Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN PANCASILA

Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr. Hj. Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si.
Abih Gumelar, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Ikhsan Maulana 1904280

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PARIWISATA


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
SOAL

1. Dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, Pancasila merupakan produk otentik pendiri

negara Indonesia (The Founding Father). Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali

dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat.

A. Buktikan bahwa Pancasila merupakan produk kesepakatan politik para pendiri

negara Indonesia (the founding father)!

B. Analisis nilai-nilai apa saja yang mewarnai masyarakat Indonesia yang

mencerminkan Pancasila sebagai khasanah budaya bangsa Indonesia!

2. Pancasila sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui proses yang cukup

panjang, mulai dari menjelang proklamasi hingga saat ini masih diwarnai konflik

maupun konsensus bersama.

A. Bagaimanakah kondisi pemerintah dan masyarakat Indonesia saat ini dalam

menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara?

B. Bagaimanakah solusi yang dapat anda ajukan agar pemerintah dan masyarakat

dapat meningkatkan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara!

3. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang diyakini setiap warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

A. Analisis dari aspek historis, yuridis, dan sosiologis yang menguatkan Pancasila

sebagai ideologi negara Indonesia!

B. Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka. Apa maksudnya dan jelaskan

implementasi Pancasila sbg ideologi terbuka di era revolusi industri 4.0 saat ini!

4. Mengapa Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat? Coba analisis hingga


ditemukan perbedaan kedudukan Pancasila sebagai Philosophische Grondslag dan

weltanshauung!

5. Pandemic Covid-19 yang menjadi permasalahan global, menyebabkan goncangan

bukan hanya pada aspek kemanusiaan, namun juga pada aspek sosial, ekonomi dan

politik di setiap negara termasuk Indonesia. Analisis oleh anda bagaimana wabah

pandemic Covid-19 ini menjadi tantangan kepada Pancasila sebagai sistem etika di

kehidupan bermasyarakat dan bernegara!

6. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu mengalami tantangan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satunya adalah

lemahnya daya saing bangsa Indonesia dikarenakan kurangnya penguasaan

kecakapan abad 21 yang diperlukan untuk bersaing di masyarakat global. Berikan

analisis Anda secara mendalam dan ilmiah, bagaimana solusi untuk menghadapi

tantangan tersebut dalam konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu!

JAWABAN

1. A. Ideologi Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diperoleh dari hasil perdebatan sengit
diantara para pendiri bangsa pada masa pra kemerdekaan Indonesia. Dinamika berpendapat para
bapak bangsa (the founding father) mampu menghasilkan gagasan yang lebih mengedepankan
persatuan bangsa dan negara dari pada sekedar ego pribadi yang membawa pada kehancuran.
Mereka mau mengesampingkan perbedaan demi menggapai jembatan emas kemerdekaan untuk
mencapai cita-cita bangsa yang akan membawa rakyat menuju gerbang kemakmuran dan
keadilan. Bapak bangsa Indonesia sering disebut sebagai The Founding Fathers adalah julukan
bagi 68 orang tokoh Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajahan bangsa asing dan berperan dalam perumusan bentuk atau format negara yang akan
dikelola setelah kemerdekaan. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan,
agama, daerah, suku dan etnis yang ada di Indonesia. Mereka dianggap sebagai manusia-manusia
yang unggul dalam pemikiran, visi, dan intelektualisme. Pancasila sendiri merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Perumusan
Pancasila dimulai ketika Sidang BPUPKI I pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, dilanjutkan dengan
peresmian Pancasila 22 Juni 1945.

“Maka karena itu jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat dan mencinta rakyat
Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechvaardigheid ini, yaitu bukan saja
persamaan politik, saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ekonomi kita harus mengadakan
persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya”. [Soekarno, Kutipan Pidato
lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]

1. B. Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila
Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan Yang Maha Esa dan Kemanusian
Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga identitas dan nilai-nilai
kebudayaan masing-masing suku-suku bangsa di tiap daerah di seluruh Indonesia, dan mencegah
kelunturan khasanah budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai kebudayaan itu berfungsi untuk
mempertahankan harga diri kita, nilai-nilai yang mulai luntur secara perlahan akan melemahkan
harga diri kita dan harga diri bangsa sendiri.

Oleh karena itu, antara lingkungan dan manusia saling bergantung. Demi seluruh kebutuhan
langsung dan kepentingan-kepentingan praktis, manusia tergantung dari lingkungan fisiknya.
Manusia tidak dapat hidup kalau tidak menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya. Begitu juga
jika lingkungan (kebudayaan) itu melekat kuat pada setiap suku bangsa, maka kebudayaan asing
tidak akan berpengaruh pada kebudayaan kita. Sehingga masing-masing suku bangsa itu
mengembangkan corak kebudayaannya sendiri.

2. A. Menurut saya generasi masyarakat yang pancasilais adalah cerminan dari keberhasilan
kinerja pemerintah itu sendiri. Keberadaan Pancasila mampu menyesuaikan dengan perubahan
dinamika bangsa Indonesia. Terlihat sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 hingga era sekarang. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara adalah
kesepakatan yang sudah final. Karena mampu mempersatukan perbedaan-perbedaan pandangan.
Artinya, Pancasila telah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sebagai warga
negara harus menunjukkan sikap menghargai nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek
kehidupan. Memang Pancasila masih digunakan sebagai dasar Negara, Tetapi ideologi Pancasila
sudah tidak diterapkan lagi. Saya dapat berasumsi seperti ini karena saat ini rakyat Indonesia
banyak yang tidak peduli dengan keyakinannya, semua agama mengutuk keras umatnya
menggunakan narkoba dan melakukan seks bebas, tetapi inilah yang terjadi di Indonesia sampai
saat ini, merupakan bukti nyata lunturnya sila pertama. Tawuran antar suku, antar desa, main
hakim sendiri, dbanyak kasus-kasus kriminal yang tidak dituntaskan dikarenakan hukum dan
penegak hukumnya dapat dibeli, rasa keadilan dan kinerja penegak hukum yang patut
dipertanyakan merupakan gambaran lunturnya sila kedua. Perbedaan suku sekarang menjadi
masalah yang sangat rumit, perbedaan agama menjadi permasalahan saling serang dan saling
caci. Pemimpin dinegara ini semuanya sibuk untuk saling bersaing dan menjatuhkan satu sama
lain untuk memperoleh kedudukan, bukan bergerak untuk memajukan bangsa dan Negara.
Ketidakjelasan arah kemana bangsa inilah yang melumpuhkan persatuan, yang merupakan
gambaran lunturnya sila ketiga. Saat ini banyak kasus korupsi yang sengaja ditutup oleh penegak
hukum, karena itulah banyak mahasiswa, buruh, rakyat kecil turun ke jalan untuk
menyampaikan aspirasinya dengan tujuan ada jalan keluar dari masalah yang mengancam rakyat.
Tetapi demonstrasi tidak pernah berujung musyawarah antara kedua pihak melainkan saling
kisruh antar pihak. Banyaknya demo merupakan gambaran penyelesaian masalah paling buruk
yang berujung tindak kekerasan, yang merupakan lunturnya sila keempat. Lunturnya sila kelima
dapat dilihat dari banyaknya kasus dimana yang memiliki harta akan selalu dipermudah dan yang
tidak akan selalu tertindas, seharusnya keadilan adalah milik seluruh rakyat Indonesia dan semua
rakyat memiliki keadilan yang sama.

2. B. Sebelum membenahi kehidupan yang sesuai dengan Pancasila, sebaiknya seluruh insan
bangsa Indonesia membenahi diri sendiri terlebihi dahulu. Hal tersebut sekilas terlihat sepele
namun dapat menjadi langkah kebangkitan semangat Pancasila. Dengan adanya 1 Juni sebagai
hari lahir Pancasila merupakan momentum bersejarah yang dapat menjadi titik awal dalam
menumbuhkan kembali nilai-nilai Pancasila. Dengan menetapkan 1 Juni sebagai hari peringatan
lahirnya Pancasila, bangsa Indonesia dapat merenungkan kembali nilai-nilai yang terkandung
dalam tiap butir Pancasila.
Setelah itu barulah dapat dimulai langkah-langkah dalam menumbuhkan kembali nilai-nilai
Pancasila misalnya dalam sistem pendidikan, dalam siaran radio ataupun televisi, dalam media
online maupun media cetak. Sebagai penurus bangsa yang pancasilais kita harus optimis bahwa
dengan pengamalan Pancasila yang baik dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh para
pendiri bangsa ini, maka ketuhanan, keadilan, persatuan, demokrasi, dan persamaan hak
bukanlah hal yang mustahil dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.

3. A. Historis

Sejak jaman dahulu terdapat agama di bumi nusantara yaitu kepercayaan terhadap nenek
moyang dan hal itu juga yang menyebabkan kita kepercayaan terhadap adanya eksistensi tuhan
juga sangat kuat. Belum lagi dari semenjak jalur-jalur perdagangan laut internasional dibuka,
orang-orang sudah mengenal bangsa indonesia sebagai masyarakat yang sopan dan santun
terhadap sesama.

Yuridis

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan budaya.
Tentu saja aspek ini membutuhkan hukum yang tegas dan kokoh dalam menopang kedamaian
dan keadilan bumi pertiwi. Pancasila menurut saya tidak memandang ras dan agama, karena itu
pancasila merupakan dasar hukum paling sesuai dalam bernegara demi menjaga kedamaian
seluruh penduduk tanah air.

Sosiologis

Sejak dulu bangsa indonesia dikenal sebagai orang yang ramah dan toleran. Sekarang pun
masih sama, apabila kita melintasi jalan di gang-gang perumahan sempit, lalu ada beberapa
orang yang sedang duduk di selasar, secara otomatis kita menyapanya dengan mengucapkan
‘Punten’ dan jika kita di posisi sebaliknya kita akan mengucapkan ‘Mangga’. Itu yang saya
rasakan sebagai orang sunda, saya juga yakin semua orang indonesia juga demikian.

3. B. Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila tidak perlu untuk mengubah nilai-nilai
dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Jadi, nilai-nilai dasar pancasila dapat
dikembangkan sesuai dengan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan
zaman.

Pada saat ini kita memasuki sebuah tahapan yang disebut sebagai era revolusi industri 4.0. Era
ini secara fundamental berdampak terhadap perubahan pola pikir, gaya hidup, serta cara
berinteraksi antarmanusia. Fenomena revolusi industri 4.0 yang diperkenalkan pertama kali oleh
sekelompok ahli asal Jerman pada acara Hannover Trade Fair 2011 ini juga telah mendisrupsi
berbagai aktivitas manusia di berbagai bidang, tak hanya pada sekup ilmu pengetahuan dan
teknologi saja, tapi juga ekonomi, politik, hingga aspek sosial dan budaya masyarakat. Implikasi
perubahan tersebut dapat dilihat secara jelas dalam landskap kehidupan masyarakat Indonesia
sehari-hari.

Pertama, mendekatkan kembali Pancasila kepada masyarakat agar Pancasila bukan merupakan
suatu hal yang asing atau absurd untuk dipahami. Kedua, menginternalisasikan nilai-nilai luhur
Pancasila dengan mengoptimalkan segenap sumber daya nasional yang dimiliki. Khusus untuk
poin kedua, upaya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila ke kognisi masyarakat dapat
memanfaatkan kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan dalam revolusi 4.0 seperti
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses sosialisasi dan internalisasi. Hal
ini secara implisit bermakna bahwa kita sebaiknya bersikap bijak dalam menilai revolusi 4.0, di
satu sisi menyaring dampak negatifnya melalui Pancasila, di sisi lain menggunakan kelebihannya
untuk internalisasi nilai-nilai Pancasila itu sendiri di masyarakat. Upaya membumikan Pancasila
haruslah bersifat sekaligus atau dilakukan oleh segenap pemangku kepentingan agar prosesnya
lebih cepat dan luas. Namun demikian, proporsi tanggung jawab terbesar tetap bertumpu pada
trias politika bernegara, yakni eksekutif, legislatif, serta yudikatif.

Para legislator juga secara konsisten menyosialisasikan Pancasila dalam kerangka empat pilar
kepada masyarakat. Sedangkan di sisi yudikatif, upaya membumikan Pancasila dapat
dikontekstualisasikan dalam bentuk menjalankan proses peradilan yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan dan keadilan seperti yang termaktub dalam Pancasila. Revolusi industri 4.0.
yang menjadi ‘anak kandung’ globalisasi merupakan fenomena yang tak bisa kita bendung. Ia
menjelma menjadi sebuah keniscayaan (Scholte, 2000). Oleh sebab itu, penggunaan Pancasila
sebagai sarana penyaring dan panduan gerak langkah ke depan menjadi penting dan relevan.
Dengan implementasi nilai-nilai Pancasila yang konsisten, muatan positif dalam revolusi industri
4.0. dapat dioptimalkan bagi kemaslahatan bangsa, sedangkan muatan negatifnya dapat direduksi
agar tidak berdampak buruk terhadap ketahanan dan pembangunan nasional.

4. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu
tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi
Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki
fungsi serta tugas masing-masing. Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian
dan unsurnya saling berkaitan, saling berhubungan, dan saling bekerjasama satu sama lain untuk
satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh.

Sebagai Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, Pancasila akhirnya menjadi ideologi


nasional Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila memuat gagasan tentang bagaimana seharusnya
Bangsa Indonesia mengelola kehidupannya. Walaupun demikian, Pancasila bukanlah merupakan
suatu ideologi yang tertutup. Setiap ideologi tertutup selalu bersifat totaliter. Rumusan-rumusan
Pancasila tidak langsung operasional sebagaimana ideologi totaliter, sehingga Pancasila selalu
memerlukan penafsiran ulang sesuai perkembangan zaman.

Soekarno pernah berkata, “Tidak ada satu Weltanschauung dapat menjadi kenyataan, menjadi
realiteit, jika tidak ada perjuangan!”

5. Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia merupakan hasil pemikiran yang
dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat dengan mengandung satu pemikiran
bermakna untuk dijadikan dasar, azas, pedoman hidup dan kehidupan bersama dalam negara
Indonesia merdeka. Pancasila sebagai sumber etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas
tentang prinsip-prinsip yang mendasar tentang pandangan moralitas.

Di Indonesia sendiri kita sudah terbiasa dengan budaya senyum, sapa, salam, silaturahmi,
nongkrong, dan lain sebagainya. Dengan adanya wabah Covid 19 ini kebiasaan tersebut harus
terpaksa tidak kita lakukan padahal budaya tersebut sudah turun temurun dan dianggap sebagai
nilai kesopanan dan menambah kesan seseorang memiiki etika yang baik. Wabah tersebut
menurut saya cukup mempengaruhi nilai budaya pada bangsa indonesia.

6. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan
bagian dari UUD 1945. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan
nilai-nilai Pancasila, Nilai-nilai itu sendiri terdiri dari 5 nilai yaitu :
1. Nilai Ketuhanan sebagai dasar pengembagan ilmu

2. Nilai Kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu

3. Nilai Persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu

4. Nilai Kerakyatan sebagai dasar pegembangan ilmu

5. Nilai Keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu harus di dasari dengan nilai-nilai tersebut agar
tujuan bangsa dapat tercapai dengan baik, jika tidak didasari dengan nilai tersebut tujuan bangsa
akan gagal dan berakibat fatal untuk bangsa Indonesia.

Beberapa penjabaran nilai pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai
berikut :

 Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam sila persatuan Indonesia, masyarakat berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika. Jadi
kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari urusan pribadi. Sila ke 3 sangatlah tercermin
dari adanya sikap kita untuk menghargai dam menghormati sesama warga negara. Adapun arti
dan makna dari sila persatuan yaitu nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang
persatuan dan kesatuan Indonesia, menghilangkan penonjolan kekuasaan keturunan dan warna
kulit, menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

Contoh persoalan dan kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan yaitu walaupun meumpunyai banyak perbedaan seperti agama, warna kulit, dan
bahasa, tapi tetap harus saling menghargai. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk
menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

 Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara
demokratis, artiya setiap ilmuwan memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya, tetapi
juga harus saling menghormati dan menghargai kebebasan orang lain, sila ke 4 mempunyai
makna yaitu mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak
pada orang lain, mengutamakan budaya bermusyawarah dan mengambil keputusan bersama,
bermusyawarah sampai mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. Pancasila pada sila
ke 4 adalah penjelasan negara demokrasi. Demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, yang intinya Pancasila pada sila ke 4 mengajarkan kita untuk
menentukan sebuah pilihan melalui cara musyawarah, segala keputusan yang di ambil dalam
musyawarah harus melandasi Pancasila.

Jadi solusinya agar pengembangan ilmu di Indonesia terus berkembang pada abad 21 dan tidak
tertinggal adalah pemerintah harus memperbaiki sistem dan mekanisme pendidikan di Indonesia,
fasilitas pendidikan harus merata tersebar keseluruh daerah maupun daerah 3T. kita bisa
tertinggal karena sumber daya manusia yang kurang kualitas nya hak tersebut terjadi karena
kurang nya juga fasilitas pendidikan. Mungkin dapat dimulai dari perbaikian masalah pendidikan
dulu baru dari situ jika sudah berkualitas maka pengembangan ilmu di Indonesia akan semakin
pesat.
DAFTAR PUSTAKA

 www.kompasiana.com
 www.wikipedia.com
 www.kompas.com
 www.bergelora.com
 www.ayojakarta,com

Anda mungkin juga menyukai