KATA PENGANTAR
Buku Laporan Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pekerjaan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Buku ini menyajikan informasi mengenai (1) Pendahuluan yang berisi antara lain
tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan dan pelaporan, 2)
Gambaran umum wilayah studi, (3) Kondisi eksisting sistem penyediaan air minum, (4)
Kriteria perencanaan (5) Proyeksi kebutuhan air, (6) Potensi air baku, (7) Rencana
Pengembangan SPAM, (8) Rencana Pendanaan dan (9) Rencana Pengembangan
Kelembagaan
i
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat …………………... II-4
Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ..…………………….. II-6
Gambar 2.3 Peta Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat...................... II-12
Gambar 2.4 Peta Hidrologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ……………………….. II-16
Gambar 3.1 Intake di IPA Merlung ……………………………………………………………… III-2
Gambar 3.2 Intake IPA Parit 2 …………………………………………………………………… III-3
Gambar 3.3 Kondisi Instalasi Pengolahan Air ……………………………………………….. III-4
Gambar 3.4 Struktur Organisasi PDAM Tirta Pengabuan ………………………………… III-10
Gambar 4.1 Sistem Perpipaan Looping (Sumber: Haestad Methods) ………………. IV-16
Gambar 4.2 Sistem Perpipaan Dead end (Sumber: Haestad Methods) …………….. IV-17
Gambar 5.1 Peta Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat …………………………………………………………………………………….. V-4
Gambar 6.1 Peta Hidrologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ……………………….. VI-3
Gambar 6.2 Kegiatan Masyarakat di Sekitar Sungai Pengabuan …………………….. VI-5
Gambar 6.3 Neraca Air Untuk Kebutuhan SPAM Kab. Tanjung Jabung Barat ….. VI-8
Gambar 6.4 Kondisi Air Sungai di Kecamatan Merlung dan Batang Asam ……….. VI-10
Gambar 7.1 Wilayah Layanan Pengembangan SPAM Kabupaten Tanjung Jabung VII-10
Barat Sesuai RTRW 2011-2031 …………………………………………………
Gambar 7.2 Sungai Pengabuan di Kec. Tungal Ulu ……………………………………….. VII-14
Gambar 7.3 Tahapan Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air ………… VII-19
Gambar 9.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Pengabuan ………………………………… IX-12
BAB
I
PENDAHULUAN
Dari data Susenas tahun 2009 didapatkan data dari 63.971 Rumah Tangga yang
ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 41.190 Rumah Tangga atau sekitar
64,39 % diantaranya masih menggunakan air hujan sebagai sumber air minum
bahkan ada 3.399 Rumah Tangga atau 5,31 % menggunakan air sungai sebagai
sumber air minum.
Kemampuan produksi air bersih oleh PDAM pada tahun 2009 mencapai 568.664
m3. Produksi air bersih tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan 1.578 rumah
tangga atau sekitar 2,47 % dari jumlah rumah tangga yang ada. Sementara akses
untuk mendapatkan air minum yang memadai hanya dinikmati oleh 4.948 rumah
tangga atau sekitar 10,86 % dari jumlah rumah tangga Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Sumber air minum tersebut antara lain Ledeng, sumur pompa dan air kemasan.
Pembangunan sarana dan jaringan air bersih tentu harus menjadi prioritas
pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat lima tahun ke depan. Apalagi jika
dilihat bahwa terjadi pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup signifikan.
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Oleh karena itu, upaya perbaikan penyediaan air minum ini segera dilakukan supaya
kebutuhan air minum bagi masyarakat dapat terpenuhi. Untuk mengatasi berbagai
persoalan tersebut, maka pada tahun ini disusunlah dokumen Rencana Induk
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dengan harapan dapat mengatasi berbagai permasalahan terkait dengan
penyediaan air minum di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1.1.3. Otorisasi
Pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum” di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan
berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) No : 640/07/KONT-
PERC/DPUK/2013.
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran, lingkup kegiatan dan lokasi kegiatan serta keluaran yang diharapkan
dalam kegiatan Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tabel 3.1 Data Produksi dan Distribusi Air Minum PDAM Tirta Pengabuan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009 – 2010
Tahun Tahun
No. Uraian
2009 2010
1. Kapasitas Terpasang (Ltr/Dtk) 112.50 112.50
2. Kapasitas dioperasikan (Ltr/Dtk) 112.50 112.50
3. Kapasitas Menganggur/Idle Capacity (Ltr/Dtk) - -
4. Operasi Produksi (Jam) 12 12
5. Operasi Distribusi (Jam) 12 12
Jumlah Produksi Air
6.
- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun) 654.551 645.038
- Pembelian Air dari Pihak Lain (000 m3/tahun) - -
7. Jumlah akan didistribusikan (ooo M3/Tahun) 606.756 607.713
Sumber: PDAM Tirta Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Tabel 3.2. Nama Intalasi Pengolahan Air (IPA) dan Sumber Air Baku
2|Bab3
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Gambar 3.1. Intake di IPA Merlung
Untuk Instalasi Pengolahan Air utama yang berada di Kecamatan Tungal Ilir,
sumber air bakunya berasal dari Sungai Bram Itam Kiri/ Sungai Baung yang
diperkirakan debitnya cukup sepanjang tahun dengan kedalaman air sungai 6
m pada saat pasang dan 4 m pada saat surut. Kualitas air kurang baik karena
berwarna dan pH rendah sehingga menimbulkan biaya pengolahan yang
tinggi. Debit sumber air baku pada musim kemarau mencapai ≥ 900 L/det,
dimana debit yang sudah dimanfaatkan sebesar 30 L/det.
Sistem pengaliran dari sumber air ke instalasi mempergunakan pemompaan.
Intake dan jaringan pipa transmisi dibangun pada tahun 2003 dan 2004.
Fasilitas yang sudah ada adalah :
Kolam penampungan air : 450 m3
Intake : 32 m3 konstruksi beton
Rumah pompa/genset : 40 m3 konstruksi beton
Pompa Centrifugal : 3 buah kapasitas 30 L/det
Pipa transmisi :
Diameter 350 mm dari Bram Itam sampai Pating sepanjang 2.300 m
Diameter 250 mm dari Parit Pating ke IPA Parit 2 sepanjang 16.500 m
Diameter 200 mm dari Parit Pating ke IPA TVRI sepanjang 12.000 m
Kapasitas (Ltr/Dtk)
Jenis Sumber Air
No Nama IPA Ket.
Pengolahan Baku
Terpasang Produksi
Water Meter Induk yang digunakan PDAM saat ini sebanyak 7 (tujuh) unit
dan semuanya terpasang di pipa distribusi. Dari water induk yang digunakan
sat ini semuanya dalam kondisi baik dan baru, 3 (Tiga) unit merupakan
penggantian water meter lama yang rusak dan 2 (dua) unit merupakan
pemasangan baru, sisanya masih dalam keadaan rusak.
Sedangkan berdasarkan aspek teknis, Dari seluruh sistem yang ada saat ini,
kapasitas terpasang adalah 87,50 liter/detik. Namun demikian jumlah
kapasitas yang dapat dioperasikan untuk melayani pelanggan baru sebesar
200 liter/detik. Selisih antara kapasitas terpasang dengan kapasitas yang
dioperasikan (Idle Capacity) sebesar 112,5 liter/detik. Terjadinya Idle
Capacity disebabkan karena :
Jaringan pipa distribusi yang tersedia belum optimal;
Sistim IPA yang sudah tidak layak pakai akibat kekeruhan air baku yang
semakin tinggi, khususnya Slow Sand Filter (SSF);
Sistem pengaliran dengan sistem perpompaan, memerlukan biaya tinggi
dalam pengoperasiannya.
Fasilitas yang ada di Instalasi Pengolahan Air terdiri dari :
IPA kapasitas 30 L/det dari konstruksi fiber sebanyak 2 unit;
IPA kapasitas 30 L/det dari konstruksi beton berjumlah 1 unit;
DAF (Dissolved Air Flotation) kapasitas 15 L/det sebanyak 2 unit;
Filter terbuat dari konstruksi baja sebanyak 10 unit;
Rumah Genset dari kosntruksi beton seluas 36 m 2 sebanyak 4 unit;
Genset kapasitas 70 KVA sebanyak 3 unit merek Mitsubishi type MD 15;
Genset kapasitas 100 KVA sebanyak 2 unit merek Perkin;
Lokasi Booster pump Parit Panting mempergunakan PLN 147 KVA;
Lokasi IPA Parit 2 mempergunakan PLN 147 KVA;
Lokasi IPA TVRI mempergunakan PLN 105 KVA.
Kondisi dari beberapa fasilitas tersebut dalam kondisi rusak ringan sampai
berat.
Dibangun
No IKK Nama IPA Kualitas Air Sumber Air Baku
Tahun
1 Pengabuan IPA Teluk Nilau 1996 Baik Sumur Bor
IPA Sungai Rambai 1998 Baik Sungai Pengabuan
2 Tungal Ulu IPA Pelabuhan dagang 1996 - Tidak produksi
IPA Tebing Tinggi 1999 Baik Sungai Pengabuan
3 Merlung IPA Merlung 1996 Baik Sungai Pengabuan
Sumber : PDAM Pengabuan
10 | B a b 3
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
3.2.2. Pengaturan
Untuk memanfaatkan pembangunan sarana air bersih di wilayah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat maka dibentuk Badan Pengelola Air Minum (BPAM)
Kabupaten Dati II Tanjung Jabung berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum Republik
Indonesia dengan Nomor : 162/LPTS/CK/1984 tanggal 23
Agustus 1984.
Badan Pengelola
Air Minum (BPAM) tersebut dialih statuskan pada tanggal 18
Februari 1993 menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pengabuan
Kabupaten Dati II Tanjung Jabung berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten
Dati II Tanjung Jabung Nomor : 1 tahun 1993.
11 | B a b 3
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Dasar Pendirian
1. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993, Jo Peraturan Daerah No. 39 Tahun
2001 Tentang Pembentukan PDAM.
2. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1993, Jo Peraturan Daerah No. 40 Tahun
2001 Jo Peraturan Daerah No. 18 2006 Tentang Susunan Organisasi PDAM.
3. Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1993, Jo Peraturan Daerah No. 41 Tahun
2001 Tentang Ketentuan Pokok-pokok Kepegawaian.
4. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 1993, Jo Peraturan Daerah No. 42 Tahun
2001 tentang Direksi.
5. Peraturan Daerah No. 50 Tahun 2001, Jo Peraturan Daerah No. 9 Tahun
2007 Tentang Tarif Air Minum dan Non Air PDAM.
3.2.3. Keuangan
Aspek keuangan dalam pengelolaan PDAM, hampir diseluruh Indonesia
mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan, baik yang
menyangkut biaya tetap maupun biaya komplementer senantiasa terjadi setiap
waktu. Hal yang menyangkut biaya tetap, berkaitan dengan gaji pegawai yang
selama ini tidak disesuaikan antara besarnya jumlah pegawai dengan income
yang diperoleh dari kegiatan operasional pelayanan. Dengan besarnya biaya
operasional senantiasa mengalami kekurangan atau defisit Sebagai akibatnya,
apabila terjadi defisit secara berlanjut maka dapat mengakibatkan gulling
tikarnya perusahaan, sebagai akibat pay back yang didapat tidak selaras dengan
pengeluarannya. Berikut kondisi keuangan dari PDAM Tirta Pengabuan :
Pendapatan penjualan air dan pendapatan lain-lain 2,1 % dari sebesar Rp.
1.161.138.621,- pada tahun 2009 menjadi Rp. 1.211.966.380,- pada tahun
2010. Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah
pelanggan.
Untuk biaya operasional, mengalami penurunan dari Rp. 3.722.739.314,-
pada tahun 2009 menjadi Rp. 3.681.274.751,- pada tahun 2010.
Saldo kas mengalami peningkatan sebesar dari Rp. 56.875.868 pada
tahun 2009 menjadi Rp. 196.920.796 pada tahun 2010. Hal ini disebabkan
karena adanya biaya pemeliharaan yang meningkat.
12 | B a b 3
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Kondisi keuangan selama 2 tahun (2009-2010) terakhir kelengkapanya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.11. Data Jumlah Pelanggan dan Penjualan Ak Menurut Golongan Pelanggan
Kebutuhan air untuk Sambungan Rumah (SR) pada umumnya merupakan fungsi
dari tingkat sosial masyarakat. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan lebih
banyak mengkonsumsi air daripada masyarakat yang berpenghasilan menengah
ataupun rendah. Hidran umum disediakan untuk masyarakat yang mempunyai
penghasilan rendah dan dianggap tidak mampu untuk berlangganan air bersih
dengan SR.
2|Bab4
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Dalam perhitungan, kebutuhan air didasarkan pada kebutuhan harian maksimum
dan kebutuhan air jam maksimum dengan referensi kebutuhan air rata-rata.
Reservoar diperlukan dalam sistem distribusi air minum karena konsumsi air
yang berfluktuasi oleh konsumen. Pada saat pemakaian air di bawah konsumsi
air rata-rata maka supply air yang berlebih akan ditampung dalam reservoar,
yaitu untuk mengimbangi pemakaian air yang besar dari pemakaian rata-rata
(kebutuhan konsumen).
Kebutuhan fire hidran adalah 10 s/d 12 jam operasi fire hidran, untuk kota besar
dan 2 jam operasi fire hidran untuk kota kecil. Kebutuhan air minimum untuk fire
hidran adalah 63 lt/det (dapat lebih besar tergantung pada lokasi penempatan),
sedangkan kebutuhan emergensi adalah 25 % volume reservoir
Tabel 4.2 Kriteria Kebutuhan Air Non Domestik Kota Kategori I, II, III dan IV
a = N * X 2
X2
b=
iii. Metode Geometri
N * P * X X * ( jiwa)
P N * X 2
X 2
Proyeksi dengan metode ini menganggap bahwa perkembangan
penduduk secara otomatis berganda dengan pertambahan penduduk.
Metode ini tidak memperhatikan jika suatu saat terjadi perkembangan
menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan penduduk
mendekati maksimum.
Pn = P0 * (1 + r)n
di mana : Pn = jumlah penduduk pada tahun proyeksi (jiwa).
P0 = jumlah penduduk pada awal proyeksi (jiwa).
r = rasio pertambahan penduduk / populasi (%).
n = kurun waktu proyeksi (tahun).
1. Mata Air
Sistem penyediaan air minum komunal mata air adalah sistem
penyediaan air minum yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air
baku untuk air minum dengan cara melindungi dan menangkap air dari
mata air untuk ditampung dan disalurkan kepada masyarakat pemakai.
Secara kuantitas umumnya relative kecil dibandingkan dengan sumber
air lainnya. Agar mata air dapat difungsikan sebagai sebagai sumber air
bersih, jika debit minimumnya lebih besar dari debit rencana kebutuhan
yang dihitung sesuai kriteria perencanaan.
Lokasi sumber mata air harus pasti pada tempat munculnya air pada
hulu mata air tersebut. Perlu survey yang lebih teliti, dan diyakini
bahwa benar-benar mata air bukan air yang berasal rembesan dari air
yang lain (air sawah, rembesan air dari air irigasi, ataupun akibat hujan
yang terjadi diatasnya).
2. Air Tanah
Sistem penyediaan air minum komunal air tanah dalam adalah sistem
penyediaan air minum yang menggunakan air tanah dalam sebagai sumber
air baku untuk air minum. Menurut cara pengambilannya air tanah dapat
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Air tanah dangkal
Air tanah dangkal diperoleh dari kedalaman tanah tidak lebih dari 20
meter.
Air tanah dalam
Air tanah dalam diperoleh dari lapisan tanah pada kedalaman lebih dari
20 meter, yang diperoleh dari penelitian hidrogeologis berpotensi
memiliki cadangan air tanah dengan debit pengambilan mencukupi dari
lapisan aquiver.
3. Air Hujan
Adalah air yang berasal dari air angkasa dalam bentuk air hujan. Bila
menggunakan sumber air hujan sebagai pilihan yang dijadikan sebagai
sumber penyediaan air bersih diperlukan survey yang lebih seksama untuk
mengetahui curah hujan harus mencukupi kebutuhan minimal pada musim
kemarau.
Untuk kebutuhan penyediaan air bersih, diperlukan bangunan penampung
air hujan (PAH) yang cukup untuk persediaan musim kemarau berlangsung
4 -5 bulan.
a. Sistem Individual :
Dari segi kuantitas, air hujan yang langsung ditampung dari atap ke
dalam tangki, umumnya kurang handal, disebabkan antara lain :
1. Volume air amat dibatasi oleh biaya konstruksi.
2. Kontinyuitas curah hujan tidak dapat diperkirakan dengan tepat.
3. Volume air yang ditampung sebanding dengan luasan atap.
4. Dari segi kualitas, relatif bagus, akan tetapi miskin mineral, nilai pH
juga rendah.
5. Teknik pengambilan relatif sederhana dan mudah dikerjakan.
6. Untuk skala individu masih terjangkau, walau investasi cukup besar.
b. Skala Komunal
1. Umumnya direncanakan untuk menghadapi musim kering (2-3) bulan
saja.
2. Kapasitas kolam/danau/embung tergantung pada kondisi dan luas
catchment area.
3. Banyaknya kehilangan air terjadi karena penguapan dan rembesan.
4. Dari segi kualitas relatif cukup bagus karena efek impounding, walau
demikian masih perlu pengolahan. Teknik pengambilan relatif
sederhana dan biaya air per m3 lebih murah dibandingkan sistem
individu.
4. Air Permukaan
Adalah sistem penyediaan air minum yang memanfaatkan air permukaan
sebagai sumber air baku untuk air minum. Sistem penyediaan air minum
komunal air permukaan adalah sistem penyediaan air minum yang
memanfaatkan air permukaan sebagai sumber air baku untuk air minum.
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Tipe pengambilan air baku untuk air minum berdasarkan sumber air
permukaan dijelaskan sebagai berikut :
Sungai/Irigasi
Secara garis besar tipe bangunan pengambilan air baku (intake) pada
sumber air permukaan dibagi menjadi 5 (lima) macam, yaitu :
Intake bebas;
Intake dengan bendung;
10 | B a b 4
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Intake ponton;
Intake jembatan;
Infiltrasi galeri.
Danau
Persyaratan lokasi penempatan dan konstruksi bangunan pengambilan.
Penentuan lokasi bangunan pengambilan didasarkan pertimbangan
sebagai berikut :
Lokasi di tepi danau yang masih tergenang pada kondisi elevasi muka
air danau minimum;
Lokasi yang berdasarkan data geoteknik mempunyai daya dukung
yang optimal dan mempunyai faktor keamanan cukup tinggi;
Lokasi yang aman terhadap pengaruh luar seperti longsoran tanah
dari bukit diatasnya, jalur drainase atau parit dari daratan ke areal
tampungan dan lokasi perumahan yang memungkinkan pencemaran;
Penentuan elevasi inlet minimal 0,6 m di bawah muka air danau
minimum;
Penentuan elavasi puncak bangunan pengambilan minimal 0,5 di atas
muka air danau tertinggi.
Waduk
Apabila fungsi waduk termasuk untuk penyediaan air minum, maka
sesuai perencanaan awal sudah disediakan fasilitas untuk penyediaan air
baku air minum, sehingga pemanfaatan air waduk dapat langsung
memanfaatkan fasilitas yang ada. Pertimbangan yang diperlukan untuk
menentukan lokasi pengambilan air waduk dan tipe bangunan
pengambilan air waduk adalah sama dengan bangunan pengambilan
sumber air danau.
Embung
Persyaratan lokasi penempatan dan konstruksi bangunan pengambil :
Pertimbangan bangunan pengambilan ditentukan pada titik yang
mempunyai kedalaman air maksimum.
Apabila kedalaman air di embung cukup besar, maka penempatan titik
pompa sebaiknya mengacu pada standar spesifikasi pompa,
khususnya daya hisap optimum ± 6 m dari permukaan air embung.
Lokasi penempatan bangunan ditentukan berdasarkan data geoteknik
dengan daya dukung yang optimal dan mempunyai faktor keamanan
cukup tinggi.
Tipe bangunan pengambilan dan pertimbangan pemilihan jenis intake
pengambilan adalah :
Intake bebas
Kondisi leveling dasar embung relatif datar dan kedalaman air
maksimum berada ditepi embung;
Kondisi tanah di tepi embung cukup stabil.
Intake jembatan
Kondisi permukaan dasar bervariasi dan cenderung berbentuk
valley, kedalaman air maksimum merata di tengah embung;
Kondisi tanah di tengah embung cukup stabil.
Intake ponton
Kondisi leveling dasar bervariasi dan kedalaman air tidak merata;
Kondisi air dasar embung stabil.
Dalam sistem transmisi ada beberapa sistem pengaliran didasarkan pada energi
yang dipakai, yaitu :
a. Sistem Pengaliran Gravitasi
Sistem ini digunakan jika beda elevasi antara daerah layanan dan sumber
cukup besar, sehingga tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan air.
Sistem ini sangat menguntungkan karena secara operasional cukup murah.
b. Sistem Pengaliran dengan Pompa
Sistem ini dipilih jika daerah layanan dan sumber cukup datar sehingga
sistem gravitasi tidak memungkinkan untuk memberikan tekanan yang cukup
untuk pengaliran air.
c. Sistem Kombinasi
Sistem ini biasanya menggunakan elevated reservoir dimana air yang akan
didistribusikan dipompakan pada reservoir pada ketinggian tertentu kemudian
dialirakan secara gravitasi ke area pelayanan. Sehingga pompa tidak bekerja
terus menerus, tetapi sesuai dengan kebutuhan elevated reservoir, sistem ini
cukup menguntungkan jika fluktuasi pemakaian air cukup besar.
Berikut evaluasi yang dapat dilakukan dalam menentukan jenis pengolahan yang
dibutuhkan dalam perencanaan unit produksi.
4.2.4. Unit Distribusi
Sistem Distribusi, komponen pipa yang membagi dan menyalurkan air terakhir
sampai ke pihak pelanggan. Ciri umum pipa distribusi :
a. Diameter pipa lebih kecil dari pipa transmisi;
b. Jalur pipa mengikuti topologi dan alur jalan;
c. Banyak memakai aksesoris pipa dalam sambungan banyak terdapat peralatan
pemeliharaan seperti fire hydrant, katup isolasi, blow off dan lain-lain.
Sistem ini berfungsi untuk mendistribusikan air yang telah ditampung dari
instalasi produksi air atau dari tapping pipa transmisi sampai ke pelanggan.
Berdasarkan fungsi pelayanannya sistem distribusi dibagi menjadi beberapa
bentuk sistem perpipaan antara lain :
Gambar 4.1.
Sistem Perpipaan Looping (Sumber: Haestad Methods)
18 | B a b 4
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2. Sistem Distribusi dengan model dead end
Model ini pipa jaringan membentuk kurva terbuka, dimana pipa jaringan
distribusi membentuk percabangan dengan ujung mati atau tidak saling
berhubungan, seperti terilhat pada Gambar 4.2. Sistem distribusi ini
umumnya dipakai untuk tingkat pelayanan yang tidak terlalu besar dan pada
daerah dengan topografi yang bergelombang, serta jalan yang ada tidak
berbentuk melingkar (ring).
Gambar 4.2.
Sistem Perpipaan Dead end (Sumber: Haestad Methods)
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
20 | B a b 4
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
B. Sambungan Rumah (SR)
SR adalah cara pelayanan air minum dari sistem perpipaan melalui
sambungan langsung ke rumah yang airnya berasal dari sistem jaringan
PDAM. Dipilih jika daerah pelayanan berada sekitar 3 Km dari jaringan
distribusi PDAM selama masih tersedia kapasitas dan tekanan.
T a h u n
No Uraian Satuan
2013 2018 2023 2028
1 Cakupan Pelayanan % 60 90 90 90
- Jaringan Perpipaan % 40 60 60 60
- Non Jaringan Perpipaan % 20 30 30 30
2 Konsumsi Sambungan lt/org/hari 120 130 140 150
Langsung (SL)
Konsumsi Sambungan
3 Hidran/Kran Umum lt/org/hari 30 30 30 30
(HU/KU)
4 Jumlah Jiwa/SL Orang 5 5 5 5
5 Jumlah Jiwa/HU atau KU Orang 100 100 100 100
6 Konsumsi Unit Non % 15 20 25 30
Domestik
7 Kehilangan Air % 25 23 21 20
8 Perbandingan antara - 80 : 20 80 : 20 80 : 20 80 : 20
SL : HU/KU
9 Faktor Hari Maksimum - 1.10 1,15 1,15 1,15
10 Faktor Jam Puncak - 1,65 1,75 2,00 2,00
11 Volume Reservoir % 20 20 20 20
12 Jam Operasi Jam 24 24 24 24
13 Sisa Tekanan dijaringan mka 12 14 15 15
Distribusi terjauh
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota yang berfungsi sebagai pusat
simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kabupaten dan mempunyai
potensi untuk mendorong pusat-pusat kecamatan (daerah belakangnya)
atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan dan/atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan. PKL di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Serdang Jaya di Kecamatan Betara yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional pusat
kesehatan, industri pengolahan, pusat pendidikan, pusat peribadatan, dan
simpul transportasi;
b. Perkotaan Merlung di Kecamatan Merlung yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan, pusat
peribadatan, dan simpul transportasi;
c. Perkotaan Tebing Tinggi di Kecamatan Tebing Tinggi yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat industri pengolahan hasil
hutan dan perkebunan, perdagangan dan jasa sub regional pelayanan
transortasi.
T a h un
No Uraian Satuan
2013 2018 2023 2028
1 Cakupan Pelayanan % 60 90 90 90
- Jaringan Perpipaan % 40 60 60 60
- Non Jaringan Perpipaan % 20 30 30 30
2 Konsumsi Sambungan lt/org/hari 100 110 120 130
Langsung (SL)
Konsumsi Sambungan
3 Hidran/Kran Umum lt/org/hari 30 30 30 30
(HU/KU)
4 Jumlah Jiwa/SL Orang 6 6 6 6
5 Jumlah Jiwa/HU atau KU Orang 100 100 100 100
6 Konsumsi Unit Non % 15 20 25 30
Domestik
7 Kehilangan Air % 25 25 22 20
8 Perbandingan antara - 70 : 30 70 : 30 70 : 30 70 : 30
SL : HU/KU
9 Faktor Hari Maksimum - 1.10 1,10 1,10 1,10
10 Faktor Jam Puncak - 1,50 1,50 1,50 1,50
11 Volume Reservoir % 20 20 20 20
12 Jam Operasi Jam 24 24 24 24
13 Sisa Tekanan dijaringan mka 10 10 10 10
Distribusi terjauh
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang
berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa
yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa atau kawasan
perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang
melayani skala kecamatan atau beberapa kecamatan. PPK di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Dusun Kebun yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala beberapa kecamatan,
perdagangan dan distribusi barang lokal, dan simpul transportasi; dan
b. Perkotaan Perkotaan Bram Itam kiri yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala
kecamatan/ beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan kerajinan
rumah tangga.
c. Perkotaan Pelabuhan Dagang di Kecamatan Tungkal Ulu yang berfungsi pusat
pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala kecamatan/
beberapa desa, perdagangan dan jasa, industri kecil dan kerajinan rumah
tangga.
d. Perkotaan Teluk Nilau di Kecamatan Pengabuan yang berfungsi sebagai pusat
pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala
kecamatan/ beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan kerajinan
rumah tangga.
Tabel 4.7 Kriteria Perencanaan Yang Akan Digunakan
Di Wilayah Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Periode
No Uraian Satuan
2013-2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032
1 Cakupan Pelayanan % 20 40 60 80
- Jaringan Perpipaan % 15 30 40 60
- Non Jaringan Perpipaan % 5 10 20 20
2 Konsumsi Sambungan L/org/hari 100 110 120 130
Rumah (SR)
3 Konsumsi Sambungan L/org/hari 30 30 30 30
Hidran Umum (HU)
4 Jumlah Jiwa/SR Orang 5 5 5 5
5 Jumlah Jiwa/HU Orang 100 100 100 100
6 Konsumsi Unit Non % 15 20 25 30
Domestik
7 Kehilangan Air % 35 30 25 20
8 Perbandingan antara - 70 : 30 70 : 30 70 : 30 70 : 30
SR : HU
9 Faktor Hari Maksimum - 1.1 1,10 1,10 1,10
10 Faktor Jam Puncak - 1,50 1,50 1,50 1,50
11 Volume Reservoir % 20 20 20 20
12 Jam Operasi Jam 24 24 24 24
13 Sisa Tekanan dijaringan mka 10 10 10 10
Distribusi terjauh
Periode
No Uraian Satuan
2013-2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032
1 Cakupan Pelayanan % 15 30 50 70
- Jaringan Perpipaan % 10 20 40 55
- Non Jaringan Perpipaan % 5 10 10 15
2 Konsumsi Sambungan L/org/hari 70 80 90 100
Rumah (SR)
3 Konsumsi Sambungan L/org/hari 30 30 30 30
Hidran Umum (HU)
4 Jumlah Jiwa/SR Orang 5 5 5 5
5 Jumlah Jiwa/HU Orang 100 100 100 100
6 Konsumsi Unit Non % 10 15 20 25
Domestik
7 Kehilangan Air % 35 30 25 20
8 Perbandingan antara - 70 : 30 70 : 30 70 : 30 70 : 30
SR : HU
9 Faktor Hari Maksimum - 1.1 1,10 1,10 1,10
10 Faktor Jam Puncak - 1,50 1,50 1,50 1,50
11 Volume Reservoir % 20 20 20 20
12 Jam Operasi Jam 24 24 24 24
13 Sisa Tekanan dijaringan mka 10 10 10 10
Distribusi terjauh
BAB V
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota yang berfungsi sebagai pusat
simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kabupaten dan mempunyai
potensi untuk mendorong pusat-pusat kecamatan (daerah belakangnya)
atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan dan/atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan. PKL di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Serdang Jaya di Kecamatan Betara yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional pusat
kesehatan, industri pengolahan, pusat pendidikan, pusat peribadatan, dan
simpul transportasi;
b. Perkotaan Merlung di Kecamatan Merlung yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan, pusat
peribadatan, dan simpul transportasi;
c. Perkotaan Tebing Tinggi di Kecamatan Tebing Tinggi yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat industri pengolahan hasil
hutan dan perkebunan, perdagangan dan jasa sub regional pelayanan
transortasi.
2|Bab5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang
berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa
yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa atau kawasan
perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang
melayani skala kecamatan atau beberapa kecamatan. PPK di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Dusun Kebun di Kecamatan Batang Asam yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum
skala beberapa kecamatan, perdagangan dan distribusi barang lokal, dan
simpul transportasi; dan
b. Perkotaan Bram Itam Kiri di Kecamatan Bram Itam yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum
skala kecamatan/ beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan
kerajinan rumah tangga.
c. Perkotaan Pelabuhan Dagang di Kecamatan Tungkal Ulu yang berfungsi pusat
pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala kecamatan/
beberapa desa, perdagangan dan jasa, industri kecil dan kerajinan rumah
tangga.
d. Perkotaan Teluk Nilau di Kecamatan Pengabuan yang berfungsi sebagai pusat
pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala
kecamatan/ beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan kerajinan
rumah tangga.
Gambar 5.1 Peta Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
5|Bab5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
6|Bab5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
c) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di Perkotaan Dusun Kebun di Kecamatan
Batang Asam, Perkotaan Bram Itam Kiri di Kecamatan Bram Itam,
Perkotaan Pelabuhan Dagang di Kecamatan Tungkal Ulu, Perkotaan Teluk
Nilau di Kecamatan Pengabuan, dengan prosentase pelayanan sebagai berikut
:
- Periode 2013 – 2017 : 20% yang terdiri dari 15% jaringan perpipaan
dan 5% non jaringan perpipaan
- Periode 2018 – 2022 : 40% yang terdiri dari 15% jaringan perpipaan
dan 10% non jaringan perpipaan
- Periode 2023 – 2027 : 60% yang terdiri dari 40% jaringan perpipaan
dan 20% non jaringan perpipaan
- Periode 2028 – 2032 : 80% yang terdiri dari 60% jaringan perpipaan
dan 20% non jaringan perpipaan
nXi Xi
2 2
a = konstanta
b = koefesien arah garis (gradien) regresi linier
nXiYi Xi Yi
b=
n Xi 2 Xi
2
5.3.2. Metode Logaritma
Persamaan umumnya adalah :
Yax bX
Persamaan di atas dapat dikembalikan kepada model linier dengan mengambil
logaritma napirnya (Ln), dimana :
Y = a + b . Ln X
a
Yi b (Ln(Xi))
n
Dimana :
Y= Nilai variabel Y berdasarkan garis regresi, populasi ke - n
X= Bilangan independen, bilangan yang dihitung dari tahun
awal a = konstanta
b= koefesien arah garis (gradien) regresi linier
Y a eb X
Dengan mengambil logaritma napirnya (Ln), persamaan di atas dapat dirubah
menjadi persamaan berikut :
Ln Y = Ln a + b . X
a
Ln(Yi) b Ln( Xi)
n
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Dimana :
Y= Nilai variabel Y berdasarkan garis regresi, populasi ke - n
X= Bilangan independen, bilangan yang dihitung dari tahun
awal a = konstanta
b= koefesien arah garis (gradien) regresi linier
b
Y a.X
a
Ln(Yi) bLn(Xi)
n
Dimana :
Y= Nilai variabel Y berdasarkan garis regresi, populasi ke - n
X= Bilangan independen, bilangan yang dihitung dari tahun
awal a = konstanta
b= koefesien arah garis (gradien) regresi linier
10 | B a b 5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5.3.5. Pemilihan Metode Proyeksi
Pemilihan metoda dilakukan dengan menghitung standar deviasi (simpangan
baku) dan nilai koefisien korelasi.
dimana :
xI = P – P’
yI = P = Jumlah penduduk awal
y = Pr = Jumlah penduduk rata-rata
12 | B a b 5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Lanjutan Tabel 5.1
Ketentuan tersebut dapat dilihat pada Bab IV. Berikut hasil proyeksi kebutuhan
air minum untuk tiap wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
14 | B a b 5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 13,193 13,507 13,828 14,157 14,494 14,839 15,192 15,554 15,924 16,303 16,691 17,088 17,495 17,911 18,338 18,774 19,221 19,678 20,147 20,626 21,117
- Prosentase Pelayanan % - 3 5 10 15 20 25 30 35 40 40 45 50 55 60 60 65 70 75 80 80
- Penduduk Terlayani Jiwa - 405 691 1,416 2,174 2,968 3,798 4,666 5,573 6,521 6,676 7,690 8,748 9,851 11,003 11,264 12,494 13,775 15,110 16,501 16,894
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 21 33 78 115 176 261 268 342 421 431 556 569 666 682 698 865 984 1,108 1,238 1,267
- Sambungan Rumah m3/hari - 19 29 69 101 156 234 240 307 377 386 502 514 602 616 631 787 895 1,008 1,126 1,153
- Sambungan HU/KU m3/hari - 2 4 9 13 20 27 28 36 44 45 54 55 64 66 68 78 89 100 111 114
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 39 59 142 207 318 435 445 569 699 716 855 876 1,025 1,049 1,074 1,237 1,407 1,585 1,770 1,812
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 38 58 139 203 312 425 436 557 685 701 837 857 1,003 1,027 1,051 1,211 1,377 1,551 1,733 1,774
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit - 1 1 3 4 7 9 9 12 15 15 18 18 21 22 23 26 30 33 37 38
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 24.54 37.69 90.03 131.68 202.22 313.57 321.03 410.84 504.74 516.76 695.28 711.83 832.88 852.70 873.00 1,124.43 1,279.10 1,440.49 1,608.85 1,647.14
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.28 0.44 1.04 1.52 2.34 3.63 3.72 4.76 5.84 5.98 8.05 8.24 9.64 9.87 10.10 13.01 14.80 16.67 18.62 19.06
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 33.13 50.88 121.54 177.77 273.00 407.64 417.34 534.09 656.17 671.78 869.10 889.79 1,041.10 1,065.88 1,091.25 1,349.31 1,534.92 1,728.59 1,930.62 1,976.57
l/det - 0.38 0.59 1.41 2.06 3.16 4.72 4.83 6.18 7.59 7.78 10.06 10.30 12.05 12.34 12.63 15.62 17.77 20.01 22.35 22.88
3
VI RATA-RATA m /hari - 33 51 122 178 273 408 417 534 656 672 869 890 1,041 1,066 1,091 1,349 1,535 1,729 1,931 1,977
l/det - 0.4 1 1 2 3 5 5 6 8 8 10 10 12 12 13 16 18 20 22 23
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 36.44 55.97 133.70 195.54 300.30 448.40 459.08 587.50 721.78 738.96 956.01 978.77 1,145.21 1,172.47 1,200.37 1,484.24 1,688.41 1,901.45 2,123.68 2,174.22
l/det - 0.42 0.65 1.55 2.26 3.48 5.19 5.31 6.80 8.35 8.55 11.06 11.33 13.25 13.57 13.89 17.18 19.54 22.01 24.58 25.16
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 49.70 76.32 182.32 266.65 409.50 611.46 626.01 801.14 984.25 1,007.67 1,303.65 1,334.68 1,561.65 1,598.82 1,636.87 2,023.97 2,302.38 2,592.89 2,895.93 2,964.85
l/det - 0.67 1.03 2.46 3.60 5.53 8.26 8.45 10.82 13.29 13.61 17.60 18.02 21.09 21.59 22.10 27.33 31.09 35.01 39.10 40.03
15 | B a b 5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 5.3 Proyeksi Kebutuhan Air Kecamatan Merlung
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 16,046 16,431 16,826 17,229 17,643 18,066 18,500 18,944 19,399 19,864 20,341 20,829 21,329 21,841 22,365 22,902 23,451 24,014 24,591 25,181 25,785
- Prosentase Pelayanan % 2.60 7.5 15 20 25 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70 75 80 85 90 90
- Penduduk Terlayani Jiwa 417 1,232 2,524 3,446 4,411 5,420 6,475 7,578 8,729 9,932 10,170 11,456 12,797 14,197 15,655 16,031 17,589 19,211 20,902 22,663 23,207
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 2.5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 2.60 5 10 15 20 25 25 30 35 40 40 45 45 50 55 55 60 60 65 70 70
- Sambungan Rumah % 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 575 1,178 1,809 2,470 3,162 3,237 3,978 4,753 5,562 5,695 6,561 6,719 7,644 8,611 8,817 9,850 10,086 11,189 12,339 12,635
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 246 505 775 1,059 1,355 1,387 1,705 2,037 2,384 2,441 2,812 2,879 3,276 3,690 3,779 4,221 4,323 4,795 5,288 5,415
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 65 133 204 279 357 398 489 584 683 700 872 893 1,016 1,144 1,171 1,407 1,441 1,598 1,763 1,805
- Sambungan Rumah m3/hari - 58 118 181 247 316 356 438 523 612 626 787 806 917 1,033 1,058 1,280 1,311 1,455 1,604 1,643
- Sambungan HU/KU m3/hari - 7 15 23 32 41 42 51 61 72 73 84 86 98 111 113 127 130 144 159 162
I.7 Jumlah Sambungan Unit 83 117 241 370 505 646 661 813 971 1,136 1,163 1,340 1,373 1,562 1,759 1,801 2,012 2,060 2,286 2,521 2,581
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit 83 115 236 362 494 632 647 796 951 1,112 1,139 1,312 1,344 1,529 1,722 1,763 1,970 2,017 2,238 2,468 2,527
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 2 5 8 11 14 14 17 20 24 24 28 29 33 37 38 42 43 48 53 54
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 74.64 152.86 234.79 320.57 410.33 477.30 586.50 700.67 819.99 839.67 1,089.62 1,115.77 1,269.50 1,429.96 1,464.28 1,829.21 1,873.11 2,077.90 2,291.45 2,346.44
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.86 1.77 2.72 3.71 4.75 5.52 6.79 8.11 9.49 9.72 12.61 12.91 14.69 16.55 16.95 21.17 21.68 24.05 26.52 27.16
IV PERKIRAAN KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR % 15.94 35 35 35 35 35 30 30 30 30 30 25 25 25 25 25 20 20 20 20 20
(Domestik + Non Domestik) m3/hari - 26.12 53.50 82.18 112.20 143.62 143.19 175.95 210.20 246.00 251.90 272.40 278.94 317.37 357.49 366.07 365.84 374.62 415.58 458.29 469.29
l/det - 0.30 0.62 0.95 1.30 1.66 1.66 2.04 2.43 2.85 2.92 3.15 3.23 3.67 4.14 4.24 4.23 4.34 4.81 5.30 5.43
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 100.76 206.36 316.97 432.77 553.95 620.49 762.45 910.88 1,065.99 1,091.57 1,362.02 1,394.71 1,586.87 1,787.45 1,830.35 2,195.05 2,247.73 2,493.48 2,749.73 2,815.73
l/det - 1.17 2.39 3.67 5.01 6.41 7.18 8.82 10.54 12.34 12.63 15.76 16.14 18.37 20.69 21.18 25.41 26.02 28.86 31.83 32.59
VI RATA-RATA m /hari
3
- 101 206 317 433 554 620 762 911 1,066 1,092 1,362 1,395 1,587 1,787 1,830 2,195 2,248 2,493 2,750 2,816
l/det - 1.2 2 4 5 6 7 9 11 12 13 16 16 18 21 21 25 26 29 32 33
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 110.84 227.00 348.67 476.05 609.34 682.53 838.70 1,001.96 1,172.58 1,200.73 1,498.22 1,534.18 1,745.56 1,966.20 2,013.38 2,414.55 2,472.50 2,742.83 3,024.71 3,097.30
l/det - 1.28 2.63 4.04 5.51 7.05 7.90 9.71 11.60 13.57 13.90 17.34 17.76 20.20 22.76 23.30 27.95 28.62 31.75 35.01 35.85
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 151.14 309.54 475.46 649.16 830.92 930.73 1,143.68 1,366.32 1,598.98 1,637.35 2,043.03 2,092.07 2,380.31 2,681.18 2,745.52 3,292.57 3,371.59 3,740.22 4,124.60 4,223.59
l/det - 2.04 4.18 6.42 8.77 11.22 12.57 15.44 18.45 21.59 22.11 27.59 28.25 32.14 36.20 37.07 44.46 45.53 50.50 55.69 57.03
IX AIR BERSIH YANG HARUS DIPRODUKSI lt/det - 1.3 3 4 6 7 8 10 12 14 14 17 18 20 23 23 28 29 32 35 36
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 24,871 25,463 26,069 26,690 27,325 27,975 28,641 29,323 30,020 30,735 31,466 32,215 32,982 33,767 34,571 35,393 36,236 37,098 37,981 38,885 39,811
- Prosentase Pelayanan % - 3 5 10 15 20 25 30 35 40 40 45 50 55 60 60 65 70 75 80 80
- Penduduk Terlayani Jiwa - 764 1,303 2,669 4,099 5,595 7,160 8,797 10,507 12,294 12,587 14,497 16,491 18,572 20,742 21,236 23,553 25,969 28,486 31,108 31,848
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 1 2 3 5 5 5 10 10 10 10 10 15 15 20 20 20 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 2 3 7 10 15 20 20 25 30 30 35 35 40 40 40 45 50 55 60 60
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 356 547 1,308 1,913 2,937 4,010 4,105 5,254 6,454 6,608 7,893 8,081 9,455 9,680 9,910 11,414 12,984 14,623 16,332 16,720
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 153 235 560 820 1,259 1,718 1,759 2,252 2,766 2,832 3,383 3,463 4,052 4,148 4,247 4,892 5,565 6,267 6,999 7,166
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 120 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 46.27 71.05 169.73 248.25 381.23 591.15 605.22 774.53 951.55 974.20 1,310.76 1,341.96 1,570.17 1,607.54 1,645.80 2,119.80 2,411.39 2,715.65 3,033.04 3,105.23
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.54 0.82 1.96 2.87 4.41 6.84 7.00 8.96 11.01 11.28 15.17 15.53 18.17 18.61 19.05 24.53 27.91 31.43 35.10 35.94
IV PERKIRAAN KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR % 35 35 35 35 35 35 30 30 30 30 30 25 25 25 25 25 20 20 20 20 20
(Domestik + Non Domestik) m3/hari - 16.19 24.87 59.41 86.89 133.43 177.34 181.57 232.36 285.47 292.26 327.69 335.49 392.54 401.88 411.45 423.96 482.28 543.13 606.61 621.05
l/det - 0.19 0.29 0.69 1.01 1.54 2.05 2.10 2.69 3.30 3.38 3.79 3.88 4.54 4.65 4.76 4.91 5.58 6.29 7.02 7.19
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 62.46 95.92 229.14 335.13 514.66 768.49 786.78 1,006.89 1,237.02 1,266.46 1,638.45 1,677.45 1,962.71 2,009.42 2,057.25 2,543.76 2,893.66 3,258.79 3,639.65 3,726.27
l/det - 0.72 1.11 2.65 3.88 5.96 8.89 9.11 11.65 14.32 14.66 18.96 19.41 22.72 23.26 23.81 29.44 33.49 37.72 42.13 43.13
VI RATA-RATA m3/hari - 62 96 229 335 515 768 787 1,007 1,237 1,266 1,638 1,677 1,963 2,009 2,057 2,544 2,894 3,259 3,640 3,726
l/det - 0.7 1 3 4 6 9 9 12 14 15 19 19 23 23 24 29 33 38 42 43
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 68.71 105.51 252.05 368.64 566.13 845.34 865.46 1,107.57 1,360.72 1,393.11 1,802.30 1,845.19 2,158.98 2,210.36 2,262.97 2,798.13 3,183.03 3,584.66 4,003.61 4,098.90
l/det - 0.80 1.22 2.92 4.27 6.55 9.78 10.02 12.82 15.75 16.12 20.86 21.36 24.99 25.58 26.19 32.39 36.84 41.49 46.34 47.44
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 93.69 143.88 343.71 502.70 771.99 1,152.74 1,180.18 1,510.33 1,855.53 1,899.69 2,457.68 2,516.17 2,944.06 3,014.13 3,085.87 3,815.63 4,340.50 4,888.18 5,459.47 5,589.41
l/det - 1.27 1.94 4.64 6.79 10.42 15.57 15.94 20.39 25.06 25.65 33.19 33.98 39.75 40.70 41.67 51.52 58.61 66.01 73.72 75.47
IX AIR BERSIH YANG HARUS DIPRODUKSI lt/det - 0.8 1 3 4 7 10 10 13 16 16 21 21 25 26 26 32 37 41 46 47
17 | B a b 5
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 5.5 Proyeksi Kebutuhan Air Kecamatan Tebing Tinggi
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 35,748 36,567 37,404 38,261 39,137 40,033 40,950 41,888 42,847 43,828 44,832 45,859 46,909 47,983 49,082 50,206 51,355 52,531 53,734 54,965 56,224
- Prosentase Pelayanan % 3.70 7.5 15 20 25 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70 75 80 85 90 90
- Penduduk Terlayani Jiwa 1,323 2,743 5,611 7,652 9,784 12,010 14,333 16,755 19,281 21,914 22,416 25,222 28,145 31,189 34,357 35,144 38,517 42,025 45,674 49,468 50,601
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 2.5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 5 10 15 20 25 25 30 35 40 40 45 45 50 55 55 60 60 65 70 70
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 1,280 2,618 4,017 5,479 7,006 7,166 8,796 10,498 12,272 12,553 14,445 14,776 16,794 18,896 19,329 21,569 22,063 24,449 26,933 27,550
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 549 1,122 1,722 2,348 3,002 3,071 3,770 4,499 5,259 5,380 6,191 6,333 7,197 8,098 8,284 9,244 9,456 10,478 11,543 11,807
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 120 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
3
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m /hari 159 144 295 453 618 791 880 1,081 1,290 1,508 1,542 1,919 1,963 2,231 2,511 2,568 3,081 3,152 3,493 3,848 3,936
- Sambungan Rumah m3/hari 159 128 262 402 548 701 788 968 1,155 1,350 1,381 1,733 1,773 2,015 2,268 2,320 2,804 2,868 3,178 3,501 3,581
- Sambungan HU/KU m3/hari - 16 34 52 70 90 92 113 135 158 161 186 190 216 243 249 277 284 314 346 354
I.7 Jumlah Sambungan Unit 265 261 535 821 1,119 1,431 1,464 1,797 2,144 2,507 2,564 2,951 3,019 3,431 3,860 3,949 4,406 4,507 4,995 5,502 5,628
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit 265 256 524 803 1,096 1,401 1,433 1,759 2,100 2,454 2,511 2,889 2,955 3,359 3,779 3,866 4,314 4,413 4,890 5,387 5,510
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 5 11 17 23 30 31 38 45 53 54 62 63 72 81 83 92 95 105 115 118
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari 158.72 166.11 339.82 521.40 711.12 909.26 1,056.51 1,296.85 1,547.64 1,809.23 1,850.66 2,398.98 2,453.91 2,789.01 3,138.16 3,210.03 4,005.72 4,097.45 4,540.56 5,001.81 5,116.35
(Domestik + Non Domestik) l/det 1.84 1.92 3.93 6.03 8.23 10.52 12.23 15.01 17.91 20.94 21.42 27.77 28.40 32.28 36.32 37.15 46.36 47.42 52.55 57.89 59.22
IV PERKIRAAN KEBOCORAN/KEHILANGAN AIR % 45.1 35 35 35 35 35 30 30 30 30 30 25 25 25 25 25 20 20 20 20 20
(Domestik + Non Domestik) m3/hari 71.58 58.14 118.94 182.49 248.89 318.24 316.95 389.05 464.29 542.77 555.20 599.74 613.48 697.25 784.54 802.51 801.14 819.49 908.11 1,000.36 1,023.27
l/det 0.83 0.67 1.38 2.11 2.88 3.68 3.67 4.50 5.37 6.28 6.43 6.94 7.10 8.07 9.08 9.29 9.27 9.48 10.51 11.58 11.84
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari 230.31 224.24 458.75 703.89 960.01 1,227.50 1,373.47 1,685.90 2,011.93 2,352.00 2,405.86 2,998.72 3,067.39 3,486.26 3,922.71 4,012.54 4,806.87 4,916.95 5,448.67 6,002.17 6,139.62
l/det 2.67 2.60 5.31 8.15 11.11 14.21 15.90 19.51 23.29 27.22 27.85 34.71 35.50 40.35 45.40 46.44 55.64 56.91 63.06 69.47 71.06
3
VI RATA-RATA m /hari 230 224 459 704 960 1,227 1,373 1,686 2,012 2,352 2,406 2,999 3,067 3,486 3,923 4,013 4,807 4,917 5,449 6,002 6,140
l/det 3 2.6 5 8 11 14 16 20 23 27 28 35 36 40 45 46 56 57 63 69 71
VII HARI MAKSIMUM m3/hari 253.34 246.67 504.63 774.28 1,056.01 1,350.25 1,510.81 1,854.49 2,213.12 2,587.20 2,646.45 3,298.59 3,374.13 3,834.89 4,314.98 4,413.79 5,287.55 5,408.64 5,993.54 6,602.39 6,753.59
l/det 2.93 2.85 5.84 8.96 12.22 15.63 17.49 21.46 25.61 29.94 30.63 38.18 39.05 44.39 49.94 51.09 61.20 62.60 69.37 76.42 78.17
VIII JAM PUNCAK m3/hari 403.04 336.36 688.13 1,055.84 1,440.02 1,841.24 2,060.20 2,528.85 3,017.89 3,528.00 3,608.79 4,498.08 4,601.09 5,229.39 5,884.06 6,018.80 7,210.30 7,375.42 8,173.01 9,003.26 9,209.43
l/det 4.66 4.54 9.29 14.26 19.44 24.86 27.82 34.15 40.75 47.64 48.73 60.74 62.13 70.61 79.45 81.27 97.36 99.59 110.36 121.57 124.36
IX AIR BERSIH YANG HARUS DIPRODUKSI lt/det 3 2.9 6 9 12 16 17 21 26 30 31 38 39 44 50 51 61 63 69 76 78
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 12,384 12,671 12,965 13,266 13,574 13,889 14,211 14,540 14,878 15,223 15,576 15,937 16,307 16,686 17,073 17,469 17,874 18,289 18,713 19,147 19,591
- Prosentase Pelayanan % - 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70
- Penduduk Terlayani Jiwa - 380 778 1,194 1,629 2,083 2,558 3,053 3,571 4,110 4,673 5,578 6,523 7,508 8,536 8,734 9,831 10,973 12,163 13,403 13,714
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 15 30 46 71 81 120 151 184 198 202 287 352 420 492 503 565 650 739 832 851
- Sambungan Rumah m3/hari - 12 25 39 60 68 103 130 158 170 174 251 308 368 430 440 500 576 655 737 754
- Sambungan HU/KU m3/hari - 2 5 7 11 12 17 21 25 27 28 36 44 53 61 63 64 74 84 95 97
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 36 74 114 175 199 264 333 404 435 445 570 700 835 977 999 1,022 1,177 1,338 1,506 1,541
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 35 73 111 171 194 259 326 396 426 436 558 685 818 956 978 1,001 1,152 1,310 1,474 1,509
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 1 2 2 4 4 6 7 8 9 9 12 15 18 20 21 21 25 28 32 32
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 16.17 33.09 50.78 77.94 88.61 138.09 173.90 211.30 227.58 232.86 344.25 422.68 504.57 590.03 603.72 706.02 812.70 923.95 1,039.93 1,064.05
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.19 0.38 0.59 0.90 1.03 1.60 2.01 2.45 2.63 2.70 3.98 4.89 5.84 6.83 6.99 8.17 9.41 10.69 12.04 12.32
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 21.83 44.67 68.56 105.22 119.62 179.52 226.07 274.69 295.86 302.72 430.31 528.35 630.71 737.54 754.65 847.23 975.24 1,108.74 1,247.91 1,276.87
l/det - 0.25 0.52 0.79 1.22 1.38 2.08 2.62 3.18 3.42 3.50 4.98 6.12 7.30 8.54 8.73 9.81 11.29 12.83 14.44 14.78
VI RATA-RATA m3/hari - 22 45 69 105 120 180 226 275 296 303 430 528 631 738 755 847 975 1,109 1,248 1,277
l/det - 0.3 1 1 1 1 2 3 3 3 4 5 6 7 9 9 10 11 13 14 15
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 24.01 49.13 75.41 115.74 131.58 197.47 248.68 302.16 325.44 332.99 473.34 581.19 693.79 811.29 830.11 931.95 1,072.77 1,219.62 1,372.71 1,404.55
l/det - 0.28 0.57 0.87 1.34 1.52 2.29 2.88 3.50 3.77 3.85 5.48 6.73 8.03 9.39 9.61 10.79 12.42 14.12 15.89 16.26
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 32.74 67.00 102.83 157.83 179.43 269.28 339.11 412.04 443.79 454.08 645.47 792.53 946.07 1,106.31 1,131.97 1,270.84 1,462.87 1,663.12 1,871.87 1,915.30
l/det - 0.44 0.90 1.39 2.13 2.42 3.64 4.58 5.56 5.99 6.13 8.72 10.70 12.77 14.94 15.29 17.16 19.75 22.46 25.28 25.86
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 10,797 11,051 11,310 11,576 11,848 12,127 12,412 12,703 13,002 13,307 13,620 13,940 14,268 14,603 14,946 15,297 15,657 16,025 16,401 16,787 17,181
- Prosentase Pelayanan % - 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70
- Penduduk Terlayani Jiwa - 332 679 1,042 1,422 1,819 2,234 2,668 3,120 3,593 4,086 4,879 5,707 6,571 7,473 7,649 8,611 9,615 10,661 11,751 12,027
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 13 26 40 62 70 105 132 161 173 177 251 308 368 430 441 495 570 648 729 747
- Sambungan Rumah m3/hari - 11 22 34 52 59 90 114 138 149 153 220 270 322 377 385 438 505 574 646 661
- Sambungan HU/KU m3/hari - 2 4 6 10 11 15 18 22 24 25 31 39 46 54 55 56 65 74 83 85
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 32 65 99 152 173 231 291 353 381 390 498 612 731 855 875 896 1,031 1,173 1,320 1,351
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 31 63 97 149 170 226 285 346 373 381 488 599 716 837 857 877 1,010 1,148 1,293 1,323
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 10 13 15 18 18 19 22 25 28 28
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 14.10 28.86 44.31 68.03 77.37 120.61 151.93 184.66 198.94 203.62 301.11 369.82 441.59 516.54 528.68 618.45 712.10 809.82 911.73 933.16
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.16 0.33 0.51 0.79 0.90 1.40 1.76 2.14 2.30 2.36 3.49 4.28 5.11 5.98 6.12 7.16 8.24 9.37 10.55 10.80
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 19.04 38.97 59.82 91.84 104.45 156.79 197.51 240.05 258.63 264.71 376.38 462.27 551.99 645.67 660.85 742.14 854.52 971.78 1,094.08 1,119.79
l/det - 0.22 0.45 0.69 1.06 1.21 1.81 2.29 2.78 2.99 3.06 4.36 5.35 6.39 7.47 7.65 8.59 9.89 11.25 12.66 12.96
VI RATA-RATA m3/hari - 19 39 60 92 104 157 198 240 259 265 376 462 552 646 661 742 855 972 1,094 1,120
l/det - 0.2 0 1 1 1 2 2 3 3 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 13
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 20.94 42.86 65.81 101.03 114.89 172.47 217.26 264.06 284.49 291.18 414.02 508.50 607.19 710.24 726.93 816.35 939.97 1,068.96 1,203.49 1,231.77
l/det - 0.24 0.50 0.76 1.17 1.33 2.00 2.51 3.06 3.29 3.37 4.79 5.89 7.03 8.22 8.41 9.45 10.88 12.37 13.93 14.26
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 28.55 58.45 89.73 137.76 156.67 235.19 296.26 360.08 387.94 397.06 564.57 693.41 827.99 968.51 991.27 1,113.20 1,281.78 1,457.67 1,641.12 1,679.69
l/det - 0.39 0.79 1.21 1.86 2.12 3.18 4.00 4.86 5.24 5.36 7.62 9.36 11.18 13.08 13.39 15.03 17.31 19.68 22.16 22.68
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 24,689 25,359 26,046 26,752 27,477 28,221 28,986 29,771 30,578 31,407 32,258 33,132 34,030 34,952 35,900 36,872 37,872 38,898 39,952 41,035 42,147
- Prosentase Pelayanan % 1.30 3 5 10 15 20 25 30 35 40 40 45 50 55 60 60 65 70 75 80 80
- Penduduk Terlayani Jiwa 321 761 1,302 2,675 4,121 5,644 7,246 8,931 10,702 12,563 12,903 14,910 17,015 19,224 21,540 22,123 24,617 27,229 29,964 32,828 33,718
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 1 2 3 5 5 5 10 10 10 10 10 15 15 20 20 20 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 2 3 7 10 15 20 20 25 30 30 35 35 40 40 40 45 50 55 60 60
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 355 547 1,311 1,923 2,963 4,058 4,168 5,351 6,595 6,774 8,117 8,337 9,787 10,052 10,324 11,930 13,614 15,382 17,235 17,702
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 152 234 562 824 1,270 1,739 1,786 2,293 2,827 2,903 3,479 3,573 4,194 4,308 4,425 5,113 5,835 6,592 7,386 7,586
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 120 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari 39 40 62 148 217 334 499 512 657 810 832 1,078 1,108 1,300 1,335 1,372 1,704 1,945 2,197 2,462 2,529
- Sambungan Rumah m3/hari 39 36 55 131 192 296 446 458 589 726 745 974 1,000 1,174 1,206 1,239 1,551 1,770 2,000 2,241 2,301
- Sambungan HU/KU m3/hari - 5 7 17 25 38 52 54 69 85 87 104 107 126 129 133 153 175 198 222 228
I.7 Jumlah Sambungan Unit 64 73 112 268 393 605 829 851 1,093 1,347 1,384 1,658 1,703 1,999 2,053 2,109 2,437 2,781 3,142 3,521 3,616
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit 64 71 109 262 385 593 812 834 1,070 1,319 1,355 1,623 1,667 1,957 2,010 2,065 2,386 2,723 3,076 3,447 3,540
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 2 2 6 8 13 17 18 23 28 29 35 36 42 43 44 51 58 66 74 76
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari 38.52 46.08 70.99 170.13 249.62 384.58 598.27 614.48 788.92 972.36 998.71 1,348.07 1,384.60 1,625.28 1,669.33 1,714.57 2,215.49 2,528.37 2,856.58 3,200.72 3,287.46
(Domestik + Non Domestik) l/det 0.45 0.53 0.82 1.97 2.89 4.45 6.92 7.11 9.13 11.25 11.56 15.60 16.03 18.81 19.32 19.84 25.64 29.26 33.06 37.05 38.05
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari 52.73 62.20 95.83 229.67 336.99 519.19 777.75 798.83 1,025.60 1,264.07 1,298.32 1,685.09 1,730.75 2,031.61 2,086.66 2,143.21 2,658.59 3,034.05 3,427.89 3,840.86 3,944.95
l/det 0.61 0.72 1.11 2.66 3.90 6.01 9.00 9.25 11.87 14.63 15.03 19.50 20.03 23.51 24.15 24.81 30.77 35.12 39.67 44.45 45.66
VI RATA-RATA m /hari
3
53 62 96 230 337 519 778 799 1,026 1,264 1,298 1,685 1,731 2,032 2,087 2,143 2,659 3,034 3,428 3,841 3,945
l/det 1 0.7 1 3 4 6 9 9 12 15 15 20 20 24 24 25 31 35 40 44 46
VIII JAM PUNCAK m3/hari 92.27 93.30 143.75 344.51 505.49 778.78 1,166.63 1,198.24 1,538.39 1,896.10 1,947.48 2,527.63 2,596.13 3,047.41 3,129.99 3,214.82 3,987.89 4,551.07 5,141.84 5,761.29 5,917.42
l/det 1.07 1.26 1.94 4.65 6.83 10.52 15.75 16.18 20.77 25.60 26.30 34.13 35.06 41.15 42.26 43.41 53.85 61.45 69.43 77.80 79.90
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 23,599 24,227 24,872 25,533 26,212 26,910 27,625 28,360 29,115 29,889 30,684 31,500 32,338 33,199 34,082 34,988 35,919 36,874 37,855 38,862 39,896
- Prosentase Pelayanan % 3.50 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70
- Penduduk Terlayani Jiwa 826 727 1,492 2,298 3,145 4,036 4,973 5,956 6,988 8,070 9,205 11,025 12,935 14,939 17,041 17,494 19,755 22,125 24,606 27,203 27,927
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 1 2 3 3 5 5 5 5 7 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15
b. Jaringan perpipaan % 2 4 6 9 10 13 16 19 20 20 25 30 35 40 40 40 45 50 55 55
- Sambungan Rumah % 3.50 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani Jiwa
- Sambungan Rumah Jiwa 339 696 1,072 1,651 1,884 2,514 3,176 3,872 4,184 4,296 5,513 6,791 8,134 9,543 9,797 10,057 11,615 13,249 14,962 15,360
- Sambungan HU/KU Jiwa 145 298 460 708 807 1,077 1,361 1,660 1,793 1,841 2,363 2,910 3,486 4,090 4,199 4,310 4,978 5,678 6,412 6,583
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 30.91 63.47 97.74 150.51 171.68 268.45 339.19 413.50 446.84 458.73 680.41 838.21 1,003.92 1,177.86 1,209.19 1,418.80 1,638.60 1,869.10 2,110.70 2,166.84
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.36 0.73 1.13 1.74 1.99 3.11 3.93 4.79 5.17 5.31 7.88 9.70 11.62 13.63 14.00 16.42 18.97 21.63 24.43 25.08
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 41.73 85.69 131.95 203.19 231.77 348.99 440.95 537.55 580.90 596.35 850.51 1,047.76 1,254.90 1,472.33 1,511.49 1,702.55 1,966.32 2,242.92 2,532.84 2,600.21
l/det - 0.48 0.99 1.53 2.35 2.68 4.04 5.10 6.22 6.72 6.90 9.84 12.13 14.52 17.04 17.49 19.71 22.76 25.96 29.32 30.10
3
VI RATA-RATA m /hari - 42 86 132 203 232 349 441 538 581 596 851 1,048 1,255 1,472 1,511 1,703 1,966 2,243 2,533 2,600
l/det - 0.5 1 2 2 3 4 5 6 7 7 10 12 15 17 17 20 23 26 29 30
3
VII HARI MAKSIMUM m /hari - 45.91 94.26 145.15 223.51 254.95 383.88 485.04 591.31 638.99 655.98 935.56 1,152.54 1,380.39 1,619.56 1,662.64 1,872.81 2,162.95 2,467.21 2,786.12 2,860.23
l/det - 0.53 1.09 1.68 2.59 2.95 4.44 5.61 6.84 7.40 7.59 10.83 13.34 15.98 18.74 19.24 21.68 25.03 28.56 32.25 33.10
3
VIII JAM PUNCAK m /hari - 62.60 128.53 197.93 304.79 347.66 523.48 661.42 806.33 871.34 894.52 1,275.77 1,571.64 1,882.36 2,208.49 2,267.23 2,553.83 2,949.48 3,364.38 3,799.26 3,900.32
l/det - 0.85 1.74 2.67 4.12 4.69 7.07 8.93 10.89 11.77 12.08 17.23 21.22 25.42 29.82 30.61 34.48 39.83 45.43 51.30 52.67
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 71,377 73,226 75,122 77,068 79,064 81,112 83,212 85,368 87,579 89,847 92,174 94,561 97,010 99,523 102,101 104,745 107,458 110,241 113,096 116,026 119,031
- Prosentase Pelayanan % 13.88 20 25 30 35 40 45 50 55 60 60 65 70 75 80 80 85 85 90 90 90
- Penduduk Terlayani Jiwa 9,907 14,645 18,781 23,120 27,672 32,445 37,446 42,684 48,168 53,908 55,304 61,465 67,907 74,642 81,681 83,796 91,339 93,705 101,787 104,423 107,128
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 1,120 1,532 1,965 2,016 2,482 3,204 3,756 4,335 4,942 5,070 6,137 6,868 7,633 8,434 8,652 10,155 10,418 11,400 11,695 11,998
- Sambungan Rumah m3/hari - 1,054 1,442 1,850 1,898 2,336 3,029 3,551 4,099 4,672 4,793 5,825 6,519 7,245 8,005 8,212 9,671 9,922 10,857 11,138 11,427
- Sambungan HU/KU m3/hari - 66 90 116 119 146 175 205 236 270 277 312 349 388 429 440 484 496 543 557 571
I.7 Jumlah Sambungan Unit 1,981 1,779 2,434 3,121 3,202 3,942 4,718 5,532 6,384 7,278 7,466 8,425 9,429 10,480 11,578 11,878 13,056 13,394 14,657 15,037 15,426
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit 1,981 1,757 2,404 3,083 3,163 3,893 4,660 5,464 6,306 7,188 7,374 8,321 9,313 10,350 11,435 11,731 12,895 13,229 14,476 14,851 15,236
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit - 22 30 39 40 49 58 68 79 90 92 104 116 129 143 147 161 165 181 186 190
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 1,288.41 1,762.37 2,260.02 2,318.55 2,854.32 3,844.42 4,507.41 5,202.17 5,929.90 6,083.49 7,671.29 8,585.43 9,541.77 10,541.90 10,814.93 13,201.21 13,543.13 14,820.15 15,203.99 15,597.78
(Domestik + Non Domestik) l/det - 14.91 20.40 26.16 26.84 33.04 44.50 52.17 60.21 68.63 70.41 88.79 99.37 110.44 122.01 125.17 152.79 156.75 171.53 175.97 180.53
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 1,739.35 2,379.20 3,051.02 3,130.04 3,853.33 4,997.74 5,859.64 6,762.83 7,708.87 7,908.53 9,589.11 10,731.78 11,927.21 13,177.37 13,518.66 15,841.46 16,251.75 17,784.18 18,244.79 18,717.33
l/det - 20.13 27.54 35.31 36.23 44.60 57.84 67.82 78.27 89.22 91.53 110.99 124.21 138.05 152.52 156.47 183.35 188.10 205.84 211.17 216.64
VI RATA-RATA m /hari
3
- 1,739 2,379 3,051 3,130 3,853 4,998 5,860 6,763 7,709 7,909 9,589 10,732 11,927 13,177 13,519 15,841 16,252 17,784 18,245 18,717
l/det - 20.1 28 35 36 45 58 68 78 89 92 111 124 138 153 156 183 188 206 211 217
IX AIR BERSIH YANG HARUS DIPRODUKSI lt/det - 22.1 30 39 40 49 64 75 86 98 101 122 137 152 168 172 202 207 226 232 238
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 15,506 15,909 16,323 16,747 17,183 17,629 18,088 18,558 19,040 19,535 20,043 20,565 21,099 21,648 22,211 22,788 23,381 23,989 24,612 25,252 25,909
- Prosentase Pelayanan % - 3 5 10 15 20 25 30 35 40 40 45 50 55 60 60 65 70 75 80 80
- Penduduk Terlayani Jiwa - 477 816 1,675 2,577 3,526 4,522 5,567 6,664 7,814 8,017 9,254 10,550 11,906 13,326 13,673 15,197 16,792 18,459 20,202 20,727
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 1 2 3 5 5 5 10 10 10 10 10 15 15 20 20 20 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 2 3 7 10 15 20 20 25 30 30 35 35 40 40 40 45 50 55 60 60
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 223 343 821 1,203 1,851 2,532 2,598 3,332 4,102 4,209 5,038 5,169 6,061 6,219 6,381 7,365 8,396 9,476 10,606 10,882
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 95 147 352 515 793 1,085 1,113 1,428 1,758 1,804 2,159 2,215 2,598 2,665 2,735 3,156 3,598 4,061 4,545 4,664
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 120 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 25 39 93 136 209 311 319 409 504 517 669 687 805 826 848 1,052 1,199 1,354 1,515 1,555
- Sambungan Rumah m3/hari - 22 34 82 120 185 279 286 367 451 463 605 620 727 746 766 957 1,091 1,232 1,379 1,415
3
- Sambungan HU/KU m /hari - 3 4 11 15 24 33 33 43 53 54 65 66 78 80 82 95 108 122 136 140
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 46 70 168 246 378 517 531 681 838 860 1,029 1,056 1,238 1,270 1,303 1,505 1,715 1,936 2,167 2,223
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 45 69 164 241 370 506 520 666 820 842 1,008 1,034 1,212 1,244 1,276 1,473 1,679 1,895 2,121 2,176
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 1 1 4 5 8 11 11 14 18 18 22 22 26 27 27 32 36 41 45 47
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 28.91 44.49 106.50 156.10 240.24 373.33 383.04 491.24 604.82 620.54 836.72 858.47 1,006.62 1,032.79 1,059.65 1,367.77 1,559.25 1,759.77 1,969.67 2,020.88
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.33 0.51 1.23 1.81 2.78 4.32 4.43 5.69 7.00 7.18 9.68 9.94 11.65 11.95 12.26 15.83 18.05 20.37 22.80 23.39
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 39.02 60.06 143.78 210.74 324.33 485.33 497.95 638.62 786.26 806.71 1,045.90 1,073.09 1,258.28 1,290.99 1,324.56 1,641.32 1,871.10 2,111.73 2,363.60 2,425.05
l/det - 0.45 0.70 1.66 2.44 3.75 5.62 5.76 7.39 9.10 9.34 12.11 12.42 14.56 14.94 15.33 19.00 21.66 24.44 27.36 28.07
VI RATA-RATA m /hari
3
- 39 60 144 211 324 485 498 639 786 807 1,046 1,073 1,258 1,291 1,325 1,641 1,871 2,112 2,364 2,425
l/det - 0.5 1 2 2 4 6 6 7 9 9 12 12 15 15 15 19 22 24 27 28
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 8,649 8,881 9,119 9,363 9,614 9,871 10,136 10,408 10,687 10,973 11,267 11,569 11,879 12,197 12,524 12,860 13,205 13,559 13,922 14,295 14,678
- Prosentase Pelayanan % - 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70
- Penduduk Terlayani Jiwa - 266 547 843 1,154 1,481 1,824 2,186 2,565 2,963 3,380 4,049 4,752 5,489 6,262 6,430 7,263 8,135 9,049 10,006 10,275
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 10 21 33 50 57 86 108 132 143 146 208 257 307 361 370 417 482 550 621 638
- Sambungan Rumah m3/hari - 9 18 28 42 48 74 93 114 123 126 182 225 269 316 324 370 427 487 550 565
- Sambungan HU/KU m3/hari - 2 3 5 8 9 12 15 18 20 20 26 32 38 45 46 48 55 63 71 73
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 25 52 80 124 141 188 238 290 314 322 414 510 610 716 736 755 872 995 1,124 1,154
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 25 51 79 121 138 184 233 284 307 315 405 499 598 701 720 739 854 975 1,101 1,130
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 9 11 13 15 15 16 18 21 24 24
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 11.33 23.27 35.84 55.20 62.98 98.50 124.48 151.78 164.05 168.44 249.89 307.91 368.85 432.84 444.44 521.58 602.51 687.39 776.40 797.20
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.13 0.27 0.41 0.64 0.73 1.14 1.44 1.76 1.90 1.95 2.89 3.56 4.27 5.01 5.14 6.04 6.97 7.96 8.99 9.23
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 15.30 31.42 48.39 74.52 85.02 128.05 161.82 197.31 213.26 218.98 312.36 384.88 461.06 541.05 555.55 625.90 723.01 824.87 931.68 956.65
l/det - 0.18 0.36 0.56 0.86 0.98 1.48 1.87 2.28 2.47 2.53 3.62 4.45 5.34 6.26 6.43 7.24 8.37 9.55 10.78 11.07
3
VI RATA-RATA m /hari - 15 31 48 75 85 128 162 197 213 219 312 385 461 541 556 626 723 825 932 957
l/det - 0.2 0 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 5 6 6 7 8 10 11 11
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 16.83 34.56 53.22 81.98 93.53 140.85 178.00 217.04 234.59 240.87 343.60 423.37 507.17 595.16 611.11 688.49 795.31 907.36 1,024.84 1,052.31
l/det - 0.19 0.40 0.62 0.95 1.08 1.63 2.06 2.51 2.72 2.79 3.98 4.90 5.87 6.89 7.07 7.97 9.20 10.50 11.86 12.18
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 22.95 47.12 72.58 111.79 127.53 192.07 242.73 295.96 319.89 328.46 468.55 577.32 691.60 811.58 833.33 938.85 1,084.51 1,237.31 1,397.51 1,434.97
l/det - 0.31 0.64 0.98 1.51 1.72 2.59 3.28 4.00 4.32 4.44 6.33 7.80 9.34 10.96 11.25 12.68 14.64 16.71 18.87 19.38
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 25,089 25,704 26,333 26,979 27,640 28,317 29,010 29,721 30,449 31,195 31,960 32,743 33,545 34,367 35,209 36,071 36,955 37,861 38,788 39,738 40,712
- Prosentase Pelayanan % - 7.5 15 20 25 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70 75 80 85 90 90
- Penduduk Terlayani Jiwa - 1,928 3,950 5,396 6,910 8,495 10,154 11,888 13,702 15,598 15,980 18,008 20,127 22,338 24,646 25,250 27,716 30,288 32,970 35,765 36,641
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 2.5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 20 20 20 20
b. Jaringan perpipaan % 5 10 15 20 25 25 30 35 40 40 45 45 50 55 55 60 60 65 70 70
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 900 1,843 2,833 3,870 4,955 5,077 6,241 7,460 8,735 8,949 10,314 10,567 12,028 13,555 13,887 15,521 15,901 17,649 19,472 19,949
- Sambungan HU/KU Jiwa 0 386 790 1,214 1,658 2,124 2,176 2,675 3,197 3,743 3,835 4,420 4,529 5,155 5,809 5,952 6,652 6,815 7,564 8,345 8,550
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 120 100 100 100 100 100 110 110 110 110 110 120 120 120 120 120 130 130 130 130 130
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 102 208 320 437 559 624 767 917 1,073 1,099 1,370 1,404 1,598 1,801 1,845 2,217 2,272 2,521 2,782 2,850
- Sambungan Rumah m3/hari - 90 184 283 387 496 558 687 821 961 984 1,238 1,268 1,443 1,627 1,666 2,018 2,067 2,294 2,531 2,593
- Sambungan HU/KU m3/hari - 12 24 36 50 64 65 80 96 112 115 133 136 155 174 179 200 204 227 250 256
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 184 377 579 790 1,012 1,037 1,275 1,524 1,784 1,828 2,107 2,159 2,457 2,769 2,837 3,171 3,248 3,605 3,978 4,075
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 180 369 567 774 991 1,015 1,248 1,492 1,747 1,790 2,063 2,113 2,406 2,711 2,777 3,104 3,180 3,530 3,894 3,990
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 4 8 12 17 21 22 27 32 37 38 44 45 52 58 60 67 68 76 83 85
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 116.76 239.24 367.65 502.21 643.14 748.47 920.17 1,099.83 1,287.75 1,319.30 1,712.85 1,754.82 1,997.57 2,251.16 2,306.31 2,882.50 2,953.12 3,277.59 3,616.19 3,704.79
(Domestik + Non Domestik) l/det - 1.35 2.77 4.26 5.81 7.44 8.66 10.65 12.73 14.90 15.27 19.82 20.31 23.12 26.06 26.69 33.36 34.18 37.94 41.85 42.88
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 157.62 322.97 496.33 677.98 868.24 973.01 1,196.22 1,429.78 1,674.07 1,715.09 2,141.07 2,193.52 2,496.96 2,813.95 2,882.89 3,459.00 3,543.74 3,933.11 4,339.43 4,445.75
l/det - 1.82 3.74 5.74 7.85 10.05 11.26 13.85 16.55 19.38 19.85 24.78 25.39 28.90 32.57 33.37 40.03 41.02 45.52 50.22 51.46
VI RATA-RATA m3/hari - 158 323 496 678 868 973 1,196 1,430 1,674 1,715 2,141 2,194 2,497 2,814 2,883 3,459 3,544 3,933 4,339 4,446
l/det - 1.8 4 6 8 10 11 14 17 19 20 25 25 29 33 33 40 41 46 50 51
VII HARI MAKSIMUM m3/hari - 173.39 355.27 545.96 745.78 955.07 1,070.31 1,315.84 1,572.76 1,841.48 1,886.59 2,355.17 2,412.87 2,746.66 3,095.34 3,171.18 3,804.90 3,898.12 4,326.42 4,773.38 4,890.32
l/det - 2.01 4.11 6.32 8.63 11.05 12.39 15.23 18.20 21.31 21.84 27.26 27.93 31.79 35.83 36.70 44.04 45.12 50.07 55.25 56.60
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 236.44 484.46 744.49 1,016.98 1,302.37 1,459.52 1,794.33 2,144.67 2,511.11 2,572.63 3,211.60 3,290.28 3,745.44 4,220.92 4,324.34 5,188.50 5,315.61 5,899.67 6,509.15 6,668.62
l/det - 3.19 6.54 10.05 13.73 17.59 19.71 24.23 28.96 33.91 34.74 43.37 44.43 50.57 57.00 58.39 70.06 71.78 79.66 87.89 90.05
EKSISTING TAHUN
NO PELAYANAN AIR BERSIH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
2012
I KEBUTUHAN DOMESTIK
I.1 Jumlah Penduduk Jiwa 10,945 11,241 11,546 11,859 12,180 12,510 12,849 13,198 13,555 13,923 14,300 14,687 15,085 15,494 15,914 16,345 16,788 17,243 17,711 18,191 18,684
- Prosentase Pelayanan % - 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 35 40 45 50 50 55 60 65 70 70
- Penduduk Terlayani Jiwa - 337 693 1,067 1,462 1,877 2,313 2,772 3,253 3,759 4,290 5,141 6,034 6,972 7,957 8,173 9,234 10,346 11,512 12,733 13,079
I.3 Cakupan Pelayanan
a. Non Jaringan Perpipaan % 1 2 3 3 5 5 5 5 7 10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15
b. Jaringan perpipaan % 2 4 6 9 10 13 16 19 20 20 25 30 35 40 40 40 45 50 55 55
- Sambungan Rumah % - 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
- Sambungan HU/KU % 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.4 Jumlah Penduduk Dilayani
- Sambungan Rumah Jiwa - 157 323 498 767 876 1,169 1,478 1,803 1,949 2,002 2,570 3,168 3,796 4,456 4,577 4,701 5,432 6,199 7,003 7,193
- Sambungan HU/KU Jiwa - 67 139 213 329 375 501 633 773 835 858 1,102 1,358 1,627 1,910 1,961 2,015 2,328 2,657 3,001 3,083
I.5 Konsumsi air Bersih
- Sambungan Rumah lt/org/hari 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100
- Sambungan HU/KU lt/org/hari 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
I.6 Kebutuhan Air Bersih Domestik m3/hari - 13 27 41 64 73 109 137 167 181 186 264 326 390 458 471 531 613 700 790 812
- Sambungan Rumah m3/hari - 11 23 35 54 61 94 118 144 156 160 231 285 342 401 412 470 543 620 700 719
3
- Sambungan HU/KU m /hari - 2 4 6 10 11 15 19 23 25 26 33 41 49 57 59 60 70 80 90 92
I.7 Jumlah Sambungan Unit - 32 66 102 157 179 239 302 368 398 409 525 647 775 910 935 960 1,110 1,266 1,431 1,469
- Sambungan Rumah (5 orang / SR) Unit - 31 65 100 153 175 234 296 361 390 400 514 634 759 891 915 940 1,086 1,240 1,401 1,439
- Sambungan HU/KU (100 orang / HU) Unit 0 1 1 2 3 4 5 6 8 8 9 11 14 16 19 20 20 23 27 30 31
III KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 14.34 29.47 45.40 69.94 79.82 124.86 157.84 192.52 208.14 213.78 317.25 391.02 468.55 550.00 564.90 663.14 766.25 874.47 987.98 1,014.76
(Domestik + Non Domestik) l/det - 0.17 0.34 0.53 0.81 0.92 1.45 1.83 2.23 2.41 2.47 3.67 4.53 5.42 6.37 6.54 7.68 8.87 10.12 11.43 11.74
V TOTAL KEBUTUHAN AIR BERSIH m3/hari - 19.36 39.78 61.28 94.42 107.75 162.32 205.20 250.27 270.59 277.92 396.56 488.77 585.69 687.49 706.13 795.77 919.51 1,049.36 1,185.58 1,217.71
l/det - 0.22 0.46 0.71 1.09 1.25 1.88 2.37 2.90 3.13 3.22 4.59 5.66 6.78 7.96 8.17 9.21 10.64 12.15 13.72 14.09
VI RATA-RATA m3/hari - 19 40 61 94 108 162 205 250 271 278 397 489 586 687 706 796 920 1,049 1,186 1,218
l/det - 0.2 0 1 1 1 2 2 3 3 3 5 6 7 8 8 9 11 12 14 14
VIII JAM PUNCAK m3/hari - 29.05 59.67 91.93 141.63 161.63 243.49 307.80 375.41 405.88 416.88 594.84 733.16 878.53 1,031.24 1,059.19 1,193.66 1,379.26 1,574.04 1,778.37 1,826.56
l/det - 0.39 0.81 1.24 1.91 2.18 3.29 4.16 5.07 5.48 5.63 8.03 9.90 11.86 13.92 14.30 16.12 18.62 21.25 24.01 24.66
Sistem perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari daerah
perbukitan berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini adalah Sungai
Pengabuan dan Sungai Pangkal Duri yang merupakan berdasarkan sistem sungai
tersebut maka di Kabupaten Tanjung Barat terdapat tiga sistem daerah aliran sungai
(DAS) yaitu : DAS Sungai Pengabuan, DAS Sungai Pangkal Duri dan DAS Sungai Betara.
Terdapatnya beberapa sistem aliran sungai di daerah ini menyebabkan perbedaan
terhadap potensi wilayah terdapat pada DAS. Pada daerah yang dilalui oleh Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang berhulu pada daerah perbukitan dan pegunungan mempunyai
potensi yang baik bagi pengembangan pertanian, hal ini karena sungai-sungai
mengangkut sedimen aluvial yang berasal dari erosi formasi batuan tersier dibagian
atas.
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Sementara daerah yang berbeda Daerah Aliran Sungai (DAS) kecil yang berasal
dari daerah bergambut dimana kondisi tanah sangat miskin unsur hara akan kurang
berpotensi bagi pengembangan pertanian. Sedang daerah yang berada diantara ketiga
sistem tersebut memiliki potensi sedang bagi pengembangan pertanian. Berikut
beberapa sungai yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No Lokasi NamaSungai
1 Kec. Tungkal Ilir Sungai Pengabuan
Sungai Beram Hitam
Kec. Betara Sungai Betara
2 Kec. Tungkal Ulu Sungai Pengabuan
Sungai Luntuk
Sungai Langir
Sungai Asam
Sungai Tantang
Sungai Pisapuan
Sungai Dasal
3 Kec. Betara Sungai Pangkal Duri
Kec. Kuala Betara
4 Kec. Pengabuan Sungai Pengabuan
Sungai Lumahan
Sungai Baung
Sungai Senyerang
Dan sungai-sungai kecil lainnya
Sumber : Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kab. Tanjung Jabung Barat
2|Bab6
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Tabel 6.2 Profil Fisik Sungai Utama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4|Bab6
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Fluktuasi muka air pasang-surut di sungai bervariasi pada kisaran 4 m pada saat
pasang tinggi dan mencapai 1,7 m pada saat pasang rendah. Pasang surut ini
dipengaruhi oleh pasang surut yang terjadi di Selat Berhala dan Laut Cina Selatan.
Frekuensi pasang surut terjadi setiap 12 jam, beda fase pasang surut antara hulu dan
hilir Sungai Pengabuan berkisar 6 jam.
a. Sungai Pengabuan
Sungai Pengabuan merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat yang mencakup wilayah Kecamatan Tungkal Ilir, Seberang Kota, Bram Itam,
Pengabuan, Senyerang, Muara Papalik, Merlung, Tungkal Ulu, Tebing Tinggi dan
Batang Asam. Air Sungai Pengabuan dipergunakan untuk konsumsi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagai air baku PDAM dan untuk
keperluan pertanian dan industri.
Dari beberapa studi yang ada menunjukkan bahwa kedalaman Sungai Pengabuan
bervariasi. Kedalaman Sungai Pengabuan pada daerah Tebing Tinggi berkisar 3 m,
namun secara perlahan-lahan bertambah sampai kedalaman 10 m dekat dermaga
Kuala Tungkal dan berkurang menjadi 6 m pada muara sungai. Di daerah Tebing
Tinggi, debit sungai mencapai 101,79 m3/det (8.794.656 m3/hari). Ke arah muara
sungai debitnya turun menjadi 77,50 m 3/det (6.696.000 m3/hari). Penurunan debit
ini karena dipergunakan untuk berbagai kegiatan seperti terlihat pada tabel berikut
:
Tabel 6.3 Perkiraan Pengunaan Air Sungai Pengabuan
5|Bab6
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
1) Kegiatan rumah tangga (limbah domestik)
Sungai Pengabuan masih merupakan tempat pembuangan limbah dari kegiatan
rumah tangga (limbah domestik). Limbah tersebut berasal dari kegiatan mandi
cuci kakus (MCK) dan juga sebagian masyarakat masih membuang sampah ke
sungai terutama masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Pengabuan
maupun anak Sungai Pengabuan.
2) Kegiatan industry
Di bagian hulu dan hilir Sungai Pengabuan terdapat banyak industry yang
membuang limbahnya ke Sungai Pengabuan. Industri-industri tersebut antara
lain : PT Lontar Papyrus Pulp and Paper industry. Pabrik minyak kelapa sawit
dan perkebunan kelapa sawit seperti : PT. Agro Mitra Madani, PT. Citra
Koprasindo Tani, PT. Mitra Sawit Jambi, PT. Inti Indosawit Subur dan PT. Dasa
Anugerah Sejahtera. Pabrik minyak kelapa (CCO) seperti : PT. Makmur Abadi,
PT. Sumber Waras. Industri-industri tersebut selain mempergunakan air sungai
Pengabuan untuk proses produksinya juga membuang air limbah olahannya ke
Sungai Pengabuan. Diperkirakan sekitar 70.000 m3/hari air limbah industry
dibuang ke Sungai Pengabuan. Selain itu terdapat penambangan golongan C
berupa penambangan tanah urug, batuan dan batubara.
Tabel 6.4 Hasil Uji Kualitas Air Sungai Pengabuan Tahun 2011
b. Sungai Betara
Sungai Betara merupakan sungai kedua terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Wilayah yang dilewati sungai ini adalah Kecamatan Betara dan Kecamatan
Kuala Betara dengan luas wilayah 756,1 ha dan jumlah penduduk 33.318 jiwa. Air
Sungai dipergunakan untuk konsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, maupun untuk aktivitas pertanian dan industry. Sumber pencemar yang
berpotensi mencemari air Sungai Betara adalah kegiatan rumah tangga dan
industry. Kegiatan industry yang berada di sekitar Sungai Betara adalah industry
migas seperti PT. Petro China, hutan tanaman industry milik PT. Wira karya Sakti
dan pabrik minyak kelapa sawit dan perkebunan sawit PT Rudi Agung Agra
Laksana.
Kondisi air tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki kualitas air
cukup memadai, kondisi ini diperkirakan adanya jenis batuan yang
merupakan sebagai tempat daerah tangkapan air dimana pada lapisan tersebut
debit air cukup stabil dan kecil kemungkinan terkontaminasi oleh adanya
pencemaran, sedangkan pada tempat-tempat tertentu terutama pada daerah
perbukitan tinggi muka air akan lebih dalam dari muka tanah.
Secara umum potensi sumber air tanah untuk kebutuhan air bersih/minum
saat ini masih memungkinkan untuk di eksplorasi baik kuantitas, kualitas dan
kontinuitas, tapi untuk pemakaian beberapa tahun ke depan perlu pengkajian
lingkungan terhadap daerah hulu. Kemungkinan terjadinya perubahan lingkungan
akibat pengrusakan hutan dan daerah resapan, adanya potensi sumber pencemar
yang menyebabkan turunnya potensi air tanah baik kulitas maupun kuantitas, serta
kajian geolistrik apakah debit yang terkandung masih mampu untuk memenuhi
kebutuhan air di masa yang akan datang.
Sedangkan pemanfaatan air tanah dalam bentuk keperluan air minum
dibatasi oleh kendala kualitasnya yang tidak sesuai lagi bagi keperluan air minum,
disamping itu biaya pembuatan sumur bor dalam masih relatif mahal. Meskipun
demikian untuk kota kecamatan yang berada di wilayah pesisir telah dimanfaatkan
air tanah dalam hal ini sebagai alternatif untuk keperluan rumah tangga pada saat
musim kemarau seperti Kuala Tungkal.
Gambar 6.3. Neraca Air Untuk Kebutuhan SPAM Kab. Tanjung Jabung Barat
Tabel 6.6 Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di Sepanjang Sungai Utama
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
10 | B a b 6
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Di bagian muara sungai dan pesisir keadaan tata airnya sangat tergantung pada
pengaruh pasang surut yang terjadi di Selat Berhala Laut Cina Selatan. Frekuwensi
pasang surut terjadi pada setiap 12 jam dengan amplitudo antara 2-3 meter, bahkan
pada saat pasang besar (spring tide) dapat lebih tinggi lagi. Batas jangkauan pasang
surut yang langsung maupun yang tidak sehingga intrupsi air laut dapat berpindah-
pindah sesuai dengan keadaan sungai dan pergantian musim. Berdasarkan pengaruh
pasang surut pada dataran rendah dapat diidentifikasikan sebagai daerah yang sedikit
atau sama sekali tanpa pengaruh pasang surut yakni jalur aliran sungai perential dan
tawar, dataran banjir musiman dan daerah belakang.
Pengaruh langsung terhadap fluktuasi pasang surut dan intrusi air laut
dibeberapa sungai dikawasan ini terlihat pada tidak seimbangnya fluktuasi air tanah dan
rendahnya kualitas air permukaan dan air tanah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
IPB periode 1982-1984 tentang kualitas air permukaan dibeberapa sungai di kawasan
ini menunjukan adanya indikasi bahwa peningkatan konsentrasi Cl semakin rendah
pada saat musim hujan. Upaya pemanfaatan air permukaan masih terbatas pada
keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci dan pengembalaan. Sedangkan
pemanfaatan air tanah dalam bentuk keperluan air minum dibatasi oleh kendala
kualitasnya yang tidak sesuai lagi bagi keperluan air minum. Meskipun demikian untuk
kota kecamatan yang berada di wilayah pesisir telah dimanfaatkan air tanah dalam hal
ini sebagai alternatif untuk keperluan rumah tangga pada saat musim kemarau seperti
Kuala Tungkal.
Gambar 6.4 Kondisi Air Sungai di Kecamatan Merlung dan Batang Asam
6.5. USULAN PERIJINAN PENGAMBILAN AIR BAKU
Dari kondisi sumber air baku yang terdapat pada daerah studi baik secara
teknis maupun non teknis, maka sumber air baku yang dapat diandalkan adalah
dengan memanfaatkan sumber air dari air permukaan sedangkan sumber air tanah
dangkal/dalam dimanfaatkan pada wilayah-wilayah rawan air yang jauh dari
sumber air permukaan. Pemilihan sumber dengan air permukaan ini didasarkan atas
evaluasi dan pertimbangan bahwa pelayanan air bersih harus dilaksanakan secara
kontinue, dengan kualitas kuantitas yang memadai serta kemudahan memperoleh
sumber air baku dalam jumlah tak terbatas. Untuk daerah studi Kabupaten/kota
Tanjung Jabung Barat baik wilayah perkotaan maupun IKK/pedesaan hampir
seluruhnya dilalui oleh sungai sehingga sistem SPAM di wilayah tersebut lebih
banyak menggunakan sumber air dari air permukaan. Untuk wilayah yang jauh dari
sumber air permukaan akan dilayani dengan sumber air dari sumber air tanah
dangkal/dalam.
BAB VII
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
2|Bab7
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
b. Memantapkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan memantapkan PPK dan PPL
dengan penyediaan sarana dan prasarana wilayah;
c. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar dapat kompetitif
dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya; dan
d. Mendorong perkembangan kawasan agar lebih mampu mempercepat
pertumbuhan ekomoni wilayah terutama dalam membuka daerah yang terisolir
dan mencukupi kebutuhan wilayah yang bertetangga.
10) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara
meliputi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
Kawasan Strategis Nasional untuk menjaga fungsi Pertahanan dan Keamanan;
c. Mengembangkan Kawasan Lindung dan/atau Kawasan Budidaya tidak terbangun
di sekitar Kawasan Strategis Nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan
d. Menjaga dan memelihara aset-aset Pertahanan/TNI.
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota yang berfungsi sebagai pusat
simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah Kabupaten dan mempunyai
potensi untuk mendorong pusat-pusat kecamatan (daerah belakangnya)
atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala Kabupaten/kota atau
beberapa kecamatan dan/atau kawasan perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala Kabupaten/kota
atau beberapa kecamatan. PKL di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Serdang Jaya di Kecamatan Betara yang berfungsi sebagai
pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional
pusat kesehatan, industri pengolahan, pusat pendidikan, pusat
peribadatan, dan simpul transportasi;
b. Perkotaan Merlung di Kecamatan Merlung yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan, pusat
peribadatan, dan simpul transportasi;
c. Perkotaan Tebing Tinggi di Kecamatan Tebing Tinggi yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat industri pengolahan hasil
hutan dan perkebunan, perdagangan dan jasa sub regional pelayanan
transortasi.
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang
berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan perdagangan dan
jasa yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa atau
kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala kecamatan atau beberapa kecamatan.
PPK di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah :
a. Perkotaan Dusun Kebun di Kecamatan Batang Asam yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas
umum skala beberapa kecamatan, perdagangan dan distribusi barang
lokal, dan simpul transportasi; dan
b. Perkotaan Bram Itam Kiri di Kecamatan Brang Itam yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas
umum skala kecamatan/ beberapa desa, pasar lokal, industri kecil
dan kerajinan rumah tangga.
c. Perkotaan Pelabuhan Dagang di Kecamatan Tungkal Ulu yang berfungsi
pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala
kecamatan/ beberapa desa, perdagangan dan jasa, industri kecil dan
kerajinan rumah tangga.
d. Perkotaan Teluk Nilau di Kecamatan Pengabuan yang berfungsi sebagai
pusat pusat pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum
skala kecamatan/beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan
kerajinan rumah tangga.
10 | B a b 7
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Gambar 7.1. Blok Layanan Pengembangan SPAM Kabupaten Tanjung Jabung Barat
11 | B a b 7
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Tahun Perencanaan
No Wilayah Pelayanan
2017 2022 2027 2032
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) 40% 60% 80% 90%
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) 30% 50% 70% 90%
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) 20% 40% 60% 80%
4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) 15% 30% 50% 70%
12 | B a b 7
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
a. Pengembangan SPAM Jangka Pendek (2013-2017)
Pengembangan sistem penyediaan air minum untuk jangka pendek (2013-
2017) diarahkan untuk wilayah Perkotaan Kuala Tungkal di Blok I,
Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Merlung dan Batang Asam di Blok III.
- Sistem Perkotaan Kuala Tungkal di Blok I
Pelayanan air minum di perkotaan Kuala Tungkal selama ini
memanfaatkan air Sungai Bram Itam Kiri. Debit sumber air baku pada
musim kemarau mencapai ≥ 900 L/det, dimana debit yang sudah
dimanfaatkan sebesar 60 L/det. Untuk melayani 3893 unit SR dan 49
unit HU pada periode jangka pendek, debit air yang harus disediakan
sebesar 49.08 L/det sampai tahun 2017, sehingga masih ada kelebihan
sebesar 10.92 L/det. Kapasitas terpasang sebenarnya sudah mencukupi
namun karena idle capacity yang besar maka target pelayanan belum
terpenuhi. Pada tahap mendesak ini, perlu dilakukan perbaikan pada
sistem transmisi dan distribusi termasuk water meter dan penanganan
kebocoran serta perbaikan dan peningkatan kemampuan dari unit
pengolahan.
- Sistem IKK
Untuk sistem IKK, akan dilakukan peningkatan kapasitas produksi
sesuai kebutuhan air bersih pada masing-masing wilayah. Selain
penambahan unit produksi juga akan dilakukan penambahan jaringan
distribusi pada setiap wilayah, dimana jumlah unit yang akan dibangun
adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2 Tahapan Pengembangan SPAM di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
a. Sungai Pengabuan
- Kegiatan rumah tangga (limbah domestik)
Sungai Pengabuan masih merupakan tempat pembuangan limbah dari
kegiatan rumah tangga (limbah domestik). Limbah tersebut berasal dari
kegiatan mandi cuci kakus (MCK) dan juga sebagian masyarakat masih
membuang sampah ke sungai terutama masyarakat yang tinggal di
bantaran Sungai Pengabuan maupun anak Sungai Pengabuan.
- Kegiatan industri
Di bagian hulu dan hilir Sungai Pengabuan terdapat banyak industri
yang membuang limbahnya ke Sungai Pengabuan. Industri-industri
tersebut antara lain : PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry. Pabrik
minyak kelapa sawit dan perkebunan kelapa sawit seperti : PT. Agro
Mitra Madani, PT. Citra Koprasindo Tani, PT. Mitra Sawit Jambi, PT. Inti
Indosawit Subur dan PT. Dasa Anugerah Sejahtera. Pabrik minyak
kelapa (CCO) seperti : PT. Makmur Abadi, PT. Sumber Waras. Industri-
industri tersebut selain mempergunakan air sungai Pengabuan untuk
proses produksinya juga membuang air limbah olahannya ke Sungai
Pengabuan. Diperkirakan sekitar 70.000 m3/hari air limbah industry
dibuang ke Sungai Pengabuan. Selain itu terdapat penambangan
golongan C berupa penambangan tanah urug, batuan dan batubara.
b. Sungai Betara
Sumber pencemar yang berpotensi mencemari air Sungai Betara adalah
kegiatan rumah tangga dan industri. Kegiatan industri yang berada di
sekitar Sungai Betara adalah industri migas seperti PT. Petro China, hutan
tanaman industri milik PT. Wira Karya Sakti dan pabrik minyak kelapa
sawit dan perkebunan sawit PT Rudi Agung Agra Laksana.
dimana
CR : konsentrasi rata-rata konstituen untuk aliran gabungan
Ci : konsentrasi konstituen pada aliran ke-i
Qi : laju alir aliran ke-i
Mi : massa konstituen pada aliran ke-i
2) Instruksi Penanganan
Dari data awal akan diperoleh perkiraan kehilangan air atau kebocoran yang
terjadi. Apabila kebocoran dari perkiraan awal cukup besar ≥ 30%, maka
penanganan kebocoran perlu dilakukan.
Analisa ekonomi
Melakukan kajian dan perhitungan lebih detail terhadap program
pengendalian kehilangan air/kebocoran dengan mempertimbangkan alokasi
biaya, sumber dana dll.
4) Pelaksanaan Program
Dengan dilaksanakan program yang telah disusun, dapat memperkirakan lebih
akurat tingkat kebocoran yang bisa dicapai.
5) Pengkajian terhadap Organisasi UFW
Dengan menyusun program penekanan kebocoran yang lebih detail dan realistis.
Pemetaan, pencatatan dan analisa sistem jaringan distribusi, proses ini sangat
penting dalam penanganan kehilangan air. Pemetaan dan pencatatan ini
meliputi
:
1. Pemetaan dan pencatatan pipa (lokasi, posisi, diameter, jenis, panjang, dll) ;
2. Menemukan, menampakkan, memberi tanda serta penomoran semua valve
yang ada dalam sistem jaringan distribusi. Pekerjaan ini dapat dilakukan
pararel dengan pemetaan kembali sambungan rumah yang ada dalam area
tersebut.
4. Pengukuran Zona
Metode ini mencakup beberapa variasi, yang memerlukan pembagian sistem
distribusi menjadi zona-zona dan sub zona – sub zona yang saling terisolasi.
Pengukuran ini harus dilakukan secara periodik dengan interval waktu yang
teratur. Pengendalian kebocoran ini hanya dilakukan dengan melakukan
pengukuran air yang masuk pada sistem zona dan air yang dipakai dalam sistem
zona.
Sedangkan prosedur pengendalian kebocoran secara ringkas dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Studi metode pengendalian kebocoran pilihan
Yaitu memperkirakan sumber-sumber yang diperlukan untuk pelaksanaan
metode penurunan tekanan, pengendalian secara pasif, sounding dengan teratur
dan pengukuran zona kebocoran, serta menghitung biaya pelaksanaan
pengukuran pengendalian kebocoran.
Jenis pembiayaan dan pola investasi bila ditinjau dari aspek sumber pendanaan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat dibagi dalam Pendanaan/pembiayaan
Masyarakat (Public Finance) dan Pendanaan/Pembiayaan Swasta ( Private Finance).
Sumber-sumber pendanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Public Finance
dan Private Finance adalah sebagai berikut :
1. Public Finance
- PDAM : Cash Flow, Bank Komersil, Obligasi;
- Pemerintah Kabupaten/Kota : APBD (hibah), Obligasi;
- Pemerintah Provinsi : APBD (hibah), Obligasi;
- Pemerintah Pusat : APBN, Hibah, Pinjaman;
2. Private Finance
- Modal swasta;
- Pinjaman bank komersil;
- Obligasi;
- Konsesi;
- Leasing (penyewaan);
2|Bab8
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
2. Kriteria Berdasarkan Kondisi PDAM dan PEMDA
Atas dasar pemikiran tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan akan sumber
pendanaan, diperlukan berbagai kajian tentang sumber-sumber dana investasi dan
alternatif-alternatif/opsi-opsi sumber pendanaan, dengan mempertimbangkan aturan
dan tata tertib yang ada. Alternatif sumber atau opsi pendanaan tersebut adalah :
1. Internal Cash
Alternatif ini mengasumsikan bahwa semua kebutuhan investasi akan didanai
dengan keuangan dari hasil operasional.
Proyeksi keuangan juga digunakan untuk melihat suatu nilai investasi dari
proyek yang bersangkutan yang diperoleh berdasarkan selisih antara cash flow
yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan, dengan melihat indikasi
biaya dan pola investasi yang dihitung dalam bentuk nilai sekaran ( present
value) dan harus dikonversikan menjadi nilai masa datan ( future value),
berdasarkan metode analisis financial, serta sudah menghitung kebutuhan
biaya untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam
perhitungan proyeksi keuangan diperlukan asumsi-asumsi yang akan
berpengaruh langsung maupun tidak terhadap hasil perhitungan/analisis.
Kelayakan suatu proyek/investasi yang juga diperlukan sebagai gambaran dari
dampak pengguna sejumlah investasi. Dimana dengan melihat nilai IRR
(Internal Rate Return) dan NPV (Net Present Value) yang dibandingkan dengan
Discount Factor (DF) atau tingkat bunga acuan antar bank.
Asumsi-asumsi yang dipakai dalam analisa keuangan/financial adalah :
1. Porsi pinjaman yang paling mungkin ditawarkan adalah 70% pada unit
produksi dan 75% pada unit distribusi.
2. Jangka waktu pinjaman tidak melebihi jangka waktu perencanaan Rencana
Induk SPAM.
3. Untuk menjaga intensitas air baku, masa kerja operasional pendistribusian
(dalam hal jaringan Distribusi Utama) adalah 8 (delapan) sampai 9
(Sembilan) jam per hari.
4. Tingkat kebocoran sampai Jaringan Distribusi Utama tidak melebihi 20%.
5. Persentasi Loan Disbursement adalah 2 (dua) tahap dalam 2 tahun.
6. Masa tenggang pembayaran bunga dan cicilan adalah tahun ke-3 atau
tahun ke-5.
7. Tingka suku bunga adalah 7% lebih tinggi dari tingkat bunga acuan.
8. Discount Factor yang digunakan adalah sebesar 6,5%.
9. Kenaikan harga air curah mengikuti penyesuaian kenaikan tariff yaitu 20%
setiap 2 tahun, yang dimulai pada tahun 2016.
10. Harga Pokok Produksi (HPP) tahun ke-1 antara Rp 1.100,- sampai dengan
Rp 3.500,-.
11. Tingkat penyesuaian harga pokok produksi (HPP) setiap 2 tahun
diperhitungkan sebesar 10%-20%.
12. Harga air diperoleh per periode pentahapan yaitu per 5 tahunan.
Untuk tahapan dan besaran investasinya bisa dilihat dalam tabel 8.1 dalam
lampiran.
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Selain itu, tarif air perlu dilakukan peninjauan supaya harga jualnya lebih tinggi
daripada harga produksi, terutama jika dimasukkan unsur pelestarian sumber air baku.
Besaran harga air sangat dipengaruhi oleh besaran investasi yang diperlukan, dimana
besaran investasi dipengaruhi oleh konsep pengembangan air minum yang
direncanakan. Untuk mengetahui dan mencari kemungkinan terbaik dari pemakaian
sejumlah investasi, dan dengan mempertimbangkan kemungkinan pemakaian sumber-
sumber dana yang di dapat, maka dibuat opsi-opsi sebagai berikut :
1. Opsi 1 :
Sumber pendanaan RISPAM adalah dibiayai keseluruhan dari pinjaman (Total
Pinjaman).
2. Opsi 2 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 100% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi 10% APBD I;
3. Opsi 3 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN DIrjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 100% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (20%);
10 | B a b 8
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
4. Opsi 4 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 100% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (30%);
5. Opsi 5 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 30% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (25%);
6. Opsi 6 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Ditjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 40% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (40%);
7. Opsi 7 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 50% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (50%);
8. Opsi 8 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 60% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (60%);
9. Opsi 9 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 70% dari APBN Dirjen Cipta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (70%);
10. Opsi 10 :
Unit Air Baku 100% dibiayai dari APBN Dirjen Sumber Daya Air;
Unit Produksi 80% dari APBN DIrjen CIpta Karya;
Dan Unit Distribusi dari APBD I (80%);
Opsi-opsi tersebut dikaji dan dianalisis untuk masing-masing alternatif sumber
air baku dan setiap periode perencanaan (pentahapan). Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan harga terendah, yakni dibawah harga kesepakatan dengan tidak
mengabaikan asumsi-asumsi dasar yang telah dijelaskan. Berdasarkan hasil analisis,
maka opsi 5 adalah opsi yang terpilih, karena harga yang didapat masih dibawah harga
kesepakatan dan nilai investasi yang dapat diterima.
2|Bab9
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
- Pasal 84
“Daerah dapat memiliki Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan pembentukannya diatur dengan
Peraturan Daerah”.
- Pasal 87 ayat 1
“Beberapa Daerah dapat mengadakan kerjasama antar daerah yang
diatur dengan keputusan bersama”.
- Pasal 87 ayat 2
“Daerah dapat membentuk Badan Kerja Sama Antar Daerah”.
- Pasal 87 ayat 4
“Keputusan bersama dan/atau badan kerjasama, sebagaimana dimaksud
ayat sebelumnya, yang membebani masyarakat dan Daerah harus
mendapatkan persetujuan DPRD masing-masing”.
- Pasal 88 ayat 1
“Daerah dapat mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan
dengan lembaga/badan di luar negeri yang diatur dengan keputusan
bersama”.
5. Undang-Undang No. 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama menyangkut pasal-pasal
berikut: Pasal 11 ayat 3
“Daerah dapat melakukan pinjaman jangka panjang guna membiayai
pembangunan prasarana yang merupakan aset daerah dan dapat
menghasilkan penerimaan untuk pembayaran kembali pinjaman serta
memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat”.
- Pasal 12 ayat 1
“Pinjaman Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal diatas dilakukan
dengan persetujuan DPRD”.
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977, antara lain
mengemukakan bahwa Perusahaan Daerah termasuk salah satu perangkat
daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 1988, tentang Bentuk
Hukum Badan Usaha Milik Daerah, yang menyangkut pasal-pasal berikut :
- Pasal 2
“Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat berupa
Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas (PT)”.
- Pasal 10
“Laba bersih yang menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Daerah
seluruhnya disetor ke kas daerah”.
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri No 800.690-154 tahun 1996, tentang
klasifikasi PDAM dan Sistem Karier Pegawai PDAM
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1998, tentang
Pedoman Penetapan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air
Minum
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1998, tentang
Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum.
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999, tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)
12. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 1999, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Mendagri tentang Kepengurusan
Perusahaan Daerah Air Minum
13. Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1998, tentang Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha Swasta Dalam Pembangunan dan atau Pengelolaan
Infrastruktur, yang menyangkut pasal-pasal berikut :
- Pasal 1
“Pelaksanaan pembangunan dan atau pengelolaan infrastruktur
pemerintah dapat mengikutkan badan usaha swasta”.
- Pasal 2 ayat 2
“Infrastruktur bisa meliputi bidang penyaluran, penyimpangan,
permasalahan, produksi, distribusi atau pengolahan air bersih maupun
pengolahan air limbah dan sampah”.
- Pasal 3
“Bentuk kerjasama harus didasarkan atas prinsip-prinsip :
Saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
Meningkatkan efisiensi dan kualitas pembangunan dan atau pengelolaan
infrastruktur.
Mendorong perekonomian.
Meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan manfaat yang lebih
besar kepada masyarakat.
- Pasal 11 ayat 2
“Dalam hal rencana pembangunan dan atau pengelolaan infrastruktur
tersebut merupakan proyek Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah maka perjanjian kerjasama dibuat oleh Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah”.
- Pasal 12
“Pelaksanaan kerjasama pengelolaan menyangkut tarif pelayanan, maka
penentuan tarif tersebut ditetapkan oleh pemerintah”.
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK yang
dibangun di kabupaten yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya diarahkan
ke PDAM. Namun bagi SPAM IKK yang dibangun di kabupaten dengan PDAM kurang
sehat/sakit dan daerah kabupaten pemekaran yang belum terbentuk PDAM maka
diperlukan alternatif lembaga penyelenggara.
Direktur
Seksi Seksi
………… …………
Seksi Seksi
………… …………
Seksi Seksi
………… …………
Seksi Seksi
………… …………
Seksi Seksi
………… …………
10 | B a b 9
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
STRUKTUR ORGANISASI TIPE B
Direktur
Kepala Bagian Adm. & Kepala Bagian Teknik Kepala Bagian Hub. Pelanggan
Direktur Utama
Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian PerencanaanKepala Bagian Hub. Pelanggan Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Trans. & Distr.
12 | B a b 9
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
STRUKTUR ORGANISASI TIPE D
Direktur Utama
Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian PerencanaanKepala Bagian Hub. Pelanggan Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Trans. & Distr. Kepala Bagian Perawatan
Direktur Utama
Kabag Keuangan Kabag Perenc. Kabag Hub. Plng Kabag Umum Kabag Produksi Kabag Trans & Distr Kabag Perawatan Kabag Pengs Int. Kabag Litbang
Umumnya dilakukan oleh koperasi air minum dan BUMD (badan usaha milik
desa).
15 | B a b 9
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS PEKERJAAN UMUM
Jl. Madjid Brangas No. 03 Telp (0742) 323538 Kuala Tungkal
Psl. 40
Sanksi Koperasi
16 | B a b 9
LAPORAN AKHIR
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
TATACARA PEMBENTUKAN KOPERASI AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT
P engesahan akta pendirian koperasi diberikan oleh pejabat berw enang
PUSAT
S O S IA LIS A S I (M enteri) (P P N o. 4 tahun 1994 , tentang tata cara pengesahan akta pendirian D ium um kan dalam
K onsep dan perubahan A D K operasi) (P rosedurnya sam a) berita acara R I m elalui kem enterian K operasi dan U K M
P engem bangan K O P A M dalam
P enyelenggaraan S P A M
engajukan
M
P erm
- P Pohonan P en
K irim kem bali kep adge
a sah an A kta P endirian koperasi propinsi/kab/kota
kuasa
D IS K U S I : K el. engesahan
- A kta endirian K operasi paling lam a 3 bulan sejak tanggalPdi
pendiri, paling lam a 3 bulan sejak encatatan dibuku daftar
M asyarakat & K operasi Lam -piran D okum en S urat K uasa P endiri terim a
tanggal diterim a um um
R apat R encana P em bentukan A kta- P endirian K operasi
K opam (D ihadiri P ejabat T erkait)
MASYARAKAT
M en ga ju kan
p en ge sah an kem bali akte pendirian paling lam a 1 bulan
SK
P engesahan akta pendirian koperasi untuk
pertinggalan (tidak
M em enuhi berm eterai)
D IS K U S I : K el.
P ersyaratan dan M enyetujui
M asyarakat & K operasi
P em bentukan
R apat R encana P em bentukan
K opam (D ihadiri P ejabat T erkait)
P erbaikan
B erita A cara kel en gka pa n dan m ateri akta S K P engesahan A kta P endirian
R apat A nggota P endiri P ernyataan K ep R apat A nggota pendirian K operasi kepada kuasa pendiri (berm aterai)
P endirian K operasi (D ibuat O leh N otaris)
Dalam upaya menjamin pemanfaatan prasarana dan sarana air minum yang
berkelanjutan, perlu diciptakan mekanisme pengelolaan yang berbasis
masyarakat, yaitu pengelolaan yang dilaksanakan oleh masyarakat
pengguna itu sendiri. Prinsip-prinsip dasar dan mekanisme pengelolaan
prasarana dan sarana air minum yang bertumpu masyarakat .
2013-2017 9834 79