Anda di halaman 1dari 4

PENURUNAN TEKANAN UAP

Perbedaan Tekanan Uap Pelarut murni dan Larutan

Tujuan
Mengamati perbedaan tekanan uap pelarut murni dan larutan

Landasan Teori

Pada ruang tertutup, suatu zat cair akan menguap sampai ruangan di atas
permukaan tersebut jenuh dengan uap zat cair tersebut. Pada keadaan jenuh, proses
penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi proses pengembunan
dengan laju yang sama. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh disebut dengan
tekanan uap jenuh. Tekanan uap jenuh suatu cairan berbanding lurus dengan suhunya.
Apabila kedalam suatu pelarut dilarutkan zat yang tidak mudah menguap, ternyata
tekanan uap jenuh di atas larutan tersebut menjadi lebih rendah daripada tekanan uap
jenuh di atas pelarut murninya. Tekanan uap jenuh di atas larutan tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada konsentrai zat terlarut (sifat koligatif).
Semakin besar konsentrasi zat terlarut, maka tekanan uap jenuh di atas larutan tersebut
akan semakin rendah.

Alat dan Bahan

Gelas 3 buah
Tutup gelas 3 buah
Air
Gula pasir 1 sdt
Garam dapur 1 sdt

Cara Kerja

1. Isi gelas pertama dengan air murni, gelas ke dua dengan air murni di campur gula
( larutan non elektrolit ) sebanyak 1 sdt dan gelas ke tiga dengan 1 sdt garam
dapur ( larutan elektrolit )
2. Tutup ke tiga gelas tersebut
3. Setelah beberapa lama ambil ke tiga tutup gelas kemudian amati banyaknya
butiran air pada ke tiganya.
4. Manakah yang mengandung butiran air lebih banyak ?

Tabel Pengamatan

Gelas I Gelas II Gelas III

Butiran Air Banyak Sedang Sedikit


Pertanyaan

1. Proses apakah yang menyebabkan air menempel pada tutup gelas ?


Air yang menempel pada gelas terjadi karena proses penguapan (adanya
tekanan uap) yang terjadi karena suatu zat cair dimasukkan dalam suatu wadah
tertutup.
2. Adakah perbedaan jumlah butiran air yang menempel pada tutup gelas 1 dan 2 ?
Jelaskan mengapa terjadi demikian ?
Ada. Perbedaan jumlah butiran air pada gelas yang diberi air murni dengan
gelas yang diberi air gula, terjadi karena perbedaan besar gaya tarik menarik antar
molekul pelarut dan terlarut, gaya tarik menarik antar molekul pelarut (air murni)
lebih kecil karena tidak terdapat zat terlarut, menyebabkan larutan air murni lebih
mudah menguap sehingga jumlah butiran airnya lebih banyak, sedangkan gaya
tarik menarik antar molekul pelarut (air murni) dan terlarut (gula) lebih besar,
menyebabkan larutan ini lebih sulit menguap sehingga jumlah butiran airnya lebih
sedikit hal ini terjadi karena molekul zat terlarut (gula) dan zat pelarut (air) akan
saling menarik yang artinya molekul zat terlarut akan menghalangi penguapan zat
pelarut.
3. Adakah hubungan antara jumlah zat terlarut (gelas 2,3) dengan jumlah banyaknya
butiran air pada tutup gelas ke tiganya.
Ada. Semakin banyak zat terlarut di larutkan dalam zat pelarut, sedangkan
jumlah zat pelarut tetap, maka butiran air akan semakin sedikit.

Kesimpulan

Bagaimana hubungan zat terlarut dan jumlah zat terlarut terhadap tekanan uap
larutan di bandingkan dengan pelarut murninya ?

DISKUSIKAN!

Larutan
Pelarut Murni

Sebagian kecil partikel


pelarut pergi ke fase Fase
Fase gas menghasilkan
Gas Gas
suatu tekanan uap.
Fase
Fase Cair
Fase Cair
Partikel Pelarut
Cair
Partikel zat terlarut

P pelarut = P0 P larutan
Jumlah partikel pelarut dalam larutan yang pergi ke fase gas relative lebih
kecil dibandingkan dalam pelarut murni. Hal ini karena zat terlarut sukar
menguap jadi akan menghalangi penguapan pelarut sehingga partikel pelarut
yang menjadi uap berkurang.

Partikel uap suatu larutan makin sedikit maka tekanan uap nya(P larutan)
semakin kecil dibandingkan tekanan uap pelarut murninya (P0).

Penambahan zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap sebesar ∆P.


Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni (P0) dengan tekanan uap jenuh
larutan (P) disebut penurunan teknan uap jenuh ∆P .
∆P = P0 - P

FARADIA APRIANI MARGANTARI


13/ XII MIPA 6

Anda mungkin juga menyukai