Anda di halaman 1dari 48

PERACIKAN

SEDIAAN SERBUK

Estu Mahanani DS
Produk sediaan obat yang bermutu harus
memenuhi aspek:
- keamanan (safety)
- efektivitas (efficacy)
- stabilitas (stability)
- kenyamanan saat digunakan (acceptability)

Untuk bisa memenuhi kriteria tersebut


dikembangkan berbagai dosage form dengan
berbagai rute pemakaian
Contoh:
1. Anak-anak tak mampu menelan tablet dan
kapsul  dibuat sediaan sirup (acceptability)
2. Antibiotika mudah terurai dalam lingkungan
berair  dibuat sediaan sirup kering (stability)
3. Bahan aktif mengalami peruraian di lambung 
dibuat sediaan buccal, parenteral, atau
suppositoria (efficacy)
4. Bahan aktif bisa mengiritasi lambung  dibuat
sediaan enteric coated tablet (safety)
R/ Parasetamol 0.120 R/ Amoxycillin 2400 mg

Luminal 0.010 Paracetamol 1,6 g

Chlortimeton 0.001 CTM 4 mg 2 tab

SL q.s Prednison 5 mg 2 tab

m.f.l.a pulv.dtd No. XII m.f.l.a pulvNo. XII


S.1 dd pulv I
prn S.3 dd pulv 1

Pro: Neena 12 bulan Pro: Ahmad 3 tahun


1.1. SEJARAH SEDIAAN SERBUK
- Asal mula serbuk : dibuat dr. bagian tanaman
keras (akar, kulit kayu & kayu).
- Obat sintetik : kalomel, grm. Bismuth, merku-
ri & kapur.
- Bisa untuk pemakaian dalam & luar --> berupa
serbuk atau granul.
- Bisa dikemas sebagai serbuk terbagi atau
tidak terbagi.
- Preparat lain berbentuk serbuk:
• insuflasi (utk. telinga, hidung, tenggorokan)
• sirup kering
• injeksi kering
• inhaler serbuk kering
1.2. PENGERTIAN UMUM SERBUK

# K.F. : Partikel zat padat yang mempunyai


ukuran 0,1 - 10.000 

# Farmasi : Campuran homogen 2 atau lebih


bahan obat yang dihaluskan

# Farmakope Indonesia Edisi IV :


Sediaan Serbuk adalah “campuran kering
bahan obat atau zat kimia yg. dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar.
1.3. TUJUAN PEMBUATAN SED. SERBUK
1.3.1. Keuntungan Sed. Serbuk :
1. Kombinasi b.o. bervariasi sesuai kebutuhan pasien
2. Dosis lebih tepat sesuai keadaan pasien
3. Lebih stabil secara kimia dibdg. bentuk sediaan cair
4. Ukuran partikel kecil --> disolusi dlm. cairan tubuh
lebih cepat dibdg. kapsul, pil dan tablet.
5. Serbuk dg. dosis/vol. besar lbh. mudah diminum
oleh pasien.

1.3.2. Kerugian Sed. Serbuk :


1. Kurang baik utk. b.o. yg. tak tahan lembab/
kontak dg. udara
2. Obat yg. pahit, menyeb. muntah, korosif -->
sulit diatasi
3. Perlu waktu peracikan relatif lama
1.4. SYARAT/KARAKTERISTIK SED. SERBUK
1.4.1. Homogen --> setiap bag.camp. serbuk hrs.
mgd. bhn-bhn yg. sama dan dlm. perbdgan
yg sama pula.
--> dipengaruhi faktor :
a. Ukuran partikel
- perbedaan uk. besar --> campuran berlapis
--> sebelum dicampur hrs. dibuat sama dulu.
R/ Vitamin C ---> serbuk halus
Sacch. Album ---> kristal

b. Densitas/BJ
- perbedaan besar --> campuran berlapis
- atasi dg. mixing tumbler / poedermengdoos
1.4.2. Kering
---> tidak boleh menggumpal atau mengandung
air, krn. mgd. bahan yg. higroskopis,
efloresen, deliquesen ataupun campuran
eutektik.

1.4.3. Derajat kehalusan tertentu


Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, maka:
- serbuk lebih homogen
- disolusi makin cepat shg. kadar obat dlm. drh.
yg. tinggi cepat dicapai
- dg. permukaan yg. luas --> memberi daya
adsorpsi yg. besar --> penting utk. serbuk
antasida, anti diare dan antidotum.
AYAKAN DALAM FARMASI

F.I. : derajat kehalusan dinyatakan dengan


nomor pengayak.

Nomor menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54cm


dihitung searah dg. panjang kawat.
- satu nomor : semua serbuk dapat melalui
pengayak dg. nomor tsb. (mis. no. 85).
- dua nomor : semua serbuk dpt. melalui penga-
yak dg. nomor terendah dan tdk. lebih dari
40% melalui pengayak dg. nomor tertinggi
(mis. no. 44/85).
1.5. MACAM SEDIAAN SERBUK

1. Serbuk terbagi /pulveres


- dosis tunggal --> dibungkus

2. Serbuk tidak terbagi / pulvis


- dosis ganda --> jumlah > --> ditakar sendiri
oleh pasien
- obat dalam : - serbuk antasida
- serbuk effervescent
- obat luar : - serbuk tabur
- serbuk gigi
1.6. FORMULA UMUM SEDIAAN SERBUK
R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu

1.6.1. Bahan Obat :


1. Padat : asetosal, parasetamol, dll.
2. Setengah padat : ekstrak kental, adeps lanae
3. Cair : tingtur, ekstrak cair

1.6.2. Bahan Pembantu --> Ditambahkan untuk :


- menambah bobot/volume sediaan
- memperbaiki rasa
Misal : talk, saccharum lactis, glukosa, sakarin
1.7. CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK
TAHAPAN pembuatan serbuk terbagi:
A. Memperkecil ukuran partikel :
- penggerusan
- penggilingan
- pulverization by intervention
B. Pencampuran : - cara spatulasi
- cara penggerusan
- pengayakan
- penggulingan
C. Membagi serbuk :
- penimbangan
- blocking and dividing
- visual
- pengukuran
D. Membungkus
A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O. --> 3 cara:
A.1. Penggerusan /trituration
--> dg. menggerus bhn. dlm. mortir dg. stamper
- penekanan --> pengecilan ukuran partikel
- pengadukan --> pencampuran agar homogen
* Mortir & stamper bisa terbuat dr. kaca, por-
selin, dan besi.

A.2. Penggilingan / levigation


--> dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg. tdk.
mudah menguap & tdk. melarutkan bhn. tsb)
--> digiling dlm. mortir ad konsistensi kental
--> jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
Mis. : ZnO + gliserin aa --> gerus kuat
A.3. Pulverization by intervention
--> proses memperkecil uk. part. dg. pertolong-
an bhn. kedua/pelarut yg. mudah dipisahkan
setelah proses berakhir.
--> pelarut : pelarut organik yg. mdh. menguap
- alkohol, eter, aseton.
--> bahan obat : kamfer, mentol, as. salisilat,
naftol, as. benzoat.
--> cara penghalusan :
bhn. obat + pelarut ad tepat larut --> + bhn.
padat inert --> aduk ad kering & homogen

(b.o. dlm. kead. terlarut --> ia berada dlm uk. koloid


--> bila di+ bhn. pdt. lain --> digerus -->
--> setelah pelarut menguap --> b.o. tetap dlm.
ukuran halus).

B. Pencampuran Bahan-bahan
B.1. Spatulasi
--> Utk. bhn. jumlah kecil dan halus
--> Cara : dicampur di atas kertas/papan pil dg.
pertolongan sudip/spatel
--> Kerugian :
- Homogenitas kurang terjamin --> tdk. co-
cok utk. : - serbuk jumlah >
- b.o. yg. poten
B.2. Penggerusan
--> Bhn. digerus dlm. mortir --> utk. mendptkan:
- ukuran partikel yg. kecil
- campuran yg. homogen
--> Cara : mencampur b.o. satu per satu, sedikit
demi sedikit --> dimulai dr. b.o. yg. jumlahnya
sedikit.
--> Geometric dilution method :
- b.o. (a) + bhn. pengisi (a) --> gerus homogen
(2a)
- (2a) + bhn. pengisi (2a) --> gerus homogen
(4a) --> dst.
--> Utk. melihat homogenitas :
dpt. ditambah zat warna (< 0,1%)
B.3. Pengayakan
--> utk. bhn. yg. ringan & mudah mengalir
--> Cara : bhn. ditaruh di ayakan --> diayak

B.4. Penggulingan/tumbling
--> utk. bahan yg. ringan, tdk. boleh ditekan, &
memp. perbedaan BJ besar
--> Cara : serbuk diguling-gulingkan dlm. wadah
tertutup rapat
--> pencampuran serbuk dg. tekanan minimum
--> tdk. terjadi pengecilan ukuran partikel
C. Membagi Serbuk
C.1. Penimbangan
C.2. Blocking and dividing
C.3. Visual
C.4. Pengukuran

--> umum digunakan : cara visual


Kecuali : Dosis > 80% --> harus ditimbang
satu per satu

# Cara Visual :
- Sekali membagi maks. 10-20 bagian
- Mis. 10 bagian --> dibagi 2 sama banyak dg.
timbangan --> masing2 dibagi 5 scr. visual
Membagi Serbuk secara visual
D. Membungkus serbuk
--> umumnya : dg. kertas perkamen
--> bisa juga : kertas berlilin, kertas perak, dll.
--> bungkus hrs. mudah dilipat & tidak menghi-
sap air.

1.8. WADAH
--> tertutup baik
--> melind. dr. cahaya, udara (lembab, O2, CO2)
--> mencegah menguapnya bhn. dlm. serbuk
--> mudah mengambil sediaan dr. wadahnya
--> bisa pakai dos serbuk, pot, botol mulut
lebar
1.9. PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG.
BAHAN BERSIFAT KHUSUS

1. Bahan Obat Padat


a. B.O. berkhasiat keras/jumlah <<
b. Serbuk menjadi basah
1. Bhn. Higroskopis dan delikuesen
2. Bhn. Eflorescen
3. Campuran eutektik
c. Tablet dlm. sed. serbuk
d. Kapsul dlm. sed. serbuk
2. B.O. semi padat
3. B.O. cair
a. Tingtura c. Sari kental
b. Sari cair d. Cairan non alkoholis
1.9.1. Bahan Obat Padat
a. Berkhasiat Keras/jumlah <<
- Homogenitas --> dg. me+ zat warna
- Berat < 50 mg --> pengenceran
10 bungkus:
Mis. : R/ Atropin SO4 0,75 mg -> 7,5mg < 50mg
S.L. q.s.
m.f. pulv. d.t.d. No. X

Cara: 1. Timb. Atr. SO4 50mg


2. Timb. SL & z. warna q.s. ad 1000 mg
3. (1) + (2) (geometric dilution) --> gerus
ad homogen
4. (3) timbang yg. diperlukan (=150 mg)
B. Serbuk menjadi basah

B.1. B.O. Higroskopis dan Delikuesen


- serbuk menjadi lengket / pasta
- mis. NH4Br, NH4Cl, NH4I, NaBr, NaI,
ephedrin, dll.
- Mengatasi :
# digerus dlm. mortir kering & hangat
# ditambah absorben : MgO, MgCO3
# bungkus yg. baik & rapat
- Bhn. delikuesen sebaiknya tdk dibuat sed.
serbuk
B.2. B.O. bersifat efloresen
--> bila diserbuk --> melepaskan air kristal -->
serbuk lembab
Mis. asam sitrat, FeSO4
--> Mengatasi :
1. Diganti bentuk anhidrus --> dg. jumlah
sesuai
2. Panaskan pada temperatur tertentu ad
berat konstan

B.3. Campuran eutektik


--> serbuk menjadi basah
Mis. kamfer dg. mentol (53-74% mentol)
-Mengatasi :
1. Ditambah absorben : amilum, MgCO3, MgO
--> msg2 bahan dicampur dulu dg. absorben
2. Diberikan terpisah
3. Campuran eutektik yg. mencair --> khasiat
tdk. berubah --> biarkan mencair kmd. di +
absorben

C. Tablet dlm. Sediaan Serbuk

1. Tablet digerus --> campur dg. bahan lain


2. Jumlah tablet dlm. pecahan (mis. 4,5 tabl.)
--> ditimbang 5 tabl. --> digerus halus --> di-
timbang lagi seberat 4,5/5 X berat 5 tablet.
Contoh : 10 bungkus
:
R/ Pehachlor tab. 3/4 7,5 tablet
Panadol tab. 1/2 5 tablet
m.f. pulv. d.t.d. no. X
E. Kapsul dlm. Sediaan Serbuk

1. Juml. kapsul bulat --> keluarkan isinya -->


digerus halus --> dicampur dg. b.o. lainnya
2. Juml. kapsul pecahan (mis. 5,8 kapsul) -->
ambil 6 kapsul --> timbang seluruh isinya -->
gerus homogen --> timbang 5,8/6 X berat
isi 6 kapsul

Contoh : 12 bungkus
R/ Amoxycillin mg 200 2400 mg
S.L. q.s.
m.f. pulv. d.t.d. No. XII
1.9.2 B.O. Setengah Padat dlm. Sediaan Serbuk
- Ekstrak kental :
--> larutkan dlm. pelarut organik yg. sesuai
di mortir hangat --> + bahan pengering
yg. inert (S.L., Amylum, Radix Liq.)
--> Ekstr. Belladon & Ekstr. Hyosciami +
alkohol 70 %
--> Ekstr. Cannabis indicae + alkohol 90 %

- Adeps lanae & vaselin :


* Jumlah < --> larutkan dlm. pelarut organik
yg. sesuai --> + bahan pengering yg. inert
* Jumlah > --> dilumerkan di atas penangas
air --> + bahan pengering yg. inert
1.9.3 B.O. Cair dlm. Sediaan Serbuk
a. Tingtura
1. Bhn. berkhasiat tahan pemanasan :
mis. Tingtura Opii
- Juml. < --> langsung ditambahkan di mor-tir
hangat --> + bhn. pengering
- Juml. > --> diuapkan di m.h. ad 1/3 bagian
--> + bhn. Pengering
2. Bhn. berkhasiat tdk. tahan pemanasan :
- Dpt. diganti dg. komponennya (mis. TOB) -
-> ambil komponennya tanpa bhn. Cairnya
- Tdk. dpt. diganti (mis. TOC) --> uapkan pd.
suhu rendah ad 1/3 bag. --> + bhn.
pengering
B. Ekstrak Cair
--> sama dg. pengerjaan tingtura
--> bila diketahui sisa keringnya --> ganti dg. ekstrak
keringnya.

C. Ekstrak Kental
--> B.O. dlm. mortir hangat + pelarut yg. se-suai ad
larut --> + bhn. pengering yg. Inert
- Pelarut : tgt. yg. digunakan dlm. pembuatan ekstrak
tsb. (mis. alkohol 70% utk. Ekstr. Belladon & Ekstr.
Hyosciami, Alkohol 90% utk. Ekstr. Cannabis indicae)
- Bhn. Pengering : S.L., Amylum, Radix Liq.
D. Cairan Non Alkoholis dlm. Sediaan Serbuk
Mis. Liquor Arsenicalis Fowleri --> 1% As2O3
-Juml. < --> langsung ditambahkan
-Juml. > --> diuapkan di atas p.a. ad 1/3 --> + bhn. Pengering

E. Miny. Atsiri dlm Elaeosacchara (gula-minyak)


-Campuran dari : 2 g Saccharum album + 1 tetes Minyak atsiri -
Mis. : Elaeosacchara Foeniculi
Elaeosacchara Citri
- Jika dlm. serbuk ada b.o. lain --> m. atsirinya di+kan terakhir

- Jika jumlah Elaeosacchara tidak genap (mis. 3 g) --> dibuat


dulu sejumlah 4 g Elaeosac- chara (4 g gula + 2 tts. Miny.
Atsiri) --> di- timbang sejumlah 3 g.
1.10. MACAM SEDIAAN PULVIS
1. Serbuk Tabur/Pulvis adspersorius
- F.I. Edisi IV :
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk
penggunaan topikal
- Syarat khusus :
(Selain homogen, kering, derajat kehalusan
ttt.)
a. Bebas dr. sifat fisis yg. dpt. menyebabkan
iritasi
b. Mudah mengalir, dpt. tersebar merata, dpt
melekat pd. kulit
c. Bila perlu mampu menyerap cairan
- Pemakaian : tdk. boleh digun. pd. luka terbuka
- Bahan Penyusun
* Berdasarkan sifat/fungsi :
1. Sbg. absorbent :
- kaolin, amilum, talk
2. Sbg. Pelincir & pendispersi :
- Zn Stearat, amilum, talk
3. Sbg. pelekat :
- Zn Stearat, Al Stearat, Mg Stearat, La-
nolin dlm. Juml. <
4. Sbg. bahan obat :
- antimikroba : Sulfa, Antibiotik, Sulfur
- adstringen : As. Tanin, AlCl3, ZnO
- pendingin & antigatal : kamfer, mentol
# Pengayakan :
- Serbuk tanpa lemak : ayakan No. 60
- Serbuk mgd. lemak : ayakan No. 44

# Cara Pembuatan :
- Sama spt. sediaan serbuk pada umumnya
- Penambahan miny. atsiri --> sbg. corrigen
--> ditambahkan setelah serbuk diayak
- Pengayakan : setelah bahan-bahan dicampur
semua --> serbuk tabur harus diayak

# Contoh serbuk tabur :


- Pulvis Acidi Salicylici cum Talco
- Bedak Purol
2. Serbuk Effervescent
-Sediaan padat untuk pemakaian dalam yg. t.d.
campuran asam dan basa yg. akan mele- paskan gas
CO2 bila dilarutkan dlm. air sebelum diminum.

-Tujuan :
1. Menutup rasa tidak enak (pahit)
2. Mempercepat penyerapan
3. Relatif lebih stabil dp. Potio effervescent
4. Efek psikologik

- Formula Umum : R/ Asam


Basa
Asam : - organik : asam sitrat, asam tartrat
- anorganik : Na. Bifosfat
Basa : - Na. Bikarbonat

-Serbuk dibuat granul --> uk. part. > --> kec.


reaksi < --> sed. lebih stabil
-Jumlah asam
-basa harus ekivalen
-Agar rasa enak --> jumlah asam dilebihkan
-Hasil yg. baik : R/ Asam sitrat 19 %
Asam tartrat 28 %
Na bikarbonat 63 %
- Sebagai pemanis : gula, sakarin
3. Serbuk Gigi
Mengandung : - bahan penggosok
- deterjen / sabun
- flavor

Macam bahan:
-Penggosok/abrasive : CaCO3
-Penyabun : Sapo medicatus, Na-lauril SO4
-Pemanis : Saccharin Na
-Flavor : Ol. Menthae Piperitae
-Pewarna : Karmin
-Obat : NaF, ZnSO4, NaCl
1.11. WADAH SEDIAAN SERBUK
* Kuat
* Dapat melindungi serbuk dari :
- cahaya
- udara
- lembab
* Rapat --> dapat mencegah menguapnya bahan
* Sediaan mudah terambil
* Wadah bervariasi --> tergantung kebutuhan
* Contoh : doos serbuk, pot, botol mulut lebar
RUMUS PERHITUNGAN DOSIS ANAK BERDASAR UMUR
Young : Untuk anak dibawah 8 tahun

Dilling: Untuk anak diatas 8 tahun

Cowling:

Keterangan: DI = Dosis Infans (anak)


Dd = Dosis dewasa
n = Tahun

RUMUS PERHITUNGAN DOSIS BERDASAR BERAT BADAN


Clark:

Keterangan: Wa = BB anak dalam pounds (Lbs)


Wd = BB dewasa = 150 Lbs
1 Lbs = 0.454 kg
Contoh perhitungan
dosis maksimum anak
R/ Acetosal 0,250 Penyelesaian:
Sach. Lact qs
m.f.l.a. pulv. dtd.No XII  DM Asetosal sekali pakai untuk
s.prn.4.dd.I 4th = DIp(4)
Pro: An. Fandi (4 tahun)

Dalam FI ed. III tertulis :


Acetosal
 DM untuk dewasa (Dd):
 DM 1xp/DM 1xh :  DM Asetosal sehari untuk 4th =
 1000 mg/8ooo mg (FI III) DI h(4)
DM Infans 4 th  Dihitung dengan
Rumus Young
R/ Acetosal 0,250 • Penyelesaian:
Sach. Lact qs • Perbandingan DP terhadap
m.f.l.a. pulv. dtd.No XII DM dalam % :
s.prn.4.dd.I
Pro: An. Fandi (4 tahun)  Sekali Pakai
• 1xp = 250 mg/250 mg x 100%
• = 100%  Tepat Dosis
 DM untuk 4th setelah dihitung
dengan Rumus Young :  Sehari
 DM 1xp/DM 1xh : • 1xh = 4x 250 mg/2000 mg x 100%
 250 mg/2ooo mg • = 50% < 100%

• Kesimpulan  dosis yang


tertera pada resep tidak
overdose
PUSTAKA

Allen, L.V., 1998. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical


Compounding, Washington, D.C.: American Pharmaceutical
Association, pp. 157-165.
Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form design
2nd edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543.
Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia edisi III,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
King, R.E., 1984. Dispensing of Medication 9th edition, Easton
Pennsylvania: Mack Publishing Company, pp. 100-108.
Thompson, J.E., 2004. A practical guide to contemporary pharmacy
practice 2nd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
CONTOH:
dr. Tika Sismiyati,SpA. Diminta membuat 10 bungkus puyer, masing2
SID 99.001/ID/III/99 dengan dosis seperti tertulis dalam resep
(dtd). Jika setiap bungkus puyer dibuat 300
Jl. Srikaton no. 75 Demak mg beratnya, maka:
1. PCT 10 x 0,150 = 1,500 g
Demak, 30/04/16
………… 2. Lum 10 x 0,010 = 0,100 g
3. Gluc 10 x 0,300 – 1,600 = 1,400 g
R/ Parasetamol 0,150
Luminal 0,010
Glucose q.s. Cara peracikan:
m.f.l.a. pulv. dtd No X 1. Timbang 100 mg Luminal  gerus ad halus +
karmin qs  aduk ad homogen
S 3 d d pulv I (prn) 2. Timbang glucose 1,4 g  gerus ad halus.
3. (1) + (2) secara geometric dilution  aduk ad
homogen.
4. Timbang parasetamol 1,5 g  gerus ad halus.
5. (3) + (4)  aduk ad homogen.
6. (5) dibagi 2 aa dengan timbangan  masing2
dibagi 5 secara visual  dibungkus  masuk
wadah, beri etiket putih dan label NI.

Meli
Pro : ..………………………… Umur : ……..
Alamat : ……………………………………....

Anda mungkin juga menyukai