Anda di halaman 1dari 14

am

u b
1Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
P U T U S A N
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor : 07/Pid.B/2009/PN.Wmn.

a
R
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

si
Pengadilan Negeri Wamena, yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara-perkara
pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan

ne
ng
putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :
Nama : ILYAS HAMZAK

do
gu Tempat lahir : Bone
Umur/tanggal lahir : 42 Tahun / 17 Juli 1965
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia

In
A
Tempat tinggal : Jln. Safri Darwin Wamena
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S M A (berijasah)
ah

lik
Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan kota oleh :
1 Penuntut Umum, sejak tanggal 03 februari 2009 sampai dengan tanggal 22
am

ub
Februari 2009 ;
2 Hakim Pengadilan Negeri Wamena, tidak dilakukan penahanan ;
Terdakwa dipersidangan tidak didampingi oleh Penasehat Hukum ;
ep
k

Pengadilan Negeri tersebut ;


Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Wamena tanggal 06 Februari
ah

R
2009, Nomor : 09/Pen.Pid./2009/PN.Wmn tentang Penunjukkan Majelis Hakim yang mengadili

si
perkara ini ;
Setelah membaca Penetapan Ketua Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Wamena tanggal

ne
ng

06 Februari 2009, Nomor : 06/Pen.Pid./2009/PN.Wmn tentang Penetapan Hari Sidang ;


Setelah membaca berkas perkara atas nama terdakwa ILYAS HAMZAK beserta seluruh

do
gu

lampirannya ;
Setelah mendengar Dakwaan Jaksa Penuntut Umum di persidangan ;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa ;
In
A

Setelah mendengar tuntutan pidana (requisitoir) Penuntut Umum yang pada pokoknya
menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, memutuskan : ------
ah

lik

1. Menyatakan terdakwa ILYAS HAMZAK bersalah melakukan tindak pidana


sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang, sebagaimana di atur dan di ancam
m

ub

pidana dalam dakwaan ketiga pasal 310 ayat (1) KUHP.


2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa ILYAS HAMZK dengan pidana penjara
ka

selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan selama 6 (enam) bulan.


ep

3. Menetapkan agar terdakwa ILYAS HAMZAK dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp.1000 (seribu rupiah) ;
ah

Setelah mendengar permohonan terdakwa secara lisan dipersidangan yang pada


R

es

pokoknya memohon keringanan hukuman ;


M

Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa telah didakwa dengan dakwaan berbentuk


ng

alternatif sesuai Surat Dakwaan Penuntut Umum tertanggal 04 Februari 2009 Nomor : PDM-05/
on

WMENA/02/2009 sebagai berikut :


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
2Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
KESATU
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
--------- Bahwa ia terdakwa ILYAS HAMZAK pada hari Senin tanggal 09 Juli 2007 sekitar

a
pukul 15.30 WIT atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2007, bertempat

si
di Jalan Yos Sudarso Wamena tepatnya di Kantor Pengadilan Wamena, melakukan
penganiayaan terhadap saksi korban WILSON SHRIVER, SH, Perbuatan terdakwa tersebut

ne
ng
dilakukan dengan cara sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------
--------- Berawal ketika saksi korban WILSON SHRIVER, SH pada hari Senin tanggal 09

do
gu
Juli 2007 sekitar pukul 15.30 WIT berada di Kantor Pengadilan Negeri Wamena sedang
membuat spanduk dalam rangka acara perpisahan Ketua Pengadilan Negeri Wamena, saat itu
juga terdakwa ILYAS HAMZAK datang dalam keadaan emosi dan menanyakan siapa yang

In
A
menjadi bendahara proyek di Pengadilan Negeri Wamena, pada saat itu saksi GERHAD
NAPITUPULU yang juga merupakan bendahara proyek di Pengadilan Negeri Wamena berada di
ah

lik
halaman teras samping Pengadilan Negeri Wamena mengatakan “saya bendahara proyek” dan
terdakwa ILYAS HAMZAK langsung menuju ke arah saksi GERHAD NAPITUPULU sambil
ingin melepaskan pukulan, namun pada saat itu saksi korban WILSON SHRIVER berada pada
am

ub
posisi berdiri ditengah antara saksi GERHAD NAPITUPULU dengan terdakwa dengan maksud
untuk melerai, karena posisi saksi korban berada ditengah maka pukulan dari terdakwa yang
ep
diarahkan kepada saksi GERHAD NAPITUPULU justru mengarah kepada saksi korban
k

sehingga saksi korban berusaha untuk menangkis, selanjunya pada saat itu datang saksi NASIR
ah

SIROMPA dan langsung memeluk terdakwa namun terdakwa sempat berontak lalu mendorong
R

si
saksi koraban sehingga saksi korban terjatuh kebelakang ke got dalam posisi berdiri kemudian
saksi korban mengatakan kepada terdakwa “Kamu tahu saya ini hakim” lalu dijawab oleh

ne
ng

terdakwa “Mau hakimkah, mau siapakah, Tai kalian”, setelah itu saksi korban hendak masuk
keruangan komputer namun terdakwa ILYAS HAMZAK menyikut korban sehingga mengenai

do
bahu sebelah kiri korban setelah itu terdakwa menendang dengan menggunakan lutut satu kali
gu

dan ujung kaki satu kali sehingga mengena paha korban, akibat perbuatan terdakwa saksi korban
WILSON SHRIVER, SH merasakan sakit baik pada saat saksi terjatuh ke got maupun pada saat
In
A

korban disikut dan ditendang oleh terdakwa ILYAS HAMZAK, bahkan korban sempat berjalan
terpincang-pincang setelah paha korban ditendang oleh terdakwa dengan menggunakan lutut satu
ah

lik

kali dan dengan menggunakan ujung kaki satu kali.


---- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 Ayat (1) KUHP.
---------------------------------------------------- ATAU -------------------------------------------------------
m

ub

KEDUA
--------- Bahwa ia terdakwa ILYAS HAMZAK pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan
ka

ep

dalam dakwaan Primair, barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain dengan
memakai kekerasan, suatu perbuatan maupun perlakuan yang tidak menyenangkan, atau
ah

dengan memakai ancaman kekerasan, suatu perbuatan maupun perlakuan yang tidak
R

menyenangkan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain supaya melakukan tidak
es
M

melakukan atau membiarkan sesuatu dilakukan, Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan


ng

dengan cara sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
3Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
--------- Awalnya saksi korban WILSON SHRIVER, SH pada hari Senin tanggal 09 Juli 2007
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sekitar pukul 15.30 WIT berada di Kantor Pengadilan Negeri Wamena sedang membuat spanduk

a
dalam rangka acara perpisahan Ketua Pengadilan Negeri Wamena, saat itu juga terdakwa ILYAS

si
HAMZAK datang dalam keadaan emosi dan menanyakan siapa yang menjadi bendahara proyek
di Pengadilan Negeri Wamena, pada saat itu saksi GERHAD NAPITUPULU yang juga

ne
ng
merupakan bendahara proyek di Pengadilan Negeri Wamena berada di halaman teras samping
Pengadilan Negeri Wamena mengatakan “saya bendahara proyek” dan terdakwa ILYAS

do
gu
HAMZAK langsung menuju ke arah saksi GERHAD NAPITUPULU sambil ingin melepaskan
pukulan, namun pada saat itu saksi korban WILSON SHRIVER berada pada posisi berdiri
ditengah antara saksi GERHAD NAPITUPULU dengan terdakwa dengan maksud untuk melerai,

In
A
karena posisi saksi korban berada ditengah maka pukulan dari terdakwa yang diarahkan kepada
saksi GERHAD NAPITUPULU justru mengarah kepada saksi korban sehingga saksi korban
ah

lik
berusaha untuk menangkis, selanjunya pada saat itu datang saksi NASIR SIROMPA dan
langsung memeluk terdakwa namun terdakwa sempat berontak lalu mendorong saksi koraban
sehingga saksi korban terjatuh kebelakang ke got dalam posisi berdiri kemudian saksi korban
am

ub
mengatakan kepada terdakwa “Kamu tahu saya ini hakim” lalu dijawab oleh terdakwa “Mau
hakimkah, mau siapakah, Tai kalian”, setelah itu saksi korban hendak masuk keruangan
ep
komputer namun terdakwa ILYAS HAMZAK menyikut korban sehingga mengenai bahu sebelah
k

kiri korban setelah itu terdakwa menendang dengan menggunakan lutut satu kali dan ujung kaki
ah

satu kali sehingga mengena paha korban, bahwa korban WILSON SHRIVER didorong, disikut
R

si
dan ditendang oleh terdakwa ILYAS HAMZAK karena pada saat itu korban berusaha untuk
melerai atau memisahkan terdakwa yang hendak memukul saksi GERHAD NAPITUPULU,

ne
ng

akibat perbuatan terdakwa saksi korban WILSON SHRIVER, SH merasakan sakit baik pada saat
korban terjatuh ke got maupun pada saat korban disikut dan ditendang oleh terdakwa ILYAS

do
HAMZAK, bahkan korban sempat berjalan terpincang-pincang setelah paha korban ditendang
gu

oleh terdakwa dengan menggunakan lutut satu kali dan dengan menggunakan ujung kaki satu
kali.
In
A

---- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
---------------------------------------------------- ATAU -------------------------------------------------------
ah

lik

KETIGA
--------- Bahwa ia terdakwa ILYAS HAMZAK pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan
dalam dakwaan Primair, barang siapa dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik
m

ub

seseorang, denganmenuduhnya telah melakukan suatu perbutan tertentu dengan maksud


yang nyata supaya hal tersebut diketahui oleh umum, Perbuatan terdakwa tersebut dilakukan
ka

ep

dengan cara sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------


--------- Awalnya saksi korban WILSON SHRIVER, SH pada hari Senin tanggal 09 Juli 2007
ah

sekitar pukul 15.30 WIT berada di Kantor Pengadilan Negeri Wamena sedang membuat spanduk
R

dalam rangka acara perpisahan Ketua Pengadilan Negeri Wamena, saat itu juga terdakwa ILYAS
es
M

HAMZAK datang dalam keadaan emosi dan menanyakan siapa yang menjadi bendahara proyek
ng

di Pengadilan Negeri Wamena, pada saat itu saksi GERHAD NAPITUPULU yang juga
on

merupakan bendahara proyek di Pengadilan Negeri Wamena berada di halaman teras samping
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
4Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Pengadilan Negeri Wamena mengatakan “saya bendahara proyek” dan terdakwa ILYAS
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
HAMZAK langsung menuju ke arah saksi GERHAD NAPITUPULU sambil ingin melepaskan

a
pukulan, namun pada saat itu saksi korban WILSON SHRIVER berada pada posisi berdiri

si
ditengah antara saksi GERHAD NAPITUPULU dengan terdakwa dengan maksud untuk melerai,
karena posisi saksi korban berada ditengah maka pukulan dari terdakwa yang diarahkan kepada

ne
ng
saksi GERHAD NAPITUPULU justru mengarah kepada saksi korban sehingga saksi korban
berusaha untuk menangkis, selanjunya pada saat itu datang saksi NASIR SIROMPA dan

do
gu
langsung memeluk terdakwa namun terdakwa sempat berontak lalu mendorong saksi koraban
sehingga saksi korban terjatuh kebelakang ke got dalam posisi berdiri kemudian saksi korban
mengatakan kepada terdakwa “Kamu tahu saya ini hakim” lalu dijawab oleh terdakwa “Mau

In
A
hakimkah, mau siapakah, Tai kalian”, bahwa terdakwa sempat juga mengucapkan “jangan sebut
nama saya ILYAS kalau kantor Pengadilan Negeri ini saya tidak bakar” bahwa dari perkataan-
ah

lik
perkataan yang diucapkan oleh terdakwa ILYAS MAZAK maka saksi korban WILSON
SHRIVER, SH secara pribadi maupun secara profesi merasa tidak enak, dilecehkan dan dihina.
---- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 310 Ayat (1) KUHP.
am

ub
Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa menyatakan telah
mengerti isi dan maksudnya, dan tidak mengajukan keberatan atau eksepsinya ;
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan Dakwaan Penuntut Umum tersebut
k

di persidangan telah didengar keterangan 5 (lima) orang saksi yang hadir dan 4 (Empat) orang
ah

saksi yang tidak hadir, yang masing-masing dibawah sumpah/janji menurut agamannya telah
R

si
memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
1 Saksi SOFYAN PARERUNGAN, SH :

ne
ng

• Bahwa saksi mengerti diperiksa dan bersedia memberikan keterangan


sehubungan dengan tindak pidana penganiayaan atau perbuatan tidak

do
gu

menyenangkan dan pencemaran nama baik yang terjadi pada hari


Senin tanggal 9 Juli 2007 sekitar pukul 15.30 WIT bertempat di
halaman Kantor Pengadilan Negeri Wamena ;
In
A

• Bahwa benar pelaku tindak pidana tersebut adalah Terdakwa ILYAS


HAMZAK, sedangkan korbannya ialah Saksi WILSON SHRIVER,
ah

lik

SH. beserta seluruh Korps Hakim Pengadilan Negeri dan Karyawan ;


• Bahwa benar pada saat kejadian saksi berada di salah satu ruangan
m

ub

kantor Pengadilan Negeri Wamena sedang membuat spanduk dalam


rangka perpisahan dengan Ketua Pengadilan Negeri Wamena yang
ka

akan pindah, dan ketika itu Saksi mendengar ada seseorang yang
ep

diketahui kemudian bernama ILYAS HAMZAK (Terdakwa) datang


ah

dalam keadaan marah-marah sambil menanyakan “Mana Bendahara


R

Proyek” ;
es

• Bahwa benar Saksi menerangkan tindakan terdakwa yang datang


M

ng

dalam keadaan marah-marah dan menanyakan keberadaan Bendahara


on

Proyek saat itu sehubungan dengan adanya kontrak kerja (Proyek)


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
5Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
yang tidak dibayarkan kepada Terdakwa, namun dari informasi yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diperoleh Saksi sesuangguhnya nama Terdakwa tidak ada dalam

a
kontrak kerja (atau Proyek) tersebut ;

si
• Bahwa benar saat itu juga saksi keluar dari ruangan dan melihat
Terdakwa yang sedang marah-marah sempat dipeluk dan ditahan oleh

ne
ng
Saksi NATSIR SIROMPA namun Terdakwa masih merontak sehingga
membuat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH. yang berdiri di

do
gu pinggir teras dan berupaya menghalangi Terdakwa akhirnya terjatuh ke
dalam parit (got) dalam posisi berdiri ;
• Bahwa benar Saksi tidak melihat ataupun mengetahui apakah Saksi

In
A
Korban WILSON SHRIVER, SH terjatuh ke dalam parit (got) akibat
didorong atau tidak oleh Terdakwa ;
ah

lik
• Bahwa benar Saksi tidak melihat terdakwa mendorong atau memukul
ataupun menendang Saksi korban WILSON SHRIVER, SH. ;
am

ub
• Bahwa benar Saksi hanya mendengar dan mengetahui terdakwa
datang dalam keadaan marah-marah dan menanyakan keberadaan
Bendahara proyek serta mendengar terdakwa mengucapkan kata-kata
ep
k

“Mau Hakim kah, mau siapakah, Tai kalian” kepada Saksi Korban
ah

WILSON SHRIVER, SH. ;


R

si
• Bahwa setelah itu situasi sempat tenang sehingga saksi masuk kembali
ke dalam ruangan namun tidak lama saksi mendengar ada bunyi pintu

ne
ng

seperti tertabrak yang kemudian Saksi melihat ternyata Saksi Korban


WILSON SHRIVER, SH. seperti terhempas atau tersandar mengenai

do
pintu ruangan ;
gu

2 Saksi GERHAD NAPITUPULU ;


• Bahwa benar saksi mengerti diperiksa dan bersedia memberikan keterangan
In
A

sehubungan dengan tindak pidana penganiayaan, perbuatan tidak


menyenangkan dan pencemaran nama baik yang terjadi pada hari Senin
ah

lik

tanggal 9 Juli 2007 sekitar pukul 15.30 WIT bertempat di halaman Kantor
Pengadilan Negeri Wamena ;
• Bahwa benar pelaku tindak pidana tersebut adalah Terdakwa ILYAS HAMZAK, sedangkan
m

ub

korbannya ialah Saksi WILSON SHRIVER, SH. dan seluruh Korps Hakim Pengadilan
ka

Negeri serta Karyawan ;


ep

• Bahwa benar saksi seorang Pegawai pada Kantor Pengadilan Negeri


Wamena dan saat itu menjabat sebagai Bendahara Proyek ;
ah

• Bahwa benar pada saat itu saksi yang mula-mula dicari oleh Terdakwa sambil marah-marah
es

dengan menanyakan “Mana Bendahara Proyek disini” yang setelah dijawab oleh Saksi
M

ng

bahwa dirinya adalah Bendahara lalu Terdakwa maju mendekati Saksi dan hendak
on

mengancam Saksi namun dipeluk oleh Saksi NASTSIR SIROMPA dan dihalangi oleh
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
6Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Saksi Korban WILSHON SHRIVER, SH. sehingga pada saat itu Saksi Korban karena
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdiri di pinggir teras dan terdesak serta terdorong oleh Terdakwa akhirnya jatuh

a
kedalam parit (atau got) dalam posisi berdiri ;

si
• Bahwa Saksi tidak melihat apakah Korban sempat didorong atau tidak oleh Terdakwa ;

• Bahwa Korban sempat mengatakan “Saya ini Hakim” kepada Terdakwa yang dijawab oleh

ne
ng
Terdakwa “Mau Hakim kah, mau siapakah, Tai kalian” serta terdakwa mengatakan “akan
membakar Kantor Pengadilan kalau Dana Proyek tidak dibayarkan” ;

do
gu
• Bahwa benar Saksi tidak melihat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Korban karena
pada saat itu posisi saksi dihalangi oleh Korban ;

In
• Bahwa selanjutnya Terdakwa yang masih marah-marah lalu diamankan oleh Saksi NATSIR
A
SIROMPA ke arah teras depan kantor Pengadilan ;
3 Saksi NATSIR SIROMPA, S.Sos ;
ah

lik
• Bahwa saksi mengerti diperiksa dan bersedia memberikan keterangan
sehubungan dengan tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan dan/atau
am

ub
pencemaran nama baik yang terjadi pada hari Senin tanggal 9 Juli 2007
sekitar pukul 15.30 WIT di halaman Kantor Pengadilan Negeri Wamena ;
ep
• Bahwa benar pelaku tindak pidana tersebut adalah Terdakwa ILYAS HAMZAK, sedangkan
k

korbannya ialah Saksi WILSON SHRIVER, SH. ;


ah

• Bahwa benar pada saat kejadian saksi sedang ikut membuat spanduk dalam rangka
R

si
perpisahan dengan Ketua Pengadilan Negeri Wamena yang akan pindah, dan ketika itu
Saksi mendengar teriakan seseorang yang kemudian diketahui bernama ILYAS

ne
ng

HAMZAK (Terdakwa) datang dalam keadaan marah-marah sambil menanyakan “Mana


Bendahara Proyek” lalu Saksi keluar dan mendapati serta memeluk Terdakwa agar tidak

do
gu

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ;


• Bahwa benar Saksi menerangkan tindakan terdakwa yang datang dalam keadaan marah-
marah dan menanyakan keberadaan Bendahara Proyek itu sehubungan dengan adanya
In
A

kontrak kerja (Proyek) yang tidak dibayarkan kepada Terdakwa, dan benar Terdakwa
tidak ada dalam kontrak kerja (atau Proyek) tersebut ;
ah

lik

• Bahwa benar saat itu juga saksi keluar dari ruangan dan melihat Terdakwa yang sedang
marah-marah sempat dipeluk dan ditahan oleh Saksi NATSIR SIROMPA namun
m

ub

Terdakwa masih merontak sehingga membuat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH.
yang berdiri di pinggir teras dan berupaya menghalangi Terdakwa akhirnya terjatuh ke
ka

dalam parit (got) dalam posisi berdiri ;


ep

• Bahwa benar Saksi tidak melihat ataupun mengetahui apakah Saksi Korban WILSON
ah

SHRIVER, SH terjatuh ke dalam parit (got) akibat didorong atau tidak oleh Terdakwa ;
R

• Bahwa benar Saksi tidak melihat terdakwa mendorong atau memukul ataupun
es
M

menendang Saksi korban WILSON SHRIVER, SH. ;


ng

• Bahwa benar Saksi hanya mendengar dan mengetahui terdakwa datang dalam keadaan
on

marah-marah dan menanyakan keberadaan Bendahara proyek serta mendengar terdakwa


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
7Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
mengucapkan kata-kata “Mau Hakim kah, mau siapakah, Tai kalian” kepada Saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Korban WILSON SHRIVER, SH. ;

a
4 Saksi TINUS TABUNI ;

si
• Bahwa Saksi adalah Pegawai Honorer pada kantor Pengadilan Negeri Wamena ;

• Bahwa benar saksi mengerti diperiksa dan bersedia memberikan keterangan sehubungan

ne
ng
dengan tindak pidana penganiayaan, perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran
nama baik yang terjadi pada hari Senin tanggal 9 Juli 2007 sekitar pukul 15.30 WIT

do

gu
bertempat di halaman Kantor Pengadilan Negeri Wamena ;
Bahwa benar pelaku tindak pidana tersebut adalah Terdakwa ILYAS HAMZAK,

In
sedangkan korbannya ialah Saksi WILSON SHRIVER, SH. ;
A
• Bahwa benar pada saat kejadian saksi berada ditempat kejadian sedang ikut membuat
spanduk dalam rangka perpisahan dengan Ketua Pengadilan Negeri Wamena yang akan
ah

lik
pindah, dan ketika itu Saksi mendengar ada seseorang yang diketahui kemudian bernama
ILYAS HAMZAK (Terdakwa) datang dalam keadaan marah-marah sambil menanyakan
am

ub
“Mana Bendahara Proyek” ;
• Bahwa benar Saksi menerangkan tindakan terdakwa yang datang dalam keadaan marah-
ep
marah dan menanyakan keberadaan Bendahara Proyek saat itu sehubungan dengan
k

adanya kontrak kerja (Proyek) yang tidak dibayarkan kepada Terdakwa ;


ah

• Bahwa benar saat itu saksi melihat Terdakwa yang sedang marah-marah sempat dipeluk
R

si
dan ditahan oleh Saksi NATSIR SIROMPA namun Terdakwa masih merontak sehingga
membuat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH. yang berdiri di pinggir teras dan

ne
ng

berupaya menghalangi Terdakwa akhirnya terjatuh ke dalam parit (got) dalam posisi
berdiri ;

do
gu

• Bahwa benar Saksi melihat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH didorong dan terjatuh
ke dalam parit (got) oleh Terdakwa ;
• Bahwa benar Saksi melihat terdakwa juga menendang serta menyikut Saksi korban
In
A

WILSON SHRIVER, SH. yang akhirnya tersandar ke pintu ruangan ;


• Bahwa benar Saksi juga mengetahui terdakwa datang dalam keadaan marah-marah dan
ah

lik

mendengar terdakwa menanyakan “Mana Bendahara proyek” serta mendengar kata-kata


terdakwa “Mau Hakim kah, mau siapakah, Tai kalian” kepada Saksi Korban WILSON
m

ub

SHRIVER, SH. ;
5 Saksi YOMIUS TABUNI ;
ka

• Bahwa Saksi adalah Pegawai Honorer pada kantor Pengadilan Negeri Wamena ;
ep

• Bahwa benar saksi mengerti diperiksa dan bersedia memberikan keterangan


ah

sehubungan dengan tindak pidana penganiayaan, perbuatan tidak menyenangkan dan


R

pencemaran nama baik yang terjadi pada hari Senin tanggal 9 Juli 2007 sekitar pukul
es
M

15.30 WIT bertempat di halaman Kantor Pengadilan Negeri Wamena ;


ng

• Bahwa benar pelaku tindak pidana tersebut adalah Terdakwa ILYAS HAMZAK,
on

sedangkan korbannya ialah Saksi WILSON SHRIVER, SH. ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
8Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa benar pada saat kejadian saksi berada di tempat kejadian sedang ikut membuat
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
spanduk dalam rangka perpisahan dengan Ketua Pengadilan Negeri Wamena yang

a
akan pindah, dan ketika itu Saksi mendengar ada seseorang yang diketahui kemudian

si
bernama ILYAS HAMZAK (Terdakwa) datang dalam keadaan marah-marah sambil
menanyakan “Mana Bendahara Proyek” ;

ne
ng
• Bahwa benar Saksi menerangkan tindakan terdakwa yang datang dalam keadaan
marah-marah dan menanyakan keberadaan Bendahara Proyek saat itu sehubungan

do
gu

dengan adanya kontrak kerja (Proyek) yang tidak dibayarkan kepada Terdakwa ;
Bahwa benar saat itu saksi melihat Terdakwa yang sedang marah-marah sempat

In
dipeluk dan ditahan oleh Saksi NATSIR SIROMPA namun Terdakwa masih merontak
A
sehingga membuat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH. yang berdiri di pinggir
teras dan berupaya menghalangi Terdakwa akhirnya terjatuh ke dalam parit (got)
ah

lik
dalam posisi berdiri ;
• Bahwa benar Saksi melihat Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH didorong dan
am

ub
terjatuh ke dalam parit (got) oleh Terdakwa ;
• Bahwa benar Saksi tidak melihat terdakwa menendang dengan lutut menyikut Saksi
ep
korban WILSON SHRIVER, SH. akhirnya terhempas ke salah satu pintu ruangan ;
k

• Bahwa benar Saksi hanya melihat terdakwa datang dalam keadaan marah-marah dan
ah

mendengar terdakwa menanyakan “Mana Bendahara proyek” serta mendengar kata-


R

si
kata terdakwa “Mau Hakim kah, mau siapakah, Tai kalian” kepada Saksi Korban
WILSON SHRIVER, SH. ;

ne
ng

Menimbang, bahwa di persidangan 4 (empat) Orang Saksi atas nama Saksi JULIUS
MANIANI, SH., Saksi ARAFAH, Saksi ANDI SAFARUDDIN, ST dan termasuk Korban

do
gu

WILSON SHRIVER, SH. tidak hadir sehingga atas permintaan Jaksa Penuntut Umum dan
persetujuan terdakwa selanjutnya keterangan para saksi yang termuat dalam Berita Acara
Pemeriksaan Penyidik telah dibacakan sebagaimana terlampir dalam Berita Acara Persidangan ;
In
A

Menimbang, bahwa dipersidangan telah dibacakan pula 1 (satu) lembar Faximili dari
Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH. tertanggal 12 Februari 2009 tentang alasan ketidak
ah

lik

hadiran saksi dan permintaan untuk dibacakannya keterangan saksi (korban) sebagaimana
termuat didalam Berita Acara Penyidik di muka persidangan, serta adanya penyelesaian damai
antara Saksi korban dengan terdakwa, yang isinya telah dibenarkan pula oleh terdakwa ;
m

ub

Menimbang, bahwa disamping keterangan-keterangan para saksi diatas terdakwa


menyatakan keberatannya bahwa diantara keterangan para saksi tersebut ada yang benar dan ada
ka

ep

yang tidak benar, yaitu bahwa benar terdakwa datang dalam keadaan sangat emosi atau marah-
marah namun masih dapat mengontrol diri sehingga terdakwa tidak menyerang ataupun
ah

melakukan perbuatan tidak menyenangkan apalagi melakukan penganiayaan terhadap korban,


R

serta terdakwa tidak mengucapkan kata-kata “Mau Hakim kah, mau siapa kah, tai kalian” namun
es
M

terdakwa hanya mengucapkan kata-kata “Saya tidak perlu Hakim, saya hanya perlu Bendahara
ng

Proyek” kepada saksi korban dan para Saksi yang lain pada saat itu ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
9Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Menimbang, bahwa selanjutnya terdakwa telah pula memberikan keterangannya yang
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada pokoknya sebagai berikut :

a
• Bahwa benar pada tanggal 9 Juli 2007 sekitar Pukul 15.30 Wit terdakwa

si
pernah datang dalam keadaan marah-marah ke Kantor Pengadilan Negeri
Wamena untuk menanyakan keberadaan Bendahara Proyek atas nama Saksi

ne
ng
GERHAD NAPITULU untuk meminta tagihan Dana Proyek yang telah
diselesaikannya ;

do
gu • Bahwa benar pada saat itu Terdakwa langsung dihalangi dan dipeluk oleh
Saksi NATSIR SIROMPA namun terdakwa sempat merontak dan berusaha
untuk tidak dihalangi oleh para saksi ;

In
A
• Bahwa benar saat itu terdakwa memang dalam keadaan sangat emosi atau
marah-marah namun masih dapat mengontrol diri sehingga terdakwa tidak
ah

lik
menyerang dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan apalagi
melakukan penganiayaan terhadap saksi korban ;
am

ub
• Bahwa benar saat itu Terdakwa tidak melakukan perbuatan tidak
menyenangkan atau penganiayaan terhadap korban serta tidak mengucapkan
kata-kata “ Hakim kah, siapa kah, tai kalian” kepada Saksi Korban dan
ep
k

semua saksi, namun terdakwa hanya mengucapkan kata-kata “Saya tidak


ah

perlu Hakim, saya hanya perlu Bendahara Proyek” yang tentunya juga telah
R

si
menyinggung kehormatan diri Saudara Saksi Korban WILSON SHRIVER,
SH. sebagai seorang Hakim di Pengadilan Negeri Wamena saat itu ;

ne
ng

• Bahwa benar terdakwa telah mendatangi Saksi Korban di rumahnya secara


kekeluargaan untuk berdamai dan diterima serta dimaafkan oleh Saksi

do
Korban ;
gu

• Bahwa benar atas perbuatan dan tindakannya tersebut terdakwa menyatakan


telah benar-benar khilaf dan merasa menyesal ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang


antara satu dengan yang lainya saling bersesuaian sehingga telah ditemukan fakta-fakta hukum
ah

lik

di persidangan sebagai berikut :


• Bahwa benar pada hari Senin tanggal 9 Juli 2007 sekitar pukul 15.30 WIT
m

Terdakwa ILYAS HAMZAK telah datang ke Kantor Pengadilan Negeri


ub

Wamena dan menanyakan keberadaan Bendahara Proyek Pengadaan Barang


ka

dan Jasa pada Kantor Pengadilan Negeri Wamena ;


ep

• Bahwa benar pada saat itu Terdakwa dihalangi oleh Saksi WILSON
SHRIVER, SH serta dipeluk oleh Saksi NATSIR SIROMPA, namun
ah

terdakwa sempat merontak dan berusaha untuk tidak dihalangi oleh para
es

saksi ;
M


ng

Bahwa dalam keadaan sangat emosi atau marah-marah itu Terdakwa telah
on

mengucapkan kata-kata “Mau Hakim kah, mau siapa kah, tai kalian” kepada
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
10
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Saksi Korban dan semua saksi, serta terdakwa juga mengucapkan kata-kata
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Saya tidak perlu Hakim, saya hanya perlu Bendahara Proyek” serta kata-

a
kata “Jangan sebut Saya ILYAS kalau tidak membakar kantor Pengadilan

si
Negeri Wamena”, yang tentunya juga telah menyinggung baik secara
institusi bagi Pengadilan Negeri Wamena maupun kehormatan diri Saksi

ne
ng
Korban WILSON SHRIVER, SH. sebagai seorang Hakim di Pengadilan
Negeri tersebut ;

do
gu • Bahwa benar saat itu terdakwa dalam keadaan sangat emosi atau marah-
marah yang hampir tidak dapat mengontrol dirinya sehingga terdakwa tidak
menyadari telah menyerang dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan

In
A
bahkan penganiayaan terhadap saksi korban ;
• Bahwa benar terdakwa telah mendatangi Saksi Korban di rumahnya secara
ah

lik
kekeluargaan untuk berdamai dan diterima serta dimaafkan oleh Saksi
Korban ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut selanjutnya Majelis Hakim
akan mempertimbangkan apakah perbuatan terdakwa dapat dipersalahkan sebagaimana yang di
dakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum ;
ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan terhadap terdakwa berbentuk alternatif yaitu
Kesatu Pasal 351 ayat (1) KUHP atau Kedua Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP atau Ketiga Pasal
ah

R
310 ayat (1) KUHP, maka sesuai pemeriksaan persidangan perkara ini Majelis Hakim akan

si
mempertimbangkan dakwaan yang memiliki relevansi dengan pembuktian fakta dipersidangan
yaitu Pasal 310 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

ne
ng

1 Barangsiapa ;
2 Sengaja Menyerang Kehormatan atau Nama Baik Seseorang ;

do
gu

3 Dengan Jalan Menuduhnya Melakukan Sesuatu ;


4 Yang Maksudnya supaya Diketahui Umum ;
Menimbang, bahwa selanjutnya dengan mengambil alih sebagian ataupun seluruh
In
A

pertimbangan Jaksa Penuntut Umum maka Majelis Hakim mempertimbangkan unsur-unsur pasal
tersebut sebagai berikut :
ah

lik

Unsur Barangsiapa
Bahwa pengertian “ barangsiapa “ ialah setiap orang atau siapa saja sebagai subjek
m

ub

hukum yang dari padanya dapat dimintakan pertanggung-jawaban atas perbuatannya ;


Bahwa dalam perkara ini Penuntut Umum telah menghadapkan subjek hukum atas nama
ka

ILYAS HAMZAK sebagai Terdakwa dengan identitas yang diakuinya sebagaimana termuat
ep

dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dengan demikian tidak terdapat kekeliruan atau
error in persona mengenai orang yang melakukan perbuatan, serta terdakwa dipandang mampu
ah

dan cakap ketika menjawab semua pertanyaan yang diajukan sehingga Majelis Hakim
R

es

berkesimpulan bahwa terdakwa adalah subjek hukum yang dapat dimintakan


M

pertanggungjawaban atas perbuatannya, dan dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara
ng

sah menurut hukum ;


on

Unsur Sengaja Menyerang Kehormatan atau Nama Baik Seseorang


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
11
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
Bahwa yang dimaksud dengan “Menyerang Kehormatan atau Nama Baik Seseorang“
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disini ialah kehormatan dalam pengertian nama baik atau martabat seseorang, dan bukan

a
kehormatan dalam pengertian kesusilaan ;

si
Bahwa disamping itu unsur ini identik dengan penghinaan, yang dilakukan baik dengan
perkataan maupun perbuatan, yang ditujukan kepada diri seseorang ;

ne
ng
Bahwa menurut Penjelasan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana karangan R.SUSILO
pada halaman 229 khususnya Penjelasan Pasal 315 ditegaskan, bahwa : “…suatu sodokan,

do
gu
pukulan, tempelengan, dorongan dan sebagainya sebenarnya merupakan suatu Penganiayaan,
tetapi bila dilakukan tidak seberapa keras dapat menimbulkan Penghinaan terhadap
Korbannya” ;

In
A
Bahwa berdasarkan penjelasan pasal 315 KUHP diatas yang apabila dihubungkan dengan
keterangan para saksi dan keterangan terdakwa sendiri telah dapat diperoleh fakta-fakta yang
ah

lik
cukup bahwa meskipun Terdakwa telah melakukan pemukulan atau penganiayaan namun
disamping tidak sebegitu keras sehingga merupakan suatu bentuk penghinaan bagi korban, selain
itu karena dari sikap terdakwa yang datang dalam keadaan emosi atau marah-marah dan
am

ub
menanyakan “Mana Bendahara Proyek” (Saksi GERHAD NAPITUPULU) yang langsung
dihalangi oleh Saksi Korban WILSON SHRIVER yang berusaha menengahi atau berdiri diposisi
ep
tengah antara Terdakwa dan Saksi GERHAD NAPITULU dimana Terdakwa masih terus
k

berontak dengan emosinya sehingga mengakibatkan para Saksi terdesak termasuk khususnya
ah

Saksi Korban WILSON SHRIVER akhirnya terdorong dan terjatuh ke dalam parit serta
R

si
Terdakwa mengucapkan kata-kata “Mau Hakim kah, mau siapakah Tai Kalian” hal mana telah
dapat menyinggung atau menghina dan merendahkan martabat seseorang dalam hal ini Saksi

ne
ng

WILSON SHRIVER, SH sebagai Hakim yang pada saat itu berusaha menenangkan Terdakwa
dengan sikap dan contoh perilaku yang sepatutnya dituruti oleh Terdakwa ;

do
Bahwa berdasarkan uraian fakta diatas telah jelas bahwa perbuatan terdakwa telah
gu

terbukti menurut unsur ini, sehingga dengan demikian Majelis berpendapat unsur ini telah
terpenuhi secara sah menurut hukum ;
In
A

Unsur Dengan Jalan Menuduhnya Melakukan Sesuatu


Bahwa pengertian atau maksud yang terurai didalam unsur ini ialah adanya sikap dan
ah

lik

atau perbuatan pelaku sedemikian rupa yang bersifat penistaan atau fitnahan atas suatu kejadian
atau keadaan yang tidak diketahui atau diluar pengetahuan korban ;
Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian dengan keterangan
m

ub

terdakwa ditemukan fakta dimana sikap dan tindakan terdakwa yang emosional atau marah-
marah dan mempersoalkan perihal dana Proyek yang belum dibayarkan yang ditujukan kepada
ka

ep

bendahara proyek di Kantor Pengadilan Negeri Wamena dan dihadapan para saksi termasuk
kepada Saksi Korban saat itu seolah-olah hal yang dituntut oleh Terdakwa tersebut telah
ah

disengaja dan dilakukan oleh para saksi ataupun Saksi Korban sendiri, dengan mengucapkan
R

kata-kata ”Saya tidak perlu Hakim, saya hanya perlu Bendahara” dan kata-kata “Mau Hakim
es
M

kah, mau siapakah Tai kalian” ;


ng

Bahwa sikap dan tindakan terdakwa pada saat itu membuat korban WILSON SHRIVER,
on

SH. merasa harga dirinya sebagai seorang Hakim di Pengadilan Negeri Wamena direndahkan,
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
12
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
walaupun sikap dan kata-kata terdakwa itu tidak ditujukan secara langsung terhadap diri Saksi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Korban WILSON SHRIVER secara pribadi, namun semestinya terdakwa menyadari dalam hal

a
apa dan dengan atau kepada siapa dirinya sedang dan harus berhadapan, dan terlebih ketika

si
Saksi Korban WILSON SHRIVER, SH. yang saat itu sedang berusaha menenangkan Terdakwa
walaupun telah mengakui bahwa dirinya “hakim” namun hal itu tidak diindahkan oleh terdakwa,

ne
ng
sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan terdakwa menurut unsur ini telah
terpenuhi ;

do
gu
Unsur Yang Maksudnya Supaya Diketahui Umum
Bahwa berdasarkan uraian fakta dalam unsur ketiga diatas telah jelaslah bahwa sikap dan
perbuatan terdakwa yang terdorong oleh perasaan emosional yang tinggi serta tidak

In
A
menghiraukan adanya sejumlah orang saksi yang semuanya adalah Karyawan dan Pegawai di
Pengadilan Negeri Wamena tempat mereka bekerja, yang tentu pula merupakan tempat umum
ah

lik
yang selalu dikunjungi masyarakat sehingga dari fakta tersebut Majelis Hakim berkesimpulan
bahwa maksud terdakwa menurut unsur ini dapat dipastikan adalah bertujuan agar setiap orang
yang ada disitu mendengarnya, apalagi dengan kata-kata “Mau Hakim kah, mau siapakah, tai
am

ub
kalian” dengan suara keras telah jelas bahwa maksud kata-kata itu supaya terdengar atau
diketahui orang banyak sehingga mengakibatkan seseorang atau siapapun termasuk Saksi
ep
Korban WILSON SHRIVER, SH. merasa dipermalukan ;
k

Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis Hakim berpendapat unsur ini telah
ah

terpenuhi pula secara sah menurut hukum ;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ternyata perbuatan
terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari Dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum dalam Pasal

ne
ng

310 ayat (1) KUHP, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa terdakwa telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;

do
Menimbang, bahwa oleh karena selama persidangan dalam diri terdakwa tidak ditemukan
gu

hal-hal yang dapat menghilangkan pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar
dan atau alasan pemaaf, maka Majelis berpendapat bahwa terdakwa mampu bertanggung jawab,
In
A

maka terdakwa haruslah dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan kepadanya,
serta haruslah pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya ;
ah

lik

Menimbang, bahwa penjatuhan pidana ini tidaklah dimaksudkan sebagai balas dendam,
akan tetapi merupakan pembelajaran baginya bahwa apa yang dilakukannya adalah bertentang
dengan hukum dan undang-undang, dan kepada terdakwa diharapkan tidak mengulanginya lagi
m

ub

dikemudian hari ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan putusan terhadap terdakwa
ka

ep

terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringkan :


Hal-Hal yang memberatkan :
ah

• Bahwa perbuatan terdakwa dapat meresahkan kalangan Hakim pada


R

umumnya ;
es
M

Hal-hal yang meringankan :


ng

• Bahwa terdakwa bersikap sopan dipersidangan ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
13
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
• Bahwa terdakwa belum pernah dihukum ;
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya ;

a
R
• Bahwa terdakwa sudah berupaya berdamai/meminta maaf kepada

si
korban ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal yang memberatkan dan meringankan
tersebut diatas, maka Majelis berpendapat sudah tepat dan adil apabila kepada Terdakwa
dijatuhkan pidana sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini nanti ;

do
gu
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi
pidana, maka terdakwa haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara ini yang jumlahnya

In
seperti disebutkan di dalam amar putusan ini ;
A
Mengingat, pasal 310 ayat (1) KUHP, Undang-undang N0. 4 tahun 2004, Undang-undang
No. 8 Tahun 1981 dan Undang-undang No. 8 Tahun 2004 serta peraturan-peraturan lain yang
ah

lik
berkaitan dengan perkara ini :
MENGADILI:
am

ub
1 Menyatakan terdakwa ILYAS HAMZAK telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENGHINAAN” ;
ep
k

2 Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut oleh karena itu dengan


ah

pidana penjara selama 4 (Empat) bulan ;


R
3 Memerintahkan pidana tersebut tidak perlu dijalankan kecuali jika

si
dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim yang telah

ne
ng

mempunyai kekuatan hukum tetap, bahwa terdakwa sebelum berakhir


masa percobaan selama 6 (Enam) bulan telah melakukan tindak pidana ;
4 Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.

do
gu

1.000,- (seribu rupiah) ;


Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
In
Wamena pada hari Senin, tanggal 23 Februari 2009 oleh kami MANGATAS SIMANULLANG,
A

SH sebagai Hakim Ketua Majelis, GRACELY N. MANUHUTU, SH dan WILLEM


DEPONDOYE, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam
ah

lik

persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh MANGATAS SIMANULLANG,
SH Hakim Ketua Majelis, didampingi oleh GRACELY N. MANUHUTU, SH dan WILLEM
m

ub

DEPONDOYE, SH Hakim-Hakim anggota tersebut, dibantu BUDIMAN Panitera Pengganti


pada Pengadilan Negeri Wamena, dengan dihadiri SUKMAN EFENDI, SH dan JHON ILEF
ka

MALAMASSAM, SH Tim Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Wamena serta
ep

Terdakwa tersebut.
ah

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,


R

es
M

ng

1. GRACELY N.MANUHUTU, S.H. MANGATAS SIMANULLANG, S.H.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
14
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. WILLEM DEPONDOYE, S.H.
Panitera Pengganti,

ne
ng
BUDIMAN

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai