Anda di halaman 1dari 1

NAMA : RONALDUS JEBARUT

KELAS : IX-I

Identitas Buku
Judul Buku : Laskar Pelangi
Penulis Buku : Andrea Hirata
Penerbit Buku : P.T Bentang Pustaka
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahu Terbit : 2005

SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI


Novel ini menceritakan tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam Laskar
Pelangi. Mereka adalah Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Borek, Trapani, Kucai,
dan satu-satunya perempuan yaitu Sahara. Cerita ini menceritakan tentang kehidupan di
pedalaman daerah Belitung yang kontras dan kaya akan hasil timahnya. Akan tetapi
masyarakatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Novel ini juga mengisahkan tentang semangat juang dari bocah-bocah kampung Belitung
yang ingin mengubah nasib mereka melalui pendidikan. Sebagian besar dari orang tua mereka
lebih senang jika anak-anaknya membantunya, dari pada harus belajar di sekolah. Kesulitan terus
menerus membayangi sekolah di kampung tersebut. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan
semangat juang dua orang guru, yaitu Bapak Harfan Efendy Noor sebagai Kepala Sekolah yang
usianya sudah tua dan seorang guru muda yang bernama Ibu Muslimah Hafsari.

Ibu Muslimah Hafsari juga merupakan salah satu rakyat miskin yang berusaha untuk
mempertahankan semangat besar pendidikan. Sekolah tersebut nyaris dibubarkan oleh pengawas
sekolah Depdikbud Sumatera Selatan karena kekurangan murid. Akan tetapi sekolah tersebut
berhasil diselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa bersekolah tidak pernah
mendapatkan rapot.

Sekolah yang dihidupi dengan uluran tangan donatur. Beberapa bangunan seperti gedung
sekolah sudah roboh, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, bangku rapuh dan tidak
layak, dan kalau malam dipakai sebagai tempat penyimpanan ternak. Bahkan kapur tulis
sekalipun terasa mahal bagi sekolah serta hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya
dengan beras. Walaupun demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh
hanya seperti bangunan yang akan roboh itu.

Sang kepala sekolah dan ibu guru saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak
didik mereka agar selalu percaya diri, berani berkompetisi, dan selalu menempatkan pendidikan
sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Kedua guru ini memberi nama julukan
kepada sepuluh anak muridnya sebagai Laskar Pelangi. Walaupun begitu, salah satu dari Laskar
Pelangi mampu menjuarai karnaval dan mampu mengalahkan sekolah-sekolah lainnya.
Puncaknya adalah ketika Ikal, Lintang, dan Sahara berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas dan
mengalahkan sekolah-sekolah lainnya. Meskipun awal tahun 90-an sekolah tersebut akhirnya
ditutup karena sama sekali tidak bisa membiayai operasional sekolah.

Pada akhirnya kedua guru tersebut dapat berbangga diri karena diantara sepuluh laskar
pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat. Ada pula yang menjadi research and
development manager di salah satu perusahaan multi nasional yang paling penting di negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai