merupakan suatu bidang matematika terapan, yang berhubungan dengan pemodelan matematika
dari pasar keuangan.
Dilihat dari segi praktik, matematika keuangan bertumpuk pada bidang keuangan perhitungan
atau yang juga dikenal dengan sebutan rekayasa keuangan.
Meski demikian, hal tersebut apat dikatakan sama, kejuteraan keuangan terkonsentrasi dalam
aplikasi, sedangkan pada matematika keuangan terkonsentrasi ada pada model dan pengadaan.
Di dalam materi matematika keuangan yang akan kita bahas adalah bunga tunggal, bunga
majemuk, rente, anuitas, angsuran, penerapan anuitas pada obligasi, serta penyusutan. Informasi
selengkapnya, simak pembahasan selengkapnya mengenai Matematika Keuangan berikut ini.
Bunga Tunggal
Bunga Majemuk
Rente
Anuitas
Contoh Soal dan Pembahasan
Bunga Tunggal
Apabila diketahui jika bunganya adalah suatu suku bunga tunggal, maka dalam menghitung
modal akhir bisa kita hitung dengan memakai rumus seperti di bawah:
M = Mo (1+n.i)
Keterangan:
Sebagai contoh:
Hitunglah jumlah modal akhir dari modal sebesar Rp.10.000.000,- yang akan dipinjamkan
selama 3 tahun dengan suku bunga tunggal 1% pada setiap triwulanya.
Jawab:
Sebab di atas tertera bunga akan diberikan pada setiap triwulannya maka;
n = 3 thn/ 3 bulan
= 3.12/ 3
= 36/3
= 12
Bunga tunggal dihitung dan digunakan dalam sistem pinjaman dan permodalan
Sebagai contoh:
Gilang hendak meminjam uang dari Koperasi sejumlah Rp.1.000.000,00. Sesudah satu bulan,
maka Gilang harus mengembalikan modal sekaligus bunganya dengan jumlah Rp.1.020.000,00.
Jawab:
B=ixtxM
Keterangan:
B = merupakan bunga
i = merupakan suku bunga tiap periode
t = merupakan banyaknya periode
M = merupakan modal
Sebagai contoh:
Ssebuah modal sebesar Rp.1.000.000,00 kemudian dibungakan dengan suku bunga tunggal
2%/bulan. Maka hitunglah besarnya bunga sesudah kurun waktu 5 bulan ?
Jawab:
M = Rp.1.000.000,00
i = 2%/bulan
t = 5 bulan
Bunga Majemuk
Di dalam materi matematika keuangan, dalam menentukan modal akhir apabila bunganya adalah
bunga majemuk, maka bisa kita pakai dua cara atau metode, antara lain yaitu:
Apabila harga n bulat maka rumus yang dipakai dalam mencari modal akhir ialah:
M = Mo (1+i)2
Keterangan:
Sebagai contoh:
Hitunglah jumlah modal akhir dari modal sebesar Rp.10.000.000,- yang telah dipinjamkan
selama kurun waktu 2 tahun dengan suku bunga majemuknya 2% pada setiap tahunya.
Jawab:
M = Mo (1+i)2
M = 10.000.000 (1 + 12%)2
= 10.000.000 + (1 + 0,02)2
= 10.000.000 + 1.404.000
= 11.404.000,-
Sehingga, diketahui selepas kurun waktu 2 tahun modal akhir akan menjadi Rp.11.404.000.
Bunga majemuk dihitung serta dipakai dalam sistem pinjaman dan permodalan
Apabila a menyimpan uang pada sebuah Bank, lalu pada setiap akhir periode, bunga yang
didapatkan tersebut tidak diambil.
Maka bunga tersebut akan bersama-sama modal menjadi modal baru yang akan berbunga di
periode selanjutnya.
Bunga yang didapatkan nilainya akan lebih besar dari bunga pada periode sebelumnya.
Rumus yang sering digunakan dalam menentukan bunga majemuk dalam sistem pinjaman dan
permodalan yaitu:
M_n=M〖(1+i)〗^n
Keterangan:
Sebagai contoh:
Diketahui:
M = Rp.5.000.000,00
i = 10%/tahun = 0,1/tahun
n = 6 tahun
Sehingga;
M_6=Rp.5.000.000,00 (1+0,1)^6
=Rp.5.000.000,00 (1,1)^6
=Rp.5.000.000,00 x 1,771561
=Rp.8.857.805,00
Maka dari itu, modal akhir sebesar Rp.8.857.805,00 serta akan mendapatkan bunga sebesar
Rp.3.857.805,00.
Mn = M (1+b)n
b = jm/m
Keterangan:
Rente
Menyelesaikan masalah rente dalam keuangan
Rente merupakan sederetan modal atau angsuran yang nantinya akan dibayarkan atau diterima
dalam setiap jangka waktu tertentu yang tetap besarnya.
Na=(M(1+i) 〖((1+i)〗^t-1))/i
Keterangan:
Na = Nilai akhir
M = Modal
i = suku bunga (%)
t = periode
Sebagai contoh:
Pada setiap awal tahun, Gilang menyimpankan uang pada Bank BC sebesar Rp.1.000.000,00.
Apabila bank memberikan bunga 6%/tahun, maka hitunglah uang Gilang sesudah menabung
selama 20 tahun ?
Jawab:
Diketahui:
M = Rp.1.000.000,00
i = 6%/tahun = 0,06/tahun
t = 20 tahun
Penyelesaian:
Na=(M(1+i) 〖((1+i)〗^t-1))/i
= (1.000.000,00(1+0,06)((〖1+0,06)〗^20-1))/0,06
= (1.000.000,00+60.000,00)(〖1,06〗^20-1)/0,06
= (1.060.000,00 (3,2071-1))/0,06
= (1.060.000,00 (2,2071))/0,06
= 2339563,6005/0,06
=38.992.726,6757
Sehingga, kita ketahui besar tabungan Niesa selepas kurun waktu 20 tahun ialah
Rp.38.992.726,6757.
Na=(M〖((1+i)〗^t-1))/i
Keterangan:
Sebagai contoh:
Pada setiap akhir tahun, Setiawan menyimpan uangnya pada Bank Mandiri sebesar
Rp.800.000,00 selama kurun waktu 25 tahun.
Apabila bank tersebut memberikan bunga 5%/tahun, maka hitunglah jumlah simpanan Setiawan!
Jawab:
Diketahui:
M = Rp.800.000,00
i = 5%/tahun = 0,05/tahun
t = 25 tahun
Na=(M〖((1+i)〗^t-1))/i
= (800.000,00 ((1+0,05)^25-1))/0,05
= (800.000,00 (〖1,05〗^25-1))/0,05
= (800.000,00 (3,3863-1))/0,05
= (800.000,00 (2,3863))/0,05
= 1.909.083,9527/0,05
=38.181.679,0543
Sehingga, dapat kita ketahui bahwa besar simpanan Setiawan selepas 25 tahun adalah
Rp.38.181.679,05.
Nt=(M(1+i) 〖(1-(1+i)〗^(-t)))/i
Keterangan:
Nt = Nilai tunai
M = Modal
i = suku bunga (%)
t = periode
Sebagai contoh:
Zaidan akan memperoleh beasiswa dalam setiap awal bulan dari PT UNILEVER sejumlah
Rp.250.000,00 selama kurun waktu 3 tahun.
Apabila beasiswa tersebut akan diberikan sekaligus di awal bulan pertama serta dikenai bunga
2%/bulan, maka hitunglah besarnya beasiswa total yang akan diterima Zaidan!
Jawab:
Diketahui:
M = Rp.250.000,00
i = 2%/bulan = 0,02/bulan
t = 3 tahun = 36 bulan
Nt=(M(1+i) 〖(1-(1+i)〗^(-t)))/i
= (250.000,00 (1+0,02)(1-(1+0,02)^(-36) ))/0,02
= 250.000,00(1,02)(1-(1,02)^(-36) )/0,02
= 250.000,00(1,02)(1-0,49022315)/0,02
= 255.000,00(0,50977685)/0,02
= 6.499.654,83
Sehingga, dapat kita ketahui bahwa besar beasiswa yang diterima oleh Zaidan adalah Rp.
6.499.654,83.
Nt=(M〖(1-(1+i)〗^(-t)))/i
Keterangan:
Sebagai contoh:
Pada setiap akhir bulan, Yayasan Terkasih memperoleh sumbangan dari Badan Perdamaian
Dunia sejumlah Rp.5.000.000,00 selama kurun waktu 3 tahun berturut-turut.
Apabila kemudian sumbangan akan diberikan sekaligus serta dikenai bunga sebesar 2%/bulan,
maka hitunglah sumbangan total yang akan diterima oleh Yayasan Terkasih?
Jawab:
M = Rp.5.000.000,00
i = 2%/bulan = 0,02/bulan
t = 3 tahun = 36 bulan
Nt=(M〖(1-(1+i)〗^(-t)))/i
= (5.000.000,00 (1-(1+0,02)^(-36) ))/0,02
= (5.000.000,00 (1-(1,02)^(-36) ))/0,02
= (5.000.000,00 (1-0,49022315))/0,02
= (5.000.000,00 (0,50977685))/0,02
=127.444.212,5
Sehingga, dapat kita ketahui bahwa besar sumbangan yang akan diterima oleh Yayasan Terkasih
adalah Rp.127.444.212,50.
Anuitas
Rumus Mencari Nilai Anuitas
Dalam mencari nilai anuitas, kita bisa memakai rumus di bawah ini:
AN = M.i/1-(1+i)-n
Keterangan:
M = Modal
i = Suku bunga
Atau kita juga bisa menggunakan daftar tabel anuitas.
AN = A1 x (1+i)n
Keterangan:
AN = Anuitas
A1 = Angsuran Pertama
i = Suku Bunga
n = Jangka waktu
Sebagai contoh:
Laras bersama suaminya berencana akan mengambil rimah di daerah VILLA INDAH dengan
harga Rp.250.000.000,00.
Namun, Laras hanya mempunyai uang muka Rp.100.000.000,00. Sisanya akan di cicil dengan
menggunakan sistem anuitas tahunan selama 10 tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Maka,
hitunglah nilai anuitasnya!
Jawab:
Cara 1.
Sm = B ke (m+1)/i
Keterangan:
Sm = merupakan sisa bunga ke m
i = merupakan suku bunga
Cara 2.
Keterangan:
Cara 3.
Sm = A1 x [ daftar nilai akhir rente kolom i % baris (n-1) – daftar nilai akhir renre kolom
i% baris (m-1)]
Keterangan:
Cara 4.
Keterangan:
Sm = Sisa bunga ke
AN = Anuitas
Contoh soal:
Kita akan mengambil contoh dari salah satu cara saja. Yakni dengan cara pertama:
B1 = M x i
= 10.000.000 x 0,03
= 300.000
A1 = AN-B1
= 510.192,59 – 300.000
= 210.192,59
A11 = A1 ( 1+i)11-1
= 210.192,59 ( 1+0,03)10
= 210.192,59 x 1,343916379
= 282.481,26
B11 = AN – A11
= 510.192,59 – 282.481,26
= 227.711,33
S10 = B11/i
= 227.711,33/0,03
= 7.590.377,67
Anuitas merupakan sejumlah pembayaran yang sama besarnya yang dibayarkan pada setiap
jangka waktu tertentu, yang terdiri dari bagian bunga serta bagian angsuran.
A=(M . i)/((〖1-(1+i)〗^(-t)))
A=a_1 x 〖(1+i)〗^t
a_n=a_1 〖(1+i)〗^(t-1)
Keterangan:
A = merupakan anuitas
M = merupakan modal / pinjaman
i = merupakan suku bunga
t = merupakan periode
a1 = merupakan angsuran ke-1
Sebagai contoh:
Sebuah pinjaman sejumlah Rp 10.000.000,- akan dilunasi dalam waktu 3 angsuran dengan
memiliki suku bunga 12% pertahun.
Jawab:
Diketahui:
M = Rp 10.000.000,-
i = 12% = 0,12
t=3
Penyelesaian:
A=(M . i)/((〖1-(1+i)〗^(-t) ) )
= (10.000.000 (0,12))/((1-(1+0,12)^(-3) ) )
= 1.200.000/((1-(1,12)^(-3) ) )
= 1.200.000/((1-0,711780))
= 1.200.000/0,28822
= 4.163.483,22
Sehingga, dapat kita ketahui bahwa besar anuitasnya perbulan yang harus dibayarkan adalah
Rp.4.163.483
Sebauh pinjaman sejumlah Rp.15.000.00,00 akan dilunasi dalam kurun waktu 11 bulan dengan
besaran suku bunga pinjaman 2% per bulan.
Jawab:
M = Rp.15.000.000
i = 2%/bulan = 0.02/bulan
t = 11 bulan
Dengan menggunakan rumus anuitas seperti pada contoh sebelumnya, maka akan kita dapatkan
besar anuitas sebesar Rp.1.532.669.
Berikutnya akan kita tentukan besar bunga di bulan ke-1 yaitu dengan cara mengalikan antara
suku bunga dengan besar pinjaman pada bulan ke-1. Yakni = 2% x Rp.15.000.000=Rp.300.000.
Begitu pula berikutnya untuk besar bunga bulan ke-2, bulan ke-3 …. dst.
Pada angsuran bulan ke-1 akan didapatkan dengan cara mengurangkan antara besar anuitas
dengan besar bunga pada bulan ke-1. Yakni = Rp.1.532.669 – Rp.300.000 = Rp.1232.669.
Sisa pinjaman bulan ke-1 didapatkan dengan cara mengurangkan antara besar pinjaman bulan
ke-1 dengan besar angsuran bulan ke-1. Yakni= Rp.15.000.000 – Rp.1.232.669 = Rp.13.767.331.
Besar pinjaman pada bulan ke-2 didapatkan dari besar sisa pinjaman bulan ke-1.
Begitu pula untuk besar pinjaman berikutnya akan didapatkan dari besar sisa pinjaman pada
bulan sebelumnya.
N Sisa
Sisa Pinjaman Sisa Pinjaman Sisa Pinjaman
o Pinjaman
Rp Rp 300,000 Rp
1 Rp 1,232,669
15,000,000 0.02 13,767,331
Rp Rp 275,347 Rp
2 Rp 1,257,323
13,767,331 0.02 12,510,008
Rp Rp 250,200 Rp
3 Rp 1,282,469
12,510,008 0.02 11,227,539
Rp Rp 224,551
4 Rp 1,308,118 Rp 9,919,421
11,227,539 0.02
Rp 198,388
5 Rp 9,919,421 Rp 1,334,281 Rp 8,585,140
0.02
Rp 171,703
6 Rp 8,585,140 Rp 1,360,966 Rp 7,224,174
0.02
Rp 144,483
7 Rp 7,224,174 Rp 1,388,186 Rp 5,835,988
0.02
Rp 116,720
8 Rp 5,835,988 Rp 1,415,949 Rp 4,420,039
0.02
9 Rp 4,420,039 Rp 88,401 0.02 Rp 1,444,268 Rp 2,975,771
10 Rp 2,975,771 Rp 59,515 0.02 Rp 1,473,154 Rp 1,502,617
11 Rp 1,502,617 Rp 30,052 0.02 Rp 1,502,617 Rp (0)
Soal 1.
Tentukan bunga dari Rp 1.000.000 selama kurun waktu 2 tahun dengan tingkat bunga 10% p.a.
Jika bunga dihitung semesteran!
Jawab:
Diketahui:
Mn = M (1+b)n
b = jm/m
M = 1.000.000
I = 10 % : 2 (Semester )= 0,05
n = 1periode
Mn = 1.000.000 (1+0,05) 1
Sehingga, total bunga majemuk selama kurun waktu 2 tahun yang dihitung semesteran yaitu Rp
215.506,25,-.
Soal 2.
Tuan Gilang hendak menyimpan uangnya sebesar Rp5.000.000 dalam suatu bank yang
memberikan bunga sebesar 18% pertahun, di mana bunga akan dihitung bulanan. Berapa besar
bunga yang dihasilkan selama kurun waktu di tahun pertama?
Jawab:
Diketahui:
M= Rp5.000.000
b = 18% / 12 = 1,5% = 0,015
n = 12 periode
Mn = M(1+b)n
Mn = Rp5.000.000 (1+0,015)12
Mn = 5.978.090,857
b = S – P
b = Rp5.978.090,857 – Rp5.000.000
b = Rp 978.090,857
Soal 3.
Berapa nilai S dari P = Rp1.000.000 dengan menggunakan tingkat bunga dihitung semesteran
atau j2 = 18% p.a. selama kuruwn waktu 5 tahun?
Jawab:
Diketahui :
M = Rp1.000.000
b = 18% / 2 = 9% = 0.09
n = 5 x 2 = 10 periode
Mn= M (1+b)n
M = Rp1.000.000 (1+0,09)10
M = Rp1.000.000 (2,367363675)
M = Rp2.367.363,675