Anda di halaman 1dari 4

BAB 6

 Makna Bela Negara


Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Inti dari upaya membela negara
adalah kesediaan memberi sesuatu tanpa pamrih untuk bangsa dan negara.
Fungsinya untuk melindungi, mempertahakan, serta memajukan bangsa.
Seperti kata John F. Kennedy bahwa, “Jangan tanyakan apa yang bisa dilakukan
oleh negara untukmu, tapi tanyakan apa yang kamu bisa lakukan untuk
negaramu.” Yang harus ikut serta dalam upaya bela negara bukan hanya TNI,
tetapi juga seluruh warga negara Indonesia.
 Peraturan perundang-undangan yang mengatur bela negara.
1. UUD RI tahun 1945
a. Pasal 27 ayat (3)
b. Pasal 30 ayat (1)
c. Pasal 30 ayat (2)
d. Pasal 30 ayat (3)
e. Pasal 30 ayat (4)
f. Pasal 30 ayat (5)
2. Ketetapan MPR
a. Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan
kepolisian negara RI.
b. TAP MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan peran kepolisian
republik Indonesia.
3. Undang-undang
a. Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara RI
b. Undang-undang No. 3 tahun 2003 tentang pertahanan negara.
c. Undang-undang No. 34 tahun 2004 tentang TNI.
d. Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang HAM pasal 68 yang
menyatakan setiap warga wajib ikut serta dalam pembelaan negara.
e. Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan negara.
 Perjuangan mempertahankan NKRI
Setelah Indonesia merdeka, Belanda kembali masuk ke Indonesia atas nama
penguasa yang sah karena ia berhasil mengalahkan Jepang. Dengan itu
menggeloralah semangat revolusi kemerdekaan Indonesia.

1) Perjuangan Fisik Mempertahankan NKRI


a. Insiden bendera di Surabaya
b. Pertempuran lima hari di Semarang
c. Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945
d. Pertempuran Ambarawa
e. Pertempuran Medan Area
f. Bandung Lautan Api
g. Pertempuran Margarana
h. Perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda
i. Perang Gerilya

2) Perjuangan Melalui Jalur Diplomasi


a. Perjanjian Linggarjati (10-15 November 1946 di Linggarjati)
b. Perjanjian Renville (Di kapal perang milik Amerika Serikat)
c. Perundingan Roem-Royen (4 April 1949 di Jakarta)
d. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus-2 November 1949 di Den Haag)

3) Ancaman terhadap NKRI


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa.
a. Ancaman dari dalam negeri
 Disintegrasi bangsa melalui gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan.
 Keresahan akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan
ekonomi serta pelanggaran HAM
 Upaya penggantian ideologi Pancasila yang tidak sesuai dengan jiwa
dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
 Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.
b. Ancaman dari luar negeri

Potensi ancaman dari luar negeri lebih berbentuk ancaman non-militer,


yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Biasanya
kita dipengaruhi dengan masuknya ideologi lain seperti liberalisme,
komunisme, dan beberapa dekade terkakhir ini muncul ideologi yang berbasis
agama. Dengan adanya itu, masyarakat Indonesia mudah menerima adanya
hal tersebut dikarenakan kemajuan era globalisasi sekarang.

 Semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam


mengisi dan mempertahankan NKRI.
1) Upaya mengisi kan mempertahankan NKRI

NKRI yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 mempunyai


tekat untuk mepertahankan dan menegakkan kemerdekaan serta kedaulatan
bangsa dan negara berdasarkan pancasila dan UUD RI 1945. Dalam pasal 27
ayat (3) UUD45 dijelaskan bahwa setiap warga negara itu memiliki hak dan
kewajiban dalam upaya pembelaan negara.

Semangat dan komitmen pejuang tempo dulu dalam meraih kemardakaan,


dilandasi dengan keteguhan dan keyakinan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa. Menurut pasal 30 ayat (1) UUD 45 , dijelaskan bahwa setiap
warga negara juga mempu nyai hak dan kewajiban dalam upaya pertahan dan
keamanan negeri.

UU No. 3 Tahun 2002 yang menerangkan pandangan hidup tentang


pertahanan negara

a. Kemerdekaan ialah hak segala bangsa oleh sebab itu penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
b. Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara.
c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Prinsip pertahanan negara berdasarkan pandangan hidup.

a. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kepada


kemerdekaan dan kedaulatannya.
b. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut
politik luar negeri bebas aktif.

Keikutsertaan warga negara dalam membela negara menurut UU No.3 tahun


2002 pasal 9 ayat(2)

a. Pengapdian sebagai TNI dan Polri


b. Pelatihan dasar kemiliteran
c. Pengadian sesuai profesi
2) Perwujudan belanegara dalam berbagai perwujudan
Upaya pembelaan negara di dasari dorongan oleh rasa cinta terhadap tanah
air, sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, seta
mampu menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan. Partisipasi masyarakat dalam upaya
pembelaan negara dapat dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan

a) Ideologi
b) Hankam
c) Ekonomi
d) Politik dan hukum
e) Sosial budaya
f) Pertahanan dan keamanan

Anda mungkin juga menyukai