Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KOMITMEN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR


(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik
di Pekanbaru, Padang dan Batam)

Oleh :
Yusuf Yan AS
Pembimbing : Zulbahridar dan Pipin Kurnia

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : yusufyanas@gmail.com

The Effect of Commitment, Task Complexity and Locus of Control to


Job Satisfaction Auditor
(Empirical Study on Public Accounting Firm at
Pekanbaru, Padang and Batam)

ABSTRACT

This study examine the effect of organization commitment, professional commitment, task
complexity and locus of control to job satisfaction auditor. Respondents in this study are
auditors who worked public accounting firm at Pekanbaru, Padang and Batam.
Population is auditor working at Public Accounting Firm at Pekanbaru, Padang, and
Batam. The number of auditors who become the sample is 65 auditors from 13 Public
Accounting Firm. The method of determining the sample used is purposive sampling,
while the data processing method used is multiple regression analysis (multiple
regression analysis) using SPSS software version 24.00 to process the data. The result
shows that the organization commitment, professional commitment, task complexity and
locus of control give effect to job satisfaction auditor.

Keyword : organization commitment, professional commitment, task complexity, locus of


control and job satisfaction auditor.

PENDAHULUAN forensik, audit internal yang


disubkontrakkan (outsorcing), serta
Kantor akuntan publik adalah jasa penasihat teknologi informasi
kantor yang menyediakan jasa audit (Arens at.al, 2006).
serta jasa atestasi dan assurance Kepuasan kerja sendiri oleh
lainnya. Jenis jasa audit yang (Handoko, 2002 dalam Hartha, 2015)
dilakukan KAP utamanya yaitu audit dinyatakan sebagai kondisi emosional
laporan keuangan, audit operasional, yang menyenangkan atau tidak
dan audit ketaatan. Sedangkan jasa menyenangkan sebagai cerminan visi
tambahan yang biasanya diberikan seseorang pada pekerjaannya.
oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan Seorang auditor sangat dituntut untuk
pembukuan, jasa perpajakan serta jasa dapat bersikap independen, karena
konsultan manajemen. KAP juga auditor melayani publik dalam hal
terus mengembangkan produk dan pemeriksaan laporan keuangan suatu
jasa baru, termasuk perencanaan perusahaan. Kemudian KAP bertugas
keuangan, penilaian usaha, akuntansi untuk menyediakan para auditor yang
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4470
independen, professional serta professional telah dilanggar. Dimana
berkompeten. KAP sudah seharusnya komitmen professional ini adalah
memperhatikan kepuasan kerja para salah satu faktor yang dapat
auditor dan karyawan yang bekerja mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
didalamnya. auditor. Maka dari itu, keberhasilan
Kepuasan kerja merupakan dan kinerja seseorang dalam suatu
perasaan senang atau tidaknya bidang pekerjaan banyak ditentukan
seseorang yang relatif terhadap oleh komitmennya terhadap bidang
pekerjaanya yang berada di pemikiran yang ditekuni. Jadi adanya suatu
objektif dan keinginan perilaku. komitmen dapat menjadi sebuah
Kepuasan kerja adanya kesesuaian dorongan bagi seseorang untuk
antara harapan yang timbul dan bekerja lebih baik sehingga
imbalan yang disediakan pekerjaan, mendapatkan suatu kepuasan atas
jadi kepuasan kerja juga berkaitan pekerjaan yang dilakukannya.
erat dengan teori keadilan, perjanjian Komitmen dalam organisasi
dan motivasi (Amilin dkk, 2008). akan membuat pekerja memberikan
Banyaknya isu mengenai yang terbaik kepada organisasi
profesionalisme marak dimana ia bekerja. Komitmen
diperbincangkan salah satu ksus yang organisasi dibangun atas dasar
yang terjadi di Indonesia pada tahun kepercayaan individu atas nilai-nilai
2014 yang dialami oleh Masrul SH. organisasi, kerelaan individu dalam
Mesong Simanjuntak dari Kantor membantu mewujudkan tujuan
Akuntan Publik (KAP) Sinuraya organisasi dan loyalitas untuk tetap
diminta melakukan audit laporan menjadi anggota organisasi. Oleh
keuangan PT Barito Riau Jaya (BRJ), karena itu komitmen organisasi akan
sekaligus memeriksa perkebunan menimbulkan rasa ikut memiliki
kelapa sawit, yang diagunkan ke BNI (sense of belongin) baik individu
46 cabang Pekanbaru sebagai agunan terhadap organisasi. Dalam suatu
kredit masing-masing sebesar Rp 17 organisasi juga terdapat kepercayaan
miliar dan Rp 23 miliar. KAP bahwa komitmen organisasi akan
Sinuraya memiliki spesifikasi dapat meningkatkan kepuasan kerja
mengaduit laporan keuangan individu (Williams et al, 1986 dalam
perusahaan yang memiliki aset atau Astriyani, 2011).
agunan hanya sampai Rp 10 miliar. Sedangkan Komitmen
Namun KAP Sinuraya tidak professional yang didasari oleh,
mengetahui jika aset atau agunan pemahaman perilaku, sikap dan
yang dijaminkan ke BNI tersebut orientasi professional dalam
lebih dari Rp 10 miliar, sebab baru melaksanakan tugas-tugas merupakan
diketahui setelah pelaksanaan audit cerminan dari norma-norma, aturan
yang terakhir kali pada tahun 2008. dan kode etik profesinya. Norma,
(http://suluhriau.com, 13 Agustus aturan dan perilaku berfungsi sebagai
2014) suatu mekanisme pengendalian yang
Dapat disimpulkan kasus yang akan menentukan kualitas hasil
melibatkan auditor tersebut pekerjaannya. Tingkat keinginan
mengakibatkan komitmen untuk mempertahankan sikap
professional seorang auditor profesionalnya tersebut antara satu
dipertanyakan karena kode etik auditor dengan auditor lainnya,
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4471
tergantung persepsi individu masing- yang dilakukan oleh Cok Nirmala
masing. Hal ini tentunya akan Hartha (2015) dengan faktor-faktor
menentukan nuansa komitmen yang diteliti adalah Kompensasi
professional yang berbeda-beda Finansial, Kompleksitas Tugas dan
(Trisnaningsih, 2001 dalam Ramadan, Locus Of Control. Peneliti akan
2015). meneliti kembali variabel
Kompleksitas tugas juga dapat Kompleksitas Tugas dan Locus Of
mempengaruhi kepuasan kerja Control dengan menambah variabel
auditor. Dalam melaksanakan lainnya yaitu komitmen organisasi
tugasnya auditor seringkali yang diadopsi dari penelitian Happy
dihadapkan dengan sejumlah tugas- Sholekah Jadidah (2014). Dan
tugas yang kompleks, rumit, banyak penambahan variabel komitmen
juga saling berkaitan antara satu profesional yang diadopsi dari
dengan yang lainnya. Kompleksitas penelitian Aditya (2014). Perbedaan
audit pada dasarnya adalah tentang antara penelitian ini dengan penelitian
persepsi individu yaitu tentang sebelumnya yaitu terletak pada objek
kesulitan suatu tugas audit, sulit bagi penelitian, pada penelitian ini peneliti
seseorang namun bisa mudah bagi memilih objek KAP di Pekanbaru,
orang lain (Restu dkk, 2000 dalam Padang dan Batam.
Dewi, 2013). Adapun rumusan masalah
penelitian ini antara lain: Apakah
Tingginya kompleksitas
terdapat pengaruh komitmen
penugasan ini menuntut auditor untuk
organisasi, komitmen profesional,
terus meningkatkan kemampuan daya
kompleksitas tugas, locus of control
pikir dan kesabaran dalam
terhadap kepuasan kerja auditor ?
penyelesaian tugas, karena
Sesuai rumusan masalah,
kompleksitas tugas merupakan tugas
tujuan penelitian yaitu: Untuk
yang tidak terstruktur, menguji pengaruh komitmen
membingungkan, dan sulit. organisasi, komitmen profesional,
Locus of control juga dapat kompleksitas tugas, locus of control
mempengaruhi kepuasan kerja terhadap kepuasan kerja auditor.
auditor. Menurut Engko dkk ,(2007)
dalam Jadidah (2014) locus of control TELAAH KEPUSTAKAAN DAN
merupakan cara pandang seseorang PENGEMBANGAN HIPOTESIS
terhadap suatu peristiwa apakah dia
dapat atau tidak mengendalikan Kepuasan Kerja Auditor
peristiwa yang terjadi padanya. Kepuasan kerja merupakan
Dengan menggunakan locus of suatu perasaan yang menunjukkan
control perilaku kerja dapat dilihat apakah seseorang menyukai pekerjaan
melalui penilaian auditor terhadap mereka. Kepuasan kerja memiliki
hasil mereka saat dikontrol secara keterkaitan dengan kepuasan hidup.
internal maupun secara ekternal yang Pekerjaan merupakan hal yang sangat
dapat mempengaruhi hasil melalui penting dalam kehidupan, sehingga
kemampuan, keahlian atau atas usaha kepuasan kerja dapat mempengaruhi
sendiri. kepuasan hidup seseorang (Davis et
Pada penelitian ini, peniliti al, 1994 dalam Aditya, 2014).
mengembangkan dari beberapa Menurut (Handoko, 1988
penelitian sebelumnya. Penelitian dalam Dewi, 2013) kepuasan kerja
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4472
(job satisfaction) adalah keadaan kerja, kompetensi, kondisi kerja,
emosional yang menyenangkan atau status, dan prestise kerja.
tidak menyenangkan dengan mana 3. Pengukuran kepuasan kerja dilihat
para karyawan memandang sebagai kebutuhan yang
pekerjaan. Tingkat kepuasan kerja terpenuhkan, konsep ini
masing-masing individu berbeda-beda merupakan suatu pendekatan
sesuai dengan ukuran standar terhadap pengukuran kepuasan
kepuasan individu tersebut. Hal ini kerja yang tidak menggunakan
disebabkan adanya perbedaan asumsi bahwa semua orang
masing-masing individu dalam memiliki pekerjaan yang sama
menilai tingkat kepuasan kerja, mengenai aspek tertentu dari
karena dengan semakin banyak situasi kerja.
aspek-aspek pada pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan individu Komitmen Organisasi
tersebut, maka semakin tinggi tingkat Heriawan (2010) komitmen
kepuasan yang dirasakan. organisasi adalah loyalitas seseorang
Menurut Umam (2010) terhadap organisasi melalui
pengukuran kepuasan kerja dapat penerimaan sasaran-sasaran, nilai-
dilakukan dengan berbagai cara, baik nilai organisasi, kesediaan atau
kemauan unuk berusaha menjadi
dari segi analisis statistik maupun
bagian dari organisasi, serta
pengumpulan data meliputi :
keinginan untuk bertahan di dalam
1. Pengukuran kepuasan kerja dilihat
organisasi.
sebagai konsep global, konsep ini Komitmen organisasi
merupakan konsep satu dimensi, merupakan dorongan dalam diri
semacam ringkasan psikologi dari individu untuk berbuat sesuatu agar
semua aspek pekerjaan yang dapat menunjang keberhasilan
disukai atau tidak disukai dari organisasi dengan tujuan dan lebih
suatu jabatan. Pengukuran ini mengutamakan kepentingan
dilakukan dengan menggunakan organisasi. Komitmen menunjukkan
kuesioner satu pertanyaan (soal). hasrat karyawan yang dalam hal ini
Cara ini memiliki sejumlah diartikan sebagai auditor pada sebuah
kelebihan, diantaranya tidak ada Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk
biaya pengembangan dan dapat tetap tinggal dan bekerja serta
dimengerti oleh responden. Selain mengabdikan diri bagi tempat
itu, cara ini cepat, mudah kerjanya tersebut.
diadministrasikan, dan diberi nilai.
2. Pengukuran kepuasan kerja dilihat Komitmen Profesional
sebagai konsep permukaan, konsep Komitmen professional adalah
ini menggunakan konsep facet tingkat loyalitas individu pada
(permukaan) atau komponen, yang profesinya seperti yang dipersepsikan
menganggap bahwa kepuasan oleh individu tersebut. Komitmen
karyawan dengan berbagai aspek professional mendasari perilaku sikap
situasi kerja yang berbeda itu dan orientasi profesional seseorang
bervariasi secara bebas dan garis dalam menjalankan tugas atau
diukur secara terpisah. Diantara pekerjaannya (Arifah dkk, 2015).
konsep facet yang dapat diperiksa Norma aturan dan kode etik
adalah beban kerja, keamanan profesi yang berfungsi sebagai suatu

JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4473


mekanisme pengendalian akan dapat tidak mengendalikan peristiwa yang
menentukan kualitas pekerjaan terjadi padanya. Dengan
seorang professional. Komitmen menggunakan locus of control
profesional mengacu pada kekuatan perilaku kerja dapat dilihat melalui
identifikasi individual dengan profesi. penilaian karyawan terhadap hasil
Individual dengan komitmen mereka saat dikontrol secara internal
profesional yang tinggi dikarakterkan maupun secara ekternal yang dapat
memiliki kepercayaan dan mempengaruhi hasil melalui
penerimaan yang tinggi dalam tujuan kemampuan, keahlian atau atas usaha
profesi, keinginan untuk berusaha sendiri Engko dkk, (2007) dalam
sekuatnya atas nama profesi, dan Jadidah (2014).
keinginan yang kuat untuk Locus of control menurut
mempertahankan keanggotaanya Hjele dan Ziegler (1981) dalam
dalam profesi (Mowday et al, 1979 Susena (2012) diartikan sebagai
dalam Heriawan, 2010). persepsi seseorang tentang sebab-
sebab keberhasilan atau kegagalan
Kompleksitas Tugas dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dalam melaksanakan Locus of control dibedakan menjadi
tugasnya auditor seringkali lokus kontrol internal (internal locus
dihadapkan dengan sejumlah tugas- of control) dan lokus control eksternal
tugas yang kompleks, rumit, banyak (external locus of control). Kontrol
juga saling berkaitan antara satu
internal akan tampak melalui
dengan yang lainnya. Kompleksitas
kemampuan kerja dan tindakan kerja
audit pada dasarnya adalah tentang
yang berhubungan dengan
persepsi individu yaitu tentang
keberhasilan dan kegagalan karyawan
kesulitan suatu tugas audit, sulit bagi
pada saat melakukan pekerjaannya.
seseorang namun bisa mudah bagi
orang lain (Restu dkk, 2000 dalam Sedangkan seseorang dengan kontrol
Dewi, 2013). eksternal merasakan bahwa terdapat
Tingginya kompleksitas kontrol di luar dirinya yang
penugasan ini menuntut auditor untuk mendukung hasil pekerjaan yang
terus meningkatkan kemampuan daya dilakukan.
pikir dan kesabaran dalam
penyelesaian tugas, karena Pengaruh Komitmen Organisasi
kompleksitas tugas merupakan tugas Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
yang tidak terstruktur, Komitmen pada organisasi
membingungkan, dan sulit. Menurut diartikan sejauh mana seseorang
Zuraidah (2011) mendefinisikan memihak pada suatu organisasi
bahwa kompleksitas tugas adalah tertentu dan tujuan-tujuannya, serta
tugas yang kompleks terdiri atas berniat memelihara keanggotaan
bagian-bagian yang banyak, berbeda- dalam organisasi tersebut (Robins,
beda dan saling terkait satu sama 2008). Apabila komitmen organisasi
lain.. auditor ditingkatkan, maka akan
menyebabkan naiknya kepuasan
Locus of Control kerja auditor. Suatu kepercayaan dan
Locus of control merupakan penerimaan terhadap tujuan dan nilai
cara pandang seseorang terhadap dari kantor akuntan publik, suatu
suatu peristiwa apakah dia dapat atau tekad auditor untuk berusaha
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4474
sungguh-sungguh demi kepentingan hingga saat ini dan bagaimana
kantor akuntan publik, dan juga pengaruhnya terhadap kepuasan kerja
keinginan untuk memelihara yang dirasakan oleh auditor (Dewi,
keanggotaan dalam kantor akuntan 2013).
tersebut dapat mempengaruhi Salah satu faktor yang
kepuasan kerja seorang auditor di mempengaruhi tingkat kepuasan
dalam menjalankan profesinya kerja seseorang adalah kompleksitas
(Tranggono dkk, 2008).
tugas yang ada di dalam
H1: Komitmen organisasi
pekerjaannya. Sebagai auditor,
berpengaruh pada kepuasan kerja
auditor penugasan menjadi hal yang
lumrah dihadapi. Dan terkadang
Pengaruh Komitmen Profesional tugas - tugas yang diberikan
Terhadap Kepuasan Kerja Auditor memiliki tingkat kesulitan dan
Komitmen professional kompleksitas yang tinggi. Hal
merupakan tingkat loyalitas individu tersebut merupakan masalah yang
pada profesinya untuk menjalankan sangat sering dihadapi oleh para
tugas-tugas yang komplek secara auditor dimana dalam kompleksitas
independen dan memecahkan tugas yang cenderung tinggi, seorang
permasalahan yang timbul dalam auditor dituntut untuk dapat
pelaksanaan tugas-tugasnya dengan menghasilkan laporan audit yang
menggunakan keahlian dan dedikasi berkualitas. Sedangkan tugas audit
mereka secara professional
semakin kompleks diakibatkan
(Octaviano, 2010). Suatu komitmen
semakin tingginya tingkat kesulitan
profesional dapat diartikan sebagai
tingkat kesetiaan seseorang terhadap dan variabilitas tugas.
pekerjaannya sesuai dengan apa yang H3 : Kompleksitas tugas berpengaruh
menjadi persepsi dari orang tersebut, pada kepuasan kerja auditor
sesuai dengan pendapat Tranggono
dkk (2008) dalam Aditya dkk (2014). Pengaruh Locus of Control
Sikap loyalitas auditor terhadap Terhadap Kepuasan Kerja Auditor
profesinya yang mendasari perilaku, Seorang auditor yang
sikap dan orientasi profesionalnya memiliki locus of control internal
dapat memotivasi dirinya untuk akan melakukan tugas audit sesuai
menjalani pekerjaannya dengan tetap dengan standar audit yang telah
menjunjung tinggi nilai-nilai profesi ditetapkan. Apabila auditor
auditor. mendeteksi adanya kecurangan yang
H2: Komitmen profesional menyebabkan salah saji yang
berpengaruh pada kepuasan kerja material maka auditor bertanggung
auditor jawab mendeteksi kecurangan atau
kesalahan-kesalahan yang tidak
Pengaruh Kompleksitas Tugas disengaja yang diwujudkan dalam
Terhadap Kepuasan Kerja Auditor perencanaan dan pelaksanaan audit
Kompleksitas Tugas adalah untuk mendapatkan keyakinan yang
mengenai jumlah tugas yang memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji
diberikan kepada auditor selama
material yang disebabkan oleh
bekerja di Kantor Akuntan Publik
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4475
kesalahan ataupun kecurangan. Jika Batam. Sedangkan sampel dari
auditor mampu mendeteksi adanya penelitian ini adalah auditor yang
kecurangan dalam laporan keuangan bekerja di KAP kota Pekanbaru,
klien, maka auditor akan merasa puas Padang dan Batam.
karena telah melakukan audit dengan
benar. Hasil mengenai locus of Jenis dan Sumber Data
control dalam penelitian Hartha Jenis data yang digunakan
(2015) didapatkan bahwa locus of dalam penelitian ini adalah data
control berpengaruh positif pada primer yaitu data yang diperoleh
kepuasan kerja auditor adalah langsung dari sumber atau tempat di
signifikan dengan arah pengaruh mana penelitian dilakukan dengan
yang positif. Hal ini berarti saat cara mengirim kuesioner.
seorang auditor mampu
menggunakan locus of control baik Definisi Operasional Variabel dan
yang berasal dari unsur internal Variabel Penelitian
maupun eksternal dengan baik maka
Variabel Dependen
kepuasan kerja juga akan dapat diraih
1. Kepuasan Kerja Auditor
oleh auditor tersebut.
Kepuasan kerja merupakan
H4 : Locus of control berpengaruh
suatu perasaan yang menunjukkan
pada kepuasan kerja auditor.
apakah seorang pegawai menyukai
pekerjaan mereka (Aditya dkk, 2014).
Gambar 1
Dalam hal ini adalah auditor. Auditor
Model Penelitian
dapat menilai seberapa puas atau
tidak puas dirinya dengan
Komitmen
pekerjaannya.
Organisasi
Pengukuran variabel kepuasan
kerja auditor dilakukan melalui 7
Komitmen indikator yang dikutip dari Oktaviano
Profesional Kepuasan
Kerja
(2010) yang diadopsi dari instrumen
Auditor yang digunakan oleh Spector (1997).
Kompleksitas
Tugas Variabel Independen
1. Komitmen Organisasi
Locus of Menurut Trisnaningsih (2011)
Control komitmen merupakan sebuah sikap
dan perilaku yang saling mendorong
Sumber : dibangun untuk tujuan (reinforce) satu dengan yang lain.
penelitian Auditor yang komitmen terhadap
organisasi akan menimbulkan sikap
METODOLOGI PENELITIAN yang positif terhadap lembaganya,
auditor akan memiliki jiwa untuk
Populasi dan Sampel tetap membela organisasinya,
Populasi penelitian ini adalah berusaha meningkatkan prestasi dan
seluruh auditor independen yang memiliki keyakinan yang pasti untuk
bekerja pada Kantor Akuntan Publik membantu mewujudkan tujuan
(KAP) di Pekanbaru, Padang dan organisasi.
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4476
Pengukuran variabel komitmen HASIL DAN PEMBAHASAN
organisasi dilakukan melalui 3 PENELITIAN
indikator yang dikutip dari Sopiah
(2008) yang diadopsi dari instrumen Gambaran Umum Responden
yang digunakan oleh Meyer et al Kuisioner disebarkan pada 21 kantor
(1984). akuntan publik yang berada di
Pekanbaru, Padang dan Batam secara
langsung. Dari 105 kuisioner yang
2. Komitmen Profesional
disebarkan, kuisioner yang kembali
Menurut Larkin (1997) sebanyak 65 kuisioner (61,90%).
komitmen profesional adalah tingkat Kuisioner yang tidak direspon
loyalitas individu pada profesinya sebanyak 40 kuisioner (38,10%).
seperti yang dipersepsikan oleh Kuisioner yang dapat diolah sebanyak
individu tersebut. 65 kuisioner (61,90%).
Pengukuran variabel komitmen
profesional dilakukan melalui 5 Tabel 1
indikator yang dikutip dari Irawati Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Total Persentase
(2012).
Kuesioner 105 100%
yang disebar
3. Kompleksitas Tugas Kuesioner 40 38,10%
Menurut Dewi (2013) yang tidak di
respon
kompleksitas tugas adalah mengenai Kuesioner 65 61,90%
jumlah tugas yang diberikan kepada yang kembali
auditor selama bekerja di Kantor Kuesioner 65 61,90%
yang dapat
Akuntan Publik hingga saat ini.
diolah
Pengukuran variabel Sumber : Data Olahan, 2017
kompleksitas tugas dilakukan melalui
2 indikator yang dikutip dari Khan et HASIL UJI KUALITAS DATA
al. (2014) yang diadopsi dari
instrument yang digunakan oleh 1. Hasil Uji Validitas
Rizzo et al. (1970). Dilihat dari uji validitas data
didapatkan bahwa nilai rhitung >
4. Locus of Control rtabel. Hal tersebut menunjukkan
Menurut Astriyani (2011) Locus bahwa semua item pernyataan untuk
variabel konflik peran, kelebihan
of control adalah merupakan
peran, independensi, kompetensi,
keyakinan individu dalam kecerdasan spiritual, dan kinerja
mengendalikan dirinya atas faktor- auditor adalah valid.
faktor yang akan mempengaruhinya
baik dari internal control maupun 2. Hasil Uji Realibilitas
eksternalnya. Pengujian ini dilakukan untuk
Pengukuran variabel locus of menghitung koefisien Cronbach
control dilakukan melalui 8 indikator alpha dari masing-masing instrumen
yang dikutip dari Engko dan Gudono dalam suatu variabel. Suatu pengukur
(2007). dapat dikatakan dapat diandalkan

JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4477


apabila memiliki koefisien Cronbach
alpha lebih dari 0,7. 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pendeteksian ada tidaknya
HASIL UJI NORMALITAS heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan metode Glejser Test.
Gambar 2 Dari hasil perhitungan, menunjukkan
Uji Normalitas tidak ada gangguan
heteroskedastisitas yang terjadi dalam
proses estimasi parameter penduga.

HASIL UJI HIPOTESIS

1. Hasil Pengujian Hipotesis


Pertama
Berdasarkan hasil pengujian
Sumber : Data Olahan, 2017 yang dilakukan, menunjukkan bahwa
nilai t hitung untuk variabel
Pada gambar nomal probability komitmen organisasi sebesar 2,257,
plot, data menyebar di sekitar garis koefisien regresi beta bernilai positif,
diagonal dan mengikuti arah garis dengan tingkat nilai signifikansi
diagonal, maka model regresi sebesar 0,005 diperoleh thitung > ttabel
memenuhi asumsi normalitas. yaitu 2,257 > 2,000 dan nilai
signifikansi sebesar 0,005 < α (0,05),
HASIL UJI ASUMSI KLASIK maka sesuai kriteria Ha diterima.
1. Hasil Uji Multikolinieritas Hasil ini menunjukkan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh
Tabel 2 terhadap kepuasan kerja. Semakin
Hasil Uji Multikolinieritas tinggi tingkat komitmen organisasi
Model Collinearity Statistics yang dirasakan oleh auditor maka
Tolerance VIF akan semakin meningkatkan
Komitmen 0,684 1,462 kepuasan kerja auditor, dan begitu
Organisasi
Komitmen pula sebaliknya. Komitmen organisasi
0,403 2,482 akan mempengaruhi berbagai
Profesional
Kompleksitas 0,126 7,943 perilaku penting agar organisasi
Tugas berfungsi efektif. Komitmen
Locus of Control 0,139 7,210 organisasi dapat tumbuh ketika
Sumber : Data Olahan, 2017 harapan kerja dapat terpenuhi oleh
organisasi dengan baik. Selanjutnya
Dari hasil perhitungan analisis dengan terpenuhinya harapan kerja ini
diperoleh nilai Variance Inflation akan menimbulkan kepuasan kerja
Factor (VIF). Apabila nilai VIF < 10 (Arifah dkk, 2015).
maka dinyatakan tidak ada korelasi Dengan adanya komitmen
sempurna antar variabel bebas dan organisasi pada diri auditor, akan
sebaliknya (Ghozali, 2011). Hal ini menimbulkan suatu dorongan dari
dapat disimpulkan bahwa model dalam dirinya untuk bekerja sebaik-
regresi dalam penelitian ini bebas dari baiknya pada Kantor Akuntan Publik
multikolinearitas. dimana dia bernaung sehingga
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4478
diharapkan tujuan organisasi dapat terhadap kepuasan kerja auditor.
tercapai. Suatu kepercayaan dan Sikap loyalitas auditor terhadap
penerimaan terhadap tujuan dan nilai profesinya yang mendasari perilaku,
dari Kantor Akuntan Publik, suatu sikap dan orientasi profesionalnya
tekad auditor untuk berusaha dapat memotivasi dirinya untuk
sungguh-sungguh demi kepentingan menjalani pekerjaannya dengan tetap
Kantor Akuntan Publik dan juga menjunjung tinggi nilai-nilai profesi
keinginan untuk memelihara auditor. Dengan menunjukkan
keanggotaan dalam Kantor Akuntan komitmen terhadap profesional yang
Publik dapat mempengaruhi kepuasan dijalani maka ka auditor
kerja seorang auditor di dalam mengharapkan adanya pengakuan
menjalankan profesinya dan juga sebagai profesional oleh organisasi
semakin tinggi komitmen organisasi dan masyarakat. Pengakuan sebagai
berarti semakin tinggi tingkat profesional oleh organisasi dan
pemihakan pada organisasi yang masyarakat akan menimbulkan
mempekerjakannya. Adanya perasaan bangga dan mendorong
pemihakan tersebut akan membuat timbulnya kepuasan kerja.
karyawan bersama-sama dengan Komitmen profesional
organisasi untuk mencapai tujuan mempunyai pengaruh yang paling
organisasi dengan optimal. dominan yang dapat mempengaruhi
Pencapaian yang optimal akan kepuasan kerja auditor, karena tingkat
menciptakan suatu kepuasan kerja. loyalitas individu pada profesinya
Penelitian ini sejalan dengan untuk menjalankan tugas-tugas yang
penelitian yang dilakukan oleh komplek secara independen dan
Astriyani (2011) yang mengatakan memecahkan permasalahan yang
bahwa komitmen organisasi timbul dalam pelaksanaan tugas-
berpengaruh terhadap kepuasan kerja tugasnya dengan menggunakan
auditor. Namun tidak sejalan dengan keahlian dan dedikasi mereka secara
penelitian Heriawan (2010) profesional. Keberhasilan yang tinggi
menyatakan bahwa komitmen akan memberikan hasil yang bernilai
organisasi tidak berpengaruh terhadap tinggi, hal ini yang akan
kepuasan kerja auditor. menimbulkan kepuasan. Kepuasan
. kerja merupakan suatu perasaan yang
2. Hasil Pengujian Hipotesis menunjukkan apakah seseorang
Kedua menyukai pekerjaan mereka.Serta
Berdasarkan hasil pengujian adanya komitmen profesional akan
yang dilakukan, menunjukkan bahwa mempengaruhi tingkat produktivitas
nilai variabel komitmen profesional seseorang dalam bekerja dan akan
sebesar 3,546, koefisien regresi beta menimbulkan kepuasan kerja auditor
bernilai positif, dengan tingkat nilai (Octaviano, 2010). Auditor yang
signifikansi sebesar 0,001 diperoleh memiliki komitmen profesional yang
thitung > ttabel yaitu 3,546 > 2,000 ke tinggi akan bersungguh-sungguh
arah positif dan nilai signifikansi dalam bekerja untuk mencapai hasil
sebesar 0,001 < α (0,05), maka sesuai yang maksimal yang akan
kriteria Ha diterima. memberikan kepuasan dalam bekerja.
Hasil ini menunjukkan bahwa Penelitian ini sejalan dengan
komitmen profesional berpengaruh penelitian yang dilakukan oleh
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4479
Ramadan (2015) yang menyimpulkan banyaknya tugas yang diberikan,
bahwa komitmen profesional maka tingkat kepuasan akan tugas
berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang diberikan akan menjadi
auditor. Namun tidak sejalan dengan berkurang. Karena dengan banyaknya
penelitian Aditya dan Wirakusuma tugas, maka tingkat kesulitan dari
(2014) menyatakan bahwa masing- masing tugas akan berbeda
komitmen profesional tidak pula. Oleh karena itu, kompleksitas
berpengaruh terhadap kepuasan kerja tugas akan sangat mempengaruhi
auditor. kepuasan kerja auditor.
Penelitian ini sejalan dengan
3. Hasil Pengujian Hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Hartha
Ketiga (2015) yang menyimpulkan bahwa
kompleksitas tugas sebesar kompleksitas tugas berpengaruh
6,106, koefisien regresi beta bernilai terhadap kepuasan kerja auditor.
positif dengan tingkat nilai Namun tidak sejalan dengan
signifikansi sebesar 0,203 diperoleh penelitian Dewi (2013) menyatakan
thitung > ttabel yaitu 6,106 > 2,000 dan bahwa kompleksitas tugas tidak
nilai signifikansi sebesar 0,000 < α berpengaruh terhadap kepuasan kerja
(0,05), maka sesuai kriteria Ha auditor.
diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa 4. Hasil Pengujian Hipotesis
kompleksitas tugas berpengaruh Keempat
terhadap kepuasan kerja auditor. locus of control sebesar 27,229,
Dikarenakan semakin baik koefisien regresi beta bernilai positif,
kompleksitas tugas dari auditor maka dengan tingkat nilai signifikansi
akan semakin baik juga kepuasan sebesar 0,000 diperoleh thitung > ttabel
kerja auditor. Kompleksitas yang baik yaitu 27,229 > 2,000 dan nilai
diartikan makin banyak dan signifikansi sebesar 0,000 < α (0,05),
beragamnya tugas dari auditor, maka sesuai kriteria Ha diterima.
namun kompleksitas tugas ini tetap Hasil ini menunjukkan bahwa
dibatasi oleh struktur tugas yang locus of control berpengaruh terhadap
berlaku. Jika suatu tugas sudah kepuasan kerja auditor. Locus of
dipahami dengan baik sebelum control sebagai sebuah cara pandang
melaksanakannnya, maka banyak hal individu akan kemampuannya
yang dapat direncanakan terlebih mengendalikan sebuah kejadian
dahulu dengan baik. tentunya memiliki peran bagi
Adanya peningkatan hadirnya kepuasan kerja di dalam diri
kompleksitas tugas dalam penugasan setiap auditor.
audit dapat menyebabkan auditor Karena seorang auditor mampu
berperilaku disfungsional sehingga menggunakan locus of control baik
menyebabkan penurunan dalam yang berasal dari unsur internal
kualitas hasil audit. Hal ini dapat maupun eksternal dengan baik maka
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja juga akan dapat diraih
kepuasan kerja seorang auditor dalam oleh auditor tersebut. Auditor yang
pekerjaanya (Heryanto, 2015). Bagi cenderung memiliki internal dan
auditor penugasan menjadi hal yang eksternal locus of control yakin akan
lumrah dihadapinya, tetapi semakin kemampuan dirinya untuk
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4480
menyelesaikan suatu permasalahan, yang menyimpulkan bahwa
maka akan menimbulkan kepuasan komitmen profesional
kerja (Hartha, 2015). Saat auditor berpengaruh terhadap kepuasan
memiliki keyakinan bahwa apapun kerja auditor.
hasil pekerjaan yang dilakukannya 3. Hipotesis yang ketiga
berada di bawah pengaruh kontrol diri menunjukkan kompleksitas tugas
pribadinya sendiri maka ia akan berpengaruh terhadap kepuasan
bekerja keras dalam melaksanakan kerja auditor. Hal ini sejalan
audit yang menjadi dengan penelitian yang dilakukan
tanggungjawabnya, selalu berusaha oleh Hartha (2015) yang
menemukan pemecahan masalah menyimpulkan bahwa
yang terjadi saat audit sedang kompleksitas tugas berpengaruh
dilakukan dan selalu mempunyai terhadap kepuasan kerja auditor.
persepsi bahwa usaha harus dilakukan 4. Hipotesis yang keempat
jika ingin berhasil. Hal tersebut akan menunjukkan locus of control
menghasilkan kinerja atau prestasi berpengaruh terhadap kepuasan
kerja yang baik, prestasi kerja yang kerja auditor. Hal ini sejalan
baik akan meningkatkan kepuasan dengan penelitian penelitian yang
dalam diri auditor. dilakukan oleh Hartha (2015)
Penelitian ini sejalan dengan yang menyimpulkan bahwa locus
penelitian yang dilakukan oleh Hartha of control berpengaruh terhadap
(2015) yang menyimpulkan bahwa kepuasan kerja auditor.
locus of control berpengaruh terhadap
kepuasan kerja auditor. Namun tidak Saran
sejalan dengan penelitian Jadidah Saran-saran yang dapat
(2014) menyatakan bahwa locus of diberikan oleh peneliti bagi
control tidak berpengaruh terhadap kesempurnaan penelitian selanjutnya
kepuasan kerja auditor. yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat
SIMPULAN DAN SARAN menggabungkan dengan
menggunakan metode wawancara.
Simpulan Kelebihan dari metode wawancara
1. Hipotesis yang pertama adalah pewawancara lebih mudah
menunjukkan komitmen dalam memahami kompleksitas
organisasi berpengaruh terhadap masalah dan menjelaskan maksud
kepuasan kerja auditor. Hal ini penelitian kepada responden.
sejalan dengan penelitian yang 2. Bagi Kantor Akuntan publik
dilakukan oleh Astriyani (2011) menambah literatur dan sebagai
yang menyimpulkan bahwa acuan penelitian, terutama untuk
komitmen organisasi berpengaruh peneliti yang ingin melakukan
terhadap kepuasan kerja auditor. penelitian lebih lanjut mengenai
2. Hipotesis yang kedua pengaruh komitmen organanisasi,
menunjukkan komitmen komitmen profesional,
profesional berpengaruh terhadap kompleksitas tugas dan locus of
kepuasan kerja auditor. Hal ini control terhadap kepuasan kerja
sejalan dengan penelitian yang auditor.Bagi regulator menjadikan
dilakukan oleh Ramadan (2015) hasil penelitian yang digunakan
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4481
dalam studi kepustakaan ini Motivasi Kerja, Gaya
sebagai bahan pertimbangan bagi Kepemimpinan dan Locus of
regulator dalam mengatur dan Control Terhadap Kepuasan
mengembangkan kebijakan, Kerja Auditor, Skripsi,
peraturan, maupun perundang- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
undangan terkait dengan hal yang Universitas Islam Negeri
diteliti. Syarif Hidayatullah, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA Dewi, Divie Dhanta, 2013. Pengaruh


Gaya Kepemimpinan,
Aditya A.A Gede Dwi, Made Gede Kompleksitas Tugas, Time
Wirakusuma, 2014. Pengaruh Budget Pressure, Dan
Komitmen Profesional Pada Komitmen Organisasi
Kepuasan Kerja Auditor Terhadap Kepuasan Kerja
Dengan Motivasi Sebagai Auditor Pada Kap Di
Variabel Moderasi, E-Jurnal Yogyakarta, Jurnal Nominal /
Akuntansi Universitas Volume II Nomor II : 117-134
Udayana 6.2 :210-222, ISSN:
2302-8556 Hartha, Cok Nirmala, I Dewa
Nyoman Badera, 2015.
Amilin, Rosita Dewi, 2008. Pengaruh Pengaruh Kompensasi
Komitmen Organisasi Finansial, Kompleksitas
Terhadap Kepuasan Kerja Tugas Dan Locus Of Control
Akuntan Publik Dengan Role Pada Kepuasan Kerja
Stress Sebagai Variabel Auditor, E-Jurnal Akuntansi
Moderating, JAAI Volume 12 Universitas Udayana 11.3:
No. 1:13-24 800-810, ISSN: 2302-8556

Arens, A Randal J. Elder, Mark S. Heriawan, R. Ardi Agung ,Barbara


Beasley, 2006. Auditing dan Gunawan, 2010. Pengaruh
Jasa Assurance : Pendekatan Komitmen Organisasi Dan
Integrasi (Alih Bahasa: Komitmen Profesional
Herman Wibowo), Jilid 1, terhadap Kepuasan Kerja
Edisi Keduabelas, Penerbit Akuntan
Erlangga, Jakarta Publik:Role Stress Sebagai
Variabel Moderating, Jurnal
Arifah, Dista Amalia, Candra Akuntansi dan Investasi Vol.
Romadhon, 2015. Pengaruh 11 No. 1, halaman: 42-52
Komitmen Organisasi,
Komitmen Profesional Dan Jadidah, Happy Sholekah, 2014.
Gaya Kepemimpinan Pengaruh Komitmen
Terhadap Kepuasan Kerja Organisasi, Gaya
Dengan Motivasi Sebagai Kepemimpinan, Motivasi
Variabel Intervening, Volume Kerja Dan Locus Of Control
2 No.1,ISSN: 2302-9791 Terhadap Kepuasan Kerja
Astriyani, Nopia, 2011. Pengaruh Auditor, Skripsi, Fakultas
Komitmen Organisasi, Ekonomi Dan Bisnis
JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4482
Universitas Muhammadiyah, Robbins, P Stephen, Timothy A
Surakarta Judge, 2008. Perilaku
Organisasi (Organization
Oktaviano, Dicky, 2010. Pengaruh Behavior), Edisi 12, Salemba
Tindakan Supervisi, Empat, Jakarta
Pengalaman Kerja, Komitmen
Organisasi, dan Komitmen Susena, I Putu Yogi, 2012. Pengaruh
Profesional Terhadap Motivasi Kerja dan Locus Of
Kepuasan Kerja Auditor, Control Terhadap Kepuasan
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Kerja Auditor Eksternal,
Bisnis Universitas Islam Skripsi, Fakultas Ekonomi
Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Atma Jaya,
Jakarta Yogyakarta

Ramadan, Rizky Ariawan, 2015.


Faktor-faktor yang
Berpengaruh Pada Kepuasan
Kerja Auditor, Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro,
Semarang.

JOM Fekon, Vol.4 No.2 (Oktober) 2017 4483

Anda mungkin juga menyukai