Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEDAN
DISUSUN OLEH :
ANY SYAHPUTRI
(7201220006)
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas PROJECT mata kuliah
Kepemimpinan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dosen (Drs.
Surbakti Karo Karo,.M.Si.Ak,CA) selaku dosen pengampu mata kuliah
Kepemimpinan. Pembuatan PROJECT ini bertujuan untuk pemenuhan salah satu
tugas KKNI mata kuliah Kepemimpinan dan sebagai bahan perkuliahan.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis
juga mengharap kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis;
Any Syahputri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………..6
A.LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………….…….6
B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………………6
C.TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………6
D.MANFAAT PENELITIAN……………………………………………………8
BAB II KAJIAN TEORITIS…………………………………………………...10
A.DEFINIS TENTANG TENAGA PENDIDIK/GURU……………………...10
6
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan
bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang
menyenangkan. Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian
hukum bagi tenaga kependidikan tersebut dalam melaksanakan tugas dan
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, maka diperlukan seorang guru yang
berkompeten dalam suatu pembelajaran disekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana kinerja tenaga pendidik
yaitu guru penjas di SMP MUHAMMADIYAH 4 MEDAN melalui para
dewan guru, dan bantuan dari kepala sekolah?” yang meliputi:
1. Kegiatan belajar yang dilakukan guru tersebut
2. Sikap atau respons yang diberikan guru tersebut
3. Perencanaan yang dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan oleh guru
tersebut
4. Tanggung jawab yang diemban oleh guru tersebut.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini melihat dari latar belakang dan rumusan
masalah diatas yaitu sebagai berikut adalah
1. Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan Bagaimana kinerja tenaga
pendidik yaitu guru penjas di SMP MUHAMMADIYAH 4 MEDAN
melalui para dewan guru, dan bantuan dari kepala sekolah?”
2. Untuk mengetahui kriteria kepemimpinan guru penjas di SMP
MUHAMMADIYAH 4 MEDAN.
6
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Dewan guru di sekolah dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
yang sesuai dan tepat juga dengan keefektifan di lingkungan sekolah
2. Dewan guru mengetahui keluh kesah yang dihadapi oleh santri-santri dan
juga mengubah hal yang belum sesuai dengan lingkungan sekolah
3. Memenuhi tugas (tanggung jawab) dan mendapatkan nilai terhadapat tugas
yang telah dibuat ini
4. Menambah wawasan dalam mengerjakan laporan ini
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Dri Atmaka (2004: 17) pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani
maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu
yang mandiri.
10
Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa merasa aman dan
berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai mendapat penghargaan
dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
Drs. Moh. Uzer Usman (1996: 15) guru adalah setiap orang yang bertugas dan
berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan
formal. Guru sekolah dasar adalah guru yang mengajar dan mengelola
administrasi di sekolah itu. Untuk melaksanakan tugasnya prinsip-prinsip tentang
tingkah laku yang diinginkan dan diharapkan dari semua situasi pendidikan adalah
berjiwa Pancasila. Berilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan
serta dapat dipertanggungjawabkan secara didaktis dan metodis. Sebagai
profesi, guru memenuhi ciri atau karakteristik yang melekat pada guru, yaitu:
Memiliki kompetensi yang didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu (a sytenatic
body of knowledge).
Memiliki kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta
saksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran kode eti tersebut.
10
B.PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK
Tenaga pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu
bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam
konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu
proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas
pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat
Dengan mengingat hal tersebut, maka jelas bahwa upaya-upaya untuk terus
mengembangkan profesi pendidik (Guru) menjadi suatu syarat mutlak bagi
kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan mendorong pada
peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya.
Perlindungan hukum memang diperlukan terutama secara sosial agar civil effect
dari profesi pendidik mendapat pengakuan yang memadai, namun hal itu tidak
serta-merta menjamin berkembangnya profesi pendidik secara individu, sebab
dalam konteks individu justru kemampuan untuk mengembangkan diri sendiri
menjadi hal yang paling utama yang dapat memperkuat profesi pendidik. Oleh
karena itu upaya untuk terus memberdayakannya merupakan suatu keharusan agar
kemampuan pengembangan diri para pendidik makin meningkat.
11
Perlindungan hukum dapat memberikan kekuasan legal (legal power) pada
pendidik, namun akan sulit menumbuhkan profesi pendidik dalam pelaksanaan
peran dan tugasnya di bidang pendidikan
Pengembangan diri sendiri dapat menjadikan profesi pendidik sadar dan terus
memberdayakan diri sendiri dalam meningkatkan kemampuan berkaitan dengan
peran dan tugasnya di bidang pendidikan
Oleh karena itu, pendidik mesti terus berupaya untuk mengembangkan diri sendiri
agar dalam menjalankan peran dan tugasnya dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi
kepentingan pembangunan bangsa yang maju dan bermoral sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
11
C.STRATEGI PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK/GURU
Mengembangan profesi tenaga pendidik bukan sesuatu yang mudah, hal ini
disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, untuk itu pencermatan
lingkungan dimana pengembangan itu dilakukan menjadi penting, terutama bila
faktor tersebut dapat menghalangi upaya pengembangan tenaga pendidik. Dalam
hubungan ini, faktor birokrasi, khususnya birokrasi pendidikan sering
kurang/tidak mendukung bagi terciptanya suasana yang kondusif untuk
pengembangan profesi tenaga pendidik.
Dengan mengingat hal tersebut, maka diperlukan strategi yang tepat dalam upaya
menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan profesi tenaga pendidik, situasi
kondusif ini jelas amat diperlukan oleh tenaga pendidik untuk dapat
mengembangkan diri sendiri kearah profesionilisme pendidik. Dalam hal ini,
terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menciptakan situasi yang
kondusif bagi pengembangan profesi pendidik, yaitu :
12
D.FUNGSI TENAGA PENDIDIK/GURU
Guru adalah figur seorang pemimpin. Bila di pahami tugas Guru tidak
hanya harus menguasai satu atau beberapa disiplin keilmuan yang harus dapat
diajarkannya, ia harus juga mendapat pendidikan kebudayaan yang mendasar
untuk aspek manusiawinya. Jadi di samping membiasakan mereka untuk mampu
menguasai pengetahuan yang dalam, juga membantu mereka untuk dapat
menguasai satu dasar kebudayaan yang kuat. Jadi bagi guru-guru juga perlu
diberikan dasar pendidikan umum.
Ø Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita- cita dan dasar negara
kita pancasila
Ø Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang- undang
pendidikan yang merupakan keputusan MPR No.II Tahun 1983
Ø Sebagai perantara dalam belajar. Didalam proses belajar guru hanya sebagai
perantara/ medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan/ insight timbul
perubahan dalam penegtahuan, tingkah laku dan sikap.
Ø Guru adalah pen dihubung antara sekolah dan masyarakat. Anak nantinya kan
hidup dan bekerja, serta mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian
anak harus dilatih dan dibiasakan di sekolah terlebih dahulu.
12
Ø Pekerjaan guru sebagai suatu profesi. Orang yang menjadi guru karena
terpaksa tidak dapat bekerja dengan baik, maka harus menyadari benar- benar
pekerjaannya sebagai suatu profesi.
Ø Guru sebagai perencana kurikulum. Guru mengahdapi anak- anak setiap hari,
gurulah yang paling tahu kebutuhan anak- anak dan masyarakat sekitar, maka
dalam menyusun kurikulum, kebutuhan ini tidak boleh di tinggalkan.
Ø Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak- anak. Guru harus turut aktif dalam
segala aktifitas anak,misalnya dalm ekstrakurikuler membentuk kelompok belajar
dan sebagainya.
Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik.
Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadiaan
anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa dan
negara. Guru harus bertanggung jawab atas segala sikap dan tingkah laku, dan
perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.
Memikul tugas mendidik dengan bebas, berani, gembira ( tugas bukan menjadi
beban baginya );
Sadar akan nilai- nilaiyang berkaitan dengan perbuatan serta akibat- akibat yang
timbul;
12
Tugas seorang guru jika di kelompokkan terbagi menjadi tiga jenis, yakni tugas
dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan. Guru merupakan profesi / jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang
diluar pendidikan itulah sebabnya jenis profesi ini palin mudah terkena
pencemaran.tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai- nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan –
keterampilan pada siswa.
Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu
profesi. Guru hendaklah dapat membantu anaka didiknya meneruskan dan
mengembangkan nilai- nilai hidup, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan mengembangkan serta menerapkannya dalam kehidupan demi
masa depan mereka.
Tugas guru dalam bidang kemanusian disekolah harus dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua.ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para siswannya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi
motivasi bagi siswanya dalam belajar.
Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan
pertama ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajaranya itu kepada
siswanya. Para siswa akan enggan mengahadapi guru yang tidak menarik.
Pelajaran tidak dapat diserap sehinnga setiap lapisan masyarakat (homo ludens,
homopuber, dan homo sapiens) dapat di mengerti bila mengahadapi guru.
Model, Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak
mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
12
Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh
masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat,
bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah
Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai
Pancasila.
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap
guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar
fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar
yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di
masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah
laku sosial anak.
Peran guru sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu
menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan
keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan
keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan
dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan
maupun tugas kemanusiaan.
Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan
dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan
kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan
resmi maupun pertemuan insidental.
Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan
pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan
pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi
teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti
membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan
dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik
12
Selain memiliki tugas, guru juga memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya
dalam dunia pendidikan. Peran dan kompetensi guru dalam proses belajar
mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan
oleh Adam dan Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, diantaranya
adalah :
Guru hendaknya mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan tercapai atau
belum, dan apakah materi yang telah diajarkan sudah cukup tepat dan dapat di
pahami oleh siswannya.
Disamping fungsi- fungsi yang telah diutarakan diatas, ada beberapa lagi fungsi
guru sebagai pendidik atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru,
yaitu :
a. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk. Nilai yang berbeda ini harus betul- betul dipahami dalam
kehidupan masyarakat.
12
b. Informator
c. Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah
dan aktif belajar.
d. Inisiator
Dalam fungsinya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide- ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.
e. Pembimbing
Peran guru yang tidak kalah penting dari semua peran yang telah disebutkan
diatas, adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena
kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia
dewasa susila yang cakap
f. Supervisor
12
E.HAMBATAN DALAM PENGAJARAN
Fakor internal
Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahan,
terlalu banyak tekanan. Faktor tersebut mempengaruhi siswa sehingga guru
kesulitan dalam proses belajar mengajar.
Guru harus selalu mempunyai tenaga untuk siswanya. Guru yang baik akan
memberi perhatian pada siswa di setiap obrolan atau diskusi yang dilakukan dan
punya kemampuan mendengar dengan seksama.
Seorang guru harus mempunyai tujuan yang jelas. Ciri guru profesional adalah
menetapkan tujuan setiap pelajaran secara jelas dan bekerja guna memenuhi
tujuan dalam setiap kelas.
Guru harus bisa berkomunikasi secara baik dengan orang tua murid. Seorang guru
harus menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua dan bisa membuat mereka
selalu mengerti tentang informasi yang sedang terjadi.
14
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN PROJECK
Dalam penelitian ini, saya mengambil data dari satu orang guru penjas di sekolah .
Dari beliau lah penulis mendapat penjelasan mengenai tenaga pendidik yang layak
dilakukan di lingkungan sekolah. Penulis menggunakan metode wawancara dan
angket agar lancarnya observasi yang dilaksanakan.
16
C.DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN INDIKATOR
Sedangkan menurut Hadari Nawawi bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua
sisal. Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan
program kelas, yakni orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di
kelas. Sedangkan secara luas diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam
bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu
anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Pengertian-pengertian
diatas menurut Muhibbin Syah masih bersifat umum, dan oleh karenanya dapat
mengundang bermacam-macam interpretasi dan bahkan juga konotasi (arti lain).
Pertama adalah kata “seorang (A Person) bisa mengacu pada siapa saja asal
pekerjaan sehari-harinya (profesinya) mengajar. Dalam hal ini berarti bukan
hanya dia yang sehari-harinya mengajar disekolah yang dapat disebut guru,
melainkan juga dia-dia yang lainnya yang berprofesi (berposisi) sebsagai Kyai di
pesantren, pendeta di gereja, instruktur di balai pendidikan dan pelatihan, kedua
adalah kata “mengajar” dapat pula ditafsirkan bermacam-macam misalnya:
Akan tetapi terlepas dari bermacam interpretasi tadi guru yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah tenaga pendidik yang pekerjaannya mengajar seperti yang
tersebut dalam UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3. ·
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah konklusi bahwa yang
dimaksud guru adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus
menyampaikan (mengajarkan) materi pelajaran kepada siswa disekolah.
18
D.INSTRUMEN PENELITIAN
1. Angket
E.ANALISIS DATA
Pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam laporan bersumber dari guru
penjas yang berada di sekolah tersebut. Di mana memperoleh data mengenai
kegiatan belajar yang dilakukan, perencaan dan tanggung jawab tenaga pendidik
untuk melaksanakan tugasnya dengan baik yang harus dipenuhi sebagai tenaga
pendidik.
19
BAB IV
A.HASIL PENELITIAN
Perencanaan
20
B.DESKRIPSI DATA
Hasil wawancara
Guru sering membantu siswa yang kesulitan dalam belajar, dengan melakukan
pendekatan dengan individu tersebut dan memberikan bimbingan sesuai dengan
latar belakang siswa.
21
Hasil Angket
Hasil dari angket juga menyangkut tentang kegiatan belajar yang dilakukan oleh
dewan guru di sekolah tersebut. Angket tersebut diisi oleh guru agar penulis
mengetahui mengenai tenaga pendidik di sekolah tersebut.
Kadang
mengembangkan suasana
bersahabat?
21
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
B. SARAN
Disarankan kepala dewan guru agar lebih membuat grafik agar mengetahui siswa
yang sedang stabil atau tidak.
25
DAFTAR PUSTAKA
Drs Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2002.
Soejipto dan Raflis Kosasih, Profesi Keguruan, Rineka Cipta, Bandung, 1999
http://gurukreatif.wordpress.com/
http://penilaian-kinerja-guru.blogspot.com/2012/01/ciri-ciri-guru
profesional.html
30