Islam Dan Ilmu Pengetahuan TUGAS MAKALAH
Islam Dan Ilmu Pengetahuan TUGAS MAKALAH
Pandangan Al-Quran, As-sunnah dan para ahli tentang Islam dan Ilmu
pengetahuan
Dosen Pembimbing
( Drs. Moch. Zaeni Dahlan, M.Si )
Disusun oleh :
ABDUL LATIF
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
dengan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Moch Zaeni Dahlan, M.Si
sebagai dosen mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan dan pihak-pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Ilmu
Pengetahuan dan sebagai tambahan bagi referensi belajar kami mengenai Konsep Islam dan
Ilmu Pengetahuan. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa kami adalah manusia
yg tidak luput dari salah dikarenakan terbatas nya penalaran kami. Oleh karena itu dengan
sangat terbuka kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memmperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Al-Quran. As-Sunnah dan ilmu pengetahuan?
2. Bagaimana hubungan antara Al-Quran dan As-Sunnah dengan ilmu pengetahuan?
3. Apa bukti keterkaitan antara Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
Mengenai adanya makhluk hidup yang hidup diluar bumi memang sering ditanyakan
banyak orang. Salah satu universitas yang terkenal di AS yang berusaah berkomunikasi
dengan makhluk yang berada diluar ini dengan memasang antena untuk mengumpulkan data
dengan pertolongan suatu komputer, telah menelusuri langit secara sistematis. Tetapi sampai
sekarang apa yang mereka harapkan , yaitu tanda-tanda atau sinyal dari luar angkasa yang
datang di bumi yang ditangkap oleh alat itu, sama sekali tidak ada sesuatu yg menunjukkan
adanya makhluk hidup diluar bumi yang mempunyai kecerdasan , paling tidak sama dengan
manusia. Proyek ini diberi nama SETI (Search for extra terrestrial intelligence). Mengapa
orang mencari makhluk semacam itu? Karena dalam satu galaksi yang normal terdapat 100
bilyun bintang. Matahari kita ini salah satu bintang yang terdapat dalam galaksi kita yang
disebut Bimasakti. Di luar galaksi kita terdapat 100 bilyun galaksi. Jadi orang menduga
tentunya bahwa diantara berbilyun-bilyun bintang dialam ini ada yang mempunyai planet
seperti bumi , yang dalam evolusi menghasilkan makhluk dengan kecerdasan tinggi seperti
kita, Inilah alasan mereka. Didalam al-quran memang ada ayat-ayat yang mnyebutkan adanya
makhluk yang berada dilangit, artinya di luar bumi, Hal ini diterangkan dalam Al-Quran
surat An-Nahl ayat 49.
Tetapi apakah makhluk ini mempunyai kecerdasan setinggi manusia, tidak dijelaskan.
Namun, observasi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa matahari kita mempunyai posisi yang
khusus karena ia terletak didalam galaksi, yang dalam gerak-putar mengelilingi pusatnya
melewati daerah yang memperlihatkan perpadatan. Waktu edar mengelilingi pusat galaksi
sekitar 200 juta tahun. Planet-planet dan bumi kita terbentuk dari materi antar bintang yang
tersapu-serta ketika matahari melewati daerah di mana terjadi perpadatan itu, sehingga
timbul suatu sistem tata surya. Karena posisi matahari bersifat khusus, maka hal ini berarti
tidak semua bintang mempunyai posisi yang sebaik matahari, sehingga dapat terbentuk
sistem planet pada bintang itu. Oleh karenanya, maka sebagian sarjana ada yang
berpendapat, barangkali bumi ini yang khusus, yang mampu menampung evolusi kehidupan
menjadi manusia. Untuk dapat berevolusi seperti itu, jarak antara planet yang bersangkutan
dengan bintang yang diikutinya harus menjamin suhu yang memadai, sedangkan komposisi
kimianya harus juga serupa. Untuk mendapatkan makhluk seperti manusia, segala perubahan
alam di planet itu harus seperti yang telah terjadi di bumi. Jelas di sini bahwa untuk
mendalami ayat 49 surah An Nahl kita harus menggunakan sains dan teknologi.[13]
b) Gunung sebagai Pasak Bumi
Sebuah buku berjudul Earth adalah buku pegangan rujukan di banyak universitas di
seluruh dunia. Salah seorang pengarangnya adalah Profesor Emeritus Frank Press. Ia adalah
Penasehat Ilmu Pengetahuan dari mantan Presiden Amerika Jimmy Carter dan selama 12
tahun menjadi presiden dari National Academy of Sciences, Washington, DC. Buku tersebut
menyatakan bahwa gunung-gunung mempunyai akar di bawah mereka. Akar ini menghujam
dalam, sehingga seolah gunung-gunung mempunyai bentuk bagaikan pasak.
Beginilah Al Qur'an menjelaskan tentang gunung-gunung. Allah berfirman dalam
AlQuran surat An Naba ayat 6-7 yang artinya: “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu
sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak?”
Ilmu bumi modern telah membuktikan bahwa gunung-gunung memiliki akar di dalam
tanah dan akar ini dapat mencapai kedalaman yang berlipat dari ketinggian mereka di atas
permukaan tanah. Jadi, kata yang paling tepat untuk menggambarkan gunung-gunung
berdasarkan informasi ini adalah kata "pasak" karena bagian terbesar dari sebuah pasak
tersembunyi di dalam tanah. Pengetahuan semacam ini, tentang gunung-gunung yang
memiliki akar yang dalam, baru diperkenalkan di paruh kedua dari abad ke-19. Sebagaimana
pasak yang digunakan untuk menahan atau mencencang sesuatu agar kokoh, gunung-gunung
juga memiliki fungsi penting dalam menyetabilkan kerak bumi. Mereka mencegah goyahnya
tanah. Allah berfirman dalam Al Quran surat An Nahl ayat 15 yang artinya: “Dan Dia
menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan
Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”[14]
c) Baju besi (Perisai)
Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Anbiya: 80, yang artinya: “Dan telah
kami ajarkan pada Daud membuat baju besi (perisai) untuk kamu, guna memelihara kamu
dalam peperanganmu. Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).”
Ayat tersebut menjelaskan tentang ilmu Metalurgi, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi
tentang bagaimana mengerjakan logam (besi) agar bisa dibuat baju besi (perisai) sehingga
pemakainya tahan terhadap sabetan pedang dan juga tidak tembus anak panah. Dengan
teknologi baju besi nabi Daud dapat memenangkan peperangannya. Pada saat ini juga telah
dibuat baju (rompi) tahan peluru yang di pakai para pejabat Negara dan juga para petugas
keamanan demi keselamatan dari ancaman tembakan.[15]
Berikut ini adalah beberapa bukti As-Sunnah sebagai sumber pengetahuan:
a) Bintang-bintang di langit
Nabi bersabda:
َْت أَتَى أَصْ َحابِى َما يُوْ َع ُدوْ ن ُ َصْ َحابِى فَأِ َذا َذهَب ت ال ُّنجُوْ ُم أَتَى ال َّس َما َء َما تُوْ َع ُدوْ نَ َو أَنَا أَ َمنَةٌ أِل
dِ َالنُّجُوْ ُم أَ َمنَةٌ لِل َّس َما ِء فَأ ِ َذا َذهَب
ََب أَصْ َحابِى أَتَى أُ َّمتِى َما يُوْ َع ُدوْ نdَ ُ َّمتِى فَأِ َذا َذه َوأَصْ َحابِى أَ َمنَةٌ أِل
Artinya: “Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit, jika bintang mati, maka datanglah
pada langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku, jika aku
mati, maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku
adalah pengaman umatku, jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku sesuatu yang
mengancam mereka”.[16]
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini hanya membahas satu larik
saja, yaitu sabda Nabi: “Bintang-bintang adalah pengaman langit. Jika bintang mati, maka
datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya.”
Maksud dari kematian bintang adalah meredup dan memudarnya sinar bintang. Sedang
maksud dari “sesuatu yang mengancam langit” adalah tersingkap, terpecah, terbuka dan
perubahan langit menjadi sesuatu yang tidak terurus, diterlantarkan, dan dipenuhi asap dan
kabut.
Bintang merupakan benda langit yang terbesar di langit dunia. Bintang berbentuk bulat atau
semi bulan, berbentuk gas, menyala-nyala, bersinar dengan sendirinya, dan terikat dengan
benda langit lainnya melalui daya gravitasi meskipun berbentuk gas. Bintang menebarkan
sinar yang dilihat dan sinar yang tidak dilihat akibat pengaruh gelombang cahaya.
Hadits ini merupakan bukti yang menegaskan kebenaran kenabian, kerasulan, dan
perkataan Nabi pada masa ketika orang-orang kafir dan musyrik yang menjadi mayoritas
masyarakat kala itu yang berusaha mengingkari kenabiannya. Karena itu, pemanfaatan
gebrakan ilmiah hadits-hadits Rasulullah dalam dakwah Islam pada era ilmu dan teknologi
sekarang ini, dimana jarak antarnegara dan kawasan sudah begitu pendek dan berbagai ranah
peradaban dengan semua aspeknya.[17]
b) Kabah adalah poros alam semesta
“ Jika seekor lalat jatuh dalam minuman salah seorang di antara kamu maka hendak lah ia
membenamkannya (sekalian untuk)kemudian mengangkatnya, Sesungguhnya didalam salah
satu sayapnya terdapat penyakit dan disayap yang lain terdapat obat penawar”.[20]
Hadis-hadis ini juga diriwayatkan oleh para imam hadis, seperti Abu Dawud, Al-Baihaqi,
An-Nasai, Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzainah dan lain lain.
Maksud hadis ini pada salah satu sayap lalat terdapat penyakit dan pada sayap yang lain
terdapat obat penawar untuk penyakit tersebut. Dan ketika lalt terjatuh dalam makanan atau
minuman, dia akan otomatis mengepakkan sayapnya yang mengandung racun sebagai bentuk
pertahanan diri.
Sebagian orang keberatan terhadap kemungkinan dicelupkannya lalat ke dalam makanan
atau minuman yang kemasukan lalat, untuk kemudian memakan kembali maknan tersebut.
Namun, kebrratan mereka kurang tepat. Mereka lupa bahwa hal tersebut dilakukan jika
dalam keadaan yang sangat darurat, misalnya ketika seseorang berada di tengah padang pasir
dan tidak meiliki apapun kecuali segelas air atau segelas minuman yang telah kemasukan
lalat itu, sedang dia khawatir akan meninggal dunia jika tidak mengonsumsi minuman ini,
sehingga dia harus menolak dua bahaya sekaligus: bahaya kematian karena lapar dan dahaga
atau bahaya kematian karena kuman, bakteri dan virus yang dibawa lalat dalam minumannya.
Hadis ini mengisyaratkan untuk mencelupkan lalat dalam minuman hingga obat yang ada
pada salah satu sayap lalat tersebut dapat menyingkirkan penyakit yang dibawa sayap yang
lain. Orang yang masih keberatan dan tidak dapat diterima kemungkinan meminum minuman
yang sudah terceburi lalat, sedangkang dia sendiri belum pernah mengalami keadaan draurat
yang memaksanya melakukan hal ini, maka dia tidak bisa meragukan ke-shahihan hadis ini
begitu saja, hanya karena dia tidak dapat meminum minuman yang telah terceburi lalat yang
identik dengan kotoran dan pembawa penyakit. Sebab hadis ini memiliki sanad yang shahih
sebagaimana yang ditetapkan Imam Al-Bukhori. Selain itu hadis ini juga shahih secara
matan. Pertama, karena dinisbatkan kepada Nabi Muhammad, Kedua, karena telah teruji ke-
shahih-annya dari dua sisi yakni secara ilmiah dan praktis. [21]
d) Siklus tahun
Nabi bersabda:
“Seandainya tidak terlalu memberakan umatku, niscaya sudah aku perintahkan mereka
untuk bersiwak setiap kali hendak shalat”.
Salah satu petunjuk nabi dalam konteks ini adalah imbauan untuk menggunakan siwak
setiap kali hendak salat (minial lima kali dalam sehari). Siwak adalah batang semak (pohon
kecil-kecil) yang biasa dikenal dengan istilahh “ara”. Namun, siwak juga dapat dibuat dari
batang kayu dari pohin-pohon kecil seperti kayu zaitun liar atau pohon sambur. Siwak yang
paling baik kualitasnya adalah siwak yang dibuat dari akar-akar pohon ara, sedangkan siwak
yang dibuat dari cabang-cabang pohon ara kualitasnya lebih rendah.
Penelitian laboratorium atas batang pohon ara (siwak) membuktikan bahwa ia
mengandung sejumlah komposisi kimia yang dapat menjaga gigi dari gangguan kerapuhan
dan kebusukan, dan merawat gusi dari peradangan, misalnya asam acrid. Juga komposisi
kimia lainnya seperti minyak lada dan gula anggur yang mempunyai aroma menyengat dan
rasa menggigit, Dua komposisi kimia ini memiliki kemampuan luar biasa untuk
membinasakan kuman-kuman mulut.[24]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,, penutup
para Nabi dan Rasul dengan perantara Malaikat Jibril, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
diakhiri denagn surat An-Nash, serta mempelajarinya meripakan suatu ibadah. Sunnah adalah
sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan maupun takrir
Nabi. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia.
2. Hubungan antara Al-Quran dan As-Sunnah dengan ilmu pengetahuan adalah suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, saling menguatkan antara keduanya, As-Sunnah
merupakan penjelas dari Al-Quran yang banyak menerangkan tentang ilmu pengetahuan.
3. Al-Quran tidak hanya berisikan anjuran-anjuran dan tata cara beribadah saja akan tetapi
lebih dari itu, di dalamnya terdapat banyak khasanah keilmuan yang luar biasa, Seperti Al-
Quran, Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan keagamaan, kemanusiaan, dan sosial
yang dibutuhkan umat manusia untuk meluruskan jalan mereka, membetulkan kesalahan
mereka ataupun melengkapi pengetahuan eksperimental mereka.
B. SARAN
Setelah mengetahui makna dari Al-Quran, As-Sunnah, dan ilmu pengetahuan serta fungsi
dan keterkaitan satu sama lain, penulis mengharapkan bahwa hendaknya pengembangan
ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan memahami ayat-ayat Al-Quran secara kontekstual
tanpa meninggalkan As-Sunnah yang merupakan penjelas dari ayat-ayat tersebut dan
didukung dengan penelitian dan pengukuran.
Daftar Pustaka
[1] Al-Azami, Sejarah Teks Al-Quran Dary Wahyu Sampai Kopilasi, Gema Insani Press,
Jakarta, 2005, hlm. 13.
[2]. Dibin saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Quran, Granada Sarana
Pustaka, Bogor, 2005, hlm. 24.
[3] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieq, Sejarah dan Pengantar Ilmu A-Quran dan
Tafsir, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1997, hlm. 39.
[4] Muhammad Ali ash-Shaabuuniy, Studi Ilmu Al-Quran, Pustaka Setia, Bandung, 1998,
hlm. 110
[5] https://andiradenmas.blogspot.com/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo_87.html?m=1