Anda di halaman 1dari 1

ANALISA PENGGUNAAN LISTRIK DAN POLA PEMBEBANAN

Berdasarkan Peta Nilai Intensitas Insolasi Matahari rata-rata untuk daerah di Indonesia,
diketahui memiliki nilai Intensitas Insolasi Matahari ± 4 jam, maka untuk PLTS system
Terpusat yang menggunakan PV-module monocrystalline merk ‘Adyasolar’ Kaps. 400 Wp,
sejumlah 13 Buah, dengan nilai efisiensi kita sebutkan 0,95; akan dapat dibangkitkan
energi Listrik sebesar :

* P = Kap.PV x Jumlah PVe x Nilai Intensitas Insolasi Matahari x effisiensi System


= 400 x 13 x 4 x 0,95
P = 19.760 Whdc

Dan dengan asumsi semua loses kerugian listrik, mulai dari instalasi dilokasi PLTS Terpusat,
beserta semua alat kontrol, jaringan distribusi, dan sampai ke sambungan kWh rumah
pelanggan = 20%, maka h = (1 – total loses listrik)
=è h = 80%:
Keterangan :
h = faktor konversi dari DC ke AC serta total kerugian sistem listrik = 80% = 0,8
Akan tersedia energi listrik sebesar = 19.760 Wh x h
= 19.760 Wh x 0.8
= 15.808 Whac

Pemilihan catu daya Solar Modul per-Unit @ 400Wp, dan penyimpanan energi listrik di
baterai dengan kapsitas 100 Ah, 48 Vdc, DOD 95%, sebanyak 4 Unit, memiliki kemampuan
total kapasatas sebesar

* 100 Ah x 48 Vdc x 95% x 4 uniti


= 18.240 Wh

Berdasarkan Perhitungan diatas, tersedia Energy Listrik sebasar : 15.808 Wh. Maka Pola
Pembebanan setiap hari sebegai berikut :

Jika Kapasitas Maka Lama


No. Energy tersedia
Beban Pemakaian per-Hari
1. 1,000 Watt 15.8 Jam
2. 1,500 Watt 10.5 Jam
3. 2,000 Watt 7.9 Jam
4. 2,500 Watt 6.3 Jam
15,808 Wh
5. 3,000 Watt 5.3 Jam
6. 4,000 Watt 4.0 Jam
7. 5,000 Watt 3.2 Jam
8. 7,000 Watt 2.3 Jam

hal 1

Anda mungkin juga menyukai