PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan spesies bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada
pula yang tidak bergerak karena tidak mempunyai flagel. Flagel merupakan filament
protein helix dengan panjang dan diameter yang sama, dimiliki oleh bakteri patogen untuk
bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang). Flagel disusun oleh tiga bagian yaitu,
filament, hook (sudut), dan basal body (bagian dasar), bagian dasar menancap pada
membran plasma, peptidoglikan dan pada bakteri gram negatif berhubungan dengan
membran luar pembungkus sel.Pada bakteri yang memiliki flagel atau lopotrik
pergerakannya hanya searah (berputar dalam satu arah) gerakan yang dihasilkan biasanya
tergolong cepat, berputar-putar dan berubah arah, sedangkan yang mempunyai flagel
peritrikus akan bergerak berputar-putar dan berubah arah. Gerakan yang dihasilkan
biasanya lurus dan lambat, pergerakan flagella adalah dengan cara memutar flagella
membentuk heliks.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling pentin
g dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri
yang sudah terfiksasi dikenailarutan berikut: zat pewarna kristal violet,larutan yodium, larut
an alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupazat warna safranin atau a
ir fuchsin. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya,ilmuwan Denmark Hans Christi
an Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedak-
an antara pneumokokus dan bakteriKlebsiella pneumoniae.Bakteri yang terwarnai dengan
metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteriGram Positif dan Bakteri Gram Nega
tif. Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya ak
an tampak berwarna ungu tua di bawahmikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehila
ngan zat pewarnakristal violetsetelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarn
a tandingannya yaitu denganzat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna m
erah. Perbedaan warna inidisebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selny
a.
Suatu cara pengamatan bakteri hidup yang memuaskan ialah dalam sediaan tetesan
bergantung. Setetes biakan cair (atau organisme disuspensi dalam air) diletakkan ditengah
sebuah kaca penutup. Disini dipakai gelas preparat khusus dengan cekungan ditengahnya.
Cekungan dilingkari oleh lapisan petrotalum kemudian dibalikkan diatas kaca penutup,
sehingga tetesan biakan berada ditengah cekungan. Seluruh preparat dengan kaca penutup
kemudian secara cepat dibalikkan lagi sehingga tetesan biakan benar-benar menggantung
pada kaca penutup di dalam cekungan. Gelas preparat diletakkan pada meja mikroskop dan
organisme diamati dengan lensa objektif tinggi kering atau imersi minyak (Volk 1993).
Menurut Brown gerakan bakteri menggunakan preparat tetesan bergantung biasanya lurus
dan tak tentu arahnya. Metode ini menggunakan tabung-tabung dengan suspense dari
berbagai derajat kekeruhan. Tiap-tiap derajat tersebut dengan tingkat kekeruhan equivalen
dengan jumlah tertentu permilimeter. Suspense bakteri yang ingin diperiksa jumlanya
dibandingkan dengan kekeruhan dalam tabung, yaitu dengan ukuran yang sama (Irianto
2006).
Dalam sediaan preparat tetes bergantung, hanya dapat mengalami pengamatan bakteri
selama fluida masih bergantung pada kaca penutup, jika fluida telah menetes pada kaca
benda, maka pengamatan akan sulit dilakukan. Melalui preparat tersebut dapat dilihat
mikroba yang bergerak. Pengelompokan bakteri secara natural dan reaksi kimia terhadap
bahan kimia (Burdon 1994).
Kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (Volk & Wheeler
1983) untuk mengamati pergerakan bakteri dengan baik dapat dilakukan dengan
cara/metode “tetes gantung”. Banyak spesies basillus dan spirilum memiliki flagel, tapi
jarang dijumpai pada kokus (Pelczar1986).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bakteri?
2. Apa saja struktur sel bakteri?
3. Apa sajakah jenis-jenis bakteri berdasarkan bentuk,lingkungan,dan warnanya?
4. Bagaimanakah pergerakkan bakteri?
5. Metode apa saja yang digunakan untuk mengamati bakteri?
6. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh bakteri?
7. Apa saja keuntungan dari metode tetes gantung?
C. Tujuan
1. Untuk meengetahui apa yang dimaksud dengan bakteri
2. Untuk mengetahui struktur sel bakteri
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri
4. Untuk mengetahui pergerakkan bakteri
5. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengamatan bakteri
6. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh bakteri
7. Untuk mengetahui keuntungan dari metode tetes gantung
D. Metode
Cara Kerja :
1) Siapkan objek glass cekung, bersih, kering dan bebas lemak.
2) Siapkan objek glass, keempat sisi objek glass diberi vaselin.
3) Teteskan 1 tetes sample pada bagian tengah objek glass
4) Ambi lobjek glass cekung, dengan bagian yang cekung menghadap kebawah dan
tutuplah. Lalu balikkan dengan cepat sehingga biakkan tampak menggantung.
5) Amati dengan mikroskop perbesaran kuat , jangan lupa menggunakan minyak imersi.
Alat :
Kaca objek
Jarum inokulasi/kawat
Mikroskop
Tisu
Aquades
Kaca penutup
Pembakar spirtus/Bunsen
Pipet tetes
Bahan-bahan :
Bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Mereka
dapat hidup di lingkungan yang beragam, baik di dalam maupun di luar tubuh manusia
(seperti tanah, air sungai, serta air laut).Bakteri dianggap sebagai organisme purba yang
pertama menghuni bumi, yakni sekitar empat miliar tahun yang lalu.Secara struktur, bakteri
dikategorikan sebagai prokariota yang merupakan organisme bersel tunggal. Sel bakteri
terdiri dari:
a).Kapsul
Lapisan yang terdapat di luar dinding sel.
b).Dinding sel
Bagian ini terletak di luar membran plasma. Salah satu fungsinya adalah memberi bentuk
pada bakteri.
3. Membran plasma
Membran plasma dapat ditemukan dalam dinding sel. Membran ini bertugas mengangkut
bahan-bahan kimia.
4. Sitoplasma
Zat gelatin yang terdapat di membran plasma ini mengandung bahan genetik dan ribosom.
5. DNA
DNA terletak di dalam sitoplasma dan berperan dalam perkembangan serta fungsi bakteri.
6. Ribosom
7. Flagelum
Flagela
Merupakan alat yang digunakan oleh bakteri untuk bergerak, namun tidak semua bakteri
memiliki flagella.
Membran plasma
Berfungsi untuk memisahkan bagian sel dari lingkungan luar serta mengontrol pertukaran
cairan dari bagian dalam dan luar.
Materi genetik
DNA bakteri dalam 1 mm mengandung 5.000.000 pasangan basa. DNA membawa semua
sifat genetik pada bakteri.
Ribosom
Bakteri memiliki ribosom yang lebih kecil dibandingkan dengan ribosom hewan eukariot.
Ribosom tersebut tidak melekat pada retikulum endoplasma.
Spora
Endospora merupakan bentuk mekanisme perlindungan diri bakteri dari kondisi yang tidak
memungkinkan dengan cara menghasilkan spora. Beberapa bakteri yang memiliki endospora
adalah jenis dari Clostridium dan Bacillus. Ciri-ciri endospora yaitu berdinding tebal, lebih
dapat bertahan hidup pada keadaan yang ekstrim, serta letaknya pada sel berbeda-beda.
Untuk mengetahui ada tidaknya endospora pada bakteri, dapat dilakukan pengecatan hijau
malasit (malachite green) yang akan memberikan warna hijau kebiruan.
Dinding sel
Terletak diantara sitoplasma dan kapsul. Fungsinya yaitu mencegah sel membengkak ataupun
meledak akibat osmosis. Dinding sel bakteri mengandung protein dan polisakarida.
Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua melalui pengecatan:
1. Gram positif
Jaringan murein bakteri gram positif mengandung protein dan polisakarida yang memberikan
struktur tebal dan kaku karena mengandung lapisan peptidoglikan. Ciri bakteri gram positif
yaitu memberikan warna biru-keunguan setelah dilakukan pengecatan. Contohnya
adalah Lactobacillus, Staphylococcus, Streptococcus, Microsoccocus, Leuconostoc,
Pediococcus, dan Aerococcus.
2. Gram negatif
Dinding sel bakteri gram negatif lebih tipis akan tetapi lebih kompleks. Lapisan murein
bakteri gram negatif diselimuti oleh lapisan yang lembut dan kaya akan lemak yang dapat
melindungi bakteri dari lisosom. Selain itu, mengandung lapisan lipid, lipopolisakarida, serta
lipoprotein. Bakteri ini akan memberikan warna merah setelah dilakukan pengecatan.
Contohnya adalah Escerichia coli, Azotobacter, Enterobacter aerogenes, dan
kelompok Pseudomonas.
Pilus/fimbria
Terdapat pada bakteri gram negatif. Pilus/fimbria merupakan batang protein yang lebih
pendek dan lebih tipis dibandingkan dengan flagela (Green, 1988, 4-8:472).
Pengertian bakteri takkan lengkap tanpa mengetahui jenis-jenis bakteri. Terdapat tiga bentuk
bakteri yang paling umum. Berikut penjelasannya:
a) Bulat
Bakteri yang berbentuk bulat disebut cocci untuk penyebutan jamak atau coccus untuk
penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah S. pneumoniae.
b) Silinder
Bakteri yang berbentuk silinder seperti kapsul dikenal sebagai bacilli untuk penyebutan
jamak dan bacillus untuk penyebutan tunggalnya. Contoh bakteri silinder
adalah Lactobacillus acidophilus.
c) Spiral
Bakteri yang berbentuk spiral dikenal dengan nama spirillia untuk penyebutan jamak
dan spirillium untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah Spirochete.
4. Jenis-jenis bakteri berdasarkan lingkungan tempatnya hidup
Selain pengertian bakteri dan pengelompokannya dari segi bentuk, bakteri juga dapat
dikategorikan berdasarkan lingkungan hidup mereka.
a) Aerob
Bakteri ini membutuhkan oksigen agar bisa bertahan hidup. Beberapa jenis bakteri aerob
dapat memicu masalah lingkungan, seperti korosi, kekeruhan air, dan bau busuk.
b) Anaerob
Kebalikan dari bakteri aerob, bakteri ini tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Pada
manusia, sebagian besar bakteri anaerob terdapat di saluran pencernaan.Bakteri anaerob
berpotensi menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari tetanus, keracunan
serius, dan infeksi gigi.
c) Anaerob fakultatif
Bakteri ini mampu bertahan hidup dengan atau tanpa oksigen. Mereka biasa ditemukan di
tanah, air, dan tubuh manusia maupun hewan. Contohnya adalah Salmonella.
5. Jenis bakteri berdasarkan warnanya
Sejak tahun 1800an, Hans Christian Gram mengembangkan pewarnaan gram pada bakteri.
Ilmuwan ini menggunakan empat komponen warna, yaitu violet kristal, mordan (larutan
iodin), pencuci zat warna yang berupa alkohol atau aseton, dan safranin.Pewarnaan tersebut
bermanfaat untuk memudahkan penggolongan bakteri. Ketika diwarnai, akan tampak warna
biru pada bakteri gram positif dan merah pada bakteri gram negatif.Sebagai contoh, saat
bakteri memiliki warna, tampak bulat di bawah mikroskop, dan berwarna biru, bakteri ini
sudah bisa dipastikan sebagai Staphylococcus.
6. Pergerakkan Bakteri
Motilitas bakteri adalah suatu gerakan bakteri yang disebabkan adanya gerak aktif dan
pasif. Gerak aktif adalah gerakan bakteri yang disebabkan karena bakteri memiliki flagel.
Gerakan pasif disebabkan karena factor dari luar (gerak brown). Gerak brown adalah gerak
partikel koloid yang bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan
antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan terjadi antara lentingan
sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan partikel koloid sama tetapi karena
partikel koloid lebih besar maka gerakannya lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul
pelarut.
Motilitas dapat diamati dengan baik pada biakkan yang masih baru. Pada biakkan yang sudah
lama, bakteri sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel yang motil, selain itu
produksi asam dan produksi yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motalitas sel.
Kebanyakan sel bakteri melakukan pergerakan dengan menggunakan flagel, akan
tetapi ada bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki flagel. Hal ini senada
dengan pernyataan Tarigan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri
yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel
merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya
berbeda-beda tergantung pada spesiesnya.
Berdasarkan jumlah dan posisi flagel dibedakan menjadi :
Monotrikh : mempunyai satu flagel
Ditrikh : mempunyai dua flagel
Penitrikh : mempunyai banyak flagel pada permukaan tubuh
Lopotrikh : mempunyai flagel pada salah satu ujung bakteri dengan jumlah lebih dari dua
buah
Amfitrikh : mempunyai flagel pada sisi tubuh yang berlawanan
Atrikh : tidak memiliki flagel Tarigan1988)
Pemahaman mengenai pengertian bakteri akan lebih lengkap jika Anda tahu apa saja penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, terutama yang sering menyerang orang Indonesia. Hal ini
penting agar Anda bisa lebih sadar sekaligus waspada.Apa sajakah penyakit akibat bakteri
yang sering terjadi apda orang Indonesia tersebut?
1. Infeksi E.coli
Meski umumnya tidak berbahaya, ada beberapa jenis bakteri Escherichia coli (E.coli) yang
bisa memicu gangguan pencernaan. Gejala infeksi bakteri ini umumnya meliputi diare,
muntah-muntah, kram perut, hingga darah pada tinja.
2. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Ciri khas difteri adalah
terbentuknya selaput berwarna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel, sehingga
penderita mengalami kesulitan bernapas.Sementara gejala difteri pada tahap awal bisa berupa
demam, sakit tenggorokan, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.
3. Infeksi saluran pernapasan bawah
Infeksi ini menyerang paru-paru atau bagian bawah kotak suara. Penyakit-penyakit yang
termasuk di dalamnya adalah pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis.Selain virus dan jamur,
infeksi saluran pernapasan bawah juga dapat disebabkan oleh bakteri.
Conothnya, Streptococcus atau Staphylococcus aureus.
A. Kesimpulan