Aw NG Ni 1593494048
Aw NG Ni 1593494048
I. TUJUAN PERCOBAAN
A. TITIK LELEH
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat
cair pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu
Titik leleh zat padat adalah suhu di mana zat tersebut akan berubah wujud
menjadi cair. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti
dengan adanya perubahan tekanan. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh
tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup
berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul
zat dan bentuk simetris molekul. Titik leleh senyawa organik mudah untuk
diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama dengan
antaranya adalah perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk antar unsur dalam
senyawa tersebut. Semakin kuat ikatan yang dibentuk, semakin besar energi
yang diperlukan untuk memutuskannya. Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik
Jika zat padat yang diamati tidak murni, maka akan terjadi penyimpangan
dari titik leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh
dan perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu asam murni diamati titik
lelehnya pada temperature 122,1oC – 122,4oC penambahan 20% zat padat lain
menjadi 115o - 119 oC. Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 oC dan range
Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka kita dapat mengetahui
kemurnian suatu zat. Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik leleh
yang lebih tinggi dibandingkan ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat
lain. Berdasarkan hal inilah, maka untuk memperoleh logam yang murni, maka bijih
logam yang dihasilkan dari proses tambang dipanaskan dalam dapur pemanasan
sampai melebur dan kemudian melalui proses lebih lanjut akan diperoleh logam
yang murni.
1. Ukuran Kristal
Ukuran Kristal sangat berpengaruh dalam menentukan titik leleh suatu zat.
Apabila semakin besar ukuran partikel yang digunakan, maka semakin sulit
terjadinya pelelehan.
2. Banyaknya Sampel.
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi cepat lambatnya proses
pelelehan. Hal ini dikarenakan, apabila semakin sedikit sampel yang digunakan
maka semakin cepat proses pelelehannya, begitu pula sebaliknya jika semakin
Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan bara api atau panas yang
bertahan.
Titik didih suatu cairan ialah temperature pada mana tekanan uap yang
senyawa lain yang memilki berat molekul sebanding. Titik didih senyawa golongna
alkohol lebih tinggi daripada senyawa golongan alkana, demikian juga titik didih
air lebih tinggi daripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik leleh
tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup
berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul
zat dan bentuk simetris molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan
hidrogen dalam air akan mudah larut dalam air. Panjang atau pendeknya rantai
karbon (gugus alkil-R) memiliki pengaruh terhadap kealrutan senyawa dalam air.
berapa kuatnya daya tarik antar molekul cairan. Cairan yang memiliki gaya tarik
antar molekul kuat, akan memiliki titik didih yang tingi, begitu juga sebaliknya.
Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya
bila gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah. Ketergantungan titik didih
pada gaya tarik antar molekul terlihat dimana titik didih beberapa senyawa
halogen dari unsur – unsur golongan IVA, VA , VIA , dan VII A, dibandingkan.
Kita lihat senyawa pada golongan IV A terlebih dahulu karena bentuknya yang
Satu periode : Dari kiri ke kanan makin bertambah puncaknya pada golongan IV
titik didih dan tititk lelehnya Golongan V A sampai VIII A dari atas ke bawah
1. Pemanasan
Pemanasan harus dilakukan secara bertahap agar diperoleh interval yang tidak
terlalu panjang.
2. Tekanan Udara
Zat yang digunakan juga mempengaruhi titik didih suatu zat, dimana semakin
banyak zat yang digunakan semakin lambat proses pendidihan sehingga titik
didihnya meningkat.
1. ALAT
- Thermometer
- Gelas kimia
- Pemanas
A. Parafin
- Asam salisilat
- Etanol
- Butanol
3. Ujung terbuka kapiler dimasukkan ke dalam serbuk zat yang akan ditentukan
4. Kemudian kapiler diangkat dari serbuk dan dibalik sehingga ujung tertutupnya
menghadap ke bawah. Selanjutnya ketok dinding kapiler dengan jari agar zat
5. Langkah 3 dan 4 diulangi sampai sekitar 5-8 mm kapiler terisi kristal. Kapiler
6. Kapiler diikatkan pada termometer, dimana ujung kapiler sejajar dengan ujung
bawah termometer.
10. Termometer dibaca apabila zat padat dalam kapiler mulai mendidih.
2. Tabung reaksi kecil untuk tempat zat cair yang akan ditentukan titik didihnya
diminta kemudian zat cair yang akan ditentukan titik didihnya dimasukkan ke
4. Tabung reaksi kecil yang di dalamnya berisi pipa kapiler dan zat yang akan
ditentukan titik didihnya diikat pada termometer dimana ujung tabung reaksi
5. Gelas kimia diambil kemudian diisi dengan parafin secukupnya dan diletakkan di
atas pemanas.
dicelupkan pada cairan parafin di dalam gelas kimia yang berada di atas pemanas.
diaduk.
9. Thermometer dibaca bila zat cair dalam tabung reaksi kecil membentuk
dilelehkan
Asam Padat Serbuk Putih
Salisilat
Percobaan Zat Suhu Awal Mulai Meleleh
Meleleh Sempurna
I Asam 162 oC 200 oC 204 oC
Salisilat
2.
Wujud : cair
Warna : bening
Butanol
Wujud : cair
Warna : bening
VI. PEMBAHASAN
asam salisilat. Asam salisilat yang digunakan pada percobaan ini berbentuk
kristal, berwarna putih dan berupa padatan. Berdasarkan teori, titik leleh asam
salisilat adalah 159oC. Dari percobaan yang kami lakukan dengan menggunakan
alat melting point apparatus. Pada percobaan, didapatkan suhu awal asam salisilat
adalah 1620C. Asam salisilat mulai meleleh pada suhu 2000C serta didapatkan
dalam keadaan meleleh sempurna pada suhu 204 0C. Range yang didapatkan adalah
a. Kemurnian dari zat yang digunakan dalam percobaan menentukan titik leleh.
b. Sifat, dan kuat lemahnya dari kekuatan intermolecular bertanggung jawab atas
kelalaian yang dilakukan saat pelaksanaan percobaan. Karena alat yang ada di
laboratorium jumlahnya terbatas, satu alat untuk dua puluh orang menyebabkan
Pada percobaan titik didih kami menggunakan etanol dan butanol yang
mempunyai wujud cair dan berwarna bening.Dalam teori, titik didih etanol adalah
Pada etanol, didapatkan suhu awal 28oC. Pada saat mulai mendidih (mulai
kontinu 126oC. Dari data ini didapatkan range sebesar 88 oC - 126 oC.
Kurang dari satu atmosfir, titik didih cairan lebih rendah dari titik didih
normal.
Sama dengan satu atmosfir, titik didih cairan disebut titik didih normal.
Lebih besar dari satu atmosfir, titik didih cairan lebih besar dari titik didih
normal.
VII. KESIMPULAN
a. Titik Leleh
1. Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair
2. Titik leleh bertambah dari kiri ke kanan dalam satu periode dan bertambah dari
begitu besar.
4. Penyimpangan titik leleh dapat disebabkan oleh tidak murninnya suatu zat.
Banyaknya Sampel.
Ukuran Kristal
b. Titik Didih
1. Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan
4. Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung kuatnya
Pemanasan
Tekanan Udara
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_salisilat
http://www.chemnet.com/cas/id/71-36-3/1-Butanol.html
http://www.chem-is-try.org
http://journal.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/905