Korespondensi penulis.
Alamat E-mail: evi.rinata@umsida.ac.id
ISSN 2615-5621 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia 3
Vol 4, No. 1, Juni 2020, pp. 1-5
inpartu kala I fase aktif dengan cara memberikan Efektivitas Kombinasi birth massage dan
pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum perubahan posisi terhadap Penurunan Nyeri
diberikan birth massage atau birth massage Persalinan Kala I Fase Aktif
kombinasi perubahan posisi, setelah itu diberikan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan rerata skor
perlakuan selama 20 menit, kemudian dilakukan nyeri ibu bersalin sebelum pemberian kombinasi
posttest (pengamatan akhir) dengan lembar birth massage dan perubahan posisi (kelompok
observasi yang berisi skala penilaian skala nyeri perlakuan) adalah 6,17 ± 1,129, masuk dalam
dengan observasi perilaku (FLACC Behavioral Scale). kategori nyeri sedang/moderate pain. Sedangkan
skor nyeri persalinan setelah perlakuan adalah 2,79
Hasil dan Pembahasan ± 1,129, masuk kategori nyeri ringan/mild
discomfort. Terdapat penurunan skor nyeri pretest
Karakteristik Responden
– posttest sebesar 3,38 ± 1,173. Pada kategori nyeri
Tabel 1 menunjukkan proporsi dan distribusi sedang secara secara obyektif pasien mendesis,
dari sampel penelitian. Tabel ini menunjukkan menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri,
komparabilitas subyek penelitian adalah homogen dapat mendeskripsikannya, serta masih dapat
dan sebanding. Variabel-variabel penelitian yaitu mengikuti perintah dengan baik (Andarmoyo,
usia, paritas, dan skor nyeri sebelum perlakuan 2013). Intensitas nyeri rata – rata ibu bersalin kala I
tidak ada perbedaan yang bermakna (P > 0,05). fase aktif dengan skala VAS sebesar 4 – 6 sejajar
Hasil ini menunjukkan bahwa usia, paritas, dan skor dengan intensitas nyeri sedang pada skala deskriptif
nyeri sebelum perlakuan dari kedua kelompok (Batbual, 2010).
tersebut homogen.
Tabel 3. Efektifitas kombinasi birth massage dan
Tabel 1. Karakteristik Distribusi Responden perubahan posisi terhadap penurunan nyeri
Kelompok persalinan kala I fase aktif
Karakteristik P
Perlakuan Kontrol
Usia 28,12 ± 6,936 30,75 ± 6,930 0,196
Nyeri Persalinan
Δ
Paritas 2,12 ± 1,296 2,33 ± 1,204 0,567 Kelompok Pretest - Posttest P*
mean
Pretest Posttest
Skor nyeri 6,17 ± 1,129 5,62 ± 1,279 0,127
(pretest) Perlakuan 6,17± 1,129 2,79 ± 1,414 3,38 ± 1,173
-0,21 0,564
Tabel 2. Uji Normalitas Data Kontrol 5,62 ± 1,279 2,46 ± 1,615 3,17 ± 1,308
Shapiro-Wilk
Variabel Kelompok
Statistic df Sig. Sedangkan rerata skor nyeri ibu bersalin
Penurunan Perlakuan 0,933 24 0,112
skor nyeri sebelum pemberian birth massage (kelompok
Kontrol 0,905 24 0,027
kontrol) adalah 5,62 ± 1,279, masuk kategori nyeri
Sebelum data dianalisis, dilakukan pengujian sedang/moderate pain. Sedangkan skor nyeri
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data setelah pemberian birth massage menunjukkan
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan penurunan sebesar 3,17 ± 1,308 menjadi 2,46
adalah Shapiro-Wilk karena jumlah sampel untuk ±1,615 kategori nyeri ringan/mild discomfort. Pada
masing-masing kelompok < 50. Uji normalitas data kelompok ini ibu hanya diberi birth massage tanpa
dapat dilihat pada tabel 2. Hasil uji normalitas tindakan yang lain.
menunjukkan data tidak berdistribusi normal
karena didapatkan nilai P < 0,05. Selanjutnya
dilakukan uji Mann-Whitney.
4 Jurnal Riset Kebidanan Indonesia ISSN 2615-5621
Vol 4, No. 1, Juni 2020, pp. 1-5