Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI,BALITA DAN ANAK PRA


SEKOLAH
Tentang
Kebutuhan Asuh (Fisik Biomedis) dan Kebutuhan Asih (Psikologis)
Pada Bayi
Dosen Pengampu :Dessy Hidayati F, S.ST M.Kes 

Di susun oleh kelompok 2 :


1. JAMILA (412318003)
2. LAILATUS S. (412318004)
3. SILVI (412318010)

SEMESTER III
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN GRAHA HUSADA SAMPANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema “Kebutuhan Asuh,
Asih, dan Asah Pada Bayi” sesuai waktu yang di tentukan.
Dalam menyusun makalah  ini, penulis mendapatkan banyak pengaruh dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing serta memberikan dukungan kepada kami.
 Semoga Tuhan YME memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan yang
diberikan. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
 
 
 
 
Sampang, 07 Oktober 2019
 
 
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Kebutuhan Asuh (Fisik Biomedis) ........................................................2
1. Pengertian Asuh ..............................................................................2
2. Menjelaskan Pemberian Pangan atau Nutrisi ..................................2
3. Kebutuhan Perawatan Kesehatan Dasar ..........................................6
4. Kebutuhan Pakaian .........................................................................7
5. Kebutuhan Perumahan ....................................................................8
6. Hygiene Diri dan Sanitasi Lingkungan ...........................................9
7. Bermain Aktivitas Fisik Tidur ......................................................10
8. Kebutuhan Rekreasi dan Waktu Luang .........................................10
B. Kebutuhan Asih (Psikologi) ................................................................12
1. Pengertian Asih .............................................................................12
2. Macam-Macam Kebutuhan Asih ..................................................12
C. Kebutuhan Asuh (Kebutuhan Akan Stimulasi Mental).......................13
1. Pengertian Kebutuhan Dasar Asah (Stimulasi Mental) ................13
2. Dasar Perlunya Stimulasi Dini ......................................................13
3. Asal Usul Asah (Pendidikan) ........................................................14
4. Ciri Alat Permainan Untuk Anak Dibawah 5 tahun.......................14
BAB III PENUTUP ...............................................................................................15
A. Kesimpulan ........................................................................................15
B. Saran ....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan buah hati menjadi perhatian orang tua.
Pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses
pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan.Setiap anak tidak akan bisa
melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya.Menurutnya, proses tumbuh kembang tiap anak harus berjalan optimal dan
tidak lepas dari tiga kebutuhan dasar yaitu Asuh, Asih dan Asah.Setiap pertumbuhan
anak disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Puri Indah,  Dr.
Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC mengatakan pertumbuhan dan perkembangan anak
bukan hal yang sama.“Kita harus membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan
anak. Pertumbuhan lebih bekaitan dengan perubahan jumlah, ukuran, dan dimensi sel
atau organ yang berdampak pada aspek fisis. Sedangkan perkembangan lebih
menitikberatkan pada aspek perubahan bentuk/ fungsi pematangan organ termasuk
perubahan aspek sosial dan emosional karena pengaruh lingkungan,” ungkap Dr. Jeanne,
seperti ditulis Senin (8/7/2013).
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan apa saja kebutuhan dasar pada bayi ?
2. Jelaskan pengertian Asuh, asih dan asah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan dasar pada bayi
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUTUHAN ASUH (FISIK BIOMEDIS)


1. Pengertian Asuh (Fisik Biomedis)
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan  sesudahnya,
kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan
dini berupa imunisasi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit."Fisis
biomedis atau ‘ASUH' yang meliputi nutrisi dengan gizi seimbang, perawatan
kesehatan dasar, sandang, pangan, dan papan, dan sebagainya," kata Dr. Jeanne.
2. Menjelaskan Pemberian Pangan atau Nutrisi
Awal masa kehidupan, bisa dikatakan sebagai masa-masa penting di mana
pertumbuhan anak berkembang dengan sangat pesat. Itu sebabnya, nutrisi anak harus
diperhatikan dan dipenuhi dengan baik, termasuk aturan pemberian makanan yang
tidak boleh sembarangan
Panduan makanan untuk bayi usia 0-6 bulan
Sebelum masuk ke usia balita, makanan sekaligus minuman yang baik diberikan
untuk memenuhi gizi anak usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai manfaat lain yang
bisa diperoleh melalui pemberian ASI. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan
dicerna oleh tubuh bayi ketimbang makanan dan minuman lainnya.
Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai penyakit, sekaligus
menurunkan tingkat kematian karena penyakit tersebut. Misalnya penyakit infeksi seperti
diare dan radang paru. Bahkan, pemberian ASI yang optimal dapat mempercepat proses
pemulihan ketika bayi terserang penyakit.
Menariknya lagi, ASI dapat mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak
melalui interaksi psikologisnya. Terlebih lagi, kolostrum atau cairan ASI berwarna
bening kekuningan yang baru keluar pertama kali ternyata kaya akan segudang nutrisi.
Mulai dari vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya, ASI akan bertansisi
menjadi cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih susu. Berikut komposisi zat gizi
yang terkandung di dalam ASI:
 Karbohidrat. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat menyumbang
sekitar 42 persen total energi.
 Protein. ASI memiliki dua jenis protein, yakni whey sebanyak 60 persen dan kasein
sebanyak 40 persen.
 Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alfa-
linolenat. Keduanya merupakan zat pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan
DHA (docosahexaenoic acid). Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40-50 persen
energi harian.
 Vitamin. Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua kebutuhan harian
bayi. Termasuk vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K, serta larut air seperti B
dan C.
 Mineral. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat besi, seng,
kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium, dan lainnya.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan

Kebutuhan zat gizi makro harian anak:

 Energi: 550 kkal


 Protein: 12 gram (gr)
 Lemak 34 gr
 Karbohidrat 58 gr

Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:

Vitamin

 Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 5 mcg
 Vitamin E: 4 miligram (mg)
 Vitamin K: 5 mcg

Mineral 

 Kalsium: 200 mg
 Fosfor: 100 mg
 Magnesium: 30 mg
 Natrium: 120 mg
 Kalium: 500 mg
Cara memberikan ASI untuk bayi
Normalnya, bayi memperoleh ASI dengan cara menyusu langsung pada payudara
ibu. Namun sayangnya, tidak semua bayi dan ibu dapat melakukan hal tersebut setiap
waktu. Pada beberapa kasus, cara pemberian ASI bisa tidak melalui payudara langsung,
sehingga ASI harus diperah dan disimpan dengan tepat.
Cara tersebut biasanya dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja, atau ibu menyusui
yang persediaan ASI-nya sudah harus dikeluarkan, tapi bayi belum ingin menyusu.
Alhasil, ibu menyusui tersebut akan memompa ASI-nya untuk diberikan kepada bayinya
saat sudah lapar.
Penting untuk diperhatikan, ASI yang sudah diperah tidak boleh disimpan sembarangan.
Cara menyimpan ASI perah
1. ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau kantung
khusus ASI), kemudian diberi label bertuliskan tanggal dan waktu ASI diperah.
2. ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin, tapi bukan diletakkan di
bagian pintu lemari pendingin.
3. Aturan suhu penyimpanan ASI sebagai berikut:
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer bersuhu -17 derajat Celcius, atau
lebih rendah selama 6 bulan atau lebih.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas bersuhu rata-rata
-10 derajat Celcius dengan waktu yang berbeda. Jika terdiri atas 2 pintu, ASI
segar akan awet selama 3-4 bulan. Namun untuk satu pintu, ASI segar hanya awet
selama 2 minggu.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam kulkas atau lemari pendingin bersuhu rata-
rata 5-10 derajat Celcius, selama 5-8 hari.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam suhu kamar (tanpa freezer  atau
kulkas) bersuhu 27-28 derajat Celcius, selama 10 jam.
 ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Sementara
jika ASI beku dikeluarkan dari kulkas bisa dibekukan kembali selama 24 jam, dan
di suhu kamar selama 1 jam.
4. Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari.
5. Pastikan ASI yang telah disimpan tetap dalam kondisi dingin selama diperjalanan,
bila diperah dalam jarak yang jauh. Misalnya dari rumah ke kantor atau sebaliknya
Cara mencairkan dan menghangatkan ASI perah
1. Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu.
2. Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar. Sebagai gantinya, pindahkan ASI
perah beku di dalam kulkas (24 jam), letakkan di semangkuk air hangat, atau
membasahi wadah ASI perah dengan air dingin mengalir yang dilanjutkan dengan air
hangat.
3. Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di dalam air yang sangat
panas. Pasalnya, suhu terlalu panas justru dapat merusak kandungan gizi di dalamnya.
4. Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar
lemak handmilk dan foremilk menyatu dengan baik.
5. Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.

Panduan makan harian usia 7-11 bulan


Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan anak akan berbagai zat gizi tentu
semakin meningkat. Ini karena ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-80 persen dari total
kebutuhan energi, dan sangat sedikit kandungan mikronutriennya.
Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi semua nutrisi harian anak.
Untuk melengkapinya, anak harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping
ASI (MP-ASI) sejak usianya 6 bulan. Proses pengenalan dan pemberiannya pun harus
dilakukan secara bertahap.
Mula-mula berikan makanan dalam bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu,
contohnya dalam bentuk bubur. Di sini, anak akan belajar mengenali rasa dan tekstur
makanan yang baru dicobanya.
Selanjutnya setelah mulai terbiasa, Anda bisa mencoba memberikan makanan
dalam bentuk agak padat seperti nasi tim. Namun, pastikan teksturnya tetap lunak
sehingga memudahkan anak saat menggigit dan mengunyahnya.
Untuk waktu pemberian MP-ASI, bisa disesuaikan dengan jadwal makan harian
sebanyak 3 kali sehari. Bahkan bisa lebih tergantung seberapa banyak porsi
pemberiannya.
Selain itu yang tak kalah penting, Anda harus memerhatikan komposisi MP-ASI.
Pastikan jika MP-ASI terdiri dari berbagai jenis makanan sehat sehingga dapat memenuhi
kebutuhan gizi harian bayi. Tujuannya agar anak tidak kekurangan nutrisi tertentu, serta
tumbuh kembangnya lebih optimal.
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI, komposisi
bahan makanan untuk MP-ASI dibagi menjadi dua kelompok, meliputi:
 MP-ASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan
buah.
 MP-ASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan sayur
atau buah.
Sedangkan kriteria MP-ASI yang baik yakni:
 Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin A,
vitamin C, dan folat.
 Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula, garam, penyedap
rasa, pewarna, maupun pengawet secukupnya saja.
 Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.
Harus dipahami betul bahwa pola makan dan pemilihan makanan di usia ini akan
memengaruhi selera makan si kecil hingga ia dewasa kelak. Maka itu, supaya ia tidak
memilih-milih makanan, Anda harus memberikannya aneka ragam makanan sejak dini
Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 7-11 bulan
Kebutuhan zat gizi makro harian anak:

 Energi: 725 kkal


 Protein: 18 gr
 Lemak 36 gr
 Karbohidrat 82 gr
 Serat: 10 gr
 Air: 800 mililiter (ml)
Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:

Vitamin 

 Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 5 mcg
 Vitamin E: 5 miligram (mg)
 Vitamin K: 10 mcg

Mineral 

 Kalsium: 250 mg
 Fosfor: 250 mg
 Magnesium: 55 mg
 Natrium: 200 mg
 Kalium: 700 mg
 Besi: 7 mg

Syarat MP-ASI yang baik


Menurut WHO, beberapa syarat MP-ASI yang baik meliputi:
 Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian ASI saja sudah tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
 Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada anak dengan tangan atau
perlengkapan makan yang bersih.
 Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan zat gizi makro dan
mikronutrien bayi dan balita.
 Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak
3. Kebutuhan Perawatan Kesehatan Dasar
Perawatan Kesehatan Bayi Setelah bayi lahir, bidan segera memeriksa bayi yang
lahir untuk mengetahui apakah ada kelainan atau cacat bawaan.
Untuk perawatan rutin ajarkan orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan
harian dengan cara :

- Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam)
- Mulai dari pertama Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu
- Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti popok dan
selimut sesuai dengan keperluan.
-Pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin (dapat menyebabkan dehidrasi,
ingat bahwa pengaturan suhu bayi masih dalam perkembangan).
- Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus selalu bersih
- Sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi
- Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
- Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit/infeksiUkur suhu tubuh bayi, jika
bayi tampak sakit atau menyusu kurang 
4. Kebutuhan Pakaian Pada Bayi
1. Pakaian lengan pendek atau panjang
Sediakan baju lengan pendek dan lengan panjang. Pilih pakaian yang
berbahan lembut dan menyerap keringat. Bayi pun bisa tidur lelap bila
merasa nyaman.
2. Kaos
Sediakan pula baju kaus untuk Si Kecil. Pilih yang ruang lehernya lebih
lebar agar kepala bayi leluasa dan mudah dikenakan.
3. Celana
Sediakan celana untuk Si Kecil, baik celana pendek maupun celana panjang,
misalnya seperti jenis legging.
4. Sweater atau jaket
Sweater atau jaket dapat menghangatkan tubuh Si Kecil, terlebih saat cuaca
atau musim hujan. Pastikan pilih yang berbahan lembut dan nyaman.
5. Pakaian tidur
Agar tidur Si Kecil nyaman, pilih pakaian untuk tidur yang nyaman.
Hindari pakaian tidur yang susah dipakai meskipun tampilan Si Kecil
tampak imut bila memakainya.
6. Selimut yang nyaman
Selimut untuk bayi baru lahir ini dapat “membungkus” bayi sehingga tetap
hangat dan nyaman di malam hari yang dingin.
7. Kaus kaki
Anda perlu banyak stok kaus kaki bayi, baik untuk digunakan di rumah
ataupun untuk bepergian. Kaus kaki menjaga kaki Si Kecil tetap hangat.
8. Topi
Sediakan topi berbagai model. Misal, topi dengan tepi lebar untuk
menghindari bayi dari terik matahari. Sedangkan, topi dengan material atau
bahan yang hangat dan lembut dapat menutupi telinga bayi sehingga tetap
hangat.
Hal lain yang perlu diperhatikan:
 Pilih pakaian yang mudah dikenakan dan dilepaskan. Ini memudahkan ibu
dan praktis bila harus ganti baju atau popok bayi.
 Hindari pakaian yang bagian lehernya terlalu sempit karena bisa membuat
Si Kecil tak nyaman bahkan berisiko tercekik.
 Hindari pakaian yang terlalu pas atau bahkan sempit. Pastikan ia dapat
bergerak dengan leluasa, termasuk di area lehernya sehingga kepala bisa
bebas bergerak.
 Terkadang ada pakaian yang disertai tali pita. Pastikan untuk tidak
mengikat terlalu kencang pula.
 Beberapa pakaian bayi memiliki kancing. Pastikan kancing itu tidak
terlepas/copot karena khawatir tertelan. Bila memungkinkan, hindari
pakaian berkancing.
 Bayi cepat tumbuh besar, maka beli pakaian yang sedikit lebih longgar,
setidaknya untuk ukuran usia 3 bulan ke depan.
5. Kebutuhan Perumahan pada bayi
Tempat merupakan hal yang utama untuk kenyaman bayi, dengan
memberikan tempat tinggal yang layak, maka akan membantu anak untuk
tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal. Tempat tinggal yang layak
bukan berarti tempat tinggal luas dan lebar atau yang berukuran besar, tetapi
bagaimana upaya kita untuk mengatur tempat tinggal tersebut menjadi rapid an
bersih serta sehat, aman, cukup ventilasi, serta terjaga kebersihan dan
kerapiannya tanpa memperdulikan berapapun ukurannya tempat tinggalnya.
6. Hygine Diri dan Sanitasi Lingkungan
Menurut Entjang (2000), hygiene dan sanitasi adalah pengawasan lingkungan
fisik, biologi, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana
lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan
diperbaiki atau dihilangkan. Usaha dalam hygiene dan sanitasi lingkungan di
Indonesia terutama meliputi:
a. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas maupun kuantitasnya
b. Mengatur pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah
c. Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah
tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat
d. Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti : lalat dan nyamuk

Istilah hygiene dan sanitasi mempunyai tujuan yang sama pada dasarnya, yakni
mengusahakan cara hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai penyakit, namun
dalam penerapannya memiliki arti yang sedikit berbeda. Usaha sanitasi lebih menitik
beratkan pada faktor lingkungan hidup manusia, sedangkan hygiene lebih menitik
beratkan pada usaha-usaha kebersihan perorangan (Kusnoputranto, 2000).
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting bagi diri sendiri, terutama
bagi bayi yang masih sangat rentan dengan terjadinya infeksi. Kebersihan diri dan
lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko penularannya berbagai
penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan
kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara aman dan tetap terjaga
kesehatannya.
7. Bermain Aktivitas Fisik Tidur
Nutrisi berkualitas dan stimulasi, penting untuk diberikan secara terus menerus
agar anak bisa tumbuh optimal. Tak ketinggalan, ada dua hal penting yang perlu
diperhatikan agar anak tumbuh dengan baik, yaitu durasi dan kualitas tidur serta
aktivitas fisik. Anak-anak, terutama di masa pertumbuhan membutuhkan tidur yang
cukup. Tak heran kalau anak sangat dianjurkan tidur siang dan tak boleh tidur terlalu
malam. Hal ini karena saat tidur, growth hormone atau hormon pertumbuhan akan
dilepaskan tubuh.
" Growth hormone akan keluar ke peredaran darah saat anak tidur dan akan
digunakan saat anak melakukan aktivitas fisik," kata dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K),
di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hormon pertumbuhan inilah yang akan mempengaruhi panjang otot, pertumbuhan
dan tinggi badan. Ketika anak tidak tidur dengan cukup, maka bisa berdampak negatif
pada pelepasan hormon pertumbuhan ini. Dokter Ahmad mengungkap, normalnya
bayi tidur sekitar 16 jam per hari. Sementara untuk balita dan anak-anak lebih dari 8
jam per hari.
Hal yang tak kalah penting adalah aktivitas fisik, bisa berupa berjalan, berguling
atau bermain-main yang melibatkan banyak kegiatan fisik. Dengan begitu, hormon
tersebut bisa digunakan dengan baik dan akan merangsang kemampuan motoriknya
8. Kebutuhan Rekreasi dan Waktu Luang
 Gambar Hitam putih
Pada awal kehidupannya, fungsi mata bayi belum sempurna. Ia hanya
dapat melihat hitam putih dengan jarak pandang sekitar 10-25 cm ketika berusia 0
– 1 bulan. Seiring dengan waktu, jarak pandangnya bertambah jauh.
Cobalah memperlihatkan gambar atau pola hitam putih yang kontras. Ia akan
memperhatikannya dan tertarik dengan gambar tersebut.
Ia senang dengan mainan yang digantung. Cobalah gerakan atau geser mainan itu
perlahan dan amati apakah mata bayi sudah dapat mengikuti arah gerakan
tersebut.
Bayi baru lahir tentunya tidak langsung bisa mengikuti arah gerak benda, tetapi
cobalah ketika bayi berusia 1-2 bulan.
 Boneka Gantung (Boneka Laba-Laba)
Mendengar namanya membuat kita bertanya-tanya, mengapa boneka laba-
laba justru disukai bayi? Ternyata, mainan gantung seperti ini cukup komplit
untuk merangsang indera bayi 1-4 bulan.
Bagian bawah boneka berpola hitam putih, sehingga bayi baru lahir senang
melihatnya. Bila bayi sudah lebih besar dan dapat melihat warna, ia akan tertarik
dengan gantungan-gantungan pada setiap kaki laba-laba.
Gantungan tersebut ada yang bisa berbunyi bila diremas, berbunyi bila dikocok,
serta ada bulatan yang dapat ditarik si bayi.

 Mainan Dengan Cermin


Pada usia 3-4 bulan fungsi mata bayi sudah lebih baik. Ia dapat melihat
warna dengan jarak pandang lebih jauh.
Bayi mulai dapat menggapai mainan yang digantung. Namun koordinasi
tangannya masih kurang baik.
Terkadang, bayi ingin memegang mainan tetapi tidak bisa, akibatnya ia menangis.
Bayi juga mulai mengeluarkan suara-suara sebagai ungkapan komunikasinya.

B. KEBUTUHAN ASIH (PSIKOLOGI)


1. Pengertian Asih
Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan
psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan
dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah
penting untuk diberikan."Kebutuhan emosi dan kasih sayang atau ‘ASIH’ seperti
hubungan yang erat dan rasa saling percaya antara orang tua dengan anak, dan
kebutuhan stimulasi mental-bermain-latihan," jelas dokter anak ini.  
2. Macam-Macam Kebutuhan Asih
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang, dapat dimulai sedini mungkin.
Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, perlu di lakukan kontak psikologos
antara ibu dan anak, misalnya dengan mengajak bicara atau mengelusnya setelah
lahir, upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendekapkan bayi di dada ibu segera
setelah lahir. Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu dan orang tua
sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak di kemudian hari,
merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap
dunia luar
Oleh akrena itu, kebutuhan Asih meliputi :
1. Kasih Sayang Orang Tua
Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan
penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah
memarahi, tetapi bagaimana orang tua menciptakan hubungan yang hangat
dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang
2. Rasa Aman
Adanya inteaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari harinya
3. Harga Diri
Setiap anak ingin di akui keberadaan dan keinginannya, apabila anak di
acuhkan, maka hal ini akan menyebabkan frustasi.
4. Dukunga atau Dorongan
Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari
lingkungannya, apabila orang tua sering melarang aktivitas yang dilakukan,
maka hal tersebut dapat menyebabkan ragu-ragu dalam setiap melakukan
aktivitasnya. Selain itu, orang tua juga memberikan dukungan agar anak dapat
mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.
5. Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus
dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak
untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan pertumbuhan dan
perkembangan.
6. Rasa Memiliki
Anak harus dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-
barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut dapat memiliki rasa tanggung
jawab untuk memelihara barangnya.
7. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman.
Anak perlu diberikan kesempatan utnuk berkembang sesuai dengan
keampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orang tua
memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan
kemauan anak.
C. KEBUTUHAN ASAH (KEBUTUHAN AKAN STIMULASI MENTAL)
1. Pengertian Kebutuhan Dasar Asah (Stimulasi Mental)
Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini 
dan sesuai mungkin.Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden year) sehingga
akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan
dan produktivitas yang baik.
"‘ASAH’ yang dapat meningkatkan perkembangan mental psikososial anak, seperti
kecerdasan, kreativitas, kepribadian, moral dan etika," ujarnya.
2. Dasar Perlunya Stimulasi Dini
Tahukah Anda ? Bahwa "Golden Periode" atau masa keemasan anak adalah masa
yang terjadi pada anak sejak di dalam rahim sampai umur 2 tahun, dimana pada masa
ini sel-sel otak anak berkembang  sangat cepat hingga 80 (delapan puluh) persen
Pada usia tersebut otak mampu menerima dan menyerap berbagai macam informasi.
Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan
mulai terbentuk.
Masa keemasan tersebut tidak akan pernah terulang kembali, karena itulah dimasa
ini peran orangtua dengan memberikan stimulasi atau rangsangan yang tepat sangat
dibutuhkan untuk menjadikan sel-sel otak anak  berkembang dengan baik sehingga
anak mampu meningkatkan pengetahuannya, stimulasi juga mampu  membentuk
karakter anak sejak usia dini.
Proses memberikan stimulasi atau rangsangan pada anak usia dini secara terus-
menerus dan tepat sesuai dengan tingkat usia, kemampuan dan kemauan anak, akan
memberi hasil yang baik. Proses ini ibarat mengukir diatas batu, yang membutuhkan
waktu yang lama tetapi memberi hasil yang sempurna yang akan tertanam dengan
kuat dalam otak mereka yang tidak mudah terhapus
3. Asal Usul Asah (Pendidikan)
a. Pendidikan informal (Rumah, dalam keluarga)
b. Pendidikan formal (SD, SMP, SMA/SMU/SMK PT dll)
c. Pendidikan non formal (pendidikan ketiga), dimasyarakat, kelompok
pengajian, sekolah minggu, pramuka dll
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu di rangsang oleh orang tua agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan sesuai umurnya.
4. Ciri Alat Permainan Untuk Anak di Bawah Usia 5 Tahun
Prinsip-prinsip Permainan :
 1. Prinsip Produktivitas Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap
produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu
sendiri. Harus bersifat mendidik kegiatan yang positif bagi anak.
2. Prinsip Aktivitas Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif
pada anak. Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan
anak (siswa terlibat langsung).
3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek
permainan edukatif yang digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari
bahan-bahan yang tidak terpakai (daur ulang).
4. Prinsip Kreativitas Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang
sesuatu yang baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan
dapat menimbulkan anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan Permainan edukatif harus
memperhatikan sisi kemampuan anak. Sehingga dapat menghasilkan kegiatan
yang positif dan dapat menyenangkan si anak, agar permainan yang digunakan
tidak bosan. 
Ciri-ciri Alat dan Perlengkapan Permainan yang Aman :
1. Multifungsi (serba
guna), banyak digunakan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi si
anak.
2. Menarik,
barangnya unik, lain dari pada yang lain. Misalnya, dari segi bentuk, warna,
dsb.
3. Berukuran besar
dan mudah digunakan, barangnya tidak sulit untuk dimainkan, misalnya bola.
4. Awet (tahan
lama), jika dibanting tidak mudah rusak, misalnya bahan yang dibuat terbuat
dari karet.
5. Sesuai dengan
kebutuhan, barang yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan. Misalnya ingin
bermain bermain bongkar pasang, bisa dibelikan puzzle.
6. Tidak
membahayakan anak, barang yang digunakan aman bagi anak, jangan di kasih
petasan. Misalnya dakonan.
7. Mendorong anak
untuk bermain bersama, barangnya bisa menarik perhatian si anak untuk
memainkan secara bersama, seperti bola, dakonan, plastisin, dll.
8. Dapat
mengembangkan daya fantasi, barang yang digunakan dapat mengeksplor daya
imajinasi anak-anak, seperti plastisin, bisa di ubah-ubah bentuknya.
9. Bukan karena
kelucuan atau kebagusannya, barang yang digunakan unik, bermanfaat, dan
dapat menghasilkan kegiatan positif. Misalnya puzzle, dapat mengasah otak,
melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar melatih
kesabaran,pengetahuan
10. Jika
memungkinkan, gunakan alat-alat yang terbuat dari  bahan yang murah dan
mudah didapat. Misalnya bola plastik, mobil-mobilan dari gedebog, dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan buah hati menjadi perhatian orang tua.
Pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses
pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan.Setiap anak tidak akan bisa
melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya.Menurutnya, proses tumbuh kembang tiap anak harus berjalan optimal dan
tidak lepas dari tiga kebutuhan dasar yaitu Asuh, Asih dan Asah.Setiap pertumbuhan
anak disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Nutrisi berkualitas dan stimulasi, penting untuk diberikan secara terus menerus


agar anak bisa tumbuh optimal. Tak ketinggalan, ada dua hal penting yang perlu
diperhatikan agar anak tumbuh dengan baik, yaitu durasi dan kualitas tidur serta aktivitas
fisik. Anak-anak, terutama di masa pertumbuhan membutuhkan tidur yang cukup. Tak
heran kalau anak sangat dianjurkan tidur siang dan tak boleh tidur terlalu malam. Hal ini
karena saat tidur, growth hormone atau hormon pertumbuhan akan dilepaskan tubuh.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
bayak sumber yang dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharpkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/health/read/633397/tiga-kebutuhan-dasar-anak-asuh-asih-asah
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/kebutuhan-gizi-balita-bayi/

Anda mungkin juga menyukai