Bab II Teori Terbaru
Bab II Teori Terbaru
TEORI
wilayah kerjanya.
5
4. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
dikategorikan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap.
pelayanan.
meliputi:
6
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
lingkungan.
manajemen Puskesmas.
2. 1. 2 Tugas Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
diperlukan;
7
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
Puskesmas
8
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas.
9
jumlah penduduk dan aksesibilitas. Pendirian Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
a. Geografis;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
e. Fasilitas keamanan;
h. Kondisi lainnya.
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:
b. Sistem pencahayaan;
c. Sistem sanitasi;
d. Sistem kelistrikan;
e. Sistem komunikasi;
10
i. Sistem pengendalian kebisingan;
tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
b. Dokter gigi;
c. Perawat;
d. Bidan;
i. Tenaga kefarmasian.
11
etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
menjadi:
Puskesmas non rawat inap sebagaimana huruf a adalah Puskesmas yang tidak
12
dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas merupakan
a. Kepala Puskesmas;
13
Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 pasal 35 ayat 1 Puskesmas
masing-masing Puskesmas.
a. Rawat jalan;
14
c. Pelayanan Satu Hari (one day care);
kesehatan.
menyelenggarakan:
a. Manajemen Puskesmas;
b. Pelayanan Kefarmasian;
d. Pelayanan Laboratorium.
Puskesmas keliling, dan bidan desa. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri
atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan
gedung Puskesmas. Untuk bidan desa merupakan bidan yang ditempatkan dan
15
Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 pasal 41 Puskesmas dalam
akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi yang selanjutnya disebut Akreditasi
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi bertujuan untuk:
pasien;
Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi
16
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap 3 (tiga) tahun.
Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi
dan tempat praktik mandiri dokter gigi dilakukan sesuai standar Akreditasi.
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dilakukan melalui tahapan:
1. Survei Akreditasi
kesehatan perseorangan.
2. Penetapan Akreditasi.
17
Penetapan status Akreditasi Puskesmas terdiri atas:
a. tidak terakreditasi;
b. terakreditasi dasar;
c. terakreditasi madya;
e. terakreditasi paripurna.
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
18
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
dikembangkan saat ini adalah dengan adanya Desa Siaga, yang salah satu
indikatornya adalah ada Pos Kesehatan Desa sebagai Upaya Kesehatan Berbasis
dan sebagai upaya Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P) dan Pertolongan
dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber
dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya
swasta.
19
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi
mencakup manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga,
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan
BPJS.
program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk
dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip
Selain itu, prinsip dan dasar yang ditetapkan dalam Sistem Kesehatan
Nasional yang menggarisbawahi soal hak asasi manusia dan responsif gender,
20
juga dipakai dalam standar akreditasi Puskesmas ini untuk menjamin bahwa
yaitu:
2.2.1 Administrasi
21
Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif
berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi
kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan
kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur,
diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan
berjalan secara efektif dan efisien, ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas yang
Tim terdiri atas penanggung jawab upaya kesehatan di Puskesmas dan didukung
22
Manajemen sumber daya dan mutu merupakan satu kesatuan sistem
pengelolaan Puskesmas yang tidak terpisah satu dengan lainnya, yang harus
masyarakat. UKM dibagi lagi menjadi UKM esensial dan UKM pengembangan.
mendasar dari kesehatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu
kesehatan ibu, anak dan KB; gizi; pencegahan dan pengendalian penyakit;
kesehatan lingkungan; dan promosi kesehatan. Bagian dari upaya bersama antara
23
UKM Pengembangan berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu
mata atau pencegahan kebutaan, upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan
tradisional.
1. UKM Esensial
c. Pelayanan KIA-KB;
2. UKM Pengembangan
a. Rawat jalan
d. Home care
1. UKM Esensial
24
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c. Program Gizi
d. Pelayanan KIA-KB.
e. Pelayanan Gizi,
2. UKM Pengembangan
3. UKM Inovasi
a. Grebek TB
b. Iris serai
untuk:
25
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
penyakit.
pada perorangan
26
2.2.5 Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
MANAJEMEN
I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
27
6 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor)
7 Membuat dan mengirimkan laporan SP2TP ke Dinas Kesehatan tepat waktu setiap bulan
Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan habis pakai di gudang obat dan disetiap tempat
8
yang menggunakan obat secara rutin
28
7 Dokumen kepegawaian/arsip kepegawaian
8 File kepegawaian (data pegawai, DUK dll)
9 Absensi elektronik dan manual
10 Pembinaan disiplin pegawai
11 Buku catatan pembinaan dan hukuman disiplin
12 Pelaporan kepegawaian
13 Dokumen surat masuk dan surat keluar
14 Buku register surat masuk dan surat keluar
V MANAJEMEN KETENAGAAN
8 Ada tenaga kesehatan yang mengikuti program tugas belajar/izin belajar/tugas khusus lainnya
V MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
1 Ditetapkan TIM SIK (Sistem Informasi Kesehatan) Puskesmas
VI Manajemen Program PTM
A. Manajemen Sumber Daya
1 Dilakukan inventarisasi peralatan program PTM
2 Ada daftar inventaris sarana program PTM
3 Ada pembagian tugas dan tanggung jawab pengelola program
4 Ada daftar tenga kesehatan terlatih pendukung program PTM
B. MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
1 Laporan rutin bulanan
2 Laporan evaluasi capaian program per semesteran
3 Laporan evaluasi capaian program per tahunan
4 SOP pengobatan Hipertensi
5 SOP pengobatan Diabetes Mellitus
6 SK KTR di lingkungan Sekolah
7 SK Kader Posbindu
VII Manajemen Program Kesehatan Jiwa
A. Manajemen Sumber Daya
1 Ada pembagian tugas dan tanggung jawab pengelola program
2 Ada daftar tenga kesehatan terlatih pendukung program PTM
B. MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
29
1 Laporan rutin bulanan
2 Laporan evaluasi capaian program per semesteran
3 Laporan evaluasi capaian program per tahunan
4 SOP Rujukan Pasien dengan Gangguan Kesehatan Jiwa
5 SOP Rujukan Pasien dengan Penyalahgunaaan NAPZA
30