Anda di halaman 1dari 79

PERAN PENGGUNAAN SHOPEE SEBAGAI MEDIA PROMOSI ONLINE

SHOP DALAM MENINGKATKAN LABA DITINJAU DARI PERSPEKTIF


EKONOMI ISLAM
(Studi Pada Gerai Busana AII Colection Bandar Lampung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat


Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam lmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

ENDAH DWI NUGRAHENI


NPM : 1651010430
Jurusan : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/2020 M
PERAN PENGGUNAAN SHOPEE SEBAGAI MEDIA PROMOSI ONLINE
SHOP DALAM MENINGKATKAN LABA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM
(Studi Pada Gerai Busana AII Colection Bandar Lampung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat


Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

ENDAH DWI NUGRAHENI


NPM : 1651010430

Jurusan : Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Any Eliza, S.E., M.Ak.


Pembimbing II : Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/ 2020 M

i
ABSTRAK

Dengan masuknya teknologi berbagai cara baru untuk memasarkan dan


mempromosikan suatu barang atau jasa sangatlah beranekaragam, salah satunya
E-commerce shopee. Pada tahun 2017 Shopee menduduki peringkat pertama di
Indonesia sebagai situs toko online yang paling banyak dikunjungi. Shopee
memudahkan bagi penjual dalam memperkenalkan produk, melakukan penjualan
secara online dan meningkatkan laba. Keberadaan shopee memberikan manfaat
bagi AII Colection, namun selama satu tahun terakhir, penjualan AII Colection
mengalami penurunan, begitu juga dengan laba mengalami naik turun. Penurunan
ini terjadi karena banyaknya pesaing AII Colection yang juga menggunakan
shopee, dan juga menurunnya kunjungan toko AII Colection pada platform
shopee. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran
penggunaan shopee sebagai media promosi online shop dalam meningkatkan laba
gerai busana AII Colection Bandar Lampung? Dan bagaimana pandangan
ekonomi islam mengenai shopee sebagai media promosi online shop dalam
meningkatkan laba? Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan
pendekatan deskripstif kualitatif, data yang digunakan merupakan data primer dan
data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian ini adalah periklanan menggunakan media shopee yaitu promosi saya
dan endorse, promosi penjualan dengan menggunakan diskon atau penurunan
harga, premi atau hadiah dan garansi produk. Penjualan pribadi dilakukan dengan
melakukan komunikasi langsung antara penjual dan pembeli pada store AII
Colection. Namun, meskipun sudah menggunakan shopee ternayat tetap terjadi
penurunan laba, hal ini karena total penjualan yang juga mengalami penuruan
dalam satu tahun terakhir. Konsep promosi yang dilakukan AII Colection telah
sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam. Konsumen tidak perlu khawatir dan takut
tertipu oleh AII Colection yang merupakan bisnis online shop karena
penjualannya tidak akan merugikan satu sama lain, dan transaksi yang terjadi atas
dasar suka sama suka dan tanpa paksaan. Pelaksanaan penjualan online AII
Colection juga sudah sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam seperti menghindari
iklan palsu, jujur dalam melakukan promosi produk, menepati janji pada setiap
transaksi.

Kata Kunci: Promosi, Shopee, Online Shop, Laba, Ekonomi Islam.

ii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
Alamat : Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame I Bandar Lampung

SURAT PERNYATAAN

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Endah Dwi Nugraheni


NPM : 1651010430
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peran Penggunaan Shopee Sebagai Media Promosi
Online Shop Dalam Meningkatkan Laba Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Gerai Busana AII Colection Bandar Lampung)” adalah benar merupakan hasil karya
penyusunan sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain pada bagian yang
telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti
adanya peyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada pihak
penyusun. Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Wasalamu‟alaikumWr. Wb

Bandar Lampung, 24 September 2020


Penyusun

Endah Dwi Nugraheni


NPM: 1651010430

iii
MOTO

َٰ َ َ ٗ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ إ َ َٰ َّ َ َ ٌ َ َٰ َ َ َ إ‬
٦ ًِ‫ٱۡلنسو إِىم َكدِح إَِل ربِم ندحا فهللِي‬ِ ‫يأحٍا‬

“Wahai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu,


maka kamu akan menemui-Nya.”

(Q.S Al-Insyiqaq(84) : 6)

vi
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang

telah memberikan dan melimpahkan kemudahan serta rahmat dan hidayahnya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis

persembahkan skripsi ini pada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suyitno dan Ibu Tiwi Sundari

terimakasih atas kasih sayang, doa, motivasi , dukungan serta bimbingan

yang diberikan tiada henti-hentinya kepadaku sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

2. Kakakku Hendra Fitriadi dan juga adikku Lisa Rahmawati yang selalu

memberikan nasehat dan bantuannya kepadaku dalam segala hal serta

mendoakanku dengan tulus.

3. Seluruh keluarga besarku, terima kasih atas doa-doa yang telah diberikan

kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Seseorang yang selalu memberikan motivasi dan juga semangat kepada

penulis untuk segera menyelesaikan skripsinya, Purnama Adam.

5. Untuk sahabatku Ely Yulianti, Rika Septiana Putri, Ririn Nur Indayanti,

Ocha Komala Dewi, Indah Kumala Dewi dan Lia Rendani yang selalu

mendukung, menyemangati dan menghiburku dalam segala situasi.

6. Teman-teman seperjuanganku EI F angkatan 2016 terimakasih sudah

menjadi keluarga selama 4 tahun ini.

7. Almamaterku tercinta tempatku menuntut ilmu UIN Raden Intan

Lampung.

vii
RIWAYAT HIDUP

Endah Dwi Nugraheni, lahir di Kuripan pada tanggal 03 Desember 1997

yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Suyitno

dan Ibu Tiwi Sundari.

Riwayat pendidikan penulis sebagai berikut:

1. Pendidikan Taman Kanak-Kanak ditempuh di TK Patria, Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2004.

2. Melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar ditempuh di SD Negeri 02

Wonosari, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang diselesaikan

pada tahun 2010.

3. Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 01 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

yang diselesaikan pada tahun 2013.

4. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 01 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang

diselesaikan pada tahun 2016.

5. Kemudian pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswi di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang.Berkat limpahan rahmat dan karunia nikmatNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Penggunaan Shopee Sebagai Media

Promosi Online Shop Dalam Meningkatkan Laba Ditinjau Dari Perspektif

Ekonomi Islam (Studi Pada Gerai Busana AII Colection Bandar Lampung).”

Sholawat teriring salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasullulah Muhamad

SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan

bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak, penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

2. Bapak Madnasir, S.E., M.S.I selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

ix
3. Ibu Any Eliza, S.E., M.Ak selaku pembimbing I yang senantiasa selalu

memberikan bimbingan, motivasi dan arahan dalam penyelesaian skripsi

ini.

4. Bapak Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak selaku pembimbing II yang telah

dengan sabar memberikan saran dan mengoreksi penulisan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Wilma Permatasari selaku owner AII Colection dan seluruh karyawan

yang telah bersedia memberikan data –data dan informasi yang dibutuhkan

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

yang telah memberikan ilmu dan bantuan yang sangat berarti.

7. Bapak dan Ibu karyawan perpustakaan pusat dan perpustakaan fakultas

yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Orang tuaku, kakakku dan adikku yang selalu memberikan motivasi dan

doa yang tulus kepadaku.

9. Sahabat-sahabat dekat yang selalu memberikan dukungan dan

semangatnya kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan terutama kelas F Jurusan Ekonomi Syariah

angkatan 2016 yang selalu bersama saat masa perkuliahan.

11. Semua pihak yang tidak disebutkan yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

x
Demikian pengantar dari penulis, semoga Allah SWT dapat membalas

kebaikan bapak-bapak dan ibu-ibu serta teman-teman sekalian yang telah

memberikan bantuan kepada penulis, penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan waktu yang

dimiliki penulis. Untuk itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik

dan saran yang sifatnya membangun. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Bandar Lampung, September 2020

Penulis

Endah Dwi Nugraheni


1651010430

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


ABSTRAK .................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................................ v
MOTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ................................................................................. 1
B. Alasan Memilih Judul ........................................................................ 3
C. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 5
D. Fokus Penelitian ............................................................................... 13
E. Rumusan Masalah ............................................................................ 13
F. Tujuan Masalah ................................................................................ 13
G. Manfaat Penelitian ........................................................................... 14
H. Metode Penelitian............................................................................. 14

BAB II KAJIAN TEORI


A. Landasan Teori ................................................................................. 22
1. Grand Theory Manajemen Pemasaran ...................................... 22
a. Pengertian Manajeme Pemasaran ...................................... 22
2. E-commerce ............................................................................... 24
a. Pengertian E-commerce ..................................................... 24
b. Perspektif E-commerce ..................................................... 27
c. Jenis-Jenis Transaksi dalam E-commerce .......................... 28
d. Dampak Positif dan Negatif E-commerce ......................... 29
e. TransaksiE-commerce dalam Ekonomi Islam .................... 31
3. Promosi ..................................................................................... 35
a. Pengertian Promosi ............................................................ 35
b. Faktor yang Mempengaruhi Promosi ................................. 37
c. Bauran Promosi .................................................................. 40
d. Tujuan Promosi .................................................................. 44
e. Konsep Promosi dalam Ekonomi Islam ............................. 47

xii
4.Laba .......................................................................................... 50
a. Pengertian Laba .................................................................. 50
b. Jenis-Jenis Laba ................................................................. 52
c. Konsep Laba dalam Ekonomi Islam .................................. 52
B. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 56
C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 59

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 60
1. Sejarah AII Colection ................................................................ 60
2. Visi dan Misi AII Colection ...................................................... 61
3. Struktur Organisasi AII Colection............................................. 62
4. Produk AII Colection ................................................................ 62
5. Lokasi AII Colection ................................................................. 65
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 65
1. Hasil Penelitian ......................................................................... 65
2. Data Penjualan AII Colection ................................................... 70

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Peran Penggunaan Shopee Sebagai Media Promosi Online Shop
Dalam Meningkatkan Laba di AII Colection ................................... 72
B. Peran Penggunaan Shopee Sebagai Media Promosi Online Shop
Dalam Meningkatkan Laba Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi
Islam ................................................................................................. 86

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 96
B. Saran ................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2017-2018 .......................... 6


Tabel 2. Data Tren Shopee ............................................................................. 9
Tabel 3. Penjualan AII Colection Bulan Maret 2019-Februari 2020 ........... 11
Tabel 4. Daftar Penelitian Terdahulu ........................................................... 56
Tabel 5. Daftar Produk Gamis AII Colection .............................................. 63
Tabel 6. Daftar Produk Celana Panjang dan Rok AII Colection ................. 63
Tabel 7. Daftar Produk Tunik dan Kemeja AII Colection ........................... 64
Tabel 8. Total Penjualan Produk AII Colection Bulan Maret 2019 sampai
Februari 2020 ................................................................................. 71
Tabel 9. Pengeluaran AII Colection Bulan Maret 2019-Februari 2020 ....... 81
Tabel 10. Total Penjualan, Total Pengeluaran Dan Laba AII Colection

Bulan Maret 2019-Februari 2020.................................................. 82

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 59


Gambar 2. Diagram Garis Total Penjualan, Total Pengeluaran dan Laba
AII Colection ............................................................................ 83

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi ini diperlukan

adanya penegasan judul. Pemberian penegasan judul diperlukan guna

menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan kalimat dari judul

skripsi. Adapun judul skripsi ini yaitu, “Peran Penggunaan Shopee

Sebagai Media Promosi Online Shop Dalam Meningkatkan

LabaDitinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Gerai

Busana AII Colection Bandar Lampung)”.Maka penulis perlu

menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.

1. Peran

Aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang dan karena

kedudukan itu ia melakukan suatu tindakan atau gerak perubahan

dinamis dimana dari usaha itu diharapkan akan tercipta suatu hasil

yang diinginkan. 1

2. Shopee

Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace bagi konsumen–

ke-konsumen (C2C) yang mudah dan praktis dalam jual

beli.Shopee sebagai salah satu situs jual beli secara online yang

1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Ilmu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press,2010), h.
237
2

telah melakukan banyak perubahan untuk menarik minat pelanggan

agar lebih banyak bertransaksi melalui situs tersebut.2

3. Media

Alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,

film, poster, dan spanduk.3

4. Promosi

Promosi berarti aktivitas menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan membelinya.4

5. Online Shop

Online shop merupakan toko online yang menyajikan kebutuhan-

kebutuhan konsumen. Dengan adanya online shop akan

memudahkan para konsumen untuk memilih kebutuhan-

kebutuhannya.5

6. Laba

Laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan beban yang

timbul dalam kegiatan utama diperusahaan atau perdagangan

selama suatu periode tertentu. 6

2
Fika Ayu Widyanita, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan E-Commerce Shopee
Terhadap Kepuasan Konsumen Shopee Indonesia Pada Mahasiswa FE UII Pengguna Shopee”
(Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia).
3
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h. 726.
4
Philip Kotler, dan Gery Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1 (Jakarta:
Erlangga, 2006) h. 63.
5
Rahmawati, “Pengaruh Harga dan Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Shopee”. Jurnal Riset Sains Manajemen, Vol. 2 No. 4 (2018), hal. 144.
6
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.
190.
3

7. Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari

metode untuk memahami dan memecahkan masalah ekonomi

yangdidasarkan atas ajaran agama islam. Perilaku manusia dan

masyarakat yang didasarkan atas ajaran agama islam disebut

sebagai perilaku rasional Islam yang akan menjadi dasar

pembentukan suatu perekonomian Islam.7

Berdasarkan penjelasan istilah-istilah dari penegasan judul tersebut, maka

dapat diperjelas kembali bahwa yang dimaksud dari judul dalam penelitian ini

adalah penulis ingin melakukan penelitian tentang peran penggunaan shopee

sebagai media promosi online shop dalam meningkatkan laba ditinjau dari

perspektif ekonomi islam studi pada gerai busana AII Colection Bandar

Lampung yang dikaitkan dengan pokok pembahasan Ekonomi Islam.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan mendasar dalam memilih judul ini penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

1. Alasan Objektif

Di Indonesia ada perusahaan yang menerapkan model bisnis

consumer to consumer (C2C) yaitu suatu aktivitas jual beli baik produk

ataupun jasa yang menyediakan Marketplace dan Mall online bagi

konsumen untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian secara

online. Pengguna dapat menampilkan produknya pada situs yang

7
P3EI UII Yogyakarta, Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 1
4

digunakan agar pengguna lain dapat melihatnya dan tertarik untuk

membeli. Salah satu marketplace yang saat ini sangat digemari dan

banyak digunakan adalah Shopee. Shopee adalah satu dari banyak pihak

yang memanfaatkan peluang bisnis E-commerce dengan meramaikan

segmen mobile Marketplace melalui aplikasi mobile mereka untuk

mempermudah transaksi jual beli melalui perangkat ponsel.

Shopee didesain sedemikian rupa untuk mempermudah

penggunanya menjual dan membeli produk hanya dengan mengunggah

foto yang dilengkapi dengan deskripsi produk. Pembeli dimudahkan

dengan banyaknya kategori dalam pencarian, shopee juga menyediakan

informasi mengenai reputasi penjual sehingga pembeli dapat

membandingkan dan memilih. Fenomena belanja online akan semakin

pesat pertumbuhannya dan menjadi pilihan bagi sebagian besar orang

dikarenakan belanja melalui dunia maya dapat menghemat waktu tanpa

perlu mengunjungi lokasi perbelanjaan.

Keberadaan shopee juga dimanfaatkan oleh gerai busana AII

Colection Bandar Lampung, dimana bisnis ini sudah tergabung dalam

shopee sejak 4 tahun lalu. Selama bergabung dengan shopee penjualan

AII Colection mengalami peningkatan, karena banyak pembeli yang

lebih memilih berbelanja melalui shopee dari pada datang langsung ke

toko. Namun selama satu tahun terakhir, penjualan AII Colection

mengalami penurunan, begitu juga dengan laba mengalami naik turun.

Dengan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam


5

karena banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan melakukan

penjualan melalui shopee ini.

2. Alasan Subjektif

Peneliti yakin bahwa penelitian ini mampu diselesaikan dengan

baik, dan judul penelitian berkaitan dengan program studi yang sedang

penulis tekuni saat ini yaitu Ekonomi Syariah. Disamping itu, lokasi

penelitian yang mudah dijangkau oleh penulis.

C. Latar Belakang Masalah

Perkembangan internet terjadi begitu cepat, hal ini tentu

memberikan ruang bagaimana memanfaatkan teknologi internet untuk

melakukan promosi dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Internet

memungkinkan pelanggan dan calon pelanggan untuk berkomunikasi

langsung berkaitan dengan produk yang dijual secara online dengan rekan-

rekannya yang lain sehingga produk mereka semakin dikenal oleh banyak

orang.8

Setiap orang atau organisasi yang ingin memanfaatkan internet

sebagai media bisnisnya harus lebih dahulu memahami siapa saja

pengguna internet sebenarnya. Analisis pemanfaatan internet sebagai

media bisnis sangat tergantung pada siapa sesungguhnya pemakai internet

8
Yolanda Olga Mongkol, “Peran Pengambilan Keputusan Untuk Meningkatkan Penjualan
Bagi Revolt Industry dengan Menggunakan Media Sosial Instagram”. Jurnal Mahasiswa
Universitas Surabaya, Vol. 7 No. 1 (2018), h. 481
6

tersebut. sehingga penawaran produk atau jasa tersebut akan sesuai dengan

target pasar.9

Lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke

internet. Data ini didukung oleh survey yang dilakukan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menemukan bahwa

pada tahun 2018 sebanyak 171.17 juta penduduk Indonesia telah

terhubung ke internet. Jumlah ini menunjukkan kenaikan 64,8%

dibandingkan jumlah pengguna internet pada tahun 2017.

Tabel 1.1

Pengguna internet di Indonesia tahun 2017-2018

Keterangan Tahun 2017 Tahun 2018


(juta orang) (juta orang)
Jumlah penduduk Indonesia 262 264,16
Jumlah pengguna internet 143,26 171,17
Presentase 54,86% 64,8%
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

Kenaikan dalam jumlah besar ini dapat dimanfaatkan dalam bidang

pemasaran dengan biaya promosi rendah namun dengan pencapaian luar

biasa.Semenjak adanya teknologi dan internet yang berkembang pesat

tentu membuka mata kita bahwa jarak bukanlah sebagai penghalang lagi,

lain hal dengan cara konvensional yang dahulu sangatlah ribet dan lebih

banyak mengeluarkan cost untuk memasarkan. Dengan masuknya

9
Promosi Efektif dengan Web, (Yogyakarta: Andi, Wahana Komputer, 2003) h.100.
7

teknologi berbagai cara baru untuk memasarkan dan mempromosikan

suatu barang atau jasa sangatlah beranekaragam.10

Penerapan teknologi komunikasi informasi yang bisa digunakan

untuk menunjang sistem perdagangan online adalah E-commerce. E-

commerce adalah penjualan yang dilakukan melalui media

elektronik.11Kecepatan perkembangan teknologi, komunikasi, dan

informasi serta E-commerce memungkinkan konsumen untuk membeli

produk dan jasa secara online. Pada saat yang sama, pertumbuhan yang

pesat dari toko online telah mendorong persaingan hebat diantara

penjualan E-commerce yang semakin melihat pengalaman pelanggan

sebagai sesuatu yang penting. E-commerce menjadi alternatif bisnis di era

modern yang sejalan dengan kondisi pasar yang semakin dinamis dan

persaingan yang kompetitif, mengakibatakan perubahan pada perilaku

konsumen.12

Tidak sedikit orang yang memiliki bisnis dibidang online ini yang

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Dengan

dukungan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, pelaku

bisnis online shop pun tidak perlu khawatir lagi. Hanya dengan

bermodalkan smartphone, semua pelaku bisnis ini bisa lebih

10
Made Restu Handika, Agus Fredy Maradona, Gede Sri Darma, “Strategi Pemasaran
Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram”. Jurnal Manajemen dan
Bisnis, Vol. 15 No 2 (Mei 2018), h. 194
11
Fika Ayu Widyanita, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan E-Commerce Shopee
Terhadap Kepuasan Konsumen Shopee Indonesia Pada Mahasiswa FE UII Pengguna Shopee” ...
h. 1
12
Ibid, h. 2
8

leluasa.Kapanpun dan dimanapun, semua dapat terlaksana secara realtime

serta keuntungan yang diperoleh perusahaan juga semakin besar. Dengan

adanya perdagangan online seperti ini, memudahkan konsumen dalam

berbelanja, karena semua dilakukan secara terkomputerisasi.Artinya,

konsumen tidak lagi mendatangi sebuah outlet untuk memilih dan

melakukan transaksi pembayaran. Hanya melalui teknologi smartphone

atau PC, konsumen dapat bersantai di rumah sambil berbelanja.13

Di Indonesia, belanja secara online telah menjadi pilihan banyak

pihak untuk memperoleh barang. Pertumbuhan E-commerce yang terus

meningkat di Indonseia membuat Shopee ikut meramaikan industri ini.

Shopee sebagai salah satu situs jual beli secara online yang telah

melakukan banyak perubahan untuk menarik minat pelanggan agar lebih

banyak bertransaksi melalui situs tersebut. Alasan banyak penjual

memiilih menggunakan shopee untuk melakukan promosi produknya yaitu

karena shopee memiliki banyak kemudahan dalam aplikasinya. Salah

satunya, shopee memiliki fitur live chat sehingga pembeli dapat langsung

berkomunikasi dengan penjual. Penjual cukup mengunggah produk yang

disertai dengan deskripsi produk tersebut. Dukungan sistem yang

memudahkan dan menguntungkan penjual, Shopee banyak menyediakan

panduan untuk penjual yang dapat diakses secara langsung diwebsite resmi

Shopee untuk menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan

promo, dan fitur jual beli. Shopee lebih fokus pada platform
13
Yulianto, dkk. “Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-
Commerce dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi”. Teknologi Informasi dan Multimedia,
ISSN. 2302-3805 (Februari 2015), h. 25
9

mobilesehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan

berjualan langsung di ponselnya saja.14

Dibanding dengan E-commerce lainnya shopee memiliki pangsa

pasar yang luas. Pada tahun 2017 Shopee menduduki peringkat pertama di

Indonesia sebagai situs toko online yang paling banyak dikunjungi.15 Baik

usaha kecil, menengah dan atas kini banyak yang menggunakan Shopee

dari pada E-commerce yang lain seperti tokopedia dan bukalapak. Karena

di shopee terdapat banyak kemudahan, mulai dari pembayarannya yang

tidak rumit dan fitur pemberitahuan tentang pembayaran sampai dengan

selesai. Shopee memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan tidak

ribet.

Tabel 1.2

Data Tren Shopee

No Q-Tahun Jumlah
Pengunjung
(juta orang)
1. Q1-2017 9,1
2. Q2-2017 9,1
3. Q3-2017 18,92
4. Q4-2017 27,87
5. Q1-2018 34,51
6. Q2-2018 30,84
7. Q3-2018 38,88
8. Q4-2018 67,67
9. Q1-2019 74,99
10. Q2-2019 90,7
11. Q3-2019 55,96
12. Q4-2019 72,97
Sumber: iPrice Insights 2019

14
Fika Ayu Widyanita, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan E-Commerce Shopee
Terhadap Kepuasan Konsumen Shopee Indonesia Pada Mahasiswa FE UII Pengguna Shopee”... h.
2
15
Periamsyah, Subhan, Azhar Syahab, “Analisis Sistem E-Commerce Pada Persuahaan
Marketplace Mobile Shopee di Indonesia”. Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi, (Juli 2018), h. 565
10

Data iPrice menunjukkan jumlah pengunjung shopee selama tiga

tahun terakhir terus mengalami peningkatan sejak Quartal pertama 2019.

Data iPrice dihitung per tiga bulan dalam setahun, sehingga dalam data

tersebut terdapat 4 Quartal. Lonjakan pengunjung terus bertambah saat

keberhasilan shopee memaksimalkan periode sale 11.11 dan 12.12.

Perdagangan online menawarkan kepada AII Colection keuntungan

jangka pendek dan jangka panjang. Perdagangan elektronik tidak hanya

membuka pasar baru bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai

konsumen baru, tetapi juga dapat mempermudah cara AII Colection

melakukan bisnis. AII Colection merupakan gerai busana yang terletak di

JL. P. Antasari No. 8, Kedamaian, Kota Bandar Lampung. AII Colection

memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi gerai busana yang menjual

produk pakaian masa kini. AII Colection memanfaatkan shopee sebagai

tempat untuk mempromosikan dan memasarkan produk yang mereka jual.

Selain itu AII Colection memberikan kemudahan bagi konsumennya untuk

melihat dan membeli produk secara langsung melalui shopee. Sampai

sekarang official shop AII Colection di platform shopee sudah memiliki

141,4k pengikut. Dengan menggunakan shopee diharapkan mampu

meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi AII Colection serta dapat

memperluas jangkauan dalam melakukan promosi. Di bawah ini

merupakan data penjualan online yang dimiliki AII Colection dengan

menggunakan shopee selama satu tahun, terhitung dari bulan maret 2019-

februari 2020.
11

Tabel 1.3

Penjualan Online AII Colection bulan Maret 2019-Februari 2020

No BULAN TAHUN
2019-2020
1. Maret Rp 1.563.033.000
2. April Rp 1.732. 928.000
3. Mei Rp 1.981.335.000
4. Juni Rp 482.753.000
5. Juli Rp 637.509.000
6. Agustus Rp 705.474.000
7. September Rp 666.172.150
8. Oktober Rp 642.714.900
9. November Rp 520.430.873
10. Desember Rp 640.873.000
11. Januari Rp 607.747.000
12. Februari Rp 120.769.000
Pendapatan Rp 10.301.738.923
Sumber Data : Data Penjualan online AII Collection

Data di atas merupakan data penjualan AII Colection melalui

online yaitu shopee. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan

penjualan. Penurunan penjualan ini tentunya memberikan dampak bagi

laba yang juga mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi karena

banyaknya pesaing AII Colection yang juga menggunakan shopee, dan

juga menurunnya kunjungan toko AII Colection pada platform shopee.

Jika kunjungan pembeli menurun dan tidak tertarik untuk membeli maka

akan berpengaruh pada jumlah pesanan yang juga mengalami penurunan.

Hal ini tentu berpengaruh pada penurunan penjualan dan juga laba.
12

Perlunya usaha agar laba kembali mengalami peningkatan adalah dengan

melakukan promosi yang baik, memberikan pelayanan transaksi yang

mudah, harga terjangkau dan kualitas yang baik. Data tersebut juga

menunjukkan bahwa hanya catatan transaksi dalam 12 bulan terakhir saja

yang akan dipertahankan.

Pada aplikasi Shopee terdapat banyak kategori yang bisa dipilih

oleh konsumen. Namun dari banyaknya kategori, pakaianlah yang paling

banyak dipilih dan dikunjungi oleh konsumen. Hal ini terbukti bahwa

pakaian masuk dalam hot product atau produk terlaris. Pakaian juga

masuk dalam daftar pencarian populer dalam Shopee dan juga menjadi

daftar koleksi pilihan.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kegiatan E-commerce

merupakan salah satu kegiatan yang dipandang dapat memberikan

kontribusi terhadap laba suatu perusahaan. Hal tersebut yang membuat

penulis tertarik ingin melakukan penelitian dan lebih mendalam terkait

kegiatan tersebut dengan judul “PERAN PENGGUNAAN SHOPEE

SEBAGAI MEDIA PROMOSI ONLINE SHOP DALAM

MENINGKATKAN LABA DITINJAU DARI PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM (Studi Pada Gerai Busana AII Colection Bandar

Lampung)”.
13

D. Fokus Penelitian

Agar penelitian dilaksanakan secara fokus maka terdapat batasan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini akan difokuskan pada peran penggunaan Shopee

sebagai media promosi online shop dalam meningkatkan laba pada

gerai busana AII Collection Bandar Lampung.

2. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik gerai busana AII

Collection Bandar Lampung.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah peran penggunaan shopee sebagai media promosi

online shop dalam meningkatkan laba gerai busana AII Collection

Bandar Lampung?

2. Bagaimana pandangan ekonomi islam mengenai shopee sebagai

media promosi online shop dalam meningkatkan laba?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengkaji peran penggunaan shopee sebagai media promosi

online shop dalam meningkatkan laba pada gerai busana AII

Colection.
14

2. Untuk mengkaji pandangan ekonomi islam tentang peran shopee

sebagai media promosi online shop dalam meningkatkan laba.

G. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Agar penulis memahami tentang peran penggunaan shopee sebagai

media promosi online shop dalam meningkatkan laba gerai busana

AII Colection dalam perspektif ekonomi islam.

2) Sebagai bahan informasi dan juga literatur atau bahan informasi

ilmiah.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi pemilik toko sebagai bahan informasi/masukan untuk

memberikan pengetahuan khusunya tentang peran penggunaan

shopee dalam meningkatkan laba AII Colection.

2) Bagi akademik diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

H. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu,

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat


15

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dan pada generalisasi.16

1. Jenis dan Sifat Penelitian

a. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

lapangan (Field Research). Penelitian lapangan adalah prosedur

penelitian lapangan yang menghasilkan data deskriptif, yang berupa

data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan penelitian yang

diamati.17 Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

AII Colection Bandar Lampung.

b. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, artinya peneliti berusaha

untuk mendiskripsikan dan memecahkan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan objek penelitian tersebut yang bertujuan

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan

objektif mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, ciri-ciri serta hubungan di

antara unsur-unsur yang ada atau fenomena tertentu.18

2. Sumber Data

Dalam penyusunan proposal ini penulis menggunakan data primer

dan data sekunder untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 9
17
Yulianti, “Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram
Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Pada Miandsha Shop Bandar Lampung) ... h. 18
18
Ibid.
16

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

data tersebut bisa diperoleh langsung dari personal yang diteliti dan

dapat pula berasal dari lapangan diamati dan di catat untuk diteliti dan

dianalisis.19 Dalam penelitian ini sumber data primer yang diperoleh

secara langsung melalui observasi dan wawancara kepada pemilik

maupun pengelola dan juga karyawan AII Colection Bandar

Lampung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah, disimpan, disajikan

dalam format atau bentuk tertentu oleh pihak tertentu untuk

kepentingan tertentu.20 Data sekunder dalam penelitian ini merupakan

data penjualan AII Colection Bandar Lampung dan data trend Shopee

selama 3 tahun terakhir serta jurnal-jurnal tentang berita-berita yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.21Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi

19
Ibid.
20
Willy Abdillah, Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi (Yogyakarta: Andi, 2018),
h.104
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D ... h. 215
17

dalam penelitian ini adalah 1 pemilik dan 4 orang karyawan gerai

busana AII Colection Bandar Lampung.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu.22Dalam menentukan

sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel berupa purposive samping. Purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin

dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajah

obyek/situasi sosial yang diteliti.23

Berdasarkan pernyataan di atas maka sampel yang di gunakan

penulis dalam penelitian ini adalah 1 pemilik dan 4 orang karyawan

gerai busana AII Colection Bandar Lampung.

4. Subjek Penelitian

a. AII Colection Bandar Lampung, merupakan gerai yang didalamnya

terdapat aktivitas jual beli busana wanita. AII Colection menjual

berbagai macam trenbusana wanita yang saat ini banyak diminati dan

menjadi inspirasi dalam berpakaian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

22
Ibid.
23
Ibid, h. 218-219
18

mendapatkan data.24 Adapun teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan antara lain:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses sistematis yang

merekam pola perilaku aktual orang, benda, dan peristiwa yang

terjadi. Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati sitauasi

penelitian dengan cermat dan mencatat serta merekam semua hal

yang ada di seputar objek penelitian yang berkaitan dengan

informasi yang ingin diperoleh dari objek amatan.25 Adapun yang

menjadi objek observasi dalam penelitian ini yaitu AII Colection

Bandar Lampung. Observasi dilakukan atas kegiatan untuk

memperoleh sejumlah data yang diperlukan oleh peneliti serta

mengamati sekitar objek penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang banyak

digunakan dalam penelitian-penelitian eksploratif dan studi

lapangan. Wawancara bertujuam mendapatkan informasi atau

mengonfirmasi beberapa informasi secara langsung kepada

responden atau pasrtisipan.26 Dalam penelitian ini, penulis

melakukan wawancara dengan pemilik usaha ataupun pengelola

AII Colection.

24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D ... h. 224
25
Sugiarto, Metodologi Penelitian Bisnis (Yogyakarta: Andi, 2017), h.187
26
Willy Abdilah, Metode Penelitian Sistem Informasi ... h. 113
19

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sebuah teknik yang dilakukan

untuk mencari dan mendapatkan data atau informasi yang

didokumentasikan baik berupa gambar, suara tulisan, dan

rekaman.27 Dalam penelitian ini penulis mendapatkan dokumentasi

berupa bukti tertulis objek penelitian seperti gambaran umum, dan

sejarah berdirinya AII Colection.

6. Pengolahan Data

Setelah seluruh data terkumpulkan maka langkah selanjutnya

adalah pengolahan data yang diproses sesuai dengan kode etik

penelitian dengan cara pemeriksaan data (editing). Adapun langkah-

langkah dalam menganalisis data antara lain:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya

bila diperlukan.28

27
Yulianti, “Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram
Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Pada Miandsha Shop Bandar Lampung)” ... h. 23
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D ... h. 247
20

b. Penyajian Data

Dalam langkah ini penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

dan sejenisnya. Dengan penyajian data maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.29

c. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Pada langkah ini kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.30

7. Analisis Data

Analisis data dilakukan menggunakan metode kualitatif. Data

kualitatif digunakan untuk menganalisis tentang penjualan AII

Colection dengan adanya shopee. Penulis akan menjelaskan secara

logis dan sistematis yang menunjukkan cara berpikir deduktif. Dengan

menerapkan hal-hal yang bersifat umum untuk kemudian diteiliti dan

ditemukan pemecahan persoalan yang bersifat khusus. Analisis data

29
Ibid, h. 249
30
Ibid, h. 252
21

merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.31

31
Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, (Makasar: Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray, 2018), h. 52
22

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Grand Theory Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Manajemen Pemasaran

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi

dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. American

Marketing Association (AMA) menawarkan definisi formal

berikut pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian

proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan

nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan

dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku

kepentingannya. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya

satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berpikir cara-cara

untuk mencapai respons yang diinginkan pihak lain.

Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih

pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan

pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.32 Orang-orang

pemasaran memasarkan 10 tipe entitas yaitu barang, jasa, acara,

32
Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas (Jakarta:
Erlangga, 2009), h.5.
23

pengalaman, orang, tempat, properti (hak kepemilikan),

organisasi, informasi.

Menurut Kotler dalam Abubakar, pemasaran pada

umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada

konsumen dan perusahaan.33 Sedangkan menurut Abdullah dan

Tantri pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis

yang direncanakan untuk merencanakan menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat

memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat

ini maupun potensial.34

Philip Kotler dan Gary armstrong mendefinisikan

manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan,

implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan target pembeli untuk tujuan mencapai

obyektif organisasi.35 Manajemen pemasaran secara historis

dikaitkan dengan tugas dan orang-orang yang berhubungan

dengan pasar pelanggan. manajer pemasaran bertugas

mempengaruhi tingkat, timing, dan komposisi permintaan untuk

33
Rusydi Abubakar, Manajemen Pemasaran (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 2.
34
Thamrin Abdullah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016), h. 2.
35
Philip Kotler, Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jilid Satu (Jakarta:
Prenhallindo, 1997), h.13.
24

membantu perusahaan mencapai tujuannya, manajemen

pemasaran pada intinya adalah manajemen permintaan.36

2. E-commerce

a. Pengertian E-commerce

Definsi E-commerce menurut Organization for Economic

Cooperation and Development (OECD) yang dikutip dari Capella

E-commerce dijelaskan bahwa electronic commerce berkaitan

dengan melakukan bisnis secara elektronik. E-commerce

didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data,

termasuk teks, bunyi, dan video. E-commerce mencakup segala

macam aktivitas termasuk perdagangan elektronik, baik barang

maupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer

dana secara elektronik, electronic share trading, electronic bill of

landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa,

online sourcing, public procurement, direct consumer marketing,

dan layanan purna jual. Menurut Chaffey, E-commerce adalah

aktivitas penjualan dan pembelian barang atau jasa melalui

fasilitas internet.37

Menurut Turban, e-commerce adalah suatu proses membeli,

menjual, transfer atau pertukaran produk, pelayanan, dan

36
Philip Kotler, et. al. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia (Yogyakarta: Andi, 2000),
h. 16-17.
37
Wheny Khristianto, Totok Supriyanto, Sri Wahyuni, Sistem Informasi Manajemen
Pendekatan Sosioteknik (Jember: UPT Penerbitan UNEJ, 2015), h. 76
25

informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.

Sedangkan menurut Kotler, pembelian dan proses penjualan yang

didukung oleh elektronik, terutama internet.38

Kosiur mengemukakan bahwa E-Commerce bukan hanya

sebuah mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium

internet, tetapi lebih pada tranformasi bisnis yang mengubah cara-

cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari.

Sedangkan menurut akademisi, E-Commerce adalah sebagai salah

satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang,

jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi

berbasis jaringan peralatan digital.39Laudon mendefinisikan e-

commerce sebagai proses membeli dan menjual produk secara

elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan

dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Penggunaan

e-commerce merupakan syarat bagi sebuah perusahaan agar

mampu bersaing secara global dan tidak hanya terfokus pada

konsep pemasaran tradisional.40

E-commerce merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan

secara online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi internet.

38
Yulianto, dkk. “Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-
Commerce dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi”.... h. 26
39
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam
(Yogyakarta:Magistra Insania Press bekerjasama dengan Magister Studi Islam Universitas Islam
Indonesia, 2004), h. 17.
40
Evelyn Wijaya, Warnadi, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Secara Online Di Shopee: Dampak Dari E-Commerce”. Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 7 No. 2
(Juni 2019), h. 154
26

Istilah E-commerce sudah tidak asing lagi bagi para produsen dan

konsumen. Keberadaan E-commerce sendiri diharapkan dapat

dijadikan sebagai media promosi online bagi para pelaku bisnis

yang banyak mendatangkan keuntungan.

Peranan E-commerce diharapkan mampu memberikan

manfaat dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh dengan

persaiangan di era global sekarang ini. Penggunaan E-commerce

merupakan suatu bentuk implementasi perkembangan teknologi

untuk memasarkan produk di seluruh lokasi dan seluruh segmen

baik dalam bentuk fisik maupun digital.41

Munculnya E-commerce telah mengubah paradigma

pemikiran atas azas-azas pemasaran konvensional. Kalau selama

ini pemasaran dipertimbangkan atas pemilihan pangsa apasar

yang didasarkan pada wilayahnya, gender, produk, ras, agama

tertentu maka dengan internet, pemasaran mencakup semua

negara tanpa batas (borderless-world), semua gender, semua

agama, semua budaya, semua umur tanpa kecuali. Hanya dengan

duduk di depan komputer seseorang bisa membeli barang apapun

dari sumber di seluruh dunia, membandingkan harga, melihat

fasilitas yang ditawarkan, yang semuanya dilakukan dengan real

time waktu yang sesungguhnya, tidak perlu menunggu. E-

41
Ibid.
27

commerce mencakup paradigma bisnis dengan kehadiran

teknologi komunikasi dan informasi.42

b. Perspektif E-commerce

E-commerce merupakan istilah yang digunakan oleh

perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara

online.E-commerce didefinisikan dari beberapa perspektif

menurut Kalakota dan Whinston yang berdasarkan komunikasi,

proses bisnis, layanan dan online. Perspektif E-commerce tersebut

yaitu:43

1. Perspektif Komunikasi (communications), menurut

perspektif ini E-commerce merupakan pengiriman

informasi, produk/jasa, dan pembayaran melalui lini

telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.

2. Perspektif Proses Bisnis (Business), menurut perspektif ini

E-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju

otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan (work

flow).

3. Perspektif Layanan (Service), menurut perspektif ini E-

commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan

perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam

memangkas service cost ketika meningkatkan mutu

barang dan ketepatan pelayanan.


42
Promosi Efektif dengan Web .... h. 162-163
43
Dewi Irmawati, “Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis”. Jurnal Ilmiah Orasi
Bisnis, ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI (November 2011), h. 98-99
28

4. Perspektif Online (Online), menurut perspektif ini E-

commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan

informasi di internet dan jasa online lainnya.

c. Jenis-Jenis Transaksi dalam E-commerce

Ada beberapa cara pengelompokkan transaksi E-commerce,

salah satunya adalah dengan melihat sifat pasrtisipan dalam

transaksi E-commerce. Menurut Laudon dan Laudon ada tiga

kelompok besar E-commerce yaitu44 :

1. Business-to-Consumer E-commerce (B2C) merupakan

produk-produk retail dan jasa untuk para konsumen

individu.

2. Business-to-Business E-commerce (B2B) mencakup

penjualan barang-barang dan jasa antar bisnis.

3. Consumer-to-Consumer E-commerce (C2C) mencakup

konsumen yang menjual secara langsung kepada

konsumen.

Selain ketiga jenis transaksi E-commerce yang

dikemukakan oleh Laudon dan Laudon, berikut ini ada tiga jenis

transaksi E-commerce dimana ada campur tangan dari

pemerintah, diantaranya:

1. Consumer to Business (C2B) jenis interaksi ini terjadi

ketika konsumen secara individu membentuk atau

44
Wheny Kristianto, Totok Supriyanto, Sri Wahyuni, Sistem Informasi Manajemen
Pendekatan Sosioteknik .... h. 77-78
29

menciptakan suatu nilai yang akan digunakna pada proses

bisnis.

2. Business to Government (B2G) interaksi jenis ini memiliki

kemiripan dengan jenis Business to Business, hanya saja

pada jenis B2G terdapat interaksi antara instansi

pemerintah dengan para pelaku bisnis.

3. Governmet to Consumer (G2C) interaksi jenis ini

merupakan interaksi yang terjadi antara masyarakat sebagai

konsumen dengan pemerintah.45

d. Dampak Positif dan Negatif E-commerce

Kemunculan E-commerce tentu memberikan dampak yang

sangat besar bagi aktivitas pemasaran. Beberapa dampak positif

dari adanya E-commerce diantaranya:

1. Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktive

dan real time melalui saluran komunikasi langsung via

internet.

2. Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau

lebih banyak pelanggan di hampir seluruh belahan dunia.

3. Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif

(terutama untuk peasaran internasional) mulai dari

pemesanan hingga pengiriman produk.

45
Richard Sandhusen, Marketing (Hauppauge New York: Barron’s Educational series,
2008), h. 101
30

4. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan,

karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci

dan merespon cepat secara online.

5. Menghemat biaya dan waktu dalam menangani

pemesanan, karena sistem pemesanan elektronik

memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.

6. Menghadirkan pasar maya/virtual sebagai komplemen

pasar tradisional.46

Selain memberikan dampak positif, E-commerce juga

memberikan dampak negatif yang berakibat pada kerugian,

diantaranya:

1. Meningkatkan individualisme, pada perdagangan

elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatkan

barang atau jasa tanpa bertemu dengan siapa pun.

2. Dapat menimbulkan kekecewaan bagi pembeli, apa yang

dilihat pada layar monitor komputer kadang berbeda

dengan apa yang dilihat secara kasat mata.

3. Lemahnya hukum yang mengatur tentang E-commerce.

4. Belum ada standar kualitas, keamanan, dan reability yang

diterima secara universal.47

5. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak

berhak. Seperti adanya hacker yang berhasil membobol


46
Dewi Irmawati, “Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis .... h. 106
47
M. Sururi, “Transaksi E-Commerce Dalam Perspektif Bisnis Syariah”. Al-Tasyree, Vol.
2 No. 2 (Juli 2017), h. 10.
31

sebuah sistem perbankan, dan memindahkan sejumlah

rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

6. Kehilangan keercayaan dari para konsumen. Hal ini terjadi

karena berbagai faktor seperti usaha yang dilakukan

dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha

menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

7. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan

yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek

bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau

kesalahan sistem.48

E-commerce akan memberikan dampak yang positif dan

membawa keuntungan apabila perusahaan bijak dalam

menggunakannya. Begitu juga sebaliknya, jika perusahaan tidak

bijak dalam menggunakannya maka akan membawa dampak

negatif yang berakibat pada kerugian sehingga perusahaan tidak

dapat bertahan lama.

e. Transaksi E-commerce dalam Ekonomi Islam

Transaksi e-commerce merupakan transaksi jual beli yang

sebenarnya memiliki kesamaan dasar dengan bai‟ as-salam dalam

beberapa hal antara lain mengenai penangguhan barang dan

unsur-unsur terjadinya transaksi. Pada transaksi e-commerce

maupun bai‟ as-salam terdapat unsur pihak yang bertransaksi

48
Sholekan, E-Commerce (Bandung: Telkom PDC, 2009), h. 17.
32

yaitu penjual dan pembeli, obyek yang ditransaksikan serta sighat

transaksi. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya

yaitu pada e-commerce tidak terjadi pertemuan langsung (face to

face) antara penjual dan pembeli. Keduanya berkomunikasi hanya

melalui media internet. Prinsip transaksi E-commerce

diperbolehkan dalam Islam asalkan dalam pelaksanaannya sesuai

dengan prinsip Islam yaitu terhindar dari riba’, gharar, maisir, dan

sebagainya.49

Jual-beli merupakan salah satu jenis mu’amalah yang diatur

dalam Islam. Melihat bentuknya e-commerce pada dasarnya

merupakan model transaksi jual-beli juga. Namun, dikategorikan

sebagai jual beli modern karena mengimplikasikan inovasi

teknologi. Secara umum perdagangan secara Islam menjelaskan

adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan menghadirkan benda

tersebut sewaktu transaksi, sedangkan e-commerce tidak seperti

itu. E-commerce merupakan model perjanjian jual-beli dengan

karakteristik yang berbeda dengan model transaksi jual-beli biasa,

apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga

bersifat global.50 Jual beli yang baik tanpa riba sangat dianjurkan

dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 275 :

49
Annisa Dwi Kurniawati, “Transaksi E-commerce Dalam Perspektif Islam .... h. 111-
112.
50
M. Sururi, “Transaksi E-commerce Dalam Perspektif Bisnis Syariah .... h. 9-10.
33

َّ َ َّ َ ‫َإ‬
َّ َ ََ َ َ
ً‫ٱلربَا َل حلَمَن إَِل نها حلَم ٱَّلِي حخختط‬ َ َ َٰ َ َ
‫َن‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫أ‬ ‫ي‬ َ ‫َّٱَّل‬
‫ِيو‬
ِ
َّ َ َ َ َٰ َ ‫َ َٰ َ َ َّ إ َ ٓ َّ َ إ َ إ إ‬ َ ‫ٱلش إي َطَٰو ن َِو ٱل إ‬
َّ
‫ٱلربَا وأحل‬ ِ ‫ل‬ ‫ِث‬
‫ن‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ٱۡل‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ج‬ِ ‫إ‬ ‫ا‬َ ‫ال‬‫ك‬ ‫م‬ ٍ‫ج‬ ‫أ‬ ِ ‫ة‬ ‫ِم‬ ‫ل‬‫ذ‬ ‫س‬ِ ‫ه‬
ََ ََ َ
َٰ ‫ نِو َّربًِِۦ فٱىخ‬ٞ‫ٱلر َب ََٰا َف َهو َجا ٓ َءهۥ َم إَغ َِظث‬
‫ه فلًۥ َنا‬ َ ‫ٱّلل إٱۡلَ إي َع َو َح َّر‬
‫م‬
َّ
ِ
َ ‫م أ َ إص‬
َ ‫حَٰب ٱنلَّار ٌ إم ف‬
‫ِيٍا‬
َ َٰٓ َ َ َ َ ‫َ َ َ َ َ إ ٓ َ َّ َ َ إ‬
ِ ِ ‫شلف وأمرهۥ إَِل ٱّللِه ونو َعد فأولئ‬
َ َ
٢٧٥ ‫خ َٰ ِِلون‬

Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat


berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.”51

Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa, Allah

sangat memperbolehkan umatnya untuk melakukan transaksi jual

beli. Karena didalam jual beli terdapat keuntungan yang khusus

dan umum. Sedangkan riba didalamnya terdapat kezaliman dan

tindakan memakan harta orang lain secara bathil tanpa imbalan

apapun. Dalam melakukan bisnis sebaiknya transaksi jual beli

dilakukan sesuai dengan syarat jual beli agar terhindar dari

perbuatan riba.
51
Departemen Agama RI Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2000), h. 36.
34

Dalam bidang ekonomi, Islam menempatkan self interest

(mashlahah alifrad) dan social interest (mashlahah aljama‟ah)

sebagai tujuan, serta keadilan ekonomi dan jaminan sosial, dan

pemanfaatan sumber daya ekonomi sebagai prinsip fundamental

sistem ekonominya. Penerapan prinsip syariah secara utuh dan

lengkap dalam kegiatan ekonomi berdasarkan pada landasan yang

sesuai dengan ajaran Islam. Landasan– landasan ini berasal dari

Alquran dan hadis, ataupun dari ijtihad para ahli hukum Islam.52

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Jumu’ah ayat


10:
َّ ‫َ إ‬ َ ‫إ‬ َ َ‫إ‬ َ َ َ َّ َ َ
ِ ‫ٱلصل ََٰة فٱىت ِِشوا ِِف ٱۡل‬
ِ‫ۡرض وٱبخغَا نِو فض ِل ٱّلل‬ ِ ‫ض َي‬
‫ج‬ ِ ‫فإِذا ك‬

َ ‫إ‬ َّ َّ ٗ َ َ َّ ‫إ‬
١٠ ‫ريا ل َػلك إم تفل ِحَن‬ِ ‫َوٱذنروا ٱّلل نث‬

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah


kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.53

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengizinkan hamba-

Nya untuk melakukan aktivitas apapun selama tidak bertentangan

dengan prinsip Islam, termasuk transaksi perdagangan atau jual

beli. Namun, dalam melakukan transaksi jual beli seorang muslim

harus tetap memegang teguh iman dan takut kepada Allah dalam

segala jenis bentuk perdagangan.54

52
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam .... h. 194.
53
Departemen Agama RI Al-Qur‟an dan Terjemahannya .... h. 442.
54
Annisa Dwi Kurniawati, “Transaksi E-commerce Dalam Perspektif Islam .... h. 105.
35

Pada dasarnya e-commerce dalam Islam diperbolehkan

karena di dalamnya terdapat aktivitas bisnis. Bisnis yang

dijalankan haruslah jelas, halal dan jujur agar memperoleh

keberkahan dan ridho Allah SWT.

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu komponen dari bauran

pemasaran (marketing mix). Promosi dapat juga diartikan sebagai

upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa

dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau

mengkonsumsinya.55

Griffin dan Ebert mendefinisikan Promosi merupakan

bagian bauran komunikasi, seluruh pesan yang di sampaikan oleh

perusahaan ke konsumen mengenai produknya. Teknik-teknik

promosi khususnya periklanan harus menyampaikan kegunaan,

ciri dan manfaat produk. Promosi penjualan juga mencakup

beragam program yang meningkatkan nilai tambah melebihi

manfaat yang terkandung dalam produk tersebut.56

Promosi adalah setiap bentuk komunikasi yang digunakan

oleh perusahaan (pemasar) untuk memberi tahu (informasi),

55
Penda Sudarto Hasugian, “Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan
Informasi”. Journal Of Informatic: Pelita Nusantara, Vol. 3 No. 1 (Maret 2018), h. 83.
56
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid Satu, (Jakarta:
Erlangga, 2007), h.280.
36

membujuk, atau meningkatkan orang mengenai produk, jasa,

bayangan (image), gagasan (idea) atau keterlibatan perusahaan

dan masyarakat dengan maksud agar orang dapat menerimanya

dan melakukan perbuatan sebagaimana seperti keinginan

perusahaan (pemasar).57Menurut A. Hamdani, promosi

merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan

produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungi sebagai alat

komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga

sebagai alat mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian

atau pemasaran produk sesuai dengan kebutuhan dan

keinginnya.58

Basu Swastha mengemukakan, promosi adalah arus

informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.59Fandy Tjiptono mengemukakan

bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang

di maksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

57
Julia Chandar Eko P, “Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Sosial Media Dan Review
Produk Pada Marketplace Shopee Terhadap Keputusan Pembelian: Studi Pada Remaja
Indonesia”. (Skripsi Institut Agama Islam Negeri Surakarta Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam,
Surakarta, Januari 2019), h. 12.
58
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran (Yogyakarta, CAPS: 2012), h.
154.
59
Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga (Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2007), h. 222
37

mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran

atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

yang bersangkutan.60

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir

setelah produk, harga dan tempat. Kegiatan ini juga merupakan

bagian yang paling penting selain produk, harga dan tempat.

Dalam promosi setiap perusahaan berusaha untuk

mempromosikan setiap produk yang mereka miliki. Menurut

Rangkuti (2009) bahwa perusahaan melakukan kegiatan promosi

dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Promosi dinilai

mampu menarik konsumen baru, dan mengingatkan kepada

konsumen untuk membeli produk yang perusahaan miliki.

Dari beberapa pengertian promosi diatas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan menawarkan

produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menarik

minat konsumen.

b. Faktor yang Mempengaruhi Promosi

Dalam pelaksanaan promosi, tidak terlepas dari berbagai

faktor yang mempengaruhi dan menentukan variable promosi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi tersbeut adalah:

60
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi Tiga (Yogyakarta: ANDI, 2008), h. 219.
38

1. Sifat Pasar

Faktor yang mempengaruhi promosi bersifat pasaran

meliputi tiga variabel, yaitu:

a. Geografis pasar, misalkan nasional dan internasional berarti

promosi dapat dilakukan melalui televisi dan internet,

karena akan lebih efektif dan efisien.

b. Tipe pelanggan, misalkan pelanggannya cenderung tidak

senang membaca berarti lebih baik menggunakan jenis

promosi melalui radio, televisi, atau pameran produk.

c. Konsentrasi pasar, misalkan pasar pesaingan sempurna,

lebih baik menggunakan promosi jenis iklan, karena

konsumen diajak untuk berfikir rasional dan langsung

melihat produk untuk membandingkan keunggulan

produknya dengan produk jenis lain.

2. Sifat Produk

Adapun yang mempengaruhi promosi bersifat produk ada

tiga variabel penting, yaitu:

a. Nilai unit barang

Pada umumnya produk bernilai rendah akan memergunakan

periklanan, sedangkan produk yang bernilai tinggi

umumnya menggunakan personal selling.


39

b. Tingkat kebutuhan barang bagi konsumen

Produk yang sangat dibutuhkan penyesuaian langsung

dengan kebutuhan konsumen, maka dipergunakan personal

selling, akan tetapi jika produk dengan standar yang

menguntungkan akan lebih efektif menggunakan personal

selling.

c. Presale and postsale service

Produk yang memerlukan pelayanan sebelum dan

sesudahnya melakukan penjualan, maka biasanya

dipergunakan personal selling.61

3. Dana yang Tersedia

Perusahaan dengan dana cukup, dapat membuat program

periklanan lebih berhasil guna daripada perusahaan dengan

sumber dana terbatas. Dan bagi perusahaan kecil atau yang

keuangannya lemah akan lebih mengendalikan periklanan

daripada penggunaan personal selling.

4. Tahap dalam Daur Hidup Produk

Siklus kehidupan produk ini antara lain: tahap perkenalan,

pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Dari masing- masing

tahap ini mempunyai karakter yang berbeda satu dengan yang

61
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran .... h. 161.
40

lainnya, sehingga strategi promosi yang dilakukan untuk masing-

masing tahapan berbeda.62

c. Bauran Promosi

Ada empat tipe alat promosi yaitu: pemasangan iklan,

penjualan pribadi, promosi penjualan, serta publisitas dan

hubungan masyarakat. Kombinasi terbaik dari alat-alat ini yang

disebut bauran promosi yang bergantung pada banyak faktor.

1. Periklanan

Iklan (advertising) adalah komunikasi tidak langsung, yang

dibayar, digunakan oleh sponsor tertentu untuk menyampaikan

kepada orang-orang mengenai sebuah produk. Dalam melakukan

kegiatan periklanan tentunya dibutuhkan strategi dan media.

Berikut ini adalah strategi dan media periklanan:

a. Strategi Periklanan

Strategi periklanan biasanya bergantung pada tahap yang

sudah dicapai produk tersebut dalam daur hidup produk.

Sejalan dengan semakin mantapnya produk dan

meningkatnya persaingan, strategi periklanan berubah.

Selama tahap pertumbuhan dan kedewasaan produk, tenaga

pemasaran dapat memilih salah satu dari tiga pendekatan

umum:

62
Marius P. Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
1999), h. 375.
41

a) Iklan Persuasif (persuasive adverstising) berusaha

mempengaruhi konsumen agar membeli produk

suatu perusahaan dan bukan produk pesaingnya.

Pendekatan ini biasanya menekankan kualitas.

b) Iklan Perbandingan (comparative advertising), yang

membandingkan dua produk atau lebih secara

langsung. Tujuannya adalah mencuri penjualan dari

para pesaing.

c) Iklan Pengingat (reminder advertising) dapat

membantu mempertahankan nama produk dalam

ingatan konsumen.

b. Media Periklanan

Para tenaga pemasar harus mengetahui siapa

pelanggan mereka, media apa yang harus digunakan, pesan

apa yang menarik bagi mereka dan bagaimana cara

mendapatkan perhatian mereka. Tenaga pemasar

menggunakan berbagai media periklanan yaitu alat

komunikasi tertentu untuk menyampaikan pesan penjual

kepada calon pelanggannya. Media periklanan yang paling

umum digunakan yaitu televisi, pos surat, koran, majalah,

radio, iklan luar ruangan, dan iklan internet.63

63
Ricky W. Griffin dan Ronlad J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid Satu .... h. 368.
42

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Seorang penjual bertatap muka dengan para calon

pelanggan untuk mengetahui kebutuhannya dan menawarkan

produk milik penjual kepada mereka. Bentuk penjualan yang

paling tua ini menyediakan hubungan pribadi antara penjual dan

pembeli serta menambah kredibilitas sebuah perusahaan karena

memungkinkan pembeli dapat berinteraksi dan bertanya kepada

penjual.64 Penjualan pribadi memiliki tugas yang dipakai manajer

untuk menetapkan tujuan dan proses penjualan pribadi

diantaranya:

a. Pengolahan Pesanan (order processing), penjual menerima

pesanan serta memerika penanganan dan pengantarannya.

b. Penjualan Kreatif (creative selling), dapat membantu untuk

membujuk pembeli berbelanja produk dengan menyediakan

informasi mengenai kegunaan produk.

c. Penjualan Misionaris (missionary selling), yang bertujuan

mempromosikan diri dan produknya, bukannya melakukan

penjualan begitu saja.65

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang

mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu

tertentu dalam rangka mendorong pembelian konsumen,

64
Ibid, h.375.
65
Ibid, h. 376.
43

efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh

tenaga penjual dengan mengintegrasikan antara kemampuan

tenaga penjual, iklan, dan dukungan promosi penjualan, promosi

yang dilakukan penjual akan menjadi daya tarik yang dapat

mempercepat terjadinya proses pembelian diarahkan pada

pengguna akhir sebuah barang atau jasa.66Alat-alat yang biasa

digunakan dalam promosi penjualan diantaranya:

a. Kupon adalah sertifikat yang membuat pemegangnya

memiliki hak atas penghematan yang tertulis terhadap

pembelian produk tertentu. Dilakukan dengan menulis

identitas konsumen kemudian diundi. Cara ini menarik

perhatian konsumen yang suka bermimpi mendapat hadiah.

b. Premi (hadiah) adalah barang-barang yang ditawarkan pada

biaya relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk

membeli produk tertentu.

c. Garansi Produk adalah janji eksplisit atau implisit oleh

penjual bahwa produk akan berkinerja dengan baik, jika

tidak penjual akan memperbaikinya atau mengembalikan

uang pelanggan sepanjang periode tertentu.

d. Penurunan harga adalah diskon langsung dari harga resmi

untuk setiap pembelian sepanjang periode waktu yang

66
Philip Kotler, Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia (Jakarta: Salemba, 2001),
h. 863.
44

ditentukan. Dengan harga yang diturunkan, sehingga orang

tertarik untuk membelinya.

e. Barang gratis adalah menawarkan tambahan barang kepada

perantara yang membeli dalam kuantitas tertentu atau

menampilkan rasa atau ukuran tertentu.

f. Pameran dagang adalah menjual produk di tempat

keramaian agar produk itu dikenal orang dan biasanya

disertai potongan harga.

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat (public relation) adalah publisitas

yang dipengaruhi oleh perusahaan yang berusaha membina

hubungan baik dengan publik atau menangani peristiwa-peristiwa

yang tidak menyenangkan. Perusahaan akan berusaha untuk

membangun reputasi yang baik dengan pelanggan (dan calon

pelanggan) dengan menampilkan dan mempublikasikan kegiatan-

kegiatan pelayanan terhadap masyarakat umum yang

dilakukannya.67

d. Tujuan Promosi

Tujuan akhir segala promosi adalah meningkatkan

penjualan dan meningkatkan laba. Selain itu, para tenaga

pemasaran dapat menggunakan promosi untuk menyampaikan

67
Ricky W. Griffin dan Ronlad J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid Satu .... h. 379.
45

informasi, memposisikan produk, menambah nilai tambah

produk, dan mengendalikan volume penjualan.

1. Penyampaian Informasi

Konsumen tidak dapat membeli produk kecuali mereka

telah diberi informasi mengenai produk tersebut. dengan

demikian, informasi dapat memberi saran kepada pelanggan

tentang keberadaan produk atau memberi tahu mereka tentang

keistimewaannya. Informasi mungkin disampaikan dalam bentuk

tulisan, lisan, atau visual. Dewasa ini penyampaian informasi

mengenai barang-barang atau jasa suatu perusahaan menjadi

begitu penting sehingga para tenaga pemasaran berusaha

menempatkan informasi itu dimana saja konsumen berada.

2. Memposisikan Produk

Memposisikan (positioning) adalah proses memantapkan

citra produk tertentu secara mudah ke dalam pikiran konsumen.

Memposisikan produk menjadi sulit dilakukan karena perusahaan

berusaha menarik minat segmen pasar yang spesifik, bukannya

menarik minat pasar secara keseluruhan. Pertama-tama

perusahaan harus mengidentifikasi segmen mana yang mungkin

membeli produk tersebut dan siapa saja para pesaingnya.

3. Nilai Tambah

Bauran promosi sering dirancang untuk mengomunikasikan

manfaat nilai tambah produk. Promosi juga merupakan alat yang


46

terpenting dalam memantapkan nilai yang dapat dirasakan atas

sebuah produk. Hal ini berarti pelanggan memahami nilai ketika

mereka mengetahui tentang manfaat nilai tambah jaminan,

kesepakatan mengenai reparasi, dan pelayanan pasca pembelian

yang bisa mereka dapatkan pada produk tertentu dan bukan pada

produk pesaingnya.

4. Mengendalikan Volume Penjualan

Banyak perusahaan yang mengalami pola penjualan

musiman. Dengan meningkatkan kegiatan promosi di luar musim

larisnya, perusahaan-perusahaan tersebut tersebut dapat mencapai

volume penjualan yang lebih stabilsepanjang tahun. Mereka dapat

mempertahankan jalannya sistem produksi dan distribusi secara

seimbang. Promosi bahkan dapat mengubah musim sepi menjadi

periode puncak penjualan.68

5. Modifikasi Tingkah Laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat.

Penjual selalu menciptakan kesan baik tentang dirinya atau

mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan.

6. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya

kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun

kenyataannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah

68
Ibid, h. 365.
47

promosi yang bersifat persuasif. Promosi demikian ini terutama

diarahkan untuk mendorong pembelian.

7. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama

untuk mempertahankan merk produk di hati masyarakat dan perlu

dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan

produk.69

e. Konsep Promosi dalam Ekonomi Islam

Etika melakukan promosi dalam Islam adalah tidak

diperbolehkan melakukan pelecehan terhadap suku, agama dan

ras, eksploitasi perempuan dalam iklan, penggunaan fantasi yang

berlebihan dan penggunaan perempuan sebagai objek untuk

memikat dan menarik pelanggan. Semua pedoman dalam Islam

tentang promosi ditujukan untuk menghilangkan praktik penipuan

dan perlakuan tidak adil yang menimpa konsumen.

Promosi merupakan upaya untuk memperkenalkan dan

menawarkan produk kepada konsumen. Dalam Islam saat

melaksanakan promosi dilarang memberikan informasi yang

berlebihan. Rasulullah Saw sendiri dalam melakukan promosi

barang yang diperdagangkan tidak pernah memberikan informasi

yang brelebihan, justru Beliau memberikan informasi apa adanya

sehingga pembeli akan memperoleh informasi tentang produk

69
Ramsiah Tasruddin, “Strategi Promosi Periklanan Yang Efektif”. Jurnal Al-Khitabah,
Vol. 2 No. 1 (Desember 2015), h. 111-112.
48

secara jelas sebelum memutuskan untuk membelinya. Dampak

promosi yang berlebihan akan menimbulkan kekecewaan

konsumen akibat dari mendapatkan suatu barang tetapi tidak

sesuai dengan ekspektasinya. Pentingnya kejujuran dalam

melakukan promosi dan ketidakjujuran sebagai tindakan yang

tercela disampaikan melalui hadits Rasulullah Saw, yaitu:

“Yang dinamakan berdagang dengan janji palsu adalah

usaha untuk melariskan barang dagangan dan juga

berusaha dengan cara yang tercela”. (HR Bukhari dan

Muslim).

Makna yang jelas berdasarkan hadis tersebut adalah

rusaknya “keuntungan” yang berarti hilangnya keuntungan secara

finansial, relasional, kepercayaan dan keberlangsungan bisnis

secara jangka panjang bagi para pelaku pemasaran.

Aturan promosi produk menurut Islam adalah tidak

dibenarkan melakukan penipuan, baik dalam bentuk perilaku

maupun perkataan. Al-Qur’an mengutuk segala bentuk

pernyataan palsu, tuduhan tidak mendasar, informasi dan

kesaksian palsu. Dalam etika pemasaran syariah, seorang

salesman maupun customer relation itu tidak etis menyampaikan

pujian secara berlebihan atas kualitas produk dan atribut yang

dimilikinya. Oleh karena itu, di bidang promosi produk, etika

pemasaran syariah menekankan aturan berikut:


49

1. Menghindari iklan palsu dan menyesatkan.

2. Menghindari praktik manipulasi atau taktik penjualan yang

menyesatkan.

3. Menepati janji.

Nabi Muhammad Saw. Secara tegas mengutuk semua

perilaku promosi yang syarat akan unsur penipuan hingga

bersabda bahwa, “Orang yang tidak jujur dalam berbisnis bukan

salah satu golonganku”. Dalam etika Islam, teknik promosi tidak

diperbolehkan menggunakan daya tarik seksualitas (mengunggah

gairah seksual), mengundang emosional (negatif), mengundang

ketakutan, kesaksian palsu dan penemuan fiktif, atau berdampak

pada kerusakan mental (kebodohan) atau mendorong

pemborosan. Di sisi lain, etika Islam juga melarang keras

stereotip perempuan (diskriminasi) dalam iklan, terutama

eksploitasi perempuan yang berakibat pada munculnya fantasi

yang negatif.70Promosi yang sangat dianjurkan oleh Rasullulah

adalah menjelaskan kepada konsumen dengan benar, tidak hanya

keunggulan-nya saja yang dijelaskan akan tetapi kekurangan atau

efek samping penggunaan produk juga harus dijelaskan.71

Dalam konsep Ekonomi Islam, penggunaan berbagai

bentuk strategi promosi dengan berbagai media yang disesuaikan

70
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi dan Isu-
Isu Kontemporer, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h. 186-187.
71
Siti Aminah, “Tinjauan Islam Terhadap Konsep Dan Strategi Promosi Perusahaan
Provider Telekomunikasi Di Makassar”. (Skripsi Universitas Alauddin Makassar Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, April 2018), h. 30.
50

dengan perkembangan pada dasarnya dibolehkan berdasarkan

kaidah ushul fiqh: al-Ashlu fil muaamalati al ibaahah illaa an

yadulla daliilun alaa tahriimihaa (hukum asal semua bentuk

muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkannya).72

Melakukan promosi hendaknya tetap memperhatikan

kaidah dan norma-norma Islam. Dan memberikan informasi

produk kepada konsumen dengan jelas, agar konsumen tidak

merasa tertipu dengan produk yang sudah dibeli.

4. Laba

a. Pengertian Laba

Laba merupakan ukuran dari pencapaian tujuan dalam

suatu mekanisme produksi sebagai alat untuk mengevaluasi

kinerja dan entitas pada suatu periode waktu.Dalam teori

ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai hasil yang

diperoleh berupa uang atau lainnya dari pengguna kekayaan

ataupun jasa manusia.73 Laba atau profit merupakan salah satu

tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.

72
Yulianti, “Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram
Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam:
Studi Pada Miandsha Shop Bandar Lamppung” .... h. 45.
73
Nasrullah HS, Zaki Fuad, Muhammad YASIR Yusuf, “Analisis Tindakan Perataan
Laba Dalam Meraih Keuntungan Perusahaan Ditinjau Menurut Etika Ekonomi Islam”. Share, Vol.
3 No. 2 (Juli-Desember 2014), h. 159
51

Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk

berbagai kepentingan, laba akan digunakan untuk meningkatkan

kesejahteraan perusahaan tersebut atas jasa yang diperolehnya.

Menurut Nafarin laba atau profit adalah perbedaan antara

pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran

untuk periode tertentu.74

Laba merupakan suatu kelebihan pendapatan atau

keuntungan yang layak diterima oleh perusahaan, karena

perusahaan tersebut telah melakukan pengorbanan untuk

kepentingan lain pada jangka waktu tertentu. Laba merupakan

salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya. Menurut Suwardjono laba adalah sebagai imbalan

atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang berarti

laba adalah kelebihan pendapatan diatas biaya.75Dalam teori

ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai hasil yang

diperoleh berupa uang atau lainnya dari pengguna kekayaan

ataupun jasa manusia.76

Dari bebrapa definisi laba diatas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa laba merupakan keuntungan atau hasil

74
M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi, (Jakarta: Salemba Empat, 2007),
h. 788
75
Siti Munawaroh, “Analisis Pencapaian Laba Pada PT Pos Indonesia (Persero) Tanjung
Redeb”. Accountia: Accounting, Trusted, Inspiring Aithentic Journal, Vol. 3 No. 1 (April 2019), h.
310.
76
Nasrullah HS, Zaki Fuad, Muhammad Ysir Yusuf, “Analisis Rindakan Perataan Laba
Dalam Meraih Keuntungan Perusahaan Ditinjau Menurut Etika Ekonomi Islam”.... h. 159.
52

yang diperoleh suatu perusahaan atas aktivitas yang telah

dilakukan baik barang atau jasa.

b. Jenis-Jenis Laba

Salah ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah

mencari perolehan laba. Jenis-jenis laba adalah sebagai berikut :

1. Laba kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh

sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban

perusahaan atau laba keseluruhan yang pertama sekali

perusahaan peroleh.

2. Laba bersih (net profit) merupakan laba yang telah

dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan

dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.77

3. Laba Usaha merupakan laba yang sering digunakan sebagai

pengukur kemampuan perusahaan dalam menjalankan

kegiatan utamanya adalah laba usaha. Karena laba usaha

merupakan keuntungan yang benar- benar hanya didapat

dari kegiatan utama perusahaan. Laba usaha sering juga

disebut dengan laba operasi.78

c. Konsep Laba dalam Ekonomi Islam

Dalam bahasa arab, laba berarti pertumbuhan dalam

dagang. Jual beli adalah ribh dan perdagangan adalah rabihah

77
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 303.
78
Muhammad Gade, Teori Akuntansi (Jakarta: Almahira, 2005), h. 15-17.
53

yaitu laba atu hasil dagang79. Hal ini dijelaskan pada QS. Al-

Baqarah ayat 16:

َ َٰ َ ‫َّ َ َٰ َ َ إ‬ ‫َ َٰٓ َ َّ َ إ‬
َ َ ‫ٱش‬
‫ى ف َها َرب ِ َحج ح َِجَٰ َرتٍ إم َو َنا‬ ‫َتوا ٱلضللث ة ِٱلٍد‬ ‫أولئِم ٱَّلِيو‬

َ ‫ََكىَا م إٍ َخد‬
١٦ ‫ِيو‬

Artinya: “Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan


petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk”.80

Pengertian laba dalam Al-Quran berdasarkan ayat diatas

ialah kelebihan atas modal pokok atau pertambahan pada modal

pokok yang diperoleh dari proses dagang. Tujuan

menyempurnakan modal pokok utama berdagang adalah

melindungi dan menyelamatkan modal pokok dan mendapatkan

laba.

Konsep laba dalam Islam, secara teoritis dan realita tidak

hanya berasaskan pada logika semata, akan tetapi juga berasaskan

pada nilai-nilai moral dan etika serta tetap berpedoman kepada

petunjuk-petunjuk dari Allah. Laba dalam islam tidak hanya

berpatokan pada bagaimana memaksimalkan nilai kuantitas laba

tersebut, akan tetapi juga menyelaraskannya dengan nilai

kuaalitas yang diharapkan secara fitrah kemanusiaan dan Islam.

Laba yang merupakan hasil dari sebuah proses transaksi jual beli

79
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta, PT Bumi Aksara: 2004), h. 144.
80
Departemen Agama RI Al-Qur‟an dan Terjemahannya .... h. 4.
54

atau bisnis harus dinilai dari kwalitasnya bukan hanya sekedar

kwantitas yang diperoleh, sehingga laba tersebut dapat dinilai

baik dalam Islam.

Prinsip ini sesuai dengan kaidah “al jazā‟u min jinsil al

„amal”, bahwa balasan itu tergantung dari perbuatannya. Maka

setiap laba yang dihasilkan melalui melalui sumber yang

diharamkan atau proses transaksi bisnis yang ilegal tidak diakui

oleh syari’ah. Untuk mendapatkan Laba yang bersih dari unsur

riba dan kecurangan, Islam menentukan prinsip dasar dalam

mekanisme transaksinya.

1. Prinsip saling ridho dalam bertransaksi adalah merupakan

proses yang terjadi ketika barang yang akan dijual jelas

kepemilikannya, tidak termasuk barang yang diharamkan,

serta jelas pula penetapan harganya.

2. Prinsip kemudahan atau ta’awun dalam bertransaksi

menunjukkan laba yang diperoleh bukan semata-mata

untuk kepentingan egoisme sang penjual (self oriented).

Akan tetapi lebih kepada memberikan manfa’at kepada

sesama dan menutupi kebutuhan masyarakat.81

Diantara tujuan ekonomi dalam Islam ialah meraih

keuntungan (laba), yang merupakan cerminan pertumbuhan harta.

Laba ini muncul dari proses pemutaran modal dan


81
Fachri Fachrudin, “Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu’amalah: Studi Komparasi Teori Laba Konvensional”. Ad Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, Vol. 01 No. 01 (2018), h. 70-72.
55

pengoperasiannya dalam aksi kegiatan ekonomi. Islam memiliki

batasan-batasan dan kriteria dalam penentuan laba. Islam

menganjurkan para pedagang tidak berlebihan dalam

pengambilan laba. Ali bin Abi Thalib menganjurkan mengambil

laba yang pantas agar kamu selamat dan jangan menolak laba

yang kecil karena dapat menghalangi pedagang dalam

mendapatkan laba yang banyak.82

Laba dihasilkan dari dua unsur utama yaitu usaha dan

modal. Maka dalam Islam tidak dianjurkan bagi pedagang untuk

mengambil keuntungan yang berlebihan, namun sebaiknya

mengambil keuntungan dalam batas yang sewajarnya.

82
Nasrullah HS, Zaki Fuad, Muhammad Yasir Yusuf, “Analisis Tindakan Perataan Laba
Dalam Meraih Keuntungan Perusahaan Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam” .... h. 169
56

B. Tinjauan Pustaka

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No Peneliti Hasil Penelitian

1. Julia Chandra Eko P (2019)83 Ada pengaruh signifikan antara


Judul : Pengaruh Strategi promosi melalui media sosial
Pemasaran Melalui Sosial Media terhadap keputusan pembelian. Ada
dan Review Produk dari pengaruh signifikan antara promosi
Marketplace Shopee Terhadap melalui media sosial terhadap review
Keputusan Pembelian (Studi produk. Ada pengaruh signifikan
pada Remaja di Indonesia) antara reviwe produk terhadap
keputusan pembelian. Ada pengaruh
signifikan antara promosi melalui
media sosial terhadap keputusan
pembelian dengan review produk .
Y Yulianti (2019)84
2. Hasil dari penelitian ini adalah
JBJ Judul : Analisis Startegi Promosi periklanan dengan mengunakan
Melalui Pemanfaatan Media media sosial instagram, promosi
Sosial Instagram Dalam penjualan dengan menggunakan
Meningkatkan Penjualan Produk diskon atau penurunan harga, premi
Online Shop Ditinjau Dari atau hadiah, pameran dagang, kupon
Perspektif Ekonomi Islam (Studi atau voucher, dan garansi produk.
Pada Miandsha Shop Bandar Publisitas dengan bentuk komunitas
Lampung) SFS (shotout for shotout) dan juga
promosi silang antara sesama usaha

83
Julia Chandra Eko P, “Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Sosial Media dan Review
Produk dari Marketplace Shopee Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Remaja di
Indonesia)”. (Skripsi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Surakarta).
84
Yulianti, “Analisis Startegi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram
Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Pada Miandsha Shop Bandar Lampung)”. (Skripsi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan).
57

bisnis online shop. Dengan konsep


tersebut mampu meningkatkan
penjualan Miandsha setiap tahunnya.
3. Yulianto, Fifit Alfiah, Eka Hasil penelitian bahwa peranan
Purnama Harahap, Baiq Aneji teknologi sangatlah berpengaruh
85
Pahad dkk (2015) dalam perkembangan e-commerce
J Judul : Analisa Peranan serta penjualan online yang ada. Di
Teknologi Internet Sebagai balik fungsi utamanya sebagai
Media Transaksi E-Commerce sumber informasi, internet juga dapat
Dalam Meningkatkan digunakan sebagai salah satu
Perkembangan Ekonomi. pendukung dalam proses bisnis.
J Salah satunya adalah e-commerce
sebagai pendukung proses penjualan,
pembelian, transfer atau pertukaran
produk, dan pelayanan informasi
khususnya pada bisnis berbasis
Online shop.
4.Y Yolanda Olga Mongkol (2018)86 Berdasarkan temuan yang didapatkan
Judul : Peran Pengambilan sealama penelitian, hasil penelitian
Keputusan Untuk Meningkatkan ini akan memberikan kesimpulan
Penjualan Bagi Revolt Industry bahwa media sosial seperti
dengan Menggunakan Media Instagram memiliki peran yang besar
Sosial Instagram. dalam membantu untuk melakukan
pengambilan keputusan bagi sebuah
bisnis dalam hal meningkatkan
penjualan.

85
Yulianto, dkk. “Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-
Commerce dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi”... h. 28

86
Yolanda Olga Mongkol, “Peran Pengambilan Keputusan Untuk Meningkatkan
Penjualan Bagi Revolt Industry dengan Menggunakan Media Sosial Instagram”. Jurnal Mahasiswa
Universitas Surabaya, Vol. 7 No. 1 (2018), h. 480
58

Sebelum penelitian ini belum ada yang membahas secara dalam

mengenai Peran Penggunaan Shopee Sebagai Media Promosi Online Shop

Dalam Meningkatkan Laba Dari Perspektif Ekonomi Islam. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penulis terletak pada

objek penelitian yaitu gerai busana di Bandar Lampung dan variabel yang

digunakan yaitu shopee sebagai media promosi online shop serta akan

melihat hasil dan kesimpulan dari perspektif Ekonomi Islam.


59

C. Kerangka Berpikir

Dalam upaya memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dan

untuk memperjelas akar pemikrian dalam penelitin ini. Berikut ini gambar

kerangka pemikiran yang sistematis :

Ekonomi islam

Penggunaan Shopee
(Media Promosi Online
Shop)

Laba

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan bagaimana

pandangan ekonomi islam tentang penggunaan shopee sebagai media

promosi online shop. Kemudian penulis mendeskripsikan teori E-

commerce, promosi dan laba dalam perspektif Ekonomi Islam. Setelah itu

penulis akan melihat dan menganalisis bagaimana dalam meningkatkan

laba pada AII Colection. Apakah sudah sesuai dengan perspektif Ekonomi

Islam yang berdasarkan nilai-nilai dan prinsip Al-Quran dan Hadits.


DAFTAR PUSTAKA

Annisa Dwi Kurniawati, Transaksi E-Commerce Dalam Perspektif Islam, Vol. 2


No. 1, Januari-Juni 2019.
Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga, Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2007.
Danang Suntoyo, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : CAPS,
2012.
Departemen Agama RI Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2000.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Dewi Irmawati, Pemanfaatan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis, Jurnal Ilmiah
Orasi Bisnis, ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI, November 2011.
Evelyn Wijaya, Warnadi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Secara Online Di Shopee: Dampak Dari E-Commerce,Jurnal
Ilmiah Manajemen, Vol. 7 No. 2, Juni 2019.

Fachri Fachrudin, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu’amalah: Studi Komparasi Teori Laba Konvensional, Ad Deenar:
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1 No. 1, 2018.

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi Tiga, Yogyakarta: ANDI, 2008.

Fika Ayu Widyanita, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan E-Commerce Shopee


Terhadap Kepuasan Konsumen Shopee Indonesia Pada Mahasiswa FE UII
Pengguna Shopee (Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia), April 2018.

Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam,


Yogyakarta:Magistra Insania Press bekerjasama dengan Magister Studi
Islam Universitas Islam Indonesia, 2004.

Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, Makasar:


Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2018.

Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Julia Chandra Eko P, Pengaruh Strategi Pemasaran Melalui Sosial Media dan
Review Produk dari Marketplace Shopee Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi pada Remaja di Indonesia), (Skripsi Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta), Januari 2019.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Kurniasari, Ita Mariana, Pemeriksaan Operasional Sebagai Alat Bantu Manajemen


Dalam Meningkatkan Income Perusahaan Khususnya di Bidang Ticketing
Pada PT KAI (Thesis Universitas Kristen Maranatha), 2008.

Made Restu Handika, Agus Fredy Maradona, Gede Sri Darma, Strategi
Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial
Instagram,Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 15 No. 2, Mei 2018.

Marius P. Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo, Persada,


1999.

M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat,


2007.
Muhammad Gade, Teori Akuntansi, Jakarta: Almahira, 2005.
M. Sururi, Transaksi E-commerce Dalam Perspektif Bisnis Syariah.Jurnal Al-
Tasryee, Vol. 2 No. 2, Juli 2017.

Nasrullah HS, Zaki Fuad, Muhammad YASIR Yusuf, Analisis Tindakan


Perataan Laba Dalam Meraih Keuntungan Perusahaan Ditinjau Menurut
Etika Ekonomi Islam. Share, Vol. 3 No. 2, Juli-Desember 2014.

Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi
dan Isu-Isu Kontemporer, Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2017.

Penda Sudarto Hasugian, Perancangan Website Sebagai Media Promosi dan


Informasi, Journal Of Informatic: Pelita Nusantara, Vol. 3 No. 1, Maret
2018

Periamsyah, Subhan, Azhar Syahab, Analisis Sistem E-Commerce Pada


Persuahaan Marketplace Mobile Shopee di Indonesia. Seminar Nasional
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Juli 2018.
Philip Kotler, et. al. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Yogyakarta: Andi,
2000.

-------. Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1,


Jakarta: Erlangga, 2006.
-------. Dasar-dasar Pemasaran Jilid Satu, Jakarta: Prenhallindo, 1997.

-------. Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas,


Jakarta: Erlangga, 2009.

-------. Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jakarta: Salemba, 2001.

Promosi Efektif dengan Web, Yogyakarta: Andi, Wahana Komputer, 2003.

P3EI UII Yogyakarta, Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Rafika Insan Sakinah, Transaksi Jual Beli Online (E-Commerce) Dalam


Perspektif Hukum Islam, (Skripsi Universitas Alauddin Makassar Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Makassar Juni 2016).

Rahmawati, Pengaruh Harga dan Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian


Konsumen Shopee,Jurnal Riset Sains Manajemen, Vol. 2 No. 4, 2018.

Ramsiah Tasruddin, Strategi Periklanan Yang Efektif, Jurnal Al-Khitabah, Vol. 2


No. 1, Desember 2015.

Richard Sandhusen, Marketing, Hauppauge New York: Barron’s Educational


series, 2008.

Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid Satu, Jakarta:
Erlangga, 2007.

Rusydi Abubakar, Manajemen Pemasaran, Bandung: Alfabeta, 2018.

Siti Aminah, Tinjauan Islam Terhadap Konsep Dan Strategi Promosi Perusahaan
Provider Telekomunikasi di Makassar, (Skripsi Universitas Alauddin
Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam, April 2018).

Siti Munawaroh, Analisis Pencapaian Laba Pada PT Pos Indonesia (Persero)


Tanjung Redeb, Accountia: Accounting, Trusted, Inspiring Aithentic
Journal, Vol. 3 No. 1, April 2019.
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Ilmu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press,
2010.

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

Sholekan, E-Commerce, Bandung: Telkom PDC, 2009.

Sugiarto, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: Andi, 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung:


Alfabeta, 2012.

Thamrin Abdullah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2016.
Wheny Khristianto, Totok Supriyanto, Sri Wahyuni, Sistem Informasi
Manajemen Pendekatan Sosioteknik, Jember: UPT Penerbitan UNEJ,
2015.

Willy Abdillah, Metode Penelitian Terpadu Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi,


2018.

Wilma Permatasari selaku owner AII Colection tentang data penjualan yang
diperoleh oleh penulis tanggal 25 Juli 2020.

Yolanda Olga Mongkol, Peran Pengambilan Keputusan Untuk Meningkatkan


Penjualan Bagi Revolt Industry dengan Menggunakan Media Sosial
Instagram,Jurnal Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 7 No. 1, 2018.
Yulianti, Analisis Startegi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial Instagram
Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop Ditinjau Dari
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Miandsha Shop Bandar
Lampung), (Skripsi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan), Oktober 2019.
Yulianto, dkk. Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-
Commerce dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi, Teknologi
Informasi dan Multimedia, ISSN. 2302-3805, Februari 2015.

Anda mungkin juga menyukai