P21240120035
BAB 1 PENDAHULUAN
anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan/potongan tubuh.
Istilah-istilah
Superior (atas)
Inferior (bawah)
Anterior (depan)
Posterior (belakang)
Media (tengah)
Lateral (luar)
Bidang anatomi
Bidang median: membagi tubuh menjadi kanan kiri
Bidang koronal: membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang atau frontal dan dorsal
Tengkorak terbagi:
a. Os sphenoidalis (tulang baji) tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk
seperti kupu kupu dengan 3 pasang sayap
b. Os ethimoidalis (tulang tapis) terletak disebelah depan dari os sphenoidalis diantara lekuk mata
1. Processus alveolaris maxillae, membentuk socket dan tulang penopang gigi atas.
2. Processus zygomaticus maxillae, terletak pada aspek lateral merupakan bantalan maxilla yang
membentuk arcus zygomaticus.
3. Processus frontalis maxillae, potongan tulang yang menonjol ke kanan atas dari aspek anterosuperior
untuk berkontak dengan os frontale di atasnya
4. Processus palatinus maxillae, lereng horizontal yang menonjol dari aspek medial maxilla kearah
garis tengah dan ke processus sisi yang berlawanan. Membantu membentuk atap cavum oris dan
dasar cavum nasi.
BAB 5 TANDA TANDA ANATOMI DAN PERKEMBANGAN
MAXILLA
Tanda tanda anatomi
Foramen infraorbitale membuka ke facies 7mm dibawah titik tengah margo orbitalis inferior
merupakan orifisum (lubang) dari canalis infraorbitalis dan mengeluarkan nervus dan arteri
infraorbitalis menuju ke wajah
Tepi nasalis: membentuk dinding lateral dan inferior apertura (lubang masuk ke dalam suatu
rongga) nasalis anterior atau apertura piriformis
Spina nasalis anterior: proyeksi gariis tengah anterior dari tepi nasalis inferior
Fossa incisive maxillae: concavitas dangkal yang terletak diatas radix dentes incisive tepat
dibawah cavum nasi
Crista canina: tonjolan panjang dari processus alveolaris yang terletak di atas radix canini
superius yang besar
Fossa canina: concavitas di sebelah distal crista canina, di atas radix premolar superior meluas ke
atas foramen infraorbitale bantalan processus zygomaticus maxilla membatasi facies facialis
maxilla di posterior
Foramen alveolaris posterior pada daerah apex terdapat beberapa perforasi kecil tempat
keluarnya cabang arteri dan nervus alveolaris superior posterior
Tuber maxillae terletak di distal molar superior terakhir. Kadang kadang daerah ini berlubang di
bagian dalamnya karna perluasan sinus maxillae
Articulatio pyramidalis terletak di superior tuber (suatu tonjolan yang membulat dan
membesar) maxillae, kasar dan berfungsi sebagai tempat perletakan processus pyramidalis ossis
palatini. Processus pyramidalis terletak antara maxilla dan processus pterygoideus
Fissura orbitalis inferior aspek superior pars infratemporalis berakhir mendadak sebagai tepi
inferior fissura orbitalis inferior. Pada cranium yang utuh, biasanya dapat dijumpai celah diantara
daerah maxilla dan ala major osis sphenoidalis
Sulcus infraorbitalis (saluran panjang berbentuk parit) meluas ke anterior di sepanjang dasar
orbita dari fissura orbitalis inferior. Pada titik tengah perluasannya. Sulcus sedikit membelok ke
dalam sebagai canalis infraorbitalis.
Facies nasalis
- Hiatus maxillaris
- Sinus maxillaris, mempunyai batas batas antara lain
Anterior: facies facialis
Lateral: processus zygomaticus
Posterior: dinding infratemporalis
Superior: dasar orbita
Inferior: processus alveolaris
- Sulcus nasolacrimalis
- Crista ethmoidalis
- Crista conchalis
- Atrium
- Articulatio palatinum
Perkembangan
Maxilla berkembang semasa kehidupan fetus dalam bentuk membrane. Pada saat lahir, sinus
maxillaries umumnya belum ada.
Sinus tampak meluas melintasi mukosa cavum nasi pada bakal daerah ostium maxilla dan perlahan
lahan membentuk lubang pada maxilla yang sedang berkembang.
Mandibulla adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang paling besar dan paling
kuat. Mandibulla merupakan satu satunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak. Mandibulla
dapat ditekan dan diangkat pada waktu membuka dan menutup mulut.
Pada perkembangannya tulang ini terdiri dari 2 belahan tulang yang bersendi disebelah anterior pada
simpisis mental, persatuan kedua belahan tulang ini terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah
corpus yang letaknya horizontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menjorok ke muka serta
mempunyai dua buah cabang yang menjorok ke atas dari ujung posterior corpus
Komponen penting:
a. Corpus
Corpus juga mempunyai 2 permukaan yaitu:
1) Permukaan eksternus
Permukaan ini kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea oblikum yang meluas
dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah dan ke muka serta berakhir pada
tuberkumum mentale di dekat garis tengah. Dan terdapat juga foramen montale yang terletak
di atas linea oblikum dan simpisis menti yang merupakan rigi di garis tengah yang tidak
nyata di bagian atas pada tengah tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari corpus
mandibulla.
2) Permukaan internus
Permukaan ini agak cekung. Terletak sebuah linea milohyodea, yang meluas oblik dari bawah
gigi molar 3 menuju ke bawah dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini
menjadi origo dari muskulus milohyodeus. Linea milohyodea membagi fossa sublingualis
dari fossa submandibularis
Corpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu:
1) Pinggir atas (alveolaris)
Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat 8 lekuk dari masing masing belahan
mandibulla
2) Pinggir bawah (basis)
Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior dengan pinggir bawah
ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas gigi molar 3, di tempat ini
basis disilang oleh arteri fasialis
b. Ramus
Ramus terdiri dari dua permukaan yaitu:
1) Permukaan eksternus (lateralis)
Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang berhubungan dengan glandula
parotis. Sisa dari permukaan merupakan inserio dari muskulus masseter.
2) Permukaan internus (medialis)
Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari kanalis
mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh pembuluh darahnya
Pinggir pinggir pada ramus yaitu:
1) Pinggir superior, merupakan insisura-insisura tajam dan cekung mandibularis di antara
processus processus koronoideus dan processus kondiloideus
2) Pinggir anterior, melanjutkan diri ke bawah dengan garis oblik
3) Pinggir posterior, tebal dan alur alur merupakan medialis dari glandula parotis
4) Pinggir inferior, melanjutkan diri dengan pinggir inferior corpus dan bersama sama
membentuk basis mandibulla
BAB 7 TANDA TANDA ANATOMI MANDIBULLA
a. Aspek lateral:
- Foramen mentale
- Angulus mandibulae
- Processus condylaris
- Collum mandibulae
- Fossa pterygoideus
- Processus coronoideus
- Incisura mandibulae
b. Aspek internal
- Fossa digastrica terletak pada aspek internal anterior, tepat di atas tepi inferior. Fossa ini
merupakan cekungan kecil pada kedua sisi garis tengah.
- Spina mentalis (tuberculum genial)
- Crista mhyloideus
- Fossa submandibularis
- Fossa sublingualis
- Foramen mandibulae
- Canalis mandibulae
- Sulcus mhyloideus
Dibentuk oleh Processus palatines ossis maxilla dan Lamina horizontale ossis palatine
Dilapisi periosteum (lapisan membran fibrosa tebal yang meliputi hampir seluruh permukaan
tulang) dan membrana mukosa (jaringan berbentuk lapisan atau membran yang melapisi
beberapa organ tubuh)
- Foramen incisivum
- Foramen palatinus majus
- Foramen palatinus minora
BAB 9 PALATUM MOLLE
Merupakan suatu bangunan muskular, pipih yang membentang kearah postero inferior dari
pinggir dorsal palatum durum ke dalam cavum faring
Memisahkan oropharynx dan nasopharynx, dibentuk oleh otot dan jaringan ikat dilapisi
membrana mukosa bersambung dengan palate durum
Kontraksi serabut otot akan memendekkan uvula dan mendorongnya ke atas, membantu
menutup nasopharynx.
Fungsi:
- Bicara
- Manipulasi dan posisi makanan
- Rasa
- Menelan
- Membersihkan cavum oris setelah makan
BAB 11 WAJAH
Terbagi menjadi:
1. Dahi
2. Regio temporalis di depan telinga
3. Mata dan palpebra
4. Bagian luar hidung
5. Regio zygomatica/ tonjolan pipi
6. Mulut dan labium oris
7. Pipi
8. Dagu
9. Auris
Istilah
- Orifisum: rongga/lubang
- Cutis: kulit
- Calvarium: atap tengkorak
- Occipitalis: belakang kepala
- Palpebra: kelopak mata
- Auris: telinga
BAB 12 OTOT OTOT WAJAH DAN MULUT
Otot otot mulut:
M. orbicularis oris : sphincter cavum oris dan terletak dalam labium oris superior dan inferior,
mengelilingi mulut
M. levator anguli oris: berasal dari fossa canina superior tepat di inferior foramen infra orbitalis.
Tertanam dalam sudut mulut mengikat M. orbicularis oris. Fungsinya mengangkat sudut mulut
M. depressor anguli oris: otot segitiga, berfungsi menarik sudut mulut ke bawah
M. zygomaticus major: terletak keluar dari facies facialis os zygomaticum. Serabutnya membentuk
sudut ke bawah dan ke tengah untuk masuk ke sudut mulut dan bersatu dengan M. orbicularis oris.
Merupakan otot tertawa wajah, menggerakan sudut mulut ke atas dan ke belakang
M. risorius: berbetuk tipis dan ringan, keluar dari fascia parotidean dan masseterica. Masuk secara
transversal ke sudut mulut, meretraksi sudut mulut ketika mencibir
BAB 13 OTOT PIPI DAN DAGU
Otot pipi
M. buccinator
Origo:
- Raphe pterygomandibularis
- Processus alveolaris superior
- Processus alveolaris inferior
Insersio/pelekatan:
Serabut otot berjalan ke depan melalui pipi sebagai lapisan datar. Mendekati sudut mulut serabut
superior berjalan ke inferior. Serabut inferior ke superior bergabung dengan M. orbicularis oris
Fungsi:
M. Mentalis
Bentuk otot konus, dengan dasar dari fossa incisive mandibulae. Serabutnya konvergen ke apex,
masuk ke cutis mentalis superficialis. Pengerutan serabut menyebabkan cutis di atas dagu keriput
cenderung memajukan atau memprotrusikan labium oris inferior
Membuka mandibulla:
- M. pterygoideus eksterna
- M. mylohyoideus
- M. geniohyoideus
- M. digastricus
- M. yang menyangga os hyoid
Menutup mandibulla:
- M. masseter
- M. temporalis
- M. pterygoideus internus