Syamsinar Rasyid, Tugas Metodologi Penelitian
Syamsinar Rasyid, Tugas Metodologi Penelitian
Tentang
Oleh :
Syamsinar Rasyid
NIM : 200104014
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 1990 sampai 2015, yaitu dari 25% menjadi 15%. Di Afrika,
terdapat penurunan yang relatif kecil, yaitu dari 23% pada tahun
1990 menjadi 17% pada tahun 2013. Pada periode yang sama,
Latin dan Caribbean turun dari 8% menjadi 3%. Ini berarti angka
balita gizi buruk dan kurang secara nasional sebesar 5,7% dan
Selatan
2015).
status gizi anak berdasarkan berat badan per umur terdapat gizi
buruk sebanyak 4 kasus (1,9%), gizi kurang sebanyak 13 kasus
untuk status gizi anak berdasarkan tinggi badan per umur terdapat
19 kasus (9,15%).
(26%), 7-3 jam (3,7%), 24-47 jam (10,2%) dan > 48 jam (15,1%).
Selatan yaitu cukup (65,6%), kurang (18,7%) dan tidak ada (15,8%)
tangga.
B. Rumusan Masalah
Kecematan Manggala?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Kecematan Manggala?
E. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
gizi buruk.
3. Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir
oleh
seluruh keluarga sehingga masih menimbulkan masalah tentang
suplementasi gizi terutama zat gizi mikro dan MP-ASI bagi balita
gizi.
a. Tingkat Pendidikan
yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari
b. Status Pekerjaan
c. Pendapatan Keluarga
kesejahteraan
dan energy
gizi
e. Keaktifan Kader
menyemangati,
membimbing dan memberikan kemudahan oleh kader pendamping
1) Memberi tahu hari dan jam buka posyandu kepada para ibu
dihadapi.
dan balita.
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini di
oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi
dapat di ukur melalui pengukuran berat badan, panjang badan atau
tinggi badan, lingkar lengan dan tebal lengan dibawah kulit. Penilaian
a. Gizi lebih
b. Gisi Normal
c. Gizi Kurang
Gizi kurang pada anak di sebut GPT (gizi kurang tenaga dan
1) Antropometri
tumbuk seperti lemak, otot dan jumlah air tubuh (Ayu Putri
Ariani 2014).
sebagai berikut :
a) Keunggulan Antropometri
(3) Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan
lampau
dan gizi
b) Kelemahan Antropometri
(2) Metode ini dapat mendeteksi status gizi dalam waktu yang
singkat
antropometri gizi
Risnwati,2014).
pertambahan umur.
(Adisty, 2012)
Baik : -2 SD s/d 2 SD
Buruk : <-3 SD
Tinggi : > 2 SD
2) Klinis
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-
2). Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
3) Biofisik
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, untuk
2) Statistik Vital
3) Faktor Ekologi
Balita
lingkungan.
sosial.
maupun tidak langsung berdampak pada status gizi anak. Pola asuh
kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) dari 25.8% menjadi
lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan atau cairan lain termasuk
air putih, kecuali obat dan vitamin disebut ASI eksklusif (Istiyani
sampai usia 6 bulan untuk tumbuh kembang normal. ASI juga praktis
(Nurfauziah 2016)
Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi gizi bayi untuk tumbuh
yakni ASI yang keluar pada hari-hari pertama, agar diberikan kepada
bayi. Setelah bayi berumur 6 bulan, ASI saja tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, setelah lewat umur 6
bulan, bayi perlu mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-
menyusui.
Makanannya
Tahun 2014)
4. Keluarga Mengkonsumsi Aneka Ragam Makanan
kecuali bayi umur 0 sampai 6 bulan yang cukup sehat hanya dengan
satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan sumber
otak dan susunan saraf otak,memberi volume pada isi usus dan
protein, dan lemak, oleh karena itu agar energi tercukupi perlu
2) Protein
tinggi Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan
daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta
3) Lemak
air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
menyebabkan kebutaan.
penyakit beri-beri.
Vitamin
B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalam proses
atau Puskesmas
untuk mencegah dan menanggulangi kekurangan vitamin A.
A. Kerangka Teori
Penyebab Langsung
1. Asupan Makanan
2. Penyakit Infeksi Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
1. Tingkat
KADARZI
pendidikan
(contoh penerapan 2. Status pekerjaan
dari pola asuh) 3. Pendapatan
Penyebab Tidak Langsung
keluarga
1. Pola Asuh
4. Pengetauan gizi
2. Kebiasaan Pangan ibu
Keluaraga 5. Keaktifan kader
3. Pelayanan Kesehatan
4. Kurang Pendidikan
5. Kesehatan Lingkungan
Gambar 1.KerangkaTeori
B. Kerangka Konsep
Asupan makan
Penyakit Infeksi
Ketahanan pangan keluarga
Pelayanan kesehatan
Kurang pendidikan
Kesehatan lingkungan
Keterangan:
timbal balik.
tinggi (kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan, kapsul merah
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
Definisi Operasional
KriteriaObjekif
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
garam
Definisi Operasional
Kriteria Objektif
Definisi Operasional
Minum suplemen gizi sesuai anjuran yang di maksud
kapsul vitamin A warna biru untuk bayi usia 6-11 bulan pada
Kriteria Objektif
A warna biru/merah
E. Hipotesis Penelitian
Gizi Balita
balita
balita
Sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) yang dapat dirumuskan
balita
gizi balita