Anda di halaman 1dari 9

8/12/2021 KEBUTUHAN AMAN DAN

NYAMAN

KELOMPOK 9

user
Type equation here . TUGAS
 STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

A.Pengertian Kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan
atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang
memerlukan.

B. Tujuan
1. Kompres Panas
a) Memperlancar sirkulasi darah
b) Mengurangi rasa sakit
c) Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
d) Merangsang peristatik usu

C. Indikasi
1. Kompres Panas
a) Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
b) Klien dengan perut kembung
c) Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
d) Spasme otot
e) Adanya abses, hematoma

 D.Prosedur
1.Fase pra interaksi 1. Tahap persiapan
2. Tahap perkenalan
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi

2. Fase orientasi Perawat:selamat sing ibu/bpk


Pasien:selamat siang
Perawat:apa benar ini dengan ibu…
Pasien:iya benar
Perawat:baiklah ibu/bpkperkenalkan saya perawat… saya hari ini
akan melakukan Tindakan kompres pada bagian lengan ibu,
apakah ibu bersedia?
Pasien; ya saya bersedia

3. Fase kerja 1. persiapan alat


 kom berisi air hangat sesuai kebutuhan(40-46)
 bak steril berisi 2-4 buah kasa
 pengalas
 sarung tangan bersih
 bengkok
 waslap sesuai kebutuhan
 pinset anatomi
2.prosedur
 dekatkan alat-alat ke dekat klien
 perhatikan privasi klien
 cuci tangan
 atur posisi pasien yang nyaman
 pasang pengalas di bawah daerah yang akan di kompres
 kenakan sarung tangan
 ambil beberapa potong kassa dengan pinset dari bak steril
lalu masukan ke dalam kom yang berisi cairan hangat
 kemudian ambil kasa tersebut dan dentangkan pada
daerah yang akan di kompres
 bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu
tutup/lapisi dengan kasa kering.
 Lakukan prasat ini 15-30 menit/ ganti balutan setiap 5
menit
 Lepaskan sarung tangan
 Atur Kembali pasien/klien pada posisi nyaman
 Bereskan alat-alat dan simpan Kembali
4. Fase terminasi  Cuci tangan
(penutup, evaluasi,
dan tindak lanjut)  Perawat:baiklah ibu saya sudah selesai melakukan
Tindakan pengompresan pada ibu, apakah ibu sudah
merasa agak baikan?
 Pasien: iya, saya sudah agak merasa lebih baik
 Perawat: baiklah ibu apakah ibu masih ingin bertanya?
 Pasien:tidak
 Perawat;baiklah ibu kalau begitu saya izin undur diri, jika
ada pertanyaan atau keluhan ibu bisa memanggil saya atau
teman perawat yang lain
 Pasien;iya
 Perawat: selamat siang
 Pasien:selamat siang

5. Dokumentasi Catat hasil pemeriksaan/hasil Tindakan untuk dokumentasi


laporan
 STANDART PROSEDUR OPERASIONAL DISTRAKSI

A.Pengartian
Distraksi adalah istilah yang mengacu pada menghibur, mengalihkan perhatian
seseorang dan apa yang mereka jelaskan. Asal kata gangguan mengacu pada bahasa
Latin «distractio» yang mengacu pada hasil dari gangguan, dari bahasa Latin
«distracen» kata yang dibentuk oleh awalan «dis» yang menunjukkan pemisahan, dan
oleh «trahere» yang mengacu pada tindakan menyeret.

Distraksi merupakan memisahkan atau menjauhkan diri kita dari kenyataan atau
masalah yang harus kita fokuskan pada saat ini, mengalihkan perhatian kita ke subjek
lain yang lebih mengkhawatirkan atau lebih menyenangkan.

B.Tujuan
(mengurangi rasa cemas,menjadikan hati tentram agar merasa aman dan nyaman)
C.Indikasi:
ketika cemas atau gelisa, pikiran tidak tenang atau tidak fokus / konsentrasi
-Kontraindikasi :-
 Prosedur
1.Fase interaksi 1. Tahap persiapan
2. Tahap perkenalan
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
2. Fase orientasi Perawat:selamat sing ibu/bpk
Pasien:selamat siang
Perawat:apa benar ini dengan ibu…
Pasien:iya benar
Perawat:baiklah ibu/bpkperkenalkan saya perawat… saya
hari ini akan melakukan Tindakan kompres pada bagian
lengan ibu, apakah ibu bersedia?
Pasien; ya saya bersedia

3. Fase kerja  1).mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai


kodisi pasien (berbaring duduk)
 2). Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
 3). Meminta pasien memejamkan mata
 4) meminta pasien menfokuskan pikirannya supaya bisa
merasa rileks
 5).membawa alam pikiran pasien menuju ketempat yang
menyenangkan (-+) 10 menit
 6). Atur kembali posisi pasien agar pasien lebih merasa
aman dan nyaman

4. .Fase terminisasi (penutup,  Bereskan alat-alat dan simpan Kembali


evaluasi, dan tindak lanjut)  Cuci tangan

 Perawat:baiklah ibu saya sudah selesai melakukan


Tindakan distraksi pada ibu, apakah ibu sudah
merasa agak baikan?
 Pasien: iya, saya sudah agak merasa lebih baik
 Perawat: baiklah ibu apakah ibu masih ingin
bertanya?
 Pasien:tidak
 Perawat;baiklah ibu kalau begitu saya izin undur
diri, jika ada pertanyaan atau keluhan ibu bisa
memanggil saya atau teman perawat yang lain
 Pasien;iya
 Perawat: selamat siang
 Pasien:selamat siang

5.Dokumentasi Catat hasil pemeriksaan/hasil Tindakan untuk dokumentasi


laporan
 STANDART PROSEDUR OPERASIONAL RELAKSASI DAN
NAFAS DALAM

A.Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakam bentuk asuhan keperawatan untuk
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam ini
juga dapat membuat ketentraman hati dan berkurangnya rasa cemas (Arfa, 2013).
Teknik relaksasi nafas dalam yaitu proses yang dapat melepaskan ketegangan
dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Teknik nafas dalam dapat meningkatkan
konsentrasi pada diri, mempermudah untuk mengatur nafas, meningkatkan oksigen
dalam darah dan memberikan rasa tenang sehingga membuat diri menjadi lebih rileks
sehingga membantu untuk memasuki kondisi tidur, karena dengan cara meregangkan
otot-otot akan membuat suasana hati menjadi lebih tenang dan juga lebih santai.

B.Tujuan
Tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
C.Indikasi
Tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan.
 Prosedur
1. .Fase interaksi 1.Tahap persiapan
2.Tahap perkenalan
3.Tahap kerja
4.Tahap terminasi

2. .Fase orientasi Perawat:selamat sing ibu/bpk


Pasien:selamat siang
Perawat:apa benar ini dengan ibu…
Pasien:iya benar
Perawat:baiklah ibu/bpkperkenalkan saya perawat… saya hari
ini akan melakukan Tindakan relaksasi dan nafas dalam pada
ibu, apakah ibu bersedia?
Pasien; ya saya bersedia

3.Fase kerja  Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur
atau dikursi hingga pasien merasa nyaman
 Letakkan satu tangan pasien dibagian dada berada di
tengah-tengah dada untuk merasakan gerakan dan satu
tangan pasien dibaguan perut
 Keluarkan nafas dengan perlahan-lahan
 Tahan nafas selama 3 detik dalam 3 hitungan
 Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan
melalui mulut selama 3 detik dengan gerakan tiup
 Lakukan secara berulang selama 3x atau sampai pasien
merasa nyaman (selama 10 sampai 15 menit)
4. .Fase terminisasi  Bereskan alat-alat dan simpan Kembali
(penutup, evaluasi,  Cuci tangan
dan tindak lanjut)
 Perawat:baiklah ibu saya sudah selesai melakukan
Tindakan relaksasi dan nafas dalam pada ibu, apakah
ibu sudah merasa agak baikan?
 Pasien: iya, saya sudah agak merasa lebih baik
 Perawat: baiklah ibu apakah ibu masih ingin bertanya?
 Pasien:tidak
 Perawat;baiklah ibu kalau begitu saya izin undur diri,
jika ada pertanyaan atau keluhan ibu bisa memanggil
saya atau teman perawat yang lain
 Pasien;iya
 Perawat: selamat siang
 Pasien:selamat siang

5.Dokumentasi Catat hasil pemeriksaan/hasil Tindakan untuk dokumentasi


laporan

Video praktek : https://drive.google.com/folderview?id=1bAxPq4EFsO-


_LGY9oBftDLRGAAh6VlPU

Anda mungkin juga menyukai