Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR

SISTEM TRANSMISI SEPEDA MOTOR

DISUSUN OLEH :
VIRSAN GUSTIAN , ST , MPSi
WIDYAISWATA AHLI PERTAMA

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN VOKASI


BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK ( BBPPMPV BBL ) MEDAN 2021
TOPIK II
TRANSMISI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar materi kegiatan belajar II ini peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Transmisi
2. Menjelaskan Jenis – Jenis Transmisi
3. Menjelaskan cara kerja Transmisi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Dapat menjelaskan Pengertian Transmisi
2. Dapat Menjelaskan Jenis Jenis Transmisi
3. Dapat Menjelaskan cara kerja Transmisi

Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan
putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi
transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran)
mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda
motor terbagi menjadi; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis. Komponen
utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang
berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut
terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main
shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/
counter shaft). Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung
kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita
memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant
mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi-giginya
yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih
gigi/garpu persnelling
Transmisi Manual
Bagian Gearbox manual

Gambar Bagian Gearbox Manual

1.input shaft

Poros input adalah sebuah batang besi berbentuk silinder yang terletak pada poros
kopling motor. Fungsi dari poros input adalah untuk menangkap putaran dari kopling
untuk disalurkan ke gear set didalam transmisi

2. Input gear

Input gear adalah roda gigi yang terletak dan menempel pada poros input.
Fungsinya sebagai drive gear atau gigi pemutar yang menggerakan roda gigi
counter. Input gear umumnya memiliki bentuk yang lebih kecil dari counter gear agar
proses perbandingan gigi bisa lebih besar.

Gambar Input shaft


3. Output shaft

Poros output adalah batang besi berbentuk silinder yang terletak dibelakang input
shaft. Meski terletak dibelakang input gear, namun poros ini tidak terpaut dengan
poros input. Sehingga kecepatan putar input shaft tidak mempengaruhi kecepatan
putar output shaft. Disepanjang output shaft inilah roda gigi pengubah momen
diletakan.

4. Output gear

Sama halnya dengan input gear, output gear juga berperan sebagai driven gear
yang berfungsi memutar rantai agar motor bisa bergerak. Gigi output ini umumnya
terletak dibagian luar dari gear box karena terhubung dengan rantai motor.

Gambar Output shaft


5. Speed gear

Speed gear adalah gigi independet yang terletak di sepanjang output gear. Mengapa
dikatakan indipenden, karena roda gigi ini tidak terpaut dengan poros output.
Sehingga meski speed gear berputar poros output tidak akan berputar.

Namun, speed gear ini selalu terpaut dengan roda gigi counter. Sehingga saat motor
dihidupkan speed gear akan selalu berputar karena counter gear juga berputar.

Disalah satu sisi speed gear terdapat nut yang bisa terhubung dengan sliding gear
ketika sliding gear bergerak menempel dengan speed gear

6. Counter gear
Counter gear adalah roda gigi yang berperan sebagai distributor. Karena fungsi dari
counter gear yakni untuk menyalurkan putaran dari input gear ke masing-masing
speed gear. Jumlah roda gigi pada counter gear juga tergantung dari jumlah speed
gear.
Untuk transmisi 4 percepatan bisa memiliki 4 gigi counter dan satu gigi input yang
memiliki diameter berbeda-beda.

7. Slidding gear

Berbeda dengan speed gear, sliding gear merupakan roda gigi yang terpaut dengan
poros output. Sehingga besar kecilnya RPM sliding gear juga sama dengan RPM
output gear.
Dinamakan slidding gear karena roda gigi ini dapat bergeser (slide). Pergesaran
roda gigi pada sliding gear dimaksudkan agar roda gigi ini bisa terpaut dengan salah
satu speed gear. Lokasi dari sliding gear ini terletak antara dua speed gear.
Roda gigi ini berperan untuk memilih percepatan transmisi. Jadi saat kondisi netral,
sliding gear terletak ditengah. Saat kita injak tuas transmisi, maka sliding gear akan
bergerak kekanan atau kekiri dan menempel pada speed gear, sehingga putaran
dari input shaft bisa terhubung ke output shaft.
. Tuas transmisi

Tuas transmisi rasanya sudah tahu semua bahwa fungsinya adalah sebagai input
yang digunakan pengendara motor untuk mengatur percepatan transmisi. Tuas
transmisi pada motor, umumnya berbentuk sangat simple karena hanya bergerak
naik dan turun.

9. Selector Arm

Selector arm adalah lengan yang terletak setelah tuas transmisi, lengan ini akan
bergerak setelah anda menekan atau mengungkit tuas transmisi. Bentuk dari arm
ini, memiliki dua pengait yang terletak dibagian atas dan bawah. fungsi pengait ini
adalah untuk menggerakan selector drum.
10. Overshift arm

Lengan ini terletak berseberangan dengan selector arm, fungsinya untuk mencegah
agar putaran selector drum tidak berlebihan. Overshift arm juga terhubung dengan
tuas transmisi sehingga ketika anda menekan tuas transmisi, maka dua lengan ini
sama-sama bergerak ke atas.

11. Arm return spring

Seusai menekan tuas transmisi, maka tuas akan kembali ke posisi semula. Begitu
pula dengan selector arm dan overshift arm, dua komponen ini akan kembali ke
posisinya. Agar tidak terjadi pembalikan putaran selector drum, maka dua lengan ini
memiliki kemampuan retrain atau mengembang.

Bentuk luar arm yang landai membuat lengan ini mengembang secara otomatis saat
bergerak kembali. Dan arm return spring berfungsi untuk mengembalikan posisi
lengan saat mengembang.

12. Selector pin

Selector pin adalah sebuah batang kecil yang terletak diujung selector drum.
Fungsinya sebagai media untuk memutar selector drum, saat tuas transmisi
digerakan maka selector arm akan mendorong bagian ini agar selector berputar.

13. Selector drum

Gambar Selector Drum


Selector drum adalah komponen utama dalam mekanisme perpindahan gigi
transmisi manual sepeda motor. Komponen ini memang bekerja hanya dengan
berputar. Namun pada permukaan drum terdapat thread atau alur yang berkelok.

Alur ini berfungsi untuk dudukan shift fork, sehingga ketika drum berputar shift fork
akan bergerak kekanan dan kekiri sesuai lekukan alur. Dan gerakan ini
dimanfaatkan untuk memindahkan sliding gear.

14. Shift fork

Gambar Shift fork

Komponen terakhir adalah garpu pemindah, sudah jelas bahwa fungsi dari shift fork
ini adalah untuk memindahkan posisi sliding gear agar bisa terkait dengan salah
satu speed gear.

Dalam satu unit transmisi manual, bisa terdapat tiga buah shift fork untuk transmisi 5
percepatan dan dua buah shift fork untuk transmisi 4 percepatan.

Cara Kerja Transmisi Manual


Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5 ), poros pemindah (21) gigi
berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan
mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu
pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu
pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik
yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum),
dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti
putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis
sepeda motor, tetapi prinsipnya sama. Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi
geser (sliding gear). Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti
gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan
yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada. Gigi geser, baik yang
berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada pada poros pembalik
(counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4
dan 5 ) Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini
dapat bebas berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk
adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai
alat penguncinya adalah gigi geser.
Transmisi Otomatis

Sistem transmisi otomatis saat ini banyak digunakan pada sepeda motor metic.
Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan
secara otomatis dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan
yaitu transmisi otomatis “V” belt atau yang dikenal dengan CVT (Continuous
Variable Transmission). CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban
belakang menggunakan sabuk yang menghubungkan antara drive pulley dengan
driven pulleymenggunakan prinsip gaya gesek.

Keuntungan dari transmisi otomatis adalah :

a. Tidak adanya pedal kopling, sehingga pengoprasian kendaraan lebih


mudah.
b. Perpindahan kecepatan dapat dilakukan secara lembut tidak terjadinya
hentakan pada saat perpindahan kecepatan

Macam transmisi otomatis ( konsep dan cara kerja) :

1. CVT (Continuously Variable Transmission)


2. AT (automatic transmission)  banyak digunakan pada unit mobil

Kontruksi CVT

Gambar Kontruksi CVT


Komponen Utama CVT :

1. Drive pulley (Primary Pulley)

Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yang berkesinambungan dengan


puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh dari
puli primer.

2. Drive belt (v-belt)

Berfungsi sebagai penghubung putaran dari puli primer ke puli sekunder. Besarnya
diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya.

3. Driven pulley (Secondary Pulley)

Puli sekunder adalah komponen yang berfungsi yang berkesinambungan dengan


puli primer mengatur kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh
dari puli primer.
Bagian Komponen Primary Pulley

Gambar Bagian Komponen Primary Pulley

Bagian Komponen Secondary Pulley

Gambar Bagian Komponen Primary Pulley


Cara Kerja CVT

Kecepatan Rendah
Primary Pulley
Sewaktu kecepatan mesin rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight rooler kecil
dan posisi movable drive (cam) tidak berubah

Gambar Primary Pulley

Secondary Pulley

Pada kecepatan rendah, gaya sentrifugal yang terjadi pada weight roller masih kecil,
oleh karena itu tegangan v-belt adalah rendah, yang belum mampu menggerakkan
movable driven face (pulley bergerak) pada secondary pully
Gambar . Secondary
Pulley

KecepatanTinggi
Primary Pulley
Ketika kecepatan tinggi, akibat gaya sentrifugal akibat dari makin terlemparnya weight roller
yang bergerak mendorong movable drive face (lebar puli mengecil), hal ini menyebabkan v-
belt terdorong keluar (diameter primary pulley menjadi besar)

Gambar Primary Pulley

Secondary Pulley

Pada saat diameter primary pulley menjadi besar, maka diameter secondary pulley menjadi
mengecil. Hal ini terjadi akibat movable driven face (4) bergerak membuka, dan v-belt
bergerak masuk.
Pada saat seperti ini, spring (2) akan mendorong dan menyentuh clutch weigth. Akibat
putaran mesin makin kencang, clutch weigth akan terlempar keluar, menyentuh bagian dalam
clutch outer, menyebabkan clutch outer berputar. Pada bagian clutch outer terhubung dengan
drive shaft, melalui gear reduksi (gardan matic) ke final shaft yang memutar roda

Gambar Secondary Pulley

Berikut kondisi perubahan diameter primary pulley dan secondary pulley, sesuai kecepatan kendaraan.
Perawatan Transmisi Otomatis

1. Pelumasan colar pada primer pulley


Sebab :

Jika tidak ada pelumasan, akselerasi/percepatan tidak halus karena gerakan penyesuaian
pada primary sheave tidak bekerja dengan baik
Service point :

Pertama, lumasi dengan grease/gemuk pada permukaaan collar (bushing), selanjutnya


sebelum dipasang pada primery pulley tetap, bersihkan gemuk yang berlebihan pada
bagian luar dari seal oil agar tidak terjadi slip.

2. Bagian dalam starter wheel gear, starter idle gear, drive axle dari secondary sheave.
Sebab :

Putaran tidak lancar, lihat CVT book manual untuk pedoman pelumasan

Service point :

a. Titik Pelumasan pada primery pully

• Pulley primer yang bergeser


• Collar

Gemuk yang disarankan


Shell Sunlight 3 ®

➢ Shell Sunlight 3 : adalah gemuk serbaguna dan sangat cocok untuk


melumasi roller dan plain bearing.
➢ Ketahanan suhu : 20 * C sampai dengan 135 * C .

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley .

Jika pulley terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

b. Pelumasan pada bagian Pulley sekunder

1) Pulley sekunder tetap (1)

2)

Pulley sekunder bergerak (2)

3) Bearing / celah torsi cam


Pelumas yang dianjurkan

Shell Dolium grease R ®

Perhatian : Jangan sampai gemuk menyentuh permukaan pulley . Jika pulley


terkena gemuk, bersihkan dengan ALKOHOL

3. Pelumasan Torsi cam pada Pulley sekunder . Sebab :

Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas bagian ini :

a. Akselerasi tidak lembut

b. Mendaki kurang kuat karena pulley sekunder tidak bekerja dengan baik

c. Pin guide dan alur pin guide terjadi keausan .

▪ Lumasi dengan gemuk disekitar pin guide dan pulley sekunder bergerak
▪ Bersihkan gemuk yang berlebihan pada bagian luar pulley sekunder, untuk
menghindari agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan rumah
kopling .

Pelumasan Torsi Cam

• Alur pin 1

• O-rings 2
Pelumas yang dianjurkan

Shell Dolium grease R ®

➢ Shell Dolium R grease dipakai

pada bagian pin guide pada secondary sheave .

➢ Gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap kebocoran karena
bersifat lengket .
➢ Penggantian oli gear Cara
Penggantian :

a. Jalankan terlebih dahulu sepeda motor untuk Beberapa


saat,selanjutnya matikan mesin.
b. Buka baut penguras oli gear yang berada dibagian bawah
c. Kapasitas oli gear ( 100 cc )
d. Penggantian pertama pada jarak tempuh 500 km selanjutnya setiap
10.000 km .

Gambar Penggantian Oli Gear

5. Penanganan Pada Komponen Mengalami Perubahan (aus) yang akan terjadi


pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah :
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PERAWATAN CVT

Pemeriksaan V-belt CVT


Gambar A ( V – Belt Kondisi Baik )

Harus ada kelebihan dari V-belt antara V-belt bagian bawah dan bagian bawah alat
pemeriksa V-belt .

Gambar B.( Kondisi V – Belt saatnya harus diganti )

Jika bagian bawah alat pemeriksa sudah rata dengan V belt Artinya V-belt telah aus.

Rekomendasi penggantian : Tiap 25.000 km

Buka Baut pemeriksa pada cover crankcase dan masukan alat pemeriksa
Ukur ketebalan V belt dengan cara yang benar

Anda mungkin juga menyukai