Anda di halaman 1dari 49

LITERATURE REVIEW ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS

PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Proposal Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nina Nurdiana Rahayu

1600008163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi adalah salah satu bagian dari natural sains yang mengkaji

berbagai persoalan berkaitan dengan fenomena mahluk hidup dari

berbagai tingkatan organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor

lingkungan (Puspita, Hidayati, & Surachman, 2016). Berdasarkan

pernyataan tersebut biologi mencakup ilmu nyata karena objek maupun

persoalan yang dipelajari adalah sesuatu yang nyata berhubungan dengan

kehidupan di alam semesta. Hal ini mengindikasi bahwa proses

pembelajaran biologi memerlukan teori dan prakik melalui proses kerja

ilmiah.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016)

beberapa kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pelajaran biologi

yaitu menerapkan proses kerja ilmiah dan keselamatan kerja di

laboratorium biologi laboratorium biologi dalam pengamatan dan

percobaan untuk memahami permasalahan biologi pada berbagai objek

dan bioproses, serta mengaitkan biologi dengan lingkungan, teknologi,

dan masyarakat di abad XXI, mengkomunikasikan hasil pengamatan dan

percobaan secara lisan maupun tulisan, menyajikan data berbagai objek

berdasarkan pengamatan dan percobaan dengan menerapkan prosedur

ilmiah. Berdasarkan hal tersebut pembelajaran biologi bukan hanya teori

tetapi melakukan praktik melalui penerapan proses kerja ilmiah, akan


tetapi presepsi yang berkembang dimasyarakat khususnya peserta didik

mata pelajaran biologi hanya mempelajari teori saja atau pelajaran

menghafal. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Maulida (2017:

59) menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMAS Al Falah Abu

Lam kurang suka dengan pelajaran biologi karena proses belajar

mengajar yang dilakukan hanya teori saja dan jarang dilakukan

praktikum. Oleh karena itu, guru biologi dituntut untuk menerapkan

proses kerja ilmiah melalui kegiatan praktikum dan peserta didik dituntut

memiliki keterampilan proses sains dalam menerapkan proses kerja

ilmiah.

Tugas guru melatih keterampilan proses sains pada peserta didik

salah satunya melalui kegiatan praktikum biologi. Kegiatan praktikum

menekankan pada keterampilan proses yang memberikan interaksi

langsung yang nyata pada peserta didik melalui panca inderanya untuk

mengaplikasikan teori atau membuktikan suatu teori. Hal ini tentu akan

memberikan pengalaman belajar yang dapat dirasakan secara langsung

oleh peserta didik, sehinga kegiatan praktikum memiliki peranan penting

dalam melatih kertampilan proses sains peserta didik.

Kegiatan pelaksanaan praktikum dapat melatih keterampilan

proses sains tersebut harus dipersiapkan dengan baik, karena masih

terdapat permasalahan mengenai pelaksanaan kegiatan praktikum yang

tergolong rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Masjhudi

(2014), diperoleh data 57% yang mencapai kriteria ketuntasan minimal


pada materi pencernaan. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan praktikum

tergantung pada materi, ketersediaan waktu, ketersediaan alat bahan dan

pembiasaan siswa dalam memanfaatkan alat laboratorium dinilai masih

kurang. Masalah tersebut dapat mempengaruhi keterampilan proses sains

siswa. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diperhatikan faktor yang

berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada pelaksanaan

praktikum biologi.

Kegiatan praktikum akan menunjang dan mendukung

keberhasilan pembelajaran tentunya harus terlaksana dengan baik.

Mengingat peran penting dari kegiatan praktikum pada proses

pembelajaran biologi sebagai bentuk kegiatan yang mampu

mengembangkan keterampilan proses sains dan tentunya berpengaruh

terhadap hasil belajar. Menurut Yuanita (2018), banyak sekali yang

kurang memahami pentingnya keterampilan proses sains. Pertanyataan

terserbut diperkuat dari hasil wawancara awal dengan guru biologi yang

dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2019 di SMA Negeri 1 Banguntapan

dan 7 Oktober 2019 di SMA Negeri 2 Banguntapan menyatakan bahwa,

penilaian keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum belum

pernah dilakukan, penilaian yang digunakan hanya kognitif saja.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang litertur riview keterampilan proses sains

pada pelaksanaan praktikum biologi.


B. Rasionalisasi Penelitian

Penelitian ini memiliki rasionalisasi penelitian sebagai berikut :

1. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016) salah

satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pelajaran biologi

yaitu menerapkan proses kerja ilmiah dalam pengamatan dan

percobaan untuk memahami permasalahan biologi, serta mengaitkan

biologi dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat di abad XXI.

Berdasarkan hal tersebut, guru biologi dituntut untuk menerapkan

proses kerja ilmiah melalui percobaan contohnya kegiatan praktikum

dan siswa dituntut untuk memiliki keterampilan proses sains dalam

menerapkan proses kerja ilmiah.

2. Kegiatan praktikum adalah proses pembelajaran yang sifatnya

memberikan interaksi langsung pada peserta didik melalui panca

inderanya. Sehingga kegiatan praktikum memiliki peran penting untuk

mewujudkan motivasi dan minat belajar serta mengembangkan

keterampilan proses sains peserta didik dalam proses pembelajaran

biologi yang akhirnya akan memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar peserta didik.


3. Menekankan keterampilan proses sains dalam suatu pembelajaran

sains berarti memberikan peluang kepada siswa untuk memecahkan

sendiri permasalahan yang menjadi topik pembelajaran, yakni dengan

cara melakukan kegiatan-kegiatan praktikum.

C. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Anggapan siswa bahwa pelajaran biologi hanya teori saja.

2. Kegiatan praktikum biologi jarang dilakukan.

3. Belum pernah dilakukan penilaian keterampilan proses sains pada

kegiatan praktikum biologi.

4. Masih banyak yang kurang memahami pentingnya keterampilan

proses sains.

5. Perlu diperhatikan faktor yang berpengaruh terhadap keterampilan

proses sains siswa pada pelaksanaan praktikum biologi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, peneiti merumuskan masalah yang menjadi

acuan dalam penelitian antara lain :

1. Bagaimana keterampilan proses sains siswa pada pelaksanaan

praktikum biologi?

2. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keterampilan proses

sains siswa pada pelaksanaan praktikum biologi?


3. Bagaimana hubungan pelaksanaan praktikum dengan hasil belajar

biologi melalui keterampilan proses sains?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian yang diharapkan nantinya dapat memberikan tujuan dan

manfaat secara praktis sebagai berikut :

a. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis keterampilan proses sains siswa pada pelaksanaaan

praktikum biologi

2. Menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap keterampilan

proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi

3. Menganalisis hubungan pelaksanaan praktikum dengan hasil

belajar biologi melalui keterampilan proses sains?

b. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan

keilmuan dan memajukan pola pikir peneliti dan pembaca

mengenai analisis keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum biologi.

2. Manfaat Praktis
a. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti ketika

menganalisis keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum biologi.

b. Bagi peneliti lain, hasil peneitian dapat dijadikan bahan rujukan

untuk meniliti lebih lanjut mengenai pentingnya penilaian

keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum.

G. Signifikansi Penelitian

Penelitian tentang analisis keterampilan proses sains pada

pelaksanaan praktikum biologi pada dasarnya sudah ada, namun masih ada

hambatan-hambatan dalam pelaksanaa praktikumnya, guru ataupun peserta

didik. Oleh karena itu, pada penlitian ini akan membahas secara mendalam

mengenai faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi keterampilan proses

sains pada pelaksanaan praktikum biologi dan mengkaji apakah

praktikum biologi dengan keterampilan proses sains memiliki keterkaitan

dengan hasil belajar peserta didik. Peneltian ini berusaha mengkaji analisis

keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi, dengan

menggunakan literature review dari analisis dokumen / artikel imiah.

Data-data jurnal, prosiding dan skripsi akan menjadi acuan untuk hasil dan

pembahasan penelitian.

H. Definisi Istilah

a. Keterampilan proses sains


Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang

diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan

mengembangkan prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori sains,

baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik dan

keterampilan sosial ( Rustaman, 2005:95). Jadi, keterampilan

proses sains adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk

menemukan sendiri pengetahuannya yang didasarkan atas

pengalaman belajar. Keterampilan proses sains bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan anak didik menyadari, memahami dan

menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan

hasil belajar yang dicarapai peserta didik. Keterampilan proses

sains ini dapat dilatih salah satunya melalui kegiatan praktikum

dilabolatorium. Rangkaian bentuk kegiatan keterampilan proses

sains pada pelaksanaan praktikum yaitu merencanakan percobaan,

menggunakan alat dan bahan, mengamati, meramalkan,

mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi

b. Pelaksanaan praktikum biologi

Pelaksanaan praktikum biologi merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik di labolatorium maupun diluar

laboratorium untuk mengaplikasikan dan menguji suatu teori yang

didapatkan selama pembelajaran (Rustaman,2005:135). Kegiatan

praktikum menekankan pada keterampilan proses yang

memberikan interaksi langsung yang nyata pada peserta didik


melalui panca inderanya. Melalui kegiatan praktikum peserta didik

dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dan melatih

keterampilan proses sains siswa.

H. Asumsi dan Batasan Penelitian

Asumsi pada penelitian antara lain:

Asumsi peneliti tentang penelitian ini adalah keterampilan proses

sains sulit tercapai apabila peserta didik tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran dan hanya menerima penjelasan dari guru saja. Salah satu

metode untuk melatih keterampilan proses sains adalah kegitan

praktikum biologi. Kegiatan praktikum biologi dapat memberikan

pengalaman langsung dan peserta didik terlibat aktif. Pelaksanaan

praktikum memegang peranan penting terhadap keterampilan proses

sains dan berpengaruh terhadap hasil belajar karena praktikum biologi

dapat menjadi tempat bagi peserta didik untuk mengembangkan dan

menumbuhkan aspek-aspek dalam diri peserta didik.

Batasan masalah pada penelitian antara lain:

1. Penelitian ini difokuskan untuk penilaian keterampilan proses sains

pada pelaksanaan praktikum biologi.

2. Penelitian ini difokusikan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keterampilan proses sains siswa pada pelaksanaan

praktikum biologi.
3. Penelitian ini difokusikan untuk menganalisis hubungan

pelaksanaan praktikum biologi dengan hasil belajar melalui

keterampilan proses sains.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan mengenai keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum biologi.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Marta, Suganda, & Widiantie (2018)

berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains melalui

meode praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI) pada Konsep

Animalia”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis

penerapan metode praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI)

dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada konsep

anlimalia di kelas X MIPA SMA Negeri di Kuningan. Metode

penelitian yang di gunakan adalah Quasi eksperimen dengan desain

control group design. Teknik pengumpulan data berupa lembar

observasi yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan guru

dalam mengarahkan siswa dengan model Modified Free Inquiry


(MFI), asesmen kinerja digunakan untuk mengukur keterampilan

proses sains siswa saat praktikum dan tes uraian digunakan untuk

mengetahui penigkatan keterampilan proses sains siswa setelah

melaksanakan praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI). Hasil

penelitian yang didapatkan yaitu metode praktikum berasis Modified

Free Inquiry (MFI) dapat meningkatkan keterampilan proses sains

siswa kelas X MIPA. Hasil keterampilan proses sains untuk menilai

kemampuan siswa dalam mengamati, mengklasisfikasi,dapat

meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam mengamati,

mengklasisfikasi, berkomuikasi, berhipotesis dan menerapkan konsep

selama praktikum memiliki presesntase lebih tinggi dibandingka

dengan kelas kontrol yaitu 61,8%, dengan kategori kompeten.

2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Rezeki Muamar dan Rahmi

berjudul “Analisis keterampilan proses sains dan keterampilan kognitif

siswa melalui metode praktikum biologi pada sub materi Schizophyta

dan Thalophyta. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

menganalisis keerampilan proses sains siswa melalui kegiatan

praktikum pada sub materi Schizophyta dan Thalophyta, untuk

menganalisis kemampuan kognitif siswa dengan metode praktikum

melalui keterampilan proses sains dalam memahami sub materi

Schizophyta dan Thalophyta, penelitian ini juga bertujuan untuk

menganalisis respon siswa terhadap pembelajaran biologi melalui

kegiatan praktikum. Metode penelitian ni adalah kuasi eksperimen dan


jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dan deskriptif

kuantitatif. Tektik pengumpulan data berupa lembar observasi, tes

tertulis dan angket. Hasil penelitian yang di dapatkan yaitu

kemampuan proses sains kelas X SMA Negeri 1 Peusangan Selatan

berada pada kriteria baik dengan nilai rata-rata 3,23, terdapat pengaruh

yang signifikan antara penggunaan metode praktikum dengan

pemahaman siswapada sub materi Schizophyta dan Thalophyta dimana

nilai rata-rata siswa 80 dan siswa memberikan presespsi yang posistif

terhadap penerapan metode praktikum pada sub materi Schizophyta

dan Thalophyta.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ria Rahmawati, Sri Handayani dan

Kasmul berjudul “penerapan praktikum berbasis inkuiri untuk

meningkatkan keterampilan proses sains siswa”. Tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi peningkatan

keterampilan proses sains siswa kelas X setelah menerapkan praktikum

berbasis inkuiri materi hidrokarbon. Metode peneliian adalah kuasi

eksperimen dengan tektik pengumpulan data menggunakan

dokumentasi, tes, observasi dan angket. Hasil penelitian yang

didapatkan adalah penerapan praktikum berbasis inkuiri dapat

meningkatkan keterampilan proses sains sekaligus pemahaman materi

hidrokarbon siswa kelas X.

Tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan memiliki persamaan dan berbedaan. Persamaan ketiga


penelitian yang relevan adalah sama-sama mengkaji keterampilan

proses sains pada praktikum biologi. Perbedaan ketiga penlitian yang

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode

peneltian yang digunakan ketiga penelitian relevan yaitu penelitian

kuasi ekperimen melakukan penelitian langsung sedangkan penelitian

yang akan dilakukan adalah study literatur dengan mengkaji artikel

ilmiah.

B. Kajian Teori

1. Ilmu biologi

Biologi adalah salah satu bagian dari natural sains yang mengkaji

berbagai persoalan yang berkaitan dengan berbagai fenomena makhluk

hidup dari berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya

dengan faktor lingkungan, serta dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa dalam pembelajaran biologi siswa harus

memperoleh pengalaman yang nyata dalam belajar dikarenakan baik

objek maupun persoalan yang dipelajari dalam biologi adalah sesuatu

yang nyata.

Pembelajaran biologi idealnyamelakukan kegiatan sains dilandasi

oleh pengembangan sikap ilmiah yang menjadikan pembelajaran

bermakna. Pembelajaran biologi berorientasi kegiatan proses yang

memberikan pengamalam langsung.Pembelajaran hendaknya memberi

pelajaran yang menekankan adanya interaksi antara siswa dan objek

yang dipelajari. Interaksi tersebut memberi peluang kepada siswa


untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana belajar,

mengembangkan potensi rasional pikir, ketrampilan, dan kepribadian

serta mengenal permasalahan biologi dan pengkajiannya. Berdasarkan

pernyataan tersebut maka selama proses pembelajaran, siswa dituntut

untuk aktif dalam menemukan konsep-konsep utama dari materi

biologi baik melalui kegiatan observasi, eksperimen, membuat gambar,

grafik, tabel, dan mengkomunikasikan hasilnya pada orang lain

(Widyasari, Pratama, & Prayitno, 2013)

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016),

beberapa kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pelajaran biologi

yaitu menerapkan proses kerja ilmiah dan keselamatan kerja di

laboratorium biologi dalam pengamatan dan percobaan untuk

memahami permasalahan biologi pada berbagai objek,

mengkomunikasikan hasil pengamatan dan percobaan secara lisan

maupun tulisan, menyajikan data berbagai objek berdasarkan

pengamatan dan percobaan dengan menerapkan prosedur ilmiah.

Menurut Lestari dan Maryam (2015) pembelajaran biologi tidak

hanya dapat dilakukan di dalam kelas. Ciri dari pembelajaran biologi

adalah adanya kegiatan praktikum baik di laboratorium maupun di

alam. Banyak konsep biologi yang kompleks sehingga diperlukan

suatu kegiatan untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep

tersebut. Kegiatan praktikum sangat sesuai untuk memfasilitasi siswa


belajar melalui pengalaman langsung dan meningkatkan keterampilan

sains.

2. Pembelajaran berbasis praktikum

Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dengan

menggunakan percobaan. Pelaksanaan metode ini siswa melakukan

kegiatan yang mencakup pengamatan, melibatkan pembanding atau

kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum. Praktikum memegang

peranan penting dalam pendidikan sains, karena dapat memberikan

latihan metode ilmiah kepada siswa dengan mengikuti petunjuk yang

telah diperinci dalam lembar petunjuk. Melakukan praktikum siswa

juga akan menjadi lebih yakin atas satu hal daripada hanya menerima

dari guru dan buku, memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap

ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa

(Suryaningsih, 2017). Menurut Gaffar (2016), melalui praktikum siswa

dapat mempelajari sains melalui pengamatan langsung terhadap gejala-

gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih keterampilan berfikir

ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat

menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode

ilmiah. Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat dilakukan di

Laboratorium mapun di luar ruangan.

Menurut Nurhamidah(2016), peran laboratorium sangat penting

dalam pembelajaran. Peran tersebut diantaranya yang pertama adalah

sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan dasar mengamati


atau mengukur (menggunakan alat ukur yang sesuai) dan

keterampilan-keterampilan proses yang sesuai seperti mencatat data,

menarik kesimpulan, berkomunikasi, bekerjasama dalam tim. Kedua,

laboratorium juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk membuktikan

konsep yang telah dibahas sebelumnya. Ketiga, laboratorium juga

dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan

berfikir melalui proses pemecahan masalah dalam rangka siswa

menemukan konsep sendiri. Menurut Rezaqi (2012),untuk mengetahui

tentang terlaksananyaa kegiatan praktikum dapat dilihat dari: 1)

Frekuensi pelaksanaan praktikum, 2) Minat siswa terhadap praktikum,

3) Waktu pelaksanaan praktikum,dan 4) Persiapan dan pelaksanaan

praktikum.

3. Keterampilan proses sains siswa

Keterampilan Proses Sains adalah semua keterampilan yang

diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan

konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA, baik berupa

keterampilan mental, keterampilan fisik (manual) maupun

keterampilan sosial (Rustaman, 2005:25). Keterampilan Proses Sains

merupakan keterampilan yang berorientasi pada proses belajar

mengajar IPA. Keterampilan proses sains bertujuan untuk membuat

siswa menjadi lebih aktif dalam memahami, menguasai rangkaian

yang telah dilakukannya. Rangkaian tersebut seperti kegiatan

mengamati, membuat hipotesa, membuat definisi operasional,


merencanakan penelitian, mengklasifikasikan, menyimpulkan,

menafsirkan data dan mengkomunikasikan (Ango, 2002).

Menurut Juhji (2016) mengatakan bahwa untuk meningkatkan

keterampilan proses sains siswa hendaknya dibiasakan untuk lebih

banyak belajar sendiri agar bisa menemukan konsep-konsep, prinsip

ilmiah, serta mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah-

masalah sains yang dalam pelaksanaannya dalam di bimbing guru

secara intensif. Menurut Suryaningsih (2017), mengembangkan

keterampilan proses sains pada pembelaran dapat digunakan metode

praktikum, karena kegiatan praktikum dapat dikembangkan

keterampilan psikomotorik, kognitif, dan juga afektif. Kegiatan

praktikum, siswa dapat melakukan kegiatan mengamati, menafsirkan

data, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, merencanakan

praktikum, mengkomunikasikan hasil praktikum dan mengajukan

pertanyaan. Menurut Trianto (2012), terdapat beberapa peranan dari

keterampilan proses sains, yaitu:membantu siswa belajar

mengembangkan pikirannya,memberi kesempatan kepada siswa untuk

melakukan penemuan,meningkatkan daya ingat siswa, memberikan

kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu dan

membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.

Terdapat berbagai keterampilan dalam keterampilan proses sains,

keterampilan tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang saling

bergantung dan masing-masing menitikberatkan pada pengembangan


suatu keterampilan khusus. Menurut Sofyan (2018:217), menjelaskan

bahwa berbagai keterampilan dalam keterampilan proses terdiri dari

keterampilan-keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi.

Keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yaitu:

mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan terintergrasi

terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,

menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar

variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian,

menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional,

merancang penelitian atau eksperimen. Siswa secara bertahap dilatih

menguasai keterampilan proses sains mulai dari keterampilan dasar

sampai yang tertinggi.

Adapun indikator keterampilan proses sains menurut menurut

Rustaman (2005 : 86-87) dijabarkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Indikator keterampilan proses sains

Keterampilan Proses Sains Indikator


Mengamati (Observasi) 1. Menggunakan sebanyak mungkin

indera

2. Mengumpulkan atau menggunakan

fakta yang relevan


Mengelompokan (Klasifikasi) 1. Mencatat setiap pengamatan secara

terpisah

2. Mencari perbedaan dan persamaan


Keterampilan Proses Sains Indikator
3. Mengontraskan ciriciri

4. Membandingkan

5. Mencari dasar pengelompokkan

atau penggolongan
Menafsirkan (Interpretasi) 1. Menghubungkan hasil-hasil

pengamatan

2. Menemukan pola dalam suatu seri

pengamatan

3. Menyimpulkan
Meramalkan (Prediksi) 1. Menggunakan pola-pola hasil

pengamatan

2. Mengemukakan apa yang mungkin

terjadi pada keadaan yang belum

diamati

Mengajukan pertanyaan 1. Bertanya apa, bagaimana, dan

mengapa

2. Bertanya untuk meminta

penjelasan

3. Mengajukan pertanyaan yang

berlatar belakang hipotesis


Berhipotesis 1. Mengetahui bahwa ada lebih dari

satu kemungkinan penjelasan dari

satu kejadian

2. Menyadari bahwa suatu penjelasan


Keterampilan Proses Sains Indikator
perlu diuji kebenarannya dalam

memperoleh bukti lebih banyak

atau melakukan cara pemecahan

masalah
Merencanakan Percobaan/pen 1. Menentukan alat/bahan/sumber

elitian yang akan digunakan

2. Menentukan variabel atau faktor

penentu

3. Menentukan apa yang akan diukur,

diamati, dicatat

4. Menentukan apa yang akan

dilakukan berupa langkah kerja


Menggunakan alat/bahan 1. Memakai alat dan bahan

2. Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

3. Mengetahui bagaimana

menggunakan alat dan bahan


Menerapkan konsep 1. Menggunakan konsep yang telah

dipelajari dalam situasi baru

2. Menggunakan konsep pada

pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang

terjadi
Berkomunikasi 1. Memerikan/menggambarkan

tabel data empiris hasil


Keterampilan Proses Sains Indikator
percobaan atau pengamatan

dengan grafik atau tabel atau

diagram

2. Menyusun dan menyampaikan

laporan secara sistematis

3. Menjelaskan hasil percobaan

atau penelitian

4. Membaca grafik, tabel, atau

diagram

5. Mendiskusikan hasil kegiatan

suatu masalah atau suatu

peristiwa

6. Mengubah bentuk penyajian


Melaksanakan Percobaan/Eks A. Melakukan Percobaan

perimen

C. Kerangka Berpikir
Pelajaran biologi dianggap sebagai pelajaran menghafal karena

hanya mempelajari materi saja, seharusnya mata pelajaran biologi

menekankan keterampilan proses yang memberikan pengalaman langsung

terhadap peserta didik karena objek ataupun permasalahan yang dipelajari

adalah ilmu nyata berhubungan dengan alam semesta. Kompetensi yang

harus dicapai siswa dalam pelajaran biologi yaitu menerapkan proses kerja

ilmiah untuk memahami permasalahan biologi, serta mengaitkan biologi

dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat di abad XXI. Berdasarkan

hal tersebut guru dituntut melakukan kegiatan pembelajaran yang

menerapkan proses kerja ilmiah dan siswa dituntut memiliki keterampilan

proses sains untuk menerapkan proses kerja ilmiah tersebut.

Menerapkan proses kerja ilmiah dalam pembelajaran biologi salah

satunya adalah kegiatan praktikum. kegiatan praktikum sebagai penujang

agar siswa dapat memahami, menguji dan mengaplikasikan teori yang sulit

dipahami dalam pembelajaran biologi yang kompleks. Kegiatan praktikum

sangat sesuai untuk memfasilitasi siswa belajar melalui pengalaman

langsung dan meningkatkan keterampilan proses sains. Pelaksanaan

kegiatan praktikum memiliki peran penting terhadap keterampilan proses

sains karena kegiatan praktikum dapat mendukung proses perolehan

pengetahuan dalam diri peserta didik, hal ini akan mempengaruhi hasil

belajar peserta didik. Kegiatan praktikum dapat meningkatkkan

keterampilan proses sains maka perlu dianalisis mengenai keterampilan

proses sains siswa pada pelaksanaan praktikum biologi, faktor yang


berpengaruh terhadap keterampilan proses sains pada pelaksanaan

kegiatan praktikum biologi dan menganalisis hubungan pelaksanaan

praktikum biologi dengan hasil belajar melalui keterampilan proses sains.

Penelitian yang akan dilakukan adalah study literatur mengenai

analisis keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi.

Literatur yang digunakan adalah 30 jurnal tentang keterampilan proses

sains pada peraktikum biologi. Aspek yang diamati adalah penerapan

keterampilan proses sains dan faktor yang mempengaruhi keterampilan

proses sains pada pelaksanaan praktikum dan hubungan kegiatan

praktikum dengan hasil belajar melalui keterampilan proses sains.


Adapun kerangka berfikir yang ada dalam penelitian ini dapat

digambarkan pada gambar 2.1:

Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pelajaran biologi


yaitu menerapkan proses kerja ilmiah melalui pengamatan dan
percobaan untuk memahami permasalahan biologi.

Guru dituntut melakukan kegiatan pembelajaran yang menerapkan


proses kerja ilmiah dan siswa dituntut memiliki keterampilan
proses sains untuk menerapkan proseskerja ilmiah.

Keterampilan proses sains dapat dilatih dan


dikembangkan melalui kegiatan praktikum biologi

Study Literatur keterampilan proses sains


pada praktikum biologi

Analisis Faktor yang Bagaimana hubungan


paling berpengaruh pelaksanaan praktikum
Analisis penerapan
terhadap keterampilan dengan hasil belajar
keterampilan proses
proses sains pada biologi melalui
sains pada pelaksanaan
pelaksanaan praktikum keterampilan proses
praktikum biologi
biologi sains?

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Literature Riview

Desain penelitian literature review yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan literatur review narratif. Penelitian ini

melakukan kajian dari literatur untuk mengidentifikasi artikel yang

meneliti keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi.

Kajian literatur dilakukan pada penelitian yang terpublikasi secara online

dari tahun 2010-2020 dengan database SINTA dan Goggle Schollar

dengan menggunakan kata kunci diantaranya keterampilan proses sains,

science process skills dan praktikum biologi, akhirnya didapatkan tiga

puluh artikel yang relevan dengan topik.

B. Prosedur Pencarian Literatur

Prosedur pencarian literature menggunakan ketentuan yang telah

ditetapkan sehingga mendapatkan literature yang diharapkan. Prosedur

pencarian literature dilakukan sebagai berikut:

1. Mengunjungi beberapa situs sesuai dengan ketetapan yang telah ada, yaitu

sebagai berikut :

a. Jurnal internasional minimal 1 artikel, pencarian artikel ilmiah

didapatkan dari https://www.sciencedirect.com


b. Jurnal nasional terakreditasi minimal 8 artikel, pencarian artikel

ilmiah didapatkan dari https://www.sinta.ristekbkrin.com

c. Jurnal nasional belum tekareditasi maksimal 4 artikel, pencarian

artikel ilmiah didapatkan dari https://www.garuda.ristekbkrin.com

dan https://www.scholar.google.co.id

d. Prosiding maks 4 artikel, pencarian artikel ilmiah didapatkan dari

https://www.scholar.google.co.id

e. Repository berupa skripsi/thesis/disertasi maksimal 3 karya tulis,

karya tulis ini didapatkan dari https://www.rama.ristekbkrin.co.id

2. Memasukan kata kunci di kotak pencarian , namun setiap pemilihan

artikel yang hendak dicari memliki perbedaan cara memilihnya yang

dijabarkan sebagai berikut :

a. Jurnal internasional dan jurnal nasional

1). Melakukan pencarian jurnal terakreditasi pada Sinta (Science

and technology indekx) dengan cara klik “sources” lalu pilih

journals dan jurnal internasional di Eric.go.Edu dan

Scimagojr.com.

2). Melakukan search jurnal nasional dengan menggunakan kata

kunci yaitu “pendidikan biologi”, “pendidikan IPA”,

“Pendidikan sains” dan melakukan search internasional

dengan kata kunci “science process skills”.


3). Membuka satu persatu jurnal yang ditemukan

4). Klik website untuk mendownload artikel yang diinginkan

5). Pada kotak pencarian klik kata kunci artikel yang sesuai

dengan penlitian yaitu “keterampilan proses sains”,

“praktikum biologi dan “science process skills”.

b. Jurnal nasional belum terakreditasi dan prosiding

Menuliskan langsung di kotak pencarian dengan kata kunci yaitu

“keterampilan proses sains pada kegiatan praktikum biologi”

3. Melakukan filter by year untuk memilih rentang tahun antara 2010-

2020 untuk menemukan artikel dengan kemutakhiran artikel terbaru.

C. Validasi/ Review Kualitas Literatur

Review kualitas literatur dipertimbangkan pada 5 hal, diantaranya

sebagai berikut :

1. K1 = Kredibilitas sumber tidak termasuk dalam predatory journal

2. K2 = Kualitas metodologi riset

3. K3 = Kualitas penyajian data dan pembahasan.

4. K4 = Kecukupan data untuk dianalisis kontradiktif dengan narrative

review

5. K5 = Referensinya up to update dan relevan dengan rentang waktu

terbit 10 tahun .
Hasil validasi/review kualitas literatur di pertimbangkan oleh

peneliti dan dosen pembimbing untuk mendapatkan data yang sesuai dan

relevan terhadap penelitian. proses validasi/review kualitas literatur yang

dilakukan yaitu menganalisis 30 data yang terdiri dari jurnal, prosiding dan

skripsi. Pada 30 data ini di lakukan validasi yang menunjukan hasil

penilaian yang memperlihatkan apakah data relevan atau tidak.

C. Teknik Penyajian Data

Data yang digunakan pada study literatur sebanyak 30 data berupa

jurnal, prosiding dan skripsi yang relevan dengan topik penelitian. Data

study literatur digunakan untuk hasil dan pembahasan yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Data akan disajikan mulai dari pengertian keterampilan

proses sains pada praktikum biologi. Selanjutnya, akan mengkaji

mengenai bagaimana keterampilan proses sains siswa pada pelaksanaan

praktikum biologi, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

keterampilan proses sains dan hubungan praktikum biologi dengan hasil

belajar melalui keterampilan proses sains. Data pertama akan disajikan

dalam tabel yaitu mencantumkan penilaian dan kategori mengenai

keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi. Data kedua

akan disajikan dalam bentuk tabel mencantumkan faktor-faktor yang

mempengaruhi keterampilan proses sains pada praktikum biologi dan

menuliskan sumber yang di dapatkan. Data ketiga akan disajikan dalam


bentuk tabel mencantumkan penilaian keterampilan proses sains pada

pelaksanaan praktikum dan hasil belajar peserta didik.

D. Teknik/Pendekatan Analisis Sumber

Teknik/pendekatan analisis sumber yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Adapun analisis deskriptif adalah

analisis yang berhubungan dengan metode pengelompokan dan

peringkasan sehingga data lebih informatif. Sumber yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif yang mengacu pada narratif

review menurut Ferrari (2015) dalam jurnal Weriting Narrative Style

Literatur Review. Metode analisis data pada narratif review meliputi

IMRAD, penjelasan proses dalam metode tersebut yaitu:

1) Introduction, Introduction adalah pengenalan terkait konten, stuktur

dan arahan pada narrative review. Pembahasanpada Langkah

pengenalan mencakup penjelasan konten atau topik secara rasional,

data informasi yang dikumpulkan dan menentukan cakupan informasi

yang akan diteliti.

2) Methods, yaitu metode yang digunakan dalam menganalisis data

menjadi pembahasan pokok penelitian. Metode yang digunakan

mencakup :

a) Literatur scearch, yaitu pencarian literatur atau kajian yang

akan dikumpulkan menjadi data penelitian. Pencarian data

tergantung pada tipe jurnal.


b) Scearch terms, yaitu istilah pencarian literatur atau kajian data

yang akan digunakan. Istilah pencarian memperhatikan kata

kunci yang digunakan karena kata kunci menentukan Batasan

literatur.

c) Selection criteria, yaitu mendefinisikan kriteria dalam

pemilihan literature yang dapat membantu memfokuskan

relevansi suatu topik yang akan diteliti.

d) Critical assessment, yaitu suatu penilaian dengan menganalisis

dan mengevaluasi kesesuaian literatur untuk dijadikan data

penelitian yang menyangkut beberapa aspek yaitu kata kunci,

kelemahan atau hambatan, kesesuaian metode dengan hipotesis

dan hasil penelitian, kualitas literatu, interpetasi, dampak atau

manfaat serta kesimpulan informasi.

e) Crafting the next, menulis atau membahas kajian literatur data

yang sudah dikumpulkan.

3) Result, yaitu hasil data setelah dianalisis dibentuk menjadi sebuah

pembahasan.

4) Disscusions, yaitu berisi pembahasan tentang bahasan hasil data.

Pembahasan diskusi termasuk dalam mengevalusi, meringkas, dan

kemudian hasil final dalam pembahasan data adalah menarik

kesimpulan. Kesimpulan yang akan didapatkan mencakup poin utama

pembahasan, terhubung dengan kebutuhan penelitian dan dapat

diperluas dalam penelitian selanjutnya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

a. Data keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi

Tabel 1. Keterampian proses sains pada praktikum biologi

Kategori KPS di Jumlah dan jenis


Referensi
Praktikum data
Baik
Cukup
Kurang baik

b. Data faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan proses sains

pada pelaksanaan praktikum biologi

Tabel 2. faktor-faktor yang mempengaruhi kps pada pelaksanaan


praktikum biologi

Faktor-faktor yang Jumlah dan jenis


Referensi
mempengaruhi KPS data
c. Hubungan praktikum biologi dengan hasil belajar melalui

keterampilan proses sains

Kategori KPS di Jumlah dan


Kategori hasil
praktikum jenis data

B. Pembahasan

a. Keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi

keterampilan proses sains adalah kemampuan yang dimiliki

peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuannya yang

didasarkan atas pengalaman belajar. Salah satu metode pembelaran

yang memberikan pengalaman belajar adalah kegiatan pelaksaan

praktikum biologi. Berdasarkan hasil data penelitian menunjukan …

data jurnal yang masuk dalam kategori baik.

 Penguatan berdasarkan data jurnal kenapa dikategorikan menjadi

baik.

 Bahas beberapa jurnal penguatan alasan kenapa kps praktikumnya

baik

 Manfaat KPS di praktikum biologi berdasarkan data jurnal

 Indicator apasaja yang muncul pada kps praktikum, sebutkan yang

baik dan kurang baiknya (data jurnal)


 Metode yang dipakai pada praktikum biologi melalui KPS (dicari

persamaaannya)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan proses sains pada

pelaksanaan praktikum biologi

Praktikum biologi dapat melatih dan meningkatkan keterampilan

proses sains peserta didik, namun pada pelaksanaannya masih banyak

hambatan-hambatan yang mempengaruhinya. Faktor yang

mempengaruhi keterampilan proses sains berdasarkan data hasil

literatur yang paling banyak adalah… .hak ini disebabkan…

 Bahas satu satu, berikan alasan mengapa demikian dan

pengaruhnya apa, berikan solusi.

c. Hubungan praktikum biologi dengan hasil belajar melalui

keterampilan proses sains

Praktikum biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains

siswa dan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Berdasarkan

data literatur terdapat …. Data yang menunjukan hubungan praktikum

dengan hasil belajar melalui keterampilan proses sains dalam kategori

baik. Salah satunya berdasarkan penelitian…hal ini juga di perkuat

oleh penelitian yang menyatakan…

Praktikum biologi merupakan suatuu metode pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan ilmiah

baik di laboratorium maupun diluar laboratorium. Kegiatan praktikum


memegang peran penting terhadap keterampilan proses sains dan hasil

belajar karena menjadikan wahana bagi peserta didik dalam

mengembangkan aspek-aspek dalam diri peserta didik. Serangkaian

keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum biologi dapat

meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan melakukan suatu pembuktian

teori yang telah diperoleh sebleumnya secara langsung hingga

memberikan pembelajaran lebih bermakna dan membantu siswa

memahami materi dengan cara mencari pengehatuannya melalui

serangkaian percobaan. Dengan demikian, pengetahuan yang didapat

akan tersimpan dalam memori jangka panjang, hal ini berpengaruh

terhadap hasil belajar. Peserta didik akan lebih mudah memecahkan

permasalahan ataupun menjawab soal karena memilihi pengetahuan

dasar yang kurat yang didapatkan melalui kegiatan mencari,

menemukan dan melakukan kegiatan praktikum. Hal ini diperkuat

berdasarkan penelitian Rofiqoh dan Martuti (2015) yang menyatakan

keterlibatan siswa dalam belajar itu sangat penting, belajar sebaiknya

melakukan perbuatan langsung oleh siswa secara aktif baik individu

maupun kelompok sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Pembelajaran bermakna maka pengetahuan yang di peroleh peserta

didik akan tersimpan di memori panjang. Jika suatu saat pengetahuan

tersebut dibutuhkan dapat diingat kembali dengan mudah. Hal ini akan

memudahkan siswa dalam mengerjakan soal sehingga hasil belajar

meningkat.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Aden Arif Gaffar. (2016). Pembelajran Berbasis Praktikum Virtual untuk
Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X pada Materi Invertebrata.
Journal Bio Education, 1, 18–25.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Ango, M. (2002). Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in
the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian
Context. Online Submission, 16(1), 11–30.
Chatila, H., & Husseiny, F. Al. (2016). Effect of Cooperative Learning Strategy
on Students’ Acquisition and Practice of Scientific Skills in Biology. Journal
of Education in Science, Environment and Health, 3(1), 88–88.
https://doi.org/10.21891/jeseh.280588
Handayani, S. S. L., Suciati, & Marjono. (2016). Peningkatan Keterampilan
Proses Sains pada Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Bounded
Inquiry Lab. Jurnal Bioedukasi, 9(2), 49–54.
Juhji, J. (2016). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui
Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA,
2(1), 58. https://doi.org/10.30870/jppi.v2i1.419
Lestari, R., Afniyanti, E., & Maryam, S. (2015). Analisis Pelaksanaan Praktikum
Pada Pembelajaran Biologi. Jurnal Biology Education, 2(2), 44–53.
Marta, M. H. C., Suganda, O., & Widiantie, R. (2018). Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Melalui Metode Praktikum Berbasis Modified
Free Inquiry (Mfi) Pada Konsep Animalia Di Kelas X Mipa. Quagga :
Jurnal Pendidikan dan Biologi, 10(01), 1.
https://doi.org/10.25134/quagga.v10i01.802
Maulida. (2017). Presepsi Siswa terhadap Pembelajaran Biologi di SMAS AL
Falah Abu LAM U Aceh Besar. SKRIPSI, 59. Diambil dari
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/260/1/KESELURUHAN.pdf
Nasution, N., & Hasairin, A. (2016). Analisis Sarana dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA (Biologi) dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI di SMA
Swasta Nusantara Lubuk Pakam. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(4), 31–37.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah, IOSR Journal of Economics and Finance § (2016).
https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666
Rezeqi, S. (2012). Analisis pelaksanaan praktikum biologi dan permasalahannya
di sma negeri sekabupaten karo. Jurnal Tabularasa, 9(01), 17–32.
Rustaman. (2005). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rustaman N.Y, Soendjojo D, Suroso A Y, Yusmin A, Ruchji S, M. N. K. (2003).
Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UPI.
Suryaningsih, Y. (2017). Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa
Untuk Berlatih Menerapkan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi
Biologi. Jurnal Bio Education, 2(2), 49–57. Diambil dari
https://jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/view/759/708
Syofyan, H., & Soraya, R. (2018). Pelatihan Penerapan Keterampilan Proses
Dalam Pembelajaran IPA Di SD Pelita 2 , Jakarta Barat. Jurnal Abdimas, 4,
216–220.
Widyasari, L. A., Pratama, S., & Prayitno, B. A. (2013). Pembelajaran Biologi
Menggunakan Model Accelerated Learning Melalui Concept Mapping Dan
Mind Mapping Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Verbal Siswa.
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 3(2).
Yuanita. (2018). Analisis Keterampilan Proses Sains Melalui Praktikum Ipa
Materi Bagian-Bagian Bunga Dan Biji. Jurnal Pemikiran dan
Pengembangan SD, 6(April), 27–35. Diambil dari
http://202.52.52.22/index.php/jp2sd/article/view/5900/5441
Aden Arif Gaffar. (2016). Pembelajran Berbasis Praktikum Virtual untuk
Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X pada Materi Invertebrata.
Journal Bio Education, 1, 18–25.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Ango, M. (2002). Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in
the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian
Context. Online Submission, 16(1), 11–30.
Chatila, H., & Husseiny, F. Al. (2016). Effect of Cooperative Learning Strategy
on Students’ Acquisition and Practice of Scientific Skills in Biology. Journal
of Education in Science, Environment and Health, 3(1), 88–88.
https://doi.org/10.21891/jeseh.280588
Handayani, S. S. L., Suciati, & Marjono. (2016). Peningkatan Keterampilan
Proses Sains pada Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Bounded
Inquiry Lab. Jurnal Bioedukasi, 9(2), 49–54.
Juhji, J. (2016). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui
Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA,
2(1), 58. https://doi.org/10.30870/jppi.v2i1.419
Lestari, R., Afniyanti, E., & Maryam, S. (2015). Analisis Pelaksanaan Praktikum
Pada Pembelajaran Biologi. Jurnal Biology Education, 2(2), 44–53.
Marta, M. H. C., Suganda, O., & Widiantie, R. (2018). Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Melalui Metode Praktikum Berbasis Modified
Free Inquiry (Mfi) Pada Konsep Animalia Di Kelas X Mipa. Quagga :
Jurnal Pendidikan dan Biologi, 10(01), 1.
https://doi.org/10.25134/quagga.v10i01.802
Maulida. (2017). Presepsi Siswa terhadap Pembelajaran Biologi di SMAS AL
Falah Abu LAM U Aceh Besar. SKRIPSI, 59. Diambil dari
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/260/1/KESELURUHAN.pdf
Nasution, N., & Hasairin, A. (2016). Analisis Sarana dan Pemanfaatan
Laboratorium IPA (Biologi) dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI di SMA
Swasta Nusantara Lubuk Pakam. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(4), 31–37.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah, IOSR Journal of Economics and Finance § (2016).
https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666
Rezeqi, S. (2012). Analisis pelaksanaan praktikum biologi dan permasalahannya
di sma negeri sekabupaten karo. Jurnal Tabularasa, 9(01), 17–32.
Rustaman. (2005). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Rustaman N.Y, Soendjojo D, Suroso A Y, Yusmin A, Ruchji S, M. N. K. (2003).
Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UPI.
Suryaningsih, Y. (2017). Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa
Untuk Berlatih Menerapkan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi
Biologi. Jurnal Bio Education, 2(2), 49–57. Diambil dari
https://jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/view/759/708
Syofyan, H., & Soraya, R. (2018). Pelatihan Penerapan Keterampilan Proses
Dalam Pembelajaran IPA Di SD Pelita 2 , Jakarta Barat. Jurnal Abdimas, 4,
216–220.
Widyasari, L. A., Pratama, S., & Prayitno, B. A. (2013). Pembelajaran Biologi
Menggunakan Model Accelerated Learning Melalui Concept Mapping Dan
Mind Mapping Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Verbal Siswa.
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 3(2).
Yuanita. (2018). Analisis Keterampilan Proses Sains Melalui Praktikum Ipa
Materi Bagian-Bagian Bunga Dan Biji. Jurnal Pemikiran dan
Pengembangan SD, 6(April), 27–35. Diambil dari
http://202.52.52.22/index.php/jp2sd/article/view/5900/5441
LAMPIRAN
Tabel 1. Review Kualitas Artikel
No Penulis Judul Jenis data Tahun K1 K2 K3 K4 K5
1 Kartika Sari, Pengaruh Jurnal 2015
M.Syukri, A. Penerapan Pendidikan
Halim Metode Sains
Eksperimen dan Indonesia
Inkuiri (Sinta 2)
Terbimbing
terhadap
Keterampilan
Proses Sains
dan Sikap
Ilmiah Siswa
2 Sarlivanti Pembelajaran Jurnal 2014
Sarlivanti, Pembelajaran Pendidikan
Adlim Adlim, Praktikum Sains
Djailani Berbasis Inkuiri Indonesia
Djailani Terbimbing (Sinta 2)
untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berpikir Kritis
dan
Keterampilan
Proses Sains
pada Pokok
Bahasan
Larutan
Penyangga
3 Dian Samitra, Peranan Jurnal 2016
Mareta Pendekatan Bioedukatika
Widiya, Jelajah Alam (Sinta 2)
Nurwita, Dwi Sekitar (JAS)
Rahmasari Terhadap
Keterampilan
Proses dan
Hasil Belajar
Biologi Siswa
Kelas X SMA
Negeri 5
Lubuklinggau
4 S.E. Atmojo Profil Jurnal 2013
Keterampilan Pendidikan
Proses Sains IPA Indonesia
Dan Apresiasi (SINTA 1)
Siswa Terhadap
Profesi
Pengrajin
Tempe Dalam
Pembelajaran
Ipa
Berpendekatan
Etnosains
5 Bahtiar, Basic science Biosfer: 2019
Nurhayati process skills of Jurnal
Dukomalamo biology Pendidikan
laboratory Biologi (Sinta
practice: 2)
improving
through
discovery
learning
6 Dwi Aprilia Pengaruh Jurnal Ilmiah 2017
Setia Asih Penggunaan Pendidikan
Fasilitas Belajar MIPA (Sinta
di Lingkungan 3)
Alam Sekitar
Terhadap
Keterampilan
Proses Sains
7 Luthpi Safahi, Perbedaan Bioeduscience 2019
Budhi Akbar, Keterampilan Jurnal
Anah Proses Sains Pendidikan
Selvianah, Biologi Siswa Biologi dan
Yuni Astuti, SMA Sains (Sinta
Devi Anugrah Akreditasi A 3)
dengan
Akreditasi B
Kecamatan
Cengkareng
Jakarta Barat
8 Weni Astari Pengembangan Jurnal 2019
Keterampilan Pendidikan
Proses Sains Biologi (Sinta
Melalui Metode 3)
Penemuan
9 Muhammad Inkuiri Unnes Journal 2013
Ircham Terbimbing of Biology
Wildan Sebagai Cara Education
Sholihan, Meningkatkan
Maridi Penguasaan
Maridi, Joko Keterampilan
Ariyanto, Ika Proses Sains
Setyanti Siswa Kelas X
MIA SMA
10 Tutut Efektivitas Jurnal 2019
Widyawati, Penerapan Pendidikan
Budi Model Biologi
Adnyana, W. Pembelajaran Undiksha
Sukra Inkuiri (SINTA 4)
Warpala Terbimbing
Berbasis
Pertanyaan
terhadap
Pemahaman
Konsep Ipa dan
Keterampilan
Proses Sains
dalam Materi
Interaksi
Makhluk Hidup
dengan
Lingkungannya
Di Kelas Vii Di
Smp Negeri 3
Banjar
11 Wiji Eni Yuli Pengaruh Journal of 2015
Rofiqoh, Praktikum Biology
Nana Kariada Jamur Berbasis Education
Tri Martuti Keterampilan (SINTA 3)
Proses Sains
Terhadap Hasil
Belajar Biologi
Materi Jamur
12 Yeni Pembelajaran Jurnal Bio 2017
Suryaningsih Berbasis Educatio
Praktikum (SINTA 4)
Sebagai Sarana
Siswa untuk
berlatih
Menerapkan
Keterampilan
Proses Sains
dalam Materi
Biologi
13 Cut Badzlina Pengaruh Jurnal 2016
Roza, Pembelajaran Pendidikan
Hasruddin Berbasis Biologi
Hasruddin, Masalah dan (SINTA3)
Syahmi Edi Penemuan
Terbimbing
Terhadap
Keterampilan
Proses Sains
Siswa SMA
Negeri 1
Langsa
14 Alexander Penerapan Journal of 2014
Danang Pembelajaran Biology
Ardianto, Dengan Education
Bambang Praktikum (SINTA 3)
Priyono Pembuatan
Kompos
terhadap
Karakter dan
Hasil Belajar
Siswa
15 Jakub The Effect of Jurnal 2019
Saddam Guided Inquiry- Pendidikan
Akbar, I Based Sains (SINTA
Wayan Practicum 3)
Dasna, Learning and
Surjani Prior
Wonorahardjo Knowledge on
Learning
Outcomes and
Science Process
Skills of High
School Students
on Solubility
and Solubility
Products
16 Kartimi, Ria Penerapan Jurnal 2013
Yulia Gloria Pendekatan Pendidikan
dan Ayani Keterampilan Sains
Proses Dalam (SINTA 3)
Pengajaran
Biologi Untuk
Mengetahui
Hasil Belajar
Siswa Pada
Pokok Bahasan
Ekosistem
Kelas Vii Di
Smpn 1 Talun
17 Ratmita Pengaruh EduSains 2015
Ningsih Pendekatan Jurnal
Discovery Pendidikan
Terhadap Sains dan
Keterampilan Matematika
Proses Sains (Sinta 4)
Dan Tanggung
Jawab Siswa
Materi Saling
Ketergantungan
Dalam
Ekosistem
Kelas Vii Smp
Muhammadiyah
Palangka Raya
Tahun Ajaran
2014/2015
1 Adriana Pemahaman EduSains 2018
8 Agustina Guru Terhadap Jurnal
Lonny Keterampilan Pendidikan
Hamadi, Desy Proses Sains Sains dan
Fajar Priyayi, (Kps) dan Matematika
dan Susanti Penerapannya (Sinta 4)
Puji Astuti dalam
Pembelajaran
Ipa Smp di
Salatiga
19 Yusak Implementasi Jurnal 2016
Ratunguri Metode Pedagogia
Pembelajaran (Sinta 3)
Eksperimen
untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Proses Sains
Mahasiswa
Pgsd
20 Bambang Pengembangan Cakrawala 2013
Subali dan Kreativitas Pendidikan
Siti Mariyam Keterampilan (Sinta 1)
Proses Sains
Dalam Aspek
Kehidupan
Organisme
Pada Mata
Pelajaran Ipa Sd
21 Agil Analisis Jurnal 2013
Lepiyanto Keterampilan
Proses Sains
pada
Pembelajaran
Berbasis
Praktikum
22 M. Rezeki Analisis Jurnal 2017
Muamar, Keterampilan
Rahmi Proses Sains
dan
Keterampilan
Kognitif Siswa
melalui Metode
Praktikum
Biologi pada
Sub Materi
Schizophyta
dan Thallophyta
23 Irham Pembelajaran Jurnal 2016
Falahudin, Berbasis Proyek
Muhammad dalam
Fauzi2, Praktikum
Winda Biologi
Purnamasari Terhadap
Keterampilan
Proses Sains
Siswa Smp
Muhammadiyah
6 Palembang
24 Mila Catria, Upaya Jurnal 2018
Ondi Suganda Meningkatkan
dan Rahma Keterampilan
Widiantie Proses Sains
melalui meode
praktikum
berbasis
Modified Free
Inquiry (MFI)
pada Konsep
Animalia
25 Satriani, Analisis Prosiding 2018
Mushawwir Hubungan
Taiyeb, Pelaksanaan
Mu’nisa Praktikum
Dengan
Keterampilan
Proses Sains
dan Hasil
Belajar Biologi
Peserta Didik
SMA Negeri Di
Kota
Bulukumba
26 Feni Hazriani Penerapan Skripsi 2013
Pembelajaran
Praktikum
Biologi pada
Materi Jaringan
pada Tumbuhan
untuk
menumbuhkan
Keterampilan
Proses Sains
(Kps) Siswa
Kelas Xi Ipa di
SMA Negeri 1
Kasokandel
Kabupaten
Majalengka
27 Trisnawati Efektifitas Prosiding 2018
I.A I.A, A. W. Model
Jufri, Agus Praktikum
Ramdan Berbasis
Software Most
Probable
Number (Mp-
Bsmpn) dalam
Meningkatkan
Keterampilan
Proses Sains
dan Penguasaan
Konsep
Mikrobiologi
Air
28 Pengaruh Jurnal 2017
Model Biosfer:
Aulia Pembelajaran Jurnal Tadris
Novitasari, Inkuiri Biologi
Alinis Ilyas, Terbimbing (SINTA 3)
Siti Nurul terhadap
Amanah Keterampilan
Proses Sains
Peserta Didik
pada Materi
Fotosintesis
Kelas Xii Ipa
Di Sma Yadika
Bandar
Lampung
29 Analisis Jurnal 2018
Serly Keterampilan Biosfer:
Guswita, Proses Sains Jurnal Tadris
Bambang Sri Dan Sikap Biologi
Anggoro, Ilmiah Peserta (SINTA 3)
Nukhbatul Didik Kelas XI
Bidayati Mata Pelajaran
Haka, Akbar Biologi di SMA
Handoko Al-Azhar 3
Bandar
Lampung
30 Supriyadi Pengaruh Jurnal 2017
Praktikum Biosfer:
Virtual terhadap Jurnal Tadris
Sikap Ilmiah Biologi
Siswa SMA (SINTA 3)

Berikut keterangan dalam validasi data jurnal:

K1 = Kredibilitas sumber tidak termasuk dalam predatory journal

K2 = Kualitas metodologi riset dalam artikel.

K3 = Kualitas penyajian data dan pembahasan.

K4 = Kecukupan data untuk dianalisis kontradiktif dengan narrative review

K5 = Referensinya up to update dan relevan dengan rentang waktu terbit 10 .

Keterangan dalam validasi :

√ = Kualitas review artikel layak digunakan

X = Kualitas review artikel tidak layak digunakan

Anda mungkin juga menyukai