KARDIOVASKULER
OLEH :
KELOMPOK 6
1. SITI MARDIYAH
2. SITI MARYANI
3. SITI UMAROH
4. SEPTIANA AMBARSARI
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................21
3.2 Saran........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian Penyakit Jantung
1.3.2 Mengetahui Klasifikasi Penyakit Jantung
1.3.3 Mengetahui Etiologi Penyakit Jantung
1.3.4 Mengetahui Etiologi Penyakit Jantung
1.3.5 Mengetahui pemeriksaan Penunjang
1.3.6 Mengetahui Manifestasi Klinis
1.3.7 Mengetahui Komplikasinya
1.3.8 Mengetahui Komplikasinya
1.3.9 Mengetahui Komplikasinya
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Etilogi
Penyebab dari penyakit jantung sendiri dibagi menjadi dua :
1. Kelainan Primer
Kelainan primer dapat berupa kelainan kongenital, bentuk kelainan katub,
iskemik dan cardiomiopati. Jadi kelainan primer ini sendiri lebih lebih
disebabkan karena kelainan pada fisiologi jantungnya.
2. Kelainan Sekunder
Kelainan sekunder berupa penyakut lain, seperti hipertensi, anemia berat,
hipervolumia, perbesaran rahim, dan masih banyak lagi lainnya. Kelinan
sekunder ini sendiri lebih lebih disebabkan oleh penyakit-penyakit lain.
.
2.4 Patofisiologi
Pada usia kehamilan< 32 minggu perubahan kardiovaskuler akan terjadi
pada ibu hamil dan disertai perubahan hormone ektrogen dan progesterone akan
mengakibatkan peningkatan jumlah ukuran pembuluh darah.
Terjadi hidremia (hiperpolenia) dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak
umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu. Uterus
yang semakin besar mendorong diafragma keatas, kiri dan depan sehingga
pembuluh – pembuluh dasar besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Kemudia 12-24 jam paska persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat
imbibisi cairan dari ekstra vaskuler kedalam pembuluh darah, kemudia diikuti
priode diuresis paska persalinan yang menyebababkan hemokonsentrasi. Jika
penyakit jantung menjadi lebih berat pada pasienn yang hamil dan melahirkan,
bahkan dapat terjadi gagal jantung
Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung itu sendiri sudah mengalami
permasalahan dalam memompakkan darah ke saluran tubuh. Terlebih pada saat
hamil mulai minggu ke 6 volume darah ibu semakin meningkat sampai dengan 50%
karena proses pengenceraan darah. Aliran darah akan lebih banyak dipompa ke
peredaraan darah Rahim melalui ariari untuk memenuhi kebutuhan janin.
Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut
jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan mengalami kelelehan.
Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ariari
menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama akan
berkurang. Janij mengalami gangguan pertumbuhan serta kekurangan oksigen.
Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran dan kelahiran
premature (kelahiran sebelum cukup bulan) terutama bila selama kehamilannya
sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan dan pengobatan
dengan tepat.
2.5 Pathway
Factor kehamilan
Volume Ke Paru-Paru
Meningkat
TekananVentrikel
Kanan Meningkat
Hipertensi Aliran Darah Ke Paru Hipertropi otot
Pulmunal Meningkat ventrikel kanan
Mengalir ke seluruh
tubuh Gejala CHF : mur-
mur, distensi vena
jugularis, edema,
Sesak Nafas pada saat hepatoomegali
makan dan minum
Nutrisi Kurang Penurunan Curah
Terpenuhi Jantung
Keutuhan O2 dan
Nutrisi janin
2.9 Penatalaksaan
1. Pengawasan antenatal
a. Rawat bersama dengan ahli kardiologi.
b. Banyak istirahat karena jantung melakukan kerja ekstra saat hamil dengan
peningkatan sekitar 12-15 bpm selama hamil.
c. Pengawasan antenatal lebih sering disertai pemeriksaan EKG dan
Ekokardiografi.
d. Serial USG sehingga dapat dipantau kesejahteraan janin dalam Rahim.
e. Perhatikan saat kehamilan berusia 32-34 minggu karena puncak
hemodulasi besar kemungkinan terjadi akut dekompensasio kordis.
f. Pengobatan tergantung dari ahli kardiologi
1) Tingkat I : Tanpa pengobatan
2) Tingkat II : Perhatikan saat kehamilan berusia 28-34 minggu
3) Tingkat I-II
a) Frekwensi ANC trimester I-II setiap dua minggu
Pada trimester II
:
- Setiap minggu
- Konsultasi dokter anak atau kardiolog
b) Nasihat dietnya :
- Kurangi garam
- Banyak minum yang memperlancar diuresis
- Nadinya agar tidak melebihi 20-28 x/menit
- Temperature untuk menetapkan kemungkinan infeksi
- Perhatikan bertambahnya BB, tidak melebihi ½ kg/minggu
c) Pengawasan ketat terhadap :
- Berikan nasihat bila timbul keluhan agar segera datang kembali
- Setiap bulan, konsultasi rutin pada kardiolog atau bila
dipandang perlu
4) Tingkat III-IV : rawat dirumah sakit bersama
Kelas III
a) Setiap minggu sejak trimester II
b) Perhatikan keluhan dan gejala dekompensasio kordisnya
c) Konsultasi dengan kardiolog / dokter anak sesuai dengan indikasi
atau dilakukan secara rutin
d) Sekitar 14 hari menjalang persalinan harus masuk rumah sakit
untuk persiapan definitive
Kelas IV
a) Sebagian besar waktunya di rumah sakit, dengan perawatan
bersama dokter anak, kardiolog
b) Persiapan untuk menghadapi persalinan sehingga terhindar dari
dekompensasio kordis
2. Pertolongan persalinan penyakit jantung pada kehamilan.
Persalinan pada bumil yang menderita penyakit jantung disesuaikan
dengan tingkat penyakitnya, yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat I : Dapat dengan persalinan spontan
Tingkat II-IV: Hindari kala dua panjang, profilaksis dengan forsep
ekstraksi
b. Postpartum
1) Perhatikan regurgitasi darah yang besar sehingga dapat terjadi
dekompensasio kordis akuta
2) Pada kasus dengan HPP dapat diberikan oksitosin transfuse hanya
dengan pack Cel.
3) Pantau kemungkinan dekompensasio kordis pascanifas.Dapat diberikan
digalisasi atas saran ahli penyakit jantung.
Terdapat kemungkinan pendarah post partum sehingga memerlukan
uterotonika
g) Pernafasan
a. Takipnea
b. Dispnea
b. Pengkajian Pola Fungsi ( Bio – Psiko – Sosio dan Spiritual ) menurut
Virginia Henderson
a) Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah
membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal,
alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara
normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya
kepada klien.
b) Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat
badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan.Pemilihan dan
penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan
social klien.
c) Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
d) Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh,
miring, dan bersandar.
e) Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui intensitas istirahat tidur pasien yang baik dan
menjaga lingkungan nyaman untuk istirahat.
f) Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang
tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
g) Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui piosiologi panas dan bisa mendorong kearah
tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk
meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya
2. Analisa Data
Etiologi Problem
Hipertropi otot ventrikel kanan Penurunan curah jantung
worklood
3. Diagnose
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor mekanik (preload dan
afterload atau kontraktilitas
4. Intervensi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi NIC
Hasil NOC
1. Penurunan curah jantung NOC : NIC :
berhubungan dengan
Cardiac pump Cardiac Care
faktor
mekanik(kontraktilita effectiveness 1. Evluasi adanya nyeri dada
Circulation Status (intensitas, lokasii dan
Gejala dan Tanda Mayor Vital Sign Status durasi)
Ds : Kriteria Hasil : 2. Catat adanya tanda dan
1. Penurunan Irama Jantung 2. Tanda vital dalam gejala disritmia jantung
- Palpitasi rentan normal 3. Catat adanya tanda dan
2. Perubahan preload (Tekann darah, gejala penurunan cardiac
- Lelah nadi respirasi) output
Do: 3. Dapat mentoleransi 4. Monitor sttus
1. Perubahan Irama Jantung aktivitas, tidak ada kardiovaskuler
- Bradikardia/takikardia kelelahan 5. Monitor status pernapasan
5. Implemetasi keperawatan
Setelah rencana tindakan keperawatan tersusun, selanjutnya rencana
tindakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan situasi yang nyata untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tindakan, perawat dapat langsung
melaksanakan kepada orang lain yang dipercaya dibawah pengawasan orang yang
masih seprofesi dengan perawat. (Nursalam, 2001:63)
6. Evaluasi kepearawatan
1. Jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif
2. Status sirkulasi pasien membaik
3. Tanda-Tanda Vital dalam rentan normal
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Beban kerja jantung lebih berat pada masa hamil bisa saja dijumpai
pada fase dini masa nifas, oleh karena itu sekalipun anak telah lahir
pengamatan pengamatan secara ketat janganlah diabaikan. Perencanaan
waktu dan proses persalinan,analgesia dan anastesia, pengawasan ketat
jantung dan lokasi persalinan harus direncanakan dengan baik terutama
pada pasien dengan penyakit berat.
3.2 Saran
Penyakit kardiovaskuler pada masa kehamilan adalah salah satu penyebab
terjadianya angka kematian ibu ( AKI) dan bayi, sehingga kita sebagai
calon tenaga medis harus mampu mengenali tanda bahayanya sehingga
akan dapat mengatasi masalah ini dengan memahami dan mengetahui
langkah-langkah dalam penceghan dan penanganan ibu hamil dengan
gangguan kardiovaskuler.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth, S Robson & Jason Waugh. 2011. Patologi Keahamilan Manajemen Asuhan
Kebidanan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu kebidanan. Ed. 3, Cetakan 7. Jakarta: yayasan bina
pustaka.2
Eniyati & Solihah Afifin. 2013. Asuhan Kebidanan pada Persalinan Patologi. Pustaka
Pelajar : Yogyakarta
Gusti I Ayu HS. 2017. Makalah Kehamilan Dengan Penyakit Jantung. Vakultas
Kedokteran Universitas Udayana.