Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI

DALAM PEMBANGUNAN FLYOVER JOMBOR DI KABUPATEN SLEMAN

Janu Muhammad, Aan Pambudi, dan Khomsun Subarkah


Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
Email: janu.muhammad2@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang
ditimbulkan dari pembangunan flyover Jombor di Kabupaten Sleman dan mengetahui
strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari
pembangunan flyover Jombor di Kabupaten Sleman. Penelitian ini temasuk ke dalam
penelitian deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan dari hasil observasi nonpartisipan, wawancara, dan
dokumentasi sedangkan data sekunder didapatkan dari data yang bersumber dari
studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data interaktif model Miles dan Huberman. Model ini terdiri dari tiga hal utama yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya dampak sosial yang terjadi di antaranya
terputusnya akses warga di Jombor Lor untuk sisi barat dan timur karena saat ini
terhalang oleh flyover sehingga interaksi warga menjadi berkurang. Dampak ekonomi
yang dirasakan warga adalah semakin meredupnya usaha dagang di sekitar flyover
karena lahan yang awalnya untuk akses masuk dan parkir pembeli kini tidak ada.
Strategi untuk menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan bagi 19 warga yaitu
mengadakan mediasi serta musyawarah, pembuatan jembatan penyeberangan,
penyediaan lahan pengganti, penegasan dalam pemberlakuan AMDAL, transparansi
informasi ke publik, dan sinergitas antara pihak yang terlibat dalam pembangunan
flyover.

Kata Kunci : flyover, pembangunan, sosial ekonomi

11
12 Universitas Negeri Yogyakarta

ANALYSIS ON THE SOCIAL AND ECONOMIC IMPACTS


OF JOMBOR FLYOVER CONSTRUCTION IN SLEMAN DISTRICT

Abstract
The purpose of this study is to find out the social and economic impacts arising from
the construction of Jombor flyover in Sleman Regency and the strategies that can be
implemented to overcome the impacts of the construction of flyover Jombor in Sleman
Regency.
This research was a qualitative descriptive study. The primary data were obtained
from observations, interviews, and documentation while the secondary data were
obtained from the literature study. The data analysis technique used in this study was
an interactive data analysis model of Miles and Huberman consisting of three main
things: data reduction, data presentation, and conclusion/verification.
The findings indicate the flyover construction results in the social impacts, namely
the access of the society members in the western and eastern parts of Jombor Lor
hindered by the flyover. Therefore, the intensity of their interaction is lowered. The
economic impact experienced by the society members is the business around the flyover
which is getting worse since there are no customers in the land used to function as the
entrance and parking lots. The strategies to solve the problems of the land acquisition
for the 19 people are conducting mediation and consultation, constructing bridges
for the pedestrians, providing the people with the replacement land, reinforcing the
implementation of the analysis of environmental impacts, encouraging the transparency
of information to the public, and the synergy between the parties involved in the
construction of the flyover.

Keywords: flyover, development, social economy

PENDAHULUAN sudah tua atau tidak layak berkendara.


Semakin banyaknya kendaraan yang Hal ini membuat jalanan semakin padat
ada di jalanan, maka semakin minim yang mengakibatkan ruang gerak bagi
pula ruang gerak bagi pengendara pengendara sangat terbatas, terutama
untuk melintasi jalan. Kondisi seperti pada persimpangan yang bersinyal. Salah
ini disebabkan oleh berbagai macam satunya terjadi di persimpangan Jombor,
sebab yakni mudahnya setiap orang Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
untuk membeli kendaraan bermotor Yogyakarta.
dengan uang yang sangat terjangkau Permasalahan di persimpangan
bagi kalangan menengah ke bawah, Jombor ini tidak lepas dari banyaknya
beroperasinya kendaraan yang umurnya arus kendaraan dari beberapa arah yang

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 13

menyebabkan persimpangan tersebut kemacetan-jalan-layang-jombor). Namun


padat lalu lintas. Persimpangan Jombor pembangunan flyover yang memakan
merupakan pintu masuk kendaraan dari biaya Rp 115 miliar sejak tahun 2010
luar kota seperti Semarang atau Jakarta menemui berbagai kendala seperti
(dari arah utara), pintu keluar dari Kota masalah pembebasan lahan, transparansi
Yogyakarta untuk menuju kota Surabaya anggaran, konflik sosial, penurunan
atau Solo (ke arah timur), dan juga tingkat pendapatan ekonomi masyarakat
pintu keluar menuju kota Bandung atau di sekitar flyover, sampai tidak adanya
Purworejo (ke arah barat). Kendaraan- ketepatan waktu dalam proyek flyover
kendaraan yang melintas tidak hanya yang ditargetkan selesai pada tahun 2013
mobil penumpang saja, namun banyak namun sampai bulan April 2014 masih
juga truk gandeng ataupun kontainer belum tuntas.
yang panjangnya lebih dari 15 meter yang Berdasarkan latar belakang di atas,
melintasi persimpangan Jombor tersebut. maka rumusan masalah dalam penelitian
Hal ini menyebabkan persimpangan ini adalah dampak sosial dan ekonomi
semakin macet dan semakin padat. serta strategi yang dapat dilakukan untuk
Terbatasnya lahan untuk pembangunan mengatasi dampak yang ditimbulkan
jalan memaksa pemerintah untuk dari pembangunan flyover Jombor di
mengatasi permasalahan yang terjadi Kabupaten Sleman. Tujuan penelitian ini
khususnya di persimpangan Jombor adalah untuk mengetahui dampak sosial
dengan membangun jembatan layang dan ekonomi serta strategi yang dapat
(flyover). dilakukan untuk mengatasi dampak yang
Proyek flyover Jombor ini bertujuan ditimbulkan dari pembangunan flyover
untuk menunjang kelancaran pergerakan Jombor di Kabupaten Sleman.
arus lalu lintas di persimpangan Jombor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan TINJAUAN PUSTAKA
dan ESDM DIY, Rani Sjamsinarni
Dampak Sosial
menjelaskan, tujuan pembangunan
jalan layang mencakup beberapa aspek, Dye (2005:5-6) mengemukakan,
diantaranya menunjang tata ruang ada beberapa hal yang dapat dipelajari
kawasan Borobudur, Prambanan, dalam proses analisis kebijakan, yaitu
dan Keraton Yogyakarta; mengurangi description, causes, dan consequences.
kepadatan lalu lintas; mendukung Mengacu pada pemaparan Dye
peningkatan sub-terminal Jombor menjadi sebelumnya, rangkaian kebijakan pasti
terminal kelas A; serta akan menjadi menemui dampak yang semula belum
ikon baru Yogyakarta (http:// national tentu bisa diprediksi. Dampak kebijakan
geographic.co.idberita/2011/08/cegah- dapat dilihat dari ada atau tidaknya
perubahan sikap dari masyarakat setelah

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
14 Universitas Negeri Yogyakarta

kebijakan tersebut diimplementasikan Selain itu juga dapat mengubah mata


atau dapat juga dilihat dari perubahan pencaharian masyarakat sekitar.
kondisi masyarakat.
Pembangunan
Dampak sosial yang dihadapi
masyarakat Kecamatan Mlati yang Pembangunan dapat diartikan
bermukim di sekitar flyover Jombor sebagai upaya terencana dan terprogram
adalah mengenai masalah sosial yang yang dilakukan secara terus menerus
akan terjadi. Flyover kadang memancing oleh suatu negara untuk menciptakan
timbulnya anak jalanan dan gelandangan masyarakat yang lebih baik dan
yang menempati lahan di bawah flyover. merupakan proses dinamis untuk
Dapat dilihat pada flyover Janti di bawah mencapai kesejahteraan masyarakat.
terdapat beberapa gelandangan dan Proses kegiatan yang dilakukan dalam
gerobak kaki lima yang kadang membuat rangka pengembangan kegiatan ekonomi
kumuh kawasan di bawah flyover. dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Terlebih flyover Jombor dekat dengan Tiap-tiap negara selalu mengejar dengan
terminal Jombor yang saat ini sudah yang namanya pembangunan dengan
terkenal menjadi kawasan kantung anak tujuan semua orang turut mengambil
jalanan. bagian. Kemajuan ekonomi adalah suatu
komponen esensial dari pembangunan
Dampak Ekonomi itu, walaupun bukan satu-satunya.Hal ini
Pembangunan ekonomi pada dasarnya disebabkan pembangunan itu bukanlah
merupakan usaha masyarakat dalam semata-mata fenomena ekonomi. Melalui
mengembangkan kegiatan ekonomi pengertian yang paling mendasar, bahwa
dan meningkatkan produktivitasnya pembangunan itu haruslah mencakup
(Hidayat, 2012). Pertumbuhan ekonomi masalah-masalah materi dan finansial
dengan meningkatkan produktivitas dalam kehidupan. Pembangunan seharus-
ekonomi memang merupakan bentuk nya diselidiki sebagai suatu proses
pembangunan ekonomi yang dianalisis multidimensional yang melibatkan
secara meluas. Dimana pembangunan dan reorganisasi dan reorientasi dari semua
pertumbuhan ekonomi didapatkan dari sistem ekonomi dan sosial (Todaro,
hasil peningkatan semua modal ekonomi 1987:63).
yang dapat mencakup infrastruktur
Jembatan Layang (Flyover) Jombor
transportasi, human capital, dan modal
sosial lainnya. Dengan adanya flyover Jembatan layang (flyover) adalah
Jombor transportasi ke luar daerah model jembatan yang melintas di atas
dapat dilalui dengan cepat, hal tersebut jalan. Flyover Jombor di Jalan Magelang
dapat mempermudah jalannya ekonomi. DIY telah dibangun sejak tahun 2010.
Berdasarkan data dari Satuan Kerja

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 15

Pelaksanaan Jalan Nasional DIY memberikan gambaran keadaan dari


Kementerian Pekerjaan Umum, tercatat objek yang diteliti (Muh. Pabunda Tika,
9.155 meter persegi lahan yang harus 2005:4). Dalam penelitian kualitatif,
dibebaskan untuk menyelesaikan proyek peneliti dihadapkan langsung dengan
pembangunan flyover di Jombor Sleman. responden maupun lingkungannya
Hingga akhir 2013, ada 7.076 meter sedemikian intensif (Suharsimi, 2010:
persegi lahan yang sudah dibebaskan 32).
dengan menggunakan dana APBN 2011 Penelitian ini dilaksanakan selama tiga
(3.955 m2), APBN 2013 (338 m2), APBD bulan, terhitung mulai Juni-September
DIY 2010–2012 (2.258 m2), dan APBD 2014 dengan mengambil lokasi di dusun
Sleman (525 m2). Adapun lahan yang Jombor Lor, Desa Sinduadi, Kecamatan
masih harus dibebaskan berkisar 2.079 Mlati, Kabupaten Sleman, DIY. Subjek
meter persegi atau berkisar 22,71%. penelitian ini terdiri dari beberapa
Lahan–lahan tersebut terletak di jalan informan, diantaranya Kepala Paguyuban
Magelang sisi timur (855 m2), Jalan Warga Jombor Lor, Dukuh Jombor Lor,
Magelang sisi barat (190 m2), dan tanah Ketua RT dan RW, serta beberapa warga
kasultanan eks PT KAI/NIS (1.034 m2). yang terkena dampak pembangunan
flyover Jombor. Cara penentuan informan
METODE PENELITIAN
dengan menggunakan purposive sampling.
Desain Penelitian Ada dua data dalam penelitian ini
Penelitian berjudul Analisis Dampak yaitu data primer dan data sekunder.
Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Data primer didapatkan dari hasil
Flyover Jombor di Kabupaten Sleman ini observasi nonpartisipan, wawancara, dan
temasuk ke dalam penelitian deskriptif dokumentasi sedangkan data sekunder
kualitatif. Variabel penelitian meliputi: didapatkan dari data yang bersumber dari
dampak sosial dan dampak ekonomi. studi pustaka. Data yang telah terkumpul
Penelitian ini merupakan penelitian dalam tahap pengumpulan data perlu
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dilihat terlebih dahulu, apabila belum
yang mengarah kepada pengungkapan lengkap maka perlu untuk dilengkapi.
suatu masalah atau keadaan sebagaimana Tujuan pengelolaan data adalah untuk
adanya dan mengungkapkan fakta-fakta menyederhanakan seluruh data yang
yang ada. Penelitian deskriptif perlu terkumpul dan menyajikan data dalam
menciptakan konsep-konsep ilmiah, susunan yang rapi dan baik. Teknik analisis
sekaligus berfungsi dalam mengadakan data yang digunakan dalam penelitian ini
suatu spesifikasi mengenai gejala-gejala adalah analisis data interaktif model Miles
fisik maupun sosial yang dipersoalkan. dan Huberman. Model ini terdiri dari tiga
Hasil penelitiannya difokuskan untuk hal utama yaitu reduksi data, penyajian

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
16 Universitas Negeri Yogyakarta

data, dan penarikan kesimpulan/ sekumpulan informasi tersusun yang


verifikasi (Muhammad Idrus, 2007:180). memberi kemungkinan adanya penarikan
Tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
pengumpulan data merupakan proses Kegiatan reduksi data dan proses
siklus dan interaktif. penyajian data merupakan aktivitas yang

Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

Lebih lanjut dijelaskan oleh Miles dan terikat langsung menggunakan proses
Huberman (1992) dalam Muhammad analisis model yang interaktif.
Idrus (2009:150) menyatakan bahwa Tahap akhir proses analisis ini yaitu
reduksi data merupakan proses melakukan verifikasi dan penarikan
pemilihan, pemusatan, pemerhatian kesimpulan bagaimana tanggapan
pada penyederhanaan, pengabstrakan, penduduk terhadap pembangunan Flyover
dan transformasi data kasar yang Jombor. Dengan melakukan verifikasi,
muncul dari catatan-catatan tertulis dari peneliti kualitatif dapat mempertahankan
lapangan. Selanjutnya display data yaitu dan menjamin validitas dan reliabilitas
merupakan penyajian tema-tema yang hasil temuannya (Muhammad Idrus,
sudah terbentuk dari proses reduksi data 2009: 152).
ke dalam kategori yang lebih besar dan
lebih luas lingkupnya untuk mendukung
terbentuknya sebuah kesimpulan. Hal ini
dimaknai oleh Miles dan Huberman (1992)
dalam Muhammad Idrus (2009:151) yaitu

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 17

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

Dinamika Pembangunan Flyover


Jombor
Pembangunan flyover Jombor dimulai
pada tahun 2010. Sejumlah warga dari tiga
dusun (Mraen, Jombor Kidul, dan Jombor
Lor) dikumpulkan di Kelurahan Sinduadi
untuk menerima sosialisasi pembangunan
jembatan layang untuk kelancaran lalu
lintas. Untuk mempermudah proses
negosiasi dibentuklah tim. Tahun 2011 Gambar 2. Flyover Jombor dari Sisi Timur
dilakukan negosiasi tanah barat ring road Harga tanah yang ditetapkan menurut
selama sekali pertemuan, para warga dinas PU adalah berdasarkan survei
setuju dengan harga Rp 3.100.000,00. yang dilakukan tim appraisal, tim yang
Selanjutnya untuk sisi timur perempatan khusus dibentuk untuk mengetahui harga
disamakan harganya dengan sisi barat. tanah. Sisi timur dan barat rata-rata Nilai
Kemudian untuk sisi utara (Jombor Lor) Jual Objek Pajak (NJOP) adalah 600 ribu
dalam sekali pertemuan ternyata belum rupiah. Dengan kata lain harga Rp 3,1 juta
dapat menyetujui harga yang ditawarkan adalah 5 x dari NJOP. Sesuai UU No.2 Tahun
dinas PU. Pertemuan selanjutnya dengan 2012 Tentang Pembelian Tanah, para
harga Rp 3,5 juta dan Rp 4 juta namun warga mengharapkan ganti rugi yang adil
warga belum menyetujui. Berikut adalah dan layak. Sisi utara memiliki nilai NJOP
Tabel 1 yang menunjukkan rekapitulasi Rp 2.013.000, 00 sehingga jika dikalikan 5
pengadaan tanah tersebut. menjadi sekitar Rp10.000.000,00.
Tabel 1. Rekapitulasi Pengadaan Tanah untuk Flyover Jombor
TAHUN SUMBER DANA BIDANG LUASAN (m2) NILAI (Rp)
2010 APBD DIY 13 824 2.788.146.350
2011 APBN 38 4.989 9.984.627.445
APBD DIY 9 835 2.624.023.464
APBD SLEMAN 15 525 1.939.280.650
2012 APBD DIY 7 600 2.976.122.000
Sumber: Data Sekunder, PUP/SATKER Provinsi DIY, 2012

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
18 Universitas Negeri Yogyakarta

Dampak sosial yang terjadi antara rugi sebesar Rp 3.100.000,00 per meter
lain: renggangnya interaksi antar warga, persegi. Dari permasalahan ini warga
kebisingan suara, belum memberikan kemudian membuat suatu tim negosiasi
keuntungan secara langsung, dan yang melayani warga Jombor Lor
degradasi lingkungan di sekitar untuk mempermudah proses negosiasi.
Flyover Jombor sedangkan dampak Sebanyak 50 anggota paguyuban ini
ekonomi yang dirasakan warga adalah merupakan warga yang menginginkan
perubahan pekerjaan utama dan matinya kenaikan ganti rugi dari pemerintah.
perekonomian sebagian warga. Strategi Tim negosiasi ini mengusahakan
untuk menyelesaikan permasalahan kenaikan harga tanah yang akan
pembebasan lahan bagi 19 warga yaitu dibebaskan. Tim negosiasi warga Jombor
mengadakan mediasi serta musyawarah, Lor pada awal berdirinya beranggotakan
pembuatan jembatan penyeberangan, 50 warga. Warga meminta ganti rugi
penyediaan lahan pengganti, penegasan tanah sebesar sepuluh juta rupiah per
dalam pemberlakuan Amdal, transparansi meter persegi. Sedangkan pemerintah
informasi ke publik, dan sinergitas antara melalui tim appraisal hanya menaksir
pihak yang terlibat dalam pembangunan harga tanah di sekitar Jombor sebesar 4,5
flyover. juta per meter persegi. Warga lambat laun
menerima ganti rugi tersebut sehingga
PEMBAHASAN
warga yang tetap teguh untuk menaikkan
Dampak Sosial Pembangunan Flyover ganti rugi masih ada 19 warga. Sebagian
Jombor besar warga yang akhirnya menerima
ganti rugi tersebut dikarenakan
Pembangunan flyover Jombor yang
membutuhkan uang, ada yang karena
dilaksanakan sejak tahun 2010 pada
janda, dan ada yang khawatir akan di
awalnya bertujuan untuk mengurai
intimidasi. Warga yang sudah menerima
kemacetan lalu lintas yang terjadi di
ganti rugi dan yang belum dapat terlihat
simpang empat Jombor. Proyek yang
dari sisi trotoar yang ada di depan
ditangani langsung oleh Dinas Pekerjaan
rumah mereka, trotoar yang sudah bagus
Umum DIY dengan kontraktor PT.
menunjukkan mereka telah menerima
Adikarya ini membutuhkan lahan dari
ganti rugi. Dampak-dampak sosial yang
warga sekitar Jombor untuk dilakukan
terjadi antara lain :
pelebaran jalan. Saat sosialisasi semua
warga menyetujui pembangunan flyover. 1. Renggangnya interaksi antar warga
Akar masalah muncul ketika pembebasan Warga mengeluhkan adanya tembok
lahan di sebelah selatan ringroad, di sana flyover yang memisahkan antara sisi
warga menerima ganti rugi lima kali barat dan sisi timur dari padukuhan
lebih besar daripada NJOP yaitu ganti Jombor Lor. Warga merasa tidak

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 19

memiliki masjid lagi karena masjid Justru warga Jombor mendukung


berada di sisi barat yang sulit untuk pembangunan dari flyover ini. Warga
dijangkau karena ada tembok dari juga merasa wilayahnya aman dari
flyover yang menyulitkan warga untuk gangguan pencurian maupun dari
menyeberang. Selain itu dampak preman karena rata-rata orang yang
lain dari tembok ini menyebabkan jadi bekerja di terminal Jombor dan di
interaksi antar warga di barat dan sekitarnya merupakan penduduk asli
timur menjadi berkurang. Banyak di sana.
warga di sebelah timur yang tidak 3. Belum memberikan keuntungan
datang saat terjadi perkumpulan secara langsung
organisasi seperti PKK jika letaknya di
Pembangunan flyover Jombor dirasa
sebelah barat terutama untuk ibu-ibu
oleh masyarakat belum memberikan
lansia.
kemajuan fisik dan nonfisik
2. Kebisingan Suara disebabkan karena pembangunan
Pada masa pembangunan banyak yang belum selesai dari rencana yang
warga yang mengeluhkan kebisingan telah ditentukan dan pembebasan
dari alat-alat berat yang digunakan. lahan yang belum usai. Pembebasan
Apabila saat proyek yang dikerjakan lahan yang belum usai menyebabkan
PT. Adikarya ini harus memenuhi target jalan masih sempit dan sering terjadi
sehingga seringkali pembangunan kemacetan lalu lintas. Bahkan warga
dilanjutkan sampai larut malam hingga mengeluhkan karena di depan rumah
sampai pukul 02.00 WIB. Namun mereka sering terjadi kecelakaan lalu
setelah itu ada titik temu antar warga lintas yang terjadi terutama di pagi
dan pihak yang membangun untuk hari karena pengguna jalan berebutan
menghentikan proses pembangunan untuk saling mendahului agar sampai
setelah pukul 22.00 WIB. Dampak di tempat bekerja atau sekolah tepat
terhadap rumah warga juga secara waktu.
fisik terjadi misalnya karena 4. Degradasi lingkungan di sekitar flyover
getaran dari alat-alat pembangunan
Lingkungan sekitar warga juga semakin
menyebabkan bangunan rumah retak-
buruk karena banyaknya debu yang
retak dan genteng banyak yang pecah
terjadi selama pembangunan. Debu-
terutama terjadi pada warga di dekat
debu tersebut mengganggu aktivitas
pembangunan flyover ini.
warga sehari-hari. Lahan parkir untuk
Selama pembangunan flyover usaha warga juga menjadi tidak ada.
dan setelahnya tidak ada konflik Jalan di depan tempat tinggal warga
yang terjadi antara warga dengan menjadi semakin sempit. Beberapa hal
pemerintah dalam hal ini satuan kerja. ini menyebabkan usaha perekonomian

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
20 Universitas Negeri Yogyakarta

warga menjadi terganggu dan ada ke usaha lain, yaitu bisnis properti.
beberapa yang tutup. Tetapi, ada sebagian warga di Jombor
Lor yang akhirnya tetap membuka
Dampak Ekonomi Pembangunan usaha dan tidak berganti pekerjaan
Flyover Jombor karena masih dapat beroperasi
Beberapa responden yang ditemui di meskipun hasilnya jauh di bawah
lapangan mempunyai pekerjaan utama penghasilan sebenarnya.
yang berbeda-beda, diantaranya PNS, Jenis kepemilikan lahan hampir
wiraswasta, guru, ibu rumah tangga,
dan pensiunan. Namun sebagian besar
adalah wiraswasta bidang kuliner/
warung makan, jasa penitipan sepeda,
show room mobil, dan kost-kostan.
Sebagian responden memiliki pekerjaan
sampingan seperti bisnis properti dan
rental mobil. Bila dihitung secara kolektif,
rata-rata penghasilan responden per
bulan di atas angka Rp 2.000.000,00. Hal
Gambar 3. Beberapa Tempat Usaha yang
inilah yang menyebabkan ketercukupan
Mengalami Kerugian
kebutuhan ekonomi warga Jombor Lor,
dengan kesadaran untuk menyekolahkan seluruhnya adalah milik pribadi
putra-putrinya sampai jenjang perguruan sehingga ketika terjadi pembebasan
tinggi. lahan akan menerima ganti rugi
1. Perubahan pekerjaan utama sejumlah yang disepakati. Rata-rata
Pembangunan flyover Jombor berdam- untuk per meter persegi sebesar Rp
pak pada perubahan pekerjaan utama. 4,5 juta. Jumlah itu telah disesuaikan
Misalnya sebelum tahun 2010 salah dengan NJOP sehingga para warga
satu responden menyatakan usaha di sini barat dan sebagian sisi timur
rental mobilnya per bulan dapat sudah menerimanya. Sejak tahun
menembus angka lebih dari 50 juta 2010 hingga sekarang warga Jombor
rupiah. Namun sejak dibangunnya Lor merasa telah tercukupi kebutuhan
flyover, menyebabkan usaha rental/ ekonominya dengan kondisi pereko-
show room mobil tutup karena nomian yang sebenarnya menurun
keterbatasan akses masuk dan tidak drastis.
adanya lahan parkir. Selain itu juga
mengalamai rugi besar karena sepinya
peminat. Setelah itu, akhirnya berganti

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 21

b. Matinya perekonomian sebagian Strategi Penyelesaian Dampak


warga Pembangunan Flyover Jombor
Dampak ekonomi yang dirasakan Berdasarkan data yang telah dihimpun
warga antara lain matinya dari Dinas Pekerjaan Umum DIY, bahwa
perekonomian warga dari sektor beberapa strategi yang telah diupayakan
warung makan dan toko kelontong dalam rangka pembebasan lahan di
khususnya. Bahkan beberapa toko sekitar flyover Jombor adalah dengan
telah tutup karena sepi pembeli musyawarah dan mediasi. Musyawarah
dan kondisi lingkungan yang tidak disini adalah mengadakan pertemuan
mendukung. Sejumlah 31 warga bersama warga yang terkena dampak
yang telah menerima ganti rugi pembangunan flyover, baik sudah yang
telah menggunakan uangnya untuk mendapatkan ganti rugi ataupun belum
membuka usaha baru ataupun agar mendapatkan keputusan yang dapat
diinvestasikan. Namun, ke-19 warga dimediasikan dengan Dinas Pekerjaan
yang menghendaki ganti rugi Rp 10 Umum DIY. Sejak awal adanya sosialisasi,
juta per meter perseginya sampai telah dilaksanakan musyawarah antar
saat ini masih belum mendapat warga dan dinas PU. Namun kendala yang
status yang jelas dan belum ada terjadi adalah tidak adanya titik temu
titik temu. Para warga tersebut terkait harga lahan yang akan diberikan
sebenarnya menginginkan adanya ganti rugi. Masalah ini mutlak harus
keadilan dengan memberikan harga diselesaikan dengan beberapa tahap yang
yang seadil-adilnya sesuai NJOP dan dapat ditempuh antara lain :
mengharapkan agar pemerintah 1. Musyawarah Mufakat untuk Penentu-
dalam hal ini dinas PU lebih tegas, an Kesepakatan Harga
bahkan ketika perkara ini dibawa
Upaya ini harus terus dilaksanakan
ke pengadilan pun warga telah siap.
untuk menemukan kesepakatan
Sampai saat ini belum ada cara lain
harga. Apabila pada akhirnya tetap
yang dapat ditempuh selain membuat
tidak terjadi kesepakatan, maka dapat
kesepakatan ganti rugi karena warga
dibawa ke meja hijau untuk diberikan
juga sangat menginginkan agar
keadilan seadil-adilnya.
permasalahan ini segera selesai. Untuk
itu, warga mengharapkan mediasi dan 2. Pembangunan Jembatan Penyeberang-
bahkan keterlibatan Sri Sultan HB an
IX untuk mendorong penyelesaian Jembatan ini menjadi solusi untuk
masalah ini. mengurangi dampak sosial berupa
kerenggangan interaksi antarwarga
di sisi timur dan barat. Pembangunan

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
22 Universitas Negeri Yogyakarta

jembatan hubung ini dapat dilakukan publik yang kadang menimbulkan


di sebelah utara jalan turunan flyover pertanyaan para warga. Untuk itu,
dengan desain jembatan hubung Trans perlu adanya keterbukaan informasi
Jakarta. Ini merupakan salah satu proyek pembangunan ini sejak awal
solusi nyata untuk mempermudah hingga akhir.
akses warga Jombor Lor, terutama 6. Sinergitas antara Warga, Satuan Kerja,
untuk penyeberangan pejalan kaki. Dinas, dan Pelaksana Lapangan
3. Penyediaan Lahan Lain untuk Pelaku Sebuah pembangunan wilayah
Usaha dan sarana prasarana kota akan
Banyak di antara pelaku usaha di sisi berjalan dengan baik apabila telah
timur jembatan laying yang akhirnya terjalin sinergitas dan dukungan
gulung tikar dan tidak mempunyai dari penduduk yang bermukim di
pekerjaan tetap lagi. Seharusnya ini daerah tersebut. Pemerintah dalam
dapat diantisipasi ketika dinas terkait hal ini perlu mendengarkan apa yang
mampu menyediakan lahan di daerah dikeluhkan warga dan merespon
lain untuk membuka usaha (relokasi). dengan solusi terbaik. Warga juga
Tujuannya adalah untuk menstabilkan harus menyampaikan secara baik-
perekonomian warga yang terkena baik apa yang menjadi masukan/
dampak pembangunan. saran kepada permerintah. Satuan
4. Perlunya Pemberlakuan Andal Secara kerja serta pelaksana lapangan
Tegas juga turut serta dalam pemantauan
pembangunan flyover agar sesuai
Analisis Mengenai Dampak
dengan waktu yang dijadwalkan.
Lingkungan (Amdal) wajib dimiliki
oleh pelaksana proyek pembangunan PENUTUP
untuk memastikan keamanan
dan keselamatan lingkungan di Simpulan
sekitarnya. Pemberlakuan Amdal Dari pembahasan di atas, dapat
dalam pembangunan flyover ini sangat disimpulkan bahwa:
diperlukan untuk mengurangi dampak
1. Dampak sosial yang terjadi antara lain:
degradasi lingkungan yang terjadi.
renggangnya interaksi antarwarga,
5. Transparansi Rencana Pembangunan kebisingan suara, belum memberikan
Flyover keuntungan secara langsung, dan
Beberapa masalah yang terjadi adalah degradasi lingkungan di sekitar
mundurnya waktu penyelesaian pem- Flyover Jombor sedangkan dampak
bangunan flyover sampai kurang ekonomi yang dirasakan warga
terbukanya informasi terhadap adalah perubahan pekerjaan utama

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015


Universitas Negeri Yogyakarta 23

dan matinya perekonomian sebagian pembangunan karena menyangkut


warga. nasib kesejahteraan warga, khususnya
2. Strategi untuk menyelesaikan perma- untuk mencukupi kebutuhan sehari-
salahan pembebasan lahan bagi 19 hari.
warga yaitu mengadakan mediasi 5. Perlu adanya sinergitas antara
serta musyawarah, pembuatan warga, dinas, satuan kerja, maupun
jembatan penyeberangan, penyediaan kontraktor dalam melaksanakan
lahan pengganti, penegasan dalam pembangunan fisik maupun nonfisik
pemberlakuan Amdal, transparansi di segala bidang agar benar-benar
informasi ke publik, dan sinergitas membawa manfaat dan dapat selesai
antar pihak yang terlibat dalam tepat waktu.
pembangunan flyover.
DAFTAR PUSTAKA
Saran Arikunto, Sukarsimi. (2006). Prosedur
1. Adanya program pembangunan Penelitian Suatu Pendekatan
flyover yang menyangkut kepentingan Praktek. Jakarta : Rineke Cipta.
publik seharusnya direncanakan
dengan matang, pemerintah dalam Balitbang PU. (2009). Pengelolaan
hal ini dinas PU melibatkan warga Dampak Sosial Pembangunan
dalam perumusan kebijakan, bukan Jembatan Suramadu. Departe-
setelah kebijakan dikeluarkan baru men PU. Indonesia.
mengundang warga.
Budiman, Arief. (1995). Teori
2. Untuk mengatasi dampak sosial Pembangunan Dunia Ketiga.
berkepanjangan, perlu dibangun Jakarta: PT Gramedia.
sebuah jembatan penghubung yang
menghubungkan warga di sisi timur Hidayat, Sutanto. (2012). Kebijakan
dan sisi barat sehingga akses warga Pembangunan Infrastruktur
yang akan ke masjid lebih mudah Fisik Belajar dari Analisi Dampak
dan menghindari hal-hal yang tidak Sosial Ekonomi Pembangunan
diinginkan, seperti kecelakaan. Jembatan Suramadu. Universitas
3. Perlu ketegasan dari dinas PU untuk Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
segera mengadakan pertemuan dan Moh, Pabundu Tika. (2005). Metode
menyepakati harga ganti rugi dengan Penelitian Geografi. Jakarta:
warga Jombor Lor. Bumi Aksara.
4. Perlu adanya tanggung jawab sosial,
ekonomi, dan lingkungan yang Moh Nadzir. (2011). Metode Penelitian.
dirancang sebelum pelaksanaan Bogor: Ghalia Indonesia.

Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi dalam Pembangunan Flyover Jombor di Kabupaten Sleman
24 Universitas Negeri Yogyakarta

Muhammad Idrus. (2009). Metode


Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Sutrisno, Hadi. (1981). Statistik.


Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Fakultas Psikologi UGM.

Todaro, Michael. (2001). Pembangunan


Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.

Cegah Kemacetan Jalan Layang-Layang


Dibangun. 2014http://national
geographic. co.id/ berita/
2011/08/ cegah- kemacetan-
jalan- layang- jombor- dibangun.
Diakses pada tanggal 13 April
2014 Pukul 23.59 WIB.

***

PELITA, Volume X, Nomor 1, April 2015

Anda mungkin juga menyukai