*Narator :
*Pemain :
-Pr:Perawat :
-Pr2: Perawat 2 :
-Ps: Pasien(Ibu):
-Bpk: Bapak :
-Anak: Anak :
-Kakek: Kakek :
-Nenek: Nenek :
Sepupu: Sepupu :
SP 1: membina hubungan saling percaya, menyebutkan penyebab ansietas,
menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, menyebutkan perilaku terkait ansietas,
melakukan tekhnik pengalihan
situasi (social)
SP 2: mengajarkan kepada klien melakukan latihan relaksasi tarik napas dalam (fisik)
dan
melakukan tekhni relaksasi otot.
Tahap Orientasi
PR: Assalamualaikum bu selamat pagi
Ps: Waalaikumsalam mas. pagi
PR: Perkenalkan nama saya ... panggil saja saya... saya perawat yang sedang bertugas
di..., nama
ibu siapa bu?
PS: owhh,, iya mas, nama saya ...
PR: Ibu lebih suka dipanggil siapa?
Ps: Panggil saja saya...
Pr: Ibu, tujuan saya ke rumah ibu adalah memantau perkembangan kesehatan ibu , saya
akan
datang selama dua hari dari jam 8 pagi sampai jam 9 pagi”.
Ps: iya trimakasih mas.
Pr: Bagaimana perasaan ibu pagi ini?
Ps: saya agak gelisah mas, dan tadi malam tidak bisa tidur!
Pr: O, jadi ibu semalam gelisah dan tidak bisa tidur? Baiklah bu, bagaimana kalau
sekarang kita
berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan?
Ps: bisa sus, dengan senang hati.
Pr: baiklah bu, Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 60
enit ?
Ps: iya mas boleh.
Pr: Kita berbincang-bincang dimana bu?
PS: di sini saja ya mas,
PR: baiklah ibu kita akan berbincang-bincang dsini!
Tahap Kerja
Pr: Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan ibu, knpa jadi ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan?
Ps: perasaan saya seperti tidak tenang mas, beberapa hari ini saya selalu memikirkan hal-
hal yang
tidak wajar, seperti kekhawatiran yang berlebihan suster. Anak saya sudah 3 bulan
menjadi TKW,
dan smpai saat ini tidak ada kabar beritanya mas. Saya takut kalau terjadi apa-apa
seperti yang
sering ditayangkan di televisi.
Pr: Oh, jadi anak ibu sudah 3 bulan bekerja sebagai TKW di Malaysia, ibu khawatir anak ibu
mendapat perlakuan yang tidak baik karena sering mendengar berita tentang TKW yang
mendapat perlakuan buruk dari televisi? Bagaimana kalau saya ukur dulu ya tekanan
darah, ibu?
Ps: iya mas, makanya saya sangat khawatir dengan keadaan nya. Boleh suster, silahkan!
Pr: Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang ini?
Ps: pernah mas, bahkan sampai beberapa kali.
Pr: Apa masalah yang sebelumnya sering membuat ibu gelisah? Selama ini, bila ibu punya
masalah
yang mengganggu, apa yang ibu lakukan?
Ps: ia mas , saya akan memikirkan terus masalah itu sehingga saya merasa gelisah, tidak
bisa tidur,
dan tidak nafsu makan.
Pr: Apa pekerjaan ibu sehari-hari?
Ps: Pekerjaan saya hanya ibu rumah tangga mas!
Pr: Dalam keluarga ibu, apa yang biasanya dilakukan kalau ada masalah ?
Ps: kami langsung bingung kemudian panik mas.
Pr: Oh, jadi dalam keluarga ibu, memang terbiasa cepat panik dalam menghadapi masalah?
Ps: ia mas, kami langsung tidak tenang.
Pr: Bagaimana dengan kebiasaan beribadah dalam keluarga ibu?
Ps: Kami sering menjalankan ibadah dengan berjamaah bila ada waktu mas, tapi bila
sedang sibuk
bisa beribadah sendiri-sendiri saja.
Pr: Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ?
Ps: ia pernah mas.
Pr: Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan untuk
menyelesaikan masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan masalah
tersebut?
Apakah ibu berhasil menyelesaikan masalah tersebut?
Ps: iya. kalau ada masalah saya biasanya langsung berpikir bagaimana cara
menyelesaikannya, dan
bila saya tidak mampu saya meminta bantuan kepada keluarga saya.
Pr: Wah, baik sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup
berat, saya yakin sekali ibu sekarang juga akan mampu menyelesaikan kecemasan
yang
ibu rasakan.
Ps: Insya allah mas saya bisa menyelesaikan kecemasan yang saya rasakan.
Pr: nah ibu , sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara
tarik nafas dalam dan juga degan teknik relaksasi otot agar ibu bisa mengatasi
kecemasan ibu .
Apa ibu bersedia ?
Ps:iya mas , saya bersedia.
Pr: Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu
bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan.
Ps: iya
Pr: Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik
nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang
coba ibu praktikkan
Ps: iya mas, akan saya coba
Pr: Wah bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa
melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai
Pr: selajutnya saya akan mengajarkan kepada ibu tekhnik relaksasi yang ke 3 yaitu
relaksasi lima jari.
Ps: baiklah mas, saya bersedia.
Pr: bagaimana ibu apa ibu bersedia ?
Ps: iya mas saya bersedia
Pr: baiklah ibu ikuti perintah saya,
Ps: baik mas.
Pr: ibu pejamkan mata ibu , nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu , nah
sekarang
bayangkan pada saat ibu sehat . nah sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat
ibu
bersama orang yang ibu sayangi /cintai , sekarang sentuh jari manis ibu , bayangkan
ketika ibu di
puji oleh seseorang , dan sekarang sentuh jari kelingking ibu , bayangkan tempat yang
paling
indah yang pernah di kunjungi
Pr: Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan
latihan relaksasi dan taknik trapi 5 jari ?
Ps: lumayan relak mas,Dan pikiran saya juga agak tenang
Pr: nah ibu coba ulangi lagi cara teknik napas dalam yang sudah kita pelajari tadi .
Ps: baik mas,
Pr: wah bagus sekali, Mari kita masukkan dalam jadual harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu
bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah
kita buat.
Ps: baiklah mas, nanti akan saya coba.
Pr: baiklah ibu, kalau begitu sampai disini dulu percakapan kita, besok pagi sekitar jam 8
saya akan
kesini lagi. Terimakasih ibu. asslamualaikum
Ps; sama-sama mas. Waalaikumsalam
SP 3 : Diskusikan dengn keluarga perilaku pasien yang peru dirujuk dan bagaimana
merujuk pasien
Pr2 : Ass..Pak
Klg : wss... mas
Pr2 : Untuk hari ini bagaimana pak keadaan istri anda apakah sudah mulai membaik,
Bpk : alhamdullilah istri saya sudah mulai membaik mas,kecemasanya pun sudah mulai
terlupakan
Nenek : iya mas bener apa kata anak saya itu, setalah anak saya mengajarkan kepada istri
nya tentang
terapi yang anda ajarkan alhamdullilah kecemasanya sudah mulai membaik.
Sepupu : Terus mas kemarin juga saya ngobrol-ngobrol juga dengan beliau,beliau keliatan
mulai
melupakan kecemasanya beliau,dan bicaranya pun keliatannya tidak ada beban
sedikit pun,
Pr2 : Ouh gtu,tapi kecemasan itu bisa muncul kapan saja ,bapak harus bisa merawat istri
bapak dengan
teknik yang saya ajarkan kepada bapak.Apabila istri bapak ada memikirkan sesuatu
dan hanya itu
saja yang dia pikirkan,dan kurang melakukan aktivitas seperti biasanya. Maka istri
bapak perlu
dirujuk ke RS .Dan bapak harus merujuknya dengan cara yang tidak kasar atau
dengan
mengajaknya jalan-jalan dengan tujuan hendak kerumah sakit.
Bpk : Iya mas terima kasih ya atas semuanya...
Pr2 : iya sama-sama apakah ada yang ingin bapak tanyakan lagi ,dan kurang dimengerti
oleh bapak.
Bpk : Tidak ada mas saya sudah mengerti.
Pr2 : Iya pak,mohon maaf ya pak kalo ada slama kita kenal ini ada sesuatu yang membuat
tidak
berkenan di hati bapak.
Bpk : Gak ada kok sus saya berterimakasih banyak.Saya juga minta maaf mas ,Kalo ada
yang tidak
berkenan dihati anda.
Pr2 : Nah,kalo begitu saya permisi dulu pak,terimakasih Ass...
Bpk : Iya mas, Wss....