin.
iv
SAMBUTAN KETUA UP3AI
UNIVERITAS SYIAH KUALA
Alhamdulillah atas segala rahmat dan nikmat yang dianugerahkan Allah SWT kepada
kita semua sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menambah amal shaleh
di sisa hidup yang diberikan-Nya.
Kami merasa sangat berbahagia atas terbitnya Diktat Pengajaran Praktek Ibadah dan
Mentoring Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Buku ini menjadi suatu bahan
materi yang sangat bermanfaat bagi kami di Unit Pengembangan Program
Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Universitas Syiah Kuala. Sebelum buku
ini lahir, telah ada buku Mentoring dan Praktek Ibadah yang dibuat di tahun 2004,
dan kehadiran buku ini kami menyambutnya sebagai bagian untuk melengkapi dan
memperbaharui referensi dalam pengajaran praktek ibadah dan mentoring dari
sebelumnya yang telah kami gunakan di Unsyiah. Buku ini menjadi penting sebagai
sebuah bahan untuk para mentor dalam menyampaikan pengajarannya di pertemuan
setiap pekanannya. Pembahasan yang singkat tetapi lengkap menjadi salah satu hal
yang cukup menarik dari buku yang disusun ini. Harapannya tentu kami di UP3AI
Unsyiah dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, sehingga proses
pengajaran mentoring akan berjalan lebih baik lagi dari masa-masa sebelumnya.
v
DAFTAR ISI
vi
*
-----------------
SILABUS
PRAKTEK IBADAH
1
Silabus Praktek Ibadah
2
**
-------------
----
SILABUS
MENTORING
3
Silabus Mentoring
4
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Kisi-kisi
1. Etika bergaul yang baik menurut ajaran Islam.
2. Hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
5
Silabus Mentoring
6
01
PRAKTEK TAHARAH
TUJUAN
- Peserta hafal niat dan do’a setelah wudhu’, Niat Mandi Wajib, dan Niat Tayamum
- Peserta mampu mempraktekkan whudu
- Peserta Mampu Mempraktekkan Mandi Wajib
- Peserta mampu mempraktekkan tayamum
RINCIAN BAHASAN
A. WUDHU
I. Rukun Wudlu
1. Niat wudlu, yaitu :
Contoh:
Artinya : “Saya berniat wudlu untuk menghilangkan hadats kecil hanya karena Allah
semata”
2. Membasuh muka sampai batas keluarnya rambut
3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
4. Mengusap kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Tertib
7
01. Praktek Thaharah
Artinya : “Saya bersakti tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi nabi Muhammad
adalah hamba dan sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlan saya termasuk orang-orang
yang bertaubat, jadikanlan saya termasuk orang-orang yang mensucikan diri dan
jadikanlan saya termasuk golongan hambamu yang sholeh”.
Artinya: “sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadas besar karna Allah ta’ala”.
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
3. Tertib, artinya dilaksanakan dengan berurutan.
C. T A Y A M U M
I. Syarat-Syarat Tayamum
1. Sudah masuk waktu shalat
8
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Artinya : “Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan shalat fardu karena Allah
semata”
2. Menghadap kiblat, kemudian tebarkan kedua telapak tangan satu kali pada dinding,
kaca, atau benda lain yang diyakini ada debu
9
02. Praktek Thaharah
5. Usapkan kedua tangan sampai pergelangan secara bergantian dari bagian dalam ke
bagian luar dimulai dari tangan kanan yang diusap.
REFERENSI
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.
Ari Atmiyanto. Buku Panduan Ibadah Praktis.
10
02
PRAKTEK SHALAT
TUJUAN
- Peserta hafal lafadz Azan dan Iqamah
- Peserta hafal Do’a setelah Azan dan Iqamah
- Peserta Hafal Bacaan Shalat Fardhu
- Peserta mamapu mempraktekkan shalat fardhu
- Peserta mampu mempraktekkan shalat berjamaah
RINCIAN BAHASAN
A. ADZAN DAN IQAMAH
Adzan adalah panggilan muadzin kepada muslimin untuk menunaikan ibadah shalat
berjama’ah dimasjid. Hukum adzan ada yang menyatakan sunah, tetapi sebagian ulama
mengatakan fardhu kifayah sebagai syiar Islam.
Lafadz Adzan sebagai berikut:
ُ ﺍ ْﺷ َﻬ ُﺩ ﺍ َ ﱠﻥ ُﻣ َﺣ ﱠﻣﺩًﺍ ﱠﺭ
٢× .ِﺳ ْﻭ ُﻝ ﷲ
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah
ﻋ َﻠﻰ ﺍﻟ ﱠ
٢× .ِﺻﻼَﺓ َ ﻲ
َﺣ ﱠ
Marilah mendirikan shalat
. ُﻟﻪ ِاﻻﱠ ﷲ ِ
َ ﻻَ ا
Tiada Tuhan Selain Allah
11
02. Prakteh Shalat
ُ ﺍ ْﺷ َﻬ ُﺩ ﺍ َ ﱠﻥ ُﻣ َﺣ ﱠﻣﺩًﺍ ﱠﺭ
.ِﺳ ْﻭ ُﻝ ﷲ
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah
ﻋ َﻠﻰ ﺍﻟ ﱠ
ﺻﻼَ ِﺓ َ ﻲ
َﺣ ﱠ
Marilah mendirikan shalat
٢× .ﺎﻣ ِ اﻟ ﱠ ﻼَة
َ ﻗ ْ َﻗ
Keterangan :
1. Ketika muadzin mengumandangkan adzan, orang yang mendengarnya hendaklah
membaca sebagaimana yang dibaca oleh muadzin, kecuali pada ucapan :
َحHIﻲ َﻋﻠَﻰ اْﻟ َﻔ َﺣ ﱠdan َِةHIﺼ ﻲ َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠ
َﺣ ﱠ
Yang mendengar menjawab :
ِVﱠ ِﺑﺎHYَِ ُﻗ ﱠﻮ َة اHYل َو
َ َ َﺣ ْﻮHY
Terjemah: “tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”.
2. Pada waktu adzan shubuh, setelah menyerukaan kalimah :
َحHIﻲ َﻋﻠَﻰ اْﻟ َﻔ
َﺣ ﱠ
Muadzin Mengucapkan :
12
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Artinya:
“Ya Allah Tuhan yang memiliki panggialan ini,yang sempurna dan memiliki shalat yang di
dirikan.Berilah junjungan kami Nabi Muhammad SAW,waisalh dan keutamaan serta
kemulian dan derajat yang tinggi,dan angkatah ia ke tempat yang terpuji sebagaiman Engkau
telah janjikan,sesungguhnya Engkau ya AAllah Dzat Yang tidak akan mengubah janji”
B. SHALAT FARDHU
I. Kriteria Wajib Menunaikan Shalat
1. Beragama Islam
2. Suci dari hadats ,haid dan nifas
3. Sudah dewasa (baligh)
4. Berakal sehat
5. Sadar, tidak tidur atau pingsan
6. Dakwah Islam sudah sampai kepadanya
13
02. Prakteh Shalat
14
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Shalat Berjama’ah
Imam
Imam
REFERENSI
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.
Ari Atmiyanto. Buku Panduan Ibadah Praktis.
15
03
AMALAN IBADAH
TUJUAN
- Shalat Dhuha (2x/Pekan)
- Tilawah Al-Qur’an (10 halaman/pekan)
- Shalat Tahajud (1x/pekan)
- Shaum + Ifthar (1x/bulan)
- Shalat Berjama’ah (2 waktu/hari)
- Shalat Jum’at (1x/pekan)
RINCIAN BAHASAN
A. Shalat Dhuha
Dari Buraidah Radhiallahu ‘Anhu, “Aku mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda:
"Dalam tubuh manusia terdapat 360 tulang. Ia diharuskan bersedekah untk
tiap ruas tulang itu.” Para sahabat bertanya: “Siapa yang mampu melakukan itu ya
Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dahal yang ada di masjid lalu ditutupnya dengan tanah,
atau menyingkirkan gangguan dari jalan, atau sekali pun tidak mampu maka shalatlah dua
rakaat pada waktu dhuha.”
Dari Zaid bin Aslam, dia berkata, “Aku melihat Abdullah bin Umar berkata kepada
Abu Dzar: “Berwasiatlah kepadaku wahai pamanku!” Abu Dzar menjawab, “Aku pernah
meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seperti apa yang kamu minta
kepadaku.” Lalu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menunaikan shalat dhuha sebanyak dua rakaat, dia tidak ditulis
termasuk golongan orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang menunaikan empat rakaat
dia dicatat termasuk golongan ahli ibadah. Barangsiapa menunaikan enam rakaat, maka
dia tidak menemukan dosa pada hari itu. Barangsiapa yang menunaikan delapan rakaat,
dia ditulis sebagai orang-orang yang tunduk kepada Allah. Dan, barangsiapa yang
menunaikannya sepuluh rakaat, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah baginya
di surga.”
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, dia berkata: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukan
shalat dhuha empat rakaat dan dia menambahkannya sesuai yang Allah kehendaki.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah.
16
03. Amalan Ibadah
“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-
Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak
membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya
manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti
buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang
munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki
aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari dan Muslim]
17
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Dibolehkan shalat tahajud dengan berjamaah,
“Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau
memulai shalat dengan membaca surat Al Baqarah. Aku katakan, ‘Beliau ruku’ setelah
membaca seratus ayat pertama, kemudian meneruskan hingga selesai.’ Aku katakan,
‘Beliau shalat dengan (membaca semua ayat itu) dalam satu rakaat, lalu melanjutkan!’ Aku
katakan, ‘Setelah itu beliau ruku’ dengannya, kemudian shalat lagi membaca surat An Nisa,
lalu Ali Imran. Dia membaca pelan-pelan, jika membaca ayat tasbih ia bertasbih, jika
melewati ayat permohonan ia memohon, jika membaca ayat perlindungan ia berta’awudz.
Kemudian ruku’ seraya berkata, ‘Subhana rabbiyal ‘azhim’, ruku’nya sama panjangnya
dengan berdirinya, kemudian berkata, ‘Sami’ Allahu liman hamidah’, kemudian berdiri lama
seperti lamanya ruku’. Kemudian bersujud seraya berkata, ‘Subhana rabbiyal a’la’ dan
lamanya waktu sujud mendekati lamanya waktu berdiri.”(HR. Muslim)
4. Puasa Muharram
Yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’. Keutamaannya adalah
bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon
18
(HR. Bukhari)
03. Amalan Ibadah
5. Puasa Assyura’
Hari Assyura’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi shalallahu ‘alaihi wasssalam
memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan mengiringinya dengan
puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi umat Yahudi
dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa
(kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).
6. Puasa Sya’ban
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan: bulan ini adalah bulan
di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR. An-Nasa’i & Abu Daud,
hasan).
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka
bersegeralah kalian kepada mengingat
Praktek Allah
Ibadah dan dan tinggalkanlah
Mentoring Agama Islamjual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.( Al-Jumu’ah: 9)
Adapun kewajiban itu bagi kaum muslim laki-laki berdasarkan kepada hadis nabi; Dari Thariq
bin Syihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak
diwajibkan) atas 4 orang. [1] Budak, [2] Wanita, Anak kecil dan Orang sakit.” (HR Abu Daud)
Dalil-dalil tersebut menunjukkan kewajiban melakukan shalat jum’at bagi lelaki muslim. Jika
kewajiban itu ditinggalkan, maka ia mendapatkan dosa besar.
Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali tanpa udzur dan tanpa sebab (yang syar’i)
maka Allah akan mengunci mata hatinya (HR Malik)
Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya maka Allah akan
mengunci mata hatinya (HR at-Tirmidzi)
REFERENSI
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.
Imam Ibnul Qayyim, Zaadul Ma’ad
Lampiran :
Buku Catatan Praktek Ibadah dan Mentoring
Catatan :
Buku Catatan Praktek Ibadah dan Mentoring ini diisi oleh Mentor dan Amalan Ibadah diisi
oleh para peserta sebagai bahan evaluasi setiap pertemuan mingguan. Buku catatan ini
menjadi bahan evaluasi bagi mentor dan peserta, sehingga pengisiannya sangat diharapkan
dilakukan dengan tertib dan baik.
20
03. Amalan Ibadah
Realisasi Agenda
No AGENDA TEMA/PENJELASAN PETUGAS KETERANGAN
1 Iftitah/Pembukaan
2 Tilawah
3 Tadabbur/Kultum
4 Materi PI/Mentoring
5 Diskusi & Evaluasi
6 Taklimat
7 Berita
8 Infaq
9 Ikhtitam/Penutup
Catatan Pertemuan
No Catatan
___________________
Mentor
21
04
Tajhiz Mayit
TUJUAN
1. Peserta mamapu memandikan jenazah
2. Peserta mamapu mengkafankan jenazah
3. Peserta mampu mengusung dan menguburkan jenazah
4. Peserta hafal bacaan niat dan bacaan Shalat Jenazah untuk laki-laki, perempuan, dan
anak-anak
5. Peserta mampu mempraktekkan shalat jenazah
RINCIAN BAHASAN
A. Memandikan Jenazah
a. Yang memandikan Jenazah
- Muslim
- Disunahkan orang yang terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum-hukum
memandikan
- Mayat laki-laki dimandikan oleh orang laki-laki dan mayat perempuan dimandikan
oleh orang perempuan kecuali suami/istrinya jumhur ulama membolehkan.
- Anak-anak di bawah tujuh tahun boleh dimandikan oleh laki-laki/perempuan
*Yang memandikan wajib berniat, karna ia yang terpanggil untuk memandikannya
- Setelah dimandikan, tubuh mayat dikeringkan dengan dengan kain atau handuk yang
bersih agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh diatasnya minyak wangi.
- Jumhur ulama menganggap makruh memotong kuku, mencabut rambut kumis,
rambut ketiak, atau rambut kemaluan mayat, walau hanya sehelai. Tapi ibnu Hazmin
membolehkannya.
B. Mengkafankan Jenazah
- Mengafani mayat dengan apa saja yang menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain
adalah fardhu Kifayah.
- Hal-hal yang diutamakan:
1. Hendaklah bagus, bersih, dan menutup seluruh tubuh.
2. Hendaklah putih warnanya.
3. Hendaklah diasapi dengan kemenyan dan wangi-wangian.
4. Bagi laki-laki hendaklah tiga lapis, sedang bagi wanita lima lapis.
- Langkah – langkah mengafani jenazah:
1. Potong kain kafan sesuai dengan panjang jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau
70 cm untuk tempat mengikat. Untuk jenazah laki-laki, tiga lembar sama panjang
sedangkan untuk wanita dua lembar sama panjang, satu lembar kain panjang
(bawahan), satu lembar baju, dan satu lembar kerudung. Atau tiga lembar sama
panjang, satu lembar baju panjang/ gamis dan satu lembar kerudung (semuanya lima
lembar).
2. sediakan lima helai atau lebih (yang penting ganjil) tali pengikat yang dibuat atau
dipotong dari setiap sisi kain kafan. Setelah itu lalu kita bentangkan kain kafan satu
per satu di atas dipan/ keranda/tikar dengal tempat untuk posisi kepala mengarah
kiblat. Jangan lupa, di bawah kain-kain tersebut sudah diletakkan tali pengikatnya.
Lalu kita taruh kapas di atas kafan
3. terutama untuk bagian dubur dan taburi kain kafan itu dengan kapur barus halus dan
minyak wangi secukupnya. Setelah semua siap, kita pun bisa mengangkat jenazah
dan meletakkan di atasnya. Kita lapisi bagian qubul, seluruh persendian, luka-luka
(kalau ada) dengan kapas yang sudah ditaburi kapur barus halus, lalu lipat selembar
demi selembar, dimulai dapi bagian kanan jenazah. Lalu kita ikat jenazah dengan
ikatan yang mudah dibuka di bagian sebelah kiri dengan tujuan agar pengubur
mudah melepaskan ikatan tersebut di dalam liang lahat.
4. Cara mengikat tali-tali pengikat pada kain kafan, Mulailah dengan mengikat tali
bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang lebih itu dilipat kewajahnya
lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan
sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa
tali itu sendiri.
Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu
diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya
terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi
sebelah kanan dalam kubur.
C. Menshalatkan Jenazah
- Sayarat-syaratnya
Syarat-syarat shalat jenazah sama seperti shalat fardhu, kecuali waktunya. Khusus
untuk waktu, sebahagian ulama berpendapat makruh melakukan shalat jenazah
23
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
pada waktu terbit matahari, waktu istiwa’ dan saat terbenamnya, kecuali jika di
khwatirkan mayatnya membusuk.
- Rukun-rukunnya
1. Berniat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
a. Takbir pertama membaca Alfatihah
b. Takbir kedua membaca Shalawat atas nabi
c. Takbir ketiga Membaca Do’a untuk mayat
d. Takbir keempat membaca Do’a untuk mayat
4. Memberi salam
5. Tertib
- Sunah-sunahnya
1. Mengangkat kedua tangan tiap kali takbir
2. Membaca ta’awwuz sebelum membaca Alfatihah
3. Tidak mengeraskan bacaan
4. Berhenti sejenak antara takbir keempat sebelum salam
5. Meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya
6. Menoleh ke kanan ketika salam.
- Tata Caranya
1. Imam atau orang yang shalat berdiri di bagian dada jika mayatnya laki-laki dan di
sisi tengah jika mayatnya perempuan, sedangkan makmum di belakang imam
dan disunahkan membuat tiga .
2. Selanjutnya dimulai dengan niat, takbiratul ikhram , dan seterusnya sesuai
dengan rukunnya dan sunahnya.
- Contoh Bacaan-bacaan dalam shalat jenazah
Lafadz niat
24
04. Tajhiz Mayit
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah
kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburnya, cucilah
kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari
kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya
dengan keluarga yang baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik,
hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka”.
25
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engaku haramkan permohonan kami untuk kebajikannya dan
janganlah Engkau membiarkan kami di timpa fitnah setelah ketiadaannya dan ampunkanlah
kami dan dia juga rakan kami yang terdahulu beriman dan janganlah Engkau sematkan
perasaan hasad dengaki ke dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan
kami, sesungguhnya Engkau bersifat pengasih dan penyayang”.
REFERENSI
26
05
ALLAH GHAYATUNA
(Allah Tujuan Kami)
TUJUAN
Peserta mengetahui urgensi mengenal Allah,
Peserta memahami cara yang tepat dalam mengenal Allah SWT,
Peserta dapat termotivasi untuk mentauhidkan Allah karena menyadari kebesaran dan
keAgungan-Nya,
Peserta dapat menghindari hal-hal yang dapat menjadi penyebab untuk menghalangi dalam
mengenal Allah
METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Makna Ma'rifatullah
Ma'rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma'rifah berarti mengetahui,
mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-
tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122)
Dan apakah orang yang sudah mati[502] Kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-
tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang
yang kafir itu memandang baik apa yang Telah mereka kerjakan.
27
[502] maksudnya ialah orang yang Telah mati hatinya yakni orang-orang kafir dan
sebagainya. 05. Allah Ghayatuna
30
kelompok yang datang dari Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama abu
Jahal.
Praktek Ibadah
dan Mentoring Agama Islam
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang
yang fasik.
32
Dzalim (QS 4:153) .
153. Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab
dari langit. Maka Sesungguhnya mereka Telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari
itu. mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka
disambar petir Karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi[374], sesudah
datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu kami ma'afkan (mereka) dari yang
demikian. dan Telah kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.
[374] anak sapi itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.
Berbuat kerusakan/Fasad .
Lalai (QS 21:1-3).
1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka
berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
2. Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan
mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
3. (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan
pembicaraan mereka: "Orang Ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu,
Maka apakah kamu menerima sihir itu[951], padahal kamu menyaksikannya?"
[951] yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.
05. Allah Ghayatuna
Banyak berbuat ma’siyat .
Ragu-ragu (QS 6:109-110)
34
109. Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh
jika datang kepada mereka sesuatu mu jizat, Pastilah mereka beriman kepada-Nya.
Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu Hanya berada di sisi Allah". dan apakah
yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan
beriman[497].
110. Dan (begitu pula) kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum
pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan kami biarkan mereka
bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.
[497] Maksudnya: orang-orang musyrikin bersumpah bahwa kalau datang mukjizat, mereka
akan beriman, Karena itu orang-orang muslimin berharap kepada nabi agar Allah menurunkan
mukjizat yang dimaksud. Allah menolak pengharapan kaum mukminin dengan ayat ini.
Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari
hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan
telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka. (QS 2:6-7)
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak
kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7. Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka
ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.
[20] yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak
akan berbekas padanya.
[21] Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran
yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah
yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
REFERENSI
Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu
Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah
35
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor menyampaikan pengantar dan sasaran 5’
materi
Diskusi Mentor mengajukan pertanyaan tentang logika 5’
Pendahuluan keberadaan Allah
Ceramah Mentor menguralkan isi materi 30’
Diskusi Mentor menyediakan forum diskusi dan tanya 10’
jawab
Penutup Mentor merangkum/menyimpulkan isi materi 10’
sekaligus menutup dengan do’a
36
06
RASULULLAH QUDWATUNA
(Rasulullah Tauladan Kami)
TUJUAN
Peserta mengetahui urgensi mengenal Rasul
Peserta menyakini wajibnya beriman dan mengetahui konsekuensi atas keimanannya
tersebut
Peserta mengetahui bentuk-bentuk keteladanan Rasulullah sehingga diharapkan
semakin mencintainya dan bersemangat untuk mengikuti sunahnya dalam kehidupan
sehari-hari
Peserta berkemauan menjadi da'i untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW
METODE PENDEKATAN
Games
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Makna Risalah dan Rasul
Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah,
aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang berkewajiban
untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.
7. Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, Maka tanyakanlah olehmu kepada
orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui.
89. Mereka Itulah orang-orang yang Telah kami berikan kitab, hikmat dan kenabian jika
orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, Maka Sesungguhnya kami akan
menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.
90. Mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah
petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan
(Al-Qur’an)." Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.
REFERENSI
Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71
Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq
ALOKASI WAKTU
40
Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10’
Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnya 5’
dengan do’a
G AMES
D. Langkah-langkah .
Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal 6) yang berjarak sama
antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak setiap lubang dari titik pusatnya.
Tahap 1
Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan tambahan.
Tahap2
Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan tambahan secara lisan sebagai
berikut:
A. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar
B. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi 2/3 bagiannya.
C. Lipat juga 1/3 bagian sisanya
D. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling menutupi
E. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting atau cutter
F. Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi
Tahap 3
Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah secara terperinci.
Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi.
41
E. Hikmah:
1. Pentingnya Rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam sekaligus mencontohkan
bagaimana Islam diterapkan dalam hidup keseharian.
2. Rasul sebagai utusan Allah harus kita kenal dan kita taati agar segala aspek kehidupan
kita menjadi ibadah.
42
07
ISLAM WAY OF LIFE
TUJUAN
1. Peserta mengetahui urgensi ber-Islam dengan benar
2. Peserta menyakini dan memahami secara utuh tentang ajaran Islam yang sempurna
3. Peserta memiliki rasa kebanggaan yang besar terhadap agamanya karena telah terbukti
unggul diatas ajaran agama lain dan optimis akan kebangkitannya
4. Peserta dan termotivasi untuk menjalankan ajaran Islam secara kaafah dan memiliki
komitmen untuk menda’wahkannya
METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Ad-din menurut Al-Qur’an
Dinullah, DinuI Islam [48:28, 61:9] Dinullah dibawa oleh semua Rasul dan nabi untuk
keselamatan manusia. Disebut juga dengan dinul haq (dinus samaawi).
28. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.
Dinul ghairu dinullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil
rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya (dinul ardli)
28. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.
43
B. Ciri-ciri dinullah/dinus-Samawi
Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat. Disampaikan oleh
manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan
07. Islam Way itu hanya menyampaikan bukan
Of Life
menciptakan.
Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.
Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat
penganutnya.
Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia
Damai (as-silm) .
Bersih (as-saliim)
Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat untuk kebahagiaan
hidup mereka di dunia dan akhirat..
Ajaran lslam :
Sesuai fitrah manusia QS. Ar Rum: 30 Kepentingan seluruh manusia QS Al
Ambiya:107
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan
44
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui[1168],
[1168] fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai
naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal
Praktektidak
itu tidaklah wajar. mereka Ibadah dan Mentoring
beragama tauhidAgama Islam
itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.
107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
REFERENSI
Diktat agama IPB, Uts. Didin Hafidhuddin
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pendahuluan Mentor membuka pertemuan dan menerangkan tujuan 5’
materi
Games Mentor memberikan games dan hikmahnya 10’
Ceramah Mentor menerangkan isi materi 30’
45
Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10’
Penutup Mentor menyimpulkan materi dan menutupnya dengan do’a 5’
46
08
BACK TO AL-QUR’AN
TUJUAN
Peserta mengetahui definisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah
Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Qur’an
Peserta memahami fungsi Al-Qur’an dan akhlak terhadapnya
Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an
METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Definisi AL-Qur’an
Secara bahasa berarti "bacaan”.
Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan ibadah"
B. Nama-nama Al-Qur’an
Al-Qur’an/ Bacaan [17:9] .
9. Sesungguhnya Al Quran Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar,
47
08. Back To Al-Qur’an
C. Karakteristik Al-Qur' an
Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].
2. Kami tidak menurunkan Al Quran Ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Qur’an [2:23,
17:88] .
23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada
hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
[31] ayat Ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran
itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa Karena ia
merupakan mukjizat nabi Muhammad s.a.w.
48
Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam
88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
D. Fungsi Al-Qur’an
Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT
Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu
Sebagai mukjizat Rasulullah SAW
49
2. Ini adalah sebuah Kitab yang diturunkan kepadamu, Maka janganlah ada kesempitan di
dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan Kitab itu (kepada orang
kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
08. Back To Al-Qur’an
G. Keunggulan Al-Qur’an .
Al-Qur’an adalah mukjizat yang abadi [4:74].
74. Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan
kehidupan akhirat[316] berperang di jalan Allah. barangsiapa yang berperang di jalan
Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan kami berikan
kepadanya pahala yang besar.
[316] orang-orang mukmin yang mengutamakan kehidupan akhirat atas kehidupan dunia
ini.
51
bersifat universal. Maka, disusun dan dikumpulkan Al-Qur’an itu dengan sistematika
yang memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari susunan yang
bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yaitu
ketika turunnya.
Keunggulan Al-Qur’an secara ilmiah
Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah menetapkan
bahwa Al-Qur’an merupakan kitab ilmiah yang menghimpun segala disiplin ilmu dan
filsafat. Ilmu itu datang dari Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-
Nya.[96:1-5] .
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
08. Back yang Menciptakan,
To Al-Qur’an
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
REFERENSI
Paket BP NF 'Keunggulan Al-Qur’an’
Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I)
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal 18
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan 5’
tujuan materi
Ceramah Mentor menyampaikan isi materi 40’
Diskusi Saat untuk diskusi dan tanya jawab 10’
Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnya 5’
dengan do’a
53
09
PERGAULAN MUDA MUDI
DALAM ISLAM
TUJUAN
- Peserta memahami makna akhlak
- Peserta memahami pentingnya akhlak Islami
- Peserta termotivasi untuk merubah akhlak yang baik dan Islami
METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Pergaulan Dengan Teman Sebaya
Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam rangka bergaul dengan teman
sebaya di antaranya sebagai berikut:
1. Saling memberi salam setiap bertemu dan berpisah dengan mereka dan dilanjutkan
saling berjabat tangan, kecuali jika mereka itu lawan jenis kita. Salam ini hanya kita
peruntukkan khusus yang seagama dengan kita, dan tidak perlu kita mengucapkan
salam kepada yang tidak seagama. Sedangkan berjabat tangan hanya diperuntukkan
kepada yang sejenis saja. Kepada yang lain jenis tidak diperbolehkan berjabat tangan,
kecuali terhadap isteri/suami atau terhadap mahram (orang yang merupakan
kerabat dekat)-nya.
2. Saling menyambung tali silaturrahim dengan mereka dengan mempererat
persahabatan dengan mereka.
3. Saling memahami kelebihan dan kekurangan serta kekuatan dan kelemahan masing-
masing, sehingga segala macam bentuk kesalahfahaman dapat dihindari.
4. Saling tolong-menolong. Yang kuat menolong yang lemah dan yang memiliki
kelebihan menolong yang memiliki kekurangan.
5. bersikap rendah hati dan tidak boleh bersikap sombong kepada teman-teman sebaya
kita.
6. Saling mengasihi dengan mereka, sehingga terhindar dari permusuhan yang dapat
menghancurkan hubungan persahabatan di antara teman yang seumur.
7. Memberi perhatian terhadap keadaan mereka, apalagi jika mereka benarbenar
berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
8. Selalu membantu keperluan mereka, apalagi jika mereka meminta kita untuk
membantu.
9. Ikut menjaga mereka dari gangguan orang lain.
10. Saling memberi nasihat dengan kebaikan dan kesabaran.
11. Mendamaikan mereka bila berselisih.
12. Saling mendo’akan dengan kebaikan.
54
09. Pergaulan Muda Mudi dalam Islam
1. Tidak melakukan khalwat, yaitu berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang tidak mempunyai hubungan suami isteri dan tidak pula mahram tanpa
ada orang ketiga. Termasuk dalam pengertian khalwat adalah berdua-duaan di tempat
umum yang di antara mereka tidak saling mengenal, atau saling mengenal tetapi tidak
ada kepedulian, atau tidak mempunyai kontak komunikasi sama sekali sekalipun berada
pada tempat yang sama, seperti di pantai, pasar, restoran, bioskop, dan tempattempat
hiburan tertutup lainnya. Nabi SAW. melarang kita melakukan khalwat dengan
sabdanya: Artinya: “Jauhilah berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku
berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berkhalwat seorang laki-laki dengan seorang
perempuan kecuali syetan akan masuk di antara keduanya.” (HR. al-Thabarani).
2. Tidak melakukan jabat tangan, kecuali terhadap suami atau isterinya, atau
terhadap mahramnya. Berjabat tangan kepada lawan jenis yang bukan suami/isteri atau
mahram akan membuka pintu syahwat yang dapat menjurus kepada hal-hal yang lebih
berbahaya, yakni perzinaan.
3. Mengurangi pandangan mata, kecuali yang memang benar-benar perlu Pandangan yang
melebihi batas juga dapat menjurus ke arah perzinaan.
4. Tidak boleh menampakkan aurat di hadapan lawan jenisnya dan juga tidak
boleh saling melihat aurat satu sama lain. Aurat harus ditutup untuk menjaga dirinya dan
menjaga pandangan orang lain. Aurat yang terbuka akan memancing syahwat orang lain
yang pada akhirnya juga dapat menjurus ke arah perzinaan. Bahkan dengan sesama jenis
saja, melihat aurat juga dilarang. Terkait dengan hal ini, Nabi SAW. bersabda: “Tidak
dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat (kemaluan) seorang laki-laki lain, begitu juga
seorang perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh
seorang laki-laki berselimut dengan laki-laki lain dalam satu selimut baju, begitu juga
seorang perempuan tidak boleh berselimut dengan sesama perempuan dalam satu
baju.” (HR. Muslim).
5. Tidak melakukan hal-hal yang menjurus kepada perzinaan, seperti bergandengan
tangan, berciuman, berpelukan, dan yang sejenisnya, apalagi sampai melakukan
perzinaan. (QS. al-Isra’ (17): 32).
32. Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
REFERENSI
Marzuki, Pergaulan Muda Mudi
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pendahuluan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan 5’
tujuan materi
Ceramah Mentor menyampaikan isi materi 40’
Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10’
Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnya 5’
dengan do’a
55
10
GHAZWUL FIKRI
TUJUAN
- Peserta memahami makna dan hakikat Ghazwul fikri
- Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghazwul Fikri
METODE PENDEKATAN
- Games
- Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Pengertian Ghazwul fikri
Secara bahasa
Ghazwul Fikri terdiri dari dua kata; ghazwah dan Fikr. Ghazwah berarti serangan, serbuan
atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan
dan serbuan dalam qital (perang).
Serangan / Serbuan
Qital Ghazwah
Saling mengetahui, siapa lawannya Sepihak, yang lain tidak menyadari kalau
diserang
Banyak korban jiwa Relatif tidak ada
Membutuhkan dana yang besar Relatif membutuhkan dan yang sedikit
Hasilnya belum tentu berhasil Hasilnya nyata terlihat & berhasil
Efeknya terbatas Efeknya dalam dan luas
Secara Istilah
Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang
ada di dalanmya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena
telah tercampur aduk dengan hal-hal tak islami.
56
10. Ghazwul Fikri
2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agama kafir. QS. 2;217,
QS. 2;120
217. Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan
Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya
dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135] lebih besar
(dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[134] jika kita ikuti pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut:
Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi
57
(manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari)
Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi
(dosanya) di sisi Allah." pendapat Ar Razy Ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa
mengusir nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama
Islam.
[135] fitnah di sini berarti penganiayaan
Praktek dan
Ibadah dan segala perbuatan
Mentoring yang dimaksudkan untuk
Agama Islam
menindas Islam dan muslimin.
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang
benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
58
kasar.
Taghrib (pembaratan/westernisasi)
Gcrakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong kaum muslimin
agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat.
3. Ikut-ikutan QS 17:36
36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.
4. Terpecah-belah QS 30:32
59
32. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi
beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka.
[1169] Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan
menurut hawa nafsu mereka.
Catatan
Hadist 1: “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah dan bukan
golonganku orang yang berperang atas dasar ashobiyah dan bukan dari golonganku
orang yang mati karena ashobiyah”
REFERENSI
Materi Mentoring tahun 94/95
Daud Rasyid, M.A,Praktek Ibadah
AL-Ghazwu dan Mentoring
Al-Fikri AgamaIslam.
dalam sorotan Islam
Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat,
Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan 5’
tujuan materi ghozwul fikri
Games Mentor melakukan simulasi sebagai pengantar 10’
materi GF
Ceramah Mentor membahas hikmah menguraikan materi GF 40’
Penutup Mentor menyimpulkan materi GF sekaligus menutup 5’
mentoring dengan do’a
Games 1
Membedakan dua benda yang amat berlainan (Misalnya kapur dan tissue)
Langkah 1
Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang diangkat oleh Mentor
(dilakukan beberapa kali).
Langkah 2
Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus menyebutnya
sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya peserta akan mengalami kesulitan
karena belum terbiasa. Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
Hikmah
Itulah Gazwul fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas dan pasti. Tetapi
musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman dari umat Islam secara perlahan-
lahan. Maka disodorkanlah pada muslimin nilai yang tidak Islami. Mulanya umat Islam
tidak menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan karena usaha mereka yang terus-
menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah, maka umat
Islam akan larut dan tenggelam dengan nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai
yang menyimpang dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan
nilai-nilai Islam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh, seperti yang terjadi
60
sekarang ini.
Games 2
Al-Qur’an ditengah karpet. (Al-Qur’an di ganti dengan buku, anggap Buku tersebut adalah
Al-Qur’an)
Langkah 1
buku (Anggap sebagai Al-Qur’an) diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta
diperintahkan untuk mengambil buku tadi tanpa menyentuh karpet (Sulit/tidak bisa).
Langkah 2
Peserta diberitahu cara untuk mencapai buku tanpa harus menginjak karpet, yaitu
dengan cara menggulung karpet sampai tengah dan dapat mengambil buku tersebut.
Hikmah
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi dengan 'menginjak-injak'
kaum muslimin melainkan dengan mengambil jiwa Al-Qur’an dalam jiwa mereka dengan
cara perlahan-lahan dan membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh umat Islam.
11
PROBLEMATIKA UMAT
TUJUAN
- Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam
- Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam
- Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam
METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
RINCIAN BAHASAN
A. Potensi yang dimiliki umat Islam:
Syariah/peraturan (Al-Qur’an). Peraturan yang dimiliki ummat Islam ini sudah lengkap
dan menyeluruh.
QS. 15:9 tentang kemurnian Al-Qur’an
9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-
benar memeliharanya[793].
[793] ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-
lamanya.
Kekayaan alam
Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negeri-negeri muslim.
Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri muslim.
Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim.
Janji Allah untuk memenangkan umat Islam
QS. 61:9 Allah memenangkan umat lslam
11. Problematika Umat
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik
membenci.
62
108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
REFERENSI
Panduan Aktivis Harokah (hal79), Pustaka Al-Ummah
Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern (hal.48),
Nabil bin Abdurrahman
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan 5’
tujuan materi
Ceramah Mentor menguraikan isi materi 40’
Diskusi Mentor membuka kesempatan diskusi dan tanya 10’
jawab
Penutup Mentor merangkum/menyimpulkan isi materi dan 5’
menutupnya dengan do’a
64
12
TARBIYAH ISLAMIYAH
(Pembinaan Islam)
TUJUAN
- Peserta memahami makna dan hakikat pendidikan Islam
- Peserta memahami sebab-sebab pentingnya pendidikan Is1am
- Peserta termotivasi untuk mengikuti pendidikan Islam
METODE PENDEKATAN .
- Ceramah
- Diskusi Kelompok
RINCIAN BAHASAN
A. Makna dan Hakikat Pendidikan Islam
Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah
Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:
- Raba - Yarbu = tumbuh berkembang
- Rabiya - Yarba = tumbuh secara Alami
- Rabba - Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan
Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan secara alami,
juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang yang terubat di dalamnya.
Pendidikan Islam bukan hal yang mengada-ada, dia memang ada.
65
12. Tarbiyah Isamiyah
Solusi : melihat kondisi umat saaat ini serta memperhatikann hakikat jiwa manusia maka
dibutuhkan sebuah pendidikan Islam bagi umat Islam.
REFERENSI
Abu Ridho; Tarbiyah Islamiyah
ALOKASI WAKTU
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan mengutarakan 5’
tujuan dan materi yang akan disampaikan materi
Diskusi Mentor mngutarakan kondisi umat Islam pada saat 10’
pendahuluan ini dan mengajukan pertanyaan kepada saat ini dan
mengajukan pertanyaan kepada peserta kira-kira apa
yang menjadi penyebabnya
Ceramah Mentor menguraikan isi materi 30’
Diskusi Mentor membuka kesempatan diskusi dan tanya 10’
jawab
Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutup 5’
pertemuan dengan do’a
66
***
PROFIL PENYUSUN
67
68