Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PEMBAHASAN TEORI

A. definisi

Heat stroke adalah kedaruratan medis akut yang disebabkin oleh kegagalan mekanisme
pengaturan panas tubuh. Biasanya cerjadi selama keadaan panas, terutaina ketika diikuti oleh
kelembanan yang tinggi. Seseorang dengan risiko ini adalah mereka yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan iklim panas, lansia, mereka yang tidak dapat merawat diri sendiri,
mereka dengan penyakit kronik dan kelemahan, mereka yang mendapat pengobatan tertentu
(tranquilizer utama, antikolinergik, diuretik, penyekat beta-adrenergik). nHeat stroke karena
aktivitas arau latihan dalam suhu panas dan kelembapan ekstrem, dapat juga menyebabkan
kematian.

Tipe heat stroke ini tenjadi pada individu yang sehat selama olahraga atau aktivitas
kerja kedka teijadi hipertermia karena ketidakadekuatan penghilangan panas. Pertimbangan
Gerontologik. Kebanyakan kernatian yang berkaitan dengan panas teijadi pada lansia karena
sistem sirkulasi mereka tidak mampu mengkompensasi stress yang ditimbulkan oleb panas.

Pengkajian. Heat stroke menyebabkan cedera termal pada tingkat sel dan menyebabkan
kerusakan luas pada jantung, hati, ginjal dan koagulasi darah. Riwayat pasien menunjukkan
terpajan pada peningkatan suhu atau latihan berlebihan pada saat panas yang ekstrem. Pada
saat mengkaji pasien, gejala yang adalah: disfungsi sistem saraf pusat yang dalam
(dimanifestasikan dengan konfusi, delirium, tingkah laku aneh, koma); peningkatan suhu
tubuh (40,60C atau lebih); kulit panas, kering, biasanya anhidrosis (tidak ada
keringat),takipnea, dan takikardi.
Diagnosa keperawatan nieliputi tidak efektif termoregulasi yang berhubungan dengan
ketidakmarnpuan mekanisme homeostatik tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
Tujuannya adalah menurunkan suhu tinggi secepat mungkin, karena mortalitas langsung
berhubungan dentan durasi hipertermia. Penanganan simultan berfokus pada stabiitasi
oksigenasi melalui ABC pendukung hidup dasar.
Penatalaksanaan Kedaruratan

1. Lepaskan pakaian pasien


2. Turunkan suhu inti (internal) sampal dengan 390C secepat mungkin. Gunakan satu atau
lebih tindakan sebagai berikut :
a.Gunakan pakaian dingin dan handuk atau usap busa dengan air dingin kontinu
b.Taruh es pada kulit sambil menyemprot dengan air biasa.
c.Gunakan Selimut Pendingin
d.Bilas lambung atau kolon dengan salin es yang mungkin diresepkan jika suhu tidak turun

3.Masase pasien untuk meningkatkan sirkulasi dan niempertahankan vasodilatasi kutan


selarna prosedur pendinginan

4.Posisikan kipas angin listrik sehiugga menghembus pada pasien untuk menambah
pembuangan panas dengan konveksi dan evaporasi

5.Pantau secara konstan suhu pasien dengan menggunakan probe termistor pada rektum atau
esofagus (pantau suhu inti); hindari hipotermia,. hipertermia mungkin teijadi kembali secara
spontan dalam 3-4 jam.

6.Pantau pasien dengan cermat terhadap tanda vital, EKG, tekanan vena sentral dan perubahan
tingkat kesadaran derigan perubahan cepat dalarn suhu tubuh, kejang mungkin diikuti
dengan hipertermia berulang.

7.Berikan oksigen untuk menyuplai kebutuhan jaringan yang meningkat karena kondisi
hipemetabolik. Bantu intubasi pasien dengan cuf selang endotrakea dan pasang pada
ventilator jika perlu untuk rnendukung kegagalan sistem kardiorespiratori.

8.Mulal infus IV langsung untuk meagganti cairanyang hilang dan memelihara sirkulasi
adekuat, berikan dengan pelan karena bahaya dan cedera miokardia dan suhu yang tinggi
dan fungsi ginjal yang -kurang baik. Pendinginan dengan memberikan cairan dan perifer ke
pusat.

9.Ukur haluaran urine, tubular nekrosis akut adalah komplikasi dan heat stroke
10.Berikan perawatan pendukung sesuai ketentuan :
Dialisis untuk gagal ginjal
Antikonvulsan untuk kontrol kejang

11.Kalium untuk hipokalemia dan natrium bikarbonat wink mengoreksi asidosis


metabolik.Teruskan memantau EKG untuk kcmungkinan infark miokard, infark
miokard,dan disritmia.

12.Lakukan serial uji untuk gangguan perdarahan (koagulopati inravaskular diseminata) dan
enzim serum untuk mengukur cedera hipoksia suhu pada hati dan jaringan otot.
13.Masukkan pasien ke unit perawatan intensify. Mungkin ada kerusakan hati, jantung, dan
susunan pusat.

Pendidikan Pasien dan


Pertimbangan Perawatan di Rumah
1.Nasihatkan pasien untuk menghindari terpajan pada suhu tinggi, hipersensitivitas pada suhu
tinggi mungkin terjadi dalam lama waktu yang dapat dipertimbangkan.
2.Tekankan pentingnya memelihara masukan cairan yang adekuat, menggunakan pakaian
kendur, dan mengurangi aktivitas dalam cuaca panas.
3.Nasihatkan atlet untuk memantau kehilangan cairan, mengganti cairan, dan menggunakan
pendekatan berangsur untuk pengkondisian fisik, yang memungkinkan cukup waktu untuk
menyesuaikan dengan iklim.
4.Ajak lansia yang lemah yang hidup dalam lingkungan desa dengan suhu lingkungan tinggi ke
tempat di mana ada pengaturan udara (mall tempat belanja, perpustakaan, gereja)

Heat stroke adalah kedaruratan medis akut yang disebabkin oleh kegagalan mekanisme
pengaturan panas tubuh. Biasanya cerjadi selama keadaan panas, terutaina ketika diikuti
oleh kelembanan yang tinggi. Seseorang dengan risiko ini adalah mereka yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan iklim panas, lansia, mereka yang tidak dapat merawat diri sendiri,
mereka dengan penyakit kronik dan kelemahan, mereka yang mendapat pengobatan tertentu
(tranquilizer utama, antikolinergik, diuretik, penyekat beta-adrenergik). Heat stroke karena
aktivitas arau latihan dalam suhu panas dan kelembapan ekstrem, dapat juga menyebabkan
kematian. Tipe heat stroke ini tenjadi pada individu yang sehat selama olahraga atau
aktivitas kerja kedka teijadi hipertermia karena ketidakadekuatan penghilangan panas.
v  Pertimbangan Gerontologik.
Kebanyakan kernatian yang berkaitan dengan panas teijadi pada lansia karena sistem
sirkulasi mereka tidak mampu mengkompensasi stress yang ditimbulkan oleb panas.
v  Pengkajian.
Heat stroke menyebabkan cedera termal pada tingkat sel dan menyebabkan kerusakan luas
pada jantung, hati, ginjal dan koagulasi darah. Riwayat pasien menunjukkan terpajan pada
peningkatan suhu atau latihan berlebihan pada saat panas yang ekstrem. Pada saat mengkaji
pasien, gejala yang adalah: disfungsi sistem saraf pusat yang dalam (dimanifestasikan
dengan konfusi, delirium, tingkah laku aneh, koma); peningkatan suhu tubuh (40,60C atau
lebih); kulit panas, kering, biasanya anhidrosis (tidak ada keringat),takipnea, dan takikardi.
Diagnosa keperawatan nieliputi tidak efektif termoregulasi yang berhubungan dengan
ketidakmarnpuan mekanisme homeostatik tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
Tujuannya adalah menurunkan suhu tinggi secepat mungkin, karena mortalitas langsung
berhubungan dentan durasi hipertermia. Penanganan simultan berfokus pada stabiitasi
oksigenasi melalui ABC pendukung hidup dasar.
v  Berikut tingkatan dehidrasi :

1. Heat Disorder yaitu kumpulan gejala yang berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh,
antisipasi dengan cukup minum saja.
2. Heat Stress mengakibatkan kekurangan cairan tubuh, seperti : exhaustion, terasa panasa
dan tidak nyaman, karena dehidrasi, tekanan darah turun, menurun tingkat konsentrasi,
ada beberapa yang disertai halunisasi ringan.
3. Heat Cramps adalah spasme otot yang menyebabkan gejala pusing dan mual, disebabkan
cairan dengan eletrolit yang rendah, masuk ke dalam otot, akibat banyak cairan tubuh
keluar melalui keringat, sedangkan penggantinya hanya air tanpa elektrolit yang
mencukupi.
4. Heat Stroke disebabkan  kegagalan bekerja susunan syaraf pusat, minum biasa tanpa
elektrolit dalam mengatur pengeluaran keringat, suhu tubuh dapat mencapai 40º C.

 Tips untuk mencegah heat stroke sebagai berikut :

1)      Minumlah minimal 2 gelas air putih atau minuman rendah gula 15 menit sebelum
melakukan aktifitas. Air yang dipilih sebaiknya yang mengandung 6 % gula (untuk 100 ml
air tambahkan 1 sendok the madu atau 5 gr gula pasir).
2)      Jangan minum soft drink seperti sprite, fanta, coca cola, dan lain-lain karena
mengandung glukosa dan maltodekstrin yang justru menghambat penyerapan air yang kita
konsumsi.
3)      Saat tiba di lokasi tujuan disarankan minum air dengan kandungan gula 7% (untuk
200 ml. air: tambahkan 3 sendok teh madu atau 15 g. gula) ditambah sejumput garam.
Minumlah air dengan kadar potasium tinggi jika aktivitas cukup lama, bingung atau ribet
siapin aja ORALIT atau POCARI SWEAT.
4)      Minuman energi biasanya merupakan minuman suplemen yang mengandung
konsentrat gula sebesar 7% (artinya 7 gr gula untuk 100 ml. Air). Tapi ini bervariasi
tergantung mereknya. Lihatlah komposisinya untuk mengetahui apakah gula yang ada sesuai
dengan aktivitas touring yang Anda lakukan, apakah perlu dicampur dengan air putih atau
tidak (agar konsentrasi gula tidak terlalu pekat).
v  Penanganan Kedaruratan
1. Lepaskan pakaian pasien
2. Turunkan suhu inti (internal) sampal dengan 390C secepat mungkin. Gunakan satu atau
lebih tindakan sebagai berikut :
1. Gunakan pakaian dingin dan handuk atau usap busa dengan air dingin kontinu
2. Taruh es pada kulit sambil menyemprot dengan air biasa.
3. Gunakan Selimut Pendingin
4. Bilas lambung atau kolon dengan salin es yang mungkin diresepkan jika suhu
tidak turun
5. Masase pasien untuk meningkatkan sirkulasi dan niempertahankan vasodilatasi
kutan selarna prosedur pendinginan
6. Posisikan kipas angin listrik sehiugga menghembus pada pasien untuk menambah
pembuangan panas dengan konveksi dan evaporasi
7. Pantau secara konstan suhu pasien dengan menggunakan probe termistor pada
rektum atau esofagus (pantau suhu inti); hindari hipotermia,. hipertermia mungkin
teijadi kembali secara spontan dalam 3-4 jam.
8. Pantau pasien dengan cermat terhadap tanda vital, EKG, tekanan vena sentral dan
perubahan tingkat kesadaran derigan perubahan cepat dalarn suhu tubuh, kejang
mungkin diikuti dengan hipertermia berulang.
9. Berikan oksigen untuk menyuplai kebutuhan jaringan yang meningkat karena
kondisi hipemetabolik. Bantu intubasi pasien dengan cuf selang endotrakea dan
pasang pada ventilator jika perlu untuk rnendukung kegagalan sistem
kardiorespiratori.
10. Mulal infus IV langsung untuk meagganti cairanyang hilang dan memelihara
sirkulasi adekuat, berikan dengan pelan karena bahaya dan cedera miokardia dan
suhu yang tinggi dan fungsi ginjal yang -kurang baik. Pendinginan dengan
memberikan cairan dan perifer ke pusat.
11. Ukur haluaran urine, tubular nekrosis akut adalah komplikasi dan heat stroke

10.  Berikan perawatan pendukung sesuai ketentuan :


11.  Dialisis untuk gagal ginjal
12.  Antikonvulsan untuk kontrol kejang
13.  Kalium untuk hipokalemia dan natrium bikarbonat wink mengoreksi asidosis
metabolik.Teruskan memantau EKG untuk kcmungkinan infark miokard, infark
miokard,dan disritmia.
14.  Lakukan serial uji untuk gangguan perdarahan (koagulopati inravaskular diseminata)
dan enzim serum untuk mengukur cedera hipoksia suhu pada hati dan jaringan otot.
15.  Masukkan pasien ke unit perawatan intensify. Mungkin ada kerusakan hati, jantung,
dan susunan pusat.
v  Pertimbangan Perawatan di Rumah
1)      Nasihatkan pasien untuk menghindari terpaan pada suhu tinggi, hipersensitivitas pada
suhu tinggi mungkin terjadi dalam lama waktu yang dapat dipertimbangkan.
2)      Tekankan pentingnya memelihara masukan cairan yang adekuat, menggunakan
pakaian kendur, dan mengurangi aktivitas dalam cuaca panas.
3)      Nasihatkan atlet untuk memantau kehilangan cairan, mengganti cairan, dan
menggunakan pendekatan berangsur untuk pengkondisian fisik, yang memungkinkan cukup
waktu untuk menyesuaikan dengan iklim.
4)      Ajak lansia yang lemah yang hidup dalam lingkungan desa dengan suhu lingkungan
tinggi ke tempat di mana ada pengaturan udara (mall tempat belanja, perpustakaan, masjid)
v  Cara Mengobati Heat Stroke
BAHAN:
100 gr kacang hzjau
15 gr kulit jeruk
gula secukupnya
CARA MEMBUAT:
Rebus kacang hijau hingga matang, kemudian masukkan kulit jeruk dan diamkan sebentar
hingga kulit jeruk matang, lalu tambahkan gala secukupnya, aduk hingga rata, angkat. Siap
untuk dihidangkan.
 

Anda mungkin juga menyukai