Anda di halaman 1dari 1

Bahan Kuliah S2 Akuntansi (Filsafat Ilmu Sosial) (3):

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

Rasionalisme adalah aliran filsafat modern yang berpandangan bahwa pengetahuan manusia
tidak didasarkan pada pengalaman empiris, melainkan pada asas-asas apriori yang terdapat dalam
rasio manusia. Artinya, kita dapat memperoleh pengetahuan tentang dunia dengan menggunakan akan
budi, tanpa harus mengandalkan pada persepsi inderawi yang dianggap penganut rasionalisme tidak
dapat diandalkan. Beberapa filsuf yang termasuk aliran ini adalah Rene Descartes, Spinoza, Leibniz
dan Malebranche. Para filsuf aliran ini umumnya berasumsi bahwa yang disebut pengetahuan sejati
akan dapat dan hanya dapat diperoleh melalui rasio dan bersifat apriori. Pengetahuan manusia,
menurut Descastes dan filsuf sealirannya dinilai bersifat universal dan transhistoris –dalam arti
pengetahuan niscaya akan dapat dilihat apakah bersifat logis dan matematis atau tidak.
Empirisme adalah aliran filsafat yang meyakini bahwa pengetahuan manusia berasal dari
pengalaman, terutama pengalaman yang diperoleh dari hasil observasi inderawi. Dunia empiris adalah
dunia sebagaimana dihadirkan kepada kita oleh pengalaman yang aktual atau yang kita alami. Jadi,
pengetahuan tidak mendahului pengalaman atau apriori, tetapi pengetahuan diperoleh setelah manusia
mengalami pengalaman dalam hidupnya atau aposteriori. Beberapa tokoh aliran filsafat ini, seperti
Thomas Hobbes, John Locke, Berkeley dan David Hume umumnya mengembangkan asas berpikir
yang disebut induksi, yakni dari yang khusus pengalaman konkret yang dialami manusia menuju
kesimpulan yang umum. Aliran empirisme ini jika dilacak ke belakang sesungguhnya memiliki akar
filsafati dari Aristoteles yang mengutamakan peranan abstraksi. Bagi Aristoteles, yang disebut
pengetahuan sejati bersifat aposteriori, yakni pengetahuan yang merupakan hasil dari pengamatan
empiris.
Positivisme adalah aliran filsafat Barat modern yang digagas Aguste Comte yang sekaligus
juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Para filsuf positivisme berpandangan bahwa pengetahuan yang
benar hanyalah pengetahuan tentang yang faktual, yang dapat diamati secara indrawi. Positivisme
adalah puncak pembersihan pengetahuan dari kepentingan dan awal pencapaian cita-cita untuk
memperoleh pengetahuan demi pengetahuan, yaitu teori yang dipisahkan dari praxis hidup manusia
(Hardiman, 2009: 26).
Idealisme adalah aliran filsafat yang bertolak belakang dengan materialisme. Jika
materialisme menekankan arti penting materi, idealisme justru berpandangan bahwa kenyataan akhir
yang sungguh-sungguh nyata itu adalah pikiran (idea) dan bukanlah benda di luar pikiran kita
(materi). Idealisme adalah pandangan bahwa realitas pada akhirnya terdiri dari sesuatu yang bersifat
non-material, entah itu jiwa, roh, pikiran maupun kandungan mental. Filsafat idealisme yang digagas
Georg Wilhelm Friedrich Hegel adalah aliran pemikiran yang dibangun di atas logika dialektika dan
filsafat sejarah yang memahami kenyataan sebagai sebuah proses menjadi. Dunia, dalam pandangan
Hegel adalah sesuatu yang dinamik seperti halnya pikiran (reason). Dunia dan pikiran, keduanya
aktif, berproses secara evolusioner, dan kontradiksi merupakan akar dari kehidupan dan gerak.
Materislisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa kenyataan yang sungguh-
sungguh nyata adalah materi, sedangkan kesadaran, ide atau pikiran manusia hanyalah imbas atau
konsekuensi dari proses-proses yang sifatnya material belaka. Tokoh terkemuka aliran ini adah Karl
Marx.
Romantisme adalah aliran filsafat yang oposan dari filsuf Pencerahan yang berupaya
meninggalkan tradisi dan otoritas yang menduduki peran sentral di dalam masyarakat Eropa abad ke-
18, Romantisme justru ingin menggali kembali nilai-nilai tradisi dan otoritas. J.J. Rousseau adalah
salah satu tokoh paling terkemuka dari aliran filsafat Romantisme yang mengkritik tedensi siviliasi
dan disiplinisasi masyarakat modern sebagai bentuk pembusukan.

Anda mungkin juga menyukai