Jawaban :
Rumusan kasus atau masalah pokok : Pelayanan publik melalui Mall Pelayanan Publik (MPP)
yang efektif dan efisien
Aktor yang terlibat dan perannya :
Pemerintah Pusat : Menetapkan suatu kebijakan
Pemerintah Provinsi : Pelaksana suatu kebijakan tingkat pusat
Pemerintah Kota : Pelaksana suatu kebijakan tingkat kota/kabupaten Seluruh OPD :
Pelaksana kegiatan
Kementrian, Lembaga, BUMN/BUMD atau Swasta : Pelaksana
2. Soal :
Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar
PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang
terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus. B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar
PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks
deskripsi kasus
Jawaban :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS :
Etika Publik : Hormat, komunikatif, jelas, sopan santun dalam pelayanan
Nasionalisme : Saling menghargai satu sama lain, musyawarah mufakat, menghargai
pendapat orang lain
Komitmen Mutu : Efektif dalam memberi pelayanan
Akuntabilitas : Konsisten dan tanggung jawab yang tinggi, partisipatif dan kejelasan target
Anti Korupsi : Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil,
berani, peduli.
Pelayanan Publik : Service excellent
Whole Of Government : Koordinasi, kolaborasi, integritas, komunikasi
3. Soal :
Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks
deskripsi kasus
Jawaban :
Gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah :
1) Memenuhi standart pelayanan SOP pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan,
produk pelayanan, sarana dan prasarana serta kompetensi petugas pemberi pelayanan
2) Mengutamakan kepuasan pelanggan
3) Meningkatkan mutu atau kualitas dan kuantitas/produktivitas pelaksanaan tugas dan
fungsi instansi (lembaga) pemerintah/ pemerintahan di bidang pelayanan umum
4) Mendorong segenap upaya untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan sistem dan tata
laksana pelaksanaan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih
berdaya guna dan berhasil guna 5. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran
serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta
Membangun efektifitas pelayanan publik melalui
Mall Pelayanan Publik
Dinamika perkembangan zaman memaksa semua negara di dunia untuk terus melakukan
transformasi terhadap tata kelola pemerintahan yang dituntut semakin profesional, cepat,
efektif, adaptif untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Indonesia sendiri yang tumbuh dalam
era demokratisasi, juga memasuki era digitalisasi dan virtualisasi, serta memiliki proyeksi menjadi
the big five state in the world.
Reformasi birokrasi sebagai arus utama pendorong gelombang revolusi tata kelola
pemerintahan tidak lagi hanya untuk mengontrol jalannya birokrasi dan menghadirkan
pelayanan. Namun juga harus bergerak untuk mengubah paradigma para administrator publik
untuk menempatkan masyarakat sebagai aspek terdepan dan prioritas. Dan memposisikan
pemerintah sebagai representasi publik, serta membangun institusi publik yang berintegritas,
responsif melayani dan aktif memberdayakan masyarakat untuk terlibat langsung dalam
pengaturan dan implementasi berbagai kebijakan publik di tingkat pusat maupun daerah.
Dimana selama ini masih banyak permasalahan dalam kegiatan dan proses pemberian
layanan kepada masyarakat. Menjembatani kondisi tersebut, beberapa pemerintah daerah
berlomba-lomba bersaing dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Namun seringkali upaya tersebut masih belum memberikan hasil yang maksimal
sehingga pada akhirnya tidak solutif dan terkadang menimbulkan kerumitan dalam proses
pelayanan kepada masyarakat.
Denhardt dan. Denhardt, dalam bukunya mengungkapkan bahwa salah satu agenda
reformasi yang dijalankan oleh beberapa negara maju, adalah dengan menguatkan hubungan
antara institusi publik dengan pelanggannya (masyarakatnya) sebagai "mekanisme transaksi
pasar yang melahirkan suatu komoditas kepentingan bersama".
Melalui konsep yang ditawarkan, dapat dicermati bahwa konsep the new public
management dalam administrasi negara sudah hadir. Dia telah mengelaborasi sentuhan maupun
pendekatan pelayanan negara yang lebih demokratis (lebih meningkatkan kepercayaan publik),
menjembatani harapan dan keinginan warga, memberikan ruang bagi keterlibatan sosial dalam
pemerintahan, menyegarkan kembali birokrasi publik, membangkitkan legitimasi bagi
pemerintahan, serta melahirkan konsep the new public service.
Sebagaimana kita ketahui, selama ini masih banyak kekurangan dari penyedia layanan
publik sebagaimana yang dirumuskan dalam seminar evaluasi kualitas pelayanan publik
dinyatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pelayanan publik. Diantaranya masih
sedikit instansi yang wajib memberikan layanan yang berstandar operasional prosedur, dan
adanya kejelasan. Masih ada beberapa instansi penanggung jawab dan penyedia layanan yang
masih belum mempunyai SOP berupa alur dan prosedur yang jelas dalam menyediakan
pelayanan. Aspek durasi waktu pemberian layanan masih belum ada sehingga kurang efektif dan
efisien serta dapat merugikan waktu masyarakat yang sedang mengakses pelayanan. Saat ini
hanya beberapa penyedia layanan yang telah memiliki durasi waktu pemberian layanan seperti
perpanjangan surat kendaraan yang sudah memiliki standar SOP dan durasi waktu pengurusan
pelayanan.
Dalam konteks pemberian pelayanan, seringkali ditemukan ketidakmampuan petugas
pemberi layanan disebabkan karena kompetensi yang rendah serta kurang sesuai dengan
pekerjaan untuk menyediakan pelayanan yang baik; Masih ada penyedia layanan yang bersikap
kurang ramah, kurang sopan atau tidak jelas dalam berbicara, memberitahukan suatu informasi
dengan tidak ramah/santun. Selain itu masih ada penyedia layanan masih belum menggunakan
sarana prasarana yang layak serta sesuai kebutuhan konsumen, misalnya sarana khusus bagi
difabel, ruang laktasi, antrian khusus bagi lansia, dan sistem konektivitas jaringan komputer,
internet sehingga pada saat pengurusan layanan yang membutuhkan koneksi server pusat,
layanan tidak dapat diberikan karena tidak ada koneksi jaringan.