Anda di halaman 1dari 2

Anggota :

Birratun Najwa ( 2006103020099)


Syarifatul Zahara ( 2006103020114)

Silahkan dibaca bahan ini selama 10 menit secara individu. Lalu diskusikan selama 15
menit berdua (pilih anggota kelompok), tentang bagaimana pandangan aliran
behaviorisme dan konstruktivisme berkaitan dengan pembentukan pengetahuan, disertai
contoh. Jawaban diketik maksimal 1 halaman A4 dikirim ke grup wa ini oleh 1 orang
mewakili . Nanti kita zoom pukul 11.30

Teori pembelajaran konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan yang


mengedepankan peningkatan dalam perkembangan logika dan konsep pelajar. Seorang
konstruktivis percaya bahwa belajar hanya terjadi ketika ada proses informasi secara aktif
sehingga mereka meminta pelajar untuk membuat motif mereka sendiri dengan menghubungkan
pengetahuan baru dengan motif tersebut. Konstruktivis percaya bahwa pembelajar membangun
pengetahuan untuk dirinya. Peran seorang pengajar sangat penting dalam teori pembelajaran
konstruktivisme yang berfungsi sebagai fasilitator dimana yang membantu pembelajar dengan
pemahamannya.
Contoh teori Kontruktivisme
Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak Andre di kelas VII
memasuki materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik bisa
mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata,
peserta didik diminta mengikuti langkah berikut.
Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.
Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara blok yang lebih tinggi,
sesuai kata hati.
Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok terendah. Lakukan hal
tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel.
Teori kontruktivisme tujuan pembelajarannya lebih menekankan pada belajar dan
pembelajarannya lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau pandangan siswa.
Pandangan konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran
pembelajar. Artinya, si pembelajar sendiri yang harus aktif mengkonstruksi pengetahuan
berdasarkan pengalaman-pengalamannya sendiri.
Menurut teori Behaviorisme, pembelajaran merupakan sebuah hasil dari respon
seseorang atas stimulus yang diberikan. Behaviorisme merupakan pandangan yang menganggap
seorang pembelajar pada dasarnya pasif, namun merespon stimulus dari lingkungan. Pendekatan
Behavioris berfokus pada membimbing pembelajar mencapai hasil pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran dianggap berhasil ketika pembelajar berhasil mencapai
hasil yang diharapkan. Teori behaviorisme dalam belajar matematika yang diajarkan adalah
berupa konsep sehingga guru harus dapat menghadirkan model yang menarik perhatian dan
dapat mudah diingat oleh si pembelajar.
Contoh teori Behaviorisme
Seorang guru akan mengajarkan bagaimana menemukan volume dari balok. Disini
dihadirkan/disediakan balok dan kubus yang berukuran 1 satuan kubik sebagai model. Dengan
dipraktekkan oleh guru dan ditirukan oleh siswa guru memperagakan bagaimana menentukan
volume balok kemudian menentukan rumus volume balok. Dengan demikian diharapkan siswa
dapat memperhatikan model dan menirukan bagaimana menentukan rumus volume balok, dan
pembelajar harus mengingatnya. Selanjutnya pembelajar dituntut untuk dapat mampu meniru
pemodelan tersebut.
Teori behaviorisme ini tujuannya dalam pembelajaran yaitu menekankan pada
penambahan pengetahuan dan pembelajarannya mengikuti urutan kurikulum secara ketat.Pada
teori ini aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks dengan penekanan pada
ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks. Behaviorisme memandang bahwa
pengetahuan adalah objektif, pasti dan tetap, tidak berubah. Pengetahuannya telah terstruktur
dengan rapi.

Anda mungkin juga menyukai