DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Jumiati Arisuddin
2. Jumriani
3. Annisa Riski
4. Mutiara karsin
5. Megawati Yusuf
6. Osvaldo
7. Aryadi
D IV KEPERAWATAN GIGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat serta
karuniaNya sehingga kami selaku mahasiswa(i) yang diamanahkan untuk
mngumpulkan serta memahami setiap materi yang diberikan pada dosen dapat
terselesaikan tepat waktu, adapun judul materi kami ialah “PENGERTIAN
KOMUNIKASI KESEHATAN”.
Saran serta kritik untuk kesempurnaan makalah ini selalu kami tunggu,
sehingga tercipta makalah yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
bertambah wawasannya tentang PENGERTIAN KOMUNIKASI
KESEHATAN .
Kata pengantar............................................................................................................ i
Bab 1 Pendahuluan.................................................................................. 1
Bab 2 Pembahasan................................................................................... 3
Bab 3 Penutup........................................................................................ 19
A. Simpulan..................................................................................... 19
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.(Everret M.Rogers).
PEMBAHASAN
Jika kita bicara mengenai komunikasi kesehatan, kita mau tidak mau harus
mengaitkannya dengan konsep kesehatan masyarakat, terutama bahasan tentang
informasi kesehatan atau promosi kesehatan. Dua isu terakhir ini secara historis
berkaitan dengan berbagai gerakan (movement) kesehatan masyarakat.Amstrong
(1993 ) mengemukakan empat bentuk gerakan kesehatan masyarakat yang terjadi
antara tahun 1930-1991 :
1. Gerakan karantina
Adalah gerakan untuk melokalisir penderita penyakit menular kesuatu tempat
tertentu atau tempat tertutup yang terpisah dari masyarakat (penduduk umum)
agar penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
2. Gerakan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kebersihan
Yakni gerakan pendidikan yang bertujuan mengajarkan ilmu pengetahuan
tentang kebersihan kepada masyarakat supaya warga masyarakat lebih peduli
terhadap kebersihan lingkungannya yang hasilnya dapat menjauhkan sumber
penyakit atau mencegah tubuh terinfeksi atau tertular penyakit dari luar.
3. Gerakan kesehatan individu
Merupakan gerakan yang mendorong setiap individu melakukan pengawasan
terhadap kontak antara tubuh ditempat-tempat umum seperti sekolah, asrama,
pasar, pelabuhan bahkan di rumah sakit.Gerakan ini umumnya dipelopori oleh
pemerintah melalui regulasi mengenai perlindungan kesehatan individu dari
waktu ke waktu.
4. Gerakan memperkenalkan konsep baru kesehatan masyarkat
Gerakan untuk memperkenalkan konsep-konsep baru dalam bidang kesehatan
masyarakat, antara lain dengan mengadopsi gerakan karantina dan kebersihan
lingkungan yang semula hanya di tujukan kepada individu ,misalnya dengan
memperluas agenda kerja maupun kesasaran masyarakat umum. Gerakan yang
muncul diawal abad 19 itu merupakan gerakan masyarakat barat untuk
mencegah radiasi, pencemaran air, lingkungan kerja, dan lain-lain. Gerakan ini
berkaitan dengan politih hijau, kesehatan kota, dan lain-lain yang terulang
dalam konsep Health For All 2000 (Barbara Griffin, November 1998).
Deklarasi
Perhatian masyarakat dunia terhadap kesehatan masyarakat itu masih di ikuti oleh
satu konferensi besar yang diadakan di Jakarta
Kita butuh respon baru!!! Inilah harapan dari dekalarasi jakarta. Respon baru memang
dibutuhkan karena berbagai jenis tantangan social dan kesehatan di tahun-tahun mendatang
makin cepat bahkan tak terterduga. Tantangan itu juga malah makin kuat sehingga tidak
dapat dilawan sendiri kecuali kalau ada kerja sama. Promosi kesehatan harus menjadi bagian
dari kerja individu, keluarga, lingkungan, swasta, dan pemerintah.
Bahan merugikan, daya beli kurang, tingkat pendidikan rendah, atau tingkat
pengangguran yang masih tinggi, itu semua merupakan sebagian contoh hambatan
bidang sosial, ekonomi dan budaya (A. H. Markum dkk. 1991).
Sadar akan tanggung jawab bersama dalam bidang kesehatan itu maka kita
sepakat jika secara “social” dalam garis besarnya masalah kesehatan dapatdibagi
dalam 3 kategori berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu:
a. Masalah yang khusus bersifat medis, umumnya mengenai khusus di klinik atau
rumah sakit, kasus ini murni menjadi tanggung jawab dokter.
b. Masalah yang menjadi tanggung jawab pemerintah, misalkan tanggung jawab
Departemen Kesehatan yang menangani tanggung jawab kesehatan masyarakat
(public health).
c. Masalah yang bukan menjadi tanggung jawab dokter maupun pemerintah,
misalnya tanggung jaab masyarakat terhadap kesehatan (A. H. Markum
dkk.1991).
Banyak sekali teori, model dan perspektif mengenai komunikasi kesehatan. Namun,
semua model teoretik maupun prakis itu meliputi :
1. Komunikasi persuasive atau komunikasi yang berdampak pada perubahan perilaku
kesehatan.
2. Faktor-faktor psikologis individual yang mempengaruhi persepsi terhadap kesehatan :
a. Stimulus (objek persepsi)>sense organ dan pemaknaan stimulus(respon)
b. Bagaimana mengorganisasi stimulus > berdasarkan aturan, schemata dan label
c. Interprestasi dan evalusasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan lain-lain
d. Memory
e. Recal
3. Pendidikan kesehatan (health aducation), yang bertujan memperkenalkan perilaku
hidup sehat melalui informasi dan pendidikan kepada individu dengan menggunakan
aktivitas material maupun terstruktur. Cakupan pendidikan kesehatan meliputi :
a. Jenis pendidikan profesional di bidang kesehatan (kurikulum, dan lain-lain)
b. Penjenjangan pendidikan profesi
c. Pelatihan profesional (jenis, jenjang dan kurikulum)
d. Pendidikan masyarakat (informasi)
e. SDM pendidik
f. Dan lain-lain
4. Pemasaran sosial yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mengubah perilaku
positif melalui penerapan prinsip-prinsip pemasaran dengan mengintervensi informasi
kesehatan yang bermanfaat bagi komunitas.
5. Penyebarluasaan informasi kesehatan melalui media (sosialisasi informasi,
pendidikan, hiburan, opini, pemberitaan, dan lain-lain)
6. Advokasi, pendampingan melalui komunitas, kelompok, atau media massa yang
bertujuan untuk memperkenalkan :
a. Kebijakan
b. Peraturan
c. Program-program untuk memperbarui kesehatan
7. Resiko komunikasi, bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang benar
mengenai resiko yang dihadapi oleh masyarakat terhadap informasi mengenai
kesehatan, termasuk dampak penggunaan informasi yang salah mengenai kesehatan,
dan mengusulkan cara-cara untuk mengatasi kesalahan informasi
8. Komunikasi dengan pasien – meliputi informasi untuk seorang individu, misalnya
informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan individu, misalnya informasi yang
berkaitan dengan kondisi kesehatan individu, bagaimana memaksimalkan perawatan,
pemberian terapi, atau penyampaian pendekatan alternative, termasuk dalam tema ini
adalah bagaimana melayani pasien secara komunikatif n
9. Informasi kesehatan untuk para konsumen – satu aktivitas komunikasi yang ditujukan
kepada para individu – konsumen demi membantu individu untuk memahami
kesehatan individu, bagaimana individu membuat keputusan yang berkaitan dengan
kesehatan individu, kesehatan keluarga, misalnya berhubungan dengan penyedia jasa
kesehatan, asuransi kesehatan, atau aspek pemeliharaan kesehatan jangka panjang
10. Merancang health entertain atau hiburan yang di dalamnya mengandung informasi
kesehatan, yang meliputi pilihan jenis hiburan yang dijadikan sebagai event untuk
mengkomunikasikan tema-tema mengenai kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat
11. Komunikasi kesehatan yang interaktif yakni komunikasi kesehatan yang dilakukan
melalui media interaktif sehingga terjadinya dialog dan diskusi antara sumber dengan
penerima melalui media massa.
12. Strategi komunikasi, yang meliputi desain pilihan :
a. Komunikator kesehatan,
b. Pesan-pesan kesehatan,
c. Media kesehatan,
d. Komunikasi kesehatan (Audiens-sasaran komunikasi),
e. Mereduksi hambatan komunikasi,
f. Menentukan atau memilih konteks komunikasi kesehatan, dan lain-lainm. [
Health Communication Partnership’s M/Mc Health Communication Materials,
2004]
1. Tujuan strategis
Pada umumnya, program-program yang berkaitan dengan komunikasi
kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul itu dapat
berfungsi untuk :
a. Relay information – meneruskan informasi kesehatan dari satu sumber kepada
pihak lain secara berangkai (hunting)
b. Enable informed decision making – memberikan informasi yang akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan
c. Promote healthy behavior – informasi untuk memperkenalkan perilaku hidup
sehat
d. Promote peer information exchange and emotial support – mendukung
pertukaran informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran
informasi kesehatan
e. Promote self-care- memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri
f. Mangage demand for health services – memenuhi permintaan layanan kesehatan
2. Tujuan praktis
Menurut Taibi Kahler (kahler Communication), Washington,D.C. Courses
Process Communication Model,2003), sebenarnya secara praktis tujuan khusus
komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :
1. Meningkatkan pengetahuan – yang mencakup :
a. Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia.
b. Menjadi komunikator – yang memiliki etos, patos, logos kredibilitas dan lain-
lain
c. Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatan
d. Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
e. Menentukan segmen komunikan yang sesuai dengan konteks komunikasi
kesehatan
f. Mengelola umpan-balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dengan
kehendak kominikator dan komunikan
g. Mengelola hambatan-hambatan dalam komunikasi kesehatan
h. Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan
i. Prinsip-prinsip riset
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif
Praktis berbicara, berpidato, memimpin rapat, dialog, diskusi, negosiasi,
menyelesaikan konflik, menulis, membaca, wawancara, menjawab
pertanyaan, argumentasi dan lain-lain
3. Membentuk sikap dan perilaku komunikasi
a. Berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
b. Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri
c. Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik
d. Memuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan
e. Memberikan apresiasi terhdap terbentuknya komunikasi yang baik (Report of
The Liberal Arts and Sciences Task Force, Truman State University, 1994).
Berkaitan dengan hal tersebut, maka NCI “making health Communication Program
Work : a Planner guide” (NIH Publication no. 92-1493,1992), sangat bermanfaat bagi kita,
untuk :
3. Sebagai tindak lanjut dari kesadaran tersebut,kita dapat melakukan strategi intervensi
pada tingkat komunitas. Ingat, bahwa dasar sosial dan pengaruh sosial dari komunitas
itu sangat besar dalam partisipasi mulai dari merancang usaha kesehatan individu,
implementasi, evaluasi terhadap evalution of intervensi promosi kesehatan.
Mempengaruhi sikap untuk menciptakan dukungan bagi individu atau tindakan
kolektif.
4. Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehtan antar-etnik atau antar ras dalam suatu
masyarakat. Komunikasi kesehatan bermanfaat untuk menentukan pilihan terhadap
bentuk dan level komunikasi karena dar itu, kita dapat menentukan pola informasi,
pilihan medik, analisis audiens berdasarkan kebutuhan dan keinginan etnik dan ras.
5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis keterampilan
untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau sistem pelayanan kesehatan
kepada masyakarat. Termasuk metode dan teknik yang terampil dalam layanan
kesehatan.
6. Menjawab permintaan terhadap layanan kesehatan, tujuan kita mempelajari
komunikasi kesehatan agar kita dapat mengetahui informasi tentang kesehatan,
layanan kesehatan, dan lain-lain. Dari sini kita dapat menampilkan jawaban yang
tepat- jadi tujuan kita adalah mengetahui dan melakukan analisis kebutuhan.
7. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat di masa yang akan datang bagi hasil
yang memuaskan masyarakat umum, misalnya mendapatkan dukungan kolektif dari
public atau organisasi swasta yang difokuskan pada pembaruan kesehatan masyakarat,
membuat strategi investigasi bagi pengeluaran terhadap layanan kesehatan
masyarakat. Investigasi ini dapat ditunjang oleh organisasi swasta dalam mendorong
kebijakan pemerintah tentang kesehatan, pendidikan, rumah yang baik, udara yang
bersih, dan lain-lain.
8. Memperbarui peranan para profesional di bidang kesehatan masyarakat, misalnya
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas medism memperkuat
infrastruktur kesehatan, membangun kemitraan, mngembangkan akuntabilitas,
mengembangkan pembuktian atas layanan. Dan membarui komunikasi itu harus
dicapai.
9. Memperbarui kepustakaan tentang komunikasi kesehatan dengan memberikan
informasi kesehatan, apalagi kini kita kekurangan dokumentasi, informasi, buku,
majalah, dan lain-lain, tentang komunikasi kesehatan (copyright© 2004 National
Academy of Sciences. Allright Reserved. Fokus on Health Communication : Placing).
7. Kini berkembang luas peluang untuk aplikasi komunikasi kesehatan yang meliputi :