Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

EKONOMI MAKRO
ACARA X TEORI EKSPOR IMPOR DAN BOP

Disusun Oleh :
Kelompok 38
Deah Ayu Mega Agustiani H0419011
Devina Rahmawati H0419012
Elisa Tri Rahmawati H0419017
Elshafia Alya Desia N H0419018

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpiahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Ekonomi Makro yang merupakan tugas untuk melengkapi nilai akademik mata
kuliah Ekonomi Makro di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng. Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Tim Dosen pengampu Mata Kuliah Ekonomi Makro yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Tim Co-Assisten yang telah memberikan bimbingan dalam praktikum dan
penyusunan Laporan Praktikum Ekonomi Makro.
5. Rekan-rekan Program Studi Agribisnis serta semua pihak yang telah
membantu dalam hal penyusunan Laporan Ekonomi Makro ini.

Penyusunan laporan ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Penulis


menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Praktikum
Ekonomi Makro ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap agar laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................v
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Perumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Praktikum Ekonomi Makro.......................................................2
D. Manfaat Praktikum Ekonomi Makro.....................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
III. METODOLOGI.........................................................................................8
A. Metode Penentuan Lokasi......................................................................8
B. Jenis dan Sumber Data...........................................................................8
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................8
D. Metode Analisis Data.............................................................................9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................10
A. Neraca Pembayaran (Balance of Payment) Negara Singapura..............10
B. Ekspor dan Impor Singapura..................................................................11
C. Trend Komoditas Singapura..................................................................12
D. Penanaman Modal Asing (PMA) Singapura..........................................13
V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Trend Komoditas Ekspor Singapura Tahun 2016-2019................... 12


Tabel 4.2 Penanaman Modal Asing (PMA) Singapura Tahun 2016-2020...... 14

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 BOP (Balance of Payment) Negara Singapura Tahun 2018-2021. . 10


Grafik 4.2 Data Ekspor Singapura Mei 2020-April 2021................................. 11
Grafik 4.3 Data Impor Singapura Mei 2020-April 2021.................................. 12
...............................................

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan aspek penting bagi suatu negara.
Perdagangan Internasional terjadi karena adanya perbedaan sumber daya
manusia, sumber daya alam, seperti iklim dan letak geografis serta perbedaan
keasaan ekonomi dan sosial yang tersedia pada suatu negara. Perbedaan-
perbedaan yang terdapat pada masing-masing negara tersebut yang
menimbulkan perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta
mutu dan kuantumnya. Kegiatan perdagangan Internasional dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan standar hidup negara tersebut. Salah satu cara
suatu negara melakukan perdagangan Internasional adalah dengan cara
melakukan kegiatan ekspor. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara ke negara lainnya. Impor adalah arus kebalikan dari
ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke
negara tersebut.
Sistem transaksi internasional sering disebut dengan sistem pembayaran
internasional. Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Balance of
Payment (BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang
seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer
keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk
luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun. Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (resident) suatu negara
dengan penduduk negara lainnya (non resident) dalam jangka waktu tertentu.
Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan
sangat bergantung pada ekspor dan impor. Ekspor utama Singapura ada di
sektor elektronik, bahan kimia, dan jasa, sehingga memungkinkan Singapura
untuk mengimpor barang mentah yang tidak dimiliki. Pertumbuhan ekonomi

1
2

Singapura terus meningkat, hal ini tentu saja berdampak baik bagi peningkatan
Balance of Payment (BOP).
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam praktikum Ekonomi Makro Acara 10 antara lain
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi Balance of Payment (BOP) di Singapura?
2. Bagaimana ekspor dan impor di Singapura?
3. Bagaimana trend komoditas unggulan yang mendukung kegiatan ekonomi
di Singapura?
4. Bagaimana Penamaan Modal Asing (PMA) di Singapura?
C. Tujuan Praktikum Ekonomi Makro
Tujuan dari pelaksanaan praktikum Ekonomi Marko Acara 10 antara lain
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengetahui Balance of Payment
(BOP) di Singapura.
2. Mahasiwa dapat mengetahui ekspor dan impor di Singapura.
3. Mahasiswa mengetahui trend komoditas unggulan yang mendukung
kegiatan ekonomi di Singapura
4. Mahasiswa dapat mengetahui Penanaman Modal Asing (PMA) di
Singapura.
D. Manfaat Praktikum Eknomi Makro
Adapun manfaat dalam Laporan Praktikum Ekonomi Makro yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi mahasiswa, untuk menambah wawasan tentang penerapan teori
ekonomi makro serta sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah
Ekonomi Makro di semester IV.
2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum dapat mendukung
kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
3. Bagi pemerintah, hasil praktikum ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran dari mahasiswa mengenai identifikasi, rumusan masalah dan
3

akar masalah, analisis dinamika determinan utama ekonomi makro dalam


perekonomian berkelanjutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Balance of Power (BOP)


BOP (Balance of Payment) atau neraca pembayaran merupakan suatu
catatan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh
penduduk (residen) suatu negara dengan penduduk negara lainnya
(nonresident) dalam jangka waktu tertentu. Definisi diatas terdapat beberapa
pengertian penting yang perlu diuraikan, yaitu mengenai catatan sistematis,
transaksi ekonomi, penduduk. BOP disusun secara sistematis, yaitu dengan
mengelompokkan transaksi ekonomi secara berurutan, mulai dari transaksi
riil dan transaksi keuangan yang menggambarkan lalu lintas sumberdaya
sampai dengan hasil akhir yang menggambarkan deficit atau surplus
keseluruhan transaksi. Transaksi ekonomi yang dicatat dalam BOP
merupakan transaksi yang menimbulkan terjadinya perpindahan kepemilikan
aset dan kewajiban antara penduduk dengan bukan penduduk. Pengertian
penduduk dalam BOP berbeda dengan pengertian penduduk dalam kehidupan
sehari-hari (Sugiyono, 2017).
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang
menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di
antara suatu negaradengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca
pembayaran (balance of payment) merupakan dokumen sistematis dari semua
transaksi antara penduduk satu negara lain dalam jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Penduduk di sini adalah individu, badan hukum dan
pemerintah. Individu dimaksudkano rang yang bertempat tinggal dan
mempunyai mata pencaharian di negara tersebut. balance of payment (BOP)
adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi
ekonomi yang meliputi perdagangan barang atau jasa, transfer keuangan dan
moneter antar penduduk suatu negara danpenduduk luar negeri (rest of the
world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun (Anisa, 2017).
B. Ekspor
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan
sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang

4
5

telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada
umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor adalah bagian
penting dari perdagangan internasional, pengaruh ekspor terhadap
perdagangan internasional dan perkembangan ekonomi sebuah negara sangat
besar. Ekspor berpengaruh terhadap nilai tukar, hal tersebut sesuai dengan
teori Balance of Payment (BOP), ekspor sering menjadi faktor yang dapat
mendorong naik dan turunnya kurs mata uang suatu negara (Silitonga et al.,
2017).
Salah satu fitur mencolok dari kinerja perdagangan Singapura telah
merubah komposisi ekspor terhadap modal semakin tinggi dan produk
keterampilan insentif. Komposisi ekspor domestik nonminyak, komponen
terbesar dari ekspor Singapura bergeser dari tradisional, produk nilai tambah
menjadi rendah seperti makanan dan minuman, furnitur, dan pakaian lebih
padat modal ke nilai tambah produk yang lebih tinggi seperti elektronik dan
bahan kimia. Bahkan di dalam sektor elektronik, ekspor menjauh dari
elektronik konsumen akhir yang lebih rendah pada awal 1980-an, ke
perangkat-perangkat seperti disk drive pada akhir 1980-an dan 1990-an serta
semikonduktor dari pertengahan 1990-an (Anwar dan Yuangga, 2019).
C. Impor
Perdagangan internasional atau bisnis internasional terutama dilaksanakan
melalui perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli internasional dikenal dengan
sebutan perjanjian ekspor impor. Kegiatan dalam jual beli semacam ini
kegiatan jual disebut ekspor dan kegiatan beli disebut impor. Perjanjian
ekspor impor pada hakikatnya tidak berbeda dengan perjanjian jual beli pada
umumnya, namun beberapa hal menyebabkan ekspor impor berbeda, antara
lain pembeli dan penjual dipisahkan oleh batas-batas negara, barang terkena
kepabean, serta terdapat berbagai perbedaan seperti bahasa, mata uang,
kebiasaan dalam perdagangan, dan hukum. Menurut Pasal 1 butir 13 UU No.
10 Tahun 1995, definisi impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam
daerah pabean. Perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor
6

tersebut disebut importir. Importir memikul tanggung jawab kontraktual atas


terlaksananya dengan baik barang yang diimpor. Importir umumnya terdiri
atas pengusaha impor, approved importer (approved traders), importir
terbatas, importir umum, agent importers, buying agent (Sutedi, 2014).
Singapura merupakan salah satu negara Asia yang paling terpengaruh oleh
pergerakan harga minyak dunia karena ketergantungannya pada impor
minyak. Menurut EIA(2013), pemerintah Singapura telah mengumumkan
misinya untuk meningkatkan pangsa pasarnya dalam pengilangan dan
menjadi pemimpin perdagangan minyak. Selain itu, Malaysia dan Indonesia
memasok gas alam ke Singapura; pemerintah Singapura mempromosikan
penggunaan gas alam di negara itu untuk mengimpor gas alam cair dan
diversifikasi pasokan sedang dibangun pada 2013. Selain itu, pemerintah
Singapura memiliki rencana dan proyeksi lain yang pasti mempengaruhi
kegiatan impor di Singapura. Permintaan energi berkontribusi terhadap
peningkatan impor secara keseluruhan di Singapura (Katircioglu, 2018).
D. Neraca Modal
Neraca pembayaran dapat diartikan sebagai ringkasan transaksi pada suatu
negara tertentu antara warga negara domestic dan asing pada suatu periode
tertentu. Isi laporan neraca pembayaran yang paling penting adalah neraca
berjalan dan neraca modal. Neraca modal meliputi 2 golongan yaitu aliran
modal jangka panjang dan aliran modal swasta. Aliran modal meliputi aliran
modal resmi dan investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain.
Neraca modal dibagi menjadi 3 bagian: 1) Investasi langsung yang terjadi
ketika investor memperoleh suatu kontrol atas bisnis luar negeri, 2) Investasi
portofolio menunjukkan penjualan dan pembelian atas aset keuangan luar
negeri, 3) Investasi lain yang meliputi transaksi dalam mata uang, deposita
bank, kredit perdagangan, dan sebagainya (Indiarti., et al 2020).
Adapun 2 komponen utama dalam neraca pembayaran internasional yaitu
neraca transaksi berjalan dan neraca modal. Neraca transaksi berjalan adalah
suatu neraca yang merangkum seluruh penjualan dan pembelian berbagai
barang dan jasa pendapatan investasi dan transfer unilateral dari suatu negara.
7

Sedangakan neraca modal adalah perubahan asset milik warga yang ada di
luar negeri serta asset milik asing yang ada di dalam negeri, di luar asset asset
cadangan resmi. Dalam neraca transaksi berjalan dicatat setiap transaksi yang
menyebabkan pertukaran barang dan jasa serta, penerimaan deviden serta
adanya penerimaan hadiah dan bantuan. Sedangkan dalam neraca modal
dicatat setiap transaksi berupa penanaman modal asing maupun investasi
pertofolio dalam bentuk investasi finanasial (saham, obligasi, dan commercial
papers) (Leonufna et al.,2016).
III. METODOLOGI
A. Metode Penentuan Lokasi
Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling.
Metode purposive sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel
yang sering digunakan dalam penelitian secara bahasa yaitu berarti sengaja.
Purposive yaitu pemilihan lokasi melalui pilihan-pilihan berdasarkan
kesesuaian karakteristik yang dimiliki lokasi penelitian sesuai dengan tujuan
penelitian. Penelitian menentukan lokasi dengan sengaja tidak secara acak.
Kriteria atau pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan lokasi Korea
Utara sebagai lokasi penelitian karena negara Korea Utara menerapkan
perekonomian secara tertutup sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder
adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder
diperoleh dengan metode pencatatan melalui media perantara seperti buku
catatan bukti yang telah ada atau arsip baik yang dipublikasikan maupun tidak
dipublikasikan. Peneliti dapat melakukan kunjungan ke perpustakaan pusat
untuk membaca dan mencari data yang terkait dengan penelitian. Pencatatan
dilakukan secara cermat dan sistematik mengenai topik penelitian. Data
sekunder pada penelitian ini berupa pengertian ekonomi tertutup, sistem
perekonomian tertutup pada Korea Utara, dan data tabel atau grafik terkait
perekonomian tertutup.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan.
Teknik pengumpulan data studi pustaka dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang relevan atau sesuai yang dibutuhkan untuk
penelitian dari buku, artikel ilmiah, beritas, maupun sumber kredibel lainnya
yang reliable dan juga sesuia dengan topic penelitian yang dilakukan. Bahan
pustaka dapat diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses
secara online. Studi kepustakaan menjadi bagian penting kegiatan penelitian

8
9

karena dapat memberikan informasi tentang penelitian yang dilakukan. Studi


kepustakaan umum dilakukan oleh peneliti dalam mencari data tanpa
langsung terjun ke lapangan cukup dengan menganalisis data yang ada dalam
pustaka. Pengumpulan data melalui studi pustaka merupakan wujud bahwa
telah banyak laporan penelitian yang dituliskan dalam bentuk buku, jurnal,
publikasi dan lain-lain. Hasil laporan penelitian akan menjadi data lebih lanjut
yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut pula, hal
itu terjadi karena sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
pernah terjadi di waktu silam.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data dengan studi
kasus. Studi kasus berasal daru terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case
Study” atau “Case Studies”. Kata “Kasus” diambil dari kata Case yang
menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English
(1989; 173), diartikan sebagai 1) contoh kejadian sesuatu, 2) kondisi actual
dari keadaan atau situasi, 3) lingkungan atau kondisi tertentu tentang orang
atau sesuatu. Penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa studi kasus
adalah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara insentif,
terinci dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik
pada tingkat perorangan, sekelompok orang, atau organisasi untuk
memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut.
Studi kasus dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu, studi kasus
Retrospektif yang memungkinkan ada tindak lanjut penyembuhan atau
perbaikan dari suatu kasus. Tindak penyembuhan tidak harus dilakukan oleh
peneliti, tetapi oleh orang lain yang kompeten. Peneliti hanya memberikan
masukan dari hasil penelitian. Studi kasus yang kedua adalah studi kasus
Prospektif. Studi kasus ini diperlukan untuk menentukan kecenderungan dan
arah perkembangan suatu kasus. Tindak lanjut berupa penelitian tindakan
(Action Research) yang dilakukan oleh pihak lain yang kompeten. Studi kasus
yang diambil yaitu mengenai neraca pembayaran di Negara Singapura.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Neraca Pembayaran ( Balance of Payment) Negara Singapura


Neraca pembayaran (balance of payment) merupakan ringkasan yang
disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi dari suatu negara
dengan negara lainnya selama periode tertentu, (biasanya dalam kurun waktu
satu tahun). Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda
(double entry-bookkeeping). Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit
diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.
Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai
kredit dan diberi tanda positif, sebaliknya, transaksi yang mengeluarkan mata
uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif, dengan memakai
sistem pencatatan ganda, jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan
nol. Walaupun, pada kenyataannya neraca pembayaran mungkin tidak sama
dengan nol. Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen
utama, antara lain: rekening berjalan (current account), rekening modal
(capital account), dan rekening cadangan (reserve account). Berikut BOP
(Balance of Payment) negara Singapura pada Tahun 2018-2021
Grafik 4.1 BOP (Balance of Payment) negara Singapura pada Tahun
2018-2021

Sumber: Singapore Department Statistic


Berdasarkan dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa neraca
pembayaran di Singapura mengalami fluktuasi. Terlihat dari bulan Januari

10
11

2018- Januari 2021 yang terus mengalami flutuasi atau naik turun. Naik
turunnya neraca pembayaran ini disebabkan adanya resesi global yang
didorong oleh krisis keuangan global sehingga menyebabkan ekspor
manufaktur industri. Dilihat dari grafik dapat diketahui bahwa neraca
pembayaran paling tinggi pada bulan Januari 2019 sebesar Rp 37.992.100,00
dan terendah pada bulan April 2020 yaitu sebesar Rp30.166.900,00 dengan
rata-rata antara bulan Januari 2018- Januari 2021 sebesar Rp33.171.134.
B. Ekspor dan Impor Singapura
Ekspor diartikan sebagai kegiatan menjual barang tertentu dari
dalam ke luar negeri, sedangkan badan atau orang yang melakukan
kegiatan tersebut disebut eksportir. Barang yang dijual biasanya
merupakan hasil alam melimpah yang terdapat di dalam negara yang
melakukan kegiatan ekspor. Impor adalah suatu kegiatan pembelian
barang dari luar negeri yang kemudian material tersebut dijual di dalam
negeri untuk kebutuhan dalam negeri. Lembaga atau orang yang
melakukan kegiatan impor disebut importir. Berikut data mengenai
ekspor dan impor yang dilakukan oleh Singapura:
Grafik 4.2 Data Ekspor Singapura Mei 2020-April 2021

Sumber : Singapore Department Statistic


Berdasarkan data nilai ekspor Singapura pada Mei 2020 – April 2021
diatas menunjukan bahwa pada bulan Mei 2020 sampai Agustus 2020
mengalami kenaikan dari Rp 27.456.841,00 hingga Rp 32.277.586,00.
Namun setelahnya mengalami penurunan hingga bulan Oktober 2020 menjadi
Rp 31.009.122,00. Mulai bulan November 2020 mengalami kenaikan hingga
12

nilai paling tingi yaitu sebesar Rp 39.587.095,00 dan mengalami penurunan


kembali di bulan April menjadi Rp 37.922.126,00. Nilai ekspor dapat
menambah pendapatan Singapura dalam menjual barang dan jasa kepada
negara lain.
Grafik 4.3 Data Impor Singapura Mei 2020-April 2021

Berdasarkan data nilai impor Singapura pada Mei 2020 sampai April 2021
diatas mengalami flutuasi. Grafik diatas menunjukan bahwa pada bulan Mei
2020 hingga September 2020 nilai impor di Singapura mengalami kenaikan
hingga sebesar Rp 28.189.671,00. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2020
mengalami penurunan menjadi Rp 26.842.223,00. Namun, mulai bulan
November 2020 sampai April 2021 nilai impor terus mengalami kenaikan
hingga nila impor tertinggi yaitu pada bulan November 2021 sebesar Rp
33.848.173,00. Nilai impor dapat mengetahui berapa biaya Singapura dalam
membeli barang dan jasa dengan negara lain.
C. Trend Komoditas Singapura
Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan
sangat bergantung pada ekspor dan impor. Barang ekspor utama di Singapura
berada di sektor aluminium, medicament, farmasi dan obat. Hal itu
memungkingkan untuk membeli sumber daya alam dan barang mentah yang
tidak ia miliki. Singapura merupakan negara yang minim sumber daya alam
sehinga untuk memenuhi kebutuhannya. Material yang telah diimpor dari
negara lain kemudian diolah kemudian diekspor ke negara-negara lain. Air
termasuk langka di Singapura. Air didefinisikan sebagai sumber daya yang
13

berharga di Singapura bersamaan dengan kelangkaan lahan yang dibantu


dengan beberapa proyek reklamasi.
Tabel 4.1 Trend Komoditas Ekspor Singapura Tahun 2015 – 2019

Komodita Jumlah (US$)


s 2015 2016 2017 2018 2019
Aluminiu 441.453.26 434.275.70 365.847.02 473.597.02 417.086.42
m 8 2 1 0 0
Medicam 5.742.464.1 5.737.807.1 6.245.085.2 7.952.225.5 7.466.328.9
ent 41 59 24 50 67
Farmasi 3.641.350.4 3.692.583.0 3.880.994.1 6.145.759.8 5.966.216.3
76 88 86 84 74
Sumber : CEIC
Berdasarkan Tabel 4.2 Trend Komoditas Ekspor Singapura Tahun 2015-
2019 dapat diketahui kegiatan ekspor di Singapura bersifat naik-turun. Ekspor
terbesar Singapura dalam kurun waktu 2015-2019 adalah medicament.
Ekspor medicament paling tinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar
US$7.952.225.550 dan paling rendah pada tahun 2016 sebesar
US$5.737.807.159. Singapura mengalami kenaikan pada ekspor medicament
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi dibidang kesehatan dan
kebutuhan akan obat yang meningkat. Trend komoditas ekspor terendah
Singapura adalah aluminium. Ekspor aluminium tertinggi terjadi pada tahun
2018 sebesar US$473.597.020, sedangkan eskpor terendah terjadi pada tahun
2017 sebesar US$434.275.702. Rendahnya nilai ekspor aluminium Singapura
dikarenakan sumber daya alam yang terbatas dan peraturan impor yang
berubah-ubah sehingga produksi aluminium menjadi terhambat.
D. Penanaman Modal Asing (PMA)
Singapura memiliki sistem ekonomi pasar berorientasi perdangangan yang
maju. Ekonomi Singapura merupakan salah satu yang paling terbuka di dunia.
Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat
bergantung pada ekspor dan impor. Singapura adalah ekonomi ekspor
terbesar ke-19 di dunia dan ekonomi paling kompleks ke 5 di dunia menurut
Economic Complexity Index (ECI). Tahun 2015, Singapura mengekspor US$
250 milyar dan mengimpor US$ 297 milyar, menghasilkan saldo
14

perdagangan negatif sebesar US$ 46,9 miliar. Tahun 2015 Pendapatan


Domestik Bruto Singapura (PDB) adalah US$ 292 milyar dan PDB per kapita
adalah US$ 85400. Secara umum Singapura sebagai negara kota mengimpor
bahan baku mentah dan mengekspor barang jadi hasil industri. Singapura
miskin sumber daya alam menjadi penyebabnya, namun memiliki
infrastruktur lengkap, industri yang kompleks dan sumber daya manusia yang
unggul.
Tabel 4.2 Penanaman Modal Asing (PMA) Singapura Tahun 2016-2020

Tahun Penanaman Modal Asing (US$)


2016 22.956.522
2017 19.702.668
2018 25.177.982
2019 28.138.979
2020 24.840.887
Sumber : CEIC
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah investasi modal
asing di Singapura dari tahun ke tahun bersifat fluktuatif. Jumlah investasi
modal asing di Singapura dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami
penurunan dari US$22.956.522 menjadi US$19.702.668. Jumlah investasi
modal asing dari tahun 2017 sampai 2019 mengalami peningkatan terus
menerus. Jumlah investasi modal asing Singapura kembali mengalami
penurunan dari tahun 2019 sebesar US$28.138.979 ke tahun 2020 menjadi
US$24.840.887. Penurunan pada tahun 2020 disebabkan oleh pandemic
Covid-19 yang mengakibatkan sektor perekonomian terhambat termasuk
bidang pariwisata yang merupakan salah satu sektor penting di Singapura.
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil dan pembahasan
mengenai acara 4, teori tenaga kerja dan inflasi adalah sebagai berikut :
1. Neraca pembayaran di Singapura mengalami fluktuasi atau naik turun.
Terlihat dari bulan Januari 2018-Januari 2020. Neraca pembayaran paling
tinggi pada bulan Januari 2019 sebesar Rp37.992.1000 dan paling rendah
pada bulan April 2020 yaitu sebesar dengan Rp 30.166.900.
2. Bulan Mei 2020 sampai Agustus 2020 mengalami kenaikan dari Rp
27.456.841 hingga Rp32.277.586. Mengalami penurunan pada bulan
Oktober 2020, mulai bulan November mengalami kenaikan yang paling
tinggo dan mengalami penurunan kembali di bualan April.
3. Nilai impor Singapura pada Mei 2020 sampai April 2021 mengalami
fluktuasi. Bulan Mei 2020 hingga September 2020 nilai Impor Singapura
mengalami kenaikan hingga Rp 28.189.671.
4. Trend Komoditas ekspor Singapura tahun 2015-2019 dapat diketahui
kegiatan ekspor di Singapura bersifat naik-turun atau fluktuatif. Ekspor
terbesar di Singapura dalam kurun 2015-2019 adalah medicament. Ekspor
terendah Singapura adalah alumunium.
5. Jumlah investasi modal asing di Singapura dari tahaun ke tahun bersifat
fluktuatif. Jumlah investasi modal asing di Singapura dari tahun 2016-
2017 mengalami penurunan dari US$22.956.522 menjadi US$19.702.668.
Investasi Singapura mengalami penurunan dari 2019 sampai 2020.
Penurunan investasi pada tahun 2020 pandemic covid-19.
B. Saran
Adapaun saran yang dapat disampaikan berdasarkan analisis yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Ekspor negara Singapura dapat ditingkatkan untuk menstabilkan ekonomi
dan untuk trend komoditas ekspor tidak hanya medicament bisa untuk
bidang lainnya.

15
16

2. Singapura memiliki peranan besar dalam menarik penanaman modal asing


sehingga untuk SIngapura dapat meningkat sarana dan prasana agar
investor lebih tertarik dengan Singapura.

1.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa A. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Neraca Pembayaran


Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa Fekon. Vol 4(1): 313-324.
Anwar, S., Yuangga, K D. 2019. Pertumbuhan Ekonomi di Singapura Sejak
Berdirinya Monetary Authority Of Singapore. Jurnal Pendidikan, Hukum,
dan Bisnis. Vol. 4(1): 37-47.
Indiarti M, Sidin C, Gunawan Y I. 2020. Efisiensi Neraca Modal dan Neraca
Finansial Pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Jurnal Manajemen
Kewirausahaan. Vol 17 (01): 79-86.
Katircioglu, ST. 2018. Interactions between energy and imports in Singapore:
Empirical evidence from conditional error correction models. Journale of
Energy Policy. Vol. 63: 514-520.
Leonufna L, Kumaat R, Maneij D. 2016. Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran
Internasional Terhadap Tingkat Kurs Rupiah/ Dollar AS Melalui Cadangan
Devisa dalam Sistem Kurs Mengambang Bebas di Indonesia Periode 1998.1
Sampai 2014.4. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol 16(2): 315-324.
Silitonga R B R, Ishak Z, Mukhlis. 2017. Pengaruh Ekspor, Impor, dan Inflasi
terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Vol 15(1): 53-59.
Sugiyono. 2017. Neraca Pembayaran: Konsep, Metodologi dan Penerapan.
Jakarta: Pusat Pendidikan Dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank
Indonesia
Sutedi A. 2014. Hukum Ekspor Impor. Jakarta : Raih Asa Sukses (Penebar
Swadaya Grup).
LAMPIRAN
Buku
Jurnal Nasional
Jurnal Internasional

Anda mungkin juga menyukai