Anda di halaman 1dari 6

Laporan Modul 4, MG2213

Feeder dan Classifier


Zaid Maulana Ma’ruf (12519062) / 2 / Sabtu, 17-04-2021
Asisten : Cindy Aurelia (12517028)

Abstrak – Praktikum Modul 10 – Praktikum modul ini bertujuan untuk memahami mekanisme kerja feeder, menghitung laju
pengumpanan, dan memahami kerja alat classifier. Pada percobaan dengan vibrating feeder, digunakan umpan sebanyak 750
gram pasir silika untuk masing-masing metode komunal dan interval pada frekuensi 20 Hz dan 30 Hz. Dari penampungan dan
penimbangan umpan yang dilanjutkan dengan pengolahan data, diperoleh bahwa laju pengumpanan rata-rata pada metode
komunal adalah 93.5 g/s untuk frekuensi 20 Hz dan 124.9167 g/s untuk frekuensi 30 Hz. Sedangkan pada metode interval
diperoleh laju pengumpanan rata-rata sebesar 93.4375 g/s untuk frekuensi 20 Hz dan 93.6125 g/s untuk frekuensi 30 Hz. Pada
praktikum ini juga dilakukan pengamatan mekanisme pemisahan pada hydrocyclone dengan umpan berupa 750 gram pasir
silika.

A. Tinjauan Pustaka
Feeder merupakan alat yang dipakai untuk
mengumpankan material basah atau kering dari keadaan
statis menuju ke unit pengolahan tertentu. Feeder
berfungsi sebagai pengatur laju umpan pada alat operasi
dan sebagai penyeragam aliran umpan menuju alat
operasi.Feeding pada dasarnya merupakan operasi
conveying yang dilakukan pada jarak pendek dan Gambar A.2 (Vibrating feeder tipe eccentric
shaft)
dibutuhkan pengaturan laju aliran yang tepat.
Feeder dapat diklasifikasikan menurut ukuran - Chain feeder digunakan untuk handling
partikele, kondisi partikel, dan posisi feeder. Berdasarkan material berukuran kasar dan kering. Feeder ini
mempunyai semacam rantai yang diletakkan
ukuran partikel, feeder terbagi menjadi coarse material
feeder dan fine material feeder. Berdasarkan kondisi, pada tumpukan feed dan dapat diatur
feeder terbagi menjadi wet feeder dan dry feeder. Tipe kecepatnnya.
feeder berdasarkan posisinya yaitu primary feeder dan in
circuit feeder. Berikut merupakan contoh feeder menurut
ukuran dan kondisi partikelnya:
1) Coarse dry feeder terdiri dari apron feeder, vibrating
feeder, dan chain feeder
2) Coarse wet feeder elliptical feeder dan apron feeder
3) Fine dry feeder terdiri dari belt feeder dan chute/gate Gambar A.3 (Chain feeder)
feeder - Wobbbler feeder digunakan untuk handling
4) Fine wet feeder terdiri dari belt feeder dan Diaphragm material basah berukuran kasar. Feeder ini
feeder terdiri dari deretan bar berbentuk elips yang
- Apron feeder banyak digunakan untuk handling saling tegak lurus. Saat dioperasikan, partikel
umpan jaw crusher. Terdapat semacam wadah halus dan mud akan lolos melalui celah-celah di
(hopper) di atas conveyor. Feeder ini juga cukup antara bar, sedangkan partikel kasar akan
terdorong menuju operasi berikutnya.
tahan terhadap impak atau tumbukan dari material.

Gambar A.1 (Apron feeder) Gambar A.4 (Bagian dalam wobbler feeder)
- Vibrating feeder menggunakan getaran dengan - Belt feeder merupakan bel conveyor jarak
frekuensi tertentu untuk mengumpankan pendek yang dipakai untuk mengontrol material
material. Vibrating feeder dengan tipe eccentric discharge dari saluran yang miring. Feeder ini
shaft berkapasitas 30‒600 tph, sedangkan tipe digunakan untuk handling material berukuran
unbalance motor berkapasitas 55‒460 tph. halus yang basah dan kering.
Digunakan untuk material berukuran kasar dan
kering.
B. Langkah Percobaan
a. Vibrating feeder metode komunal
Sebanyak 750 gram pasir silika ditimbang

Feeder dibersihkan kemuida alat dinyalakan


Gambar A.5 (Belt feeder)
dengan frekuensi 20 Hz
Classifification atau klasifikasi adalah proses untuk
memisahkan mineral (<1mm) menjadi dua produk
berdasarkan kecepatan jatuhnya pada sebuah fluida. Silika dimasukkan ke dalam feeder dan dicatat
Proses ini dilakukan dengan lata yang disebut sebagai waktu yang diperlukan hingga seluruh feed
classifier. Proses klasifikasi berfungsi untuk membantu tertampung
memenuhi persyaratan ukuran partikel pada unit operasi
selanjutnya, sebagai proses yang efektif pada metode
basah, dan sebagai cara untuk memisahkan partikel
halus. Classfier berdasarkan kondisi material terbagi Feed yang tertampung ditimbang kemudian
menjadi dry classifier dan wet classifier, sedangkan langkah diulangi tiga kali dengan berat sama
menurut gaya yang diaplikasikan, classifier terbagi seperti pada tahap 1
menjadi mechanical classifier dan centrifugal classifier
.Mechanical classifier merupakan classifier yang
memanfaatkan gaya gravitasi untuk melakukan Tahap 1 diulangi dengan frekuensi 30 Hz
pemisahan partikel. Contoh dari alat ini adalah rake
classifier dan spiral classifier. Feed yang dimasukkan
akan terpisah menurut ukuran dan densitasnya. Partikel
ringan dan halus yang sulit mengendap akan terapung b. Vibrating feeder metode interval
pada permukaan air dan terbawa menuju overflow, Sebanyak 750 gram pasir silika ditimbang
sedangkan partikel berat dan kasar akan mengendap lalu
dikeruk dengan helical screw atau rake menuju
underflow atau coarse discharge.
Feeder dibersihkan kemuida alat dinyalakan
dengan frekuensi 20 Hz

Silika dimasukkan ke dalam feeder

Feed yang keluar ditampung dan ditimbang


sampai interval tertentu

Gambar A.6 (Spiral classifier)


Frekuensi diubah menjadi 30 Hz dan dicatat
Classifier yang memanfaatkan gaya sentrifugal
hingga semua umpan habis lalu dihitung laju
disebut sebagai entrifugal classifier. Contoh dari alat ini
pengumpanan
adalah hydrocyclone. Umpan basah akan dimasukkan
melalui feed inlet secara horizontal dan akan dihasilkan
c. Pengamatan hydrocyclone
kecepatan tangensial terhadap partikel. Adanya aliran
bertekanan mengakibatkan terciptanya resultan gaya Sebanyak 750 gram pasir silika ditimbang
pada partikel. Selama di dalam alat, pergerakan partikel
akan dipengaruhi oleh gaya drag, gaya gravitasi,, dan
gaya sentrifugal. Gaya-gaya ini menyebabkan Bak penampung dibersihkan lalu diisikan
permisahan di mana partikel halus akan bergerak sampai ¾ bak
menuju overflow dan partikel kasar akan bergerak
menuju underflow. Bagian-bagian dari alat ini
ditunjukkan sebagai berikut:
Keran humphrey spiral ditutup dan jalur
aliran hydrocyclone dibuka

Pompa dinyalakan kemudian silika


dimasukkan

Dilakukan pengamatan terhadap proses yang


terjadi pada silika di dalam hydrocyclone
Gambar A.7 (Hydrocyclone)
C. Data dan Pengolahan Data Berat
Waktu ke- Laju
a. Metode komunal 20 Hz Interval akhir
(s) Pengumpanan (gr/s)
Tabel C.1 (Tabel penghitungan laju pengumpanan (gr)
metode komunal 20 Hz) 1 143 2 71.5
Laju 2 230 4 115
Berat Berat Berat 3 222.5 6 111.25
Percobaan Waktu pengum-
awal akhir Hilang
ke- (s) panan 4 152 8 76
(gr) (gr) (gr)
(gr/s) Total 747.5 Rata-rata 93.4375
1 750 749 1 8 93.625
2 749 748 1 8 93.5 Contoh perhitungan:
3 748 747 1 8 93.375 - Total berat akhir
Rata-rata 93.5 =(143 + 230 + 222.5 + 152) g
= 747.5 g
Contoh perhitungan: - Berat hilang
- Berat hilang percobaan ke-1 Berat hilang = Berat awal – Total berat akhir
Berat hilang = Berat awal – berat akhir Berat hilang = 750 g – 747.5 g
Berat hilang = 750 g – 749 g Berat hilang = 2.5 g
Berat hilang = 1 g - Laju pengumpanan interval 2
- Laju pengumpanan percobaan ke-1 230 𝑔/𝑠
= (4−2)𝑠
= 115 g/s
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Laju pengumpanan =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 - Laju pengumpanan rata-rata
749 𝑔 𝛴𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
Laju pengumpanan = Laju pengumpanan rata-rata =
8𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Laju pengumpanan = 93.625 𝑔/𝑠 (373.75)𝑔/𝑠
Laju pengumpanan rata-rata =
- Laju pengumpanan rata-rata 4
𝛴𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 Laju pengumpanan rata-rata = 93.4375 𝑔/𝑠
Laju pengumpanan rata-rata =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 d. Metode Interval 30 Hz
(93.625+93.5+93.375)𝑔/𝑠
Laju pengumpanan rata-rata = Tabel C.4 (Tabel penghitungan laju pengumpanan
3
Laju pengumpanan rata-rata = 93.5 𝑔/𝑠 metode interval 30 Hz)
b. Metode komunal 30 Hz
Berat
Tabel C.2 (Tabel penghitungan laju pengumpanan Berat
awal 750 1.1
metode komunal 30 Hz) hilang (gr)
(gr)
Laju
Berat Berat Berat Berat
Percobaan Waktu pengum- Waktu ke- Laju
awal akhir Hilang Interval akhir
ke- (s) panan (s) Pengumpanan (gr/s)
(gr) (gr) (gr) (gr)
(gr/s)
1 99 2 49.5
1 750 750 0 6 125
2 262 4 131
2 750 749.5 0.5 6 124.9167
3 260 6 130
3 749.5 749 0.5 6 124.833
4 127.9 8 63.95
Rata-rata 124.9167
Total 748.9 Rata-rata 93.6125

Contoh perhitungan:
Contoh perhitungan:
- Berat hilang percobaan ke-1
- Total berat akhir
Berat hilang = Berat awal – berat akhir
=(99 + 262 + 260 + 127.9) g
Berat hilang = 750 g – 750 g
= 748.9 g
Berat hilang = 0 g
- Berat hilang
- Laju pengumpanan percobaan ke-1
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Berat hilang = Berat awal – Total berat akhir
Laju pengumpanan = Berat hilang = 750 g – 748.9 g
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
750 𝑔 Berat hilang = 1.1 g
Laju pengumpanan =
6𝑠
- Laju pengumpanan interval 2
Laju pengumpanan = 125 𝑔/𝑠 262 𝑔/𝑠
- Laju pengumpanan rata-rata = (4−2)𝑠
= 131 g/s
𝛴𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
Laju pengumpanan rata-rata = - Laju pengumpanan rata-rata
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝛴𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
(384.75)𝑔/𝑠 Laju pengumpanan rata-rata =
Laju pengumpanan rata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
3 (374.45)𝑔/𝑠
Laju pengumpanan rata-rata = 124.9167 𝑔/𝑠 Laju pengumpanan rata-rata =
4
c. Metode Interval 20 Hz Laju pengumpanan rata-rata = 93.6125 𝑔/𝑠
Tabel C.3 (Tabel penghitungan laju pengumpanan
metode interval 20 Hz) D. Analisis Hasil Percobaan
Berat Berat Vibrating feedeer bekerja dengan memanfaatkan getaran
awal 750 hilang 2.5 yang dihasilkan untuk mengumpankan material. Frekuensi
(gr) (gr) getara dapat diatur sesuai kebutuhan. Feed akan bergerak
karena ada mekanisme throw dan catch menuju bagian underflow, sedangkan partikel halus akan terangkat menuju
ujung feeder lalu feed iakan ditampung. overflow karena adanya gaya drag yang lebih dominan
Penghitungan laju pengumpanan dilakukan dengan dibandingkan gaya sentrifugal. Gaya lain yang bekerja pada
membagi antara berat akhir dan waktu penampungan. hydrocyclone adalah gaya gravitasi dan gaya angkat
Penampungan dengan metode komunal dengan frekuensi 20 partikel.
Hz menghasilkan laju pengumpanan rata-rata 93.5 g/s, Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi proses
sedangkan pada frekuensi 30 Hz menghasilkan laju klasifikasi. Proses klasifikasi memanfaatkan perbedaan
pengumpanan rata-rata 124.9167 g/s. Penampungan dengan ukuran dan densitas. Partikel yang besar dan berat
metode interval menghasilkan laju pengumpanan rata-rata cenderung mudah mengendap, sedangkan partikel ringan
sebesar 93.4375 g/s pada frekuensi 20 Hz, sedangkan pada dan halus cenderung sulit mengendap .Harus diatur umpan
frekuensi vibrating feeder 30 Hz dihasilkan laju dengan distribusi ukuran dan densitas tertetu agar
pengumpanan rata-rata sebesar 93.6125 g/s. Terlihat bahwa klasifikasi berjalan optimal. Tekanan aliran fluida yang
penambahan frekuensi feeder juga akan memperbesar laju terlalu tinggi akan mengakibatkan partikel tidak terpisahkan
pengumpanan feeder. Hasil laju pengumpanan dapat dengan baik karena terdapat interferensi. Viskositas dan
dipengaruhi oleh adanya kesalahan praktikan saat mencatat densitas fluida yang besar akan mempersulit klasifikasi
hasil penimbangan berat. Adanya pengotor pada feeder juga karena partikel kasar sulit mengendap. Persen solid dan
menyebabkan berat yang dicatat bukan berat silika yang kehomogenan partikel juga harus idatur optimal. Contoh
sebenarnya. kehomogenan adalah partikel kasar satu dengan yang
Terdapat 8 faktor yang memengaruhi laju pengumpanan lainnya mempunyai ukuran yang sama, begitu pula dengan
yaitu ukuran material umpan, densitas umpan, frekuensi partikel halus agar tidak ada partikel halus dan kasar yang
getaran, tinggi dinding lintasan, dimensi atas lintasan, tercampur pada underflow atau overflow.
panjang lintasan, material pada feeder, dan bukaan antara
hopper dan feeder. Ukuran material yang kasar akan E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
memperlambat laju pengumpanana karena pengaruh gaya a) Pertanyaan feeder
gravitasi yang menghambat gaya dorong feeder, sedangkan 1) Untuk apa gunanya feeder?
pada partikel halus, gaya gravitasi yang bekerja tidak besar Jawab:
sehingga mempermudah dorongan dari feeder dan Untuk mengumpankan material dari kondisi statis
memperbesar laju pengumpanan. Densitas yang besar akan
menuju alat operasi pengolahan dengan mekanisme
membutuhkan gaya dorong yang besar karena gaya
gravitasi yang bekerja juga besar, sedangkan jika tertentu.
densitasnya kecil, gaya dorong akan lebih besar dari gaya 2) Ada berapa macam feeder yang ada di laboratorium
gravitasi sehingga laju pengumpanan lebih cepat. Frekuensi yang saudara ketahui? Sebutkan masing-masing!
yang besar, akan membawa lebih banyak material menuju Jawab:
bagian akhir sehingga memperbesar laju pengumpanan, Ada satu macam feeder yaitu vibrating feeder
namun bisa saja menyebabkan umpan yang hilang. Dinding 3) Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder
lintasan yang tinggi akan menyebabkan penumpukan
dipakai?
umpan dan menyeimbangkan gaya dorong dengan gaya
gravitasi sehingga memperlambat laju pengumpanan dan Jawab:
berlaku pula sebaliknya. Dimensi alas yang luas akan Feeder tersebut digunakan untuk umpan basah
mencegah terjadinya penumpukan material sehingga gaya berukuran halus.
dorong yang bekerja lebih efektif dan memperbesar laju 4) Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai untuk
pengumpanan, sedangkan dimensi alas yang kecil akan feed yang kasar?
memunculkan penumpukan material sehingga gaya dorong Jawab:
yang bekerja tidak efektif dan memperlambat laju
Feed yang kasar akan menimbulkan gaya gesek dan
pengumpanan. Lintasan yang semakin panjang akan
memperbesar waktu tunggu (retention time) sehingga laju tumbukan yang besar pada belt feeder sehingga
pengumpanan semakin lambat, dan berlaku sebaliknya. membuatnya cepat rusak.
Material feeder yang kasar akan memperbesar gaya gesek 5) Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of
yang timbul sehingga memperlambat laju pengumpanan, delivery laju pengumpan pada disc feeder?
sedangkan material halus akan mengurangi gaya gese dan Jawab:
mempercepat laju pengumpanan. Bukaan antara hopper dan
Alat pengontrol rate of delivery pada disc feeder
feeder yang besar akan menimbulkan adanya penumpukan
sehingga memperlambat laju pengumpanan sehingga harus berupa pengatur daya atau energi motor penggerak.
diatur bukaan yang tepat agar pengumpanan berjalan b) Pertanyaan classifier
optimal. 1) Classifier yang ada di laboratorium termasuk
Classifier yang menggunakan gaya mekanik disebut golongan classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
sebagai mechanical classifier. Contoh dari alat ini adalah Jawab:
spiral dan rake classifier. Pada mechanical classifier, Classifier yang ada di laboratorium berupa
umpan dimasukkan menuju bak dengan kemiringan ternetu
hydrocyclone. Classifier ini menggunakan gaya
yang berisi air. Akan terjadi pengendapan partikel yang
dibantu oleh gaya gravitasi. Partikel kasar dan berat akan sentrifugal dan gaya drag pada proses pemisahan
mengendap menuju dasar bak dan diangkut dengan rake material.Bagian-bagian penyusunnya yaitu inlet
atau helical screw menuju underflow, sdangkan partikel sebagai jalur masuk material, dan jalur keluar material
ringan dan halus akan terapung dan terbawa menuju overflow, vortex finder, underflow, dan spigot.
overflow. Pada centrifugal classifierberupa hydrocyclone, 2) Faktor-faktor apakah yang memengaruhi kapasitas
diaplikasikan gaya sentrifugal untuk melakukan pemisahan dari classifier?
partikel kasar dan halus. Umpan yang masuk akan
Jawab:
mengalami kecepatan tangensial. Gaya sentrifugal yang
bekerja ke arah luar akan membawa partikel kasar menuju - Intensitas pengadukan
Intensitas tinggi akan menghasilkan produk kasar kerja dari alat ini adalah dengan memanfaatkan getaran
serta menghasilkan pengangkutan underflow yang yang dapat diatur frekuensinya untuk membawa dan
besar. mengumpankan partikel menuju operasi ebrikutnya.
- Tinggi bibir overflow 2. Dari percobaan dan pengolahan data, diperoleh bahwa
Bibir overflow yang tinggi akan memperluas laju pengumpanan rata-rata pada metode komunal
permukaan kolam sehingga dihasilkan pemisahan adalah 93.5 g/s untuk frekuensi 20 Hz dan 124.9167 g/s
halus, sedangkan bibir overflow yang rendah akan untuk frekuensi 30 Hz. Sedangkan pada metode interval
mempersempir luas permukaan kolam sehingga diperoleh laju pengumpanan rata-rata sebesar 93.4375
menghasilkan pemisahan kasar. g/s untuk frekuensi 20 Hz dan 93.6125 g/s untuk
- Kemiringan tangki frekuensi 30 Hz.
Sudut kemiringan yang besar akan memperluas 3. Classifier pada praktikum ini berupa hydrocyclone. Alat
permukaan kolam, pemisahan halus dan underflow ini bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang
yang mengandung banyak air, sedangkan sudut mengarah ke dinding bagian luar dan gaya drag yang
kemiringan yang kecil akan mempersempit luas mengarah ke dinding bagian dalam. Partikel umpan
permukaan kolam, batas pemisahan kasar, dan berukuran kasar akan lebih dipengaruhi oleh gaya
underflow yang lebih kering. sentrifugal dan bergerak menuju underflow sedangkan
- Dilution overflow partikel berukuran halus lebih dipengaruhi gaya drag
Variasi dilution juga berpengaruh terhadap halus atau dan bergerak naik menuju overflow.
kasarnya produk.
3) Berikan gambaran tentang zona-zona pengendapan G. Daftar Pustaka
pada classifier ini! Metso: Basic in Mineral Processing. Halaman 239‒240.
Jawab: Wills, B. A. dan Finch, J. A. 2016. Mineral Processing
Technology. Edisi ke-8. Oxford: Elsevier. Halaman 199‒
215.
https://www.mclanahan.com/products/wobbler-feeders.
Diakses pada 22 April 2021.
https://www.mogroup.com/products-and-services/plants-
and-capital-equipment/feeders/belt-feeders/. Diakses
pada 23 April 2021.

H. Lampiran

Gambar E.1 (Zona-zona pada hydrocyclone)

Umpan masuk lewat linlet. Zona uunderflow


merupakan tempat keluarnya material berat,
sedangkan zona overflow merupaka tempat keluranya
material ringan.
4) Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada
partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!
Gambar H.1 (Hydrocyclone di Lab PBG)

Gambar E.2 (Gaya-gaya yang bekerja pada


hydrocyclone)
Gambar H.2 (Umpan)
Partikel yang berada di dalam alat ini akan bergerak
membentuk lintasan melengkung di sepanjang dinding
hydrocyclone. Gaya sentrifugal akan menyebabkan partikel
berat mengendap menuju dinding dan perlahan turun
melalui underflow, sedangkan gaya drag akan
mengakibatkan partikel dengan kecepatan endap lebih
lambat bergerak menuju overflow.
F. Kesimpulan
1. Feeder pada praktikum ini adalah vibrating feeder. Cara
Gambar H.3 (Proses separasi pada hydrocyclone)

Gambar H.9 (Wobbler feeder skala industri)

Gambar H.4 (Proses pengumpanan dengan vibrating


feeder)

Gambar H.10 (Spiral classifier skala industri)

Gambar H.5 (Cyclosizer)

Gambar H.11 (Hydrocyclone skala industri)

Gambar H.6 (Apron feeder skala industri)

Gambar H.7 (Vibrating feeder skala industri)

Gambar H.8 (Belt feeder skala industri)

Anda mungkin juga menyukai