Anda di halaman 1dari 4

TEORI AKUNTANSI: CONCEPTUAL

FRAMEWORK (SFAC 1-7 DAN IAI)


November 14, 2010

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978)


Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statementini
merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih
berorientasi pada pengguna.
Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun
demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut
mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh
karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam
membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan
pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan
beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1.      Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk menyediakan
informasi tersebut.
2.      Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3.      Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan aliran
kas suatu perusahaan.
4.      Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana formatnya.
Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi
mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang
dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi
biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan kualitas penting
yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar.
Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh pengguna
untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi akuntansi terkait
dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi terkait dengan kegiatan
mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai
segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam
industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya
pengungkapan tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang
dimengerti oleh pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan
individu dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi.
Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang
kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan
untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness.
Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk
memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk
mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting dan satu
aspek tambahan, yaitu:
–       Predictive Value
     Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
–       Feedback Value
     Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan. Untuk
menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan fungsinya.
Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan akuntabilitas.
Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi predictive value.
–       Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila disajikan
tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness dengan komponen lain
relevansi.
Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya
dalam kasus akuntansi manfaat dana pension.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan neutrality.
–          Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
–          Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
–          Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan
reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara
spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises


(1984)
Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2
disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya
konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi atau
perlahan.
Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC
menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan
akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu, statement
ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu perhatian khusus
SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi
dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari comprehensive income dengan
mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip akuntansi pada periode sebelumnya.
SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau
mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue tersebut
sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang digunakan
harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa mendatang.
Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode saat kas
dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat pendek, atau
prosedur sistematik rasional yang lain.
SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts Statement
No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2 (1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen
laporan keuangan sebagai berikut:
1.        Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2.        Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset
atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
3.           Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa
setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak)
pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada
entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed
restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4.        Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu
yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset
sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban)
perusahaan.
5.        Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang dihasikan dari
perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada pemilik.
Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6.        Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode dari
transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh
perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik
dan distribusi kepada pemilik.
7.        Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau pelunasan
kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang,
menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
8.        Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait dengan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan
aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9.        Gain  adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah
entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas
kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10.    Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi incidental
sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi
entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.

Anda mungkin juga menyukai