Anda di halaman 1dari 4

keperawatan dalam pengendalian dan

pencegahan infeksi nosokomial.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode


penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan disertai dengan
pengumpulan data dari berbagai literasi
baik dari buku,jurnal, ebook, dll.

Hasil

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa


penulisan ini menjawab seluruh tujuan
dalam penelitian ini meliputi cara
perawat dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi nosokomial.

PEMBAHASAN

Definisi Infeksi Nosokomial

Istilah nosokomial berasal dari


bahasa Yunani yaitu nosokomeion yang
berarti rumah sakit (nosos = penyakit,
komeo = merawat). Infeksi
nosokomial dapat diartikan infeksi
yang berasal atau terjadi di rumah sakit.
Infeksi yang timbul dalam kurun waktu
48 jam setelah dirawat di rumah sakit
sampai dengan 30 hari lepas rawat
dianggap sebagai infeksi nosokomial.

Suatu infeksi pada pasien dapat 2.Pada waktu pasien mulai dirawat di
dinyatakan sebagai infeksi nosokomial rumah sakit tidak sedang dalam masa
bila memenuhi beberapa kriteria : inkubasi infeksi tersebut.

1.Pada waktu pasien mulai dirawat di 3.Tanda klinis infeksi tersebut baru
rumah sakit tidak didapatkan tanda timbul sekurang-kurangnya 48 jam sejak
klinis infeksi tersebut. mulai perawatan.
4.Infeksi tersebut bukan Kerugian yang ditimbulkan sangat
merupakan sisa infeksi membebani rumah sakit dan pasien.
sebelumnya. (Nasution, 2012). Pencegahan dan pengendalian infeksi

Infeksi nosokomial adalah nosokomial merupakan upaya penting

infeksi yang terjadi di rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan

dan menyerang penderita-penderita medis rumah sakit.8 Program

yang sedang dalam proses pengendalian infeksi ini dapat

asuhan keperawatan. Infeksi dikelompokan dalam tiga kelompok

nosokomial terjadi karena adanya yaitu tindakan operasional, tindakan

transmisi mikroba patogen yang organisasi, dan tindakan struktural.

bersumber dari lingkungan rumah Tindakan operasional mencakup

sakit dan perangkatnya kewaspadaan standar dan kewaspadaan

(Darmadi,2008). berdasarkan penularan/transmisi.

Cara pencegahan dan Pengendalian Health belief model perawat

Infeksi Nosokomial merupakan gambaran perilaku perawat


dalam melaksanakan tindakan
Infeksi nosokomial merupakan pencegahan infeksi nosokomial yang
masalah serius bagi rumah sakit. terdiri dari 4 ranah (domain) yaitu:
kerentanan, keseriusan, manfaat dan
hambatan. Tingkat pendidikan
menunjukkan profesionalitas dan
kinerja melaksanakan tindakan
pencegahan infeksi nosokomial,
sehingga semakin tinggi tingkat
pendidikan semakin tinggi tingkat
profesionalitas dan kinerja. (Nurseha,
2013).

Perawat sebagai praktisi


kesehatan yang dihasilkan dari
pendidikan tinggi harus mampu
mengetahui, mengerti dan memahami
terhadap ketrampilan perawatan professional diantaranya adalah mencegah dan
mengurangi kejadian infeksi nosokomial. Perawat yang sehari-hari selalu kontak dengan
penderita,harus menyadari bahwa perawat adalah media perantara penularan sekaligus
sebagai sumber penularan.Tindakan yang ceroboh dalam menangani material dan
instrumen agar terbebas dari mikroba patogen serta ceroboh dalam menangani
pasien akan berakibat merugikan pasien (Kusnanto,2004).

Pengetahuan mengenai hal pencegahan infeksi nosokomial ini sangat penting bagi seluruh
petugas kesehatan khususnya di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya yang hal tersebut
merupakan sarana umum yang sangat berbahaya, dalam artian rawan, untuk terjadi infeksi.
Kemampuan dalam hal mencegah transmisi infeksi di rumah sakit, dan upaya pencegahan
infeksi adalah tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan kesehatan dan juga pelayanan
keperawatan yang bermutu. Salah satu strategi yang sudah terbukti bermanfaat dalam
pencegahan infeksi nosokomial adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan
setiap petugas kesehatan
dalam metode Universal
Precautionsatau dalam bahasa kita
adalah Kewaspadaan Universal yaitu suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan
pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien, tanpa memperdulikan status infeksi
(Marwoto, 2007).

Perilaku pencegahan infeksi nosokomial sangat penting selain untuk mencegah


transmisi infeksi di rumah sakit dan upaya pencegahan merupakan tingkatan pertama
dalam pemberian pelayanan yang bermutu.Perawat berperan dalam pencegahan
infeksi nosokomial, hal ini disebabkan perawat merupakan salah satu anggota tim
kesehatan yang berhubungan langsung dengan klien dan bahan infeksius di ruang
perawatan. Perawat juga bertanggung jawab menjaga keselamatan klien di
rumah sakit
melalui pencegahan infeksi
nosokomial yang terjadi di rumah
sakit (Nurmatono,2005).

Anda mungkin juga menyukai