LKS 2
LKS 2
Tujuan
Mengamati perbedaan tekanan uap pelarut murni dan larutan
Landasan Teori
Pada ruang tertutup, suatu zat cair akan menguap sampai ruangan di atas
permukaan tersebut jenuh dengan uap zat cair tersebut. Pada keadaan jenuh, proses
penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi proses pengembunan
dengan laju yang sama. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh disebut dengan
tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh suatu cairan berbanding lurus dengan suhunya.
Apabila kedalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak mudah menguap, ternyata
tekanan uap jenuh di atas larutan tersebut menjadi lebih rendah daripada tekanan uap
jenuh di atas pelarut murninya. Tekanan uap jenuh di atas larutan tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada konsentrai zat terlarut (sifat koligatif).
Semakin besar konsentrasi zat terlarut, maka tekanan uap jenuh di atas larutan tersebut
akan semakin rendah.
Gelas 3 buah
Tutup gelas 3 buah
Air
Gula pasir 1 sdt
Garam dapur 1 sdt
Cara Kerja
1. Isi gelas pertama dengan air murni, gelas ke dua dengan air murni di campur gula
( larutan non elektrolit ) sebanyak 1 sdt dan gelas ke tiga dengan 1 sdt garam
dapur ( larutan elektrolit )
2. Tutup ke tiga gelas tersebut
3. Setelah beberapa lama ambil ke tiga tutup gelas kemudian amati banyaknya
butiran air pada ke tiganya.
4. Manakah yang mengandung butiran air lebih banyak ?
Tabel Pengamatan
Kesimpulan
Bagaimana hubungan zat terlarut dan jumlah zat terlarut terhadap tekanan uap
larutan di bandingkan dengan pelarut murninya ?
DISKUSIKAN!
Larutan
Pelarut Murni
P pelarut = P0 P larutan
Jumlah partikel pelarut dalam larutan yang pergi ke fase gas relative lebih
kecil dibandingkan dalam pelarut murni. Hal ini karena zat terlarut sukar
menguap jadi akan menghalangi penguapan pelarut sehingga partikel pelarut
yang menjadi uap berkurang.
Partikel uap suatu larutan makin sedikit maka tekanan uap nya(P larutan)
semakin kecil dibandingkan tekanan uap pelarut murninya (P0).