untuk Guru
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
pembelajaran yang kondusif dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
pembelajaran tersebut. Kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
kondusif bagi terjadinya proses pembelajaran ini misalnya menghentikan tingkah laku siswa
yang membuat perhatian kelas teralihkan, memberikan ganjaran kepada peserta didik yang telah
melakukan tugasnya dengan baik, atau menetapkan norma kelompok yang harus ditaati
bersamaPengelolaan kelas merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran
yang efektif dengan cara menciptakan situasi yang kondusif. Suatu kondisi belajar yang kondusif
dapat tercapai jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya
dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran, serta hubungan
interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didikBeberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah sebagai berikut.
b) Memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan agar kegiatan peserta
didik dalam belajar dapat dipertahankan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara berikut.
• Menuntut tanggung jawab siswa.
Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang
dilaku kan oleh peserta didik serta keterlibatan peserta didik dalam tugas-tugas. Misalnya dengan
meminta kepada peserta didik untuk memeragakan, melaporkan ha sil, dan memberikan respons.
• Menyiagakan siswa.
Maksudnya ialah memusatkan perhatian sis-wa kepada suatu hal sebelum guru menyampaikan
materi pokok dengan tujuan untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa.
c) Memberi perhatian kepada beberapa kegiatan yang langsung dalam waktu yang sama akan
menciptakan pengelolaan kelas yang efektif. Memberi perhatian dapat dilakukan dengan dua
cara berikut.
• Visual yaitu dengan mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada kegiatan lain dengan
melakukan kontak pandang, baik secara kelompok maupun indivisual.
• Verbal yaitu dengan memberikan komentar, penjelasan, per-tanyaan, dan sebagainya terhadap
aktivitas seorang peserta.
d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan singkat sehingga tidak terjadi kebingungan
pada peserta didik.
f) Memberi penguatan-penguatan, baik terhadap peserta didik yang mengganggu maupun yang
bersikap wajar.
e) Memberikan teguran kepada peserta didik bila ia melakukan sesuatu yang mengganggu kelas.
Teguran ini dapat dilakukan dengan cara verbal dengan memenuhi syarat-syarat berikut.
• Tegas dan jelas serta tertuju kepada peserta didik yang meng ganggu.
• Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.
• Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.
Agar dapat mengelola kelas dengan efektif, perlu dihindari hal-hal yang akan menimbulkan
gangguan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
Campur tangan guru yang berlebihan
1. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung hendaknya guru tidak melakukan kegiatan atau
mengatakan sesuatu yang akan mengganggu peserta didik. Apabila guru melakukan hal ini, akan
memberi kesan bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak dalam belajar.
Kesenyapan
2. Kesenyapan yang terjadi dalam ben tuk diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau
melupakan langkah-langkah dalam pelajaran akan mengakibatkan pikiran peserta didik
mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
Penyimpangan
3. Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tertentu me-mungkinkan terjadinya
penyimpangan. Penyimpangan tersebut dapat meng ganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
Adanya ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
4. Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas
sebelumnya/menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada
kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan
akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
Bertele-tele
5. Pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal- hal tertentu, memperpanjang keterangan atau
penjelasan, mengubah te guran yang sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang akan
membuat peserta didik tidak fokus pada permasalahan yang dibicarakan guru.