Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.

A
DENGAN ANEMIA DI RSUD CUT NYAK DHIEN
MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2021

Disusun Oleh
DHEA THANIA
P07124420004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLIKTEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
MEULABOH
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Page 1
Laporan kegiatan praktik kebidanan meulaboh mulai 15 maret s/d 10 April

2021 di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dengan judul ”Asuhan Kebidanan

Ibu Hamil dengan Anemia di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien

Meulaboh Tahun 2021”

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh :

CI/ Preseptor Dosen Pembimbing

Dwi Murnita,Str.Keb Nurlailli Ramli, S.SiT. MPH

Bagian Praktek

Roudhatul Jinan, SST

Page 2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktek asuhan
Kebidanan ini dapat diselesaikan. Shalawat beriring salam Penulis sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW penghulu semua mahluk yang senantiasa ikhlas
dan sabar dalam menuntun Ummatnya kearah yang lebih baik.. Dengan
terselesaikannya Penulisan makalah ini, penuh keikhlasan kami menyampaikan
rasa terimakasih
1. Bapak T. Iskandar Faisal, SKP, M,Kes selaku Direktur Polikteknik
Kesehatan Kemenkes Aceh
2. Ibu Adri Idiana, S.SiT. MPH selaku Ketua Prodi D4 Kebidanan Banda
Aceh
3. Ibu Nurlailli Ramli, S.SiT. MPH selaku dosen Pembimbing
4. Ibu Dwi Murnita,Str.Keb selaku CI
5. Ibu Asnarita selaku responden
Yang telah memberikan petunjuk, arahan, bimbingan serta dukungan.
Kami berharap setelah membaca dan mempelajari laporan kegiatan ini, pembaca
dapat memiliki pertambahan pengetahuan yang lebih baik dan proses
implementasi, baik dalam bidang ilmu dunia, maupun ilmu akhirat. laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami selalu membuka diri untuk
mendapatkan berbagai masukan dan kritikan agar kelak pembuatan laporan
selanjutnya lebih baik lagi.

Meulaboh, Maret 2021

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... 2

Page 3
KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 5
A. LATAR BELAKANG............................................................................. 5
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 6
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 6
D. MANFAAT PENULISAN ...................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 8
A.KONSEP TEORI DASAR KEHAMILAN.............................................. 8
B. KONSEP PERSALINAN ........................................................................9
C. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN ...............................13
BAB III TINJAUAN KASUS ..................................................................... 18
A. BIODATA .............................................................................................. 18
B. SUBJEKTIF ........................................................................................... 18
C. OBJEKTIF ............................................................................................. 19
D. ASSESMENT ........................................................................................ 20
E. PLANING .............................................................................................. 20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 23
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 23
B. SARAN .................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 25

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Page 4
Menurut World Health Organization (WHO), indicator kesejahteraan

suatu Negara salah satunya di ukur dari besarnya angka kematian ibu (AKI). AKI

yaitu banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian yang

berkaitan dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan,

melahirkan dan nifas (42 hari setelah melahirkan).

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2014 adalah sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran

hidup yang mana angka tersebut belum memenuhi target RPJMN sebesar 306

kematian per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI 2014; Kemenkes RI 2015),

sedangkan pada kematian neonatus,KPD menjadi faktor risiko dengan presentase

sebesar 17,9% (Achadi dan Jones 2014). Angka Kematian Neonatus (AKN) di

Indonesia tahun 2012 ada sebanyak 19 kematian per 1000 kelahiran hidup, angka

ini sama dengan AKN berdasarkan SDKI 2007 yang mana hanya menurun 1 poin

dibandingkan SDKI tahun 2002-2003 (Kemenkes RI 2016).

Anemia merupakan masalah yang masih terjadi pada wanita khususnya ibu

hamil. Prevalensi anemia secara umum terjadi pada 56 juta ibu hamil yang

tersebar di seluruh dunia dengan pembagian sekitar 7 juta di Eropa dan Amerika

dan sisanya yaitu 49 juta terjadi di negara maju, berkembang dan negara miskin di

Asia dan Afrika (Fatimah dan Susi, 2015)

Anemia pada ibu hamil diketahui berdampak buruk, baik bagi kesehatan

ibu maupun bayinya. menyebutkan bahwa anemia merupakan penyebab penting

yang melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu

pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat

Page 5
komplikasi kehamilan. Selain itu ibu hamil yang menderita anemia juga

menunjukkan keadaan yang tragis, yaitu terjadinya perdarahan pada saat

melahirkan. Di samping pengaruhnya kepada kematian dan perdarahan, anemia

pada saat hamil akan memberikan dampak abortus, partus prematus, inersia uteri

dan menyebabkan perdarahan, syok, infeksi intrapartum dan dalam nifas serta

mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah dan peningkatan

kematian perinatal (Ibnu Pranoto Dkk, 2013)

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

Anemia di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak Anemia di

RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengkaji Data Subjektif pada Ibu Asnarita dengan Anemia di

RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kab. Aceh Barat

b. Untuk Mengkaji Data Objektif pada Ibu Asnarita dengan Anemia di

RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat

c. Untuk Menegakan Assesment pada Ibu Asnarita dengan Anemia di

RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kab. Aceh Barat

d. Untuk Melakukan Perencanaan asuhan kebidanan Asnarita dengan

Anemia di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Kab. Aceh Barat

Page 6
D. MANFAAT MAKALAH

Dapat digunakan sebagai referensi dalam pemberian Asuhan Kebidanan

pada ibu hamil dengan Anemia .

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN

1. Definisi Kehamilan

Page 7
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi

pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum,

tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau

sampai 42 minggu (Nugroho, 2014).

2. Asuhan Kebidanan Kehamilan / Antenatal Care

a. Pengertian ANC

Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk

memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu

hamil normal atau bermasalah. (Rukiah, 2013)

b. Tujuan ANC

 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan

sosial ibu dan bayi.

 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

 Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

 Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif.

 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, 2013)

Page 8
B. KONSEP DASAR ANEMIA

1. Pengertian

Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau

haemoglobin kurang dari normal. Anemia merupakan salah satu kelainan darah

yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi

terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah

merah mengandung haemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh

(Proverawati, 2011).

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi dan

merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencermikan nilai

kesejahateraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap

kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut “potential danger to

motherand child” (potensial membahayakan ibu dan anak) karena itulah anemia

memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan

kesehatan pada linik terdepan (Manuaba, 2010).

Anemia pada kehamilan merupakan anemia yang ditemukan selama

kehamilan dengan kadar produksi hemoglobin dan kadar zat esensial yang rendah

seperti zat besi dan asam folat. WHO mendefinisikan anemia sebagai konsentrasi

Hemoglobin dalam darah <11 g/dL ((Debbie Holmes, 2012).

2. Patofisiologi

Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma 55 persen dan selsel darah

45 persen. Plasma mengandung air, protein plasma dan elektrolit. Sel-sel darah

Page 9
terdiri dari eritrosit (99%), leukosit dan trombosit. Selama kehamilan tubuh

mengalami perubahan yang signifikan. Saat hamil jumlah darah dalam tubuh

meningkat sekitar 30-50 persen (hipervolemia) sehingga memerlukan peningkatan

kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin.

Tubuh ibu hamil membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan

bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 persen lebih banyak dari pada

ketika tidak hamil. Jika tubuh tidak memiliki cakupan zat besi, tubuh tidak dapat

membuat sel-sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah ekstra

(Walyani, 2015).

Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan sehingga terjadi

pengenceran darah hemodilusi dengan puncaknya pada umur kehamilan 32-34

minggu. Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50 persen, hal ini untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin, peningkatan ini erat

hubungannya dengan berat badan bayi. Serum darah (volume darah) bertambah

25-30 persen dan sel darah bertambah 20 persen. Massa sel darah merah terus

naik sepanjang kehamilan. Akibatnya lebih banyak oksigen yang diambil dari

darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Kehamilan cukup bulan yang normal,

seperenam volume darah total ibu berada di dalam sistem perdarahan uterus.

Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500 ml/menit dan konsumsi rata-rata

oksigen utreus gravida ialah 25 ml/menit (Walyani, 2015).

Anemia selama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan

anemia ringan, anemia yang lebih berat dapat meningkatkan resiko tinggi anemia

pada bayi. Anemia dalam kehamilan terdiri dari berbagai macam anemia antara

Page 10
lain anemia defisiensi zat besi dan anemia defisiensi asam folat pada kehamilan.

Secara fisiologis pengenceran darah ini untuk meringankan kerja jantung yang

semakin berat dengan adanya kehamilan. Darah mengangkut oksigen,

karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Selain itu darah

juga berfungsi sebagai sebagai alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari

infeksi dan merupakan pemelihara suhu tubuh (Proverawati, 2011).

3. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala awal anemia pada kehamilan biasanya tidak ada atau tidak spesifik

(misalnya kelelahan, kelemahan, pusing dispnea ringan dengan tenaga). Gejala

dan tanda lain mungkin termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat, akan

mengalami takikardi atau hipotensi. Anemia meningkatkan resiko kelainan

prematur dan infeksi ibu postpartum.

Banyak gejala anemia selama kehamilan seperti merasa lelah atau lemah,

kulit pucat progresif dari kulit, denyut jantung cepat, sesak napas, konsentrasi

terganggu (Proverawati, 2011). Tanda dan gejala anemia menurut Varney (2010)

adalah letih, sering mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada

lidah, kulit pucat, membran mukosa pucat (misalnya konjungtiva), bantalan kuku

pucat, tidak ada nafsu makan, mual dan muntah.

4. Diagnosis

Menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan

anamnesa. Anamnesa akan didapatkan keluhan mual-muntah lebih hebat pada

hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan

Page 11
sebagai berikut Hb 11 g% tidak anemia, Hb 9-10 g% anemia ringan, Hb 7-8 g%

anemia sedang dan Hb < 7g% anemia berat.

Berdasarkan ketetapan WHO, anemia bumil adalah bila Hb kurang dari 11

gr%. Anemia bumil di Indonesia sangat bervariasi yaitu Hb 11 gr% normal, Hb 9-

10 gr% anemia ringan, Hb 7-9 gr% anemia sedang dan Hb 5-7gr% anemia berat.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada

trimester I dan trimester III. Pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil

mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet

pada ibu-ibu hamil di puskesmas (Manuaba, 2010).

5. Penatalaksanaan Anemia dalam Kehamilan

Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara

pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan seharhari. Ibu hamil

biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis

pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120 mg. Pemberian

zat besi sebanyak 30 mg per hari akan meningkatkan kadar haemoglobin sebesar

0,3 dl/gram/ minggu atau dalam 10 hari (Manuaba, 2010).

Berikut upaya pencegahan dan penanggulangan anemia :

a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi seperti makanan yang

mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati,

telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-

kacangan, tempe). Perlu juga makan sayursayuran yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat,

Page 12
jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat

besi dalam usus.

b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet

tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah).

c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti :

kecacingan, malaria, dan penyakit TBC (Proverawati, 2011).

Menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan

pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan

umum calon ibu tersebut. Pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan

laboratorium, termasuk pemeriksaan feses sehingga diketahui adanya infeksi

parasit (Manuaba, 2010).

C. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN

1. Pengertian

Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan

masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang

berfokus pada klien. Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang

dikeluarkan oleh ACNM (1999) terdiri atas:

 Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara

sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan

setiap klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan

pemeriksaan fisik.

Page 13
 Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi

data dasar

 Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam

menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan

bersama klien. d. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga

mampu membuat keputusan dan bertanggungjawab terhadap

kesehatannya.

 Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.

 Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana

individual.

 Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan

berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.

 Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika

terdapat penyimpangan dari keadaan normal.

 Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan

dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

2. Langkah – langkah Manajemen Kebidanan

Langkah I : pengumpulan data dasar

Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar : Riwayat kesehatan,

Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya, Meninjau catatan terbaru

atau catatan sebelumnya, dan Meninjau data laboratorium dan

membandingkan dengan hasil studi

Page 14
Langkah II : interpretasi data dasar

Standar nomenklatur diagnosis kebidanan : Diakui dan telah disahkan oleh

profesi, Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan, Memiliki ciri

khas kebidanan, didukung oleh clinical judgement dalam praktik

kebidanan dan Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen

kebidanan

Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah

dan diagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan

antisipasi yang dapat dilakukan.

Langkah IV Indentifikasi

Dari data yang ada mengidentifikasi keadaan yang ada perlu atau tidak

tindakan segera ditangani sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim kesehatan,

pekerja sosial, ahli gizi)/kolaborasi

Langkah V:

tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien, tapi

juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien (apakah dibutuhkan

penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-

masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural/masalah

psikologis. Dalam perencanaan ini apa yang direncanakan harus disepakati

klien, harus rasional, benar-benar valid berdasar pengetahuan dan teori

yang up to date.

Page 15
Langkah VI : Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun

tenaga kesehatan yang lain. Bidan bertanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanaan asuhan bersama yang menyeluruh.

3. Follow up data perkembangan kondisi pasien

Menurut Mufdillah (2009) pendokumentasian atau catatan manajemen

kebidanan dapat diterapkan dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP,

S adalah data subjektif, O adalah objektif, A adalah Analysia/Assessment

dan P adalah planning. SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana,

jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses

pemikiran penatalaksanaan manajemen.

a. S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

b. O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

focus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney

c. A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan.

d. P : Planning

Page 16
Menggambarkanpendokumentasian dari diagnosa potensial, antisipasi

penanganan diagnosa potensial, kebutuhan/tindakan segera, rencana

tindakan, pelaksanaan dan evaluasi perencanaan

berdasarkan assessment sebagai langkah 3, 4, 5, 6 dan 7 varney (Kepmenkes,

2007).

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. A


UMUR 30 TAHUN GIII P2 A0 DENGAN ANEMIA
DI RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH

Page 17
ACEH BARAT TAHUN 2020

Tanggal masuk : 17 / 03/ 2021 Pukul: 18.15 WIB

Tanggal pengkajian : 17/ 03/ 2021 Pukul: 18.30 WIB

No. Register : 898.18.620 -xx-xx

Pengkaji :

Dhea Thania

Biodata

Nama Pasien : Ny. A Nama Suami : Tn. S


Umur : 30 tahun Umur : 33 tahun
Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : DIII Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Johan Pahlawan

A. Subjektif
Ibu masuk dari IGD Ponek pukul 18.15 wib dengan kondisi lemas dan pusing, OS
merupakan pasien kiriman dari KIA. Gravida 29 – 30 minggu dengan riwayat
previous SC 2 kali. Gerakan janin aktif

B. Objektif
Umum:
KU baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional cemas.
TD:140/80mmHg, nafas: 22x/m, nadi: 80x/m, suhu: 36,5°C, djj 162/
x/menit teratur konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik. Palpasi

Page 18
Khusus:
Abdomen:
1. Inspeksi
 Kepala
Rambut : Tidak Rontok
Kebersihan : Bersih
 Muka
Wajah: Pucat
 Mulut dan gigi : bersih
 Hidung
Simetris: ya
Secret: tidak ada
 Telinga
Semetris: iya
Serumen:Tidak
Pendarahan: tidak
Kebersihan: bersih
 Leher
Pembesaran Vena Jugularis: Tidak
Pembesaran kelenjar tiroid: tidak
Pembesaran Getah Bening: Tidak
Struma: tidak
 Dada
Pembesaran Payudara:Tidak
Tarikan: tidak
Hyperpigmentasi: tidak
Punting susu: menonjol
 Perut
Pembesaran : Tidak ada
Bekas Opersai: tidak ada

Page 19
Pembesaran liver: tidak ada
- Leopold 1: Teraba bagian besar janin, lunak tidak melenting yaitu
kepala;
1) Leopold I : Pertengahan pusar-Px, 31cm, teraba bokong
2) Leopold II : punggung kanan
3) Leopold III : Presentase kepala
4) Leopold IV : BAP (Bergerak Atas Panggul)
5) Auskultasi Detak Jantung Janin(DJJ) terdengar jelas kuat dan teratur
dikuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 130x/ menit.
6) Lingkar perut : 82 cm
7) Taksiran berat janin(TBJ) : 2542 gram
Pemeriksaan genetalia labia mayor dan minor tidak ada
kelainan, tidak ada keputihan, pemeriksaan dalam: vulva vagina tidak
ada kelainan, portio tebal lunak, belum ada pembukaan.
2. Eksrimitas atas dan bawah
 Oedema: tidak ada
 Varises: tidak ada
 Kebersihan : bersih

C. Assesment
Ibu : G3P2A0 hamil 29 - 30 minggu dengan anemia
Janin : Tunggal, hidup
D. Planing

1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa


kehamilan normal, ibu dalam keadaan anemia, dan ibu sudah mengerti
keadaan kehamilannya.
2. Memberi HE(Healt Education) tentang
a. Gizi pada ibu hamil
 Kebutuhan kalori selama kehamilan dapat diperoleh misalnya dari
kacangkacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran dan
kentang.

Page 20
 Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan
susu.
 Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging,
hati, telur dan kedelai.
 Kebutuhan asam folat (vitamin B) dan vitamin C dapat diperoleh
dari misalnya jus jeruk, brokoli, dan juga roti. Ibu mengerti dengan
apa yang disampikan dan bersedia komsumsi makanan yang
bergizi.
b. Personal hygiene dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari
infeksi apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melakukan
anjuran yang disampaikan
c. Istirahat yang cukup
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melaksanakan
aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti dan mau
mlaksanakan anjuran yang disampaikan.
3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
4. Mendiskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan dengan
keadaan ibu yang sedang mengalami anemia. Komplikasi yang mungkin
terjadi adalah abortus, persalinan prematur, pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim terganggu. Sedangkan pada masa
persalinan dapat terjadi gangguan his sehingga kala satu dan dua dapat
berlangsung lama. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan
perdarahan postpartum, pengeluaran ASI berkurang. Ibu mengerti dengan
apa yang telah disampaikan tentang komplikasi yang akan terjadi nantinya.
5. Penatalaksanaan pemberian vitamin
6. Menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya, tetapi bila
ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu bersedia dengan apa yang
telah disampaikan.

Page 21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Page 22
Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengkajian, diperlukan komunikasi terapeutik yang
baik dengan klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap.
2. Dengan menganalisa data secara cermat maka akan dibuat diagnosa
masalah.
3. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan tidak mengalami
kesulitan jika kerjasama yang baik dengan klien.
4. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah didasarkan
perencanaan tindakan yang disusun.
5. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian
tentang keberhasilan asuhan kebidanan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan memberikan saran antara

Lain, meningkatkan pelayanan kesehatan secara komperehensif sejak masa

kehamilan sampai pelayanan kontrasepsi yang baik dan benar, terutama dalam

melakukan asuhan dan dalam pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23
1. Rohmah, 2010. Pendidikan Prenatal Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu
Hamil. Jakarta : Gramata Publishing

2. Khumaira. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka

3. Prawirohardjo S. Diagnosis kehamilan. Didalam: Ilmu kebidanan. Jakarta: PT.


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014.

4. Proverawati, Atikah. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha


Medika , 2011.

5. Walyani, Elisabeth. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru Press, 2015.

6. Manuaba,Ida Ayu, dkk. 1lmu kebidanan, penyakit kandungan dan kb. Edisi 2.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2011

7. Sulistyawati A. Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil. Didalam: Asuhan


kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Edsa Mahkota; 2012 A. Perubahan
anatomi dan fisiologi ibu hamil. Didalam: Asuhan kebidanan pada masa
kehamilan. Jakarta: Edsa Mahkota; 2012

8. Dorland. Kamus kedokteran. 28th ed. Jakarta: EGC; 2011

9. Judy B, Boyle M. Gangguan saluran pencernaan. Didalam: Patofisiologi


dalam kebidanan. Jakarta: EGC; 2009

10. Husin F. Kajian asuhan kehamilan. Didalam: Asuhan kehamilan berbasis


bukti. Jakarta: Sagung Seto; 2013

11. Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

Page 24

Anda mungkin juga menyukai