Anda di halaman 1dari 3

Kontroversi Keris Pangeran Diponegoro

Mata Kuliah History and Memory Making in Southeast Asia

Dosen: Dr. Sri Margana, M.Hum

Oleh

Zainal Ibnu Nurdin

19/452061/PSA/19648

Kiai Nogo Siluman merupakan salah satu keris Pangeran Diponegoro. Raden Saleh
memaparkan arti nama keris tersebut adalah Kiai yang berarti tuan, Nogo adalah ular dalam
dongeng dengan sebuah mahkota di kepalanya, dan Siluman adalah sebuah nama yang terkait
dengan bakat-bakat luar biasa semacam kemampuan untuk menghilang. Nama keris Kiai Nogo
Siluman berarti raja ular penyihir (Isnaeni H.F https://historia.id/kultur/articles/keris-mistis-
pangeran-diponegoro-PRVRk). Sekitar 150 tahun keris pusaka tersebut hilang keberadaanya
setelah Pangeran Diponegoro memberikannya kepada utusan Jendral De Kock, Kolonel Jan-
Baptist Cleerens ketika, ketika beliau ditangkap pada 28 Maret 1830. Kemudian benda pusaka
tersebut oleh Cleerens dihadiahkan kepada Raja Willem I setahun sesudah penangkapan
Pangeran Diponegoro.

Komite ahli Belanda dan Indonesia telah membuat perjanjian pada tahun 1975 mengenai
pengembalian benda-benda budaya yang berkaitan dengan orang-orang penting secara historis.
Dalam hal ini, beberapa benda milik Pangeran Diponegoro dikembalikan seperti tombak dan
pelana, namun keris yang dimaksud tidak diketahui keberadaanya sehingga belum dapat
dikembalikan (https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4932799/keris-diponegoro-kiai-naga-
siluman-kok-yang-dipulangkan-nagasasra?single=1).

Dilansir dari Tribun News, keris tersebut resmi diserahkan dan disimpan di Museum
Nasional di Jakarta pada kamis tanggal 5 Maret 2020. Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menyebut bahwa rencananya keris tersebut akan
dipamerkan pada 10 Maret saat pertemuan Raja Belanda Willem-Alexander dengan Presiden
Joko Widodo (https://wartakota.trKamis tanggal 5 Maret 2020ibunnews.com/2020/03/06/keris-
kyai-naga-siluman-milik-pangeran-diponegoro-hilang-150-tahun-lalu-kini-ditemukan-di-
belanda?page=all).

Keris yang dikembalikan ini diyakini oleh peneliti-peneliti Belanda sebagai Keris Nogo
Siluman berdasarkan data-data yang mereka miliki. Tetapi sayangnya tidak ada data yang benar-
benar mendeskripsikan Nogo Siluman itu apakah berupa keris Nogo Siluman atau keris yang
bergelar Nogo Siluman. Jadi ada dhapur (bentuk) dan gelar (nama), biasanya nama
menyesuaikan dengan dhapurnya. Hal ini menjadi kontroversi apakah keris yang dipulangkan
oleh pemerintah Belanda itu benar-benar Nogo Siluman. Dilansir dari suarajogja.id, pihak
Belanda sudah mendatangkan dua empu, dan keduanya mempunyai pendapat yang berbeda
mengenai keris tersebut. Ki Roni Sadewo selaku Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro
mengingatkan kepada masyarakat sekarang agar kontroversi ini menjadi pemicu bagi masyarakat
Indonesia untuk lebih peduli pada milik, warisan nenk moyang yaitu tradisi, seni dan budaya
(Priatmojo G. https://jogja.suara.com/read/2020/03/11/205642/kembalinya-keris-pangeran-
diponegoro-jadi-kontroversi-ini-kata-ki-roni). Dengan adanya perdebatan mengenai keris
tersebut tentunya memberikan dampak positif dengan semakin banyaknya orang yang terlibat
dan mengetahui warisan leluhur dan menambah kepedulian akan kebudayaan yang kita miliki
untuk dijaga kedepannya. Secara tidak sadar dengan adanya kejadian ini membangun ulang
kembali ingatan kolektif masyarakat Indonesia mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
Pangeran Diponegoro, terutama sejarah dan warisan kebudayaan Indonesia. Memori kolektif
seperti ini penting dimiliki seluruh masyarakan Indonesia agar mempunyai ingatan, rasa
kebanggaan, kecintaan yang sama.

Pengembalian keris Diponegoro tersebut sangat bermakna bagi Indonesia, karena


mempunyai nilai sejarah yang tinggi serta pengembalian tersebut menunjukkan hubungan
diplomasi yang baik antara kedua negara. Seperti yang diutarakan oleh sejarawan Bondan
Kanumoyoso dalam antaranews.com, yang menyambut pengembalian keris tersebut merupaka
itikad baik dari pemerintah Belanda, dan mungkin bisa memulai proses pemulangan benda-benda
lain milik Indonesia (Violleta. P https://sumut.antaranews.com/nasional/berita/1353550/museum-
nasional-pengembalian-keris-diponegoro-bermakna-bagi-indonesia?
utm_source=antaranews&utm_medium=nasional&utm_campaign=antaranews).
Tentunya pasti ada beberapa kesepakatan yang dilakukan pemerintah Belanda dan
Indonesia pada saat keris tersebut diserahkan dan kedua kepala negara saling bertemu.
Kerjasama antara kedua negara dalam bidang perekonomian yang paling utama. Namun belum
ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai kesepakatan apa saja yang telah disetujui oleh kedua
negara.

Daftar Pustaka

Isnaeni H.F https://historia.id/kultur/articles/keris-mistis-pangeran-diponegoro-PRVRk

N.N https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4932799/keris-diponegoro-kiai-naga-siluman-
kok-yang-dipulangkan-nagasasra?single=1

N.N https://wartakota.trKamis tanggal 5 Maret 2020ibunnews.com/2020/03/06/keris-kyai-naga-


siluman-milik-pangeran-diponegoro-hilang-150-tahun-lalu-kini-ditemukan-di-belanda?page=all

Priatmojo G. https://jogja.suara.com/read/2020/03/11/205642/kembalinya-keris-pangeran-
diponegoro-jadi-kontroversi-ini-kata-ki-roni

Violleta. P https://sumut.antaranews.com/nasional/berita/1353550/museum-nasional-
pengembalian-keris-diponegoro-bermakna-bagi-indonesia?
utm_source=antaranews&utm_medium=nasional&utm_campaign=antaranews

Anda mungkin juga menyukai