Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PENGAWASAN NORMA SMK3 & KELEMBAGAAN K3
JJ-LAPP CABLE
JL. PalemManis Raya, DesaGandasari, Jatiuwung, Tangerang,
Banten 15137

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE - 106

KELOMPOK II
AnggotaKelompok :
AdyatmaBangkitNugroho
Budhi Prasetya Hakim
Herybon Rusman
Joan Jonantha

PENYELENGGARA
PHITAGORAS GLOBAL DUTA

GRAND WHIZ JAKARTA


05 November s/d 17 November 2018
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................1

1.2. Maksud dan Tujuan.............................................................................2

1.3. Ruang Lingkup.....................................................................................2

1.4. Dasar Hukum.......................................................................................2

BAB II..............................................................................................3

KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN.......................................................3

2.1. Gambaran Umum Perusahan..............................................................4

2.2. Temuan................................................................................................5

2.2.1.Temuan Positif.................................................................................5

2.2.2.Temuan Negatif...............................................................................6

BAB III.............................................................................................7

ANALISA & PEMECAHAN MASALAH................................................7

3.1. Analisa Temuan Positif........................................................................7

3.2. Analisa Temuan Negatif.......................................................................9

BAB IV..........................................................................................11

PENUTUP......................................................................................11

4.1. Kesimpulan........................................................................................11

4.2. Saran..................................................................................................11

LAMPIRAN (PHOTO).......................................................................12

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Duniaindustrialisasi yang semakin modern


saatinimenuntuttiapindustriberlomba-lombamelakukanefisiensi,
meningkatkanproduktivitasmelaluipenerapanteknologitinggi,
penggunaanbahan, peralatan yang kompleksdanrumit,
sertapemakaiantenagakerja yang ahlidanterampil.
Kesalahandalampenggunaanperalatan, kurangnyapemahaman,
kemampuan,danketrampilansertakompetensitenagakerja yang
kurangmemadaidapatmengakibatkanpotensibahaya yang besar.
Hasilproduksiberkaitaneratdengantenagakerja, bahan material, dan
alat yang digunakan. Sedangkankitaketahuisebelumnyabahwakorelasi /
hubunganantaratenagakerjadenganbahan / material produksidalamsuatu
proses
ataukegiatanproduksiakanterindikasipotensibahayapadakesehatantenagake
rja, begitu pula antara bahan material dengan alat produksi karena
dapatmenimbulkan potensi bahaya pada lingkungan kerja.
Efektifitasperlindungankeselamatandankesehatankerjadapatditingkatk
andengancaramencegahdanmengurangikecelakaankerjasertapenyakitakiba
tkerjadanjugamenciptakantempatkerja yang aman, nyaman, danefisien.
Karenaitusetiapperusahaanwajibmenerapkan SMK3
(SistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerja)
sesuaiPeraturanPemerintahNomor 50 Tahun 2012. Dimana dalam
pelaksanaan SMK3 perlu didukung pula dengan kelembagaan untuk
memudahkan pelaksanaan program kerja SMK3, seperti organisasiP2K3
dan penunjukanAhli K3.
2

1.2. MaksuddanTujuan

Melakukanidentifikasi, analisadanmembuatrekomendasipenerapan K3
terkaitdengan Norma SMK3 danKelembagaan K3, sehingga para calonAhli
K3 dapatbertindaksecara professional
didalambekerjadandapatmemberikankontribusi yang
bernilaidalammenciptakan, menjagadanmeningkatkankinerja K3 di
tempatkerja yang menjadilingkuptanggungjawabnya.

1.3. RuangLingkup

BidangPengawasan K3 terkaitdengan Norma SMK3 danKelembagaan


K3.

1.4. DasarHukum
1. PeraturanTentangKelembagaan dan Keahlian K3:
a. Undang-Undang RI No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. PermenakerNo. 04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
d. Permenaker No.02/MEN/1992 Tentang Tata Cara Penunjukkan
Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
e. Permenaker No.03/MEN/1998 Tentang Tata Cara Pelaporan
Kecelakaan Kerja
f. Kepmenaker No. Kep.155/MEN/1984
TentangPembentukanSusunan& Tata Kerja DK2N, DK2W, P2K3
Pasal 6 Rapat-Rapat
2. Peraturan Tentang SMK3
a. Undang-UndangRI No. 1 Tahun 1970 TentangKeselamatanKerja
b. Undang-Undang RI No.13 tahun 2003 Pasal 87Tentang
Ketenagakerjaan
c. Undang-UndangRI No. 22 Tahun 2009 pasal 120
TentangParkirKendaraan
3

d. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012Tentang PenerapanSMK3


e. Permenaker No. 03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja
f. Permenaker No.04/MEN/1995 Tentang Perusahaan Jasa,
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
g. Permenakertrans No. Per. 01/MEN/1980 Tentang K3
KonstruksiBangunan (5S/5R)
h. Permenakertrans No.Per.18/MEN/XI/2008Tentang Penyelenggara
Audit SMK3
4

BAB II
KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN

2.1. GambaranUmum Perusahaan

Perusahaan Jebsen&Jessen-LAPP Group


adalahpenggabungankekuatandarimasing-
masingperusahaandengankeahlianpemasaranoleh JJ
dankemampuanmembuatdenganteknologimajuoleh LAPP Group.
Makaterbentuklahperusahaanpatungan yang
dibangunatasdasarkepercayaan, hormat,
dankomitmenbersamauntukmemberikansolusiteknologikabel,
dimanabahanbakuutamadariindustriiniantara lain tembaga (140 ton/tahun),
PVC Compund (40 ton/tahun) dansteel Flat/Tape (3 ton/tahun).
Didirikanpadatahun 1957 oleh Oskar Lapp dengankabel OLFLEX
sebagaiindustripertama di dunia yang membuatkabelsinyal. Berkantorpusat
di Stuttgart-Jerman. Memilikipabrikproduksisendiri, memasok 40.000 item
standar. Perusahaan inimemiliki 40 perusahaanpenjualan, 18
lokasiproduksi, dan 100 mitranasional di seluruhdunia.Perusahaan
inimempunyaibisnis inti ialahkabelotomotif (kendaraanbermotor)
untukdalamnegeri, kabeluntukekspor, komunikasi, ingredient, biologi,
material handling, offshore.
Perusahaan inijugatelahmeraihsertifikasiuntukSistemManajemenMutu
(ISO 9001:2008) oleh TUV SUD danIntegrasiSistemManajemenLingkungan
(ISO 14001:2004) sertaSistemManajemenKesehatandanKeselamatanKerja
(OHSAS 18001:2007) olehBerau Veritas padatahun 2015.
Lokasiperusahaanini di Indonesia ada 2 lokasi, yaitu di
daerahJatiuwung-Tangerang sebagai basis produksidan di daerahBuncit
Raya-Jakarta sebagai basis pemasarandanmemilikijumlahtenagakerja 124
orang.
5

2.2. Temuan

2.2.1. TemuanPositif
1) Kebijakan K3 sudah di tetapkan oleh manajamen, dan sudah di
tandatangani oleh pimpinan puncak.
2) Organisasi P2K3 telah terbentuk, memiliki program P2K3
sertamemiliki SK Pengesahan dan memiliki Ahli K3 Umum sebagai
sekretaris P2K3.
3) Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian telah dibuat
dan disosialisasikan dengan menempelkan lembar HIRADC di papan
K3 di setiap area produksi.
4) Informasimengenai K3 sudahdisosialisasikankekaryawandengancara
di tempelkepapaninformasi.
5) Pelaporan P2K3 per 3 bulan ke Disnaker rutin dilakukan.
6) Audit eksternal K3 telahdilaksanakan (KriteriaTransisidenganhasil
90%).
7) Melakukan program peningkatan kinerja berkelanjutan salah satunya
program penyediaan Klinik Perusahaan di dalam lingkungan pabrik
dimulai awal Maret 2016.
2.2.2. TemuanNegatif
1) Sign petunjukevakuasi yang
beradadidalampabriktidaktersediadanAssembly Point
berpotensibahayakarenaberada di bawahpohon.
2) Belumtersedianya track access di dalampabrik (beberapa area)dan
area diluarpabrik (pedestrian walk way) sertawarnadari track access
tidaksesuaidenganstandar.
3) Emergency Contact List dan Call Tree tidakada, serta di Struktur
P2K3 tidaktercantumnomorkontakPIC yang
terdapatdidalamstrukturtersebut.
6

4) Akseskeruangdokterhanya 1 pintu (kurangmemadai)


sehinggamenyulitkanpemindahan korban/karyawan yang
sakitdaridalamruanganketandu/brankar ambulance.
5) Parkirkendaraanroda 4
(mobil)tidakmenghadapkedepan/parkirmundursehinggamenyulitkanp
adasaatadakondisidarurat.
7

BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1. AnalisaTemuanPositif
LOKASI REKOMENDASI / SARAN PERATURAN PERUNDANGAN
NO. RUANG LINGKUP HASIL OBSERVASI
TEMUAN PENGENDALIAN K3

1 Kebijakan K3 Area Kantor Kebijakan K3 sudah di Dipelihara, PP No. 50 tahun 2012


dan Pabrik tetapkanolehmanajamen, dilanjutkan,dan di Pasal 7
dansudah di tinjausetiaptahun
tandatanganiolehpimpinanpun
cak

Komitmen pelaksanaan K3 Sosialisasiuntukkomitm PP No 50 tahun 2012Pasal


telah tersosialisaikan ke enbersamadilanjutkand 8
semua karyawan anditingkatkankhususny
akekaryawanbaru

Organisasi P2K3 telah Update Per 04/Men/1987


terbentuk, memiliki program personildansosialisasist
P2K3 sertamemiliki SK ruktur P2K3
Pengesahan dan memiliki Ahli terbarudandiberikanpel
K3 Umum sebagai sekretaris atihanrutinsecaraberkal
P2K3 a

Pelaporan P2K3 per 3 bulan Dilanjutkan UU No. 1 Tahun 1970


ke Disnaker rutin dilakukan Permenaker 04/Men/1987
8

2 Perencanaan Area Identifikasi Bahaya, Penilaian HIRADC ditinjau secara Undang-undang No. 1
Pabrikdan Risiko dan Pengendalian periodik Tahun 1970
Kantor telah dibuat dan
disosialisasikan dengan
menempelkan lembar
HIRADC di papan K3 di
setiap area produksi

3 Pelaksanaan Area Informasimengenai K3 Dipelihara Undang-undang No. 1


Pabrikdan sudahdisosialisasikankekarya Tahun 1970
Kantor wandengancara di
tempelkepapaninformasi
4 Monitoring dan Area Kantor Audit eksternal K3 Dipertahankan PP No. 50 tahun 2012
Evaluasi Kinerja telahdilaksanakan

5 Peningkatan Area Pabrik Melakukan program Dilanjutkan Permenaker No


Berkelanjutan peningkatan kinerja 03/Men/1982
berkelanjutan salah satunya
program penyediaan Klinik
Perusahaan di dalam
lingkungan pabrik dimulai
awal Maret 2016

3.2. AnalisaTemuanNegatif
NO. LOKASI TEMUAN TEMUAN NEGATIF POTENSI BAHAYA REKOMENDASI PERATURAN
PERUNDANGAN K3
9

1 Area Kerja Sign petunjukevakuasi Dapatmenyebab - Disediakan sign Undang-undang No. 1


yang kanterjadinyakec evakuasi di pabrik Tahun 1970Pasal 3 Ayat
beradadidalampabriktid elakaankerja (berpendardalamgelap) (1)
aktersediadan dikarenakanpekerjaanhi
Assembly Point ngga shift 2.
berpotensibahayakaren
aberada di bawahpohon - Assembly point harus di
lapanganterbuka.

2 Area Kerja Belumtersedianya track Dapatmenyebab - Dibuatkantrackaccess di - Undang-undang No. 1


access di dalampabrik kankecelakaanke areakerja Tahun 1970Pasal 3 Ayat
(beberapa area) dan rja (dalammaupunluarpabri (1)
area diluarpabrik (karenabersama k)
(pedestrian walk way) andenganlalulint - Permenakertrans No.
sertawarnadari track astruck dan - Per.01/MEN/1980
access material Warnatrackaccessdises
uaikandenganstandar - PP No. 50/2012
tidaksesuaidenganstan handling)
dar (warnahijau)
10

3 Area Kerja Emergency Contact List Apabilaadakejadiandar Dibuatkan call tree Undang-undang No.
dan Call Tree tidakada, uratdapatmengakibatka internal dan emergency 1Tahun1970,
serta di Struktur P2K3 nlamanyapenanganan contact list, Permenaker No.
tidaktercantumnomorkont sertacantumkankontak PER.04/MEN/1987
ak PIC yang PIC di struktur P2K3
terdapatdidalamstrukturter
sebut

4 Area Kerja Akseskeruangdokterhany Menyulitkanpemindaha Perbesarakseskeruangd Undang-undang No.


a 1 pintu n korban/karyawan okter agar 1 Tahun 1970Pasal
(kurangmemadai) yang dapatmemudahkanpemi 3 Ayat (1)
sakitdaridalamruangan ndahankorban/karyawan
ketandu/brankar yang
ambulance sakitketandu/brankaram
bulance

5 Area Kerja Parkirkendaraanroda 4 Menyulitkanpadasaatad Parkirkendaraandisesuai Undang-Undang No.


(mobil) akondisidarurat kandenganstandar 22 Tahun 2009
tidakmenghadapkedepan/ safety pasal 120
parkirmundur
11

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Perusahaan JJ-LAPP
Cable, tentang penerapan norma SMK3 dan kelembagaan K3 dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
 Sudah ada komitmen penerapan norma K3 tertulis dan disahkan oleh
manajemen pada Kebijakan K3 yang dipasang di setiap ruang umum
ataupun produksi.
 Adanya upaya penerapan K3, program dan evaluasi sesuai dengan
undang-undang K3, seperti dibentuknya P2K3, ERT, pemberian APD
pada karyawan dan tamu, dll.

4.2. Saran
Dari kesimpulan yang didapat, adabeberapa saran
perbaikanuntukpelaksanaan SMK3 di Perusahaan JJ-LAPP Cable,yaitu :
 Disediakan sign evakuasi di pabrik (berpendardalamgelap)
dikarenakanpekerjaanhingga shift 2.
 Assembly point harus di lapanganterbuka.
 Dibuatkantrack Access di areakerja (dalammauunluarpabrik) dan
warnatrackaccessdisesuaikandenganstandar (warnahijau).
 Dibuatkan call tree internal dan emergency contact list,
sertacantumkankontak PIC di struktur P2K3.
 Perbesarakseskeruangdokter agar
dapatmemudahkanpemindahankorban/karyawan yang
sakitketandu/brankarambulance.
 Parkirkendaraandisesuaikandenganstandar safety.
12

LAMPIRAN (PHOTO)

TemuanPositif

Dasarundang-undangdankomitmen

a) Kebijakan K3
b) UU no 1 tahun 1970

KelembagaandanProgram Kerja

a) Strukturorganisasi P2K3
b) Program kerja P2K3
c) HIRADC
d) Sosialisasi K3 di lingkungankerja
13

e) Klinik Perusahaan/Ruang P3K

TemuanNegatif

Tidaktersedia sign Tidaktersedia track Tidaktersediakontak


evakuasi access PIC yang bersangkutan

Assembly point berada Akseskeruangdokterha Parkirkendaraantidak


di bawahpohon nya 1 pintu safety
(berpotensibahaya)

Anda mungkin juga menyukai