Anda di halaman 1dari 18

Anatomi Fisiologi

Merry Alfa (A2)

P21240120035

BAB 1 PENDAHULUAN
anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan/potongan tubuh.

Istilah-istilah
Superior (atas)

Inferior (bawah)

Anterior (depan)

Posterior (belakang)

Media (tengah)

Lateral (luar)

Proksimal (mendekati batang tubuh)

Bidang anatomi
Bidang median: membagi tubuh menjadi kanan kiri

Bidang sagittal: membagi menjadi 2 bagian dari titik tertentu

Bidang horizontal: membagi tubuh bagian atas dan bagian bawah

Bidang koronal: membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang atau frontal dan dorsal

BAB 2 TULANG TULANG PEMBENTUK TENGKORAK


Rangka (sceletum) dibagi 3 bagian:

1. Rangka batang badan (sceletum trunci)


2. Rangka anggota badan (sceletum extremitas)
3. Tengkorak (cranium)

Tengkorak ( os. cranium)


Seluruh kerangka kepala yang terletak pada ujung atas cephalicus columna vertebralis

Tengkorak terbagi:

1. Tulang yang mengelilingi otak (neurocranium)


2. Tulang yang membentuk wajah (splanchnocranium)

Os cranium tersusun atas:

1. 1 tulang dahi (os frontale)


2. 2 tulang ubun ubun (os parietale)
3. 1 tulang kepala belakang (os occipitale)
4. 2 tulang baji (os sphenoidale)
5. 2 tulang pelipis (os temporale)
6. 2 tulang tapis (os ethmoidale)

Gubah tengkorak terdiri atas tulang tulang seperti:

a. Os frontal (tulang dahi)


b. Os parietal (tulang ubun ubun)
c. Os occipital (tulang kepala bagian belakang)

Dasar tengkorak terdiri dari tulang tulang seperti:

a. Os sphenoidalis (tulang baji) tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk
seperti kupu kupu dengan 3 pasang sayap
b. Os ethimoidalis (tulang tapis) terletak disebelah depan dari os sphenoidalis diantara lekuk mata

Samping tengkorak dibentuk oleh tulang tulang seperti:

a. Tulang pelipis (os temporal)


b. Sebagian tulang dahi
c. Tulang ubun ubun
d. Tulang baji
BAB 3 SUTURA
Tulang tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut
sutura, sutura sutura tersebut adalah:
1. Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal
2. Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan
3. Sutura lambdoidea/lambdoidalis yang menghubungkan antara os parietal dan os occipitale
BAB 4 PERMUKAAN DAN PROCESSUS PADA TULANG
MAXILLA
Maxilla: Corpus Pyramidalis yang berlubang
Mempunyai 4 sisi (permukaan) dan 4 perlekatan (processus)
Permukaan:
1. Facies facialis, membentuk bagian atas wajah
2. Facies infratemporalis, membentuk dinding anterior regio infratemporalis
3. Facies orbitalis, membentuk dasar orbita mata
4. Facies nasalis, membantu membentuk dinding lateral cavum nasi

Processus pada tulang maxilla

1. Processus alveolaris maxillae, membentuk socket dan tulang penopang gigi atas.
2. Processus zygomaticus maxillae, terletak pada aspek lateral merupakan bantalan maxilla yang
membentuk arcus zygomaticus.
3. Processus frontalis maxillae, potongan tulang yang menonjol ke kanan atas dari aspek anterosuperior
untuk berkontak dengan os frontale di atasnya
4. Processus palatinus maxillae, lereng horizontal yang menonjol dari aspek medial maxilla kearah
garis tengah dan ke processus sisi yang berlawanan. Membantu membentuk atap cavum oris dan
dasar cavum nasi.
BAB 5 TANDA TANDA ANATOMI DAN PERKEMBANGAN
MAXILLA
Tanda tanda anatomi

 Facies facialis (anterior)

Foramen infraorbitale membuka ke facies 7mm dibawah titik tengah margo orbitalis inferior
merupakan orifisum (lubang) dari canalis infraorbitalis dan mengeluarkan nervus dan arteri
infraorbitalis menuju ke wajah

Tepi nasalis: membentuk dinding lateral dan inferior apertura (lubang masuk ke dalam suatu
rongga) nasalis anterior atau apertura piriformis

Spina nasalis anterior: proyeksi gariis tengah anterior dari tepi nasalis inferior

Fossa incisive maxillae: concavitas dangkal yang terletak diatas radix dentes incisive tepat
dibawah cavum nasi

Crista canina: tonjolan panjang dari processus alveolaris yang terletak di atas radix canini
superius yang besar

Fossa canina: concavitas di sebelah distal crista canina, di atas radix premolar superior meluas ke
atas foramen infraorbitale bantalan processus zygomaticus maxilla membatasi facies facialis
maxilla di posterior

 Facies infratemporalis/infraorbitalis (posterior)

Foramen alveolaris posterior pada daerah apex terdapat beberapa perforasi kecil tempat
keluarnya cabang arteri dan nervus alveolaris superior posterior
Tuber maxillae terletak di distal molar superior terakhir. Kadang kadang daerah ini berlubang di
bagian dalamnya karna perluasan sinus maxillae

Articulatio pyramidalis terletak di superior tuber (suatu tonjolan yang membulat dan
membesar) maxillae, kasar dan berfungsi sebagai tempat perletakan processus pyramidalis ossis
palatini. Processus pyramidalis terletak antara maxilla dan processus pterygoideus

Fissura orbitalis inferior aspek superior pars infratemporalis berakhir mendadak sebagai tepi
inferior fissura orbitalis inferior. Pada cranium yang utuh, biasanya dapat dijumpai celah diantara
daerah maxilla dan ala major osis sphenoidalis

 Facies orbitalis (superior)

Sulcus infraorbitalis (saluran panjang berbentuk parit) meluas ke anterior di sepanjang dasar
orbita dari fissura orbitalis inferior. Pada titik tengah perluasannya. Sulcus sedikit membelok ke
dalam sebagai canalis infraorbitalis.

Incisura (lekukan kecil) nasolacrimalis

 Facies nasalis

Pada permukaan ini terdapat:

- Hiatus maxillaris
- Sinus maxillaris, mempunyai batas batas antara lain
Anterior: facies facialis
Lateral: processus zygomaticus
Posterior: dinding infratemporalis
Superior: dasar orbita
Inferior: processus alveolaris
- Sulcus nasolacrimalis
- Crista ethmoidalis
- Crista conchalis
- Atrium
- Articulatio palatinum
Perkembangan

Maxilla berkembang semasa kehidupan fetus dalam bentuk membrane. Pada saat lahir, sinus
maxillaries umumnya belum ada.

Sinus tampak meluas melintasi mukosa cavum nasi pada bakal daerah ostium maxilla dan perlahan
lahan membentuk lubang pada maxilla yang sedang berkembang.

BAB 6 ANATOMI MANDIBULLA/ MENTALE/ GENATUS


Tulang mandibulla

Mandibulla adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang paling besar dan paling
kuat. Mandibulla merupakan satu satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak. Mandibulla
dapat ditekan dan diangkat pada waktu membuka dan menutup mulut.

Pada perkembangannya tulang ini terdiri dari 2 belahan tulang yang bersendi disebelah anterior pada
simpisis mental, persatuan kedua belahan tulang ini terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah
corpus yang letaknya horizontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menjorok ke muka serta
mempunyai dua buah cabang yang menjorok ke atas dari ujung posterior corpus

Komponen penting:

- Ramus: bagian yang menuju ke atas


- Angulus: sudut
- Corpus: bagian dimana tumbuhnya gigi

Bagian bagian mandibulla yaitu:

a. Corpus
Corpus juga mempunyai 2 permukaan yaitu:
1) Permukaan eksternus
Permukaan ini kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea oblikum yang meluas
dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah dan ke muka serta berakhir pada
tuberkumum mentale di dekat garis tengah. Dan terdapat juga foramen montale yang terletak
di atas linea oblikum dan simpisis menti yang merupakan rigi di garis tengah yang tidak
nyata di bagian atas pada tengah tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari corpus
mandibulla.
2) Permukaan internus
Permukaan ini agak cekung. Terletak sebuah linea milohyodea, yang meluas oblik dari bawah
gigi molar 3 menuju ke bawah dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini
menjadi origo dari muskulus milohyodeus. Linea milohyodea membagi fossa sublingualis
dari fossa submandibularis
Corpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu:
1) Pinggir atas (alveolaris)
Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat 8 lekuk dari masing masing belahan
mandibulla
2) Pinggir bawah (basis)
Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior dengan pinggir bawah
ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas gigi molar 3, di tempat ini
basis disilang oleh arteri fasialis
b. Ramus
Ramus terdiri dari dua permukaan yaitu:
1) Permukaan eksternus (lateralis)
Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang berhubungan dengan glandula
parotis. Sisa dari permukaan merupakan inserio dari muskulus masseter.
2) Permukaan internus (medialis)
Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari kanalis
mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh pembuluh darahnya
Pinggir pinggir pada ramus yaitu:
1) Pinggir superior, merupakan insisura-insisura tajam dan cekung mandibularis di antara
processus processus koronoideus dan processus kondiloideus
2) Pinggir anterior, melanjutkan diri ke bawah dengan garis oblik
3) Pinggir posterior, tebal dan alur alur merupakan medialis dari glandula parotis
4) Pinggir inferior, melanjutkan diri dengan pinggir inferior corpus dan bersama sama
membentuk basis mandibulla
BAB 7 TANDA TANDA ANATOMI MANDIBULLA
a. Aspek lateral:
- Foramen mentale
- Angulus mandibulae
- Processus condylaris
- Collum mandibulae
- Fossa pterygoideus
- Processus coronoideus
- Incisura mandibulae
b. Aspek internal
- Fossa digastrica terletak pada aspek internal anterior, tepat di atas tepi inferior. Fossa ini
merupakan cekungan kecil pada kedua sisi garis tengah.
- Spina mentalis (tuberculum genial)
- Crista mhyloideus
- Fossa submandibularis
- Fossa sublingualis
- Foramen mandibulae
- Canalis mandibulae
- Sulcus mhyloideus

BAB 8 PALATUM DURUM


Adalah langit-langit mulut (palatum) yang berada paling atas, di sebelah beakang gigi seri dan gigi
taring.

Dibentuk oleh Processus palatines ossis maxilla dan Lamina horizontale ossis palatine

Dilapisi periosteum (lapisan membran fibrosa tebal yang meliputi hampir seluruh permukaan
tulang) dan membrana mukosa (jaringan berbentuk lapisan atau membran yang melapisi
beberapa organ tubuh)

Foramen palatum durum:

- Foramen incisivum
- Foramen palatinus majus
- Foramen palatinus minora
BAB 9 PALATUM MOLLE
Merupakan suatu bangunan muskular, pipih yang membentang kearah postero inferior dari
pinggir dorsal palatum durum ke dalam cavum faring

Memisahkan oropharynx dan nasopharynx, dibentuk oleh otot dan jaringan ikat dilapisi
membrana mukosa bersambung dengan palate durum

Struktur palatum mole:

1) Mukosa cavum nasi di superior, mukosa cavum oris di inferior


2) Glandula palatinae di bawah mukosa
3) Aponeurosis (lembaran luas berserat yang melekatkan satu otot dengan yang lain) palatine
membranosis
4) 5 pasang otot skeletal melekat ke aponeurosis yaitu:
Mukosa palatopharyngeus
Mukosa palatoglossus
Mukosa levator veli palatine
Mukosa tensor veli palatine
Mukosa uvulae

Kontraksi serabut otot akan memendekkan uvula dan mendorongnya ke atas, membantu
menutup nasopharynx.

BAB 10 ANATOMI DAN FUNGSI LIDAH


Lidah adalah kantong mukosa berisi otot memiliki dasar/radix cekat, corpus bergerak, ujungnya dapat
memiliki bentuk dan posisi bermacam macam

Fungsi:

- Bicara
- Manipulasi dan posisi makanan
- Rasa
- Menelan
- Membersihkan cavum oris setelah makan

Bagian dan permukaan lidah

- Corpus linguae, 2/3 depan lingua terletak dalam cavum oris


- Radix linguae, 1/3 linguae berjalan ke vertikal ke pharynx
- Sulcus terminalis, sulcus berbentuk V dengan puncak ke posterior pada garis tengah
membagi lingua menjadi 2/3 depan dan 1/3 belakang
- Foramen caecum linguae, pit kecil pada puncak sulcus terminalis. Merupakan puncak ujung
proximal ductus thyroglossus
- Dorsum linguae, permukaan superior dan posterior linguae yang kasar
- Permukaan sublingual lingua, tertutup mukosa tipis dan transparan, banyak pembuluh darah

BAB 11 WAJAH
Terbagi menjadi:

1. Dahi
2. Regio temporalis di depan telinga
3. Mata dan palpebra
4. Bagian luar hidung
5. Regio zygomatica/ tonjolan pipi
6. Mulut dan labium oris
7. Pipi
8. Dagu
9. Auris

Istilah

- Orifisum: rongga/lubang
- Cutis: kulit
- Calvarium: atap tengkorak
- Occipitalis: belakang kepala
- Palpebra: kelopak mata
- Auris: telinga
BAB 12 OTOT OTOT WAJAH DAN MULUT
Otot otot mulut:

M. orbicularis oris : sphincter cavum oris dan terletak dalam labium oris superior dan inferior,
mengelilingi mulut

M. levator anguli oris: berasal dari fossa canina superior tepat di inferior foramen infra orbitalis.
Tertanam dalam sudut mulut mengikat M. orbicularis oris. Fungsinya mengangkat sudut mulut

M. depressor anguli oris: otot segitiga, berfungsi menarik sudut mulut ke bawah

M. zygomaticus major: terletak keluar dari facies facialis os zygomaticum. Serabutnya membentuk
sudut ke bawah dan ke tengah untuk masuk ke sudut mulut dan bersatu dengan M. orbicularis oris.
Merupakan otot tertawa wajah, menggerakan sudut mulut ke atas dan ke belakang

M. risorius: berbetuk tipis dan ringan, keluar dari fascia parotidean dan masseterica. Masuk secara
transversal ke sudut mulut, meretraksi sudut mulut ketika mencibir
BAB 13 OTOT PIPI DAN DAGU
Otot pipi

M. buccinator

Origo:

- Raphe pterygomandibularis
- Processus alveolaris superior
- Processus alveolaris inferior

Insersio/pelekatan:
Serabut otot berjalan ke depan melalui pipi sebagai lapisan datar. Mendekati sudut mulut serabut
superior berjalan ke inferior. Serabut inferior ke superior bergabung dengan M. orbicularis oris

Fungsi:

- Menekan pipi terhadap facies vestibularis molar


- Menghadap untuk mengurangi tekanan intraoral
- Mengeluarkan udara dari cavum oris

M. Mentalis

Bentuk otot konus, dengan dasar dari fossa incisive mandibulae. Serabutnya konvergen ke apex,
masuk ke cutis mentalis superficialis. Pengerutan serabut menyebabkan cutis di atas dagu keriput
cenderung memajukan atau memprotrusikan labium oris inferior

BAB 14 OTOT MANDIBULLA


Secara garis besar terbagi 2 berdasarkan fungsi membuka dan menutup mandibulla.

Membuka mandibulla:

- M. pterygoideus eksterna
- M. mylohyoideus
- M. geniohyoideus
- M. digastricus
- M. yang menyangga os hyoid

Menutup mandibulla:
- M. masseter
- M. temporalis
- M. pterygoideus internus

Semua otot memiliki ketegangan tertentu yang disebut tonus.

Ringkasan gerak mandibulla

1. Elevasi (menutup mulut)


- M. temporalis sinstra dan dextra
- M. masseter sinistra dan dextra
- M. pterygoideus medialis sinistra dan dextra
2. Depresi (membuka mulut)
- M. pterygoideus eksterna
- M. mylohyoideus
- M. geniohyoideus
- M. digastricus
- M. yang menyangga os hyoid
3. Protrusi
- M. pterygoideus lateralis sinistra dan dextra
- M. pterygoideus medialis sinistra dan dextra
4. Retrusi
- M. temporalis sinstra dan dextra
- M. masseter sinistra dan dextra (caput profundus)
5. Lateral kanan
- M. temporalis dextra
- M. masseter dextra
- M. pterygoideus lateralis sinistra
- M. pterygoideus medialis sinistra
6. Lateral kiri
- M. temporalis sinistra
- M. master sinistra
- M. pterygoideus lateralis dextra
- M. pterygoideus medialis dextra

Anda mungkin juga menyukai