Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Pendidikan Dasar Gawat Darurat Balut Bidai Terhadap Kemampuan

Menolong Korban Fraktur Pada Anggota PMR Madya

SMP Negeri 6 Banda Aceh

KEPERAWATAN GAWATDARURAT

Dhahlul Fikri Ummiyuddin

20172061P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA

SEMESTER GENAP TAHUN 2021


A. Latar belakang
Pendidikan kesehatan adalah istilah yang diterapkan pada
penggunaan proses pendidikan secara terencana untuk mencapai tujuan
kesehatan yang meliputi beberapa kombinasi dan kesepakatan belajar atau
aplikasi pendidikan didalam bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2013).
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu memutuskan kegiatan yang paling
tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat serta menambah
pengetahuan tentang kesehatan (Mubarak, 2012).
Kejadian kecelakaan di sekolah sangat beragam, misalnya
terpeleset yang menyebabkan luka robek atau memar, dislokasi hingga
patah tulang (fraktur), keracunan makanan, tersedak makanan, pingsan dan
lain-lain. Sebanyak 51,67% kejadian fraktur pada usia kisaran 18 hingga
46 tahun. Cedera akibat kecelakaan di lingkungan sekolah umumnya
terjadi pada sistem musculoskeletal.Beberapa penelitian menunjukkan
84% kejadian cedera terjadi pada betis dan pergelangan kaki.
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan salah satu
bagian dari pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara
menyeluruh dengan mengutamakan kegiatan promotif dan preventif
didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif.P3K di sekolah adalah upaya
pertolongan dan perawatan secara sementara pada korban kecelakaan di
sekolah sebelum dibawah ke Rumah Sakit, Puskesmas atau Klinik
Kesehatan untuk mendapat pertolongan yang lebih baik dari dokter atau
paramedik. Pemberian pertolongan yang cepat dan tepat kepada korban
yang membutuhkan pertolongan terutama di sekolah untuk mencegah
kondisi korban lebih buruk.
Namun, seringkali saat ingin memberikan pertolongan pada
korban, penolong tidak tahu cara yang benar sehingga bantuan yang
penolong berikan dapat memperparah kondisi korban. Pengetahuan yang
baik serta pertolongan pertama yang benar sangat diperlukan agar mampu
memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat tanpa harus
menunggu arahan jika berada di lokasi kejadian.
Balut bidai merupakan tindakan memfiksasi atau mengimobilisasi
bagian tubuh yang mengalami cedera yang menggunakan benda yang
bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fiksator /imobilisasi.
Menurut hasil jurnal terkait Terdapat peningkatan pengetahuan
maupun keterampilan setelah dilakukan pelatihan balut bidai baik dengan
menggunakan metode simulasi, Dilakukan pelatihan balut bidai secara
berkala sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa
dalam penatalaksanaan fraktur.
PMR (Palang merah Remaja), adalah wadah pembinaan dan
pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya
disebutPMR.Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia,
dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah
satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di
bidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip
dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Dasar Gawat Darurat
Balut Bidai Terhadap Kemampuan Menolong Korban Fraktur Pada
Anggota PMR Madya SMP Negeri 6 Banda Aceh Aceh tahun
2021.
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui pengetahuan pengaruh pendidikan dasar balut
bidai pada anggota PMR di SMP Negeri 6 Banda Aceh.
C. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan tambahan
pengetahuan wawasan, ketrampilan dalam melakukan penelitian
yang lebih luas tentang Pengaruh Pendidikan Dasar Gawat Darurat
Balut Bidai pada siswa.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan penelitian dapat menjadi referensi kepustakaan bagi
mahasiswa(i) fakultas keperawatan universitas abulyatama aceh
tentang tentang Pengaruh Pendidikan Dasar Gawat Darurat Balut
Bidai pada siswa.
3. Bagi Tempat penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan/informasi
bagi siswa tentang Pengaruh Pendidikan Dasar Gawat Darurat
Balut Bidai.
D. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan SMP Negeri 18 Banda Aceh.
E. Populasi & sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PMR (Palang
merah remaja) di SMP Negeri 6 Banda Aceh, yang berasal dari
kelas Vll dan IX berjumlah 20 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PMR (palang
merah remaja) di SMP Negeri 6 Banda Aceh, Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
seluruh responden menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah
20 orang siswa.

Anda mungkin juga menyukai